Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ISLAM DISIPLIN ILMU

SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AL-QUR AN

Oleh Kelompok IV :

KELAS C3

LENI ARWULAN 0652021311

ANITA

ANDI AKMAL T

MUH. YAHYA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Tak lupa pula kami

ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah yang telah membantu

kami dalam pembuatan laporan ini.

Dengan judul “Sumber Daya Manusia Dalam Al-Qur An”, pada Tugas Makalah

Islam Disiplin Ilmu Universitas Muslim Indonesia ini telah kami usahakan semaksimal

mungkin dan tentunya dengan bantuan beberapa pihak, sehingga dapat memperlancar

pembuatan Makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa ada kekurangan dari segi

penyusun bahasa maupun lainnya.

Oleh karena itu, kami selaku penulis dapat menerima ktirik dan saran dari

pembaca untuk memperbaiki makalah ini. saya berharap semoga dari makalah ini

dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan insiprasi

kepada pembaca.

Makassar 08 Oktober 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masih banyak lagi hal-hal positif yang terlahir dari pesatnya pertumbuhan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini memberikan pekerjaan rumah baru bagi seluruh
umat manusia khususnya umat Islam yang notabenenya adalah kaum yang
membawa keselamatan.Oleh karena itu, sudah waktunya kaum muslimin secara
khusus harus kembali mengkaji Alquran yang khususnya dalam permasalahan
kemansuiaan yang berhubungan dengan penggunaan sains dan teknologi serta
sikap mereka dalam menghadapi permasalahan tersebut. Umat islam sudah
seharusnya mengenali batasan-batasan Alquran dalam konteks pemberdayaan
manusia, apa saja yang harus diberdayakan dan hal-hal apa saja yang dibolehkan
dalam pemberdayaan itu, sehingga kemajuan-kemajuan serta temuan-temuan ilmiah
yang dihasilkan itu benar-benar sesuai dengan nilai-nilai Alquran yang secara pasti
sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Melihat permasalahan tersebut di atas, manajemen sumber daya manusia
sangat sedikit sekali dikaji dengan mengetengahkan Alquran sebagai pijakan
dasarnya serta dihubungkan dengannya. Dalam tulisan ini memuat kajian
manajemen sumber daya manusia dalam Alquran yang sebenarnya sudah ada sejak
diturunkannya wahyu ini untuk digali dan diteliti.SDM (Sumber Daya Manusia) yang
unggul dalam perspektif Islam disebut sebagai kelompok masyarakat sabiqun bi al-
khairat (pemenang lomba kebaikan atau pencetak rekor kebaikan).
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana sumber daya manusia?
2.Bagaimana pengelolaan sumber daya manusia dalam Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sumber daya manusia
2. Untuk mengetahui pengelolaan sumber daya manusia dalam Islam ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Sumber Daya Manusia Dalam Al-Qur An


Semula SDM merupakan terjemahan dari “ human resource”, namun adapula ahli
yang menyamakan sumber daya manusia dengan “ manpower” (tenaga kerja). Bahkan
sebagian orang menyetarakan pengertian sumber daya manusia dengan (personalia,
kepegawaian, dan sebagainya).
Sumber daya manusia merupakan satu satunya sumber daya yang memi liki akal pikiran,
perasaan, pengetahuan, serta keterampilan. Semua potensi yang dimiliki SDM akan
sangat berpengaruh pada perkembangan suatu organisasi maupun usaha. Seberapa
majunya teknologi, modal, dan pekembangan informasi berkembang, jika tanpa diduk
ung oleh SDM yang memadai maka suatu organisasi atau usaha akan sulit untuk
berkembang dan mencapai tujuan. Werther dan Davis (1996), menyatakan bahwa sumber
daya manusia adalah “pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan.
Manusia merupakan mahkluk ciptaan allah yang paling sempurna dari pada ciptaan
allah yang lain nya, karakteristik dan juga potensi manusia banyak dituliskan dalam Al-
Qur'an. Sumber daya manusia menurut Al-Qur'an adalah Potensi manusia yang dapat
dikembangkan untuk melksanakan tugasnya dengan baik dan menjadi khalifah Allah swt,
manusia diberikan potensi oleh Allah yang berupa beragama sejak manusia itu dilahirkan,
potensi ini disebut fitrah, sebagaimana firman allah dalam surat Ar-Ruum Ayat 30. Yang
artinya "maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama allah(tetaplah atas) fitrah
allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan dalam fitrah
allah. (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul dalam perspektif Islam disebut sebagai
kelompok masyarakat sabiqun bi al-khairat (pemenang lomba kebaikan atau pencetak rekor
kebaikan). SDM unggul yang nerupakan kelompok masyarakat sabiqun bi al-khairat adalah
sumber daya yang merefleksikan delapan karakter khusus yang dimilikinya, yaitu:
1. Memiliki rasa takut kepada Allah Swt (al-khauf min Allah).
2. Memiliki kekuatan iman (quwwah al-iman)
3. Memiliki tauhid yang bersih (tajrid al-tauhid)
4. Mengenal urgensi waktu dan umur (ma`rifah qimah al-awqat wa al-a`mar)
5. Tekad yang jujur, cita-cita yang tinggi dan kemauan yang kuat.
6. Semangat kompetitif dalam setiap kebaikan
7. Hati yang bersih (salamah al-shadr)
8. Peniti jalan pendahulu mereka yang shalih.

B. Tujuan Sumber Daya Manusia


Tujuan manajemen sumber daya manusia, sebagai berikut:
1. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM untuk memastikan
bahwa organisasi memiliki pekerja yang memotivasi dan berkinerja yang tinggi, memiliki
pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban pekerjaan
secara legal.
2. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur SDM yang
memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.
3. Membantu dan mengembangkan arah keseluruhan organisasi dan strategi, khususnya
yang berkaitan dengan implikasi SDM.
4. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai tujuannya.
5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk
meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.
6. Menyediakan media komunikasi antar pekerja dan manajemen organisasi.
7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam SDM.

C. Prinsip-prinsip Islam dalam pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Prinsip- prinsip manajemen Islam, khususnya dalam hal pemberdayaan Sumber


Daya Manusia dapat dirumuskan dalam beberapa poin, sebagai berikut:

a. Prinsip kompetensi

Prinsip kompetensi adalah prinsip utama dalam manajeman Islam.


Kompetensi yang dimaksud di sini adalah kemampuan atau keahlian yang dimiliki
oleh personal sebagai bagian dari organisasi atau bagian dari suatu proses kerja, yang
dibutuhkan untuk mencapai tu juan. Kompetensi yang dimaksud dapat berupa
kompetensi kognitif, yakni kemampuan pengetahuan dan daya analisis, kompetensi
sikap seperti keberanian, kejujuran, dedikasi atau loyalitas, disiplin dan sebagainya,
serta kompetensi keterampilan yang melingkupi kecakapan.

b. Prinsip keoptimalan dan kelebihan dalam kompetensi.

Prinsip ke dua dari manajemen Islam adalah: „kompetensi yang dimiliki harus optimal
dan melebihi kompetensi personal lain yang memiliki kompetensi yang sama‟. Langkah
yang harus diambil oleh seorang manajer dalam menentukan sumber daya manusia yang
akan diberdayakan dalam suatu mekanisme kerja adalah bahwa ketika seorang manajer
dihadapkan pada adanya dua orang atau lebih dari anggota organisasi, maka seorang
manajer harus mengutamakan seseorang yang memiliki kompetensi yang melebihi
kompetensi yang dimiliki personal lain. Manajemen yang baik adalah sistem manajemen
yang memperhatikan efektifitas pekerjaan.
Namun manajemen yang baik tidak hanya diukur dari seberapa efektifnya pekerjaan
dilakukan, akan tetapi juga diukur dari seberapa efisien pekerjaan itu dapat dilakukan.
Efisiensi dalam suatu mekanisme kerja tidak semata mata berpegang pada prinsip
kompetensi. Suatu proses manajemen akan dikatakan berkinerja lebih baik apabila
proses kerja dilakukan secara efisien. Efisiensi pekerjaan mensyaratkan kompetensi yang
lebih baik. Islam mengajarkan bahwa prinsip kompetensi semata mata tidak cukup untuk
sebuah sistem manajemen, akan tetapi harus dilengkapi dengan pertimbangan pada
perhatian terhadap adanya kompetensi yang lebih optimal untuk efisiensi pekerjaan.

c. Prinsip kesesuaian kompetensi dengan kebutuhan.


Sistem manajemen sumber daya manusia yang baik adalah sistem yang
menekankan pada adanya kesesuaian tenaga kerja dengan kebutuhan. Maka dalam
perspektif ini, analisis kebutuhan mutlak dilakukan oleh suatu organisasi atau perorangan
dalam sistem rekruitmen tenaga kerja. Kompetensi tenaga kerja yang tidak sesuai
kebutuhan hanya akan menimbulkan kekacauan dan dapat mengancam kinerja
organisasi dan dapat menimbulkan ancaman bagi pencapaian tujuan, bahkan akan
mengancam keberlanjutan (sustainability) keberadaan organisasi.

d. Prinsip kesesuaian kompetensi personal dengan penempatan


Dalam sebuah hadits yang sangat populer nabi bersabda: Artinya: Apabila
diserahkan suatu urusan (tugas/pekerjaan) kepada orang yang bukan ahlinya, maka
tunggulah saat (kegagalan/kehancuran) nya .Pembagian kerja harus disesuaikan dengan
kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu,
dalam penempatan seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu harus menggunakan
prinsip the right.

BAB III
KESIMPULAN

Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal
pikiran, perasaan, pengetahuan, serta keterampilan. Semua potensi yang dimiliki SDM akan
sangat berpengaruh pada perkembangan suatu organisasi maupun usaha. Seberapa
majunya teknologi, modal, dan pekembangan informasi berkembang, jika tanpa didukung
oleh SDM yang memadai maka suatu organisasi atau usaha akan sulit untuk berkembang
dan mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Audit
    Audit
    Dokumen3 halaman
    Audit
    Nashirohtun Sairoh
    Belum ada peringkat
  • 148
    148
    Dokumen8 halaman
    148
    Nashirohtun Sairoh
    Belum ada peringkat
  • MPK SESI 2-3-Dikompresi
    MPK SESI 2-3-Dikompresi
    Dokumen57 halaman
    MPK SESI 2-3-Dikompresi
    Nashirohtun Sairoh
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen6 halaman
    1 PB
    Nashirohtun Sairoh
    Belum ada peringkat
  • Modal Utama Penyiaran
    Modal Utama Penyiaran
    Dokumen8 halaman
    Modal Utama Penyiaran
    Nashirohtun Sairoh
    Belum ada peringkat