BAB I Skripsi Edy
BAB I Skripsi Edy
PENDAHULUAN
Hak dan kewajiban setiap warga negara adalah sama. Hal ini
memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain”. Akan tetapi,
keluarganya.
karena:
(keluarga).
tahun 2002 naik menjadi 5.163 di tahun 2003, lalu naik menjadi 7.787
Namun pada tahun 2007 tercatat 17.772 kasus. Dari 14.020 kasus di
Women’s Crisis Centre menunjukkan tahun 1994 s/d tahun 2003 kasus
(1996), 188 kasus (1997), 208 kasus (1998) dan terakhir 282 kasus
kekerasan suami (70%), bahkan ada korban yang sampai buta. Namun
ironisnya dari keseluruhan jumlah kasus yang ada kurang dari 2% yang
3
adalah Pertama, kuatnya kultur budaya gender dan patriarki; Kedua,
relasi dan kuasa yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan;
KDRT.
B. Rumusan Masalah
Pangkep?
4
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan
Kabupaten Pangkep.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kriminologi
1. Pengertian Kriminologi
Alam 2010:1).
antara lain:
6
W.A. Bonger (A.S. Alam 2010:2) menjelaskan bahwa
serta akibat-akibatnya.
penanggulangannya.
1. Definisi kejahatan
7
2. Unsur-unsur kejahatan
4. Penggolongan kejahatan
5. Statistik kejahatan
laws) meliputi :
2. Teori-teori kriminologi
laws) meliputi :
1. Teori-teori penghukuman
rehabilitatif.
8
Secara umum dapat disimpulkan bahwa kriminologi
3. Pembagian Kriminologi
a. Kriminologi Teoritis
Antropologi Kriminal :
9
Sosiologi Kriminal :
- Etiologi Sosial :
- Geografis :
- Klimatologis :
Psikologi Kriminal :
- Tipologi :
golongan penjahat.
10
Psikologi dan Neuro Phatology Kriminal :
Penologi :
b. Kriminologi Praktis
- Hygiene Kriminal :
- Politik Kriminal :
11
agar ia dapat menyadari kesalahannya serta berniat untuk
pelaku kejahatan.
1991:5 :
1. Kriminologi Klasik
2. Kriminologi Positivis
baik yang berupa faktor biologis maupun kultural. Ini berarti bahwa
13
dorongan kehendaknya dan intelegensinya, akan tetapi makhluk
kulturalnya.
studi ilmiah ciri-ciri penjahat dari aspek fisik, sosial dan kultural.
3. Kriminologi Kritis
14
B. Tindak Pidana
1. Peristiwa pidana
2. Perbuatan pidana
3. Tindak pidana
4. Pelanggaran pidana
adalah istilah tindak pidana. Hal ini dapat dilihat pada beberapa buku
sebagai berikut :
15
1. Perkataan peristiwa tidak menunjukkan bahwa yang
tersebut.
16
Van Hamel (Tolib Setiady 2010:9) Menjelaskan bahwa
dapat dipertanggungjawabkan.
bahwa Strafbaar feit atau tindak pidana adalah suatu perbuatan yang
masyarakat.
18
b. Unsur pembuat (handelende)
1) Kemampuan bertanggung jawab;
2) Ada kesalahan dalam arti luas, meliputi dolus (sengaja
atau opzet) dan culpa lata (kelalaian);
3) Tidak ada alasan pemaaf.
bahwa :
sebagai berikut :
19
KUHPidana dan semua delik jabatan yang pembuatnya harus
pegawai negeri);
5. Tidak adanya dasar pembenar (merupakan unsur yang diterima
secara diam-diam).
21
tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada
meliputi:
sebagainya.
22
4. Kekerasan rumah tangga yang berbentuk kekerasan finansial
sebagai berikut :
pada akhirnya menjurus pada kekerasan fisik. Hal ini dapat terjadi
23
bisa berupa penganiayaan ringan, penganiayaan berat dan
mengatasi persoalan.
harga diri dan martabat si pelaku, berupa suatu situasi yang tidak
24
a. Teori yang berorientasi pada kelas sosial, yaitu teori-teori yang
sosial yang ada. Termasuk dalam teori ini adalah anomie dan teori-
1. Teori anomie
25
diperolehnya dari keluarganya. Cohen ( A.S. Alam, 2010 :206 ),
26
teori ekologis, teori konflik kebudayaan, teori faktor ekonomi dan
differential association.
1. Teori Ekologis
a. Kepadatan penduduk;
b. Mobilitas penduduk;
27
Konflik antara norma-norma dari aturan-aturan kultural yang
a. Teknik studi
28
b. Batasan dan pengaruh dari kemiskinan dan kemakmuran
1. Pre-Emtif
29
untuk melakukan pelanggaran / kejahatan tapi tidak ada niatnya
Jadi, dalam usaha pre-emtif faktor niat menjadi hilang meskipun ada
kesempatan.
2. Preventif
kejahatan.
3. Represif
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
penelitian ini.
31
b) Penelitian lapangan (field research), yaitu pengumpulan data
objek penelitian.
D. Analisis Data
Data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder akan
32
BAB IV
adalah daratan.
sebagai berikut :
dalam kurun waktu tahun 2006 sampai tahun 2010 yang diperinci
33
Tabel 1
Jenis Tahun
Laki – Laki 141.232 Jiwa 144.748 Jiwa 148.121 Jiwa 150.126 Jiwa 147.136 Jiwa
Perempuan 151.989 Jiwa 158.131 Jiwa 162.861 Jiwa 163.897 Jiwa 158.622 Jiwa
Jumlah 293.221 Jiwa 302.874 Jiwa 310.982 Jiwa 314.023 Jiwa 305.758 Jiwa
34
bekerja sebagai nelayan, sebagai karyawan tetapi juga bekerja sebagai
di Kabupaten Pangkep.
Tabel 2
Jumlah Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kabupaten Pangkep
antara tahun 2006-2010
Kepolisian memanggil kedua belah pihak untuk mediasi. Dalam hal ini,
Pengadilan.
Kabupaten Pangkep dari tahun 2006 - 2010, dapat dilihat pada tabel 3
berikut ini :
Tabel 3
Bentuk-Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang Terjadi di
Kabupate Pangkep dari Tahun 2006-2010
yaitu tidak memberikan nafkah kepada istrinya dan menyuruh istri untuk
37
rumah tangga bisa berlangsung dengan aman dan terjadi secara
berulang.
KDRT. Setiap pelaku diberi pertanyaan yang sama yaitu identitas, jenis
berikut :
38
Namun korban tidak mau mengambilnya
bekerja
bekerja.
39
3. Usman bin Sabir, beralamat di Jl. Matahari, usia 30 tahun,
pekerjaan wiraswasta.
baru pulang.
1. Faktor Ekonomi
timbulnya perselisihan.
2. Faktor Komunikasi
40
3. Faktor Cemburu
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
41
agresif dapat melakukan tindak kekerasan bila berhadapan
yaitu :
1. Cemburu
cemburu.
42
2. Pemborosan atau Pinjam Uang
Orang tua dari pihak suami maupun dari istri dapat menjadi
kekerasan.
4. Faktor Pendidikan
5. Budaya siri’
siri’, dimana apabila terjadi kekerasan maka ada rasa malu dalam
43
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan para pelaku,
pendidikan.
menguntungkan.
tersebut antara lain adalah : sifat, bakat, watak, intelek, pendidikan dan
44
pengajaran, suku bangsa, seks, umur, kebangsaan, agama, ideologi,
mengayomi masyarakat.
adalah pihak yang berwajib dalam hal ini pihak kepolisian. Dalam
46
1. Membentuk suatu lembaga baru khusus buat penanganan korban
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan, yaitu :
yaitu :
faktor pendidikan.
48
B. Saran
49
LAMPIRAN
50