Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MOKODITEK
Jalan Trans Sulawesi Desa Mokoditek Kec. Bolangitang Timur Kode Pos : 95764
Email : puskesmasmokoditek88@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


TB MANGKIR

I. LATAR BELAKANG

Latar Belakang Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung


yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Adapun
tanda dan gejala TB adalah batuk berdahak lebih dari 2 minggu dengan
atau tidak disertai darah,sesak nafas,berta badan menurun.demam dan
keringat dingin pada waktu malam hari. Kasus TB bisa disembuhkan
dengan pengobatan rutin selama 6-9 bulan.

Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan


strategi penanggulangan TB yaitu strategi DOTS (Directly Observed
Treatment-Shortcourse) dan telah terbukti sebagai strategi yang secara
ekonomis paling efektif (cost-efective). Strategi DOTS adalah strategi
penyembuhan TB-Paru jangka pendek dengan pengawasan secara
langsung. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita
TB-Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai
dinyatakan sembuh sehingga dengan strategi ini proses penyembuhan
TB-Paru bisa lebih cepat. Fokus utama DOTS adalah penemuan dan
penyembuhan pasien, prioritas diberikan pada pasien TBC yang menular
(hasil pemeriksaan sputum BTA Positif). Strategi ini diharapkan akan
dapat memutus mata rantai penularan dan dengan demikian akan
menurunkan insidens TB di masyarakat.

Keberhasilan Program Penanganan TB Paru dapat dinilai dari


keberhasilan pengobatan. Wilayah kerja Puskesmas Maesan merupakan
wilayah dengan status sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah,
sehingga resiko terjadinya mangkir pengobatan TB sangat besar.
Sedangkan kasus TB mangkir dapat meningkatkan resiko kekebalan
kuman TB terhadap pengobatan. Resiko terbesar adalah jika pasien jatuh
kedalam keadaan TB MDR. Oleh karena itu perlu bagi puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan pelacakan TB mangkir, dalam rangka
menurunkan jumlah pasien TB yang mangkir pengobatan.

II Tujuan Umum

Untuk Mencegah Kegagalan pengobatan TB dan mencegah munculnya


kasus TB MDR. b. Tujuan Khusus 1) Melacak pasien TB yang berhenti
mengambil obat. 2) Memberikan penyuluhan kepada pasien yang berhenti
minum obat tentang penyakit TB sehingga bersedia untuk berobat
kembali.

Semua anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien dan


tetangga sekitarnya.

III PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan dilakukan oleh petugas Puskesmas dengan


mendatangi rumah pasien TB yang baru berobat, dan paling
lambat dalam waktu 1 bulan.
2. Kegiatan yang dilakukan dengan memberikan konseling tentang
penyakit TB kepada keluarga dan tetangga dan pemeriksaan fisik
setelah dilakukan konseling
3. Disaat melakukan kegiatan ini petugas diwajibkan membawa kartu
pasien, alat-alat pemeriksaan, Seperti Pot sputum dan buku catatan.
4. Waktu pelaksanaan tahun 2022.
5. Laporan kegiatan berisi proses pelaksanaan dan hasil dari
pemeriksaan

IV. LOKASI

Wilayah kerja puskesmas Mokoditek, sesuai dengan domisili


pasien TB

V. SUMBER DANA

Dana berasal dari BOK Bantuan Operasional Kesehatan tahun


2022
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN

a. Terlaksananya pemeriksaan TB Mangkir


b. Keluarga dan tetangga mendapatkan penyuluhan dan pemeriksaan TB
c. Ditemukan pasien TB yang sudah mau Berobat

KEPALA PUSKESMAS MOKODITEK

YUL DJENAAN, Amd.Kep


NIP 19700606 199403 2 013

Anda mungkin juga menyukai