Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA, TINGKAT INFLASI, DAN

EKUITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN


MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
PT. BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

RANGKUMAN SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Manajemen

Oleh :

HAFIDS ASY’ARI
NIM :2005210395

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2009
PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama : Hafids Asy’ari

Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 1 Mei 1986

N.I.M : 2005210395

Jurusan : Manajemen

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Judul : Pengaruh nilai tukar, suku bunga, tingkat inflasi, dan

ekuitas terhadap return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,
Tanggal : ................

Linda Purnamasari, SE, M.Si

Ketua Jurusan Manajemen,


Tanggal : ………………..

Drs. Ec. Herizon, M.Si


1. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini di dunia terjadi masalah keuangan global sehingga Rupiah

mengalami depresiasi, maka masalah ini dapat menimbulkan dampak pada pasar

modal, sebab sebagian besar perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia

(BEI) mempunyai utang luar negeri. Bank Indonesia melakukan kebijakan-

kebijakan guna mencegah lebih merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar US.

Terjadinya aliran keluar modal asing memberi tekanan pada nilai tukar rupiah.

Karena merosotnya nilai kurs rupiah terhadap dollar US bisa mengakibatkan suatu

perusahaan mengalami pertambahan jumlah hutang, biaya produksi, serta biaya

operasional. Biasanya perusahaan menggunakan bahan baku dari luar negeri,

sehingga tingkat profitabilitas perusahaan akan menurun, maka kondisi tersebut

akan mempengaruhi jumlah ekuitas perusahaan. Hal ini, disebabkan

memburuknya saldo laba tanpa diimbangi penyuntikan modal tambahan dari

pemilik, oleh sebab itu pada masa-masa ini kinerja ekuitas perusahaan umumnya

turun drastis.

Dari sisi tingkat inflasi, semenjak krisis moneter yang melanda Indonesia,

dimana harga barang dan jasa secara keseluruhan naik, sehingga mengakibatkan

nilai uang turun. Hal ini menunjukkan tingkat inflasi yang semakin meningkat

dari tahun ke tahun yang ditunjukkan adanya tingkat inflasi pada bulan februari

2007 adalah sebesar 6.30% dan pada akhir Desember 2007 adalah sebesar 6.59%

dan meningkat drastis pada akhir September tahun 2008 menjadi sebesar 12.14%.

Sedangkan dalam tingkat suku bunga SBI pada awal tahun Desember 2006 adalah

sebesar 12,74%, menurun menjadi sebesar 9,75% di akhir tahun 2006, dan
kembali menurun lagi sebesar 8.00% pada akhir tahun 2007 (www.bi.go.id).

Semakin menurunnya tingkat suku bunga SBI ini ada indikasi dipicu oleh

tingginya aktivitas perdagangan valuta asing dalam hal ini dollar Amerika,

sehingga ada kecenderungan banyak investor yang lebih memilih

menginvestasikan dananya di sektor perdagangan valuta asing.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah nilai tukar rupiah, suku bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas secara

simultan mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)?

2. Apakah nilai tukar rupiah, suku bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas secara

parsial mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh nilai tukar rupiah, suku

bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas secara simultan terhadap return saham pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh nilai tukar rupiah, suku

bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas secara parsial terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Bagi Peneliti

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan teori

yang telah diperoleh pada saat kuliah, serta mengetahui pengaruh faktor

fundamental yang bersifat eksternal maupun internal perusahaan itu

sendiri terhadap perusahaan.

2. Bagi Investor

Dapat memberikan informasi penting dan membantu di dalam

pengambilan keputusan berinvestasi.

3. Bagi STIE PERBANAS

Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur dan sumbangan

pemikiran bagi penelitian yang akan datang khususnya dalam bidang

keuangan.

5. Metode Penelitian

5.1 Rancangan Penelitian

Berdasarkan tujuannya penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian

verikatif, yang mana dilakukan untuk menguji kebenaran dari hasil penelitian lain.

Sedangkan berdasarkan sumber datanya, penelitian ini diklasifikasikan sebagai

penelitian kuantitatif karena menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data, serta penampilan hasil penelitian.


5.2 Batasan Penelitian

Penelitian ini di batasi ruang lingkup pada :

1. Variabel-variabel yang digunakan adalah nilai tukar rupiah, suku bunga,

tingkat inflasi, ekuitas, dan return saham.

2. Periode penelitian pada tahun 2003 sampai dengan 2007.

5.3 Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini yakni Return

saham, Nilai tukar rupiah terhadap US dollar, Suku bunga, Tingkat inflasi,

Ekuitas

5.4 Pengukuran Variabel

Return saham

Retun saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah capital

gain/loss yaitu selisih harga saham masa kini di kurangi harga saham masa lalu

kemudian dibagi harga saham masa lalu dari perusahaan-perusahaan yang ada

dalam PT. BEI selama satu tahun sesudah laporan keuangan tahunan diumumkan.

Nilai tukar

Nilai tukar dalam penelitian ini adalah nilai tukar mata uang rupiah

terhadap mata uang dollar amerika secara bulanan kemudian dijadikan tahunan.

Suku bunga

Suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga Bank

Indonesia atau SBI. Suku bunga Bank Indonesia atau SBI tersebut diambil dari
laporan bank Indonesia bulanan (www.bi.go.id) dalam kurun waktu mulai 2003-

2007 kemudian dijadikan rata-rata per tahun.

Tingkat inflasi

Tingkat inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi

yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 2003-2007 yang dilihat dari laporan

tahunan bank Indonesia.

Ekuitas

Ekuitas adalah adalah kemampuan perusahaan dalam beroperasi

dengan kekuatan modal sendiri. Ekuitas ini diambil dari nilai buku perlembar

saham pada laporan keuangan masing-masing perusahaan manufaktur yang

terdaftar di PT. BEI.

5.5 Populasi, Sample, Dan Teknik Sampling

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini

dilakukan secara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan

pertimbangan atau kriteria tertentu, antara lain :

1. Perusahaan harus tetap tercatat pada PT Bursa Efek Indonesia selama

periode penelitian, yakni pada tahun 2003-2007.

2. Perusahaan harus mempunyai nilai ekuitas positif selama periode

penelitian, yakni pada tahun 2003-2007.


5.6 Data dan Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder tentang harga saham, nilai tukar, suku bunga dan tingkat

inflasi. Data yang diperlukan diambil dari :

1. JSX stastistik tahun 2003-2007 dan Indonesia Capital Market Directory

(ICMD) tahun 2003-2007.

2. Website bank Indonesia (www.bi.go.id) untuk data nilai tukar, suku bunga,

dan tingkat inflasi.

5.7 Teknik Analisis Data

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk menganalisa variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu : return saham, nilai tukar, suku bunga,

ekuitas, dan tingkat inflasi.

Analisis Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh nilai tukar, suku bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas terhadap return

saham baik secara bersama-sama maupun parsial.

Pengujian Hipotesis

A. Uji F

Uji F ini digunakan untuk melakukan pengujian, dimana tujuan uji F ini adalah

untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas secara simultan (bersama-sama)

terhadap variabel terikat.


B. Uji t

Uji t ini digunakan untuk melakukan pengujian, dimana tujuan uji t ini adalah

untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas secara parsial (sendiri-sendiri)

terhadap variabel terikat

6. Ringkasan Hasil Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

dalam Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan dalam penelitian ini mulai pada

tahun 2003 sampai 2007, perusahaan yang diambil sampelnya adalah perusahaan

yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut selama 5 tahun

dimulai dari tahun 2003 sampai 2007 dan telah memenuhi kriteria pemilihan

sampel yang telah ditentukan.

Analisis Data

Dalam sub bab ini akan dilakukan analisis terhadap variabel-variabel

yang ada pada penelitian antara lain : return saham, nilai tukar, suku bunga,

tingkat inflasi, dan ekuitas. Dimana analisisi ini terdiri dari analisis deskriptif,

analisis regresi linier berganda, uji F, dan uji t.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk menganalisa variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu : return saham, nilai tukar, suku bunga,

tingkat inflasi, dan ekuitas.

Return Saham (Y)

Return saham adalah hasil yang diperoleh dari melakukan investasi saham. Return

saham ini di peroleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang sudah di
umumkan. Berikut adalah deskriptif data Return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 samapi 2007 :

Berdasarkan pengujiannya dapat dijelaskan bahwa return saham terendah

adalah -0,81 dan tertinggi adalah 8,92. Tanda negatif menunjukkan bahwa

investor mendapatkan return negatif, atau dengan kata lain menanggung kerugian

atas investasi yang dilakukan. Nilai rata-rata return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004 sampai 2007

adalah 0,32 dengan standard deviasi sebesar 1,10 yang berarti bahwa tingginya

resiko dari return saham, yang di tunjukkan oleh tingginya variasi return saham

perusahaan-perusahaan tersebut. Return saham tertinggi pada tahun 2004 di miliki

oleh PT. Century Textile Imdustri Tbk. sebesar 15,21 dan return saham yang

paling rendah terdapat pada PT. Ekadarma International Tbk. sebesar -0,74.

Return saham tertinggi pada tahun 2005 di miliki oleh PT. Indah Kiat Pulp dan

Paper Tbk. Sebesar 5 dan return saham yang paling rendah terdapat pada PT.

Prima Alloy Steel Tbk. sebesar -0,83. Return saham tertinggi pada tahun 2006 di

miliki oleh PT. Davomas Tbk. Sebesar 6,38 dan return saham yang paling rendah

terdapat pada PT. Tempo Scan Pacifik Tbk. sebesar -0,84. Sedangkan return

saham tertinggi pada tahun 2007 di miliki oleh PT. Intikeramik Alamasri Industry

Tbk. Sebesar 9,09 dan return saham yang paling rendah terdapat pada PT. Semen

Gresik Tbk. sebesar -0,85.


1. Nilai Tukar (X1)

Berdasarkan hasil pengujiannya terlihat nilai tukar rupiah melemah akibat dari

semakin membaiknya mata uang US Dollar sehingga di respon pasar sangat

berlebihan. Ini terbukti akan tingginya permintaan mata uang US Dollar yang

dilakukan oleh beberapa korporasi domestik seperti Pertamina dan PLN (laporan

Bank Indonesia : 2005). Rata-rata nilai tukar selama periode penelitian sebesar

14.102,60. Variasi dari nilai tukar sangat tinggi, dimana dapat kita lihat dari

tingginya nilai standart deviasi yaitu sebesar 432,88.

2. Suku Bunga (X2)

Suku bunga merupakan faktor fundamental yang berasal dari luar

perusahaan, suku bunga tidak bisa dikendalikan perusahaan. Suku bunga dalam

penelitian ini menggunakan suku bunga bank Indonesia (SBI), Berdasarkan hasil

pengujiannya suku bunga SBI mengalami kenaikan, karena pada tahun tersebut

jumlah permintaan mata uang US Dollar sangat tinggi dan tingkat inflasi juga naik

(seperti yang terlihat di tabel 4.5) sehingga Bank Indonesia memberikan kebijakan

untuk menaikkan suku bunga SBI agar masyarakat menyalurkan uangnya ke bank,

agar terjadinya penurunan tingkat inflasi karena uang yang beredar di masyarakat

tidak terlalu tinggi. Rata-rata suku bunga selama periode penelitian adalah 9,27

dan standart deviasinya sebesar 1,62 yang menunjukkan cukup tingginya variasi

dari suku bunga.

3. Tingkat Inflasi (X3)

Tingkat inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi

yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 2004-2007 yang dilihat dari laporan
tahunan bank Indonesia. Berdasarkan hasil pengujiannya tingkat inflasi

mengalami yang terbesar dari tahun sebelumnya sebesar 13,33%. Hal ini

disebabkan karena terjadinya perang di timur tengah kisaran waktu 2003-2006

yang menyebabkan akan kebutuhan akan energi dan makanan sangat besar, begitu

pula yang terjadi di dalam negeri banyaknya peristiwa bencana alam yang terjadi

dan peristiwa kerusuhan di berbagai wilayah di Indonesia mengakibatkan ketidak

stabilan ekonomi sehingga mengakibatkan tingkat inflasi yang terjadi mengalami

kenaikan (koran bisnis 2006). Rata-rata tingkat inflasi yang terjadi pada periode

penelitian sebesar 9,06 dan standart deviasinya sebesar 3,00 sehingga hal ini

menunjukkan cukup besarnya variasi dari tingkat inflasi.

4. Ekuitas

Ekuitas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam beroperasi dengan

kekuatan modal sendiri. Ekuitas merupakan proxi dari nilai buku perlembar

saham pada laporan keuangan masing-masing perusahaan manufaktur yang

terdaftar di PT. BEI. Berdasarkan hasil pengujiannya nilai rata-rata ekuitas pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004

sampai 2007 adalah 4752,96 dengan standard deviasi sebesar 22794,24 yang

berarti bahwa tingginya nilai ekuitas dari variasi perusahaan sampel tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa kemampuan internal perusahaan untuk mendanai

aktifitasnya sangat baik. Perusahaan yang mempunyai Nilai ekuitas tertinggi pada

tahun 2004 di miliki oleh PT. Century Textile Industry Tbk. sebesar 40222,00

dan nilai ekuitas yang paling rendah terdapat pada PT. Langgeng Makmur Plastik

industry Tbk. sebesar 9,67. Perusahaan yang mempunyai nilai ekuitas tertinggi
pada tahun 2005 di miliki oleh PT. Ultra Jaya Milk Tbk. Sebesar 281980,02 dan

nilai ekuitas yang paling rendah terdapat pada PT. Surya Intrindo Makmur Tbk.

sebesar 54,26. Perusahaan yang mempunyai nilai ekuitas tertinggi pada tahun

2006 di miliki oleh PT. Ultra Jaya Milk Tbk. Sebesar 282095,30 dan nilai ekuitas

yang paling rendah terdapat pada PT. Hanson International Tbk. sebesar 43,43.

Sedangkan pada tahun 2007 Perusahaan yang mempunyai nilai ekuitas tertinggi

adalah PT. Ultra Jaya Milk Tbk. Sebesar 287758,68 dan nilai ekuitas yang paling

rendah terdapat pada PT. Panasia Indosyntec Tbk. sebesar 14,05.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh veriabel bebas terhadap variabel terikat baik secara bersama-sama

maupun secara parsial, hasilnya sebagai berikut :

a. Konstanta

Nilai konstanta adalah sebesar 3,568 yang artinya apabila seluruh variabel

bebasnya (nilai tukar, suku bunga, inflasi, ekuitas) konstan atau sama dengan

nol, maka besarnya variabel terikat (return saham) adalah sebesar 3,568.

b. Koefisien regresi

1) Nilai koefisien regresi variabel nilai tukar adalah sebesar 0,000 yang

artinya apabila terjadi peningkatan nilai tukar (X1) sebesar satu satuan,

akan menyebabkan peningkatan return saham (Y) sebesar 0,000 dengan

asumsi bahwa variabel yang lainnya dalam keadaan konstan.


2) Nilai koefisien regresi variabel suku bunga adalah sebesar 0,089 yang

artinya apabila terjadi peningkatan suku bunga (X2) sebesar satu satuan,

akan menyebabkan penurunan return saham (Y) sebesar 0,089 dengan

asumsi bahwa variabel yang lainnya dalam keadaan konstan.

3) Nilai koefisien regresi variabel inflasi adalah sebesar -0,83yang artinya

apabila terjadi peningkatan inflasi (X3) sebesar satu satuan, akan

menyebabkan penurunan return saham (Y) sebesar -0,830 dengan asumsi

bahwa variabel yang lainnya dalam keadaan konstan.

4) Nilai koefisien regresi variabel book value adalah sebesar 2,209 yang

artinya apabila terjadi peningkatan suku bunga (X2) sebesar satu satuan,

akan menyebabkan peningkatan return saham (Y) sebesar 2,209 dengan

asumsi bahwa variabel yang lainnya dalam keadaan konstan.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,033 yang berarti variabel bebas

(nilai tukar, suku bunga, inflasi, book value) mempunyai pengaruh terhadap

variabel terikat (return saham) sebesar 3,3%, dan sisanya sebesar 96,7% di

pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti.

d. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi (R) sebesar 0,181 menunjukkan bahwa hubungan variabel

bebas (nilai tukar, suku bunga, inflasi, book value) terhadap variabel terikat

(return saham) adalah cukup.


Pengujian Hipotesis

A. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui atau menguji pengaruh variabel bebas

(nilai tukar, suku bunga, inflasi, book value) terhadap variabel terikat (return

saham). Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui fit atau tidaknya model yang

diuji dan tidak digunakan untuk menguji hipotesis.

Berdasarkan hasil uji F signifikansi Uji F sebesar 0,018 lebih kecil dari

tingkat signifikansi (α) 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model

penelitian ini fit dan layak digunakan. Sedangkan dari uji F test diketahui bahwa f

hitung sebesar 3,409, sedangkan f tabel sebesar 2,394. Sehingga nilai F hitung

lebih besar dari pada F tabel yang berarti H0 ditolak, maka dapat disimpulkan

bahwa secara bersama-sama variabel bebas (nilai tukar, suku bunga, inflasi,

ekuitas) berpengaruh terhadap variabel terikat (return saham).

B. Uji t

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji t untuk mengetahui

bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas (nilai tukar, suku bunga,

inflasi, book value) terhadap variabel terikat (return saham). Berikut ini adalah

hasil dari uji t :

Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji t
variabel t Hitung t Tabel Ssignifikansi kesimpulan
nilai tukar -1,251 -1,649 0,212 H0 diterima
suku bunga 0,749 -1,649 0,454 H0 diterima
inflasi -1,185 -1,649 0,237 H0 diterima
book value 0,944 1,649 0,346 H0 diterima

Sumber : Lampiran 2 diolah


1. Nilai Tukar

Dengan α : 0,5; df = 403 maka berdasarkan pada hasil pengujian parsial, seperti

pada tabel 4.8 untuk nilai tukar diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar -

1,251, sedangkan untuk t tabel sebesar -1,649, dengan signifikansi sebesar 0,212

maka –t tabel ≤ t hitung yang artinya Ho diterima sehingga nilai tukar secara

parsial tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap return saham.

2. Suku Bunga
Dengan α : 0,5; df = 403 maka berdasarkan pada hasil pengujian parsial, seperti

pada tabel 4.8 untuk suku bunga diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar

0,749, sedangkan untuk t tabel sebesar -1,649, dengan signifikansi sebesar 0,454

maka –t tabel ≤ t hitung yang artinya Ho diterima sehingga suku bunga secara

parsial tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap return saham.

3. Inflasi

Dengan α : 0,5; df = 403 maka berdasarkan pada hasil pengujian parsial, seperti

pada tabel 4.8 untuk tingkat inflasi diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar

-1,185, sedangkan untuk t tabel sebesar -1,649, dengan signifikansi sebesar

0,237 maka –t tabel ≤ t hitung yang artinya Ho diterima sehingga tingkat inflasi

secara parsial tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap return

saham.

4. Ekuitas

Dengan α : 0,5; df = 403 maka berdasarkan pada hasil pengujian parsial, seperti

pada tabel 4.8 untuk ekuitas diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar 0,994,

sedangkan untuk t tabel sebesar 1,649, dengan signifikansi sebesar 0,346 maka t
tabel ≥ t hitung yang artinya Ho diterima sehingga tingkat ekuitas secara parsial

tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return saham.

7. Pembahasan

Setelah melakukan analisa, maka selanjutnya dilakukan pembahasan

sebagai berikut, berdasarkan pada uji F maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama nilai

tukar, suku bunga, inflasi ekuitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap return

saham. Sehingga model penelitian ini dapat dikatakan layak digunakan, karena

dapat dilihat dari nilai signifikansinya di bawah 5%.

Selanjutnya pembahasan akan dilanjutkan pada masing-masing variabel,

yaitu :

Tabel 5.0
Hasil Koefisien Korelasi

Model nilai tukar bookvalue suku bunga INFLASI


1 Correlations nilai tukar 1,000 -,039 ,619 -,692
bookvalue -,039 1,000 -,038 ,031
suku bunga ,619 -,038 1,000 -,953
INFLASI -,692 ,031 -,953 1,000
Covariances nilai tukar 3,562E-08 -1,702E-11 1,393E-05 -9,186E-06
bookvalue -1,702E-11 5,475E-12 -1,072E-08 5,096E-09
suku bunga 1,393E-05 -1,072E-08 ,014 -,008
INFLASI -9,186E-06 5,096E-09 -,008 ,005
Sumber : Lampiran 2 diolah

Tabel 5.1
Hasil Koefisien
Standar
dized
Unstandardized Coeffici
Model Coefficients ents t Sig. Correlations Collinearity Statistics
Std. Zero-
B Error Beta order Partial Part Tolerance VIF
1 Constant 3,568 2,944 1,212 ,226
bookvalue 2,209 ,000 ,046 ,944 ,346 ,042 ,047 ,046 ,997 1,003
INFLASI -,083 ,070 -,211 -1,185 ,237 -,134 -,059 -,058 ,076 13,241
suku bunga ,089 ,119 ,123 ,749 ,454 -,087 ,037 ,037 ,089 11,183
nilai tukar ,000 ,000 -,086 -1,251 ,212 -,153 -,062 -,061 ,503 1,989
Sumber : Lampiran 2 diolah
Dalam tabel 5.0 dan tabel 5.1 atas dapat kita lakukan pembahasan mengenai

penyebab tidak adanya signifikansi uji t yang terjadi terhadap return saham.

Berdasarkan data di atas menggunakan model regresi, ditemukannya korelasi

antar variabel bebas (Independen) yang disebut dengan multikolonieritas. Melihat

besarnya hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa variabel

suku bunga yang mempunyai korelasi yang tinggi dengan variabel inflasi dengan

tingkat korelasi sebesar -0,953 atau sekitar 95%. Karena korelasinya di atas 90%,

maka dikatakan terjadi multikolonieritas yang serius.

Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan adanya variabel independen

(suku bunga dan inflasi) yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yaitu suku

bunga 0,076 dan inflasi 0,089 yang berarti adanya korelasi antar variabel

independen yang nilainya lebih dari 90%. Hasil perhitungan nilai VIF juga

menunjukkan hal yang sama, adanya variabel independen yang memiliki nilai VIF

yang lebih dari 10. Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa adanya multikolonieritas

antar variabel independen dalam model regresi, sehingga dapat dikatakan bahwa

variabel suku bunga dan inflasi memiliki hubungan yang kuat sesama variabel

independen. Hal inilah yang menyebabkan tidak adanya pengaruh variabel

independen (nilai tukar, suku bunga, inflasi, ekuitas) terhadap return saham

tersebut. Karena terjadinya hubungan korelasi yang tinggi sesama variabel

independennya.
8. Kesimpulan

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan penelitian yang

mengungkapkan jawaban atas perumusan masalah dan pembuktian hipotesis

penelitian, sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji F, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama

ditolak, berarti secara bersama-sama variabel bebas (nilai tukar, suku bunga,

inflasi, ekuitas) berpengaruh terhadap variabel terikat (return saham) pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

2. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial nilai

tukar tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap return saham

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

3. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial suku

bunga tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap return saham

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

4. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial

tingkat inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap return

saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia.

5. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial

ekuitas tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return saham

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.


9. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini untuk

kelengkapan pada penelitian selanjutnya adalah :

1. Penggunaan variabel-variabel lain yang mempunyai pengaruh terhadap return

saham seperti resiko sistematis dan harga saham masa lalu.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel perusahaan selain

manufaktur.

3. Bagi Investor untuk investasi pada saham Manufaktur pengaruh nilai tukar,

suku bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas terhadap return saham tidak ada

sehingga untuk menginvestasikan dananya dalam saham manufaktur

sebaiknya melihat selain pengaruh makro ekonomi.


DAFTAR RUJUKAN

Bodie, Kane, Marcus, 2006, Investments, Edisi 6, Buku 2

Desak P. S dan Mas’ud M, 2002, Pengaruh Risiko Nilai Tukar Rupiah Terhadap
Return Saham : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di BEJ, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 17, No. 4,
347-360

Jogianto, 2003, Teori Portfolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga

Laporan Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia,


www.bi.go.id

Puspopranoto, S, 2004, Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan, Konsep,


Teori dan Realita, Cetakan Pertama

Ronald E. W, 2003, Pengantar Statistika, Edisi Ketiga

Said K. L Dan Chandra W, 2006, Metodologi Penelitian Keuangan, Edisi Pertama

Setyowati W, 2002, Pengaruh Kandungan Informasi Keuangan Terhadap


Abnormal Return Saham Perusahaan : Studi Kasus Miscellaneous
Industry di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, Vol. 9,
No. 1

Siturus, M, 2004, Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Kinerja Saham


Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Sebagai Emiten di Bursa Efek
Indonesia, www.google.com

Suad, H, 1998, Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua

Supranto, J, 2001, Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi Enam

Tandelilin, E, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio, Edisi Pertama

www.wikipedia.org/wiki/inflasi

Anda mungkin juga menyukai