8.4.3 SK Rekam Medis, Ep, 1,2,3
8.4.3 SK Rekam Medis, Ep, 1,2,3
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS AIR ITAM
Alamat : Jalan Depati Hamzah kel . Air Itam Kec. Bukit Intan
Kota Pangkalpinang Telp. 0717-4256085
email : puskesmasairitam@gmail.com
TENTANG
MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Pangkalpinang
Pada tanggal : 2 Januari 2016
Kepala UPT. Puskesmas Air Itam,
HISAR MANALU
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT.PUSKESMAS AIR ITAM
NOMOR :002/SK.UKP/PKM-AI/I/2016
TENTANG MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS
PELAYANAN LABORATORIUM
Pelayanan laboratorium di luar jam kerja yang dilaksanakan di Puskesmas Air Itam
bertujuan untuk menjamin tercapainya pelayanan laboratorium dengan mutu, cakupan dan
efisiensi yang optimal melalui pelayanan laboratorium di luar jam kerja secara berkelanjutan.
Kegiatan Pelayanan Laboratorium Di Luar Jam kerja meliputi:
1. Penyusunan Standar Prosedur Opersional oleh tenaga teknis laboratorium yang disahkan
oleh Penanggung Jawab Laboratorium
2. Penerapan Standar Operasinal Prosedur oleh tenaga teknis laboratorium secara
berkesinambungan
1 Hb Sahli 15 menit
2 Malaria 60 menit
3 Widal 60 menit
8 Widal 60 menit
9 HBSAg 60 menit
1. Nilai kritis adalah nilai laboratorium yang harus segera diketahui oleh dokter yang memeriksa
2. Penetapan nilai kritis dilakukan oleh penanggung jawab laboratorium berdasarkan standar yang
berlaku
3. Hasil dari penetapan nilai kritis dibuat dalam satu daftar sehingga mudah dilihat oleh petugas
laboratorium
4. Nilai kritis dilaporkan segera setelah hasil didapatkan sesuai SOP Pelaporan Nilai Kritis
5. Monitoring Pelaporan Nilai Kritis dilakukan melalui pelaporan indikator
1 Giemsa
2 Metilen Blue 0,3 %
2 HCl 0,1 %
3 KOH 10 %
4 NaCl o,9 %
3 Immersion Oil
4 Reagen Anti A
5 Reagen Anti B
6 Reagen Widal
7 Aquabides
9 Stick Gula Darah
10 Stick Asam Urat
11 Stick Cholesterol Total
12 RDT HIV
13 RDT Sifilis
14 RDT HBSAg
G. MENYATAKAN KAPAN REAGENSIA TIDAK TERSEDIA UNTUK MELAKUKAN
PEMESANAN
2 Malaria Negatip -
3 Widal:
S.typhi O
S.typhi H
S.paratyphi AO
S.paratyphi BO Negatip
S.paratyphi CO
S.paratyphi AH
S.paratyphi BH
S.paratyphi CH -
Gula darah:
6 A.Puasa 80-100 mg/dl
B. Sewaktu < 200 mg/dl -
P: 3,5-7,2 mg/dl
8 Asam Urat -
W: 2,6-6,0 mg/dl
9 HBSAg Negatip -
10 HIV Negatip -
12 Urinalisa:
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
PH 4,8-7,4
Berat jenis 1.015-1025
Protein Negatip
Glukosa Negatip
Keton Negatip
Urobilinogen Negatip
Bilirubin Negatip -
Sediment:
Lekosit 0-3/Lpb
Eritrosit 0-1/Lpb
Epitel 5-15/Lpk
Selinder Negatip
Kristal Negatip
Lain-lain
Pewarnaan gram
/ mikrobiologi
Negatip
13
1. BTA Negatip -
2. GO
3. Jamur Candida Negatip
4. Trichomonas Negatip
1. Laboratorium Puskesmas Air Itam wajib mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal yang
diselenggarakan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan secara periodik.
2. Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas teknis laboratorium Puskesmas tanpa perlakuan
khusus.
3. Petugas teknis laboratorium menggunakan reagensia, bahan dan alat yang biasa digunakan
setiap hari.
4. Hasil penilaian yang diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasi untuk mencari
penyebab masalah dan mengambil langkah – langkah perbaikan.
2 Infeksius/Toksik/Kimia Kuning
3 Sitotoksik Ungu
“DOMESTIK” warna
4 Umum Hitam
putih
2. Limbah Cair, terdiri dari limbah cair umum , limbah cair infeksius dan limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair:
a.Limbah cair umum dialirkan masuk ke dalam septic tank.
b.Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui
IPAL.
PELAYANAN OBAT
A. PENGELOLAAN OBAT
Pemesanan Obat
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Air Itam berasal dari Dinas Kesehatan Kota
Pangkalpinang. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas Air Itam adalah obat-
obat yang tercantum dalam FORNAS yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Air Itam diajukan oleh
Kepala Puskesmas Air Itam kepada Kepala Gudang Farmasi Kota dengan menggunakan format
LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik
menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas Air
Itam sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Puskesmas Air Itam.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinkes Kota Pangkalpinang
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau Bencana
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari UPT Gudang Farmasi Kota Pangkalpinang
d. Sisa Stok.
SO = SK + SWK + SWT + SP
Permintaan = SO - SS
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
Pengelolaan Obat
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat
penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
B. PENGENDALIAN OBAT
Pengendalian Persediaan
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan terhadap stok kerja,
stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan perlu
diperhitungkan keadaan stok yang seharusnya ada pada waktu kedatangan obat atau jika
dimungkinkan memesan, maka dapat dihitung jumlah obat yang dapat dipesan dengan rumus:
Q = SK + SP (WT x D) – SS
Keterangan:
Q = jumlah obat yang dipesan
SK = stok kerja
SP = stok pengaman
WT= waktu tunggu
SS = sisa stok
D = pemakaian rata – rata per minggu/ per bulan
Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok.
2. Melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kotaapabila terdapat pemakaian yang melebihi
rencana.
3. Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala Puskesmas tentang
pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih mempunyai persediaan
banyak.
Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik.
b. Prosentase penggunaan injeksi.
c. Prosentase rata – rata jumlah R/.
d. Prosentase Obat penggunaan obat generik.
e. Kesesuaian dengan Pedoman.
C. PERESEPAN
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi,
dan praktisi lainnya yang berizin kepada pengelola obat di Puskesmas Air Itam untuk
menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan
sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi
resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus
rasional.
Penulisan resep
Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan sebagai
bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis), sehingga resep
obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat
jalan dan rawat inap di Puskesmas Air Itam harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Diagnosis penyakit.
6. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom suntikan.
9. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
10. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya
melebihi dosis maksimum.
11. Kode pasien Umum dan JKN.
D. PELAYANAN RESEP
Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyerahkan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat kepada
pasien atau keluarga pasien.
Tujuan
Tujuan dilaksanakannya pelayanan obat 24 jam di Puskesmas Air Itam adalah agar:
1. Kebutuhan masyarakat dalam hal ini pasien UGD 24 jam dan pasien Rawat Inap dapat
terlayani secara optimal selama 24 jam.
2. Terdapat mekanisme pelayanan yang jelas dan teratur dalam melaksanakan pelayanan obat
24 jam.
MANAJEMEN PERALATAN
1. Memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang mendukung memerlukan
sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut, serta alat-alat yang
membutuhkan persayaratan khusus untuk peletakannya.
2. Sterilisasi menggunakan sterilisator dalam waktu 10 menit
3. Petugas pemantauan berkala pelaksanaan prosedur pemeliharaan dan sterilisasi
instrumen
4. Penanganan bantuan peralatan
5. Penanggung jawab pengelolaan peralatan dan kalibrasi
6. Kontrol peralatan, testing dan perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yang di
gunakan setiap 3 bulan sekali
7. Penggantian dan perbaikan alat yang rusak dengan mengusulkan kepada tim pengadaan
DINKES
E. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan
2. Kredensial dan tim kredensial
3. Peningkatan kompetensi, pemetaan kompetensi
4. Penilaian kinerja petugas pemberi layanan klinis
5. Keterlibatan petugas pemberi layanan klinis dalam peningkatan mutu klinis
6. Evaluasi hasil mengikuti Diklat
7. Harus ada kejelasan Pemberian kewenangan jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang
memenuhi persyaratan
8. Evaluasi terhadap uraian tugas dan pemberian kewenangan pada pemberi layanan klinis
dengan instrumen penilaian yang telah ditentukan sesuai untuk masing-masing pemberi
layanan klinis.
Ditetapkan di : Pangkalpinang
Pada tanggal : 2 Januari 2016
Kepala UPT. Puskesmas
Air Itam
HISAR MANALU