Anda di halaman 1dari 5

JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2088-9011

Vol. XII No. 1 17 Februari 2022 : 14-18 e-ISSN 2721-0839

PENATALAKSANAAN PUTING SUSU LECET DENGAN PEMBERIAN


AIR PEPPERMINTDI BPM NURHAYATI, S.STLAMPUNG SELATAN
TAHUN 2021

Risya Yuni Anggraini1, Sutriningsih2, Oktaria Safitri2,


Magdalena Tri Putri A2
1,2
Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Adila Di Kota Bandar Lampung
email
:risyayunianggraini403@gmail.com ,nyutzzsutri@gmail.com2,oktariasafitri007@
1

gmail.com2,magdalena.triputri@gmail.com 2

Abstrak
Latar Belakang :Angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih tergolong
rendah. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2017,
pemberian ASI ekslusif di Indonesia hanya 35%. Dan Berdasarkan penelitian
terbaru angka keberhasilan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif selama
pandemi Covid-19 di Indonesia menunjukkan prevalensi yang meningkat
tajam. Penelitian perilaku ibu menyusuia selama masa pandemic Covid-
19.Tujuan :Mahasiswa bisa menerapkan asuhan kebidanan penatalaksanaan
putting susu lecet dengan pemberian air peppermint di BPM Nurhayati, S.ST
Lampung Selatan Tahun 2021. Metode :Jenis laporan kasus yang digunakan
adalah laporan deskriptif dengan pendekatan studi kasus studi (studi penelaah
kasus). Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui
suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal.Hasil :Asuhan kebidanan pada Ny. A
umur 24 tahun putting susu lecet telah di dapatkan hasil ibu merasakan keluhan
Ibu mengatakan lecet padabagian puting sebelah kiri/sebagian. Setelah pemberian
asuhan kebidanan selama 1 minggu, putting susu lecet sudah tidak terasa nyeri
kembali.Saran :Diharapkan agar hasil penelitian ini sebagai bahan informasi
mengenai pengetahuan tentang penanganan puting susu lecet sehingga pasien
dapat melakukannya dirumah dan memberikan informasi kesehatan secara jujur,
agar asuhan yang diberikan tepat sesuai kebutuhan pasien serta dapat melakukan
anjuran dari bidan agar masalah yang dialami cepat teratasi.

Kata kunci : ASI, puting, lecet

14
JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2088-9011
Vol. XII No. 1 17 Februari 2022 : 449-453 e-ISSN 2721-0839

MANAGEMENT OF BLOCED NIPPLES WITH PEPPERMINT WATER


IN BPM NURHAYATI, S. STLAMPUNG SELATAN, 2021

Abstract
Background: The rate of exclusive breastfeeding in Indonesia is still relatively
low. According to the Data and Information Center of the Ministry of Health
2017, exclusive breastfeeding in Indonesia is only 35%. And based on the latest
research, the success rate of exclusive breastfeeding during the Covid-19
pandemic in Indonesia shows a sharp increase in prevalence. Research on the
behavior of breastfeeding mothers during the Covid-19 pandemic. Purpose :
Students can apply midwifery care for the management of sore nipples by giving
peppermint water at BPM Nurhayati, S.ST South Lampung in 2021. Methods: The
type of case report used is a descriptive report with a case study approach (case
study). Case studies are carried out by examining a problem through a case
consisting of a single unit. Result : Midwifery care for Mrs. A 24 years old, the
nipple blisters have been obtained. The result is that the mother feels a complaint.
The mother says that there is a blister on the left/partial nipple. After providing
midwifery care for 1 week, the sore nipples are no longer painful. Suggestion: It
is hoped that the results of this study can be used as information material
regarding knowledge about handling sore nipples so that patients can do it at
home and provide honest health information, so that the care provided is right
according to the patient's needs and can take recommendations from the midwife
so that the problems experienced are quickly resolved.

Keywords: breast milk, nipples, blisters

15
JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2088-9011
Vol. XII No. 1 17 Februari 2022 : 449-453 e-ISSN 2721-0839

PENDAHULUAN makanan atau minuman, termasuk


ASI adalah makanan utama air, menyusui sesuai permintaan atau
bayi sehingga tidak ada jenis sesering yang diinginkan bayi, dan
makanan lainnya yang dapat tidak menggunakan botol atau dot
menandingi kualitas ASI. Hanya ASI (WHO, 2018).
saja yang dapat diterima oleh sistem Sustainable Development
pencernaan bayi sehinga ASI harus Goals dalam The 2030Agenda For
diberikan secara ekslusif selama 6 Sustainable Development
bulan. Bayi yang mendapatkan ASI menargetkan pada tahun 2030 dapat
ekslusif selama 6 bulan pertama akan mengurangi angka kematian neonatal
mengalami pertumbuhan otak yang paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran
optimal pada bagian otak dan hidup dan kematian pada anak di
kemampuan anak dalam Bahasa, bawah usia 5 tahun paling sedikit 25
motorik, dan Juga emosi. Air susu per 1.000 kelahiran hidup. Hal
ibu yang selanjutnya disingkat ASI tersebut dapat dicapai salah satunya
adalah cairan hasil sekresi kelenjar dengan pemberian ASI eksklusif
payudara ibu. ASI merupakan dilaksanakan dengan baik (United
emlusi lemak dalam larutan protein, Nations, 2017).
laktosa, dan garam-garam organik Masalah dalam pemberian ASI
yang di sekresi oleh kedua belah di Indonesia berdasarkan hasil
kelenjar payudara ibu yang berguna analisis Riskesdas 2010 antara lain
sebagai makanan yang utama bagi persentase bayi yang menyusu
bayi. (Astuti, 2015) eksklusif sampai enam bulan sebesar
ASI adalah makanan pertama 15,3% persentase inisiasi menyusui
yang alami untuk bayi. ASI dini kurang dari satu jam setelah
menyediakan semua energi dan lahir sebesar 29,3% sebagian besar
nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk bayi mulai disusui pasa kisaran
bulan-bulan pertama kehidupan. waktu 1-6 jam (Astuti, 2015)
Menyusui adalah cara yang sangat Angka pemberian ASI
baik dalam menyediakan makanan eksklusif di Indonesia masih
ideal bagi pertumbuhan dan tergolong rendah. Menurut Pusat
perkembangan bayi yang sehat. Data dan Informasi Kementerian
Dalam rangka menurunkan angka Kesehatan 2017, pemberian ASI
kesakitan dan kematian bayi, ekslusif di Indonesia hanya 35%.
UNICEF dan WHO Dan Berdasarkan penelitian terbaru
merekomendasikan sebaiknya bayi angka keberhasilan pemberian Air
hanya disusui air susu ibu (ASI) Susu Ibu (ASI) Eksklusif selama
selama paling sedikit 6 bulan, dan pandemi Covid-19 di Indonesia
pemberian ASI dilanjutkan sampai menunjukkan prevalensi yang
bayi berumur dua tahun (WHO, meningkat tajam. Penelitian perilaku
2018). Agar ibu dapat ibu menyusuia selama masa
mempertahankan ASI eksklusif pandemic Covid-19.
selama 6 bulan, WHO Berdasarkan latar belakang
merekomendasikan agar melakukan diatas penulis tertarik memberikan
inisiasi menyusui dalam satu jam asuhan kebidanan terhadap Ny.A
pertama kehidupan, bayi hanya umur 24 tahun P1A0 3hari
menerima ASI tanpa tambahan postpartum dengan penatalaksanaan

16
JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2088-9011
Vol. XII No. 1 17 Februari 2022 : 449-453 e-ISSN 2721-0839

puting susu lecet dengan daun mint PEMBAHASAN


di PMB Nurhayati Lampung selatan Bentuk simetris atau tidak,
2021. payudara terdapat gangguan atau
tidak, pengeluaran ASI dan keadaan
METODE PENELITIAN putting, serta Jantung, irama jantung
Jenis laporan kasus yang teratur atau tidak, paru-paru ada
digunakan adalah laporan deskriptif ronchi dan wheezing atau tidak.
dengan pendekatan studi kasus/case Pada masa setelah persalinan
studi (studi penelaah kasus). Studi dini, pada keadaan ini sering
kasus dilakukan dengan cara meneliti menghentikan proses menyusui
suatu permasalahan melalui suatu karena putingnya sakit. Dalam hal
kasus yang terdiri dari unit tunggal. ini, yang perlu dilakukan oleh ibu
Unit tunggal disini dapat berarti satu adalah untuk mengecek bagaimana
orang, sekelompok penduduk terkena perlekatan ibu dan bayi, serta
mengecek apakah terdapat infeksi
suatu masalah misalnya keracunan,
candida (dimulut bayi). Biasanya
atau sekelompok masyarakat disuatu kulit akan merah, berkilat, kadang
daerah.Unit yang menjadi kasus gatal, terasa sakit yang menetap, dan
tersebut secara mendalam dianalisis pada kulit yang bersisik.
baik dari segi yang berhubungan Mengajarkan ibu teknik
dengan kasus itu sendiri, faktor- menyusui yang benar. Cuci tangan
faktor yang mempengaruhi kejadian- yang bersih dengan sabun, perah
kejadian khusus yang muncul sedikit asi, dan oleskan di sekitar
sehubungan dengan kasus, maupun puting. Lalu, duduk dan berbaring
tindakan dan reaksi kaasus terhadap dengan santai.Bayi di letakkan
suatu perlakuan atas pemaparan menghadap ke ibu dengan posisi
tertentu. sanggah seluruh tubuh bayi. J,angan
Laporan tugas akhir ini hanya leher dan bahunya saja, tetapi
menggunakan jenis laporan case kepala dan tubuh bayi lurus. Lalu,
studi (studi penelaahan kasus), hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga
karena dalam laporan tugas akhir ini hidung bayi berhadapan dengan
hanya meneliti suatu kasus yang puting susu. Dekatkan badan bayi ke
terdiri dari unit tunggal yaitu badan ibu, menyentuh bibir bayi ke
terhadap Ny.a dengan putting susu puting susunya dan menunggu
lecet, dan dianalisis secara mendalam sampai mulut bayi terbuka
dari segi yang berhubungan dengan lebar.Segera dekatkan bayi ke
putting susu lecet . payudara sedemikian rupa sehingga
bibir bawah bayi terletak di bawah
HASIL putting susu.Cara melekatkan mulut
Asuhan kebidanan pada Ny. A bayi dengan benar yaitu dagu
umur 24 tahun putting susu lecet menempel pada payudara ibu, mulut
telah di dapatkan hasil ibu merasakan bayi terbuka lebar dan bibir bawah
keluhan Ibu mengatakan lecet
bayi membuka lebar.Ketika anak
padabagian puting sebelah
kiri/sebagian. Setelah pemberian sudah merasa kenyang, ibu bisa
asuhan kebidanan selama 1minggu, mengeluarkan putting dengan cara
putting susu lecet sudah tidak terasa memasukan jari kelingking ke dalam
nyeri kembali. mulut bayi lalu cungkil puting kearah
luar. Kemudian ibu dapat

17
JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2088-9011
Vol. XII No. 1 17 Februari 2022 : 449-453 e-ISSN 2721-0839

menyendawakan bayi agar anak bisa putting susu lecet, telah didapatkan
tidur dengan pulas.Ibu sudah hasil dokumentasi yang lengkap.
melakukan teknik menyusui yang
benar DAFTAR PUSTAKA
Menganjurkan ibu untuk Astuti, dkk. (2015). Asuhan
mengompres puting susu lecet kebidanan Nifas & Menyusui.
dengan cara menggunakan air daun Jakarta: Penerbit Erlangga.
mint. Ni Putu, factor-factor yang
Dengan cara menggunakan berhubungan dengan
daun mint yaitu : pemberian air susu ibu
(1)Ambil beberapa daun mint, eksklusif di puskesmas
(2)Kemudian cuci dengan air kemiling tahun 2016.
https://www.jurnalkebidananm
mengalir, (3)Lalu di rebus, alahayati.ic.id/php/artikel/jurna
(4)Kemudian diamkan semalama, l%2016-pdf
lalu di gunakan keesokan harinya, Notoatmodjo, S. (2018), Metodologi
(5) Kompres airnya di bagian puting Penelitian Kesehatan ,Rineka
susu lecet Sifat antiinflamasi yang Cipta, Edisi ke-3, Jakarta.
United Nations. 2017. Ensure
ada di dalammnya bisa
Healthy Lives and Promotes
menghentikan peradangan yang Well-being for All at All Ages.
terjadi. http://www.un.org/sustainabled
evelopment/health/. Diakses
SIMPULAN pada 15April 2021
Evaluasi asuhan kebidanan
pada Ny. A umur 24 tahun putting World Health Organization (WHO).
susu lecet telah di dapatkan hasil ibu 2015. Advocacy Strategy
merasakan keluhan lecet padabagian BreastfeedingAdvocacy
puting sebelah kiri/sebagian telah di Initiative For The Best Start In
dapatkan hasil ibu merasakan Life. [online]. Tersedia:
keluhan berkurangnya sakit http://www.who.int/nutrition/p
nyeriselama 1 minggu. Dalam ublications/infantfeeding/breast
laporan tugas akhir ini penulis telah feeding_advocacy_initiative/en
mampu melakukan pendokumentasi /. Diakses pada 15 April 2021
asuhan kebidanan yang telah
dilakukan pada Ny. A umur 24 tahun

18

Anda mungkin juga menyukai