Anda di halaman 1dari 9

UTUL

KBR
1. Pasien usia 24 tahun dengan high myopia ODS – 18 D tidak ingin menggunakan
kacamata, nanti ada nilai k1 dan k2 nya sama ACD 3.7 mm, lensa jernih AXL 29.5 mm.
Pilihan terapi
a. Phacic IOL
b. LASIK
c. PRK
d. CLE

2. Pasien usia 50 th an, ingin tanpa kacamata, dengan refaksi …… dengan ACD 2.7 mm
lensa keruh nuclear grade II pilihan terapi
a. Phacic IOL
b. Phacoemulsifikasi dengan multifocal IOL

3. Pasien 50 th riw trauma mengeluh mata mendadak kabur. Riwayat operasi katarak pada
mata kiri dengan VA 20/200, IOL dan capsul IOL dislokasi di AC, dengan ACD 2.3 mm,
pilihan terapi
a. Ekstraksi IOL dengan iris fiksasai
b. Reposisi IOL
c. Ekstraks IOL dengan Sklera fiksasi

4. Pasien usia tua katarak dan phacodenesis dan kelemahan zonula 120 derajat, pilihan
terapi
a. Fekoemulsifikasi dengan CTR dan iris Hook dengan IOL

5. ICCE / ECCE
Riw operasi katarak 1 bulan dengan edema kornea di perifer sedangkan yang di sentral
jernih, diagnosis
a. Brow Mclean syndrome

6. 70 yo, man, who has been diagnosed as having mature senile cataract was planned to
have a cataract surgery. Currently, he is routinely using several oral medication. Which
drug may potentially disturb the surgery process?
a. Phenothiazine
b. Tamsulosine
c. Corticosteroid
d. Amiodarone
e. Statin
IIM
1. Pasien datang dengan panas badan dan riwayat pneumonia kronis, mengluh mata kabur,
pada pemeriksaaan VA 20/200, kornea edema, reaksi AC + hipopion, vitreus keruh,
diagnosis pada pasien ini  Endoftalmitis endogen

2. Pasien dengan riwayat hepatitis B, riw keluhan yang sama berulang dan sembuh spontan,
saat ini datang dengan ulkus marginal dari jam 4 – 7 OD dan jam 7 – 9 OS injeksi kornea
dan konjungtiva minimal, diagnosis pada kasus ini
a. PUK
b. Ulkus marginal
c. Ulkus moren
1. Pasien dengan ulkus sentripetal di perifer, terapi pada kasus ini
a. Artificial tears

2. 65 years old man, (bb 60 kg) HIV, presents with 2 day history of painful rash on the left
side of his forehead extending down to his eyelid. A vesicular skin lesion is also present
at the tip of his nose. The best treatment?
a. Oral famciclovir 500mg 2 times daily for 10 days
b. Oral valacyclovir 500 mg 3 times daily
c. Intravenous acyclovir 2.7 gr
d. Trifluridine 1% every 2 hours
e. Valgancyclovir 1 x 900 mg

3. Bayi berusia 2 minggu mendadak mengalami pembengkakan mata, reaksi papilar pada
konjungtiva tarsal dengan sekret sedang-berat. Pulasan Gram terhadap sekret
menunjukkan sel-sel radang, tetapi biakan kerokan konjungtiva yang dipulas dengan
Giemsa menunjukkan badan inklusi basofilik intrasitoplasma. Apa pengobatan terpilih
pada bayi dengan kondisi diatas?
a. Eritromisin sistemik dengan steroid
b. Eritromisin sistemik tanpa steroid
c. Eritromisin topical dengan steroid
d. Eritromisin topical tanpa steroid
4. Pasien dengan gambaran endof, visus 1/60 dengan TIO 48 mmhg, menurut kriteria endof
vitrectomy study kapan pasien bisa dilakukan vitrektomi
a. Setelah TIO stabil
b. Jika terjadi perburukan VA
5. Pasien dengan riwayat terkena daun padi, datang dengan keluhan kabur tampak ulkus
dengan lesi satelit dan hasil swab terdapat fusarium, terapi pada pasien ini
a. Ampoterisin B
b. Natamisin 5%
6. Pasien dengan riwayat pemakaian lensa kontak datang dengan perineuritis + ring
infiltrate, diagnosis  Acantamuba
7. Pasien dengan riwayat pemakaian lensa kontak datang dengan perineuritis + ring
infiltrate, terapi  biguanide
8. Pasien dengan edema pada sentral kornea, fl (-), AC dalam cell (+), terapi
a. Acyclovir 4 x 800 mg
b. Ketoconazole 2 x 100 mg
c. Levofloxacin 1 x 500 mg
d. Valgancyclovir 1 x 900 mg
9. Pasien dengan riwayat terkena cairan kimia  limbal stem cell deficiency
10. Selain itu ditanya tentang pemeriksaan penunjang LCD  sitology
11. Pasien fuch dengan edema + mikrokistik lesion  terapi hyperosmolar agent
NO
1. Gambar perimetri hemianopsis macular sparing  occipital
2. Pasien mengeluh penglihatan mendadak kabur saat bangun tidur, ada riwayat penyakit
sistemik ht dan kolesterol, fundus didapatkan papil batas kabur segmental, crowding disc.
Apa diagnosisnya?  NAION
3. Wanita, tinggi 150an, berat 90an kg, mengeluh sakit kepala, mual muntah, penglihatan
kabur. Fundus didapatkan papilledema, cotton wollspot, ada perubahan penglihatan
dengan perubahan posisibadan. Riwayat sistemik disangkal. Lapang pandang terdapat
enlargement blind spot. Apa diagnosisnya?
a. Papiledema
b. papilitis
c. IIH
4. Pasien dengan gejala GCA, penglihatan kabur. Pemeriksaan penunjang apa yang
memberikan hasil abnormal?
b. LED
c. CRP
5. Pasien dengan nyeri kepala berat dan adanya hemianopsia bitemporal, diagnosis 
pituitary opoplexy
6. Pasien dengan keluhan kelopak mata semakin memberat, pasien dengan riwayat DM, HT,
pada pemeriksaan tidak didapatkan hambaran gerak bola mata, reflek cahaya (+) isokor,
diagnosis?  iskemik lesi nerve III
7. Pasien dengan anisokor pada cahaya gelap, disertai ptosis dan …??? Diagnosis pada
pasien  horner syndrome
8. Pasien dengan anisokor pada cahaya terang, tanpa disertai hambatan GBM dan ptosis,
tanpa riw penyakit sistemik dan trauma, pemeriksaan pada pasien ?  pilokarpin 0.1
9. Pasien dengan lumpuh pada kedua kaki, mengeluh mata kabur, sebelumnya dikatakan
pasien sempat mengalami keluhan serupa namun sudah membaik (NMO ), pemeriksaan
untuk menegakkan diagnosis ?
a. MRI Orbita
b. MRI kepala
c. Pemeriksaan Aquaporin 4
VR
1. Untuk mencegah terjadinya edema macula paskaoperasi terapi yang diberikan
a. NSID topical 2 kali sehari 3 hari sblm ok
b. NSID oral 2 x 25 mg
c. Oral steroid 2 hari sblm operasi
2. Pasien DM dengan VA 6/30 dengan katarak grade I, ditemukan hard exudat pada macula,
dari hasil OCT Tampak adanya subhyaloid traksi di macula, terapi
a. Vx + MP
b. Observasi
c. Injeksi anti VEGF
d. Laser PRP
e. Kombinasi grid laser + Anti VEGF
3. Pasien DM, dengan katarak tipis pada pemeriksaan tidak ditemukan adanya retinopati,
kapan control?
a. 1 tahun
b. 6 bulan
4. Pasien tua, pada macula terdapat pendarahan submakula + soft exudat  AntiVEGF
5. Pasien laki2, dengan kepribadian tipe A, ditampilkan gambaran FFA adanya smoke stuck
diagnosis  CSCR
6. Pada CSCR dengan onset > 4 bulan, terapi
a. Observasi
b. PDT
7. Pada macula ditemukan gambaran dome shape, diagnosis  CSCR
8. Pasien dengan riwayat Hipertensi tidak terkontrol, OD retina aa/vv 1/3, OS gambaran
pembuluh darah vena dan pendarahan 4 kuadran disertai edema macula, diagnosis ? 
CRAO
9. Pasien dengan gambaran macula pseudocyst dan yellow spot, diagnosis ?
a. Macular hole 1a
b. Macular hole 2
c. Macular hole 3
d. Macular hole 4
10. Pada pasien diterapi dengan
a. VPP
b. Observasi

Glaukoma
1. Pasien dengan pex syndrome  LOCX 1
2. Pasien post op trab, TIO 3 mmHg, high elevated bleb, Seidel (+). Apa penyebab TIO
rendah?
a. Overfiltrasi
b. Aqueous misdirection
c. Blebitis
d. ….
3. Pasien penglihatan kabur, merah hilang timbul. Saat ini lihat halo. Ada KP. TIO 40. Apa
diagnosis?  PSS
4. Pasien dengan Krukenberg spindle, iris transiluminasi (+). Apa diagnosis?  Pigmentary
glaucoma.
5. Pasien hipotoni, apa komplikasi yang ditakutkan akan terjadi?
a. Hipotoni maculopathy
b. RD
c. Submacular hemorrhage
6. Pasien dengan riw VH, pada pemeriksaan didapatkan tan colour cell, diagnosis  Gosh
cell Glaucoma
7. Pasien dengan wound leakage, hipotoni, BMD VH 2, pupil bulat, regular, terapi ?
a. BCL
b. Wound repair
8. pasien dengan riwayat trauma, pada pemeriksaan (gambaran angle resec) yang paling
tidak mungkin ditimukan ditemukan ?
9. pasien dengan Episklera vein pleasure, terapi?
e. Prostaglandin analog
f. CAI
g. Sikloplegic
h. Parasimpatomemetik agent
10. Gambaran EVP, paling tidak mungkin ditemukan pada ?
a. NF 1
b. SWS
c. TED
d. CCF
11. Pasien glaukoma mengeluh kulit sekitar mata menghitam. Obat apa yang menyebabkan?
 latanopros

ROO
1. Pasien dengan masa kemerahan pada palpebral superior MRD 0, terapi pada pasien
a. Propranolol oral
b. Injeksi steroid
2. Seorang laki-laki usia 75 tahun mengeluh kedua matanya sering berair sejak 1 bulan yang
lalu. Pada pemeriksaan didapatkan pungtum lakrimalis kedua mata mengalami malposisi
disebabkan eversi margo palpebra inferior, konyungtiva mengalami inflamasi dan adanya
horizontal laxity. Terapi (soalnya beda sih dari soal ini cuman mirip2 sama pilihannya beda
juga)
a. Kantoplasti lateral
b. Plikasi tendon kantus lateral
c. Pemendekan horizontal palpebral +
d. Reinsersi otot retractor palpebra
e. Kombinasi pemendekan horizontal dan reinsersi otot retractor

3. Seorang anak fungsi levator palpebra 3 mm, dan tidak adanya eyelid crease. Tindakan
operasi?
a. Levator resection
b. Frontalis suspension
c. Eyelid crease formation
d. Fasanela servat procedure
e. Levator aponeurosis advancement
4. masa tumor di palpebra superior 75%, pilihan terapi 
a. hughes procedure
b. Mustarge
c. Tanzel flap
d. Cutler
5. Seorang lelaki umur 46 thn datang ke UGD dengan keluhan mata kanan terkena dashboard mobil.
Pasien mengeluh dobel. Pada posisi primer mata kanan tampak lebih rendah, posisi agak ke dalam,
krepitasi(-). Kemungkinan pasien tersebut mengalami gangguan?
a. Fraktur dasar dinding orbita
b. Fraktur dinding medial orbita
c. Fraktur tulang atap orbita
d. Fraktur apeks orbita
6. Pasien TED dengan proptosis, lagof (+), retraksi (+). Apa yang menyebabkan terjadinya keluhan
pasien?
a. Superior dan medial rectus hypertrophy
b. Inferior dan medial rectus hypertrophy

7. Pasien datang ke IGD dengan tanda2 retrobulbar hemorrhagic, terapi  kantolisis

8. Pasien proptosis terdorong ke inferonasal dengan masa pada superotemporal, gambaran ct


scan tampak masa yang mendestruksi tulang  adeno cyctic ca

9. Pasien proptosis terdorong ke inferonasal dengan masa pada superotemporal, gambaran ct


scan tampak masa tidak mendestruksi tulang  pleumorfix adenoma

10. Pasien dengan masa pada palpebral inferior berwarna kekuningan berdungkul- dungkul
dengan telengiektasis dan madarosis, diagnosis  ca sebasea

11. Pasien dengan masa pada palpebral inferior berwarna kekuningan berdungkul- dungkul
dengan telengiektasis dan madarosis, terapi  wide excision + potong beku + rekontruksi
12. Pasien dengan masa kemerahan pada palpebral inferior dengan tepi nekrosis, dari kantus
medial sampai kantus lateral, terapi
a. Radioterapi
b. Eksisi + radioterapi
c. Eksisi + rekontruksi

13. Pasien dengan masa pada kelopak mata atas selebar 3x2x2 cm, pada pemeriksaan PA
didapatkan gambarab limfoma dan tidak didapatkan penyebaaran sistemik, terapi
a. Radiasi
b. Eksisi + radiasi
c. Eksisi
d. Kemoterapi

14. Pasien dengan proptosis dan lid restraction, pasien dengan riwayat pengobatan dengan PTU,
pada gambaran CT Scan yang diharapkan  Pembesaran otot ektraorbita

15. Pasien dengan masa di konjungtiva kemerahan berdungkul – dungkul ke limbus, strawberry
app + feeding vessel, penyebab kelainan pada pasien ?  HPV

16. Pasien dengan masa di konjungtiva kemerahan berdungkul – dungkul ke limbus, strawberry
app + feeding vessel, terapi pada pasien ?
a. Wide eksisi
b. Wide eksisi + brakyterapi
c. Wide eksisi + cyroterapi

OFKOM
1. Peneliti ingin melakukan penelitian dengan membagi sampel ke dalam 2 kelompok,
kelompok kasus dan kontrol. Apa desain penelitian?  case control
2. A screening test using direct ophthalmoscope to look for diabetic retinopathy was
performed in 250 patient. The sensitivity was estimated to be 80%. If 100 patients have
the disease, how many patients will come out as false negative?  20
3. Pada suatu daerah dengan total penduduk 1.000.000. Didapatkan jumlah kebutaan
sebanyak 10.000. Kebutaan yang disebabkan oleh katarak adalah 5.000. Berapa
persentase kebutaan yang disebabkan oleh katarak?
i. 0.6%
j. 0.5%
k. 0.8%
l. 0.9%
m. 1.0%
4. Hasil RAAB jumlah penduduk 2.000.000. Prevalensi kebutaan 2%. Proporsi penduduk
usia >50 thn sebanyak 15%. Berapa jumlah orang buta pada kelompok usia >50 thn?
A. 4.000
B. 6.000
C. 12.000
D. 30.000
E. 40.000
5. Pada suatu penelitian cohort membandingkan orang katarak dengan non katarak, pasien
diikuti selama 20 thn, melihat faktor risikonya. Apa informasi yang diperlukan?
a. Prevalence ratio
b. Incidence ratio
c. Odd ratio
d. Prevalence difference
e. Attributable risk
POS
1. Bayi prematur, OD ridge pada oraserata selama 5 jam kontiniu, OS gambaran ridge
dengan fibrovaskular pada posterior pole selama 8 jam terputus, diagnosis ?  OD Zona
III std II OS zona I std III
2. Pasien anak dengan hipertropi memburuk pada saat melirik kiri dan head til kanan ? 
SO palsi kanan
3. Pasien dengan hambatan saat add dan elevasi  brown syndrome
4. Pasien dengan gambaran fisura horizontal mengecil saat add  duene syndrome
5. Pasien dengan esotropia, OD + 5.00 OS + 7.00 setelah pakai kacamata ortho  Eso
akomodatif refraktif
6. Pasien usia 10 tahun, dengan OD S -2.00 C -2.50 x 180  6/9 OS S -0.50  6/6 pada
pasien di diagnosis dengan  OD MAS + amblyopia anisometrop
7. Pasien dengan esotropia, VA OD + 3.00  6/6 OS + 5.00 6/6, terapi  koreksi KM
dengan sikloplegik
8. Pasien strabismus, U/UC no shifting, WFDT gambaran normal, diagnosis ?

REFRAKSI
1. Pasien dengan kacamata 12 mm uk OD 10.5 OS 12,5 ingin memakai SL  OD 9.25 OS
11.25
2. Pasien dengan riw Lasix, saat ini dengan korensi S -1.50 C 1.00 x 180, karena tidak ada
data lasik pre op, menggunakan Hard SL, dengan BC 8.7 (K 37) overrefraksi +1.00 
nilai K sblm lasik ?
a. 40.00 D
b. 41.50 D
2. Pasien dengan OD S-10.50 dan OS S-12.00. Vertex distance 12 mm. Pasien ingin menggunakan
lensa kontak. Berapa powernya?  OD = -9.25, OS = -10.50
3. Pasien low vision visus 20/200 ingin menggunakan kacamata baca. Jarak berapa yang
digunakan?  10 mm
4. Pasien dengan ukuran kacamata S+9.00 D, vertex distance 12 mm. Mau ganti frame jadi 22 mm.
berapa power yg baru?  +8.25 D
5. Pasien lihat jauh dengan power S-3.00 D. Melihat dekat dengan S+3.00 D. Berapa amplitude
akomodasi?  6 D
6. Pasien dengan koreksi OD S-1.00 C-0.50 x180, koreksi OS S-3.00 C-4.00x180. Pakai lensa kontak
apa?  OD spherical soft lens, OS Toric RGP

Anda mungkin juga menyukai