Probabilitas Bayes (Teorema Bayes)
Probabilitas Bayes (Teorema Bayes)
Probabilitas Bayes merupakan salah satu cara yang baik untuk mengatasi
ketidakpastian data dengan menggunakan Formula Bayes yang dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut:
p(B∨A )× p (A )
p( A∨B)= (2.1)
p (B)
dengan :
Teori Bayes sudah dikenal dalam bidang kedokteran tetapi teori ini lebih banyak
diterapkan dalam logika kedokteran modern. Teori ini lebih banyak diterapkan pada hal-hal
yang berkenaan dengan probabilitas serta kemungkinan dari penyakit dan gejala-gejala yang
berkaitan.
Teorema Bayes
Metode Bayes juga merupakan suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter dengan
menggabungkan informasi dari sampel dan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya.
Keunggulan utama dalam penggunaan metode Bayes adalah penyederhanaan dari cara klasik
yang penuh dengan integral untuk memperoleh model marginal. Adapun bentuk dari
Teorema Bayes untuk Evidence tunggal E dan hipotesis ganda H1,H2,H3,........ Hn.
p ( H i|E ) x p (H i)
p ( H i|E ) = n
(2.2)
∑ p (E∨H k ) x p(H k )
k=1
Keterangan :
apapun.
Adapun bentuk dari Teorema Bayes untuk I ganda E1,E2,E3,........ En dan hipotesis
Adapun algoritma dari penyelsaian dari metode Teorema Bayes yaitu sebagai berikut :
1. Langkah pertama : mendefinisikan terlebih dahulu nilai probabilitas dari tiap evidence
untuk tiap hipotesis berdasarkan data sampel yang ada menggunakan rumus probabilitas
Bayes.
P(B ∩ A)
P( A∨B)=
P( B)
2. Langkah kedua : menjumlahkan nilai probilitas dari tiap evidence untuk masing-masing
∑ k=1=G1+ …+Gn
Gn
P(E∨H i)
p(H i )= n
∑❑
k−n
4. Langkah keempat : mencari nilai probabilitas hipotesis menandang evidence dengan cara
mengalikan nilai probabilitas evidence awal dengan nilai probabilitas hipotesis tanpa
menggunakan rumus :
n
5. Langkah kelima : mencari nilai P(H i|E) atau probabilitas hipotesis H i benar jika diberikan
P ( Hi )∗P( E∨H i )
p(Hi|Ei) = n
∑❑
k −n
6. Langkah keenam : mencari nilai kesimpulan dari Teorema Bayes dengan cara mengalikan
nilai probabilitas evidence awal atau P(E|Hi) dengan nilai hipotesis Hi benar jika diberiakn
∑ Bayes=¿
k =1
a. Jenis kerusakan
Jenis kerusakan yang sering terjadi pada dinamo stater mobil antara lain dapat dilihat
dari tabel yang telah dibuat berdasarkan data dari administrator (mekanik) pada Lubis
Dinamo.
Tabel 3.1. Tabel Data Kerusakan
bawah ini dibuat sebuah pengelompokan gejala kerusakan menjadi sebuah tabel dan
diberikan kode pada tiap-tiap gejala dan solusi dari kerusakan dinamo stater.
NO GEJALA Gn Solusi
Stater Berat pada saat mobil akan di Solusi bagi dinamo stater mobil yang
G1
hidupkan mengalami kerusakan pada Brush
Stater tidak bersuara sama sekali adalah membongkar bagian dinamo
G2
pada saat mobil di start. stater khusunya Brush. Komponen
Bila mobil di start berbunyi ini tidak dapat diperbaiki dan hanya
tek...tek... tek... dan berhenti secara G3 dapat diganti dengan Brush yang
tiba-tiba. baru. Gunakan Cool Brush asli atau
Lampu mobil terang jika standart tipe mobil yang anda
K0001 gunakan.
dihidupkan, klakson pada mobil
G4
kuat saat dibunyikan dan pada saat
di stater terasa berat dan lambat.
Pada saat kunci kontak posisi ON
lampu dasboard dan Speedometer
hidup terang, tetapi pada saat di G5
startlampu menjadi redup dan
dinamo start tidak bersuara
Pada saat mobil akan di start stater G6 Solusi bagi dinamo stater mobil yang
tidak bereaksi sama sekali. mengalami kerusakan pada spul
dinamo adalah membongkar bagian
dinamo stater khusunya spul dinamo.
Komponen ini dapat diperbaiki
dengan cara menggulung kembali
spul dinamo, gunakan kawat
K0002 tembaga asli berdiameter 0,3 mm
dan perbanyak jumlah lilitan
gulungan, berikan serlak pada
gulungan yang telah diperbaiki lebih
banyak dari gulungan awal.
Mengganti spul dinamo baru sesuai
dengan tipe mobil yang anda
gunakan.
Tabel 3.2 Tabel Kode Gejala, Kode Kerusakan Dan Solusi (Lanjutan)
Stater berat pada saat mobil akan Solusi bagi dinamo stater mobil yang
G1
dihidupkan mengalami kerusakan pada angker
Stater tidak bersuara sama sekali dinamo adalah membongkar bagian
G2
pada saat mobil di start dinamo stater khusunya angker
Kelistrikan pada mobil bermasalah dinamo. Komponen ini dapat
apabila skring diganti dengan skring G9 diperbaiki dengan cara menggulung
baru pada mobil. kembali angker dinamo, gunakan
K0003 Skring mobil selalu mengalami kawat tembaga standart sesuai
kerusakan pada bagian bawah setir dengan jenis angker, periksa
mobil diameter kolektor apabila telah
mengalami cacat pada diameter
G10 maka disarankan untuk mengganti
kolektor pada angker atau mengganti
angker dinamo baru komplit sesuai
dengan merk mobil anda.
Bila mobil di start berbunyi Solusi bagi dinamo stater mobil yang
tek...tek... tek... dan berhenti secara G3 mengalami kerusakan pada Switch
tiba-tiba Stater adalah membongkar bagian
Stater tidak bersuara sama sekali dinamo stater khusunya Switch
G2
pada saat mobil di start Stater. Komponen ini dapat
Pada saat distart berbunyi tek... diperbaiki dengan cara menggulung
tek... tek.. dan setelah ditunggu kembali Switch Stater , gunakan
K0004 G11 kawat tembaga berdiameter 0,8 mm,
beberapa saat, switch berfungsi
kembali periksa batangan kuningan diatas
Kelistrikan pada dasboard mobil piston switch, jika tidak dapat
terkadang baik terkadang tidak terhubung untuk mengantarkan arus
menyala sama sekali ke terminal baut switch + dan –
G12
maka balik posisi batangan kuningan
pada swtich atau mengganti Switch
Stater baru.
(Bengkel Lubis Dinamo)
Analisis kebutuhan proses pada data diagnosa kerusakan yang telah dipilih akan
diproses dengan menggunakan probabilitas bayes. Data pengetahuan diambil dari data
sampel yang digunakan sebagai nilai dari tiap gejala kerusakan bagi masing jenis
kerusakan.data dimulai dari November 2015 hingga Juli 2016 Data dihitung dengan
menggunakan rumus probabilitas bayes. Dibawah ini adalah data sampel yang diambil dari
N GEJALA
KODE TYPE TAHUN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 K0001 Totoya 2003 * * * * * * *
2 K0001 Totoya 2010 * * * * * * * *
3 K0001 Marcedes 2000 * * * * *
4 K0001 Mitsubishi 1998 * * * * *
5 K0001 Totoya 1995 * * * * * *
6 K0001 Jaguar 2003 * * * * * * *
7 K0001 Totoya 2007 * * * * *
8 K0001 Totoya 2010 * * * * * *
9 K0001 Totoya 1997 * * * * *
10 K0001 Totoya 2011 * * * * *
11 K0001 Totoya 2000 * * * * *
12 K0001 Hyundai 2003 * * * * *
13 K0001 Totoya 2010 * * * * * *
14 K0001 Totoya 2000 * * * * * *
15 K0001 Marcedes 1998 * * * * * *
16 K0001 Jaguar 1995 * * * * * *
17 K0001 Hyundai 2003 * * * *
18 K0001 Mitsubishi 2007 * * * * * * *
19 K0001 Mitsubishi 2010 * * * * *
20 K0001 Honda 1997 * * * * *
21 K0001 Honda 2011 * * * * * * *
22 K0001 Honda 2000 * * * * * *
23 K0001 Honda 1997 * * * *
24 K0001 Honda 2011 * * * * * * *
25 K0001 Honda 2000 * * * * *
26 K0002 Daihatsu 2009 * * * * * * *
27 K0002 Honda 2003 * * * * * *
28 K0002 Honda 2010 * * * * *
29 K0002 Daihatsu 2000 * * * * *
30 K0002 Daihatsu 1998 * *
31 K0002 Marcedes 1995 * * * * * * *
32 K0002 Jaguar 2003 * * *
33 K0002 Hyundai 2007 * * * * * *
34 K0002 Honda 2010 * * * *
35 K0002 Mitsubishi 1997 * * * *
36 K0002 Honda 2011 * * * * *
37 K0002 Mitsubishi 2003 * * * *
38 K0002 Mitsubishi 2007 * * * * *
39 K0002 Honda 2010 * * * * *
40 K0002 Honda 1997 * * * * * *
41 K0002 Mitsubishi 2011 * * * * * *
42 K0002 Mitsubishi 2000 * * * * *
43 K0002 Mitsubishi 2009 * * * * * *
44 K0002 Marcedes 2003 * * * * * *
45 K0002 Jaguar 2010 * * * * * *
46 K0003 Hyundai 2000 * * * * *
47 K0003 Mitsubishi 1998 * * * * * *
48 K0003 Mitsubishi 1995 * * * * * *
49 K0003 Totoya 2003 * * * *
50 K0003 Daihatsu 2007 * * * * *
51 K0003 Marcedes 2010 * * * *
52 K0003 Jaguar 1997 * * * * *
53 K0003 Hyundai 2011 * * * * *
54 K0003 Daihatsu 2000 * * * * *
55 K0003 Daihatsu 2010 * * * * * *
56 K0003 Daihatsu 1997 * * *
57 K0003 Mitsubishi 2011 * * * * *
58 K0003 Daihatsu 2000 * * * * *
59 K0003 Hyundai 2009 * * * * *
60 K0003 Daihatsu 2003 * * * * *
61 K0003 Daihatsu 2007 * * * *
62 K0003 Hyundai 2010 * * * * * *
63 K0003 Daihatsu 1997 * * * *
64 K0003 Hyundai 2003 * * * * *
65 K0003 Marcedes 2007 * * * *
66 K0004 Jaguar 2010 * * * * *
67 K0004 Hyundai 2003 * * * *
68 K0004 Totoya 2007 * * * *
69 K0004 Mitsubishi 2010 * * *
70 K0004 Totoya 1997 * * * *
71 K0004 Totoya 2011 * * * *
72 K0004 Jaguar 2000 * * * * *
73 K0004 Honda 2009 * * * *
74 K0004 Totoya 2003 * * * *
75 K0004 Honda 2007 * * * * *
76 K0004 Totoya 2010 * * * * * *
77 K0004 Honda 1997 * * * *
78 K0004 Honda 2007 * * * * *
79 K0004 Totoya 2010 * * * *
80 K0004 Totoya 1997 * * * *
81 K0004 Totoya 2011 * * *
82 K0004 Honda 2000 * * * *
83 K0004 Honda 2009 * * * *
84 K0004 Totoya 2003 * * * *
85 K0004 Honda 2007 * * * *
(Bengkel Lubis Dinamo)
Tanda bintang (*) merupakan gejala kerusakan yang dialami oleh mobil. Dari data
Selanjutnya berdasarkan dari data sampel diatas pada tabel 3.3 maka dibuat nilai
probabilitas untuk masing-masing gejala pada tiap-tiap jenis kerusakan. Menggunakan rumus
probabilitas bayes.
p(B∨A )× p (A )
p( A∨B)=
p (B)
Dari tabel 3.2 diambil data gejala untuk tiap kerusakan brush maka :
P( B ∩ A)
p( A∨B)=
P(B)
23
G1 = = 0.92
25
20
G2 = = 0.80
25
22
G3 = = 0.88
25
24
G4 = = 0.96
25
22
G5 = = 0.88
25
2. K0002 = Kerusakan Pada Spul Dinamo (Yoke)
Dari tabel 3.2 diambil data gejala untuk tiap kerusakan pada spul dinamo maka :
P( B ∩ A)
p( A∨B)=
P(B)
13
G1 = = 0.65
20
18
G6 = = 0.80
20
16
G7 = = 0.75
20
16
G8 = = 0.80
20
19
G9 = = 0.95
20
Dari tabel 3.2 diambil data gejala untuk tiap kerusakan angker dinamo (Commucator)
maka :
P( B ∩ A)
p( A∨B)=
P(B)
p(Gejalai∨Kerusakan pada angker dinamo (Commucator ))=P( Kerusakan pada angker dinamo(Commu
18
G1 = = 0.90
20
19
G2 = = 0.95
20
16
G9 = = 0.80
20
18
G10 = = 0.90
20
4. K0004 = Kerusakan Pada Switch Stater (Selenoid Switch)
Dari tabel 3.2 diambil data gejala untuk tiap kerusakan pada Switch stater (selenoid
Switch) maka :
P( B ∩ A)
p( A∨B)=
P(B)
19
G2 = = 0.95
20
18
G3 = = 0.90
20
14
G11 = = 0.70
20
17
G12 = = 0.85
20
dari hasil perhitungan diatas, maka didapat nilai untuk tiap gejala berdasarkan bagi
tiap kerusakan. Tabel data nilai gejala dapat dilihat pada tabel dibawah
G1 0.92
G2 0.80
K0001 G3 0.88
G4 0.96
G5 0.88
G1 0.65
G6 0.90
K0002 G7 0.75
G8 0.80
G9 0.95
G1 0.90
G2 0.95
K0003
G9 0.80
G10 0.90
G2 0.95
G3 0.90
K0004
G11 0.70
G12 0.85
konsultasi kepada administrator (mekanik) pada bengkel Lubis Dinamo, dari 12 pertanyaan
Setelah hasil jawaban dari pertanyaan yang diajukan, maka dilakukan perhitungan
untuk tiap hipotesis berdasarkan data sampel yang ada menggunakan rumus probabilitas
bayes.
G1 = p ( E∨H 1) = 0.92
G3 = p ( E∨H 3 ) = 0.88
G5 = p ( E∨H 5 ) = 0.88
G1 = p ( E∨H 1) = 0.65
G9 = p ( E∨H 9 ) = 0.95
G1 = p ( E∨H 1) =¿0.90
G9 = p ( E∨H 9 ) = 0.80
G3 = p ( E∨H 3 )= 0.90
2. Langkah kedua : menjumlahkan nilai probilitas dari tiap evidence untuk masing-masing
∑ k=1=G1+ …+Gn
Gn
G3 = p ( E∨H 3 ) = 0.88
G5 = p ( E∨H 5 ) = 0.88
∑ k=1=0.92+0.88+0.88=2.68
Gn
G1 = p ( E∨H 1) = 0.65
G9 = p ( E∨H 9 ) = 0.95
∑ k=1=0.65+0.95=1.60
Gn
G1 = p ( E∨H 1) =¿0.90
G9 = p ( E∨H 9 ) = 0.80
∑ k=1=0.90+0.80+ 0.90=2.60
Gn
G3 = p ( E∨H 3 )= 0.90
∑ k=1=0.90+0.85=1.75
Gn
∑❑
k−n
0.92
G1 = p ( H 1 )= = 0.34
2.68
0.88
G3 = p ( H 3 ) = = 0.33
2.68
0.88
G5 = p ( H 5 ) = = 0.33
2.68
0 .65
G1 = p ( H 1 ) = = 0.41
1.6
0 .95
G9 = p ( H 9 ) = = 0.59
1.6
0 .90
G1 = p ( H 1 )=¿ = 0.35
2.6
0 .80
G9 = p ( H 9 ) = = 0.31
2.6
0 .90
G10= p ( H 10 )= = 0.35
2.6
0 .90
G3 = p ( H 3 )= = 0.51
1.75
0 .85
G12 = p ( H 12 )=¿ = 0.49
1.75
cara mengalikan nilai probabilitas evidence awal dengan nilai probabilitas hipotesis tanpa
memandang evidence dan menjumlah kan hasil perkalian bagi masing-masing hipotesis.
n
5. Langkah kelima : mencari nilai P(Hi|E) atau probabilitas hipotesis Hi benar jika
diberikan evidence E.
P ( Hi )∗P( E∨H i )
p(Hi|Ei) = n
∑❑
k −n
0.34∗0.92
p(H1|E) = 0.89
= 0.35
0.33∗0.88
p(H3|E) = 0.89
= 0.32
0.33∗0.88
p(H5|E) = 0.89
= 0.32
0.41∗0.65
p(H1|E) = 0.83
= 0.32
0.59∗0.95
p(H9|E) = 0.83
= 0.68
0.35∗0.90
p(H1|E) = 0.89
= 0.36
0.31∗0.80
p(H9|E) = 0.87
= 0.22
0.35∗0.90
p(H10|E) = 0.87
= 0.36
0.51∗0.90
p(H3|E) = 0.88
= 0.52
0.49∗0.85
p(H12|E) = 0.88
= 0.47
6. Langkah ke enam : mencari nilai kesimpulan dari Teorema Bayes dengan cara
mengalikan nilai probabilitas evidence awal atau P(E|Hi) dengan nilai hipotesis Hi benar
∑ Bayes=¿
k =1
Dari proses perhitungan menggunakan metode bayes diatas, maka dapat diketahui
bahwa mobil milik konsumen mengalami kerusakan pada Brush dengan nilai keyakinan 0.89
atau 89 %.