Anda di halaman 1dari 66

TENTARA NASIONAL INDONESIA No. 202.

02-120301
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT : KDL -2.7

PETUNJUK TEKNIS

tentang

TENAGA PENDIDIK

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR KEP/686/IX/2015 TANGGAL 18 SEPTEMBER 2015
2

DAFTAR ISI

Halaman

Keputusan Kasad Nomor Kep/686/IX/2015 tanggal 18 September 2015 tentang


Petunjuk Teknis tentang Tenaga Pendidik.............................................................. 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum …….……………………………………………………….... 3
2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………...... 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut …………………………………..... 4
4. Dasar………………………………………………………............... 4
5. Pengertian ………………………………………………………...... 4

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum ……………………………………………………………….. 5
7. Tujuan ………….………………………………………………….... 5
8. Sasaran ....................................................………………………. 5
9. Sifat ............................................................................................ 5
10. Peranan …………....……………………………………………….. 5
11. Organisasi ………....……………………………………………….. 5
12. Tugas dan Tanggung Jawab .……………………………............. 7
13. Persyaratan Personel ......……………………………………........ 15
14. Teknis …….…………………………………………………............ 15
15. Sarana dan Prasarana ………………......................................... 16
16. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ……………………………..... 16

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum …………………………………………………………….... 16


18. Penyediaan Tenaga Pendidik.……………………………………. 16
19. Pendidikan dan Latihan ............................................................. 17
20. Penggunaan .............................................................................. 20
21. Perawatan ………………………………………………………….. 33
22. Pengakhiran Tugas ………………………………………………... 37

BAB IV HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

23. Umum …...…….…………………………………………………..... 39


24. Tindakan Pengamanan .......…………………………................... 39
25. Tindakan Administrasi ....…….…............................................... 40

i
3

BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

26. Umum ..……………………………………………………....……... 40


27. Pengawasan ……………………………………………………….. 40
28. Pengendalian ….…………………………………………………… 41

BAB VI PENUTUP

29. Keberhasilan ……………………………………………………….. 41


30. Penyempurnaan …………………………………………………… 41

SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN ............................................................................. 42


SUBLAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS TENTANG
TENAGA PENDIDIK ………………………………………………... 43
SUBLAMPIRAN C ATRIBUT DAN BREVET TENAGA PENDIDIK TNI ANGKATAN 44
DARAT ........................................................................................
SUBLAMPIRAN D TATARAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PEMBINAAN 52
TENAGA PENDIDIK .....................................................................

ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Surat Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
Nomor Skep / / / 2005

Tanggal 2005

KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


Nomor Kep/686/IX/2015

tentang

BUKU PETUNJUK TEKNIS


TENTANG TENAGA PENDIDIK

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa Petunjuk


Teknis tentang Tenaga Pendidik untuk digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas bagi lembaga pendidikan di
lingkungan Angkatan Darat; dan

b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu


dikeluarkan Keputusan Kasad mengenai Petunjuk Teknis tentang
Tenaga Pendidik;

Mengingat : 1. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/24-02/IX/2011 tanggal 1


September 2011 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang
Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan Buku Petunjuk Angkatan
Darat;

2. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/56-02/XII/2012 tanggal


31 Desember 2012 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Tata
Cara Penyusunan Buku Petunjuk Angkatan Darat;

3. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/63-02/XII/2013 tanggal 24


Desember 2013 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi
Buku Petunjuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat;

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/530/X/2014 tanggal 8 Oktober


2014 tentang Petunjuk Administrasi tentang Komponen Pendidikan;
dan

5. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 13 Oktober


2013 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang
Penyelenggaraan Administrasi Umum Angkatan Darat.
.
2

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/269/II/205 tanggal


5 Februari 2015 tentang perintah melaksanakan kegiatan
Menyusun/Revisi Petunjuk TNI AD TA 2015;

2. Surat Perintah Dankodiklat TNI AD Nomor Sprin/331/II/2015


tanggal 20 Februari 2015 tentang Perintah melaksanakan
Penyusunan/Revisi Juknis tentang Tenaga Pendidik; dan

3. Hasil Perumusan Kelompok Kerja Penyusunan Petunjuk


Teknis tentang Tenaga Pendidik.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Petunjuk Teknis tentang Tenaga Pendidik sebagaimana


tercantum dalam lampiran Keputusan ini dengan menggunakan
Kode PT : KDL – 2.7.

2. Petunjuk teknis ini berklasifikasi BIASA.

3. Direktur Pendidikan Kodiklat TNI AD sebagai Pembina Materi


Petunjuk Teknis ini.

4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi petunjuk


teknis ini dinyatakan tidak berlaku.

5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 18 September 2015
a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Dankodiklat,

tertanda

Agus Sutomo, S.E.


Distribusi: Letnan Jenderal TNI

A dan B Angkatan Darat


Autentikasi
Tembusan: Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,

1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemhan RI Budi Prasetyono
4. Asrenum Panglima TNI Brigadir Jenderal TNI
5. Kapusjarah TNI
3

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/686/IX/2015
Tanggal 18 September 2015

PETUNJUK TEKNIS

tentang

TENAGA PENDIDIK

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Petunjuk Teknis tentang Tenaga Pendidik merupakan penjabaran Petunjuk


Administrasi tentang Komponen Pendidikan. Juknis ini memuat tata cara
pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik sesuai kebutuhan lembaga
pendidikan.

b. Pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik saat ini berpedoman pada


Buku Petunjuk Teknik tentang Pembinaan Tenaga Pendidik sesuai Peraturan
Kasad Nomor Perkasad/8-02/IV/2011 tanggal 20 April 2011. Substansi Bujuknik
ini perlu disesuaikan dengan Petunjuk Administrasi tentang Komponen Pendidikan
serta mengikuti perkembangan Ilpengtek, organisasi dan doktrin.

c. Guna terselenggaranya pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik yang


lebih optimal, maka perlu dilaksanakan revisi Buku Petunjuk Teknik tentang
Pembinaan Tenaga Pendidik. Revisi ditujukan agar Juknis ini dapat digunakan
sebagai pedoman dan sumber bahan ajaran di lembaga pendidikan TNI AD.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Petunjuk teknis ini dimaksudkan agar dapat dijadikan pedoman


dalam kegiatan pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik di lingkungan
lembaga pendidikan TNI AD.

b. Tujuan. Petunjuk teknis ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dan


penjelasan secara rinci tentang tata cara serta kegiatan pembinaan dan
penggunaan tenaga pendidik di lingkungan lembaga pendidikan TNI AD.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan petunjuk teknis ini meliputi tata


cara pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik.

b. Tata Urut. Petunjuk teknis ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
4

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan umum.

3) Bab III Kegiatan yang dilaksanakan.

4) Bab IV Hal-hal yang perlu diperhatikan.

5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.

6) Bab VI Penutup.

4. Dasar.

a. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/8-02/IV/2011 tanggal 20 April 2011


tentang Buku Petunjuk teknik tentang Pembinaan Tenaga Pendidik di lingkungan
lembaga Pendidikan TNI AD.

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/24-02/IX/2011 tanggal 1 September 2011


tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan
Buku Petunjuk Angkatan Darat.

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/56-02/XII/2012 tanggal 31 Desember


2012 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Tata Cara Penyusunan Buku Petunjuk
Angkatan Darat.

d. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/63-02/XII/2013 tanggal 24 Desember


2013 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi Buku Petunjuk Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat.

e. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/72/XII/2013 tanggal 31 Desember 2013


tentang Buku Petunjuk Induk tentang Pendidikan.

f. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang


Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum
Angkatan Darat.

g. Keputusan Kasad Nomor Kep/530/X/2014 tanggal 8 Oktober 2014 tentang


Petunjuk Administrasi tentang Komponen Pendidikan.

5. Pengertian. Sublampiran A.
5

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Tenaga pendidik merupakan bagian dari komponen pendidikan yang


tidak terpisahkan dalam suatu proses kesisteman penyelenggaraan pendidikan.
Tingkat keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan sangat dipengaruhi oleh tenaga
pendidik dengan kualifikasi dan kemampuan yang optimal dengan memedomani
ketentuan-ketentuan umum yang meliputi tujuan, sasaran, sifat, peranan, organisasi,
tugas dan tanggung jawab, persyaratan personel, teknis, sarana dan prasarana serta
faktor-faktor yang mempengaruhi.

7. Tujuan. Pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik bertujuan untuk


memperoleh tenaga pendidik yang profesional sesuai dengan kebutuhan operasional
pendidikan.

8. Sasaran.

a. Terwujudnya penyediaan tenaga pendidik yang memenuhi ketentuan dan


persyaratan.

b. Terwujudnya pendidikan dan latihan tenaga pendidik yang ditujukan untuk


mengembangkan, memelihara dan meningkatkan kemampuan.

c. Terwujudnya penggunaan tenaga pendidik yang berdayaguna secara


optimal dan dapat mengembangkan karier.

d. Terwujudnya perawatan tenaga pendidik untuk keberhasilan dalam proses


belajar mengajar dan kesejahteraan.

e. Terwujudnya pengakhiran tugas tenaga pendidik sesuai ketentuan yang


berlaku.

9. Sifat. Pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik bersifat fleksibel dan terus
menerus sesuai dengan tuntutan kebutuhan serta tujuan pendidikan.

10. Peranan. Pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik memiliki peranan


sangat penting dalam membantu peningkatan kualitas tenaga pendidik di jajaran lembaga
pendidikan TNI AD.

11. Organisasi.

a. Struktur Organisasi.

1) Tingkat Kebijakan.

MABESAD

KODIKLAT TNI AD PUS/CAB/FUNG PANGDAM SESKOA AKMIL KOPASSUS SECAPAAD


D

PUSSEN

2) Tingkat Operasional.
6

DAN LEMDIK

FUNG

KADEP/KAPRODI DANKORDOS/KATIM GUMIL/TIH

TENAGA PENDIDIK

b. Susunan Organisasi.

1) Tingkat Kebijakan.

a) Mabesad.

(1) Penanggung jawab : Kasad.

(2) Pelaksana : Aspers Kasad.

b) Kodiklat TNI AD.

(1) Penanggung jawab : Dankodiklat TNI AD.

(2) Pelaksana : Dirdik Kodiklat TNI AD.

c) Pussen Kodiklat TNI AD.

(1) Penanggung jawab : Danpussen Kodiklat TNI AD.

(2) Pelaksana : Dirbindiklat Pussen Kodiklat


TNI AD.

d) Pus/Cab/Fung TNI AD.

(1) Penanggung jawab : Dan, Dir, Ka Pus/Cab/Fung AD.

(2) Pelaksana : Dirbin/Kasubditdiklat Pus/Cab/


Fung AD.
e) Kodam.

(1) Penanggung jawab : Pangdam.

(2) Pelaksana : Aspers Kasdam.

f) Seskoad.

(1) Penanggung jawab : Danseskoad.

(2) Pelaksana : Dirbindik Seskoad.

g) Akmil.
7

(1) Penanggung jawab : Gubernur Akmil.

(2) Pelaksana : Dirbindik Akmil.

h) Kopassus.

(1) Penanggung jawab : Danjen Kopassus.

(2) Pelaksana : Aspers Kopassus.

i) Secapaad.

(1) Penanggung jawab : Dansecapaad.

(2) Pelaksana : Dirbindik Secapaad.

2) Tingkat Operasional.

a) Penanggung jawab: Danlemdik.

b) Pelaksana:

(1) Kadep/Kaprodi;

(2) Dankordos/Katim Gumil/Tih; dan

(3) Tenaga Pendidik.

12. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Tingkat Kebijakan.

1) Mabesad.

a) Kasad.

(1) Menentukan kebijakan umum dalam rangka pembinaan


dan penggunaan tenaga pendidik yang diperlukan oleh
lembaga pendidikan jajaran TNI AD.

(2) Menentukan dan mendukung kebutuhan anggaran


dalam pengadaan perangkat pendukung pembinaan dan
penggunaan tenaga pendidik yang diperlukan oleh lembaga
pendidikan jajaran TNI AD.

b) Aspers Kasad.

(1) Merealisasi usulan kebutuhan program pembinaan dan


penggunaan tenaga pendidik di lembaga pendidikan jajaran
TNI AD.
8

(2) Menyiapkan personel tenaga pendidik sesuai kebutuhan


lembaga pendidikan dalam rangka mendukung operasional
pendidikan.

(3) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap


pelaksanaan pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik di
lembaga pendidikan jajaran TNI AD.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

2) Kodiklat TNI AD.

a) Dankodiklat TNI AD.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan,
penggunaan tenaga pendidik.

(2) Mengendalikan asistensi, pengawasan pembinaan, dan


penggunaan tenaga pendidik jajaran Kodiklat TNI AD.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirdik Kodiklat TNI AD.

(1) Melaksanakan pembinaan, penggunaan, pengawasan


dan pengendalian pembinaan tenaga pendidik di jajaran
Kodiklat TNI AD.

(2) Merencanakan dan mendukung kebutuhan dukungan


anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik yang diperlukan oleh
lembaga pendidikan jajaran Kodiklat TNI AD.

(3) Menghimpun data kebutuhan tenaga pendidik dan


mengajukan usulan peningkatan kesejahteraan tenaga
pendidik di jajaran Kodiklat TNI AD.

(4) Melaksanakan asistensi terhadap pembinaan dan


penggunaan tenaga pendidik pada Pussen dan lembaga
pendidikan jajaran Kodiklat TNI AD.

(5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dankodiklat TNI AD.

3) Pussen Jajaran Kodiklat TNI AD.

a) Danpussen.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik di Pusdik jajarannya.
9

(2) Mengendalikan asistensi, pengawasan, pembinaan dan


penggunaan tenaga pendidik yang menjadi tanggung
jawabnya.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dankodiklat TNI AD.

b) Dirbindiklat.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, penggunaan,


pengawasan dan pengendalian pembinaan tenaga pendidik di
lembaga pendidikan jajarannya.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik yang diperlukan
oleh lembaga pendidikan jajarannya.

(3) Melaksanakan pendataan dan mengajukan usulan


kekurangan kebutuhan tenaga pendidik dan kesejahteraan
tenaga pendidik di lembaga pendidikan jajarannya kepada
Dankodiklat TNI AD u.p. Dirdik Kodiklat TNI AD.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danpussen jajaran Kodiklat TNI AD.

4) Pus/Cab/Fung AD.

a) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik di lembaga pendidikan
jajaran TNI AD sesuai dengan LKT-nya.

(2) Mengendalikan asistensi, pengawasan pembinaan dan


penggunaan tenaga pendidik yang menjadi tanggung jawab
LKT-nya.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirbindiklat/Kasubditbindiklat/Kasubditbincab/Kasubdisbinfung/
Dirbinpuanter.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, penggunaan,


pengawasan dan pengendalian tenaga pendidik di lembaga
pendidikan jajaran TNI AD yang menjadi tanggung jawab LKT-
nya.
10

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dalam


kebutuhan dukungan anggaran pengadaan perangkat
pendukung pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik yang
diperlukan oleh lembaga pendidikan jajaran TNI AD sesuai
dengan LKT-nya.

(3) Melaksanakan koordinasi dengan Kodiklat TNI AD


tentang penyelenggaraan pembinaan, penggunaan dan
pengawasan tenaga pendidik bagi lembaga pendidikan
Cab/Fung LKT-nya.

(4) Mengoordinir usulan kebutuhan tenaga pendidik dan


usulan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik lembaga
pendidikan Cab/Fung LKT untuk diusulkan kepada Kodiklat
TNI AD.

(5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD.

5) Kodam.

a) Pangdam.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik di Rindam jajarannya.

(2) Mengendalikan asistensi, pengawasan, pembinaan dan


penggunaan tenaga pendidik yang menjadi tanggung jawab
Kodam.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Aspers Kasdam.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, penggunaan,


pengawasan dan pengendalian pembinaan tenaga
kependidikan di Rindam.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik yang diperlukan
oleh Rindam.

(3) Menghimpun data serta mengusulkan pemenuhan


kekurangan tenaga pendidik dan peningkatan
kesejahteraannya.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Pangdam.

6) Seskoad.
11

a) Danseskoad.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik di Seskoad.

(2) Mengendalikan asistensi, pengawasan, pembinaan dan


penggunaan tenaga pendidik yang menjadi tanggung jawab
Seskoad.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirbindik Seskoad.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, penggunaan,


pengawasan dan pengendalian pembinaan tenaga pendidik di
Seskoad.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik yang diperlukan
oleh Seskoad.

(3) Menghimpun data serta mengusulkan pemenuhan


kekurangan tenaga pendidik dan peningkatan
kesejahteraannya.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danseskoad.

7) Akmil.

a) Gubernur Akmil.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik di Akmil.

(2) Mengendalikan pembinaan, penggunaan, asistensi


serta pengawasan tenaga pendidik yang menjadi tanggung
jawab Akmil.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirbindik Akmil.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, penggunaan,


pengawasan dan pengendalian pembinaan tenaga pendidik di
Akmil.
12

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik yang diperlukan
oleh Akmil.

(3) Menghimpun data serta mengusulkan pemenuhan


kekurangan tenaga pendidik dan peningkatan
kesejahteraannya

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Gubernur Akmil.

8) Kopassus.

a) Danjen Kopassus.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik di Pusdikpassus.

(2) Mengendalikan asistensi, pengawasan, pembinaan dan


penggunaan tenaga pendidik yang menjadi tanggung jawab
Kopassus.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Aspers Danjen Kopassus.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, penggunaan,


pengawasan dan pengendalian pembinaan tenaga pendidik
Pusdikpassus.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik yang diperlukan
oleh Pusdikpassus.

(3) Menghimpun data serta mengusulkan pemenuhan


kekurangan tenaga pendidik dan peningkatan
kesejahteraannya

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danjen Kopassus.

9) Secapaad.

a) Dansecapaad.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik di Secapaad.
13

(2) Mengendalikan asistensi, pengawasan, pembinaan dan


penggunaan tenaga pendidik yang menjadi tanggung jawab
Secapaad.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirbindikjar Secapaad.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, penggunaan,


pengawasan dan pengendalian pembinaan tenaga pendidik di
Secapaad.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik yang diperlukan
oleh Secapaad.

(3) Menghimpun data serta mengusulkan pemenuhan


kekurangan tenaga pendidik dan peningkatan
kesejahteraannya.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dansecapaad.

b. Tingkat Operasional.

1) Penanggung Jawab (Danlemdik).

a) Membuat dan mengusulkan program pembinaan tenaga


pendidik di masing-masing lembaga pendidikannya.

b) Membina, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan


pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik yang diselenggarakan
di lembaga pendidikannya.

c) Mendata dan mengajukan usulan kekurangan kebutuhan


tenaga pendidik dan kesejahteraan tenaga pendidik di Lemdiknya.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada atasan


langsung Danlemdik yang bersangkutan.

2) Pelaksana.

a) Kadep/Kaprodi.

(1) Melaksanakan pembinaan dan uji kompetensi tenaga


pendidik terhadap bidang materi masing-masing di lembaga
pendidikannya.

(2) Melaksanakan koordinasi dengan pejabat terkait dalam


pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik.
14

(3) Mengawasi dan mengendalikan tenaga pendidik sesuai


dengan bidang materi masing-masing.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danlemdik.

b) Dankordos/Katim Gumil/Tih.

(1) Melaksanakan pembinaan dan uji kompetensi tenaga


pendidik tentang CMI dan IT.

(2) Menampung dan memecahkan masalah-masalah teknis


di bidang pembinaan tenaga pendidik.

(3) Melaksanakan koordinasi dengan pejabat terkait untuk


mendukung kelancaran pembinaan tenaga pendidik.

(4) Mengawasi dan mengendalikan pembinaan dan


penggunaan tenaga pendidik.

(5) Melaksanakan pengecekan, pembinaan dan


penggunaan terhadap tenaga pendidik.

(6) Melaksanakan pengecekan kesiapan tenaga pendidik


dalam proses belajar mengajar melalui micro teaching.

(7) Bertanggung jawab atas operasional ruang micro


teaching.

(8) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danlemdik.

c) Tenaga Pendidik.

(1) Tenaga pendidik TNI AD bertugas memberikan bekal


ilmu pengetahuan dan keterampilan serta memberikan
bimbingan dan pengasuhan kepada peserta didik sesuai
dengan lingkup penugasan yang dibebankan kepadanya oleh
lembaga pendidikan.

(2) Tenaga Pendidik TNI AD berkewajiban:

(a) menyiapkan unsur-unsur PI yang menjadi


tanggung jawabnya berupa persiapan mengajar,
perangkat pengujian, daftar Alins/Alongins dan buku
latihan peserta didik;

(b) melaksanakan kegiatan mengajar, melatih,


evaluasi dan membuat laporan selesai mengajar;

(c) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan


yang diajarkan;
15

(d) menguasai metode pengajaran dan teknik


penyajian menggunakan IT;

(e) memelihara disiplin, jasmani dan memiliki


kepribadian yang untuk diteladani;

(f) memberikan bimbingan kepada para peserta


didik yang mengalami kesulitan belajar atas permintaan
Dan Satdik;

(g) melaksanakan komunikasi dua arah antara


tenaga pendidik dengan peserta didik, melalui tatap
muka dan fasilitas IT; dan

(h) khusus dosen Akmil melaksanakan penelitian


dan pengabdian kepada masyarakat.

13. Syarat Personel.

a. Memiliki kualifikasi keguruan/kepelatihan.

b. Memiliki pengalaman tugas lapangan dan staf atau mempunyai masa dinas
di lembaga pendidikan.

c. Memiliki latar belakang pendidikan minimal setingkat dengan lulusan


pendidikan yang diselenggarakan.

d. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan ilmu


pengetahuan dan teknologi.

e. Memiliki kemampuan mentransformasikan pengetahuan.

f. Memiliki penampilan yang baik dan sikap ketauladanan.

g Memiliki wawasan yang luas tentang pengetahuan dalam bidang pertahanan


negara.

h. Mempunyai kualifikasi psikologi sebagai pendidik.

i. Mempunyai daya pikir yang inovatif, kreatif, improvisasi dalam mengantar


materi yang diajarkan maupun dilatihkan.

j. Memahami bahasa asing yang diperlukan.

14. Teknis. Untuk mendapatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan


pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik di lingkungan TNI AD, maka teknis
pelaksanaannya sesuai dengan program kerja dan anggaran dari Komando Atas serta
ketentuan pembinaan personel di lingkungan TNI AD.
16

15. Sarana dan Prasarana.

a. Petunjuk-petunjuk dan referensi lain yang digunakan dalam


penyelenggaraan pendidikan yang berlaku di lingkungan TNI AD.

b. Referensi tentang pendidikan yang berlaku di lingkungan TNI maupun di


luar TNI.

16. Faktor-faktor yang Mempengaruhi.

a. Internal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah jumlah tenaga


pendidik, latar belakang pendidikan, penugasan dan motivasi berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan maupun sasaran pembinaan dan penggunaan tenaga
pendidik.

b. Eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi adalah dukungan sarana


prasarana dan anggaran yang memadai dapat memperlancar kegiatan pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik.

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum. Pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik pada hakikatnya adalah
upaya terus menerus dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan
kualitas serta kuantitas tenaga pendidik di lingkungan lembaga pendidikan TNI AD
meliputi penyediaan, pendidikan dan latihan, penggunaan, perawatan dan pengakhiran
dalam rangka mendukung penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pembinaan
dan penggunaan tenaga pendidik sejalan dengan pola pembinaan personel di lingkungan
TNI AD.

18. Penyediaan Tenaga Pendidik. Penyediaan tenaga pendidik dilaksanakan


untuk memenuhi sasaran kuantitas dengan tetap memperhatikan kualitas berdasarkan
perencanaan kebutuhan tenaga pendidik Perwira, Bintara dan PNS dalam jangka panjang
melalui seleksi penyediaan berdasarkan ketentuan dan persyaratan tenaga pendidik.

a. Perencanaan.

1) Lembaga pendidikan melaksanakan pendataan kuantitas tenaga


pendidik untuk pengusulan pemenuhan kebutuhan di lembaga
pendidikannya ke Komando Atas.

2) Satuan atasan lembaga pendidikan menghimpun data, mengoordinir


dan mengajukan kebutuhan tenaga pendidik kepada Kasad berdasarkan
usulan dari lembaga pendidikan jajarannya.

3) Mabesad merencanakan pemenuhan tenaga pendidik sesuai


kebutuhan di lingkungan lembaga pendidikan TNI AD.
17

b. Persiapan.

1) Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung AD dan Kotama menyiapkan


personel tenaga pendidik untuk lembaga pendidikan jajarannya sesuai
tataran kewenangan dengan memperhatikan persyaratan sebagai tenaga
pendidik.

2) Mabesad menyiapkan personel tenaga pendidik di lingkungan


lembaga pendidikan TNI AD dengan memperhatikan persyaratan sebagai
tenaga pendidik.

3) Persyaratan yang menjadi pedoman dalam penyediaan tenaga


pendidik sesuai syarat personel (lihat pasal 13).

c. Pelaksanaan.

1) Dankodiklat TNI AD, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD, Pangkotama dan


Danlemdikpus, atas nama Kasad menerbitkan keputusan tentang
pengangkatan dalam jabatan untuk tenaga pendidik Perwira golongan VII
dan VIII, serta tenaga pendidik Bintara dan PNS di lingkungan jajarannya.

2) Dankodiklat TNI AD, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD, Pangkotama dan


Danlemdikpus, membuat surat usulan kepada Kasad tentang pengangkatan
dalam jabatan untuk tenaga pendidik Perwira golongan IV, V dan VI di
lingkungan jajarannya.

3) Kasad menerbitkan keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan


untuk tenaga pendidik Perwira golongan IV, V dan VI.

4) Kasad menerbitkan keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan


untuk tenaga pendidik Perwira golongan VII, VIII, golongan Bintara dan PNS
yang melaksanakan pindah antar Kotama/Balakpus.

5) Danlemdik menerbitkan surat perintah pelaksanaan atas dasar


keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan sebagai tenaga pendidik
yang diterbitkan satuan atas.

d. Pengakhiran.

1) Mencatat dan memutakhirkan data kuantitas tenaga pendidik di


masing-masing lembaga pendidikan.

2) Melaksanakan evaluasi untuk menyempurnakan penyediaan tenaga


pendidik secara terpadu, sistematis, terarah dan optimal.

19. Pendidikan dan Latihan. Pembinaan tenaga pendidik melalui pendidikan


ditujukan untuk mengembangkan kemampuan serta dalam rangka pembinaan karier
tenaga pendidik, sedangkan pembinaan melalui latihan dilaksanakan dengan tujuan untuk
memelihara dan meningkatkan kemampuan umum dan kemampuan khusus tenaga
pendidik.

a. Pendidikan. Penyelenggaraan pembinaan tenaga pendidik melalui


pendidikan dilaksanakan dengan pentahapan sebagai berikut:
18

1) Perencanaan.

a) Lembaga pendidikan menginventarisir data kualitas tenaga


pendidik khususnya kualifikasi pendidikan untuk pengusulan seleksi
pendidikan ke Komando Atas.

b) Berdasarkan data kualitas tenaga pendidik, lembaga


pendidikan mengajukan usulan sebagai berikut:

(1) pendidikan keguruan/kepelatihan untuk meningkatkan


ilmu pengetahuan dan keterampilan tenaga pendidik dalam
bidang kependidikan;

(2) pendidikan pengembangan spesialisasi lainnya untuk


meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
sesuai dengan bidang materinya; dan

(3) pendidikan yang berkaitan dengan pembinaan karier.

c) Satuan atasan lembaga pendidikan menghimpun dan meneliti


data administrasi personel yang diusulkan untuk mengikuti pendidikan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam seleksi pendidikan.

d) Mabesad merencanakan kegiatan seleksi pendidikan dan


merencanakan alokasi peserta didik.

2) Persiapan.

a) Lembaga pendidikan menyiapkan tenaga pendidik yang


dicalonkan untuk mengikuti pendidikan agar memiliki kemampuan
awal sesuai persyaratan sebelum mengikuti jenis/macam pendidikan
yang diusulkan.

b) Mabesad dan Pus/Cab/Fung AD melaksanakan seleksi untuk


setiap jenis/macam pendidikan sesuai dengan tataran kewenangan.

c) Mabesad dan Pus/Cab/Fung AD menetapkan nama-nama


calon peserta didik berdasarkan alokasi dari jenis/macam pendidikan
sesuai dengan tataran kewenangan.

3) Pelaksanaan.

a) Mabesad dan Pus/Cab/Fung AD melaksanakan pemanggilan


calon peserta didik dari jenis/macam pendidikan sesuai dengan
tataran kewenangan.

b) Pendidikan keguruan/kepelatihan yang dapat diikuti oleh


tenaga pendidik di lingkungan TNI AD adalah pendidikan
keguruan/kepelatihan yang diselenggarakan baik di lingkungan TNI,
TNI AD maupun lembaga pendidikan lain, di dalam maupun di luar
negeri.
19

c) Dalam meningkatkan mutu pendidikan, para tenaga pendidik


dituntut untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan melalui berbagai
pendidikan pengembangan spesialisasi.

d) Dalam rangka meningkatkan pembinaan karier tenaga


pendidik dapat dilaksanakan melalui pendidikan pembentukan dan
pengembangan umum.

4) Pengakhiran.

a) Mencatat dan memutakhirkan data kualitas tenaga pendidik di


masing-masing lembaga pendidikan.

b) Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung AD dan Kotama


melaksanakan evaluasi terhadap lembaga pendidikan jajarannya
dalam penyelenggaraan pembinaan tenaga pendidik dari aspek
pendidikan.

b. Latihan. Penyelenggaraan pembinaan tenaga pendidik melalui latihan


dilaksanakan dengan pentahapan sebagai berikut:

1) Perencanaan.

a) Lembaga pendidikan mempelajari dan menganalisa program


perencanaan latihan bagi tenaga pendidik di lembaga pendidikannya
sebagai pedoman dalam penyusunan RKA bidang latihan.

b) Kotama merencanakan dan mempelajari program


perencanaan latihan bagi tenaga pendidik yang diselenggarakan di
lembaga pendidikan jajarannya serta merencanakan asistensi,
pengendalian dan pengawasan.

c) Mabesad mempelajari dan menganalisa tugas-tugas TNI AD


sebagai pedoman dalam menyusun kebijakan-kebijakan pada bidang
latihan bagi tenaga pendidik di jajaran lembaga pendidikan TNI AD.

d) Kodiklat TNI AD dan Pus/Cab/Fung AD merencanakan dan


mempelajari program perencanaan latihan bagi tenaga pendidik
yang diselenggarakan di lembaga pendidikan jajarannya serta
merencanakan pembekalan tenaga pendidik, pembinaan komponen
pendidikan dan Jianbang.

2) Persiapan.

a) Lembaga pendidikan menyiapkan tenaga pendidik yang akan


mengikuti latihan yang diprogramkan dan yang akan mengikuti
pembekalan tenaga pendidik.

b) Kotama menyiapkan rancangan rencana kerja dan PPPA


bidang latihan serta menyiapkan personel yang akan melaksanakan
asistensi, pengendalian dan pengawasan.
20

c) Mabesad menyiapkan rancangan rencana kerja dan


menyiapakan program latihan dibutuhkan oleh Kotama, Balakpus dan
Pus/Cab/Fung AD, khususnya latihan bagi tenaga pendidik di
masing-masing lembaga pendidikan.

3) Pelaksanaan.

a) Mabesad membuat program latihan TNI AD berdasarkan


pengusulan dari Kotama, Pus/Cab/Fung AD dan porgram tersebut
didistribusikan serta memerintahkan kepada Kotama, Pus/Cab/Fung
AD untuk membuat PPPA bidang latihan.

b) Kotama dan Pus/Cab/Fung AD membuat PPPA bidang latihan


berdasarkan program Mabesad.

c) Lembaga pendidikan membuat program latihan satuan bagi


tenaga pendidik atas dasar tujuan dan sasaran latihan yang
ditetapkan Kotama.

d) Latihan bagi tenaga pendidik yang sudah berkualifikasi.


dilaksanakan saat jeda pendidikan dengan kegiatan berupa
pembekalan dan pembinaan tenaga pendidik, pendalaman materi
serta peningkatan kemampuan mengajar/melatih.

e) Latihan bagi tenaga pendidik yang belum berkualifikasi serta


tidak mendapat kesempatan mengikuti pendidikan kepelatihan,
dilaksanakan dalam bentuk pembekalan, pembinaan dan penataran
keguruan/kepelatihan baik diprogramkan dari pusat maupun tidak
dengan menggunakan kurikulum yang relevan.

4) Pengakhiran.

a) Mencatat dan memutakhirkan data kualitas tenaga pendidik di


masing-masing lembaga pendidikan.

b) Melaksanakan evaluasi untuk menyempurnakan pembinaan


latihan bagi tenaga pendidik secara terpadu, sistematis, terarah dan
optimal.

20. Penggunaan. Penggunaan tenaga pendidik dilaksanakan untuk


mendayagunakan setiap tenaga pendidik secara optimal dalam penugasan, serta
memberikan kemungkinan pengembangan karier seluas-luasnya dalam pelaksanaan
tugas.

a. Penugasan. Pemberian penugasan kepada tenaga pendidik melalui


penempatan pada jabatan sebagai tenaga pendidik dilaksanakan dengan
pentahapan sebagai berikut:

1) Perencanaan.

a) Lembaga pendidikan melaksanakan pendataan personel


sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam penugasan
sebagai tenaga pendidik serta kebutuhannya untuk mendukung
penyelenggaraan pendidikan di lembaga pendidikannya dan mendata
kebutuhan tenaga pendidik dari luar untuk memenuhi kebutuhan
tenaga pendidik dalam mendukung operasional pendidikan.
21

b) Meneliti data administrasi tenaga pendidik yang akan


ditugaskan mengajar/melatih sesuai dengan persyaratan sebagai
tenaga pendidik.

c) Lembaga pendidikan mempelajari program pendidikan yang


akan diselenggarakan pada tahun anggaran yang bersangkutan dan
merencanakan kegiatan penugasan kepada tenaga pendidik dalam
pemenuhan jabatan tenaga pendidik sesuai kebutuhan di lingkungan
lembaga pendidikan TNI.

2) Persiapan.

a) Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung AD, Lemdikpus dan Kotama


menyiapkan personel tenaga pendidik untuk penugasan di lembaga
pendidikan jajarannya sesuai tataran kewenangan dengan
memperhatikan persyaratan sebagai tenaga pendidik.

b) Lembaga pendidikan menyiapkan administrasi personel


tenaga pendidik yang akan diberikan penugasan di lingkungan
lembaga pendidikan dengan memperhatikan persyaratan sebagai
tenaga pendidik.

c) Lembaga pendidikan memberikan pembekalan berupa


penataran, pendalaman materi pelajaran dan melaksanakan tes
kelayakan/uji kompetensi kepada tenaga pendidik dalam rangka
meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan kesiapan mengajar
(contoh mekanisme kesiapan mengajar terlampir).

d) Persyaratan yang menjadi pedoman dalam penugasan tenaga


pendidik TNI AD sebagai berikut:

(1) Persyaratan Umum.

(a) Memiliki kualifikasi keguruan/kepelatihan.

(b) Memiliki pengalaman tugas lapangan dan staf.

(c) Memilki latar belakang pendidikan yang


memadai, dan memiliki sertifikat setingkat dengan
lulusan lembaga pendidikan tempat tugasnya.

(d) Memiliki pengetahuan keguruan dan


kependidikan serta kepelatihan.

(e) Berpengalaman cukup dalam tugas-tugas


tertentu atau mempunyai masa dinas yang dapat
dianggap cukup menurut ketentuan Binpers.

(f) Memiliki kemauan dan kemampuan untuk


mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
kepada orang lain/peserta didik.
22

(g) Memiliki kemampuan mentransformasikan


pengetahuan kepada orang lain/peserta didik.

(h) Memiliki penampilan yang baik dan sikap


ketauladanan.

(i) Memiliki prestasi pendidikan dalam kelompok


terbaik.

(j) Memiliki apresiasi terhadap pengetahuan dalam


bidang pertahanan negara.

(k) Diutamakan mempunyai kualifikasi psikologi


tenaga pendidik.

(2) Persyaratan Khusus. Bagi tenaga pendidik


mengajar dan tenaga pendidik instruktur di samping
persyaratan umum, harus:

(a) memiliki kemampuan mengoperasionalkan


komputer dan IT;

(b) memiliki penguasaan dalam materi yg diajarkan;

(c) menguasai materi keterampilan yang diberikan


dan dilatihkan;

(d) mampu memberi contoh pelaksanaan


keterampilan yang dilatihkan;

(e) mempunyai daya pikir yang inovatif, kreatif,


improvisasi dalam mengantar materi yang diajarkan
maupun dilatihkan;

(f) memiliki pemahaman yang baik tentang bahasa


Inggris dan bahasa lain yang diperlukan;

(g) memiliki klasifikasi psikologi sebagai Gumil/


Dosen/Gadik; dan

(h) mengajar/melatih sesuai ketentuan yang berlaku


yaitu untuk pelajaran teori maksimal 3 (tiga) materi
pelajaran, sedangkan untuk pelajaran yang bersifat
praktik maksimal 2 (dua) materi pelajaran.

3) Pelaksanaan.

a) Danlemdik menerbitkan surat perintah pelaksanaan


penugasan mengajar/melatih kepada tenaga pendidik atas dasar
keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan sebagai tenaga
pendidik yang diterbitkan satuan atas dan pejabat struktural sebagai
tenaga pendidik yang ditugaskan rangkap mengajar/melatih.
23

b) Dankodiklat TNI AD, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD,


Pangkotama dan Danlemdikpus, menerbitkan surat perintah dalam
penugasan untuk tenaga pendidik yang mengajar/melatih sebagai
tenaga pendidik bagi lembaga pendidikan yang membutuhkan tenaga
pendidik dari luar.

c) Melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik TNI AD dengan


peran sebagai berikut:

(1) sebagai fasilitator, menyiapkan dan menyajikan sumber


pengetahuan dan keterampilan sesuai kebutuhan;

(2) sebagai komunikator, mentransformasikan ilmu


pengetahuan kepada peserta didik;

(3) sebagai inovator, berperan serta dalam


mengembangkan dan pembaharuan proses belajar mengajar;

(4) sebagai dinamisator, mengaktifkan dan mengembang-


kan motivasi belajar peserta didik;

(5) sebagai evaluator, mengevaluasi hasil belajar peserta


didik, mengembangkan teknik evaluasi dan mengevaluasi
pencapaian tujuan belajar baik kognitif, afektif maupun
psikomotorik;

(6) sebagai pelatih, memberikan dan mengembangkan


keterampilan atau kemampuan kesamaptaan jasmani peserta
didik; dan

(7) sebagai pembimbing dan pengasuh, membantu


memecahkan permasalahan yang dihadapi peserta didik.

d) Dalam penugasan sebagai tenaga pendidik, memedomani


ketentuan yang meliputi kategori, stratifikasi jabatan dan kualifikasi
jabatan tenaga pendidik sebagai berikut:

(1) Kategori Tenaga Pendidik.

(a) Menurut Status Kariernya.

i. Tenaga Pendidik Fungsional. Personel


TNI AD yang memiliki kualitas tenaga pendidik
dan bertugas penuh mengajar,melatih dan
mengasuh, serta menduduki jabatan fungsional
tenaga pendidik pada srtruktur organisasi
lembaga pendidikan masing-masing.

ii. Tenaga Pendidik Struktural. Personel


TNI AD yang memiliki kualifikasi tenaga pendidik
dan menjabat jabatan struktural serta bertugas
rangkap mengajar, melatih materi yang dikuasai
sesuai dengan surat perintah mengajar yang
dikeluarkan oleh Danlemdik.
24

(b) Menurut Kedudukannya dalam Organisasi


Lembaga Pendidikan.

i. Tenaga Pendidik Organik. Tenaga


pendidik organik ialah prajurit TNI AD/PNS yang
ditetapkan dalam jabatan fungsional/struktural
sebagai tenaga pendidik pada lembaga
pendidikan TNI AD.

ii. Tenaga Pendidik Non Organik. Tenaga


pendidik non organik ialah prajurit TNI AD, PNS
dan personel Non TNI AD yang berasal dari luar
lembaga pendidikan yang bersangkutan dan
ditugasi sebagai tenaga pendidik di lembaga
tersebut.

(c) Menurut sifat Penugasannya dalam Lembaga


Pendidikan.

i. Tenaga Pendidik Tetap. Tenaga pendidik


tetap ialah tenaga pendidik organik dan non
organik yang ditugasi sebagai tenaga pendidik di
lembaga pendidikan tersebut secara tetap dan
terus menerus dalam periode pendidikan
tertentu.

ii. Tenaga Pendidik Tidak Tetap. Tenaga


pendidik tidak tetap ialah tenaga pendidik yang
secara insidentil ditugasi sebagai tenaga
pendidik di lembaga pendidikan tersebut.

(d) Menurut Jenis Tugas.

i. Tenaga Pendidik Pengajar. Tenaga


pendidik pengajar ialah tenaga pendidik
golongan Perwira/Sipil sederajat yang khusus
diangkat dengan tugas utama mengajar, di
samping tugas/kewajiban lain sebagai pelatih,
pembimbing, penuntun atau pengasuh, yang
berdasarkan tingkat pendidikan serta lingkup
tanggung jawabnya dibedakan sebagai berikut:

i) Dosen. Sebutan Dosen diberikan


kepada tenaga pendidik pengajar yang
karena tingkat pengetahuan atau
kecakapannya diberi kepercayaan untuk
menyampaikan cabang ilmu pengetahuan
universal atau pengetahuan lingkup
pertahanan negara kepada peserta didik
Akmil, lembaga pendidikan TNI AD yang
menyelenggarakan Seskoad;
25

ii) Guru. Sebutan guru diberikan


kepada tenaga pendidik pengajar yang
karena tingkat pengetahuan ilmu atau
kecakapannya diberikan kepercayaan
untuk menyampaikan cabang ilmu
pengetahuan universal atau pengetahuan
lingkup Hanneg kepada peserta didik di
lembaga pendidikan TNI AD di luar
Seskoad, Akmil atau lembaga pendidikan
yang menyelenggarakan Dikiptek; dan

iii) Perwira Penuntun. Sebutan


Patun diberikan kepada tenaga pendidik
pengajar yang khususnya ditugasi untuk
menuntun para peserta didik tentang
salah satu bidang pengetahuan dalam
suatu diskusi kelompok.

ii. Instruktur/Pelatih. Instruktur/pelatih ialah


tenaga pendidik golongan Perwira atau Bintara
yang khusus diangkat dengan tugas utama
memberikan keterampilan dan melatih. Di
samping tugas/kewajiban lain sebagai pengajar,
pembimbing, penuntun dan pengasuh. Sebutan
instruktur diberikan kepada tenaga pendidik TNI
AD yang karena tingkat pengetahuan ilmu
dan kecakapan, diberi kepercayaan untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan kejuruan/
kecabangan dan keterampilan kepada peserta
didik yang ditindaklanjuti dengan praktik
lapangan.

(2) Stratifikasi jabatan tenaga pendidik TNI AD dikaitkan


dengan penempatan dalam jabatan fungsional dalam lembaga
pendidikan, kedudukan tenaga pendidik TNI AD disusun
dengan strata jabatan sebagai berikut:

(a) Tenaga Pendidik TNI AD (Militer).

i. Tenaga Pendidik Pengajar/Dosen.

i) Dosen Utama.

ii) Dosen Madya.

iii) Dosen Muda.

ii. Guru Militer.

i) Gumil Gol V.

ii) Gumil Gol VI.

iii) Gumil Gol VII.

iv) Gumil Gol VIII.


26

iii. Instruktur/Pelatih.

i) Instruktur Pelatih Golongan


Perwira.

(i) Perwira Instruktur Utama.

(ii) Perwira Instruktur Madya.

(iii) Perwira Instruktur Muda I.

(iv) Perwira Instruktur Muda II.

(v) Perwira Instruktur Muda III.

ii) Instruktur/Pelatih Golongan Bintara.

(i) Bintara Instruktur Utama.

(ii) Bintara Instruktur Madya.

(iii) Bintara Instruktur Muda.

(b) Tenaga Pendidik Pengajar TNI AD (PNS).

i. Dosen/Widyaiswara.

i) Lektor Utama.

ii) Lektor Madya.

iii) Lektor Muda I.

iv) Lektor Muda II.

v) Lektor Muda III.

ii. Tenaga Pendidik Pengajar: Guru.

(3) Kualifikasi Jabatan Tenaga Pendidik TNI AD.


Penempatan tenaga pendidik TNI AD dalam strata jabatan
fungsional lembaga pendidikan ditentukan berdasarkan
kualifikasi tenaga pendidik yang bersangkutan, meliputi
kepangkatan, pendidikan minimal dan pengalaman
penugasan.
Dalam hal seorang tenaga pendidik dinilai memiliki
kemampuan strata satu tingkat lebih tinggi, dapat ditempatkan
pada strata tersebut dengan ketentuan memperoleh prioritas
kenaikan pangkat.

(a) Dosen Utama.

i. Pangkat Kolonel.

ii. Pendidikan diutamakan Sesko TNI/


setingkat.
27

iii. Pengalaman penugasan Operasi/Lemdik/


Staf/Litbang.

iv. Pendidikan umum diutamakan S-2.

(b) Dosen Madya.

i. Pangkat Kolonel.

ii. Pendidikan minimal Seskoad/setingkat.

iii. Pengalaman penugasan Operasi/Lemdik/


Staf/Litbang.

iv. Pendidikan umum diutamakan S-2.

(c) Dosen Muda.

i. Pangkat Letkol.

ii. Pendidikan minimal Seskoad/setingkat.

iii. Pengalaman penugasan Satuan Operasi/


Lemdik/Staf Litbang.

iv. Pendidikan umum diutamakan S-2.

(d) Gumil Gol V.

i. Pangkat Letkol.

ii. Pendidikan minimal Seskoad/Diklapa II.

iii Pengalaman penugasan Satuan Operasi/


Lemdik/Staf.

(e) Gumil Gol VI.

i. Pangkat Mayor.

ii. Pendidikan minimal Diklapa II.

iii. Pengalaman penugasan Satuan Operasi/


Staf.

(f) Gumil Gol VII.

i. Pangkat Kapten.

ii. Pendidikan minimal Diklapa I.

iii. Pengalaman penugasan Satuan Operasi/


Staf.
28

(g) Gumil Gol VIII.

i. Pangkat Letnan.

ii. Pendidikan minimal Diksarcab/Dikalihpa.

iii. Pengalaman penugasan Satuan Operasi.

(h) Perwira Instruktur Utama.

i. Pangkat Letkol.

ii. Pendidikan minimal Seskoad/Dikbang


Spes.

iii. Pengalaman penugasan Satuan Operasi/


Lemdik/Staf.

(i) Perwira Instruktur Madya.

i. Pangkat Mayor.

ii. Pendidikan minimal Diklapa II/Dikbang


Spes.

iii. Pengalaman penugasan Satuan Operasi/


Lemdik/Staf.

(j) Perwira Instruktur Muda I.

i. Pangkat Kapten.

ii. Pendidikan minimal DiklapaI/Dikbang


Spes.

iii. Pengalaman penugasan Satuan Operasi/


Lemdik/Staf.

(k) Perwira Instruktur II.

i. Pangkat Lettu.

ii. Pendidikan minimal Diksarcab/Dikbang


Spes.

iii. Pengalaman penugasan Satuan Operasi/


Lemdik.

(l) Perwira Instruktur Muda III.

i. Pangkat Letda.

ii. Pendidikan minimal Diksarcab.

iii. Pengalaman penugasan Satuan Operasi/


Lemdik.
29

(m) Lektor Utama.

i. Pangkat PNS Gol lV/Sipil setingkat.

ii. Pendidikan minimal Lemhanas/S-2/S-3.

iii. Pengalaman penugasan lembaga yang


bersangkutan dengan profesinya.

(n) Lektor Madya.

i. Pangkat PNS Gol III/d/Sipil setingkat.

ii. Pendidikan minimal Sespa dan Akta IV


Dik/S-2.

iii. Pengalaman penugasan bidang yang


bersangkutan dengan profesinya.

(o) Lektor Muda I.

i. Pangkat PNS Gol III/c/Sipil setingkat.

ii. Pendidikan minimal Sespa dan Akta IV


Dik/S-2.

iii. Pengalaman penugasan Bidang yang


bersangkutan dengan profesinya.

(p) Lektor Muda II.

i. Pangkat PNS Gol III/b/Sipil setingkat.

ii. Pendidikan minimal Sepadya dan Akta IV


Dik/S-1.

iii. Pengalaman penugasan bidang yang


bersangkutan dengan profesinya.

(q) Lektor Muda III.

i. Pangkat PNS Gol III/a/Sipil setingkat.

ii. Pendidikan minimal D-3/S-1 dan Akta III/IV


Dik.

iii. Pengalaman penugasan bidang yang


bersangkutan dengan profesinya.

(r) Bintara Instruktur Utama.

i. Pangkat Peltu/Pelda.
30

ii. Pendidikan minimal Dikbangspes/


Kepelatihan.

iii. Pengalaman penugasan Satuan


Operasional/Lemdik.

(s) Bintara Instruktur Madya.

i. Pangkat Serma/Serka.

ii. Pendidikan minimal Dikbangspes/


Kepelatihan.

iii. Pengalaman penugasan Satuan


Operasional/Lemdik.

(t) Bintara Instruktur Muda.

i. Pangkat Sertu/Serda Senior.

ii. Pendidikan minimal Dikbangspes/


Kepelatihan.

iii. Pengalaman penugasan Satuan


Operasional/Lemdik.

4) Pengakhiran.

a) Mencatat dan memutakhirkan data kuantitas dan kualitas


tenaga pendidik di masing-masing lembaga pendidikan.

b) Melaksanakan evaluasi untuk menyempurnakan penugasan


tenaga pendidik secara terpadu, sistematis, terarah dan optimal.

b. Pembinaan Karier. Pembinaan karier tenaga pendidik diarahkan untuk


mewujudkan lembaga pendidikan yang efektif dan efisien yang sanggup dan
mampu melaksanakan setiap tugas yang dihadapi secara optimal. Untuk itu
perlu adanya pola pembinaan karier bagi tenaga pendidik meliputi jenjang
kepangkatan dan jabatan, pendidikan dan lama penugasan.

1) Perencanaan.

a) Lembaga pendidikan melaksanakan pendataan administrasi


personel tenaga pendidik dalam rangka pembinaan karier selama
melaksanakan penugasan pada jabatan tenaga pendidik di lembaga
pendidikannya.

b) Lembaga pendidikan merencanakan kegiatan rotasi jabatan,


mengikuti pendidikan dan kenaikan pangkat dalam rangka pembinaan
karier secara periodik.
31

c) Satuan atasan lembaga pendidikan menghimpun data,


mengoordinir dan mengajukan pemberhentian dari dan pengangkatan
dalam jabatan, kenaikan pangkat dan mengikuti pendidikan bagi
tenaga pendidik kepada Kasad berdasarkan usulan dari lembaga
pendidikan jajarannya.

d) Mabesad merencanakan kegiatan pemberhentian dari dan


pengangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat dan pendidikan bagi
tenaga pendidik di lingkungan lembaga pendidikan TNI AD.

2) Persiapan.

1) Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung AD dan Kotama menyiapkan


pembinaan karier personel tenaga pendidik yang ditugaskan di
lembaga pendidikan jajarannya sesuai tataran kewenangan dengan
memperhatikan persyaratan dalam pemberhentian dari dan
pengangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat dan mengikuti
pendidikan.

2) Mabesad menyiapkan pembinaan karier personel tenaga


pendidik di lingkungan lembaga pendidikan TNI AD dengan
memperhatikan pola pembinaan karier sebagai tenaga pendidik.

3) Pelaksanaan.

a) Kasad, Dankodiklat TNI AD, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD,


Pangkotama dan Danlemdikpus melaksanakan kegiatan pembinaan
karier personel tenaga pendidik dalam rangka pemenuhan norma-
norma jabatan, kepangkatan dan pendidikan baik di tingkat pusat
maupun di satuannya.

b) Lembaga pendidikan melaksanakan sidang jabatan, kenaikan


pangkat dan pendidikan serta memutuskan hasil sidang di satuannya
untuk diusulkan ke Komando Atas.

c) Dankodiklat TNI AD dan Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD


membuat surat usulan kepada Kasad tentang pemberhentian dari dan
pengangkatan dalam jabatan untuk tenaga pendidik Perwira golongan
IV, V dan VI serta mengusulkan kenaikan pangkat dan mengikuti
pendidikan tenaga pendidik di lingkungan jajarannya.

d) Kasad menerbitkan keputusan tentang pemberhentian dari dan


pengangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat dan pemanggilan
mengikuti pendidikan untuk tenaga pendidik Perwira, Bintara dan PNS
serta yang melaksanakan pindah antar Kotama/Balakpus.

e) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD menerbitkan surat pemanggilan


mengikuti pendidikan pengembangan spesialisasi (Dikbangspes)
Bintara dan Tamtama yang diselenggarakan di lembaga pendidikan
Ca/Fung AD.
32

f) Dankodiklat TNI AD, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD,


Pangkotama dan Danlemdikpus, atas nama Kasad menerbitkan
keputusan tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam
jabatan untuk tenaga pendidik Perwira golongan VII dan VIII, serta
tenaga pendidik Bintara dan PNS di lingkungan jajarannya.

g) Danlemdik menerbitkan surat perintah pelaksanaan atas dasar


keputusan tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam
jabatan, kenaikan pangkat dan mengikuti pendidikan tenaga pendidik
yang diterbitkan satuan atas.

h) Melaksanaan pola pembinaan karier bagi tenaga pendidik,


sebagai berikut:

(1) Jenjang Kepangkatan dan Jabatan.

(a) Tenaga Pendidik Fungsional. Pada prinsipnya


kenaikan pangkat tenaga pendidik fungsional mengikuti
peraturan kenaikan pangkat umum. Perolehan
tambahan nilai kredit selama penugasannya
diperhitungkan dalam persyaratan minimum kenaikan
pangkat. Jenjang jabatan tenaga pendidik fungsional
berkaitan erat dengan jenjang kepangkatannya.

(b) Tenaga Pendidik Struktural. Pada prinsipnya


kenaikan pangkat tenaga pendidik struktural mengikuti
peraturan kenaikan pangkat umum. Perolehan
tambahan nilai kredit selama penugasan sebagai
tenaga pendidik diperhitungkan dalam persyaratan
minimum kenaikan pangkat selama menjadi tenaga
pendidik. Pengalaman penugasan sebagai tenaga
pendidik struktural dapat diperhitungkan sebagai nilai
tambah dalam penempatan jabatan struktural/fungsional
lain yang akan dipangku setelah tidak menjadi tenaga
pendidik.

(2) Pendidikan. Pengisian kemampuan kependidikan bagi


Tenaga Pendidik TNI AD diupayakan melalui pendidikan
formal keguruan/kepelatihan baik di lingkungan TNI AD, TNI
maupun umum, sebagai berikut:

(a) Pendidikan Formal Keguruan Pendidikan Umum.

i. Akta II/kependidikan.

ii. Akta III/kependidikan.

iii. Akta IV/kependidikan.

(b) Pendidikan formal keguruan pendidikan TNI


AD/TNI.

i. Susbatih Muda/Susbatih Madya.

ii. Susgumil/Susgadik TNI.

iii. Suscados.
33

(3) Lama Penugasan.

(a) Tenaga Pendidik Fungsional. Pada hakekatnya


lama penugasan tenaga pendidik fungsional, dihitung
pengangkatannya sebagai tenaga pendidik sampai
dengan selesai masa jabatannya sebagai tenaga
pendidik TNI AD. Status sebagai tenaga pendidik
fungsional berakhir, apabila pada suatu ketika ia
dipercaya untuk memangku jabatan struktural/
fungsional lain.

(b) Tenaga Pendidik Struktural. Lama


penugasan tenaga pendidik struktural dihitung sejak
pembentukannya sebagai tenaga pendidik struktural
sampai dengan saat selesai penugasannya dalam
jangka waktu tertentu atau pindah ke lembaga lain.

(c) Batas Lama Penugasan.

i. Tenaga pendidik fungsional antara 3 - 5


tahun.

ii. Tenaga pendidik struktural sesuai


penugasannya dalam jabatan struktural di
lembaga pendidikan.

2) Pengakhiran.

a) Mencatat dan memutakhirkan data tenaga pendidik Perwira,


Bintara dan PNS di lembaga pendidikan sebagai data personel untuk
kepentingan pembinaan karier.

b) Melaksanakan evaluasi untuk menyempurnakan pemberian


penugasan kepada tenaga pendidik secara terpadu, sistematis,
terarah dan optimal.

21. Perawatan. Perawatan tenaga pendidik dilaksanakan melalui pemberian


rawatan kedinasan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta dapat
mendukung keberhasilan dalam proses belajar mengajar, maka perlu adanya dukungan
fasilitas proses belajar mengajar dan kesejahteraan untuk memelihara motivasinya.

a. Perencanaan.

1) Lembaga pendidikan melaksanakan pendataan fasilitas pendidikan


bagi tenaga pendidik dalam rangka mendukung operasional pendidikan
serta dukungan kesejahteraan untuk tenaga pendidik di lembaga
pendidikannya.

2) Lembaga pendidikan merencanakan dukungan fasilitas pendidikan


terkait kebutuhan dalam proses belajar mengajar serta pemberian
kesejahteraan bagi tenaga pendidik .
34

3) Satuan atasan lembaga pendidikan menghimpun data, mengoordinir


dan mengajukan kebutuhan fasilitas pendidikan dan kesejahteraan bagi
tenaga pendidik kepada Kasad berdasarkan usulan dari lembaga pendidikan
jajarannya.

4) Mabesad merencanakan dukungan fasilitas pendidikan dan


kesejahteraan bagi tenaga pendidik di lingkungan lembaga pendidikan TNI
AD.

b. Persiapan.

1) Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung AD dan Kotama mendata,


mengoordinir dan mengusulkan kebutuhan fasilitas pendidikan dan
dukungan kesejahteraan bagi tenaga pendidik yang ditugaskan di lembaga
pendidikan jajarannya.

2) Mabesad menyiapkan dukungan fasilitas pendidikan dan


kesejahteraan bagi tenaga pendidik di lingkungan lembaga pendidikan
TNI AD.

c. Pelaksanaan.

1) Dankodiklat TNI AD, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD, Pangkotama dan


Danlemdikpus, melaksanakan pembinaan, perawatan dan pemeliharaan
fasilitas pendidikan dalam proses belajar mengajar dan memberikan
kesejahteraan bagi tenaga pendidik sesuai dengan dukungan dan ketentuan
dari Komando Atas.

2) Dankodiklat TNI AD, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD, Pangkotama dan


Danlemdikpus, membuat surat usulan kepada Kasad tentang kebutuhan
fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dalam proses belajar dan mengajar
serta mengusulkan dukungan kesejahteraan tenaga pendidik.

3) Kasad menindak lanjuti pengusulan tentang kebutuhan fasilitas


pendidikan bagi tenaga pendidik dalam proses belajar dan mengajar serta
dukungan kesejahteraan tenaga pendidik.

4) Danlemdik melaksanakan pembinaan, perawatan, pemeliharaan dan


penggunaan fasilitas pendidikan yang mendukung dalam proses belajar
mengajar dan memberikan kesejahteraan bagi tenaga pendidik sesuai
dengan dukungan dan ketentuan dari Komando Atas.

3) Dukungan fasilitas proses belajar mengajar merupakan dukungan


fasilitas yang perlu diperhatikan dalam mendukung tenaga pendidik dalam
proses belajar mengajar meliputi kesiapan dalam:

a) Paket Instruksi. Tenaga pendidik harus diberi cukup waktu


untuk mempelajari perangkat kendali pendidikan dan materi ajaran
yang menyangkut beban tugasnya.

b) Alat Instruksi/Alat Penolong Instruksi. Lembaga pendidikan


harus menjamin kesiapan Alins/Alongins sesuai dengan yang
ditentukan dalam Katdaldik pendidikan yang bersangkutan.
35

c) Kepustakaan. Lembaga pendidikan harus menjamin


tersedianya dan kemudahan diperolehnya bahan-bahan acuan yang
tercantum dalam Katdaldik tingkat operasional.

d) Perlengkapan Khusus. Pada pendidikan-pendidikan


tertentu, lembaga pendidikan harus menyediakan perlengkapan
khusus yang digunakan tenaga pendidik dalam melaksanakan
tugasnya, misalnya pakaian (terbang, selam, tahan api, anti radiasi,
alat keamanan kerja, alat PPPK dan lain sebagainya).

e) Perlengkapan Tambahan. Pada pendidikan tertentu dengan


tingkat resiko kerusakan Kaporlap yang tinggi perlu diberikan jatah
Kaporlap tambahan bagi para tenaga pendidik.

f) Ruang Micro Teaching. Penggunaan micro teaching


merupakan sarana bagi tenaga pendidik untuk melatih
ketrampilannya dalam berbagai tahap pengembangan profesi tenaga
pendidik baik dalam pembentukan kemampuan maupun peningkatan
kemampuan mengajar/melatih dalam rangka memacu
profesionalisme tenaga pendidik untuk mengetahui kompetensi dalam
mengajar, penguasaan materi, penguasaan kelas dan metode
pembelajaran.

g) Transportasi. Tenaga pendidik harus dapat menunaikan


tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, oleh karena itu
lembaga pendidikan harus menjamin kehadiran para tenaga pendidik
tepat pada waktunya. Antara lain dengan menyediakan fasilitas
transportasi.

6) Dukungan kesejahteraan merupakan kesejahteraan pada tenaga


pendidik yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan motivasi dan
menumbuhkan kebanggaan terhadap citra dirinya. Kesejahteraan tenaga
pendidik diberikan dalam bentuk:

a) Tunjangan Jabatan Fungsional.

(1) Bagi tenaga pendidik golongan Perwira (Dosen Utama


s.d. Dosen Muda atau Perwira Instruktur Utama s.d. Perwira
Instruktur Muda III) diberikan tunjangan jabatan fungsional
yang ditetapkan bersama-sama dengan keputusan
pengangkatannya sebagai tenaga pendidik. Besarnya
tunjangan, minimal sama dengan tunjangan struktural dari
pangkat golongan yang setingkat.

(2) Bagi tenaga pendidik golongan Bintara (Bintara


Instruktur Utama, Bintara Instruktur Madya dan Bintara
Instruktur Muda) diberikan tunjangan fungsional khusus
yang ditetapkan bersama-sama dengan keputusan
pengangkatannya sebagai tenaga pendidik. Besarnya
tunjangan masing-masing sesuai dengan peraturan tunjangan
profesi bagi tenaga pendidik golongan Bintara.

(3) Bagi tenaga pendidik non organik dan/atau tidak tetap


tidak diberikan tunjangan jabatan fungsional.
36

b) Honorarium. Tenaga pendidik dari semua golongan


memperoleh honorarium sesuai dengan beban tugasnya sebagai
berikut:

(1) honorarium mengajar/melatih;

(2) honorarium menguji;

(3) honorarium pembuatan naskah (materi pelajaran, ujian


dan naskah tertentu lainnya); dan

(4) honorarium khusus bagi tenaga pendidik yang


mengikuti kegiatan-kegiatan khusus lembaga pendidikan yang
bersangkutan.

c) Tunjangan brevet Gumil diberikan kepada Gumil yang telah


memiliki kualifikasi Gumil (Ijazah/tanda jabatan Susgumil/Susgadik
TNI).

d) Tanda-tanda Kualifikasi/Brevet Tenaga Pendidik. Tanda


jabatan bagi para tenaga pendidik selain bertujuan untuk
menunjukan identitasnya menunjukkan identitasnya juga untuk
memberikan rasa kebanggaan sebagai tenaga pendidik, setelah
mengikuti Susgumil/Susgadik TNI adapun bentuk tanda kualifikasi/
brevet tercantum pada sublampiran “B”.

e) Cuti Tenaga Pendidik. Selama 12 hari kerja setiap tahun


yang menjadi hak seorang tenaga pendidik sebagai anggota TNI
AD, kepada tenaga pendidik organik dapat diberikan hak cuti
tambahan, diberikan setelah penutupan pendidikan.

f) Tanda Penghargaan. Selain hak untuk memperoleh tanda


penghargaan sebagai anggota TNI AD pada umumnya, tenaga
pendidik dari semua golongan dapat diusulkan untuk memperoleh
Satya Lencana Dwidya Sista sesuai persyaratan yang berlaku.
Selain setiap tenaga pendidik yang mengakhiri tugasnya sebagai
tenaga pendidik diberi penghargaan, juga diberi tanda penghargaan
oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.

g) Akomodasi. Guna memelihara ketenangan dalam menunaikan


tugasnya, penyediaan akomodasi bagi para tenaga pendidik harus
memperoleh prioritas. Lembaga pendidikan yang bersangkutan
harus yakin bahwa para tenaga pendidik organiknya tidak
mengalami kesulitan dalam masalah perumahan.

h) Perawatan Kesehatan. Agar pelaksanaan proses belajar


mengajar dapat berlangsung sesuai dengan program pendidikan
yang telah ditetapkan, harus dijamin bahwa tenaga pendidik selalu
dalam keadaan siap, baik fisik maupun mental. Kesehatan para
tenaga pendidik harus dipelihara secara terus menerus dengan cara:

(a) memberikan prioritas tinggi untuk pemeriksaan


kesehatan secara berkala bagi para tenaga pendidik; dan
37

(b) menyediakan kemudahan bagi para tenaga pendidik


untuk memperoleh pengobatan.

i) Rekreasi. Dalam rangka memelihara kesamaptaan jasmani


dan mental pada tenaga pendidik, khususnya bagi yang bertugas di
tempat-tempat terpencil. Perlu disediakan fasilitas rekreasi,
hiburan dan olah raga.

d. Pengakhiran.

1) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dukungan fasilitas bagi


tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar dan laporan pemberian
dukungan kesejahteraan tenaga pendidik di lembaga pendidikan.

2) Mengevaluasi kegiatan untuk menyempurnakan dukungan fasilitas


dalam proses belajar mengajar dan pemberian dukungan kesejahteraan
kepada tenaga pendidik secara terpadu, sistematis, terarah dan optimal.

22. Pengakhiran Tugas. Pengakhiran tugas tenaga pendidik merupakan tahap


akhir dari rangkaian pembinaan tenaga pendidik. Pengakhiran tugas tenaga pendidik
berlaku setelah diterbitkan Surat Keputusan baru dari yang berwenang terhadap yang
bersangkutan, melalui tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan.

1) Lembaga pendidikan menginventarisir data personel tenaga pendidik


yang akan diberhentikan dalam penugasan sebagai tenaga pendidik.

2) Lembaga pendidikan meneliti data administrasi tenaga pendidik yang


akan diusulkan pengakhiran tugas sebagai tenaga pendidik sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

3) Satuan atasan lembaga pendidikan menghimpun data, mengoordinir,


meneliti data administrasi personel tenaga pendidik dan mengusulkan
pemberhentian jabatan dalam penugasan sebagai tenaga pendidik kepada
Kasad berdasarkan usulan dari lembaga pendidikan jajarannya.

4) Mabesad merencanakan kegiatan administrasi pemberhentian


jabatan dalam penugasan sebagai tenaga pendidik sesuai usulan dari
Kotama/Balakpus.

b. Persiapan.

1) Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung AD dan Kotama menyiapkan usulan


personel tenaga pendidik untuk pemberhentian dalam penugasan di
lembaga pendidikan jajarannya sesuai tataran kewenangan dengan
memperhatikan perkiraan personel tenaga pendidik yang akan diberhentikan
dihadapkan kebutuhan dalam mendukung operasional pendidikan.

2) Mabesad menyiapkan administrasi personel tenaga pendidik yang


akan diberhentikan jabatannya dalam pengakhiran tugas sebagai tenaga
pendidik di lingkungan lembaga pendidikan TNI AD.
38

3) Pengakhiran tugas tenaga pendidik adalah pada saat yang


bersangkutan diberhentikan dari jabatannya sesuai surat keputusan yang
berwenang dikarenakan sebagai berikut:

a) Tenaga Pendidik Fungsional.

(1) Telah selesai masa penugasan dalam dinas jabatan


fungsional tenaga pendidik.

(2) Mengalami alih golongan dari Bintara ke Perwira dan


kemudian tidak sesuai lagi untuk ditempatkan pada jabatan
semula.

(3) Ditempatkan pada jabatan struktural atau fungsional


lain.

(4) Dinilai tidak mampu lagi melakukan tugasnya.

b) Tenaga Pendidik Struktural.

(1) Telah selesai masa penugasannya sebagai tenaga


pendidik pindah ke lembaga lain.

(2) Dinilai tidak mampu lagi melakukan tugasnya.

c) Tenaga Pendidik Non Organik/Tidak Tetap.

(1) Telah selesai tugasnya sebagai tenaga pendidik pada


pendidikan tertentu.

(2) Dinilai tidak lagi melakukan tugasnya karena ada


penugasan lain di lembaganya.

c. Pelaksanaan.

1) Lembaga pendidikan mengusulkan personel tenaga pendidik yang


akan diberhentikan dalam penugasan sebagai tenaga pendidik untuk
diusulkan kepada Komando Atas.

2) Dankodiklat TNI AD, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD, Pangkotama dan


Danlemdikpus, membuat surat usulan kepada Kasad tentang
pemberhentian dalam jabatan sebagai tenaga pendidik untuk Perwira
golongan IV, V dan VI di lingkungan jajarannya.

3) Dankodiklat TNI AD, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD, Pangkotama dan


Danlemdikpus, atas nama Kasad menerbitkan Surat Keputusan tentang
pemberhentian dalam jabatan sebagai tenaga pendidik Perwira golongan VII
dan VIII, serta tenaga pendidik Bintara dan PNS di lingkungan jajarannya.

4) Kasad menerbitkan keputusan tentang pemberhentian pada jabatan


dalam penugasan sebagai tenaga pendidik untuk tenaga pendidik Perwira,
Bintara dan PNS serta yang melaksanakan pindah antar Kotama/Balakpus.
39

5) Danlemdik menerbitkan surat perintah pelaksanaan pemberhentian


penugasan sebagai tenaga pendidik atas dasar keputusan tentang
pemberhentian dalam jabatan sebagai tenaga pendidik yang diterbitkan
satuan atas (tenaga pendidik fungsional).

6) Danlemdik menerbitkan surat perintah pelaksanaan pemberhentian


penugasan sebagai tenaga pendidik atas dasar telah selesai masa
penugasannya sebagai tenaga pendidik atau pindah ke lembaga lain
(tenaga pendidik struktural) dan tenaga pendidik yang diinilai tidak mampu
lagi melakukan tugasnya.

d. Pengakhiran.

1) Mencatat dan memutakhirkan data kuantitas dan kualitas tenaga


pendidik di masing-masing lembaga pendidikan.

2) Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan pengakhiran penugasan


sebagai tenaga pendidik secara terpadu, sistematis, terarah dan optimal.

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

23. Umum. Untuk menjamin kelancaran dan keberhasilan dalam penyelenggaraan


pembinaan dan penggunaan tenaga pendidik dapat berjalan dengan baik maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. untuk mendapatkan tenaga pendidik yang profesional, pengadaan tenaga


pendidik dilakukan secara selektif ditinjau dari latar belakang maupun kesiapan dari
tenaga pendidik yang bersangkutan;

b. perhatian terhadap perawatan bagi tenaga pendidik akan memberikan


pengaruh terhadap motivasi bagi tenaga pendidik dalam meningkatkan
profesionalismenya; dan

c. pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan tenaga pendidik harus


dapat diwujudkan berdasarkan suatu kenyataan bahwa yang bersangkutan mampu
atau tidak mampu sebagai tenaga pendidik serta bagaimana kelanjutan kariernya
yang bersangkutan, sehingga dengan demikian jabatan tenaga pendidik
mempunyai pengaruh dalam pengembangan karier personel yang bersangkutan.

24. Tindakan Pengamanan. Tindakan pengamanan dilaksanakan untuk mendukung


keamanan dan kelancaran penyelenggaraan pembinaan dan penggunaan tenaga
pendidik melalui disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam petunjuk ini oleh para
pembina dan pengguna yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di dalam
penyelenggaraannya.

a. Dalam mengoptimalkan penggunaan tenaga pendidik/pelatih harus


berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Petunjuk Teknik
tentang Tenaga Pendidik.
40

b. Tanpa persetujuan, petunjuk, perintah dari penanggung jawab tingkat pusat


tidak dibenarkan merusak, merubah, menghapus, bentuk maupun isi sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur petunjuk teknis ini.

c. Petunjuk teknis ini merupakan acuan yang perlu dipedomani dan


dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing lembaga
pendidikan.

25. Tindakan Administrasi. Tindakan administrasi dilaksanakan untuk mewujudkan


ketertiban dan keteraturan dan kelengkapan dalam penyelenggaraan pembinaan dan
penggunaan tenaga pendidik.

a. Kadep/Kaprodi bersama Dankordos/Katim Gumil/Tih senantiasa membina


kemampuan Dosen/Gumil/Tih dalam melaksanakan pembinaan tenaga pendidik.

b. Kadep/Kaprodi bersama Dankordos/Katim Gumil/Tih senantiasa mengkaji


dan mengembangkan tentang efektifitas pelaksanaan pembinaan tenaga pendidik
dalam mendukung pencapaian tujuan pelajaran secara optimal.

c. Danlemdik senantiasa membina dan memberdayakan tenaga pendidik


secara optimal guna kelancaran operasional pendidikan di lembaga pendidikannya.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

26. Umum. Tanggung jawab pengawasan dan pengendalian pada hakikatnya


berada pada Kasad, yang dalam pelaksanaan kegiatannya dibantu oleh Dankodiklat TNI
AD, Pangkotama, Danjen Kopassus, Danseskoad, Gubernur Akmil, Dan/Dir/Ka
Pus/Cab/Fung AD, Dansecapaad serta Danlemdik yang bersangkutan.

27. Pengawasan.

a. Dankodiklat TNI AD bertanggung jawab terhadap pengawasan pelaksanaan


pembinaan tenaga pendidik dari seluruh lembaga pendidikan jajaran Kodiklat
TNI AD.

b. Aspers Kasad bertanggung jawab atas pengawasan pelaksanaan


pembinaan tenaga pendidik di seluruh lembaga pendidikan AD.

c. Dan/Dir/Ka//Pus/Cab/Fung TNI AD bertanggung jawab dalam pembinaan


pembinaan tenaga pendidik sesuai LKT- nya.

d. Danjen Kopassus, Danseskoad, Gubernur Akmil dan Dansecapaad


bertanggung jawab atas pengawasan pelaksanaan pembinaan tenaga pendidik di
lembaga pendidikannya.

e. Pangkotama bertanggung jawab atas pengawasan pembinaan tenaga


pendidik di lembaga pendidikan jajaran Kotamanya.

f. Danpusdik/Danrindam bertanggung jawab atas pembinaan tenaga pendidik


di lembaga pendidikannya.
41

28. Pengendalian.

a. Dankodiklat TNI AD melalui Dirdik Kodiklat TNI AD mengendalikan


pelaksanaan pembinaan tenaga pendidik seluruh lembaga pendidikan di
jajarannya.

b. Aspers Kasad mengendalikan pembinaan tenaga pendidik di lembaga


pendidikan TNI AD.

c. Dan/Dir/Ka/Pus/Cab/Fung TNI AD mengendalikan pelaksanaan pembinaan


tenaga pendidik sesuai LKT- nya.

d. Danseskoad, Gubernur Akmil dan Dansecapaad mengendalikan


pelaksanaan pembinaan tenaga pendidik di lembaga pendidikannya.

e. Pangkotama mengendalikan penggunaan pembinaan tenaga pendidik di


lembaga pendidikan jajaran Kotamanya baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

d. Danpusdik/Danrindam mengendalikan penggunaan pembinaan tenaga


pendidik di lembaga pendidikannya.

BAB VI
PENUTUP

29. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan-ketentuan yang ada dalam


petunjuk ini oleh para pembina dan penyelenggara pendidikan akan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pelaksanaan pendidikan.

30. Penyempurnaan. Hal-hal yang dipandang perlu penambahan akibat adanya


perkembangan tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan petunjuk teknis tentang tenaga
pendidik agar disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklat TNI AD sesuai dengan
mekanisme umpan balik.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirdik,

tertanda

Budi Prasetyono Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI
42
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran A
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/686/IX/2015
Tanggal 18 September 2015

PENGERTIAN

1. Pembinaan. Pembinaan adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang


berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan,
pengarahan, penggunaan dan pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan
berhasil guna.

2. Pendidikan.

a. Pengertian secara sempit adalah suatu usaha sadar untuk menanamkan


dan mengembangkan sikap dan perilaku, ilmu pengetahuan dan keterampilan
jasmani yang dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan dan satuan.

b. Pengertian secara umum adalah wadah atau proses dari berbagai


komponen yang mempunyai fungsi dan kegiatan yang berbeda, tetapi ada sangkut
paut dan berhubungan satu sama lain dalam suatu upaya terpadu dan menyeluruh
dalam satu kesatuan organik untuk mencapai tujuan pendidikan.

3. Pendidikan TNI AD. Pendidikan TNI AD adalah usaha sadar dan berencana
dalam rangka menyiapkan personel TNI AD untuk keperluan penyelenggaraan tugas
pokok TNI AD melalui pendidikan.

4. Peserta Didik. Sebagai panggilan umum bagi personel yang sedang mengikuti
pendidikan baik sebagai prajurit siswa maupun siswa.

5. Prajurit Siswa. Prajurit siswa adalah calon prajurit terpilih yang sedang
menjalani pendidikan pertama untuk menjadi prajurit pada golongan Tamtama, Bintara
maupun Perwira.

6. Proses Belajar Mengajar (PBM). PBM adalah suatu proses interaksi antara
peserta didik dengan tenaga pendidik dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

7. Siswa. Siswa adalah prajurit terpilih yang sedang menjalani pendidikan


pembentukan untuk menjadi prajurit golongan Bintara dan atau Perwira.

8. Tenaga Pendidik TNI AD. Adalah personel yang karena tingkat pengetahuan
keahlian atau keterampilan dipercayai untuk mengajar/melatih/membimbing peserta didik
di lingkungan TNI AD.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirdik,

tertanda

Budi Prasetyono Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI
43

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran B


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/686/IX/2015
Tanggal 18 September 2015

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN


PETUNJUK TEKNIS

tentang

TENAGA PENDIDIK

JUKMIN
tentang
KOMPONEN PENDIDIKAN

JUKNIS
tentang
TENAGA PENDIDIK

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirdik,

tertanda

Budi Prasetyono Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI
44

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran C


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/686/IX/2015
Tanggal 18 September 2015

ATRIBUT DAN BREVET


TENAGA PENDIDIK TNI ANGKATAN DARAT

PENDAHULUAN

1. Umum. Keberhasilan pelaksanaan tugas seseorang atau kelompok banyak


ditentukan oleh kebanggaan terhadap tugasnya, yang secara visual diwujudkan dalam
bentuk tanda kualifikasi tugas tersebut.
Demikian juga pelaksanaan tugas tenaga pendidik di lapangan TNI AD, oleh
karena itu perlu ditentukan tanda-tanda kualifikasi bagi para tenaga pendidik TNI AD di
seluruh tingkat pendidikan yang akan memberikan kebanggaan tersendiri serta
memotivasi pelaksanaan tugas yang lebih tinggi dalam bentuk atribut dan brevet.
Atribut dan brevet tersebut merupakan tanda kualifikasi yang dituntut secara
profesional baik kemampuan maupun pelaksanaan tugasnya.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Sebagai pedoman dalam pengadaan dan penggunaan tanda-


tanda kualifikasi tenaga pendidik TNI AD.

b. Tujuan. Agar didapat suatu keseragaman penggunaan tanda-tanda


kualifikasi tenaga pendidik TNI AD.

3. Ruang Lingkup. Meliputi ketentuan penggunaan tanda-tanda atribut dan brevet


tenaga pendidik TNI AD, dengan tata urut sebagai berikut:

a. Pendahuluan.

b. Atribut dan brevet.

c. Atribut dan brevet Gumil/Perwira instruktur.

d. Atribut dan brevet Bintara pelatih.

e. Penutup.

ATRIBUT DAN BREVET DOSEN

4. Umum. Atribut dan brevet dosen dalam petunjuk ini secara khusus hanya
diberikan kepada dosen organik TNI AD yang menduduki jabatan struktural Dosen Utama,
Madya, Muda di Seskoad. Dengan demikian sifat atribut dan brevet ini adalah sebagai
tanda jabatan Dosen Utama, Madya maupun Muda dalam organisasi Seskoad.

5. Ketentuan Umum.

a. Diberikan sesuai dengan Surat Keputusan Kasad tentang Pengangkatan


sebagai organik Seskoad dengan jabatan Dosen Utama, Dosen Madya dan Dosen
Muda.
45

b. Secara kualifikatif berhak untuk mengajar dalam pendidikan setingkat


Seskoad baik lingkungan TNI AD ataupun TNI, di samping itu juga berhak untuk
mengajar di lingkungan pendidikan tinggi umum pada mata pelajaran khusus
Hanneg.

c. Penggunaan.

1) Digunakan sebagai tanda jabatan selama menjabat sebagai Dosen


Utama, Madya dan Muda Seskoad.

2) Di samping pada saku baju sebelah kanan, dengan catatan:

a) bentuk logam pada saat menggunakan PDH dan PDU; dan

b) bentuk bordiran pada saat menggunakan PDL.

6. Bentuk, Ukuran, Bahan dan Lukisan.

a. Bentuk. Segi tujuh.

b. Ukuran. Jarak ujung terjauh 50 mm.

c. Bahan :

1) PDH, PDU : Logam.

2) PDSL : Kain Bordir.

d. Lukisan. Lambang Seskoad dalam segi tujuh tersebut dari logam


berwarna kuning emas seluruhnya. Khusus untuk PDL menggunakan lukisan
yang sama terbuat dari kain dengan bordiran benang berwarna hitam.

ATRIBUT DAN BREVET GURU MILITER DAN PERWIRA INSTRUKTUR

7. Umum. Atribut dan brevet Gumil/Perwira instruktur dalam petunjuk ini secara
khusus hanya diberikan kepada para guru militer/Perwira instruktur di lembaga pendidikan
pusat, lembaga pendidikan daerah yang digunakan sebagai tanda jabatan Gumil Pa
Instruktur dalam organisasi Lemdik-lemdik tersebut.
46

8. Ketentuan Umum.

a. Diberikan sesuai dengan Surat Keputusan Kasad tentang Pengangkatan


sebagai Gumil/Pa Instruktur organik lembaga pendidikan TNI AD.

b. Secara kualitatif berhak untuk mengajar dalam pendidikan-pendidikan yang


diselenggarakan Lemdik-lemdik TNI pada jenjang pendidikan yang sama.

c. Penggunaan.

1) Digunakan sebagai tanda jabatan selama menjabat Gumil/Pa


Instruktur organik lembaga pendidikan TNI AD.

2) Dipasang pada saku baju sebelah kanan, dengan catatan:

a) bentuk logam pada saat menggunakan PDH dan PDU; dan

b) bentuk bordiran pada saat menggunakan PDL.

9. Bentuk, Ukuran, Bahan dan Lukisan.

a. Bentuk. Oval.

b. Ukuran.

1) Lebar terjauh : 4 Cm.

2) Tinggi : 5 Cm.

c. Bahan.

1) PDH, PDU : Logam.

2) PDL : Kain bordiran.

d. Lukisan.

1) Dasar bentuk oval berwarna putih.

2) Lukisan timbul yang berisi gambar.

a) Perisai bentuk oval dengan pinggiran menonjol keluar


sebanyak lima buah.

b) Padi, kapas disunting bokor dan bintang mengelilingi lukisan


buku, serta pisau berkepala Garuda.

Catatan: Warna lukisan untuk Pama berwarna Putih, untuk Pamen


berwarna kuning emas, khusus untuk PDL seluruh lukisan berwarna hitam.
47

e. Wujud lukisan.

ATRIBUT DAN BREVET BINTARA PELATIH

10. Umum. Atribut dan brevet Bintara pelatih dalam petunjuk ini diberikan kepada
para Bintara TNI yang telah mengikuti pendidikan formal spesialisasi kepelatihan baik
Susbatih Muda maupun Susbatih Madya. Dengan demikian atribut dan brevet Bintara
pelatih ini merupakan tanda kualifikasi yang digunakan sampai dengan ada pencabutan
resmi melalui Surat Keputusan Kasad. (Surat Telegram Kasad Nomor ST/518/1997
tanggal 1 Juli 1997 tentang Penggunaan Brevet).

11. Ketentuan Umum.

a. Diberikan sesuai dengan surat keputusan lulus mengikuti pendidikan formal


kepelatihan baik Susbatih Muda maupun Susbatih Madya.

b. Secara kualitatif berhak untuk mengajar/melatih di Lemdik/satuan pada


bidang-bidang sebagai berikut:

1) Batih Muda pada bidang: Dasar Keprajuritan; dan

2) Batih Madya pada bidang: Spesialisasi kecabangan masing-masing.

c. Penggunaan.

1) Digunakan sebagai tanda kualifikasi sampai ada pencabutan dari


yang berhak.

2) Dipasang pada saku kiri, dengan catatan:

a) bentuk logam pada saat menggunakan PDH dan PDU; dan

b) bentuk bordiran pada saat menggunakan PDL;

12. Bentuk, Ukuran, Bahan dan Lukisan.

a. Bentuk. Perisai segi tujuh.

b. Ukuran.

1) Lebar terjauh : 5 Cm.

2) Tinggi : 6 Cm.
48

c. Bahan.

1) PDH, PDU : Logam.

2) PDL : Kain bordiran.

d. Lukisan.

1) Bentuk perisai, dasar berwarna putih dengan pinggiran, masing-


masing:

a) Untuk Batih Muda : Warna merah.

b) Untuk Batih Madya : Warna hijau.

2) Lukisan timbul yang berisi gambar:

a) Padi kapas disunting lambang TNI AD (Garuda Kartika Eka


Paksi) mengelilingi lukisan:

(1) buku yang terbuka; dan

(2) lambang kecabangan (khusus untuk Batih Muda,


lukisan lambang kecabangan diganti dengan lukisan senjata
silang).

b) Tulisan MUDA dan MADYA pada pinggiran perisai sebelah


atas.

c) Tulisan spesialisasi pada anting-anting yang dipasang di


bawah perisai melalui dua buah rantai, dengan warna tulisan putih.

e. Warna lukisan.

Tulisan MUDA/MADYA

Lukisan lambang Kecabangan.

Tulisan Spesialisasi ybs.


49

13. Atribut Lainnya. Khusus untuk Pelatih diberikan Atribut lainnya berupa:

a. Tongkat Pelatih.

1) Bentuk : Bulat, panjang.

2) Ukuran panjang 60 Cm, garis tengah kepala tongkat 5,5 Cm serta


ujung tongkat 2 Cm.

3) Bahan, kayu/rotan bergaris tengan 2 Cm.

4) Kepala tongkat dilapis logam sepanjang 5,5 Cm dengan diberi


gambar brevet pelatih dan ujung tongkat dilapis logam sepanjang 3,5 Cm.

5) Gambar tongkat pelatih:


BREVET PELATIH

5,5 CM
3,5 CM

60 CM

PENAMPANG KEPALA TONGKAT


DIAMETER 3,8 CM
b. Topi Pelatih.

1) Bentuk : Pet lapangan.

2) Bahan : Kain beludru.

3) Topi pelatih menggunakan lambang/brevet pelatih.

4) Warna : a) Hijau untuk pelajaran kelas dan lapangan.

b) Kuning untuk kegiatan jasmani.

5) Gambar:
WARNA HIJAU

BREVET PELATIH
WARNA KUNING TULISAN PELATIH
WARNA KUNING

WARNA KUNING

BREVET PELATIH
WARNA HITAM TULISAN PELATIH
WARNA HITAM
50

c. Helm Pelatih.

1) Digunakan pada saat:

a) upacara/apel;

b) pelajaran praktik/latihan/lapangan; dan

c) gambar:

(1) Danki.

WARNA DASAR HIJAU


LIST WARNA PUTIH
TEBAL 2 CM

(2) Danton.

WARNA DASAR HIJAU

LIST WARNA PUTIH


LIST WARNA PUTIH TEBAL 1 CM
TEBAL 2 CM

(3) Dankelas/Pelatih

WARNA DASAR HIJAU

LIST WARNA PUTIH


TEBAL 2 CM

d. Pluit.

1) Tali pluit dipasang melingkar dibahu kanan.

2) Pluit berada didalam kantong baju sebelah kanan pada saat tidak
dipakai.

3) Tali peluit berwarna hijau.

e. Dragriem dan Sangkur.

1) Dipakai pada saat upacara/latihan/lapangan.

2) Dipakai pada saat memakai helm dan topi rimba.


51

PENUTUP

14. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan-ketentuan yang ada dalam


petunjuk ini oleh para pembina dan penyelenggara pendidikan akan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas tenaga pendidik.

15. Penyempurnaan. Hal-hal yang dipandang perlu akibat adanya perkembangan


tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan petunjuk ini agar disarankan kepada
Dankodiklat TNI AD, melalui Dirdik Kodiklat TNI AD.

16. Demikian ketentuan tentang atribut dan brevet tenaga pendidik TNI AD, hal-hal lain
yang belum diatur dalam petunjuk ini akan diatur dalam ketentuan tersendiri.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirdik,

tertanda

Budi Prasetyono Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran D


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/686/IX/2015
Tanggal 18 September 2015
52

TATARAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB


PEMBINAAN TENAGA PENDIDIK

PENANGGUNG
KEGIATAN BIDANG PENYELENGGARA KOORDINASI
JAWAB
MABES TNI AD
SELEKSI MABES TNI AD LEMDIK DAN PUS/CAB/DIR
PENYEDIAAN

LEMDIK
PANGLIMA TNI MABES TNI
PENGANGKATAN
KASAD MABES TNI AD
MABES TNI
PERPANJANGAN PANGLIMA TNI MABES TNI
MABES TNI AD
MASA PENGABDIAN KASAD MABES TNI AD
LEMDIK
PENDIDIKAN INSTANSI LUAR
DIKLAT LEMDIK LEMDIK
GADIK TERKAIT
MABES TNI
NILAI KREDIT LEMDIK
PENGGUNAAN

MABES TNI AD
MABES TNI MABES TNI
MABES TNI
PEMBINAAN KARIER MABES TNI AD MABES TNI AD
MABES TNI AD
LEMDIK LEMDIK
PENYEDIAAN
MABES TNI
FASILITAS LEMDIK LEMDIK
MABES TNI AD
PENGAJARAN
MABES TNI
MABES TNI
TUNJANGAN LEMDIK MABES TNI AD
MABES TNI AD
LEMDIK
MABES TNI
MABES TNI
HONORARIUM LEMDIK MABES TNI AD
MABES TNI AD
LEMDIK
TANDA JABATAN LEMDIK LEMDIK LEMDIK
PERAWATAN

MABES TNI MABES TNI


TANDA MABES TNI AD
MABES TNI AD MABES TNI AD
PENGHARGAAN LEMDIK
LEMDIK LEMDIK
CUTI GADIK LEMDIK LEMDIK LEMDIK
MABES TNI MABES TNI MABES TNI
AKOMODASI MABES TNI AD MABES TNI AD MABES TNI AD
LEMDIK LEMDIK LEMDIK
MABES TNI MABES TNI MABES TNI
KESEHATAN MABES TNI AD MABES TNI AD MABES TNI AD
LEMDIK LEMDIK LEMDIK
REKREASI LEMDIK LEMDIK LEMDIK
MABES TNI
PANGLIMA TNI MABES TNI
PEMISAHAN PEMBERHENTIAN MABES TNI AD
KASAD MABES TNI AD
LEMDIK

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirdik,

tertanda

Budi Prasetyono Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI

KOPSTUK LampiranCONTOH
Surat Keputusan Kasad

Nomor Skep / / / 2005


53

MEKANISME
KESIAPAN GUMIL MENGAJAR
DI LEMBAGA PENDIDIKAN JAJARAN TNI AD

BAB I
KETENTUAN UMUM

1. Umum. Guru militer adalah seorang militer yang berdasarkan pengangkatan,


bertugas mendidik dan mengajar anggota-anggota TNI AD di lembaga pendidikan TNI AD
kearah pengembangan pribadi yang seimbang untuk mencapai tujuan pendidikan TNI AD
berlandaskan filsafat, Pancasila dan UUD 1945. Sebelum guru militer melaksanakan
proses belajar mengajar, maka perlu kesiapan awal sebelum dilaksanakan tes kesiapan
Gumil mengajar, khusus materi BLCS pelaksanaannya baru dapat dilaksanakan pada
Caserdik untuk jenis pendidikan Dikbangum (Diklapa I dan II), Dikbangspes Pa dan
Dikilpengtek.

2. Kesiapan Awal. Calon Gumil senantiasa untuk belajar sebelum diuji


kelayakannya, oleh karena itu untuk mendukung kesiapan tersebut maka perlu dilakukan
pengecekan bahan ajaran yang lama, mengumpulkan referensi-referensi yang baru dari
luar dan membuat buku pegangan Gumil serta melengkapi dengan surat lamaran dan
surat perintah Gumil dari Danlemdik.

3. Tes Gumil. Guru Militer sebelum mengajar terlebih dahulu dilaksanakan tes/uji
kelayakan apakah Gumil tersebut sudah layak untuk mengajar materi tertentu dengan
ketentuan nilai minimal 75. Adapun tes tersebut meliputi penguasaan IT, penguasaan
materi pelajaran dan CMI (praktik).

BAB II
PELAKSANAAN MENGAJAR

4. Umum. Guru Militer setelah dinilai/dinyatakan lulus dan layak untuk mengajar
maka harus melaksanakan pentahapan-pentahapan dalam kesiapan mengajar.

5. Tahap Perencanaan. Tugas dan tanggung jawab Gumil setelah dinyatakan


lulus tes/layak untuk mengajar sebagai berikut:

a. koordinasi dengan Kasiopsdik/Kabagdik tentang alamat email Caserdik,


jumlah Siswa, kelas dan Gumil;

b. mempelajari kurikulum;

c. scan buku pelajaran yang akan diajarkan;

d. mengirimkan buku pelajaran lewat email kepada seluruh Caserdik;

e. membuat soal/BLCS dengan pertanyaan yang bukan berbentuk analisa;


54

f. mengirimkan soal/BLCS lewat email kepada Caserdik;

g. Gumil harus online, apabila ada Caserdik yang mengalami kesulitan/kurang


jelas, maka Gumil langsung menjawab via chatting, dengan contoh sebagai berikut:

1) Caserdik “A”. Ijin, Gumil, kami mengalami kesulitan tentang


pertanyaan BLCS materi Binsat No 2, dimana tertulis Bintrakor dalam Binsat.
Apakah maksud pertanyaan tersebut ?

2) Gumil. Yang dimaksud dengan pertanyaan tersebut adalah


Pembinaan Tradisi Korps merupakan bagian dari perawatan personel dalam
pembinaan personel, yang juga merupakan bagian dari pembinaan satuan.
Apakah cukup jelas pertanyaan tersebut sekarang ?

3) Caserdik “A”. Siap, sekarang kami paham maksud dari pertanyaan


tersebut. Terima kasih, Gumil.

h. mengecek hasil jawaban Caserdik dan menilai;

i. menyusun matriks/prosentasi hasil jawaban BLCS, contoh:

MATERI BINSAT

BAB I 100 % Paham


BAB II 90 % Paham
BAB III 60 % Paham
BAB IV 50 % Paham
BAB V 60 % Paham
BAB VI 90 % Paham
BAB VII 100 % Paham

j. membuat rencana mengajar.

6. Tahap Persiapan.

a. Menyusun/melengkapi paket instruksi.

b. Lapor kepada Kadep/Kaprodi tentang paparan kesiapan mengajar di depan


Katim Gumil dan Kadep/Kaprodi.

c. Melaksanakan latihan pendahuluan/penyamaan persepsi di ruang micro


teaching.

7. Tahap Pelaksanaan.
55

a. Menghadiri upacara pembukaan pendidikan dalam rangka mengetahui


kondisi peserta didik yang telah hadir dan kebijakan serta keinginan pimpinan
terhadap peserta didik yang disampaikan pada saat upacara pembukaan.

b. Mengirim BLS 3 (tiga) hari sebelum pertemuan untuk mengajar dan menilai
jawaban BLS serta membandingkan nilai BLCS dengan BLS, apabila nilai BLS
lebih tinggi dari BLCS, maka hasil nilai ujian ditambah maksimal 5 point dan
apabila sebaliknya maka nilai sikap dan perilaku dikurangi 10% (Lampiran 3).

c. Melaksanakan kegiatan PBM sesuai jadwal.

d. Pada saat proses belajar mengajar 30% tulisan dan 70% audio visual.

e. Melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan waktu 1/3 (sepertiga)


pertemuan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) membentuk kelompok kecil (4 s.d 5 orang);

2) menunjuk Siswa sebagai moderator dan sekretaris saat diskusi;

3) memberikan penilaian kepada Siswa yang aktif selama diskusi,


kemudian diserahkan ke Satdik sebagai bahan penilaian kepribadian/sikap
perilaku;

4) kesimpulan hasil diskusi di scan dan dikirimkan ke alamat e-mail


siswa melalui Posko (Opsdik) yang sudah disiapkan; dan

5) dokumentasi dan hasil diskusi diserahkan ke Posko (Opsdik) pada


akhir pertemuan, selanjutnya dikirimkan kepada Danlemdik.

f. Melaksanakan Bimsuh, mentoring online dan pos uji.

g. Menyusun naskah ujian minimal 7 macam soal yang berbeda dengan


kriteria mudah, uraian/sedang, bagaimana/sedang dan analisa/sukar (Lampiran 1)

h. Naskah ujian yang akan diujikan ditentukan oleh Danlemdik 15 menit


sebelum pelaksanaan.

i. Pada saat pelaksanaan ujian, Gumil hadir di ruang ujian untuk


mengantisipasi pertanyaan dari peserta didik tentang soal yang dianggap kurang
jelas.

j. Selesai pelaksanaan ujian Gumil mengoreksi jawaban, menilai serta di scan,


kemudian dikirim kembali ke peserta didik melalui e-mail, apabila ada peserta didik
yang menjawab dengan referensi baru, maka diberikan reward/nilai tambah.

k. Apabila ada keraguan tentang hasil penilaian Gumil, maka peserta didik
dapat mengajukan keberatan dengan melampirkan jawaban peserta didik dan
jawaban rekan peserta didik sebagai pembanding.

l. Jika terbukti terjadi kesalahan koreksi oleh Gumil, maka harus merubah
penilaian dan yang bersangkutan diberikan penambahan nilai sikap perilaku
sebesar 5%, namun jika tidak terbukti, maka peserta didik yang bersangkutan
56

dikurangi nilai sikap perilaku sebesar 10% pada saat peserta didik mengajukan
keberatan. (Lampiran 2).

m. Keberatan Siswa dapat diajukan ke alamat email yakni:

1) Yth Danlemdik.

2) cc Dansatdik.

3) cc Katim Gumil.

4) cc Kadep/Kaprodi.

5) cc Kasiopsdik/Kabagdik.

6) cc Gumil.

8. Tahap Pengakhiran.

a. Menyusun laporan selesai mengajar sesuai pengamatan selama PBM dan


hasil koreksi serta temuan-temuan maupun hambatan-hambatan yang ada sebagai
bahan masukan dan saran kepada Kadep/Kaprodi (Lampiran 4).

b. Mengembalikan Alins/Alongins.

c. CD Hanjar diserahkan kepada Siswa.

d. Menghadiri upacara penutupan.

Dikeluarkan di ...........................
pada tanggal ..........................

Komandan Lemdik,

Nama
Pangkat Korps NRP…….
Lampiran:

1. Contoh Soal Ujian Tertulis


2. Contoh Perbedaan Hasil Nilai
3. Contoh Penghitungan Perbandingan Nilai
4. Contoh Laporan Selesai Mengajar
57

Lampiran Contoh 1

BIASA

URAIAN

BAGAIMANA

ANALISA
58

Lampiran Contoh 2

1. Hambatan dalam MPP60 sbb: 1. Hambatan dalam MPP90 sbb:


Harga diri cenderung a. Harga diri  cenderung
bertahan dengan ide2 milik bertahan dengan ide2 milik
sendiri. sendiri.
b. Sikap Lamban  cenderung b. Sikap Lamban  cenderung
kurang cepat merespon. kurang cepat merespon.
c. Rasa takut. c. Rasa takut.
d. Prasangka. A d. Prasangka. B
e. Kebiasaan. e. Kebiasaan.
59

Lampiran Contoh 3

CONTOH PENGHITUNGAN
PERBANDINGAN NILAI BLCS DENGAN BLS

A. APABILA NILAI BLS NAIK/LEBIH BAIK

NILAI BLCS NILAI BLS


NO NAMA NOSIS KET
TIFUM TIFUM
1. Letda Kav Jacky 001 75 83 NAIK
2. Letda Kav Ibnu 002 80 78 TURUN
3. Letda Kav Heru 003 80 80 TETAP

MEMBANTU NILAI UJIAN MAX + 5 POINT

- NILAI UJIAN MURNI LETDA KAV JACKY 65 + 5 = 70

- NILAI UJIAN MURNI LETDA KAV JACKY 80 + 5 = 85

- NILAI UJIAN MURNI LETDA KAV JACKY 97 + 3 = 100

B. APABILA NILAI BLS TURUN/KURANG

RATA-RATA RATA-RATA
NO NAMA NOSIS KET
NILAI BLCS NILAI BLS
1. Letda Kav Jacky 001 75 83 NAIK
2. Letda Kav Ibnu 002 80 78 TURUN
3. Letda Kav Heru 003 80 80 TETAP

ASPEK SIKU – 10%


NILAI SIKU AKHIR – NILAI SIKU AWAL X 10

- NILAI SIKU AKHIR LTD KAV IBNU 875


- NILAI SIKU AWAL LTD KAV IBNU 850
(875 - 850) X 10% = 2,5
SEHINGGA NILAI SIKU AKHIR 875 - 2,5 = 872,5
60

Lampiran Contoh 4

CONTOH

LAPORAN SELESAI MENGAJAR MATA PELAJARAN MPP


SISWA DIKSARCAB AJEN
TA 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Keberhasilan proses belajar dan mengajar suatu materi pelajaran dapat


diukur dari hasil evaluasi akhir pelajaran dalam bentuk nilai ujian siswa dan kinerja
Gumil. Hal ini dapat dilihat dari laporan pelaksanaan pengajaran oleh para
Gumil untuk dijadikan bahan pertimbangan Danpusdikajen Kodiklat TNI AD dalam
mengambil keputusan guna penyempurnaan pelaksanaan pengajaran pada
pendidikan sejenis di masa datang.

b. Berkenaan dengan pelaksanaan pengajaran di atas, bersama ini disusun


laporan pelaksanaan pengajaran MP metode pemecahan persoalan pada
Diksarcab Ajen TA 2013 sebagai evaluasi pelaksanaan tugas.

2. Maksud danTujuan.

a. Maksud. Untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan


pengajaran materi pelajaran MPP pada Diksarcab Ajen TA 2013

b. Tujuan. Sebagai pertanggung jawaban tugas dan jabatan serta


sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan pengajaran materi MPP pada waktu
yang akan datang.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Meliputi pelaksanaan pengajaran materi MPP
pada pendidikan Diksarcab Ajen TA 2013 yang disusun dengan tata urut sebagai berikut:

a. Pendahuluan.
b. Pelaksanaan pengajaran.
c. Hambatan dan cara mengatasi.
d. Kesimpulan dan saran.
e. Penutup.

4. Dasar.

a. Surat Perintah Danpusdikajen Kodiklat TNI AD Nomor Sprin/…../…./2013


tanggal…. Januari 2013 tentang perintah mengajar pada Pendidikan Diksarcab
Ajen TA 2013.

b. Jadwal Mingguan pada pendidikan Diksarcab Ajen TA 2013


61

BAB II
PELAKSANAAN PENGAJARAN

1. Umum. Pelaksanaan pengajaran merupakan rangkaian kegiatan dalam


rangka pencapaian tujuan kurikuler yang dituangkan dalam kurikulum.

2. Perangkat Pengajaran. Dalam melaksanakan kegiatan pengajaran MPP,


Gumil dilengkapi perangkat pengajaran/paket instruksi yang terdiri dari:

a. Program Pengajaran.
b. Bahan Ajaran.
c. Persiapan Mengajar.
d. Buku Latihan Peserta Didik.
e. Perangkat Pengujian.
f. Lembar Penugasan.
g. Daftar Alins/Alongins.

3. Proses Belajar Mengajar. Adapun kegiatan proses belajar mengajar yang


dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Mata Pelajaran : MPP.


b. Tujuan Kurikuler : Agar Perwira Siswa memahami dan mampu
melaksanakan MPP.
c. Jumlah JP : 12 JP ( 6 JP T , 5 JP P dan 1 JP UjianTeori).
d. Jumlah Pertemuan : 2 kali pelajaran teori.
e. Gumil : ………………………….
f. Tempat : Kelas B.
g. Jumlah Serdik : 43 orang.
h. Metode : Ceramah, tanya jawab, audio visual, pemberian
tugas dan aplikasi.
i. Alins/Alongins : Laptop, LCD Proyektor, Laser Point, papan tulis,
spidol, dan penghapus.
j. Situasi proses belajar mengajar sebagai berikut:

POKOK TEMUAN/BAHAN AKTIVITAS


NO PERTEMUAN KET
BAHASAN REVISI HANJAR SERDIK
1 2 3 4 5 6

1.

2.
62

4. Pencapaian Tujuan Kurikuler. Tujuan kurikuler dapat dicapai oleh seluruh


Pasis, hal ini dibuktikan dengan data nilai evaluasi hasil belajar seluruh siswa nilai rata-
rata di atas 86 (Teori) dan 82 (Praktik).

a. Nilai Istimewa kategori A = Pasis.


b. Nilai Baik Sekali kategori B+ = Pasis.
c. Nilai Baik kategori B = Pasis.
d. Nilai Cukup kategori C = Pasis.
e. Adapun nilai tertinggi dan terendah yakni:

1) Untuk pelajaran teori tertinggi siswa…………………….. dengan nilai


dan terendah siswa………………………………… dengan nilai………..

2) Untuk pelajaran praktik tertinggi siswa………………………. dengan


nilai ……….. dan terendah siswa …………………. dengan nilai……….

BAB III
HAMBATAN DAN CARA MENGATASI

5. Umum. Dalam pelaksanaan pengajaran secara umum dapat berjalan dengan


baik, namun masih adanya hambatan yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan kurikuler.

6. Hambatan yang Dihadapi. Faktor latar belakang penugasan di satuan masing-


masing dimana beberapa siswa sekitar……. % penugasan pada kewilayahan dan satuan
Kodam, sehingga dalam penerimaan materi ada beberapa siswa yang mengalami
keterlambatan dan kekurang pahaman dalam praktik/aplikasi MPP. Di samping itu
lulusan pendidikan juga ikut mempengaruhi terutama lulusan AKMIL dan Dikmapa PK,
dimana mereka belum pernah mengalami penugasan karena baru lulus pendidikan
pertama perwira.

7. Cara Mengatasi. Gumil dalam PBM tersebut menggunakan waktu tambahan di


luar jam kurikuler dengan berkoordinasi kepada Kadep/Kaprodi, Kasiopsdik dan Satdik
dalam bentuk Bimsuh kepada……. % siswa yang kurang pemahaman, sehingga dengan
demikian dapat mengejar ketertinggalan dengan rekan yang lain.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

8. Kesimpulan.

a. Proses belajar mengajar MPP pada Diksarcab Ajen TA 2013 dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

b. Tujuan kurikuler materi MPP pada Diksarcab Ajen TA 2013 dapat tercapai,
hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil evaluasi belajar peserta didik
memenuhi standar kelulusan.

9. Saran. Perlunya penyusunan bahan ajaran MPP Ajen yang valid untuk
memperlancar proses belajar mengajar.
63

BAB V
PENUTUP

10. Demikian Laporan Selesai Mengajar Mata Pelajaran MPP Siswa Diksarcab Ajen
TA 2013 dibuat, mohon dimaklumi.

Lembang, Desember 2013


Mengetahui:
Kadep/Kaprodi, Gumil,

Nama Nama
Pangkat Korps NRP……. Pangkat Korps NRP…….

Anda mungkin juga menyukai