Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Gresik, 20 Juni 2022
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan nilai yang digunakan untuk
mengukur kinerja gabungan seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Anda diminta untuk menjawab pertanyaan berikut:
Dalam praktiknya, DPR berdampak pada harga saham. Selain itu, EPS juga
turut andil terhadap perubahan harga saham. EPS yang tinggi mendorong para
investor untuk membeli saham tersebut yang menyebabkan harga saham makin
tinggi.Tingkat rasio utang dan PBV juga memberikan efek signifikan terhadap
harga saham. Perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang tinggi biasanya
adalah perusahaan yang sedang bertumbuh. Perusahaan tersebut biasanya akan
gencar dalam mencari pendanaan dari para investor.Meskipun demikian,
perusahaan seperti ini biasanya juga diminati banyak investor. Sebab jika hasil
analisisnya bagus, saham tersebut akan memberikan imbal tinggi (high return)
karena ke depannya kapitalisasi pasarnya bisa meningkat.
• Naik atau turunnya suku bunga yang diakibatkan kebijakan bank sentral
Amerika (Federal Reserve).
• Naik atau turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan nilai
ekspor impor yang berakibat langsung pada nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS.
• Tingkat inflasi juga termasuk dalam salah satu faktor kondisi ekonomi
makro.
• Pengangguran yang tinggi yang diakibatkan faktor keamanan dan
goncangan politik juga berpengaruh secara langsung terhadap naik atau
turunnya harga saham.
Selain faktor itu, hubungan antara tingkat suku bunga perbankan dan
pergerakan harga saham juga sangat jelas. Ketika suku bunga perbankan melejit,
harga saham yang diperdagangkan di bursa akan cenderung turun tajam.
Pandemi virus corona (Covid-19) yang merebak selama setahun penuh membawa
lika-liku terhadap pergerakan harga saham di pasar modal. Pandemi juga memantik
investasi saham di kalangan ritel hingga mencetak rekor baru. Pada 2 Maret 2020,
kasus pertama infeksi virus corona diungkap ke publik. Setahun berlalu, jumlah kasus
infeksi kini telah mencapai 1,34 juta orang. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) dalam setahun terakhir mengalami pasang surut. Pada 3 Januari 2020, IHSG
masih bertengger di 6.323. Indeks meninggalkan level 6.000 setelah ditutup di 5.940
pada 31 Januari 2021
Memasuki Maret 2020, indeks seolah terjun bebas dan menuju titik nadir pada 24
Maret 2020. Saat itu, IHSG ditutup di level 3.937 atau turun 26,55 persen sejak awal
tahun. Laju Indeks Harga Saham Gabungan anjlok dalam laju tercepat sejak krisis
1998 pada kuartal I/2020, sebelum pulih secara gradual mulai pertengahan kuartal
III/2020. Pandemi menimbulkan kepanikan di lantai bursa. Investor berbondong
melakukan aksi jual. Beberapa kali Bursa Efek Indonesia menerapkan trading halt
untuk menahan laju koreksi. Namun, saat IHSG berada di level terendah justru
dimanfaatkan sebagai momentum bagi investor ritel domestik ramai-ramai masuk
pasar saham. Dari sinilah, generasi baru investor saham muncul dan kerap disebut
“investor generasi corona”
Pada periode Maret - Agustus 2020, IHSG bergerak fluktuatif di zona merah dengan
tren meningkat. Walaupun pergerakan IHSG kembali tertekan setelah Agustus 2020,
indeks resmi keluar dari teritori negatif pada pekan kedua November 2020. Penguatan
IHSG terus berlanjut hingga 1 Maret 2021 dengan capaian tertinggi berada pada level
6.435,20. Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau menguat 18,23 persen
menjadi 6.338 selama setahun terakhir per 1 Maret 2021. Secara rata-rata dalam
setahun terakhir IHSG bergerak pada level 5.271,74.
Kinerja IHSG selama 2020 dan kemudian berlanjut hingga bulan ketiga 2021
tidak bisa dilepaskan dari peran investor domestik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
bahkan mengakui kontribusi investor angkatan corona amat penting dalam menahan
laju koreksi indeks. Sepanjang 2020, investor asing mencatat net sell atau jual bersih
senilai Rp47 triliun. Namun, indeks komposit sepanjang 2020 hanya terkoreksi 5
persen. Aksi jual atau net sell tertinggi dicatatkan pada November 2020 senilai
Rp3,38 triliun, sebelum akhirnya investor asing masuk lagi pada Desember 2020
dengan beli bersih atau net buy senilai Rp3,34 triliun. Tren berbalik di awal 2021.
Investor asing mulai masuk kembali ke pasar modal. Sejak awal tahun, investor asing
mencatat net buy di seluruh pasar sebanyak Rp11,54 triliun.
2. Dalam analisis investasi saham, dikenal analisis fundamental dan analisis teknikal untuk
mengambil keputusan berinvestasi pada saham tertentu agar risiko ketidak pastian
berkurang, sehingga terhindar dari kerugian. Anda diminta untuk:
a.Menunjukkan perbedaan analisis fundamental dan analisis teknikal
Hal ini karena analisis teknikal berpatokan pada pola perubahan harga, dan hal itu
dapat divisualisasikan dengan grafik atau chart.
1. Fokus analisis
Dalam analisis fundamental, data yang ada saat ini dan di masa lalu akan
dipertimbangkan dalam membuat keputusan.Sedangkan, analisis teknikal hanya
mempertimbangkan data yang ada di masa lalu saja. Sebenarnya, dari kedua
metode tersebut tidak ada yang lebih baik. Semua bergantung pada kenyamanan
dan kebiasaan dari investor dalam menganalisis.
3.
a. Jelaskan konsep portofolio kaitannya dengan resiko investasi dan berikan contoh
penerapan portofolio yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan!
Dalam berivestasi di pasar keuangan, portofolio adalah salah satu aspek yang tidak
bisa dipandang sebelah mata. Portofolio akan menentukan imbal hasil (return) yang Anda
inginkan agar optimal. Ada tiga faktor utama yakni modal, tujuan dan risiko. Pakar
keuangan saham Ellen May mengungkapkan, portofolio secara sederhana bisa disebut
kumpulan aset investasi, bisa berupa properti, deposito, saham, emas, obligasi, atau
instrumen lainnya. Portofolio saham adalah kumpulan aset investasi berupa saham, baik
yang dimiliki perorangan atau perusahaan.
Ada lagi yang disebut manajemen portofolio, yakni cara mengelola kumpulan aset
untuk mencapai tujuan investasi. Salah satu cara mengelola portolio adalah dengan
meminimalkan resiko. “Sebelum melakukan manajemen portofolio, sebaiknya Anda cek
dulu profil investasi masing-masing,” kata Founder Ellen May Institute ini. Ellen
mengungkapkan, dalam berinvestasi perlu memperhatikan COR yakni Capital (modal),
Objective (obyektif), dan Risk (risiko). Bagi Anda yang memiliki modal kecil, sebaiknya
digunakan untuk investasi, bukan untuk trading saham karena kurang likuid. “Modal kecil
juga membuat pemilihan saham terbatas dan perlu memperhitungkan biaya trading karena
otomatis fee akan lebih besar,” kata Ellen.
Berikutnya tutur Ellen adalah objective atau tujuan. Apa tujuan Anda membeli
saham? Kalau tujuannya untuk tabungan anak atau dana pensiun, investasi tahunan dengan
metode menabung saham cocok bagu Anda. Menabung saham bisa dianalogikan secara
sederhana layaknya mengelola reksa dana. Faktor yang ketiga dalam mengelola portofolio
adalah profil resiko. Seperti kita ketahui, saham adalah investasi yang cukup beresiko apa
lagi jika tidak disertai ilmu yang benar. “Pasar saham bisa bergejolak dengan cepat,” kata
Ellen yang juga penulis buku “Smart Trader Not Gambler” ini.
Poin utama dalam profil risiko adalah seberapa besar komitmen Anda untuk
meminimalkan resiko. Investasi atau trading saham bukan orang yang berani ambil resiko,
tapi justru orang yang disiplin membatasi resiko. Profil risiko sangat berhubungan dengan
karakteristik investor, yakni tipe konservatif, moderat dan agresif. Investor Konservatif
cenderung menghindari resiko dengan mencari sesuatu yang aman. Biasanya tipe investor
ini adalah para pensiunan yang hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari
saham. Investor konservatif biasanya memilih saham dengan fundamental bagus dan
menyimpan dalam jangka panjang. Para investor konservatif tidak terlalu suka dengan
fluktuasi.
Suatu perusahaan dapat mengalokasikan investasinya pada aset rill (aset produktif,
pabrik, dll) atau investasi tidak langsung seperti pasar uang (deposito) dan pasar modal
(saham,obligasi,opsi) dan lain lain
b. Dalam portofolio investasi, dikenal istilah diversifikasi portofolio. Anda diminta untuk:
mencontohkan diversifikasi portofolio investasi bagi investor pemula beserta
rasio/proporsi untuk setiap investasinya, dan apakah pertimbangan dalam penenntuan
diversifikasi tersebut.
Dalam definisi yang paling sederhana, diversifikasi portofolio adalah praktik atau
cara membagi sumber dana ke beberapa kategori. Portofolio investasi adalah alokasi dana
yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan tiap investor. penerapan pada
investor pemula, yaitu perlu memahami bahwa kita akan mulai mengalokasikan dana ke
beberapa produk investasi. Beberapa di antaranya seperti saham, obligasi,
reksadana, investment partnerships real estat, atau bahkan ekuitas swasta. Agar upaya
investasi optimal, kita perlu mengelola diversifikasi portofolio. Dana di berbagai produk
investasi itu masuk dalam portofolio. Jadi, portofolio investasi adalah sekumpulan produk
investasi yang mestinya “sangat personal” dan mencerminkan kebutuhan investasimu.