Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Rikza Qotrun Nada

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041422318

Tanggal Lahir : 17 Oktober 1998

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4203/Teori Portofolio & Analisis Investasi

Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ-UT Ambon

Hari/Tanggal UAS THE : Senin, 20 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Rikza Qotrun Nada


NIM : 041422318
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4203/Teori Portofolio & Analisis Investasi
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
UPBJJ-UT : UPBJJ-UT Ambon

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Ambon, 20 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan,

Rikza Qotrun Nada


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Jawaban :
a) Faktor internal :
- Makro ekonomi, misalkan kondisi inflasi dan suku bunga di Indonesia sangat
fluktuatif dan cenderung tinggi, sehingga akan mempengaruhi keputusan investor
untuk menanamkan modalnya.
- Persepsi pelaku pasar, ketika suatu emiten merilis laporan keuangan yang
positif maka harga saham akan naik pada saat emiten tersebut merilis laporan
keuangan, karena pelaku pasar merespon positif pencapaian dari emiten tersebut.
- Nilai kurs rupiah, misalkan nilai tukar rupiah yang naik atau turun dapat
berdampak menguntungkan atau merugikan pada perusahaan yang mempunyai
utang dengan mata uang non rupiah.
- Kebijakan pemerintah, misalkan ketika pemerintah mengeluarkan suatu
kebijakan atau regulasi yang nantinya berdampak terhadap kinerja emiten ke
depannya, seperti lelang jaringan 5G yang diikuti emiten telekomunikasi.
- Faktor keamanan yang mempengaruhi naik turunnya Indeks harga saham
gabungan atau IHSG. Pengaruh suku bunga bank dengan perubahan harga saham
juga bisa terjadi, saat suku bunga bank melonjak, harga saham otomatis akan
mengalami penurunan.
Faktor Eksternal :
- Indikator global, misalkan jika suatu negara pemasukan suatu barang atau
produk kepada negara lainnya mengalami perang, maka akan berdampak bagi
negara yang mengimpor barang dari negara tersebut.
- Harga minyak dunia karena harga minyak dunia yang merupakan sumber
energi utama dunia, pergerakan harga emas dunia serta suku bunga the fed.
- Harga emas (global, hukum supply and demand, kebijakan moneter, inflasi,
nilai tukar Dollar Amerika Serikat).
- Fed rate, misalkan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Sentral
Amerika meningkat, maka fluktuasi IHSG juga akan terpengaruh.
- Indeks saham global, misalkan ketika indeks DJIA naik, kepercayaan investor
untuk menanamkan modal akan meningkat dan menyebabkan IHSG naik. Pun
sebaliknya saat indeks DJIA lesu, IHSG akan terbawa lesu. Besarnya pengaruh
2

Amerika terhadap sistem ekonomi dunia menjadi alasan utama terbentuknya


pengaruh positif antara DJIA dengan IHSG.

b) Sepanjang tahun 2020, terutama sejak Maret sampai Agustus 2020, IHSG
mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada perdagangan 9 Maret 2020 IHSG
ditutup turun hingga 6,5% ke level 5.136. Keadaan itu membuat regulator dan pengawas
pasar modal mengambil tindakan. Pada 10 Maret 2020 Bursa Efek Indonesia (BEI)
mengumumkan diterapkannya kebijakan penghentian perdagangan atau trading halt.
Perintah Melakukan Trading Halt Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi
Pasar Modal Mengalami Tekanan. Pada perdagangan 12 Maret 2020, IHSG sempat
mengalami penurunan lebih dari 5%, yang artinya dilakukan trading halt selama 30 menit.
Sejak diberlakukan kebijakan itu, setidaknya sudah 6 kali perdagangan saham dikenakan
trading halt, lantaran sudah terjun hingga 5% lebih. Kejadiannya pada 12 Maret 2020, 13
Maret 2020, 17 Maret 2020, 19 Maret 2020, 22 Maret 2020 dan 30 Maret 2020. Namun,
dalam tiga bulan terakhir (April-Juni), IHSG mulai menguat. Indeks dalam negeri tercatat
naik 8,07% dibanding posisi akhir 31 Maret 2020 yang berada di level 4.538,93. Level
terendah pada April-Juni, terjadi pada perdagangan 1 April 2020, di mana indeks saat itu
turun 1,61% di level 4.466,04. Sedangkan level tertingginya terjadi pada penutupan
perdagangan 8 Juni 2020 di level 5.070,56 atau menguat hingga 11,71%. Kemudian
selanjutnya, IHSG mengalami berbagai kenaikan dan penurunan lagi di bulan Agustus yang
semakin menurun.

2. Jawaban :
a. Perbedaan utama antara analisa teknikal dan analisa fundamental ada empat hal:
- Analisa teknikal memantau pergerakan harga, sedangkan analisa fundamental
memantau faktor-faktor di luar harga itu sendiri yang dinilai bisa mempengaruhi
pergerakannya.
- Analisa fundamental merupakan pendekatan jangka panjang. Ini bisa
disimpulkan mengingat data fundamental ekonomi paling cepat dirilis pekanan,
bahkan ada yang tempo penerbitannya bulanan, kuartalan, hingga semesteran dan
tahunan. Di sisi lain, analisa teknikal bisa digunakan pada bermacam-macam
timeframe, mulai dari hitungan menit hingga mingguan dan bulanan.
- Analisa teknikal biasanya digunakan pada jangka pendek dengan tujuan
“trading”, sedangkan analisa fundamental untuk jangka panjang dengan tujuan
3

investasi (“investing”).
- Analisis teknikal hanya mempertimbangkan data yang ada di masa lalu saja,
sedangkan analisis fundamental, data yang ada saat ini dan di masa lalu akan
dipertimbangkan dalam membuat keputusan.

b. Contoh penerapan Analisa Fundamental :


- EPS, pendapatan laba per lembar saham.
Delute EPS Dari Tahun 2014 Sampai 2019

C 183 235 279 384 442 339 452

D 197 246 298 467 621 549 732

Peningkatan EPS

C 29% 19% 25% 28% 2%

D 24% 23% 56% 34% 17%

Diketahui dari hasil perhitungan Eps diatas perusahaan D lebih unggul dibandingkan
perusahaan C.

- Pendapatan, yaitu analisis terhadap pendapatan penjualan yang dimiliki kedua


perusahaan tersebut. Baik dari penjualan produk dan jasa dari perusahaan tersebut,
atau dari penjualan aset perusahaan itu sendiri.
Pendapatan Dari Tahun 2014 Hingga 2019

C 16,3 19,3 22,9 20,7 24,1 19,9 26,5

D 23,2 28,1 35,3 44,6 49 39,3 50,3

Peningkatan Pendapatan

C 18% 19% -10% 16% 10%

D 21% 23% 23% 8% 13%


4

Dari hasil analisis perhitungan pendapatan penjualan antara perusahaan C dan D


diatas. Didapatkan dalam analisis pendapatan penjualan perusahaan D masih tetap
unggul.

- Laba Operasi, yaitu dari laba operasi yang di dapatkan perusahaan C dan D
sebagai berikut.
Laba Operasi dari Tahun 2014 Sampai 2019

C 6,4 7,3 8,2 10,5 13,5 10,2 13,3

D 7,6 8,4 8,3 14,5 17,8 15,8 20,8

Peningkatan (laba Operasi)

C 22% 10% 22% 28% 0%

D 10% 3% 68% 22% 18%

Dalam analisis laba operasi juga didapatkan bahwa perusahaan D lebih baik dalam
laba operasinya dibandingkan perusahaan C. Jadi dari 3 analisis yang dilakukan
perusahaan D lebih unggul dibandingkan perusahaan C.

Contoh penerapan Analisa Teknikal :


Yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis teknikal yaitu dengan memahami
dan juga mengerti akan cara membaca grafik perubahaan harga yang terjadi.
Pastikan, time frame dari grafik yang akan anda analisis. Grafik tersebut memiliki time
frame 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau bahkan tahunan. Selanjutnya akan lebih baik jika
anda menggunakan indikator saham yang ada. Dimana anda akan lebih mengalami
kemudahan untuk menentukan sinyal dari saham tersebut.
5

3. Jawaban :
a. Portofolio adalah salah satu aspek yang tidak bisa dipandang sebelah mata dalam
berivestasi di pasar keuangan, Portofolio akan menentukan imbal hasil (return) yang Anda
inginkan agar optimal. Pakar keuangan saham Ellen May mengungkapkan, portofolio secara
sederhana bisa disebut kumpulan aset investasi, bisa berupa properti, deposito, saham,
emas, obligasi, atau instrumen lainnya. Salah satu cara mengelola portolio adalah dengan
meminimalkan resiko. Dalam berinvestasi perlu memperhatikan COR yakni Capital (modal),
Objective (obyektif), dan Risk (risiko). Poin utama dalam profil risiko adalah seberapa besar
komitmen Anda untuk meminimalkan resiko. Investasi atau trading saham bukan orang yang
berani ambil resiko, tapi justru orang yang disiplin membatasi resiko. Profil risiko sangat
berhubungan dengan karakteristik investor, yakni tipe konservatif, moderat dan agresif.
Investor Konservatif cenderung menghindari resiko dengan mencari sesuatu yang aman.
Biasanya tipe investor ini adalah para pensiunan yang hanya ingin mendapatkan penghasilan
tambahan dari saham. Yang sering terjadi adalah banyak investor ingin mendapatkan untung
besar tapi tidak mau membatasi resiko. Padahal dalam investasi berlaku prinsip High Risk
High Return. Investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi, tentu memiliki risiko. Semakin
teredukasi dan semakin tinggi jam terbang investor, risiko akan mengecil. Semakin kecil
bingkai waktu investasi, semakin besar risikonya.

b. Contoh :
Rasio alokasi aset di dalam portofolio investasi Anda yakni 60% saham dengan 20%
properti dan 20% reksa dana. Atau, Anda juga bisa memadukan masing-masing 10% untuk
emas dan saham, 50% reksa dana, serta 30% untuk P2P Lending.
Apabila Anda adalah seorang investor pemula, Anda juga bisa mengubah perbandingan
tersebut sampai akhirnya menemukan formula yang tepat. Pastinya, semakin lama
berinvestasi, tentu semakin banyak pula pengalaman yang bisa Anda dapatkan. Jadi,
jangan takut untuk ‘bereksperimen’ serta merubah kepemilikan aset ketika berinvestasi.

Anda mungkin juga menyukai