Anda di halaman 1dari 6

BANJIR DAN PENGERTIANNYA

DISUSUN OLEH :
Rappita R.Siburian
Cindy Purba
Febi Sinaga
Kelas : XI-4
Bencana Banjir Bandang

Jakarta - Bencana banjir bandang adalah


salah satu bencana alam yang tak jarang
terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Banjir bandang atau yang biasa disebut
juga dengan air bah ini biasa terjadi
akibat curah hujan lebat dan dengan
intensitas tinggi. Banjir bandang sering
kali menyebabkan kerusakan pada
lingkungan terutama bagi pemukiman
warga yang terdampak bencana ini.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang
bencana banjir bandang, simak
penjelasan berikut ini.

Pengertian Bencana Banjir Bandang


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seperti dikutip dari laman resmi
Kemdikbud, banjir bandang artinya banjir besar yang datang dengan tiba-tiba dan mengalir
deras menghanyutkan benda-benda besar (kayu dan sebagainya). Pengertian bencana banjir
bandang juga disebut juga dengan air bah. Bencana banjir di Indonesia dapat dikategorikan
menjadi beberapa jenis banjir. Seperti dikutip dari buku 'Analisis bencana untuk pengelolaan
daerah aliran sungai (DAS)' oleh Djati Mardiatno, Muh. Aris Marfai, jenis-jenis bencana
banjir yaitu banjir perkotaan, banjir bandang, dan banjir rob. Banjir bandang atau yang juga
dikenal dengan istilah flash flood biasanya dikontrol oleh karakteristik Daerah Aliran Sungai
(DAS) dan curah hujan dengan intensitas yang tinggi. Bencana banjir bandang adalah banjir
yang datang secara tiba-tiba dengan debit air besar yang disebabkan oleh terbendungnya
aliran sungai pada alur sungai, (BNPB, Undang-Undnag Nomor 24 Tahun 2007). Banjir
bandang terjadi beberapa waktu setelah hujan lebat (dalam kisaran waktu beberapa menit
sampai beberapa jam) yang terjadi dalam waktu singkat di sebagian DAS atau alur sungai
yang sempit di bagian hulu.

Penyebab Bencana Banjir Bandang


Secara umum, bencana banjir bandang disebabkan oleh beberapa hal. Sedikitnya ada delapan
penyebab bencana banjir bandang, seperti dikutip dari buku 'Menangani Banjir, Kekeringan
dan Lingkungan' oleh Agus Maryono.

Berikut ini beberapa penyebab bencana banjir bandang adalah:


1. Hujan ekstrem
2. Tipologi daerah aliran sungai (DAS) serta alur-alur sungai yang rawan banjir bandang
3. Pembendungan akibat sampah vegetasi atau longsoran yang menutup dan membendung
aliran sungai
4. Jebolnya bendungan atau tanggul
5. Kembalinya alur sungai setelah diluruskan
6. Bertemunya puncak banjir pada muara dua alur sungai

Penanganan Bencana Banjir Bandang


Ada beberapa hal yang dapat dilakukan ketika terjadi bencana banjir bandang, seperti dikutip
dari laman resmi Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa
Tengah, berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan sebagai persiapan sebelum, saat, dan setelah
terjadinya bencana banjir bandang.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum terjadi bencana banjir bandang:

1. Menata daerah aliran sungai dari hulu ke hilir secara terpadu sesuai dengan fungsi lahan.
2. Membangun sistem pemantauan dan peringatan dini pada wilayah yang sering terkena
banjir.
3. Memasang pompa dan penghalang ombak untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan
laut.
4. Jangan membangun rumah di bantaran sungai!
5. Bersama aparat setempat membersihkan lingkungan sekitar, terutama pada saluran air atau
selokan dari sampah.
6. Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk pengungsi. Lengkapi dengan fasilitas alat
evakuasi, dapur umum, MCK, dan Pasokan air bersih.
7. Bentuklah tim penanggulangan banjir di tingkat warga!
8. Bila memungkinkan tinggikan bangunan rumah, buat dinding penghalang banjir, dan
lindungan rumah dengan cat waterproof.
9. Amankan dokumen penting seperti: Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, Buku Tabungan,
Sertifikat dan Benda-benda berharga dari jangkauan air.
10. Buatlah rencana penyelamatan dan komunikasi apabila banjir datang. Persiapkan
ketersediaan air bersih, P3K, dan alat evakuasi standart.

Hal-hal perlu dilakukan saat terjadi bencana banjir bandang:

1. Matikan listrik di dalam rumah dan hubungi petugas PLN untuk mematikan aliran listrik.
2. Segera mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
3. Mengungsi ke daerah yang lebih tinggi sedini mungkin. Apabila akan meninggalkan rumah
pastikan dalam keadaan terkunci dan aman.
4. Jangan berjalan atau berkendara di aliran banjir untuk menghindari terseret arus!

Hal-hal yang dapat dilakukan setelah bencana banjir bandang:

1. Segera membersihkan rumah dan halaman dari sisa air banjir, lumpur, dan sampah.
2.Waspada terhadap kemungkinan binatang seperti ular, lipan, tikus, kecoa, lalat, dan
nyamuk yang ikut terbawa aliran banjir.
3.Gunakan antiseptik untuk membunuh kuman kuman penyakit.
4. Segera gunakan persediaan air bersih untuk mengurangi risiko diare karena penyakit ini
paling sering menjangkit korban banjir.
5. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
6. Terus ikuti perkembangan informasi mengenai banjir dari media serta petugas di
komunitas anda.
Banjir Lahar
Kita sering sekali mendengar kata
lahar. Lahar merupakan material
yang dikeluarkan oleh gunung
berapai yang berasal dari
dalam lapisan atmosfer bumi atau inti
bumi. Lebih tepatnya, lahar
merupakan merupakan material
vulkanik yang keluar dari gunung
berapai yang berupa campuran batu,
pasir, ataupun kerikil akibat adanya
aliran air yang terjadi di lerang
gunung. Lahar ini merupakan
material gunung berapi yang biasa
ada ketika sebuah gunung berapi
sedang mengalami erupsi.

Pengertian banjir lahar

Yang dinamakan banjir lahar atau banjir lahar dingin merupakan sekumpulan lahar yang
dimuntahkan oleh gunung berapi dan sampai ke permukaan yang lebih rendah dengan
bantuan atau dorongan dari air hujan. Lahar biasanya akan berada di sekitar gunung berapi
yang tengah mengalami erupsi. Lahar yang berada di sekitar gunung berapi tersebut akan
terbawa turun melalui lerang gunung ketika hujan turun dengan derasnya. Lahar yang dibawa
turun oleh air hujan ini dapat mempunyai suhu yang dingin ataupun masih panas. Akibatnya,
air hujan yang membawa serta material- mateial vulkanik dari lahar ini akan menerjang lahan
yang berada di bawahnya ataupun pemukiman penduduk. Hal ini akan berakibat banyaknya
kerusakan atapun dampak- dampak lain yang akan dihasilkan oleh banjir lahar dingin ini.

Ciri-ciri Banjir Lahar

Semua jenis banjir mempunyai ciri- ciri ataupun karakteristiknya masing- masing, tidak
terkecuali juga banjir lahar atau lahar dingin. Meskipun bila dilihat dari namanya saja banjir
ini merupakan banjir yang berbeda dengan banjir- banjir lainnya, namun tidak ada salahnya
apabila kita mengetahui juga karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh banjir bandang ini.

Ada beberapa karakteristik yang melekat pada banjir bandang ini yang akan membedakannya
dengan banjir-banjir yang lainnya. Karena terkadang ada orang- orang yang tidak menyadari
adanya banjir lahar ini. beberapa karakteristik atau ciri- ciri dari banjir lahar ini antara lain:

1. Terjadi di daerah yang berada di lereng gunung berapi yang masih aktif .
2. Terjadi setelah atau saat gunung berapi yang masih aktif mengalami erupsi
3. Terjadi karena adanya huja yang deras atau hujan yang lebat
4. Membawa berbagai material yang terdiri dari lumpur, batu, ataupun kerikil
5. Air yang menerjang lahan mempunyai warna yang keruh

Penyebab Terjadinya Banjir Lahar

Banjir lahar merupakan suatu peristiwa alam yang terjadi akibat adanya dua penyebab.
Penyebab yang pertama yakni gunung berapi yang mengeluarkan lahar ketika erupsi, dan
yang kedua adalah adanya hujan deras yang mampu mmengguyur lahar tersebut dan
mendorongnya ke bawah atau ke lereng gunung.

1. Gunung berapi yang erupsi kemudian mengelaurkan lahar


2. Turunnya hujan yang lebat atau deras

Dampak Terjadinya Banjir Lahar

Semua bencana alam pastilah menimbulkan dampak yang mencolok bagi siapapun yang
mengalaminya, tidak terkecuali banjir lahar ini. banjir lahar digolongkan suatu peristiwa alam
yang merupakan suatu bencana. Meskipun terjadinya banjir lahar ini bisa diprediksi sehingga
masyarakat bisa menyelamatkan diri terlebih dahulu, namun banyak juga kerugian yang
ditimbulkan dari banjir lahar ini. Setidaknya ada beberapa dampak yang dapat timbul akibat
dari banjir lahar ini. Beberapa dampak yang ditimbulkan dari banjir lahar antara lain:

Terjadinya kerusakan fasilitas maupun sarana dan prasaran umum

a. Terjadinya kerusakan bangunan dan aset pribadi


b. Mengganggu jaringan listrik
c. Mengganggu lalu lintas
d. Menyebabkan lingkungan kotor
e. Menyebarkan bibit penyakit

Kasus Banjir Lahar di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang banyak mempunyai gunung api yang masih aktif. Gunung-
gunung api di Indonesia masih sering melakukan erupsi.Maka dari itu banjir lahar bukanlah
menjadi sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia. Beberapa kasus banjir lahar yang
terjadi di Indonesia antara lain:

 Banjir lahar akibat erupsi Gunung Merapi yang terjadi di beberapa daerah di sekitar
gunung tersebut, seperti Magelang. Kasus ini terjadi pada tahun 2010
 Banjir lahar akibat erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur tahun 2016
 Banjir lahar akibat erupsi gunung Sinabung tahun 2015

Selian peristiwa banjir lahar dingin tersebut, masih banyak lagi kasus mengenai lahar dingin.
Bahkan di aderah yang berada di lerang gunung berapi yang masih aktif, banjir lahar dingin
kerap kali terjadi meskipun dalam intensitas yang rendah.
Banjir Air

Banjir merupakan suatu bencana alam


yang mudah terjadi begitu saja di
Indonesia. Hal Ini disebabkan oleh letak
negaranya yang mejadikan Indonesia
berada di iklim tropis. Di iklim tropis
seperti Indonesia yang memiliki musim
penghujan dengan durasi cukup panjang,
memungkinkan curah hujan tinggi
(baca: manfaat curah hujan tinggi bagi
kehidupan) setiap tahunnya pada musim
penghujan. Kebanyakan daerah di
Indonesia tidak siap dengan keadaan ini
karena sistem pengelolaan kota yang
buruk sehingga ketika curah hujan yang
tinggi terjadi, bencana banjir tak akan
terhindarkan. Tentu saja hal ini
mengakibatkan banyak kerugian bagi
warga yang tertimpa banjir.
Pengertian banjir air
Ada banyak jenis-jenis banjir, salah satunya adalah banjir air. Banjir air sebenarnya seperti
pada umumnya, juga mirip dengan banjir cileuncang. Banjir air merupakan banjir yang
terjadi karena meluapnya air sungai, selokan, dan saluran pembuangan air lainnya. Hal ini
terjadi karena curah hujan yang tinggi dengan periode yang cukup lama. Contohnya turunnya
hujan dengan intensitas tinggi selama seminggu. Tentu saja saluran pembuangan air tidak
akan sanggup menampung debit air yang datang secara cepat dengan jumlah yang banyak.
Turunnya curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan banjir merupakan faktor penyebab
alami banjir, namun ada pula faktor penyebab banjir air yang tidak alami atau terjadi karena
perubahan.
Faktor-Faktor Penyebab Banjir Air
Banjir merupakan masalah yang menyangkut lingkungan hidup dan pada umumnya
merupakan akumulasi dari berbagai faktor penyebab yang sangat banyak dan kompkes. Ada
dua faktor perubahan yang mengakibatkan mengapa banjir air terjadi yaitu faktor perubahan
lingkungan (alam) dan faktor perubahan di masyarakat (campur tangan manusia).
Faktor Perubahan Lingkungan (alam)
Ada beberapa faktor perubahan lingkungan atau faktor alam yang menyebabkan mengapa
banjir air sering sekali terjadi di berbagai kota di Indonesia. Diantaranya adalah:
Perubahan Iklim
Hujan merupakan faktor utama penyebab banjir. Perubahan iklim (baca: iklim di Indonesia)
menyebabkan pola hujan burubah dimana saat ini musim penghujan datang dengan waktu
yang lebih pendek namun dengan intensitas yang sangat tinggi. Akibatnya saluran-saluran
yang tidak mampu lagi menampung besarnya aliran air dan tanah-tanah cepat mengalami
penjenuhan.
Pemanasan global
Pemanasan global mengakibatkan terjadinya perubahan pada pola iklim yang akhirnya juga
merubah pola curah hujan, makanya tidak heran jika sewaktu-waktu hujan bisa sangat tinggi
intensitasnya dan kadang juga bisa sangat rendah. Intensitas hujan yang sangat tinggi tentu
saja dapat mengakibatkan banjir air dan intensitas hujan yang rendah dapat mengakibatkan
kekeringan.
Perubahan Penggunaan Lahan
Perubahan penggunaan lahan dan otomatis juga menyebabkan terjadinya perubahan tutupan
lahan. Yang dimaksud dengan penggunaan lahan contohnya pemikiman, sawah, tegalan,
ladang, dan lain-lain, sedangkan tutupan lahan merupakan vegetasi yang tumbuh di atas
permukaan kerak bumi. Perubahan tutupan lahan menyebabkan semakin tingginya aliran
permukaan (air yang ada di atas permukaan tanah). Aliran permukaan terjadi apabila curah
hujan telah melampaui laju aliran air ke dalam tanah. Menurut Castro (1959) tingkat aliran
permukaan pada hutan adalah 2.5%, rumput 18%, sedangkan untuk tanah kosong sekitar
60%. Beberapa peubahan lahan yang terjadi diantaranya:
 Penebangan hutan tanpa adanya reboisasi yang berkelanjutan khususnya di daerah aliran
sungai dan perubahan penggunaan lahan dalam hal ini tentu saja menyebabkan kenaikan
aliran permukaan. Penebangan hutan secara liar sekitar daerah aliran sungai juga
menyebabkan berkurangnya air tanah (baca: ciri-ciri air tanah yang baik), padahal
kemampuan resapan air pada daerah aliran berhutan lebih besar daripada daerah aliran
sungai tidak berhutan.
 Pengurangan luas hutan yang meningkatkan laju erosi. Akibat dari erosi tanah yang
terjadi inilah tanah menjadi lebih padat, proses penyerapan air hujan menjadi terganggu,
banyak lapisan tanah yang hilang dan tersangkut di tempat-tempat di dataran rendah
(baca: perbedaan dataran tinggi dan dataran rendah).
 Tanah yang hilang dan terangkut inilah yang menjadi sedimentasi yang mengakibatkan
pendangkalan waduk-waduk, pendangkalan bendungan, dan juga pendangkalan sungai.
Hal ini juga yang menyebabkan kapasitas daya tampung dari saluran irigasi menjadi
lebih kecil dan menyempit sehingga dapat menyebabkan banjir walaupun dalam keadaan
curah hujan yang normal.
Keadaan Geografis
Salah satu faktor alam yang menyebabkan mengapa banjir air sering terjadi di suatu daerah
adalah letak geografis daerah tersebut diantaranya adalah:
 Letak geografis daerah tersebut berada di dataran rendah atau di dataran banjir sehingga
rawan terkena genangan dan seringnya tidak bisa terhindarkan dari banjir.
 Terdapatnya hambatan pada aliran sungai akibat kondisi geometri alur sungai seperti
misalnya terdapatnya pertemuan anak sungai dengan induk sungai yang tidak streamline.
 Kemiringan dasar sungai yang terlalu landai, yang menyebabkan kapasitas pengaliran
sungai relatif kecil.
Faktor Perubahan Dari masyarakat (Campur Tangan Manusia)
Selain adanya faktor alam yang menjadi faktor penyebab terjadinya banjir, pengaruh dari
kegiatan manusia pun ikut memperparah keadaan tersebut. Faktor-faktor tersebut diantaranya
adalah:
1. Pertumbuhan jumlah penduduk
2. Pembangunan di daerah rendah
3. Perilaku dan pola hidup masyarakat
4. Program pembangunan yang tidak terpadu
5. Bangunan-bangunan silang

Anda mungkin juga menyukai