RANGKUMAN SKRIPSI
Oleh :
HAFIDS ASY’ARI
NIM :2005210395
N.I.M : 2005210395
Jurusan : Manajemen
Indonesia (BEI).
Dosen Pembimbing,
Tanggal : ................
mengalami depresiasi, maka masalah ini dapat menimbulkan dampak pada pasar
modal, sebab sebagian besar perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia
kebijakan guna mencegah lebih merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar US.
Terjadinya aliran keluar modal asing memberi tekanan pada nilai tukar rupiah.
Karena merosotnya nilai kurs rupiah terhadap dollar US bisa mengakibatkan suatu
pemilik, oleh sebab itu pada masa-masa ini kinerja ekuitas perusahaan umumnya
turun drastis.
Dari sisi tingkat inflasi, semenjak krisis moneter yang melanda Indonesia,
dimana harga barang dan jasa secara keseluruhan naik, sehingga mengakibatkan
nilai uang turun. Hal ini menunjukkan tingkat inflasi yang semakin meningkat
dari tahun ke tahun yang ditunjukkan adanya tingkat inflasi pada bulan februari
2007 adalah sebesar 6.30% dan pada akhir Desember 2007 adalah sebesar 6.59%
dan meningkat drastis pada akhir September tahun 2008 menjadi sebesar 12.14%.
Sedangkan dalam tingkat suku bunga SBI pada awal tahun Desember 2006 adalah
sebesar 12,74%, menurun menjadi sebesar 9,75% di akhir tahun 2006, dan
kembali menurun lagi sebesar 8.00% pada akhir tahun 2007 (www.bi.go.id).
Semakin menurunnya tingkat suku bunga SBI ini ada indikasi dipicu oleh
tingginya aktivitas perdagangan valuta asing dalam hal ini dollar Amerika,
2. Perumusan Masalah
1. Apakah nilai tukar rupiah, suku bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas secara
2. Apakah nilai tukar rupiah, suku bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas secara
3. Tujuan Penelitian
adalah :
1. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh nilai tukar rupiah, suku
bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas secara simultan terhadap return saham pada
2. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh nilai tukar rupiah, suku
bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas secara parsial terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI).
4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
yang telah diperoleh pada saat kuliah, serta mengetahui pengaruh faktor
2. Bagi Investor
keuangan.
5. Metode Penelitian
verikatif, yang mana dilakukan untuk menguji kebenaran dari hasil penelitian lain.
Variabel yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini yakni Return
saham, Nilai tukar rupiah terhadap US dollar, Suku bunga, Tingkat inflasi,
Ekuitas
Return saham
gain/loss yaitu selisih harga saham masa kini di kurangi harga saham masa lalu
kemudian dibagi harga saham masa lalu dari perusahaan-perusahaan yang ada
dalam PT. BEI selama satu tahun sesudah laporan keuangan tahunan diumumkan.
Nilai tukar
Nilai tukar dalam penelitian ini adalah nilai tukar mata uang rupiah
terhadap mata uang dollar amerika secara bulanan kemudian dijadikan tahunan.
Suku bunga
Suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga Bank
Indonesia atau SBI. Suku bunga Bank Indonesia atau SBI tersebut diambil dari
laporan bank Indonesia bulanan (www.bi.go.id) dalam kurun waktu mulai 2003-
Tingkat inflasi
Tingkat inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi
yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 2003-2007 yang dilihat dari laporan
Ekuitas
dengan kekuatan modal sendiri. Ekuitas ini diambil dari nilai buku perlembar
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini
adalah data sekunder tentang harga saham, nilai tukar, suku bunga dan tingkat
2. Website bank Indonesia (www.bi.go.id) untuk data nilai tukar, suku bunga,
Analisis Deskriptif
digunakan dalam penelitian ini, yaitu : return saham, nilai tukar, suku bunga,
besar pengaruh nilai tukar, suku bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas terhadap return
Pengujian Hipotesis
A. Uji F
Uji F ini digunakan untuk melakukan pengujian, dimana tujuan uji F ini adalah
Uji t ini digunakan untuk melakukan pengujian, dimana tujuan uji t ini adalah
dalam Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan dalam penelitian ini mulai pada
tahun 2003 sampai 2007, perusahaan yang diambil sampelnya adalah perusahaan
yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut selama 5 tahun
dimulai dari tahun 2003 sampai 2007 dan telah memenuhi kriteria pemilihan
Analisis Data
yang ada pada penelitian antara lain : return saham, nilai tukar, suku bunga,
tingkat inflasi, dan ekuitas. Dimana analisisi ini terdiri dari analisis deskriptif,
Analisis Deskriptif
digunakan dalam penelitian ini, yaitu : return saham, nilai tukar, suku bunga,
Return saham adalah hasil yang diperoleh dari melakukan investasi saham. Return
saham ini di peroleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang sudah di
umumkan. Berikut adalah deskriptif data Return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 samapi 2007 :
adalah -0,81 dan tertinggi adalah 8,92. Tanda negatif menunjukkan bahwa
investor mendapatkan return negatif, atau dengan kata lain menanggung kerugian
atas investasi yang dilakukan. Nilai rata-rata return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004 sampai 2007
adalah 0,32 dengan standard deviasi sebesar 1,10 yang berarti bahwa tingginya
resiko dari return saham, yang di tunjukkan oleh tingginya variasi return saham
oleh PT. Century Textile Imdustri Tbk. sebesar 15,21 dan return saham yang
paling rendah terdapat pada PT. Ekadarma International Tbk. sebesar -0,74.
Return saham tertinggi pada tahun 2005 di miliki oleh PT. Indah Kiat Pulp dan
Paper Tbk. Sebesar 5 dan return saham yang paling rendah terdapat pada PT.
Prima Alloy Steel Tbk. sebesar -0,83. Return saham tertinggi pada tahun 2006 di
miliki oleh PT. Davomas Tbk. Sebesar 6,38 dan return saham yang paling rendah
terdapat pada PT. Tempo Scan Pacifik Tbk. sebesar -0,84. Sedangkan return
saham tertinggi pada tahun 2007 di miliki oleh PT. Intikeramik Alamasri Industry
Tbk. Sebesar 9,09 dan return saham yang paling rendah terdapat pada PT. Semen
Berdasarkan hasil pengujiannya terlihat nilai tukar rupiah melemah akibat dari
berlebihan. Ini terbukti akan tingginya permintaan mata uang US Dollar yang
dilakukan oleh beberapa korporasi domestik seperti Pertamina dan PLN (laporan
Bank Indonesia : 2005). Rata-rata nilai tukar selama periode penelitian sebesar
14.102,60. Variasi dari nilai tukar sangat tinggi, dimana dapat kita lihat dari
perusahaan, suku bunga tidak bisa dikendalikan perusahaan. Suku bunga dalam
penelitian ini menggunakan suku bunga bank Indonesia (SBI), Berdasarkan hasil
pengujiannya suku bunga SBI mengalami kenaikan, karena pada tahun tersebut
jumlah permintaan mata uang US Dollar sangat tinggi dan tingkat inflasi juga naik
(seperti yang terlihat di tabel 4.5) sehingga Bank Indonesia memberikan kebijakan
untuk menaikkan suku bunga SBI agar masyarakat menyalurkan uangnya ke bank,
agar terjadinya penurunan tingkat inflasi karena uang yang beredar di masyarakat
tidak terlalu tinggi. Rata-rata suku bunga selama periode penelitian adalah 9,27
dan standart deviasinya sebesar 1,62 yang menunjukkan cukup tingginya variasi
Tingkat inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi
yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 2004-2007 yang dilihat dari laporan
tahunan bank Indonesia. Berdasarkan hasil pengujiannya tingkat inflasi
mengalami yang terbesar dari tahun sebelumnya sebesar 13,33%. Hal ini
yang menyebabkan akan kebutuhan akan energi dan makanan sangat besar, begitu
pula yang terjadi di dalam negeri banyaknya peristiwa bencana alam yang terjadi
kenaikan (koran bisnis 2006). Rata-rata tingkat inflasi yang terjadi pada periode
penelitian sebesar 9,06 dan standart deviasinya sebesar 3,00 sehingga hal ini
4. Ekuitas
kekuatan modal sendiri. Ekuitas merupakan proxi dari nilai buku perlembar
terdaftar di PT. BEI. Berdasarkan hasil pengujiannya nilai rata-rata ekuitas pada
sampai 2007 adalah 4752,96 dengan standard deviasi sebesar 22794,24 yang
berarti bahwa tingginya nilai ekuitas dari variasi perusahaan sampel tersebut. Hal
aktifitasnya sangat baik. Perusahaan yang mempunyai Nilai ekuitas tertinggi pada
tahun 2004 di miliki oleh PT. Century Textile Industry Tbk. sebesar 40222,00
dan nilai ekuitas yang paling rendah terdapat pada PT. Langgeng Makmur Plastik
industry Tbk. sebesar 9,67. Perusahaan yang mempunyai nilai ekuitas tertinggi
pada tahun 2005 di miliki oleh PT. Ultra Jaya Milk Tbk. Sebesar 281980,02 dan
nilai ekuitas yang paling rendah terdapat pada PT. Surya Intrindo Makmur Tbk.
sebesar 54,26. Perusahaan yang mempunyai nilai ekuitas tertinggi pada tahun
2006 di miliki oleh PT. Ultra Jaya Milk Tbk. Sebesar 282095,30 dan nilai ekuitas
yang paling rendah terdapat pada PT. Hanson International Tbk. sebesar 43,43.
Sedangkan pada tahun 2007 Perusahaan yang mempunyai nilai ekuitas tertinggi
adalah PT. Ultra Jaya Milk Tbk. Sebesar 287758,68 dan nilai ekuitas yang paling
besar pengaruh veriabel bebas terhadap variabel terikat baik secara bersama-sama
a. Konstanta
Nilai konstanta adalah sebesar 3,568 yang artinya apabila seluruh variabel
bebasnya (nilai tukar, suku bunga, inflasi, ekuitas) konstan atau sama dengan
nol, maka besarnya variabel terikat (return saham) adalah sebesar 3,568.
b. Koefisien regresi
1) Nilai koefisien regresi variabel nilai tukar adalah sebesar 0,000 yang
artinya apabila terjadi peningkatan nilai tukar (X1) sebesar satu satuan,
artinya apabila terjadi peningkatan suku bunga (X2) sebesar satu satuan,
4) Nilai koefisien regresi variabel book value adalah sebesar 2,209 yang
artinya apabila terjadi peningkatan suku bunga (X2) sebesar satu satuan,
c. Koefisien Determinasi
(nilai tukar, suku bunga, inflasi, book value) mempunyai pengaruh terhadap
variabel terikat (return saham) sebesar 3,3%, dan sisanya sebesar 96,7% di
d. Koefisien Korelasi
bebas (nilai tukar, suku bunga, inflasi, book value) terhadap variabel terikat
A. Uji F
(nilai tukar, suku bunga, inflasi, book value) terhadap variabel terikat (return
saham). Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui fit atau tidaknya model yang
Berdasarkan hasil uji F signifikansi Uji F sebesar 0,018 lebih kecil dari
tingkat signifikansi (α) 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model
penelitian ini fit dan layak digunakan. Sedangkan dari uji F test diketahui bahwa f
hitung sebesar 3,409, sedangkan f tabel sebesar 2,394. Sehingga nilai F hitung
lebih besar dari pada F tabel yang berarti H0 ditolak, maka dapat disimpulkan
bahwa secara bersama-sama variabel bebas (nilai tukar, suku bunga, inflasi,
B. Uji t
inflasi, book value) terhadap variabel terikat (return saham). Berikut ini adalah
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji t
variabel t Hitung t Tabel Ssignifikansi kesimpulan
nilai tukar -1,251 -1,649 0,212 H0 diterima
suku bunga 0,749 -1,649 0,454 H0 diterima
inflasi -1,185 -1,649 0,237 H0 diterima
book value 0,944 1,649 0,346 H0 diterima
Dengan α : 0,5; df = 403 maka berdasarkan pada hasil pengujian parsial, seperti
pada tabel 4.8 untuk nilai tukar diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar -
1,251, sedangkan untuk t tabel sebesar -1,649, dengan signifikansi sebesar 0,212
maka –t tabel ≤ t hitung yang artinya Ho diterima sehingga nilai tukar secara
2. Suku Bunga
Dengan α : 0,5; df = 403 maka berdasarkan pada hasil pengujian parsial, seperti
pada tabel 4.8 untuk suku bunga diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar
0,749, sedangkan untuk t tabel sebesar -1,649, dengan signifikansi sebesar 0,454
maka –t tabel ≤ t hitung yang artinya Ho diterima sehingga suku bunga secara
3. Inflasi
Dengan α : 0,5; df = 403 maka berdasarkan pada hasil pengujian parsial, seperti
pada tabel 4.8 untuk tingkat inflasi diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar
0,237 maka –t tabel ≤ t hitung yang artinya Ho diterima sehingga tingkat inflasi
saham.
4. Ekuitas
Dengan α : 0,5; df = 403 maka berdasarkan pada hasil pengujian parsial, seperti
pada tabel 4.8 untuk ekuitas diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar 0,994,
sedangkan untuk t tabel sebesar 1,649, dengan signifikansi sebesar 0,346 maka t
tabel ≥ t hitung yang artinya Ho diterima sehingga tingkat ekuitas secara parsial
7. Pembahasan
sebagai berikut, berdasarkan pada uji F maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama nilai
tukar, suku bunga, inflasi ekuitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham. Sehingga model penelitian ini dapat dikatakan layak digunakan, karena
yaitu :
Tabel 5.0
Hasil Koefisien Korelasi
Tabel 5.1
Hasil Koefisien
Standar
dized
Unstandardized Coeffici
Model Coefficients ents t Sig. Correlations Collinearity Statistics
Std. Zero-
B Error Beta order Partial Part Tolerance VIF
1 Constant 3,568 2,944 1,212 ,226
bookvalue 2,209 ,000 ,046 ,944 ,346 ,042 ,047 ,046 ,997 1,003
INFLASI -,083 ,070 -,211 -1,185 ,237 -,134 -,059 -,058 ,076 13,241
suku bunga ,089 ,119 ,123 ,749 ,454 -,087 ,037 ,037 ,089 11,183
nilai tukar ,000 ,000 -,086 -1,251 ,212 -,153 -,062 -,061 ,503 1,989
Sumber : Lampiran 2 diolah
Dalam tabel 5.0 dan tabel 5.1 atas dapat kita lakukan pembahasan mengenai
penyebab tidak adanya signifikansi uji t yang terjadi terhadap return saham.
besarnya hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa variabel
suku bunga yang mempunyai korelasi yang tinggi dengan variabel inflasi dengan
tingkat korelasi sebesar -0,953 atau sekitar 95%. Karena korelasinya di atas 90%,
(suku bunga dan inflasi) yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yaitu suku
bunga 0,076 dan inflasi 0,089 yang berarti adanya korelasi antar variabel
independen yang nilainya lebih dari 90%. Hasil perhitungan nilai VIF juga
menunjukkan hal yang sama, adanya variabel independen yang memiliki nilai VIF
yang lebih dari 10. Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa adanya multikolonieritas
antar variabel independen dalam model regresi, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel suku bunga dan inflasi memiliki hubungan yang kuat sesama variabel
independen (nilai tukar, suku bunga, inflasi, ekuitas) terhadap return saham
independennya.
8. Kesimpulan
Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan penelitian yang
ditolak, berarti secara bersama-sama variabel bebas (nilai tukar, suku bunga,
2. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial nilai
3. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial suku
Indonesia.
manufaktur.
3. Bagi Investor untuk investasi pada saham Manufaktur pengaruh nilai tukar,
suku bunga, tingkat inflasi, dan ekuitas terhadap return saham tidak ada
Desak P. S dan Mas’ud M, 2002, Pengaruh Risiko Nilai Tukar Rupiah Terhadap
Return Saham : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di BEJ, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 17, No. 4,
347-360
Suad, H, 1998, Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua
www.wikipedia.org/wiki/inflasi