Anda di halaman 1dari 31

LITERAS I DIG ITAL

U N ETIK A KOMU NIK A SI


MEMBANG
HARYATMOKO
URGENSI ETIKA KOMUNIKASI
1 2 3 4 5
(i) Lemahnya Pencitraan
alarming intuition merebak demi Era Pasca- Situs
di internet & (i) Insentif instan: Kebenaran Peretasan data: ‘darknet’:
lemah sikap kritis sarat dengan pribadi,
terhadap informasi like, love, share. kelompok, pornografi,
hoax, emosi organisasi,
(ii) Flexing: sosial & jual-beli
negara: narkoba,
(ii) Perlu pamer harta disinformasi
keseimbangan: phising, carding, prostitusi,
& status sosial àmudah ransomware, SIM
antara pedofilia,
kebebasan àKebohongan menyulut Swap perdagangan
berekspresi & menjadi biasa tanpa konflik. manusia
tanggungjawab rasa salah
ETIKA BUKAN SEKEDAR ETIKET
Apa tanggungjawab moral saya terhadap pihak lain ketika membuat konten, membagikan
dan bereaksi atau menggunakan media sosial?

Apakah orang diperlakukan sebagai agen/tujuan dalam hak-haknya, bukan hanya diperalat
atau dijadikan sarana?

Siapa diuntungkan/dirugikan dalam kegiatan/tindakan saya di media sosial?

Apakah mereka yang ada dalam situasi paling tersingkir atau menjadi korban
mendapatkan sesuatu dari suatu unggahan?

Apakah orang peduli terhadap reputasi atau kebaikan pihak lain? Apakah kegiatan di
internet mengarah ke kebaikan masyarakat dan mengembangkan suatu nilai?
TUJUAN ETIKA KOMUNIKASI

• Menciptakan • Membantu • Mendorong • Meningkatkan


masyarakat netizen penciptaan integrasi
yang melek mendapat
komunikasi sosial,
informasi & pertimbangan
terbuka solidaritas
secara politik • & informasi
kredibel agar • agar ada dan
tercerahkan : pembentukan
bisa ambil transparansi &
untuk identitas
bagian dalam akuntabilitas
mengambil bangsa
menciptakan mencegah konflik
keputusan kesejahteraan kepentingan &
bersama korupsi
PRINSIP-PRINSIP ETIKA KOMUNIKASI
1. Kewajiban menghormati • Jangan ada perundungan, ujaran kebencian,
manipulasi, penyesatan, konten yang merendahkan
martabat manusia martabat manusia

• Kesenjangan sosial-ekonomi jangan sampai makin


2. Memperlakukan semua orang membebani mereka yang paling tidak beruntung
setara & hormati hak-hak orang • Hukum copyright melindungi ekspresi &
kekayaan intelektual. Jangan mudah mengopy!

3. Memfasilitasi partisipasi setiap (i) Apa yang ingin diketahui?


orang untuk ambil keputusan & (ii) Informasi apa yang diperlukan?
(iii) Apa yang terjadi dan yang diperlukan
menciptakan nilai komunitasnya agar bisa dipahami lebih baik?
• Membantu terpenuhinya kebutuhan, kebahagiaan
4. Kita ikut bertanggungjawab atas dan masa depan sesama.
nasib/penderitaan orang lain • Jangan sampai media sosial disalahgunakan untuk
membuat orang lain menderita
SEGITIGA KOMPETENSI PROFESIONAL
DALAM PELAYANAN PUBLIK
-Pengetahuan terspesialisasi J.S.Bowman
-Pengetahuan tentang hukum 2010: 23
-Manajemen Program & Strategis
-Manajemen Sumberdaya

Kompetensi
Teknis

Kompetensi Kompetensi
Etika Leadership
— Manajemen Nilai Penilaian & Penetapan tujuan
— Penalaran Moral — Ketrampilan manajemen hard/soft
— Integritas pribadi — Gaya Manajemen
— Etika Komunikasi — Ketrampilan politik & negosiasi
— Budaya Etika dalam Organisasi — Evaluasi
Netralitas ASN
MENJAGA NETRALITAS APARATUR PEMERINTAH
Aparatur pemerintah netral keadaban publik dijamin:
1 tidak terlibat politik praktis & bijaksana komentar.
Jangan mudah like, comment, love, agree, share!

Tidak condong ke partai politik, agama atau


2 suku tertentu agar pemenuhan hak-hak
dasariah setiap warga-negara dijamin

Medsos untuk meningkatkan pelayanan publik:


3 lebih berkualitas, relevan & responsif
terhadap kebutuhan masyarakat.
UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN
KEDUDUKAN ASN :
Unsur aparatur negara yang melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan Instansi pemerintah, harus bebas dari
pengaruh & intervensi semua golongan dan partai politik

FUNGSI ASN:
1. Pelaksana Kebijakan Publik
2. Pelayanan Publik
3. Perekat Pemersatu Bangsa

TUGAS ASN :
1. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
Teknik-Teknik yang Riskan
Menggoyahkan Netralitas ASN
1. Ilusi Muller-Lyer
2. Echo Chamber
3. Gaslighting
4. Argumentasi Menyesatkan
5. Teknik Agresif yang Merugikan
6. Teknik Manipulatif untuk
Menarik Perhatian Publik
ILUSI MULLER-LYER

Ilusi Muller-Lyer: dua proses kognitif dalam menilai/memecahkan masalah:

1. “melihat bahwa…” àberpikir intuitif (otomatis): intuisi bisa dorong


berpikir “mengapa”, tapi tidak tergantung pada penalaran.

2. “berpikir mengapa…” àtidak otomatis, orang harus sadar betul


ECHO CHAMBER GASLIGHTING

(i)Rekayasa psikologis dalam


(i)Gagasan anggota kelompok hubungan antar-pribadi.
menggema berulang di telinga
sesama anggota dianggap benar
(ii)Perekayasa melemahkan
rasa percaya diri korban
sehingga mempertanyakan
(ii) Memperteguh keyakinan ingatan, sudut pandang &
àmembuat kita tidak lagi terbuka kewarasannya
terhadap gagasan pihak lain.
(iii) korban menjadi mudah
dipengaruhi & diindoktrinasi.
Model Argumentasi
Yang Menyesatkan
ARGUMEN
EKSTRAPOLASI 1 2 ARGUMEN AD-
INFINITUM
Argumen yang mendasarkan
Argumen yang diungkap
pada data yang minim,
dengan mengulang-ulang
tetapi kesimpulannya
pernyataan seakan menjadi
sensasional.
benar.

SKEMATISASI
4 3
WEAPONIZED
INFORMATION

Menyederhanakan informasi dipersenjatai untuk


argumen agar bisa jadi memengaruhi persepsi penerima
karikatur provokatif agar skeptis atau berubah
keyakinan/sikapnya
TEKNIK AGRESIF YANG MERUGIKAN
IMAGE MANIPULATION
teknik digital untuk memodifikasi hasil fotografi yang
digunakan sebagai sarana pembunuhan karakter lawan
DEKONTEKSTUALISASI
melepaskan suatu pernyataan dari konteksnya yang
dimaksudkan untuk menciptakan kambing hitam atau
memancing emosi publik.
DEEPFAKES
Rekaman video/audio persis sama aslinya untuk
meyakinkan audience, padahal isi informasinya sudah
dimanipulasi untuk menghancurkan orang
TROLLING
berupa unggahan pesan jahil atau membakar dengan
sengaja di blog, kelompok, forum untuk provokasi
respon kemarahan.
TEKNIK MANIPULATIF
MENARIK PERHATIAN PUBLIK

KOMUNIKASI PHATIQUE MEMASANG HEADLINE


Gaya bahasa yang dipakai Berita yang sensasional, padahal
untuk menarik perhatian menjebak karena isinya tidak
audience. sesuai dan hanya untuk
memancing perhatian audience.
VERIFIKASI KEBENARAN INFOMASI
ASN membiasakan diri menelusuri sumber berita:
bisa dipercaya, alamat situs, detil visual, cek redaksi (bisa dikomplain),
bila cari sensasi atau sebar kebencian, perlu dipertanyakan

Periksalah organisasi berita: mencek profesionalitas sumber berita.


Cara verifikasi fakta: media mainstream memberitakan/tidak.

Gunakan Hoax Buster Tools!


Ucapkan ”Selamat Tinggal” kepada:
Mengapa Perlu Analisis Wacana Kritis?

1 2
Bahasa bukan hanya Bahasa diwarnai:
alat komunikasi, tapi RETORIKA,
instrumen kekuasaan. MANIPULASI,
PENYESATAN, terutama
HOAX
Di balik bahasa ada
ideologi/kepentingan
INFORMASI YANG DICURIGAI HOAX

“Orang yang sudah divaksin menunjukkan gelombang bluetooth.


Bagi yang sudah di vaksin coba di tes. Caranya, jauhkan
seluler/jaringan sekitar yang ada jaringan bluetooth kemudian
nyalakan browsing bluetooth.
Jika muncul angka^kode itu adalah kode vaksin Anda.
Selamat bagi Yang sudah di vaksin, Anda jadi mayat hidup yang
terkoneksi dengan signal 5G yang dikendalikan oleh Zionis serta
pemerintah RRC.”
Empat Langkah Analisis Wacana Kritis
IDENTIFIKASI

1 2
“KETIDAKBERESAN” IDENTIFIKASI
SOSIAL HAMBATAN

Apakah informasi berisi: Yang menghambat untuk


ketidakadilan, diskriminasi, menangani ‘ketidakberesan
adu domba, abuse of power, sosial’: malas verifikasi
prasangka negatif, menyebar
kebencian, memancing konflik

4 3
APAKAH TATANAN
TEMUKAN CARA INI DIBUTUHKAN?
ATASI HAMBATAN

Menemukan cara-cara yang Apakah tatanan sosial-politik itu


mungkin untuk mengatasi ‘membutuhkan’ ketidakberesan
hambatan-hambatan sosial tersebut? (siapa diuntungkan)
1.
IDENTIFIKASI
KETIDAKBERESAN
SOSIAL
Control
1 PEMBERI PESAN SIAPA? Analysis Tidak ada

KOMPONEN KOMUNIKASI
Content Ada chip kendali
2 ACUAN MENGATAKAN APA? Analysis dalam vaksin

KEPADA SIAPA? Audience Warganegara


3 PENERIMA Analysis Indonesia

Media Tidak Kredibel


4 SALURAN-KONTAK MELALUI APA? Analysis

Effect Resah & khawatir


5 EFEK DAMPAKNYA APA? Analysis

Ideology Tebar kebencian,


6 KEPENTINGAN APA TUJUANNYA? Analysis anti-vaksinasi

5/6 Tidak Memenuhi = Patut Dicurigai


2.
IDENTIFIKASI
HAMBATAN
KETIDAKBERESAN
SOSIAL
1 Menolak untuk verifikasi fakta & tidak peduli perbedaan fakta-opini

2 Rasa penasaran membuat haus berita sehingga mudah menelan


hoax, yang dipicu oleh FOMO (Fear of Missing Out)

3 Hanya mau menerima berita yang sesuai dengan ideologinya

Echo Chamber: gagasan sesama anggota komunitas/ideologi


4 memperteguh keyakinan
à membuat tidak terbuka lagi terhadap gagasan pihak lain

5 Berbohong tidak menimbulkan rasa salah


3.
Apakah
ketidakberesan-
sosial didukung
tatanan yang ada?
1 Bagi pihak yang anti-pemerintah informasi
semacam itu menguntungkan

Kelompok-kelompok yang tidak suka dengan etnis


2 tertentu mendapatkan semacam alasan untuk semakin
mengobarkan kebencian

Kelompok-kelompok yang menganggap Covid-19


3 sebagai ‘konspirasi’ semakin mendapat alasan untuk
membenarkan pendapat mereka

Kelompok-kelompok anti-vaksin memperoleh bahan


4 untuk mengobarkan keresahan/ketakutan agar terus
menolak vaksinasi.
4.
IDENTIFIKASI
CARA
PENYELESAIAN
MASALAH
1 PERIKSA INFORMASI DENGAN ANALISIS
ENAM KOMPONEN KOMUNIKASINYA

VERIFIKASI FAKTA : www.fullfact.org


2
3 BERANI TERBUKA MELIHAT PERSPEKTIF
YANG BERSEBERANGAN ATAU BERBEDA

CEK KEMBALI: APAKAH MEDIA ARUS UTAMA


MEMBERITAKANNYA ? 4
Netralitas
ASN

NKRI Butuh
Aparatur Pemerintah
sebagai
Juru Damai yang
Kritis & Kreatif

Anda mungkin juga menyukai