Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KOTA BENGKULU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LINGKAR BARAT KOTA BENGKULU
Jl. Merak No. 161 Kel. Cempaka Permai Bengkulu (38229)
Telp. (0736) 343809
Email : Pkmlingkarbarat2016@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN GIZI


PEMANTAUAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF (ASI-E)

A. Pendahuluan
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pada Bab
VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat
ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain melalui
perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses
mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya
pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah secara bertahap dan
berkesinambungan yaitu dengan program pemantauan pemberian ASI-E bayi 0-6 bulan.
B. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang
penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan hanya
dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku
serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan
dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan
dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat
meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak bisa dikerjakan oleh sektor kesehatan
sendiri akan tetapi memerlukan kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari
strkutur jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam
penanggulangan masalah gizi dilakukan dengan pemantauan pemberian ASI-E oleh kader.
Kader posyandu merupakan ujung tombak kegiatan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan gizi balita sehingga kita perlu membekali kader tentang ilmu-ilmu kesehatan
yang dapat diterapkan dimasyarakat.
C. Maksud dan Tujuan
1. Tujuan umum
Memantau pemberian ASI-E pada bayi 0-6 bulan di masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan cakupan pemberian ASI-E pada bayi 0-6 bulan
b. Meningkatkan cakupan D/S dan N/D Posyandu
c. Menurunkan prevalensi KEP balita
d. Meningkatkan status gizi masyarakat
D. Kegiatan Pokok
Petugas gizi datang ke Posyandu untuk memantau pemberian ASI-E pada bayi 0-6 bulan
dan memperoleh data cakupan ASI-E setiap Posyandu.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan pemantauan pemberian ASI-E bayi 0-6 bulan di Posyandu dilakukan dengan
cara :
1. Petugas gizi membuat jadwal pelaksanaan Pemantauan ASI-E pada bayi 0-6 bulan
2. Konfirmasi jadwal pelaksanaan dengan kader Posyandu untuk persiapan kehadiran bayi 0-
6 bulan di Posyandu
3. Petugas gizi datang ke Posyandu untuk mendampingi kader dalam pengisian status ASI-E
pada KMS bayi 0-6 bulan
4. Petugas gizi menerima rekapan data hasil pemantauan dari kader Posyandu
5. Petugas gizi melakukan rekapitulasi data dan melaporkan hasil pemantauan pada Dinas
Kesehatan Kota
F. Sasaran
Sasaran pemantauan pemberian ASI-E di Posyandu yaitu bayi umur 0-6 bulan.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pemantauan pemberian ASI-E bayi 0-6 bulan di Posyandu dilaksanakan pada
bulan Februari dan Agustus
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke
koordinator program UKM dan kepala puskesmas setiap bulan lalu diberikan evaluasi oleh
kepala puskesmas.
I. Pencacatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas Lingkar Barat dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota Bengkulu melalui email.

Anda mungkin juga menyukai