Anda di halaman 1dari 4

Tema: Yesus sebagai sahabat Sejati dan Tokoh Panutan

Yoh 15:9-15 (Perintah Saling Mengasihi)

Sasaran/kelompok yang dituju: Anak Seminari Menengah Pertama Bunda Segala Bangsa
Maumere

Latar Belakang

 Maraknya praktik bully di seminari


 Persahabatan yang tidak sehat.

Tujuan:

 Membina Persahabatan yang baik dalam panggilan


 Menjadikan Yesus sebagai Sahabat sejati dan Tokoh Idola
 Peserta didik saling menghargai satu sama lain
 Menghindari Pembullyan dalam pergaulan

Metode: Syering Tanya Jawab yang berfokus pada tokoh-tokoh dalam teks Kitab Suci
(Tokoh-tokoh yang terlibat dalam teks)

Waktu: 45-60 menit

Tempat: Ruang kelas.

Pengarahan Awal: Kemukakan Tema, dan ajakan.

Doa Pembuka atau Lagu: (disesuaikan dengan tema). Doa singkat. Nyanyian yamg diketahui
umum

Pengantar

Maraknya kasus perundungan atau bullyng semakin menodai dunia pendididkan Indonesia
dan menyita banyak perhatian. Bullyng atau perundungan tidak hanya terjadi sekolah luar,
non religious, tetapi juga terjadi pada sekolah-sekolah religious. Karena itu upaya
pencegahan mesti lakukan untuk meminimalisasi kasus bullyng di Seminari. Selain itu
sebagai murid Kristus yang mengikutNya secara khusus tindakan membullyng sangat
bertentangan dengan teladan Kristus yang selalu mengedepankan Kasih dalam kata dan
tindakanNya dalam kehidupan bersama yang lain. Sebagai Sahabat Yesus kita mesti belajar
untuk mengasihi sesama secara ksusus teman-teman di asrama dan di sekolah. Cara
sederhana meneladani Kristus dalam hal mengasihi adalah dengan tidak membullyng.

Sekilas Tentang Bullyng

Bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori:• Kontak fisik langsung. Tindakan


memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam
ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki
orang lain.

 Kontak verbal langsung.Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan,


mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan
(putdowns), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki,menyebarkan gosip.
 Perilaku non-verbal langsung.Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah,
menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam;
biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.
 Perilaku non-verbal tidak langsung. Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan,
mengirimkan surat kaleng.
 Cyber Bullying. Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik
(rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media social)
 Pelecehan seksual. Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik
atau verbal.

Dampak

Bullying atau perundungan dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik
maupun mental anak. Pada kasus yang berat, bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang
fatal, seperti bunuh diri dan sebagainya. Dampak dari bullying secara khusus bagi korban
adalah; Depresi dan marah, rendahnya tingkat kehadiran dan rendahnya prestasi akademik
siswa. Menurunnya kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis

Bulling atau perundungan tidak hanya terjadi sekolah luar, non religious, tetapi juga terjadi
pada sekolah-sekolah religious seperti Seminari dengan bentuk dan dampak hampir sama,
karena itu upaya pencegahan mesti lakukan untuk meminimalisasi kasus buling di Seminari.
Selain itu sebagai murid Kristus yang mengikutNya secara khusus tindakan membulling
sangat bertentangan dengan teladan Kristus yang selalu mengedepankan Kasih dalam kata
dan tindakanNya.

Baca Teks (2 kali)

Yoh 15:9-15

Penjelasan-pendalaman Teks

 Siapa pelaku dalam teks? (Yesus dan para murid)


 Apa yang Yesus perintahkan? (Supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah
mengasihi kamu, bdk Yoh. 15:12)
 Apa syarat menjadi sahabat Yesus? (Jika melakukan apa yang diperintahkan Yesus:
saling mengasihi)
 Mengapa Yesus menyebut para murid sebagai sahabat dan bukan hamba? (Karena
hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya sedangkan sahabat mengetahui
segala sesuatu yang Yesus dengar dari Bapa-Nya)

Pendalaman Pengalaman Praktis:

 Apakah nasihat Yesus yang ditujukan kepada para rasul itu selalu berhasil kita
lakukan dalam hidup harian kita, khususnya dengan teman-teman di sekolah atau
asrama?
 Apakah kita selalu mendengarkan, menaati dan melaksanakan nasihat
pembina/pendidik di seminari?
 Apa yang harus kita lakukan sebagai seminaris terhadap nasihat yang berisikan ajakan
Yesus sahabat sejati dan idola para murid?

Doa Umat (spontan oleh peserta)

Niat:

Saling menghargai, mendengarkan, mengasihi dan tidak mem-bully orang lain

Kapan dilaksanakan: Setiap waktu

Doa Penutup:
Allah Tritunggal Yang Maha Kudus, kami mengucap syukur kepada-Mu atas rahmat dan
karunia yang Engkau berikan kepada kami dalam hari-hari hidup kami. Kami juga bersyukur
atas kehadiran Putra-Mu, Yesus Kristus sebagai teladan hidup kami dalam membangun
persaudaraan di antara kami. Semoga kami mampu meneladani Putra-Mu dalam usaha
membangun persahabatan dan persaudaraan dengan semua orang. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami, Amin.

Anda mungkin juga menyukai