Anda di halaman 1dari 4

MANAGEMEN TERPADU

BAYI MUDA
DENGAN GANGGUAN NAFAS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS Tita Rovika, SKM
ttd
LINGKAR BARAT Nip. 198007052006042029
1.Pengertian Gangguan nafas pada bayi baru lahir (BBL) adalah keadaan bayi
yang sebelumnya normal atau bayi dengan asfiksia yang sudah
dilakukan resusitasi dan berhasil, tetapi beberapa saat kemudian
mengalami gangguan nafas, biasanya mengalami masalah sebagai
berikut:
1. frekuensi nafas bayi lebi 60 x/menit, mungkin menunjukan
satu atau lebih tanda tamahan gangguan nafas
2. frekuensi nafas bayi kurang 40x/menit
3. bayi dengan sianosis sentral (biru pada lidah dan bibir)
4. bayi apnu (nafas berhenti lebih 20 detik)
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
menanganan gangguan nafas pada bayi baru lahir
3.Kebijakan keputusan kepala UPTD Puskesmas Lingkar Barat Nomor : /
/PKMLB/ /2018 tentang penetapan penanggung jawab program
puskesmas
4.Referensi Buku acuan PONED Ditjen Binkesmas, Depkes RI tahun 2008
5.Prosedur/Langkah- A. Alat dan bahan
langkah 1. APD (maker,kaca mata, safety, handscoon, skot)
2. Obat emergensy
3. Infus
4. Alat resusitasi
B. Langkah - langkah
 Pasang jalur infus intravena sesuai dengan kondisi bayi yang
paling sering dan bila bayi tidak dalam keaadaan dehidrasi berikan
infus dekstrosa 5%
 Pantau selalu tanda vital
 Jaga potensi jalan nafas
 Berikan oksigen (2-3 liter/menit) dengan kateter nasal
 Jika bayi mengalami apnu
 Lakukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukan
 Lakukan penilaian lanjut
 Bila terjadi kejang hentikan kejang
 Segera periksa kadar glukosa darah (bila fasilitas tersedia)
 Pemberian nutri adekuat
Sesuai fasilitas yang ada, yang dapat dikelola di puskesmas adalah
gangguan nafas ringan dan gangguan nafas sedang sedangkan
gangguan nafas berat dan kelainan jantung kongenital harus segera
rujuk ke rumah sakit
 Gangguan nafas sedang
1. lanjutkan pemberian O2 4-5 liter/menit
2. bayi jangan diberikan minum
3.Jika ada tanda berikut berikan antibiotika, (anfisilin dan
gentamisin) untuk terapi.
4. bila suhu aksiler 34-36,5 c atau 37,5-39 c tangani
masalah abnormal dan nilai ulang setelah 2 jam
o Bila suhu masih belum stabil atau ganguan nafas
belum ada perbaikan, berikan antibiotika untuk
terapi mungkin besar sepsis
o Jika suhu abnormal, ulangi tahapan tersebut diatas
5. bila tidak ada tanda_tanda kearah sepsis, nilai kembali
bayi setelah 2 jam
6. apabila bayi Tidak menunjukan tanda-tanda perburukan
setelah 2 jam, terapi untuk kemungkinan besar sepsis
dan segera rujuk ke rumah sakit
7. bila bayi mulai munujukan tanda tanda perbaikan
(frekuensi nafas menurun kurang dari 40x/menit, tarikan
dinding dada berkurang dari suara merintih berkurang.
Disertai perbaikan tanda klinis, kurangi terapi O2 secara
bertahap
8. amati bayi selam 24 jam setelah pemberian antibiotik
dihentikan.

 Gangguan nafas ringan


1. Amati pernafasan bayi setiap 2 jam selama 6 jam berikut
2. Bila dalam pengamatan gangguan nafas buruk atau timbul
gejala sepsis lainya, terapi untuk kemungkinan besar sepsis
dan tangani gangguan nafas sedang dan segera rujuk ke
rumah sakit
3. Berikan asi bila bayi mampu menghisap. bila tidak,
beriakan asi perah dengan menggunakan salah satu cara
alternativ pemberian minum
4. Kurangi pemberian O2 secara bertahap bila ada perbaikan
gangguan nafas . hentikan pemberian O2 jika frekuensi
nafas antara 40-60 kali/ menit
6.Bagan Alir/Diagram
Alir Panggil pasien
(Jika Perlu)
7. Hal yang perlu di
Tentukan tindakan dan
perhatikan
pengobatan pra rujukan
(Jika Perlu)

Jelaskan perlunya rujukan dan


buat surat rujukan

Tentukan tindakan dan


pengobatan untuk anak yang
tidak perlu rujukan segera

Pilih obat dan tentukan


dosis,jadwal,dan cara

Konseling

Ambil obat di apotik

Cuci tangan

8.Unit Terkait
9.Dokumen Terkait 1. Formulir MTBM
2. Lembar status rawat jalan
3. Buku register
4. Surat rujukan
5. Rekam No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
an Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai