Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : RISKI NUR CHOIRIYAH……………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041805947….…………………………………………………………………..

Tanggal Lahir : 27 JANUARI 1994………………..…………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4203/ Teori Portofolio & Analisis Investasi……………...

Kode/Nama Program Studi : 54/MANAJEMEN……………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 71/SURABAYA.………………………………………………………………..

Hari/Tanggal UAS THE : SENIN/20 JUNI 2022………………………………………………………..

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : RISKI NUR CHOIRIYAH ……………………..…………………………..


NIM : 041805947…………….……………………………………………………..
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4203/ Teori Portofolio & Analisis Investasi …….…....
Fakultas : EKONOMI……………………………………………………………………..
Program Studi : MANAJEMEN………………………………………………………………..
UPBJJ-UT : SURABAYA………………………………….…………………………………

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
TUBAN, 20 JUNI 2022

Yang Membuat Pernyataan

Riski Nur Choiriyah


JAWABAN
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja
gabungan seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anda diminta
untuk menjawab pertanyaan berikut :
a) Berilah contoh masing-masing 5 faktor internal dan 5 faktor eksternal yang mempengaruhi fluktuasi
IHSG!
➢ Faktor internal:
1) Makro ekonomi, misalkan kondisi inflasi dan suku bunga di Indonesia sangat fluktuatif dan
cenderung tinggi, sehingga akan mempengaruhi keputusan investor untuk menanamkan
modalnya.
2) Persepsi pelaku pasar, ketika suatu emiten merilis laporan keuangan yang positif maka harga
saham akan naik pada saat emiten tersebut merilis laporan keuangan, karena pelaku pasar
merespon positif pencapaian dari emiten tersebut.
3) Nilai kurs rupiah, misalkan nilai tukar rupiah yang naik atau turun dapat berdampak
menguntungkan atau merugikan pada perusahaan yang mempunyai utang dengan mata uang
non rupiah.
4) Kebijakan pemerintah, misalkan ketika pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan atau
regulasi yang nantinya berdampak terhadap kinerja emiten ke depannya, seperti lelang
jaringan 5G yang diikuti emiten telekomunikasi.
5) Faktor keamanan yang mempengaruhi naik turunnya Indeks harga saham gabungan atau
IHSG. Pengaruh suku bunga bank dengan perubahan harga saham juga bisa terjadi, saat suku
bunga bank melonjak, harga saham otomatis akan mengalami penurunan.
➢ Faktor Eksternal:
1) Indikator global, misalkan jika suatu negara pemasukan suatu barang atau produk kepada
negara lainnya mengalami perang, maka akan berdampak bagi negara yang mengimpor
barang dari negara tersebut.
2) Harga minyak dunia karena harga minyak dunia yang merupakan sumber energi utama dunia,
pergerakan harga emas dunia serta suku bunga the fed.
3) Harga emas (global, hukum supply and demand, kebijakan moneter, inflasi, nilai tukar Dollar
Amerika Serikat).
4) Fed rate, misalkan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Sentral Amerika meningkat,
maka fluktuasi IHSG juga akan terpengaruh.
5) Indeks saham global, misalkan ketika indeks DJIA naik, kepercayaan investor untuk
menanamkan modal akan meningkat dan menyebabkan IHSG naik. Pun sebaliknya saat
indeks DJIA lesu, IHSG akan terbawa lesu. Besarnya pengaruh Amerika terhadap sistem
ekonomi dunia menjadi alasan utama terbentuknya pengaruh positif antara DJIA dengan
IHSG.
b) Sebagai pengukuran kinerja pasar modal, kita dapat melihat kondisi IHSG. Bagaimanakah kondisi
IHSG selama terjadi pendemi Covid-19 di Indonesia sejak bulan Maret sampai bulan Agustus 2020?
❖ Sepanjang tahun 2020, terutama sejak Maret sampai Agustus 2020, IHSG mengalami
penurunan yang sangat signifikan. Pada perdagangan 9 Maret 2020 IHSG ditutup turun hingga
6,5% ke level 5.136. Keadaan itu membuat regulator dan pengawas pasar modal mengambil
tindakan. Pada 10 Maret 2020 Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan diterapkannya
kebijakan penghentian perdagangan atau trading halt. Perintah Melakukan Trading Halt
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi Pasar Modal Mengalami Tekanan. Pada
perdagangan 12 Maret 2020, IHSG sempat mengalami penurunan lebih dari 5%, yang artinya
dilakukan trading halt selama 30 menit.
❖ Sejak diberlakukan kebijakan itu, setidaknya sudah 6 kali perdagangan saham dikenakan
trading halt, lantaran sudah terjun hingga 5% lebih. Kejadiannya pada 12 Maret 2020, 13 Maret
2020, 17 Maret 2020, 19 Maret 2020, 22 Maret 2020 dan 30 Maret 2020. Namun, dalam tiga
bulan terakhir (April-Juni), IHSG mulai menguat. Indeks dalam negeri tercatat naik 8,07%
dibanding posisi akhir 31 Maret 2020 yang berada di level 4.538,93. Level terendah pada
April-Juni, terjadi pada perdagangan 1 April 2020, di mana indeks saat itu turun 1,61% di
level 4.466,04. Sedangkan level tertingginya terjadi pada penutupan perdagangan 8 Juni 2020
di level 5.070,56 atau menguat hingga 11,71%. Kemudian selanjutnya, IHSG mengalami
berbagai kenaikan dan penurunan lagi di bulan Agustus yang semakin menurun.

2. Dalam analisis investasi saham, dikenal analisis fundamental dan analisis teknikal untuk mengambil
keputusan berinvestasi pada saham tertentu agar risiko ketidak pastian berkurang, sehingga terhindar
dari kerugian. Anda diminta untuk :
a) Perbedaan utama antara Analisa Teknikal dan Analisa Fundamental ada Empat hal yaitu :
1) Analisa teknikal adalah analisis perdagangan yang digunakan untuk
mengevaluasi investasi dan mengidentifikasi peluang perdagangan dengan menganalisis
tren statistik yang dikumpulkan dari aktivitas perdagangan, seperti pergerakan harga dan
volume.
✓ Digunakan untuk investasi atau trading jangka pendek.
✓ Analisa berdasarkan data-data mengenai harga histori yang terjadi di pasar saham.
✓ Berfokus pada pola data pasar, volume transaksi dan harga saham.
✓ Tujuan penggunaan analisa teknikal adalah untuk menentukan kapan harus
membeli saham tersebut.
2) Analisa Fundamental adalah teknik analisa yang memperhitungkan berbagai faktor, seperti
kinerja perusahaan, analisis persaingan usaha, analisis industri, analisis ekonomi dan pasar
makro-mikro.
✓ Digunakan untuk investasi atau trading jangka panjang.
✓ Analisa berdasarkan kondisi suatu perusahaan, ekonomi dan industry terkait.
✓ Berfokus kepada keadaan ekonomi makro mikro, keuangan perusahaan, persaingan
usaha, serta siklus industri.
✓ Tujuan penggunaan analisa fundamental adalah menentukan dari perusahaan mana
yang harus dibeli.
b) contoh penerapan analisis fundamental dan analisis teknikal
1) Penerapan Analisis Fundamental
Untuk melakukan analisis fundameltal membutuhkan berbagai data untuk dianalisis didalamnya
sebaai berikut ini. Misalnya ketika seorang investor ingin melakukan analisis sterhadap
perusahaan A dan B manakah yang lebih baik dapat dilihat sebagai berikut
❖ EPS
Diartikan sebagai pendapatan laba per lembar saham. EPS sendiri merupakan hal yang
sangat penting untuk dianalisis.
Delute EPS Dari Tahun 2014 Sampai 2019
A 183 235 279 384 442 339 452
B 197 246 298 467 621 549 732
PENINGKATAN EPS
A 29% 19% 25% 28% 2%
B 24% 23% 56% 34% 17%
Diketahui dari hasil perhitungan EPS diatas Perusahaan B lebih unggul
dibandingkan Perusahaan A.
❖ PENJUALAN
Selanjutnya yang harus diketahui yaitu analisis terhadap pendapatan penjualan yang
dimiliki kedua perusahaan tersebut. Dimana analisis pendapatan penjualan ini didapatkan
baik dari penjualan produk dan jasa dari perusahaan tersebut, atau dari penjualan aset
perusahaan itu sendiri.
Pendapatan Dari Tahun 2014 Hingga 2019
A 16,3 19,3 22,9 20,7 24,1 19,9 26,5
B 23,2 28,1 35,3 44,6 49 39,3 50,3
PENINGKATAN PENDAPATAN
A 18% 19% -10% 16% 10%
B 21% 23% 23% 8% 13%
Dari hasil analisis perhitungan pendapatan penjualan antara perusahaan A dan
B diatas. Didapatkan dalam analisis pendapatan penjualan perusahaan B masih tetap
unggul.
❖ LABA OPERASI
Berikutnya yang harus dianalisis salah staunya yaitu dari laba operasi yang di dapatkan
perusahaan C dan D sebagai berikut :
Laba Operasi dari Tahu2014 Sampai 2019
A 6,4 7,3 8,2 10,5 13,5 10,2 13,3
B 7,6 8,4 8,3 14,5 17,8 15,8 20,8
PENINGKATAN
A 22% 10% 22% 28% 0%
B 10% 3% 68% 22% 18%
Dalam analisis laba operasi juga didapatkan bahwa perusahaan B lebih baik
dalam laba operasinya dibandingkan perusahaan A. Dari 3 analisis yang dilakukan
perusahaan B lebih unggul dibandingkan perusahaan A.
2) Penerapan Analisis Teknikal
Yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis teknikal yaitu dengan memahami
dan juga mengerti akan cara membaca grafik perubahaan harga yang terjadi. Terlebih dahulu
alangkah baiknya untuk anda memastikan time frame dari grafik yang akan anda analisis.
Grafik tersebut memiliki time frame 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau bahkan tahunan.
Contoh perhitungan atau penganalisisan secara teknikal ya seperti gambar chart atau grafik diatas.
Kamu harus bisa membacanya dengan baik dan benar untuk kemudian dapat menentukan perkembangan
harga yang akan terjadi nantinya berdasarkan sejarah perkembangan harga yang ada.
3. a) Jelaskan konsep portofolio kaitannya dengan resiko investasi dan berikan contoh penerapan
portofolio yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan !
✓ Konsep portofolio kaitannya dengan resiko investasi
Portofolio adalah sekumpulan investasi yang dimiliki oleh suatu institusi ataupun
perorangan. Bentuknya bisa bermacam-macam, seperti obligasi, reksa dana, properti, saham, dan
instrumen investasi lainnya. Bagi orang-orang yang melakukan investasi saham, ada pula istilah
Portofolio Saham, yaitu kumpulan aset investasi yang berbentuk saham.
Dalam membuat portofolio investasi, terdapat beberapa strategi yang harus diterapkan
untuk meminimalisir resiko sekaligus meningkatkan keuntungan.
1. Pahami Profil Risiko Anda
Profil risiko adalah seberapa besar kemampuan seorang investor dalam menanggung resiko
investasi. Ada 3 jenis profil risiko, yakni konservatif, moderat, dan agresif. Tipe konservatif
cenderung mencari produk dengan risiko terkecil.
Investor moderat dapat mentoleransi risiko sedang dan harga fluktuatif. Sementara agresif
memiliki toleransi risiko tinggi karena berorientasi pada return yang besar. Biasanya semakin
besar return akan semakin tinggi pula tingkat risikonya.
2. Seimbangkan Risiko dan Return
Penyeimbangan antara risiko dengan return perlu dilakukan, terutama apabila Anda memiliki
berbagai jenis saham. Caranya adalah menggabungkan saham dengan harga stabil dan saham
yang harganya berpotensi untuk terus naik. Sehingga, kerugian yang terjadi dapat ditutup
menggunakan keuntungan dari saham lainnya.
3. Menyesuaikan Modal
Sebelum berinvestasi, Anda perlu mengalokasikan modal secara hari-hati. Terutama jika Anda
adalah investor pemula dan masih memerlukan adaptasi. Sesuaikan nilai serta instrumen
investasi dengan modal yang Anda miliki, pastikan juga kebutuhan sehari-hari tetap terjamin.
✓ Contoh penerapan portofolio yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan
Portofolio investasi saham milik perusahaan PT CDE di tahun 2021. Dari portofolio tersebut
diketahui bahwa PT CDE telah menanamkan modal pada 5 jenis perusahaan yaitu, PTPP, WSKT,
LPPF, PTBA dan BRPT.
No. Saham Karakter Beta Investasi (Rp) Harga (Rp) Lot
1. PTPP Moderat 0.6 10.000.000 5.000 50
2. WSKT Moderat 0.5 20.000.000 6.000 50
3. LPPF Moderat 0.7 20.000.000 7.000 50
4. PTBA Agresif 2.4 25.000.000 10.000 100
5. BRPT Agresif 2.2 25.000.000 10.000 100
(Beta dan Harga adalah rata-rata) 1.28 100.000.000 7.600 350
Tentukan Komposisi Portofolio
Setelah mengetahui profil risiko, tentukan komposisi portofolio yang tepat. Apabila Anda
memiliki profil risiko konservatif, maka bisa menggunakan pembagian 50% income portfolio dan
50% growth portfolio.
Apabila Anda termasuk investor dengan profil risiko moderat maka sangat disarankan untuk
menggunakan komposisi 50% value portfolio dan 50% growth portfolio. Sementara investor
dengan profil risiko agresif, akan lebih cocok apabila fokus menyusun komposisi 80% value
portfolio dan 20% growth portfolio.
3. b) Dalam portofolio investasi, dikenal istilah diversifikasi portofolio. Anda diminta untuk:
mencontohkan diversifikasi portofolio investasi bagi investor pemula beserta rasio/proporsi
untuk setiap investasinya, dan apakah pertimbangan dalam penenntuan diversifikasi
tersebut?
1. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi merupakan strategi investor untuk mengoptimalkan return dan meminimalisir
resiko dengan menempatkan investasi pada lebih dari satu instrumen, baik saham maupun
non saham.
Dalam diversifikasi portofolio, ada baiknya Anda menggunakan produk investasi yang
likuid, seperti reksadana, pasar uang, surat deposito, dan emas. tujuannya agar lebih mudah
dilikuidasi.
a) Portofolio Investasi dengan Diversifikasi Produk
Berikut contoh portofolio investasi saham PT. ABC milik seorang investor di tahun 2022
No. Uraian Nominal %
A. Pendapatan
1. Deposito Rp 50.000.000 12.5
2. Obligasi Rp 70.000.000 17.5
Sub Total A Rp 120.0000.000 30
B. Non Pendapatan Tetap
1. Saham Rp 150.000.000 37.5
2. Reksadana Rp 80.000.000 20
3. Penyertaan Rp 50.000.000 12.5
Sub Total B Rp 280.000.000 70
Sub Total A + B Rp 400.000.000 100

Anda mungkin juga menyukai