Anda di halaman 1dari 4

Karir Akuntan yang Mulai Tergantikan oleh AI

 Nama : Mas Muhammad Pasha Hadi Putra


 Kelompok : Achilles-17
 Nomor Urut dalam Kelompok : 9

Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi, khususnya


kecerdasan buatan (AI), telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia,
termasuk dunia pekerjaan. Salah satu bidang yang merasakan dampak besar dari
revolusi teknologi ini adalah profesi akuntan. Meskipun diperkirakan bahwa
pekerjaan dan profesi akuntan dan auditor memiliki kemungkinan 94% untuk
diambil alih oleh robot/computer, namun kemampuan untuk berpikir kritis dan
analisis data tidak bisa digantikan oleh robot atau kecerdasan buatan. Digitalisasi
dan otomatisasi dapat membuat proses lebih akurat dan efisien, namun tidak akan
menghilangkan kebutuhan akan akuntan di semua perusahaan, tetapi akuntan tetap
menjadi elemen penting dalam manajemen keuangan perusahaan, peran mereka
semakin tergantikan oleh AI. Essay ini akan menggambarkan bagaimana AI mulai
menggeser peran akuntan, dampaknya terhadap profesi akuntan, serta
keterampilan yang diperlukan untuk tetap relevan dalam dunia yang semakin
terotomatisasi.

AI dan Peran Akuntan

Dalam beberapa tahun terakhir, AI telah mengambil alih beberapa tugas yang
sebelumnya menjadi tugas rutin akuntan. Salah satu contohnya adalah dalam
proses pencatatan transaksi keuangan. Software akuntansi yang berbasis AI dapat
dengan cepat mengenali, mengklasifikasikan, dan mencatat transaksi,
menghilangkan kebutuhan untuk akuntan manusia untuk melakukan tugas ini
secara manual. Selain itu, AI juga mampu melakukan analisis data yang lebih
canggih dan cepat daripada manusia, memungkinkan perusahaan untuk
mendapatkan wawasan keuangan yang lebih dalam dan akurat.
Dampak Terhadap Profesi Akuntan

Dampak penggunaan AI dalam dunia akuntansi tidak dapat diabaikan. Salah


satu dampak utamanya adalah pengurangan pekerjaan rutin yang dulu dikerjakan
oleh akuntan. Akuntan sekarang lebih banyak fokus pada tugas-tugas analitis dan
strategis, seperti merumuskan strategi pajak, perencanaan keuangan, dan
memberikan saran bisnis yang lebih kompleks. Namun, ini juga berarti bahwa ada
permintaan yang lebih besar untuk akuntan yang memiliki keterampilan analitis
yang kuat.

Selain itu, penggunaan AI juga berdampak pada efisiensi dan akurasi pekerjaan
akuntan. Dengan AI mengelola banyak tugas rutin, risiko kesalahan manusia
berkurang, dan informasi keuangan menjadi lebih andal. Namun, akuntan masih
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa AI diatur dengan benar,
menginterpretasikan hasil, dan memberikan wawasan yang berguna kepada
manajemen perusahaan.

Keterampilan yang Diperlukan untuk Tetap Relevan

Untuk tetap relevan dalam dunia yang semakin terotomatisasi, akuntan perlu
mengembangkan keterampilan baru. Salah satunya adalah pemahaman yang
mendalam tentang teknologi dan kecerdasan buatan. Akuntan harus dapat
memahami bagaimana AI dapat digunakan untuk memecahkan masalah bisnis,
mengoptimalkan proses, dan menghasilkan wawasan yang lebih baik.

Selain itu, keterampilan analitis menjadi semakin penting. Akuntan harus


mampu melakukan analisis data yang mendalam, mengidentifikasi tren, dan
membuat rekomendasi berdasarkan data tersebut. Kemampuan komunikasi juga
menjadi kunci, karena akuntan perlu mampu menjelaskan hasil analisis kepada
manajemen perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, akuntan juga harus siap untuk terus mengembangkan keterampilan
mereka seiring dengan perkembangan teknologi. Ini dapat melibatkan pelatihan
tambahan, kursus online, atau sertifikasi dalam bidang teknologi terkait akuntansi.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Artificial Intelligence memberikan dampak signifikan terhadap profesi


akuntan, diantaranya adalah :

a. Profesi Akuntan harus meningkatkan kompetensi di bidang teknologi digital


agar dapat mengoptimalkan penggunaan kecerdasaan buatan yang dimiliki oleh
perusahaan.

b. Profesi Akuntan dituntut memiliki kompetensi dan ketrampilan dalam teknologi


digital terutama dalam bidang akuntansi, pengauditan dan manajemen keuangan.

 Rekomendasi

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Profesi Akuntan dalam


menghadapi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) antara lain :

 Awareness

Menjadi aware terhadap perkembangan kecerdasan buatan dengan melihat


kesempatan yang akan muncul.

 Education

Memberi tekanan pada institusi pendidikan untuk membuat kurikulum yang


relevan bagi mahasiswa akuntansi untuk menyesuaikan dengan konektivitas
digital, mengadakan pelatihan pelatihan tertentu seperti pelatihan koding,
membuat cloud computing untuk keperluan real time accounting.

Meskipun peran akuntan dalam manajemen keuangan perusahaan tetap


penting, AI telah mengubah cara mereka bekerja. Tugas-tugas rutin semakin
banyak dikerjakan oleh AI, sementara akuntan fokus pada analisis data yang
lebih mendalam dan memberikan saran strategis. Untuk tetap relevan dalam
profesi ini, akuntan harus mengembangkan keterampilan baru, termasuk
pemahaman teknologi dan analisis data. Dengan beradaptasi dengan
perkembangan teknologi, akuntan dapat terus memberikan nilai tambah yang
besar bagi perusahaan dan pemangku kepentingan mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Algafiqi, B., & Munajat, E. (2022). IMPACT OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE TECHNOLOGY


ON ACCOUNTING PROFESSION. Volume 7, Nomor 2, 2022, 140-159.

Andani, G., Lindrianasari, L., Oktavia, R., & Septiyanti, R. (2022). INDONESIAN
ACCOUNTING STUDENT'S SELF-CONFIDENCE TO ADOPT ARTIFICIAL
INTELLIGENCE (AI). Volume 19, Issue 1, June 2022, 24-45.

Triatmaja, M. F. (2019). DAMPAK ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) PADA PROFESI


AKUNTAN, 1007 - 1019.

Bukti Screenshoot Persentase Plagiasi

Anda mungkin juga menyukai