Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS

PERENCANAAN ULANG DIAMETER POROS ENGKOL


(Pada Sepeda Motor Jupiter MX 135 CC)

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin Semester Ganjil

Dosen Pengampu : Dr. Idad Syaeful Haq S.T, M.T

Disusun Oleh :
Ricky Longinius Sinaga 01120013
Ahmad Farhan 01120020
Yosephin Siagian 01120026

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAWIT


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG
2021

Kampus : Jl. Ganesha Boulevard, LOT-A1 CBD Kota Deltamas, Cikarang Pusat (Km. 37) Kabupaten Bekasi;
Telp : 0889 366 8668, 0889 266 8668; Fax. (021) 89972078
e-mail : dirdikma@itsb.ac.id website : www.itsb.ac.id
Sekretariat Pendukung : Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB
Ruang D-1, Jl. Tamansari No. 73 Bandung; Telp : 0889 366 8668
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan untuk
dapat menyelesaikan Karya Tulis Yang berjudul “Perencanaan Ulang Diameter Poros Engkol
Pada Sepeda Motor Jupiter MX 135 CC’ ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa
adanya berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa tidak mungkin rasanya dapat
menyelesaikan Karya Tulis ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun pengajuan Karya Tulis ini ditujukan sebagai syarat untuk memenuhi Mata Kuliah
Elemen Mesin mahasiswa tingkat kedua Jurusan Teknologi Pengolahan Sawit, Institut
Teknologi Sains Bandung, maka selaku mahasiswa berkesempatan untuk menerapkan ilmu
yang diperoleh ketika perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan penuh
kerendahan hati, penulis memohon kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk penulis
dapat membuat skripsi ini menjadi lebih baik dari segi isi maupun penyampaian.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
saran atas penyusunan Karya Tulis ini:

1. Bapak Dr. Idad Syaeful Haq S.T, M.T selaku Dosen Mata Kuliah Elemen Mesin
2. Semua rekan sekelas Jurusan Teknologi Pengolahan Sawit Insititut Teknologi Sains
Bandung, dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga Karya Tulis ini dapat
bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca.

Cikarang, 04 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sepeda motor merupakan gabungan komponen-komponen yang jumlahnya dapat mencapai
lebih dari seribu bagian. Semua bekerja saling mendukung dan terpadu, sehingga dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang perancang dalam merancang
suatu komponen dari sepeda motor antara lain yaitu menyesuaikan suatu komponen sesuai fungsi
sebenarnya, faktor keamanan dari komponen yang direncanakan, efisiensi serta faktor biaya.
Sepeda motor bisa berjalan dengan sempurna apabila semua komponen-komponennya dalam keadaan
baik. Termasuk komponen-komponen yang penting pada sebuah sepeda motor adalah roda, ban dan
rantai.

Poros sebagai roda penggerak sebuah mesin merupakan salah satu komponen terpenting dari suatu
rangkaian mesin. Peranan utama poros dalam mentransmisikkan daya adalah dengan mengubah gerak
translasi menjadi gerak rotasi pada saat mesin beroperasi dan mengubah gerak rotasi menjadi gerak
translasi pada waktu mesin akan dijalankan.

Bantalan/bearing merupakan salah satu komponen mesin yang berfungsi sebagai penumpu poros agar
dapat bergerak lebih halus dan aman. Selain itu bantalan juga berfungsi untuk memperpanjang umur
dari poros yang ditumpunya. Dalam merancang sebuah bantalan harus diperhatikan kekokohannya
sehingga poros beserta elemen mesin lainnya dapat bekerja dengan baik.

Pasak adalah suatu bagian dari mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti
puli, kopling, roda gigi dan lain-lain. Fungsi yang hampir serupa dengan pasak yaitu spline, hanya
saja spline memiliki gigi luar pada poros dan gigi dalam yang jumlahnya sama, serta satu dan lainnya
saling terkait. Gigi yang bergeser secara aksial pada waktu meneruskan daya. Pada penelitian
perencanaan ulang poros engkol ini, penulis memilih motor Honda Jupiter MX 135 dengan kapasitas
135 cc. Penulis tertarik melakukan penelitian pada motor Jupiter MX 135 dengan kapasitas 135 cc ini,
dikarenakan motor Jupiter Sering Digunakan oleh masyarakat sehingga diharapkan penelitian ini
dapat memberikan informasi dan gambaran kerja sepeda motor Jupiter MX kapasitas 135 cc.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Pada kerja sepeda motor, tentunya terdapat banyak pembagian kerja masing-masing komponen
sepeda motor dan penulis menyesuaikan dengan tugas yang diberikan. Maka penulis hanya akan
membahas mengenai perencanaan poros engkol pada motor Jupiter MX 135 dan bagaimana
mengoptimasi diameter poros yang memberikan berat poros minimum dengan tegangan dan
defleksi sebagai faktor kendala.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Agar peneltian skripsi ini lebih terarah dan jelas, perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Objek yang digunakan yaitu Satu unit sepeda motor Ju[iter MX 135 cc.
2. Material poros bersifat homogen.
3. Asumsi berat pengemudi dan penumpang adalah 100 kg.
4. Proses analisis dibantu dengan software Solidwork.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan diameter optimum poros yang memberikan berat minimum
2. memperoleh nilai diameter poros engkol
3. Membuat program Gambar 3D diameter poros

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Mengetahui diameter Poros
2. Sebagai informasi penting untuk pengembangan poros atau as roda belakang sepeda motor.
3. Menginspirasi mahasiswa lainnya untuk menganalisis komponen-komponen tertentu pada
sepeda motor.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Sebagai kerangka berpikir yang sistematis, maka dalam pengerjaan tugas ini, penulis akan
menerangkan beberapa bab, yang terdiri dari beberapa bab berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis memuat latar belakang, pembatasan masalah, manfaat dan
tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Membahas mengenai dasar teori poros engkol, prinsip kerja poros engkol/ crankshaft,
dan spesifikasi mesin motor Jupiter MX 135 cc.
BAB III METODE PERENCANAAN
Berisi mengenai diagram alir perencanaan poros engkol.
BAB IV PERHITUNGAN
Berisi tentang perhitungan diameter poros engkol pada motor Jupiter MX 135 cc.
BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP
Penulis menarik kesimpulan hasil perencanaan dan penutup.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 PENGERTIAN UMUM
Crankshaft atau yang biasa di sebut Poros Engkol merupakan komponen yang terdapat di
dalam mesin. Crankshaft menjadi poros dalam pergerakan piston dalam proses pembakaran,
yang mana crankshaftmerubah gerakan vertikal piston menjadi tenaga putar yang akan di
teruskan ke transmisi melalui flywheel dan Kopling. Karena kinerja nya yang berat dan
menerima momen besar, crankshaftharus terbuat dari bahan yang kuat dan mampu menahan
momen yang besar yang di hasilkan oleh mesin. Crankshaft terletak di dalam Oil Pan
(Carter)dan menempel pada bagian cylinder block yang di tahan oleh cap-cap crankshaft yang
di bagian dalamnya terdapat bearing-bearing atau sebagai bantalan yang memberikan gap atau
celah gerak bebas pada crankshaft sehinngga crankshaft tidak macet karena adanya oil
clearence. Crankshafttidak hanya meneruskan putaran mesin ke transmisi atau merubah gerak
vertikal piston menjadi tenaga putar, crankshaftjuga berfungsi untuk menggerakkan cam shaft
atau noken as yang di hubungkan dengan timing belt, timing chain, timing gear dan push rod

2.2 PRINSIP KERJA MESIN 2 LANGKAH


Mesin 2 langkah memiliki 2 gerakan piston yaitu :
1. Langkah Isap Dan Kompresi
Di bawah piston
Sewaktu piston bergerak keatas menuju TMA ruang engkol akan membesar dan
menjadikan ruang tersebut hampa (vakum). Lubang pemasukan terbuka. Dengan
perbedaan tekanan ini, maka udara luar dapat mengalir dan bercampur dengan bahan
bakar di karburator yang selanjutnya masuk ke ruang engkol (disebut langkah isap atau
pengisian ruang engkol
Di atas piston
Disisi lain lubang pemasukan dan lubang buang tertutup oleh piston, sehingga terjadi
proses langkah kompresi disini. Dengan gerakan piston yang terus ke atas mendesak gas
baru yang sudah masuk sebelumnya, membuat suhu dan tekanan gas meningkat.
Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA busi akan melentikkan bunga api dan
mulai membakar campuran gas tadi (langkah ini disebut langkah compres.
2. Langkah Usaha Dan Buang
Di atas piston
Ketika piston mencapai TMA campuran gas segar yang dikompresikan dinyalakan oleh
busi. Gas yang terbakar mengakibatkan ledakan yang menghasilkan tenaga sehingga
mendorong piston memutar poros engkol melalui connecting rod sewaktu piston bergerak
kebawah menuju TMB (langka usaha).Beberapa derajat setelah piston bergerak ke TMB
lubang buang terbuka oleh kepala piston, gas-gas bekas keluar melalui saluran buang
(langkah buang).
Di bawah piston
Beberapa derajat selanjutnya setelah saluran buang dibuka, maka saluran bilas (saluran
transfer) mulai terbuka oleh tepi piston. Ketika piston membuka lubang transfer segera
langkah pembuangan telah dimulai. Gas baru yang berada di bawah piston terdesak,
campuran yang dikompresikan tersebut mengalir melalui saluran bilas menuju puncak
ruang bakar sambil membantu mendorong gas bekas keluar (proses ini disebut
pembilasan
2.3 SPESIFIKASI MESIN MOTOR JUPITER MX 135 CC

Anda mungkin juga menyukai