Proposal Muhammad Nuryadi Baru
Proposal Muhammad Nuryadi Baru
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Program Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syari’ah
Di Susun Oleh:
JURUSAN SYARIAH
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. 1Nikah
menurut bahasa berarti penyatuan, selain itu juga nikah diartikan dengan akad
atau hubungan badan, 2Akad yang di maksud di sini adalah akad yang sah secara
agama dan hukum di antara calon suami dengan calon istri. Akad atau perjanjian
ini merupakan salah satu dari tiga perjanjian istimewa yang termaktub dalam Al-
Quran. dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 21 yang menunjukkan bahwa sebuah
pernikahan adalah sebuah perjanjian (yang kuat) 3Hal ini dibuktikan dengan
terdapat tiga jenis perjanjian yang serupa dengan pernikahan di dalam Al-Quran.
tujuannya agar keistimewaan yang terdapat dalam sebuah pernikahan itu dapat
menjadikan sebuah keluarga sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh pasangan
Tahun 2019 memberi syarat yaitu calon istri haruslah berusia 19 tahun dan calon
1
‘UU No . 1 Tahun 1977 Tentang Perkawinan , Pasal 1 .1977.
2
Muhammad Aqsho, ‘Keharmonisan Dalam Keluarga Dan Pengaruhnya Terhadap Pengamalan
Agama’, Jurnal Almufida, II.1 (2017), 36–51.
3
Deztiana Putri Nasution, ‘Analisis Faktor-Faktor Keharmonisan Hubungan Keluarga’, 2020, 152–
58.
4
Khoiruddin Nasution, ‘Hukum Perkawinan 1, (YOGYAkarta:ACAdeMIA & TAZZAFA,2005),Hlm.25.’
perempuan dan laki-laki hendak menikah. Selain dalam kompilasi hukum islam
dilakukan calon mempelai yang telah mencapai usia yang ditetapkan dalam pasal
berusia 19 tahun dan calon istri sekurang-kurangnya berusia 16 tahun. ‟hal ini
pernikahan. Selain itu apabila calon mempelai belum berusia 21 tahun sesuai
sudah memenuhi standar usia untuk menikah, maka pernikahan tersebut dapat
langsung didaftarkan ke Kantor Urusan Agama sesuai Prosedurnya, hal ini akan
berbeda jika calon mempelai berusia kurang dari usia standar yang sudah ditur
dahulu ke pengadilan atau pejabat lain yang diminta oleh orang tua pihak calon
5
Jurnal Hukum, UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 7 Ayat 1, 2019.
6
UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 7 ayat 2
Penyimpangan dalam pernikahan yang dimaksud bisa disebut dengan
pernikahan dini yang pertama, yakni pernikahan bagi calon mempelai yang
pernikahan yang dilakukan oleh pasangan yang berusia di bawah 19 tahun bagi
laki-laki dan 19 tahun bagi perempuan. Pernikahan dini yang kedua ini sering
dikenal dengan istilah nikah dibawah umur.7 Cita-cita dalam keluarga yang
saat seseorang sudah menikah, seseorang yang menikah dapat menjadikan dirinya
tenang apabila dilaksanakan sesuai tuntunan yang ada dalam kehidupan rumah
tangganya8.
bersama seluruh anggota keluarga. Niat dan komitmen menjadikan keluarga yang
keluarga tersebut, sinta adela seorang psikolog menyampaikan tiga hal pendukung
7
W Hamidah and A Junitasari, ‘Penyuluhan Dampak Pernikahan Dini Terhadap Psikologi,
Kesehatan, Dan Keharmonisan Rumah Tangga Di Kampung Cipete’, Proceedings Uin Sunan …,
14.November (2021).
8
Hasan Basri, keluarga sakinah;Tinjauan psikologi dan agama (Yogyakarta:Pustaka
pelajar,2004),hlm.6.6
pasangan suami istri untuk menciptakan keluarga setelah pernikahan, yaitu
dengan peraturan adat yang ketat. Dimana setiap perempuan yang masih belia
atau belum sampai batas umur yang sudah ditentukan oleh undang undang, harus
sudah dipinang oleh seorang laki laki untuk selanjutnya di jadikan istri. Hal ini
sudah menjadi fenomena yang lumrah karena peraturan adat yang berlaku disana.
Dan aturan adat ini tidak boleh dilanggar oleh setiap warganya. Selain
tradisi perkawinan dini yang masih berlaku, Kampung Budaya jalawastu juga
mempunyai kekayaan alam yang masih terjaga dengan indah, Kampung Budaya
jalawastu juga masih melestarikan budaya yang hampir punah. Kampung Budaya
ditetapkannya perda (peraturan daerah) No.1 Tahun 2015 sebagai cagar budaya
9
Nailul Falah, Ririn Dewanti, and Dian Samudra, ‘Kebahagiaan Pernikahan Pada Istri Di Dusun X
Kecamatan Tulangan Sidoarjo’, 2018, 13–18.
10
Arsip pemerintah kabupaten brebes, Th. 2017
11
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Brebes, No.1, Tahun 2015
Di Kampung Budaya jalawastu hampir seluruh masyarakat adatnya masih
jalawastu sampai sekarang masih berpegang teguh pada nilai nilai budayanya
yang seakan sudah mendarah daging. Disamping budaya yang masih tegak
berdiri, Kampung Budaya jalawastu juga sudah mulai membuka diri dari
kehidupan luar. Ada beberapa warisan adat yang sudah mulai pudar dan hilang
seiring dengan perkembangan zaman. Dan ada juga warisan adat yang sampai saat
ini masih dijalankan diantaranya yaitu perkawinan dini di suku adat Jalawastu.12
Disamping itu dengan beberapa aturan aturan yang masih erat kaitannya dengan
adat istiadat setempat. Letak geografis Kampung Budaya jalawastu yang berada di
atas bukit dan akses jalan yang belum memadai, menjadikan suku ini tidak banyak
dan menggali data dan informasi lebih jauh yang akan dijadikan dalam bentuk
12
Muhammad Dzakkii, (Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Pembagian Harta Waris Di
Pedukuhan Jalawastu Desa Ciseureuh Kecamatan Ketanggungan
Brebes) ADHKI: Journal of Islamic Family Law, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020
1. Mengapa tradisi pernikahan dini pada masyarakat adat Jalawastu
dini tersebut ?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitan
maupun bagi pihak pembaca. skripsi ini atau bagi pihak lainnya.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
penelitian setiap faktor yang ada pada pernikahan dini merupakan hasil
sosial yang terjadi dan dialami oleh aktor pernikahan dini. Terdapat
tanpa restu orang tua dan perkawinan tidak tercatat. Persamaan antara
penelitian ini dengan penelitian yang akan ditulis oleh peneliti adalah
ini.15
1. Jenis Penelitian
penulis memerlukan beberapa jenis data guna untuk dijadikan sebagai rujukan
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang paling utama atau pokok.
Sumber data ini langsung diperoleh dari narasumber yakni tokoh adat,
b. Data Sekunder
dibawah umur .
dibawah umur. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah bertahanya tradisi
a. Observasi
individu untuk mengetahui secara detail kehidupan sosial. Dan langsung ikut
b. Wawancara
narasumber dengan tidak menyusun pertanyaan terlebih dahulu. Jadi lebih bersifal
permasalahan yang akan di masyarakat,tokoh adat, dan juga orang yang pernah
Ketanggungan, Brebes
c. Dokumentasi
maupun dalam bentuk elektronik (softcopy) atau dalam bentuk lainnya. Dalam
16
Didik Ahmad Supadie, bimbingan penulisan ilmiah buku pintar menulis skripsi, (Semarang:
Unissula press, Cetakan kedua,2017) h.107
penelitian ini penulis memperoleh sumber data beserta dokumen yang di peroleh
langsung dari arsip desa, kepala desa, ketua adat, sesepuh desa, beserta seluruh
jawabkan
pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan yang
Rumah Tangga
dan biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan
makan dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi
satu. Ada bermacam-macam bentuk rumah tangga biasa, di antaranya, orang yang
tinggal bersama isteri dan anaknya; orang yang menyewa kamar atau sebagian
bangunan sensus dan mengurus makannya sendiri; keluarga yang tinggal terpisah
di dua bangunan sensus, tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan
sensus tersebut masih dalam satu segmen, rumah tangga yang menerima
tinggal sendiri maupun bersama anak, isteri serta anggota rumah tangga lainnya,
makan dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya; masing-
masing orang yang bersama-sama menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus
juga agar mudah dipahami oleh orang lain, maka penulis menjadikan
gambaran ke dalam satu kesatuan yang utuh. Maka dari itu, penulis membagi
susunan menjadi lima bab, dan dari masing-masing bab tersebut terdapat sub
bab. Berikut rincian sistematika penulisannya. Pada bagian awal terdiri dari
BAB 1 PENDAHULUAN
metode penelitian, jenis, sumber data, subjek dan objek penelitian, sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
JALAWASTU
di sana.
BAB IV
dini, dampak sosial dari pernikahan dini, dan pandangan masyarakat di suku adat
jalawastu.
BAB V PENUTUP
Falah, Nailul, Ririn Dewanti, and Dian Samudra, ‘Kebahagiaan Pernikahan Pada
<https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/view/
350%0Ahttps://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/
download/350/306>
2022, 40–48
TAZZAFA,2005),Hlm.25.’
Sosiologi, Program Studi, Fakultas Ilmu, Sosial Dan, Ilmu Politik, Universitas
2019
Suyono, Suyono, ‘Kredibilitas Pemuka Pendapat Dalam Tradisi Pernikahan Di
211 <https://doi.org/10.32528/mdk.v1i2.1578>