Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS

TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : ADZKIA NURUL AINI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042939121

Tanggal Lahir : 29 FEBRUARI 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4110/PENGANTAR


: EKONOMI MIKRO

Kode/Nama Program Studi : 54/MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 41/PURWOKERTO

Hari/Tanggal UAS THE : MINGGU, 26 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa: : ADZKIA NURUL AINI


NIM : 042939121
Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4110/PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Fakultas : FAKULTAS EKONOMI
Program Studi : MANAJEMEN
UPBJJ-UT : PURWOKERTO

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Purwokerto, 26 Juni 2022
Yang Membuat Pernyataan

Adzkia Nurul Aini


NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)
Pengantar Ekonomi Makro
ESPA4110
1. Berapakah nilai PDB Negara Hipotetik jika dihitung dengan tiga pendekatan yang berbeda
dan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menggunakan tiap pendekatan tersebu
Tiga pendekatan yang digunakan untuk menghitung nilai PDB Negara Hipotetik
adalah sebagai berikut:
a. Metode Pendekatan Produksi

Pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Nah, pendekatan


ini menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value
added). Maka dari itu, perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah
pada sektor produksi.

PDB = Output – Biaya Antara


= (50 - 0) + (35 - 0) + (200 – (50 + 35))
= 50 + 35 + 185
= Rp 270

b. Metode Pendekatan Pendapatan

Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah


pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan
nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima
masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka
terima dalam proses produksi meliputi:

1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja

2. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah

3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal

4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha


PDB = Upah & Gaji + Surplus Usaha + Penyusutan + Pajak Tak
Langsung Neto
= (15 + 20 + 75) + (50 + 35 + 185) + 0 + 0
= 110 + 270
= Rp 380

c. Metode Pendekatan Pengeluaran


Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini
pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir
dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam
suatu negara
PDB = Konsumsi Rumah Tangga + Konsumsi Pemerintah + PMTB +
Perubahan Stock + (Ekspor – Impor)
= 85 + 0 + 110 +115 +0
= Rp 310
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan tiap-tiap metode
pendekatan PDB yaitu pertama tentukan dasar perhitungan yang akan digunakan.
Berdasarkan perhitungan tersebut hasil dari setiap PDB berbeda-beda dengan
keterangan sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa sangat penting
mempertimbangkan dasar perhitungan yang akan digunakan dalam menilai PBD.
Selain itu, aspek yang sering terjadi di suatu negara tidak bisa disama ratakan
khususnya dalam perhitungan PDB. Terakhir pengetahuan tentang pendapatan
negara juga harus jelas dan dapat dipercaya serta dibuktikan dengan data konkrit.

2. Apabila realisasi investasi bertambah hingga menjadi sebesar Rp 383 triliun di


triwulan III dan pada saat tambahan investasi terjadi, terjadi pula perubahan tabungan
(saving) sebesar Rp 40 trilliun, berapakah besarnya perubahan PDB saat terjadinya
peningkatan investasi dan berapa pula total perubahan konsumsi (consumtion) setelah
bekerjanya sistem pengganda (multiplier effect)? Gambarkan dan jelaskan perubahan
kurva permintaan agregat dengan adanya tambahan investasi tersebut!
Jawab : Hitungan untuk mencari perubahan PDB dan total perubahan konsumsi ialah
sebagai berikut:
PDB = C + I + G + (X – M)
= 0 + 383 + 40 + 0
= 423 trilliun

Y = CS
423 = C x 40
C = 432 = 10,575 trilliun
40
Multiplier effect adalah pengaruh yang meluas yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan
ekonomi dimana peningkatan pengeluaran nasional memperngaruhi peningkatan
pendapatan dan konsumsi. Fungsi dari multiplier affect yang paling banyak
digunakan pada investasi, pengeluaran pemerintah, pajak, dan subsidi pemerintah
(djkn.kemenkue.go.id).
Pengeluaran Agregat = Konsumsi + Investasi
= 10,575 + 383
=393,575 trilliun
Kurva Permintaan Agregat adalah grafik yang menunjukkan hubungan terbalik antara
permintaan agregat dan tingkat harga (cerdas.com). Berhubung investasi tersebut
mengalami peningkatan pada triwulan III maka kurva yang digunakan adalah Kurva
Permintaan Agregat melalui Model IS-LM. Kurva Permintaan Agregat tersebut yaitu
sebagai berikut:

I2

I1

AD

Y
Y2 Y1
Berdasarkan kurva tersebut semakin bertambah investasi maka akan bertambah juga
konsumsi rumah tangga tersebut. Sedangkan pendapatan daerah akan menyesuaikan
dari investasi dan konsumsi rumah tangga.
3. Permintaan dan penawaran uang berada dalam posisi keseimbangan (equilibrium) di titik
E0 saat ekonomi Indonesia mulai keluar dari resesi. Dengan menggunakan diagram awal
berikut, jelaskan dengan disertai diagram, apa yang akan terjadi terhadap suku bunga (r)
jika Bank Indonesia tetap mempertahankan jumlah uang beredar sebanyak MS0.

Berdasarkan diagram tersebut maka suku bunga (r) akan stabil jika Bank Indonesia
tetap memertahankan jumlah uang yang beredar. Selain itu, manfaat dari
mempertahankan jumlah uang yang beredar yaitu memperkuat efektivitas transmisi
kebijakan moneter melalui pengaruh pergerakan suku bung pasar dan suku bunga
perbankan. Diagram yang dimaksud soal sebagai berikut:
Suku Bunga
MS0

M1

r0 E0

MD0

M0 Jumlah Uang Beredar

Diagram tersebut menunjukkan tidak ada perubahan signifikan dalam mempertahankan


jumlah uang yang beredar. Jika terjadi penambahan uang yang beredar maka akan
terlihat pergerakan garis yang menyebabkan suku bunga juga akan berubah.
4. Jelaskan dengan menggunakan diagram hubungan jangka pendek (sort term) antara
pencetakan uang oleh Bank Indonesia (BI) dengan terjadinya inflasi sebagaimana pemberitaan
tersebut di atas.
Kebijakan moneter kuantitatif adalah kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral
untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian. Langkah
penawaran uang yang ditambah akan menurunkan suku bunga dan akibatnya terjadi
perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih tinggi dan
penganggguran pun akan berkurang. Selain penawaran uang yang perlu ditambah,
pengeluaran agregat perlulah dikurangi sehingga terdapat keseimbangan antara pengeluaran
dalam ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.
Diagram hubungan jarak pendek antara percetakan uang dan inflasi ialah sebagai
berikut:

P
D
E2
P2
S1
E1
P1 D
S2

Q
Q1 Q2

Berdasarkan diagram diatas maka dapat dikatakan bahwa percetakan uang dengan
jumlah yang besar bisa menyebabkan inflasi yang begitu berat karena terlalu banyak
lembar uang yang beredar. Kasus tersebut pernah terjadi saat Indonesia pada masa
Orde Lama yang mencetak uang atau uang yang beredar di masyarakat terlalu
banyak sehingga menyebabkan hiperinflasi.

Anda mungkin juga menyukai