Anda di halaman 1dari 8

ANASTESI BLOK MANDIBULA

No. Dokumen : 440/ /Pusk.Tgll


I/2023
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : / /2023
Halaman : 1/4

UPTD
PUSKESMAS Ttd dr. I Dewa Gede Mahardika
TEGALLALANG I Nip. 197510012006041006

1. Pengertian Anastesi blok mandibula adalah tindakan menghilangkan rasa sakit


untuk sementara pada satu quadran rahang bawah.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
Anastesi Blok Mandibula di UPTD Puskesmas Tegallalang I
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tegallalang I Nomor : 440/ /Pusk.Tgll I/2023
4. Referensi 1. Anastesi local. 1993. Alihbahasadrg. Purwanto, Jakarta : EGC
2. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Pedoman paket dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut,
Kemenkes RI 2012

5. Prosedur Alat dan Bahan:


1. Alat tulis
2. Dental Unit
3. Diagnosis Set
4. Spuit
5. Cotton pelet
6. Masker
7. Sarung tangan
8. Betadine
9. Bahan anastesi (Lidocaine, Pehacaine)
10. Buku rekam medis
11. Buku register rawat jalan gigi
12. Kitir pembayaran tindakan
6. Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas memanggil nama pasien sesuai antrian, menyuruh pasien
duduk di dental unit dan mempersilahkan kumur-kumur
3. Petugas mencuci tangan, keringkan kemudian gunakan masker dan
sarung tangan
4. Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien pemeriksaan ekstra
oral, intra oral dan menentukan diagnosa
5. Petugas memberitahu maksud tindakan kepada pasien. Setelah
pasien setuju berikan inform consent
6. Petugas melakukan kajian pra bedah (memeriksa tanda vital)
7. Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit injeksi
8. Petugas mengatur posisi pasien
9. Petugas melakukan tindakan asepsis dan antiseptis, minimal intra
oral dengan betadine 10% selama 1-2 menit
10. Petugas memilih area anastesi
11. Petugas membuka tutup jarum
12. Petugas meletakkan jari telunjuk di belakang gigi terakhir
mandibula, geser ke lateral untuk meraba linea oblique eksterna
kemudian ujung jari digeser ke median untuk mencari linea
oblique interna dan permukaan samping jari berada di bidang
oklusal gigi rahang bawah
13. Petugas menginsersikan jarum spuit dengan bevel jarum mengarah
ke tulang dipertengahan lengkung kuku secara diagonal dari arah
regio premolar satu dan dua sisi rahang yang tidak dianastesi
sejajar oklusal hingga menyentuh tulang
14. Petugas menggeser spuit ke sisi yang akan dianastesi, sejajar
dengan bidang oklusal dan jarum ditusukkan sedalam 5 mm
15. Petugas melakukan aspirasi sedikit untuk memastikan darah tidak
masuk ke dalam spuit
a. Bila diaspirasi darah masuk (+), tarik jarum suntik dan
buang cairan lidocain yang bercampur darah lalu ganti
lidocain baru dan tusukkan jarum di lokasi lain yang
berdekatan
b. Bila diaspirasi darah tidak masuk, tindakan dilanjutkan
16. Petugas menginjeksikan perlahan-lahan lidocain
compositum/pehacain sebanyak 1 cc untuk memblokir nervus
mandibularis
17. Petugas menarik jarum spuit kira-kira sepanjang 1 cm, kemudian
aspirasi ulang untuk memastikan darah tidak masuk ke dalam spuit
18. Petugas mengulangi tindakan a apabila darah masuk ke spuit
19. Petugas menginjeksikan perlahan-lahan lidocain
compositum/pehacain sebanyak 0,5 cc untuk memblokir nervus
lingualis
20. Petugas menarik seluruh jarum spuit kemudian menginsersikannya
ke gusi bagian bukal gigi yang akan dicabut dengan bevel jarum
menghadap tulang
21. Petugas mengaspirasi ulang untuk memastikan darah tidak masuk
ke dalam spuit
22. Petugas mengulangi tindakan a apabila darah masuk ke dalam
spuit
23. Petugas melanjutkan tindakan apabila darah tidak masuk ke dalam
spuit
24. Petugas menginjeksikan 0,5 cc lidocain compositum/pehacain
yang tersisa untuk memblokir nervus alveolaris inferior, kemudian
jarum ditarik kembali
25. Petugas menginstruksikan pasien untuk kumur dan menunggu
selama 3-5 menit
26. Petugas memberitahu pada pasien bahwa tindakan sudah selesai
27. Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis pada tempatnya
28. Petugas merapikan alat dan bahan
29. Petugas mencuci tangan
7. Bagan Alir
8. Hal yang perlu 1. Instrumen yang digunakan harus steril
diperhatikan 2. Tidak ada riwayat penyakit sistemik seperti DM, defisiensi
imunitas, gangguan fungsi liver/ginjal
3. Pemberian antibiotik dan analgesik yang tepat guna
4. Druk adrenalin untuk kasus dengan luka besar dan ada perdarahan
5. Konsul ke poli umum bila kemungkinan adanya manifestasi
kelainan Sistemik
9. Unit terkait 1. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Ruang Farmasi
10. Dokumen 1. Rekam medik
2. Catatan medik
terkait
11. Rekam Tanggal
historis No Yang diubah Isi Perubahan mulai
perubahan diberlakukan
ANASTESI BLOK MANDIBULA
No. Dokumen : 445/
/Pusk.Tgll I/2023
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tgl. Terbit : / /2023
Halaman : 1/3
UPTD
PUSKESMAS Ttd dr. I Dewa Gede Mahardika
TEGALLALANG I Nip. 197510012006041006

Petugas :

Jabatan :

Tanggal Pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah petugas menyiapkan alat dan bahan.
2 Apakah petugas memanggil nama pasien sesuai
antrian, menyuruh pasien duduk di dental unit dan
mempersilahkan kumur-kumur
3 Apakah petugas mencuci tangan, keringkan
kemudian memakai masker dan sarung tangan.
4 Apakah petugas melakukan pemeriksaan
anamnesis, pemeriksaan ekstra oral dan intra oral
dan menentukan diagnosa
5 Apakah petugas memberitahu maksud tindakan
kepada pasien, setelah pasien setuju petugas
memberikan inform consent
6 Apakah petugas melakukan kajian pra bedah
(memeriksa tanda vital)
7 Apakah petugas melakukan aspirasi obat sesuai
dosis dengan spuit injeksi
8 Apakah petugas mengatur posisi pasien
9 Apakah petugas melakukan tindakan asepsis dan
antiseptis, minimal intra oral dengan betadine
10% selama 1-2 menit
10 Apakah petugas memilih area anastesi
11 Apakah petugas meletakkan jari telunjuk di
belakang gigi terakhir mandibula, geser ke lateral
untuk meraba linea oblique eksterna kemudian
ujung jari digeser ke median untuk mencari linea
oblique interna dan permukaan samping jari
berada di bidang oklusal gigi rahang bawah
12 Apakah petugas menginsersikan jarum spuit
dengan bevel jarum mengarah ke tulang
dipertengahan lengkung kuku secara diagonal dari
arah regio premolar satu dan dua sisi rahang yang
tidak dianastesi sejajar oklusal hingga menyentuh
tulang
13 Apakah petugas menggeser spuit ke sisi yang
akan dianastesi, sejajar dengan bidang oklusal dan
jarum ditusukkan sedalam 5 mm
14 Apakah petugas melakukan aspirasi sedikit untuk
memastikan darah tidak masuk ke dalam spuit
c. Bila diaspirasi darah masuk (+), tarik jarum
suntik dan buang cairan lidocain yang
bercampur darah lalu ganti lidocain baru dan
tusukkan jarum di lokasi lain yang berdekatan
d. Bila diaspirasi darah tidak masuk, tindakan
dilanjutkan
15 Apakah petugas menginjeksikan perlahan-lahan
lidocain compositum/pehacain sebanyak 1 cc
untuk memblokir nervus mandibularis
16 Apakah petugas menarik jarum spuit kira-kira
sepanjang 1 cm, kemudian aspirasi ulang untuk
memastikan darah tidak masuk ke dalam spuit
17 Apakah petugas mengulangi tindakan a apabila
darah masuk ke spuit
18 Apakah petugas melanjutkan tindakan apabila
darah tidak masuk ke dalam spuit
19 Apakah petugas menginjeksikan 0,5 cc lidocain
compositum/pehacain yang tersisa untuk
memblokir nervus alveolaris inferior, kemudian
jarum ditarik kembali
20 Apakah petugas menarik seluruh jarum spuit
kemudian menginsersikannya ke gusi bagian
bukal gigi yang akan dicabut dengan bevel jarum
menghadap tulang
21 Apakah petugas mengaspirasi ulang untuk
memastikan darah tidak masuk ke dalam spuit
22 Apakah petugas mengulangi tindakan a apabila
darah masuk ke dalam spuit
23 Apakah petugas melanjutkan tindakan apabila
darah tidak masuk ke dalam spuit
24 Apakah petugas menginjeksikan 0,5 cc lidocain
compositum/pehacain yang tersisa untuk
memblokir nervus alveolaris inferior, kemudian
jarum ditarik kembali
25 Apakah petugas menginstruksikan pasien untuk
kumur dan menunggu selama 3-5 menit
26 Apakah petugas memberitahu pada pasien bahwa
tindakan sudah selesai
27 Apakah petugas mencatat tindakan dalam rekam
medis pada tempatnya
28 Apakah petugas merapikan alat dan bahan
29 Apakah petugas mencuci tangan
Jumlah

CR = ( Ya / ( Ya + Tidak)) x 100%

Rencana Tindak Lanjut :

Petugas Pelaksana Program/Kegiatan Penilai / Observer

(………………………………….) (……………………………..)
Nip. Nip.

Anda mungkin juga menyukai