Rev SOP HIRA

PT.
KENCANA ALAM PUTRA
HAZARD IDENTIFICATION RISK

ASSESSMENT and RISK CONTROL
PROCEDURE
Document No.: KAP/HSE/PROC/09
Rev. No Purpose Date Editor Reviewer Approval
F Renewal of Document 23/02/2023 LDK KD MS
E Renewal of Document 07/12/2021 NMH KD MS
D Renewal of Document 09/12/2019 NMH KD MS
C Renewal of Document 10/01/2017 FTP KD MS
B Renewal of Document 26/08/2015 FTP KD MS
Revised and Issued for

A 14/08/2013 RM
Implementation
COPYRIGHT
No part of these presents may be reproduced or transmitted in any form or by any means including
photocopying and recording without the written permission of the copyright holder, Quality, Health,
Safety & Environmental Management Representative, PT. KENCANA ALAM PUTRA.
Dilarang menggandakan atau memindahkan bagian dari bahan-bahan ini dalam bentuk apapun atau
dengan cara apapun termasuk melakukan fotocopy dan mencatat tanpa izin tertulis dari pemegang
dokumen, Management Representative Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja PT. KENCANA
ALAM PUTRA.
Doc. No: KAP/HSE/PROC/09
HAZARD IDENTIFICATION & RISK
ASSESSMENT and RISK Revision: F
CONTROL Date: 23rd February 2023
REVISION RECORD SHEET

Rev. No Issue Purpose List of
Date updated/modified
sections if any
23/02/2023 Renewal of Document
F All Pages
E 07/12/2021 Renewal of Document All Pages
D 09/12/2019 Renewal of Document All Pages
C 10/01/2017 Renewal of Document All Pages
B 26/08/2015 Renewal of Document All Pages
A 14/08/2013 Approved for Implementation All Pages
0 05/08/2010 Issued for review
DISTRIBUTION
Recipient Company E-Mail Address Qty
Page: 2 of 22
1. INTRODUCTION 1. PENGENALAN
1.1 Scope 1.1 Lingkup

This procedure describes the Prosedur ini menjelaskan persyaratan
requirements for and various methods untuk bermacam metoda teknik
of Hazard Identification and Risk Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Assessment used and applicable within yang digunakan dan sesuai untuk
the Company. Perusahaan.
1.2 Objectives 1.2 Sasaran

To describe in detail the various Menjelaskan secara rinci bermacam
methods of identifying Hazards and metoda identifikasi Bahaya dan
performing Risk Assessment using the pelaksanaan Penilaian Resiko
range of techniques available in a menggunakan skala teknik yang tersedia
standard manner which meets dalam suatu standard yang benar yang
regulatory requirements. dapat memenuhi persyaratan perundangan.
1.3 Responsibilities 1.3 Tanggung Jawab

HSE Manager is responsible for K3L Manager bertanggung jawab untuk
preparing and updating this menyiapkan dan memperbaharui prosedur
procedure. He has responsibility to ini. Dia juga mempunyai tanggung jawab
distribute and implement this mendistribusikan dan menerapkan
procedure. prosedur ini.
Manager in each department is Manager di masing-masing bagian

responsible for establishing and bertanggung jawab untuk menetapkan dan
implementing a program for menerapkan program untuk identifikasi
identification of Hazard and Risk Bahaya dan Penilaian Resiko di daerah
Assessment, within their area of yang menjadi tanggung jawabnya.
responsibility.
1.4 Definitions 1.4 Tanggung Jawab

The terms in this document are used in Istilah dalam dokumen ini digunakan
accordance with the definitions given sesuai dengan definisi yang ada dalam
in the HSE Manual. Manual K3L.
Other specific terms are defined as Berikut ini definisi istilah-istilah khusus
follows: yang digunakan:
a. Risk Management a. Manajemen Resiko

related to Health, Safety and Dalam Keselamatan, Kesehatan Kerja
Environment is the process of dan Lingkungan adalah proses
identifying Hazards, assessing mengidentifikasi Bahaya, menilai
Risk, taking action to eliminate, Resiko, melakukan tindakan untuk
Page: 3 of 22
monitor and continuously reduce menghilangkan, memantau dan

Risk. mengurangi Resiko secara terus
menerus.
b. Risk Assessment and Analysis of b. Penilaian Risiko

Environment Aspect & Impact is Adalah penerapan metoda-metoda
the process of analysing the level of untuk
Risk, considering personnel, the menganalisa Resiko dan Aspek/
environment and equipment in Dampak Lingkungan serta tingkat
danger, and evaluating whether Resiko, mempertimbangkan risiko
Hazards are adequately controlled, tetrhadap personil, lingkungan dan
taking into account any measures peralatan dalam Keadaan Bahaya,
already in place. dan mengevaluasi apakah Bahaya itu
dapat dikendalikan secara memadai,
serta melakukan langkah-langkah
pengendalian.
c. A Hazard is something with the c. Bahaya berarti suatu sumber

potential to cause Harm (this can atau sumber potensial yang
be a substance, part of a machine, menyebabkan Kerusakan/
form of energy, method of work or Gangguan. Ini bisa berupa bahan-
a situation). bahan kimia, bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
d. Harm includes death, injury,
physical or mental ill-health, d. Kerusakan/ Gangguan
damage to property, the termasuk kematian, cedera, sakit
environment, loss of production or secara fisik atau mental, kerusakan
any combination of these. The properti, kerugian produksi atau
definition given here includes kombinasi dari kerugian-kerugian
damage to property and other tadi (Biaya dari Kerugian). Definisi
losses. yang diberikan di sini termasuk
kerusakan properti dan kerugian yang
e. Risk is a measure of the probability lain.
that the Harm from a particular
Hazard will occur. It also takes f. Resiko adalah ukuran
into account the possible Likely kemungkinan Kerusakan/ Gangguan
Consequence and is usually dari suatu Bahaya. Hal ini juga
expressed by a Loss Probability membutuhkan perhitungan dari
Rating on a scale described in Konsekuensi yang biasa diekpresikan
section 2 of this procedure. dengan Tingkat Resiko pada skala
yang dijelaskan pada bagian 2 dari
f. Danger is a state where or when prosedur ini.
there is exposure to a Hazard, and
is the opposite of Safe or safety. g. Keadaan Bahaya adalah suatu
pernyataan dimana atau kapan muncul
Page: 4 of 22
Bahaya, dan ini adalah lawan dari

g. Safe is a state where or when Aman atau Selamat.
exposure to Hazards has been
controlled to a level which is as low h. Aman adalah suatu pernyataan
as is reasonably practicable and is dimana atau kapan munculnya Bahaya
the opposite of Danger. dapat dikendalikan ke tingkat yang
memadai, dan ini adalah lawan dari
h. Competent Person: Personnel who Keadaan Bahaya.
have relevant knowledge, training,
experience and qualities to enable i. Orang Yang Kompeten:
them to identify Hazards and Risks Personil yang memiliki pengetahuan,
associated with tasks. pelatihan, pengalaman dan kualitas
agar mampu mengidentifikasi Bahaya
yang berhubungan dengan pekerjaan.
2. GENERAL REQUIREMENT 2. PERSYARATAN UMUM
Risk Assessment shall be performed Penilaian Resiko harus dilakukan

before work commence by operations sebelum dimulai pekerjaan oleh semua
departments and on all workplaces departemen operasi dan pada semua
were a Hazard is identified. tempat kerja dimana Bahaya telah
diidentifkasi.
This is various methods at our Metode yang bervariasi ini bertujuan

disposal with a similar objective or sama untuk mengidentifikasi sumber
identifying potential Hazards and bahaya yang potensial dan menilai resiko
assessing the Risk of People, terhadap Manusia, Plant, dan Peralatan.
Plant,and Equipment.
The purpose of the Risk Assessment Tujuan dari Teknik Penilaian Resiko
techniques are to give the responsible adalah untuk memberikan tanggung
Line Management and Supervision to jawab Manajemen dan Pengawas Lini
apply the appropriate techniques dalam menerapkan teknik-teknik yang
which would be acceptable for Risk sesuai yang dapat diterima untuk
Management Manajemen Resiko.
3. ORGANIZING RISK ASSESSMENT 3. MENGORGANISIR TEAM

TEAM PENILAIAN RESIKO
The Risk Assessment and Analysis of Team Penilaian Resiko harus terdiri dari
Environment Aspect & Impact Team personil yang relevan dan
shall consist of relevant experienced berpengalaman. Ketua tim harus
personnel. The team leader shall have memiliki pengalaman dan pelatihan yang
the necessary experience and training diperlukan dalam pelaksanaan Penilaian
Page: 5 of 22
in performing Risk Assessment.. Resiko.
Included in the team shall be Mereka yang tergabung dalam tim

Managers and Supervisors who have tersebut adalah para Manajer dan
responsible to perform. They are Supervisor yang memiliki tanggung
responsible for the task in terms of jawab untuk melaksanakannya. Mereka
production, quality, cost, safety and bertanggung jawab terhadap tugas yang
other factors and they will know more terkait dengan produksi, kualitas, biaya,
than an outsider about the way the keselamatan kerja dan faktor-faktor
task is actually carried out. lainnya, dan mereka yang lebih tahu
dibandingkan dengan personil luar
tentang cara melaksanakan tugas tersebut.
Each teams member shall be given the
Setiap anggota tim harus diberi
opportunity to prepare him or herself
kesempatan menyiapkan diri lebih awal,
in advance, and shall further be
dan selanjutnya akan dilengkapi dengan
provided with the relevant procedure,
prosedur, gambar-gambar, desain dan tata
drawings, design and layout.
letak yang relevan.
Prior to the performance of an
Sebelum melakukan Penilaian Resiko,
assessment the HSE Manager shall be
K3L Manager harus diberitahu dan
notified and informed of the full scope
dijelaskan mengenai lingkup Penilaian
for the assessment. The HSE
Resiko tersebut. Jika dianggap perlu, K3L
Manager, can if deemed necessary,
Manager dapat mengikuti Penilaian
attends the assessment.
Resiko ini.
4. ACCEPTANCE CRITERIA
4. KRITERIA DAPAT DITERIMA
Acceptance Criteria expresses the level
Kriteria Dapat Diterima menyatakan
of Risk for the work task.
tingkat Resiko dari pekerjaan.
The Risk Levels are calculated by
Tingkat Resiko dihitung dengan
utilizing the Consequences and
menggunakan hubungan antara
Likelihood = Risk Rating (Level) using
Konsekuensi dan Kemungkinan = Nilai
the following ratings.
(Tingkat) Resiko, seperti nilai berikut ini:
4.1 Likely Consequence
4.1 Nilai Keparahan
The following Severity values shall be
Nilai Keparahan berikut ini harus
used when calculating Risks
digunakan untuk menghitung Resiko.
Severity level 1:
Tingkat Keparahan 1:
 Risk for personal injuries
 Resiko terhadap cedera manusia
requiring first aid treatment,
memerlukan pengobatan P3K, atau
or minimal risk.
resiko minimal.
 Risk for Material Damage or
 Resiko Kerusakan Harta Benda
Cost of Loss to the value of
Page: 6 of 22
less than Rp 500.000. dengan Biaya Kerugian kurang dari

Severity Level 2: Rp 500.000.
 Risk for personal injuries Tingkat Keparahan 2:
requiring Medical Treatment  Resiko terhadap cedera manusia
and Restricted Work. mengakibatkan Perawatan Medis,
 Risk for Material Damage or Kerja Ringan dan Kerja Terbatas.
Cost of Loss between Rp  Resiko Kerusakan Harta Benda
500.000 – Rp 1.000.000. dengan Biaya Kerugian antara Rp
500.000 – Rp 1.000.000
Severity Level 3:
 Risk of severe injury (Lost Tingkat Keparahan 3:
Time Accident/ Injury).  Resiko cedera parah (Kecelakaan
 Risk of Materials Damage or Kehilangan Waktu Kerja).
Cost of Loss between Rp  Resiko Kerusakan Harta Benda
1.000.000 – Rp 5.000.000. dengan Biaya Kerugian antara Rp
1.000.000 – Rp 5.000.000
Severity Level 4:
 Risk for personal injuries Tingkat Keparahan 4:
resulting in long term or  Resiko terhadap cedera manusia
permanent disability. mengakibatkan Cacat Permanen.
 Risk of Materials Damage or  Resiko Kerusakan Harta Benda
Cost of Loss between Rp dengan Biaya Kerugian antara Rp
5.000.000 and Rp 10.000.000. 5.000.000 – Rp 10.000.000.
Severity level 5:
 Risk for Fatality. Tingkat Keparahan 5:
 Risk of Materials Damage or  Resiko Kematian.
Cost of Loss in excess of Rp  Resiko Kerusakan Harta Benda
10.000.000 dengan Biaya Kerugian lebih dari Rp
10.000.000.
4.2 Probable Recurrence

4.2 Kemungkinan Keadaan Terulang
The following Probable Recurrence
values shall be used when calculating Nilai Kemungkinan Keadaan Terulang
Risks: berikut harus digunakan untuk
menghitung Resiko:
Probability level A: Probable
recurrence between 1 to 14 days. Kemungkinan level A: Kemungkinan
terulang antara 1 hingga 14 hari.
Probability level B: Probable
recurrence between 14 days to 6 Kemungkinan level B: Kemungkinan
months. terulang antara 14 hari hingga 6 bulan.
Probability level C: Probable

recurrence between 6 and 12 months. Kemungkinan level C: Kemungkinan
Page: 7 of 22
terulang antara 6 hingga 12 bulan.

Probability level D: Probable
recurrence between 1 to 5 years. Kemungkinan level D: Kemungkinan
terulang antara 1 hingga 5 tahun.
Probability level E: Probable
recurrence over 5 years. Kemungkinan level E: Kemungkinan
terulang lebih dari 5 tahun.
4.3 Determining the Risk Level
4.3 Menentukan Nilai Tingkat Resiko
Table 4.3 below summarizes the
Likely Consequence and Likely Tabel 4.3 di bawah ini menyimpulkan
Probability as described in paragraph nilai Keparahan dan Kemungkinan
4.1. and 4.2 above. Terulang dan definisi yang dijelaskan
pada paragraf 4.1 dan 4.2 di atas.
The Risk Level is determined by first
assessing the Most Likely Tingkat Resiko ditentukan: pertama
Consequence value (1 to 5) using the dengan mengukur nilai Keparahan (1
definitions quoted in paragraph 4.1 hingga 5) menggunakan definisi yang
above, and presented in tabular form dijelaskan pada paragrap 4.1 di atas, dan
on the left side in Table 4.3, then ditampilkan pada bentuk tabulasi pada
addressing the Most Likely bagian kiri Gambar 4.3, dan selanjutnya
Probability value(1 to 5) quoted in mengarah pada nilai Kemungkinan
paragraph 4.2, and presented Terulang (A hingga E) dijelaskan dalam
horizontally on top of Table 4.3. paragrap 4.2, dan ditampilkan pada posisi
mendatar bagian atas Gambar 4.3.
The Risk Level may then be read in
the box were the two lines meet. Kemudian Tingkat Resiko dapat dibaca
dalam kotak pertemuan dua jalur tersebut.
Note: You can only derive at a Risk
by using the table above, and not by Catatan: Anda akan dapat menentukan
multiplying one of the values by the suatu Tingkat Resiko dengan
other. menggunakan tabel di bawah, dan
mengalikan nilai yang satu dengan yang
lainnya.
Apply Likely Consequence first, and
Probability last. Aplikasikan “Keparahan” terlebih
dahulu, baru kemudian “Kemungkinan
Terulang”.
Page: 8 of 22
Table 4.3: Qualitative Risk Analysis Tabel 4.3: Matriks Analisis Resiko
Matrix – Level of Risk. Kualitatif – Tingkat Resiko.
PROBABILITY
PERSONAL INJURIES MATERIAL

(CEDERA MANUSIA) DAMAGE
(RUSAK HARTA E
BENDA) (US$)
D C B A
C
Fatal > 10,000 5E 5D 5C 5B 5A 5
(Kematian) O
Serious injury with N

possible disablement 5,000 – 10,000 4E 4D 4C 4B 4A 4
(Cedera serius dgn. S
cacat permanen)
E
Serious injury/ Loss 1,000 – 5,000 3E 3D 3C 3B 3A 3
Time Accident (Cedera Q
Serius/ Hilang Waktu
Kerja)
Medical treatment injury/ E
Restricted Work 500 – 1,000 2E 2D 2C 2B 2A 2
(Cedera perawatan N
Medis/ Kerja Ringan)
First aid treatment injury C
(Cedera Pengobatan < 500 1E 1D 1C 1B 1A 1
P3K) E
High Risk Medium Low Risk

(Resiko Risk (Resiko
Tinggi) (Resiko Rendah)
Sedang)
Page: 9 of 22
5. DETERMINE RISK RATING 5. PENENTUAN TINGKAT RESIKO
From the table above the Risk Rating Dari table di atas Tingkat Resiko dibagi
will fall into 3 categories, as follows: menjadi 3 kategori, seperti berikut:
5.1 High Risk 5.1 Resiko Tinggi

The High Risk area, marked in black in Daerah Resiko tinggi ditandai warna
the above table indicates that the Risk hitam pada tabel di atas yang
is unacceptable, that the operation/ menunjukkan bahwa Resiko tersebut
action must be discontinued, re- tidak dapat diterima, bahwa operasi kerja/
engineered and that the Risk must be tindakan harus dihentikan, perekayasaan
reduced. ulang dilakukan dan Resiko harus
dikurangi.
A Situation may occur where the Suatu situasi tertentu mungkin terjadi bila
Probable Outcome cannot be reduced Hasil Penilaian tidak dapat dikurangi
from Black to the Grey area. In such dari daerah warna Hitam ke Abu-abu.
cases the operations may still continue Dalam kasus tersebut, operasi masih
providing all possible control measures dapat dilanjutkan dengan melakukan
have been identified and implemented semua tindakan pengendalian yang
using the As Low As Reasonably mungkin telah diidentifikasi. dan
Practicable (ALARP) principle, and diimplementasikan menggunakan prinsip
the responsible person for the ALARP ALARP/ As Low As
operations are duly made aware of and Reasonably Practical (Sekecil Mungkin
accept the Risk. Layak Mudah Dilaksanakan), dan orang
yang bertanggung jawab benar-benar
memahami dan menerima Resiko
tersebut.
5.2 Medium Risk 5.2 Resiko Sedang

The Medium Risk area marked in grey Daerah Resiko Sedang ditandai dengan
in table above could be acceptable, but warna abu-abu pada tabel di atas yang
standards, design and procedures dapat diterima, tetapi standar, desain dan
should be improved to minimize Risk. prosedur harus ditingkatkan untuk
It is also a requirement that all mengurangi Resiko. Hal ini juga
personnel involved shall be merupakan suatu persyaratan semua
familiarised with all potential Hazards personil yang terlibat harus mengetahui
and Risks prior to commencement of Bahaya dan Resiko yang potensial
the operation. sebelum pelaksanaan operasi kerja.
5.3 Low Risk 5.3 Resiko Rendah

The Less Serious area, marked in no Daerah Resiko Rendah, tidak diwarnai
colour in the above table indicates that pada table di atas, menunjukkan bahwa
Page: 10 of 22
the Risks are acceptable, it does Resiko dapat diterima, akan tetapi tidak
however not preclude anyone from menghalangi seseorang untuk
considering, and reducing the Risk mempertimbangkan, dan mengurangi
even further. Resiko lebih jauh.
Page: 11 of 22
6. Key Elements of Risk Assessment 6. Elemen Kunci dari Penilaian
The elements to be addressed and the Elemen-elemen yang akan diarahkan dan
sequence of events to perform Risk menjadi urutan kejadian untuk pelaksanaan
Assessment are indicated on the Penilaian Resiko tercantum dalam diagram
following flowchart: alir berikut:
Page: 12 of 22
7. Summary of Risk Assessment 7. Ringkasan Teknik Penilaian Resiko
RISK ANALYSIS
TECHNIQUE ASSESSOR APPLICATION
General Hazard Identification Managers and Supervisors, 1. At Engineering Planning

and Risk Assessment Engineers, appropriate senior Stages prior to issuing operations
personnel, HSE personnel, procedure
applicable competent
personnel
2. At Work allocation stages.
3. At Work/ task commencement.
JSA Supervisors and employees All Position Descriptions to

(Job Safety Analysis) identify Hazards and Risks an
employee will be exposed to
carrying out his daily work and
precautions to be implemented.
HAZOP Engineers, Supervisors, Line Operation procedures as

(Hazard Operability Study) Management, HSE personnel determined in Hazard
Identification, Projects, Unit/ sites
related to operations.
Page: 13 of 22
8. RISK ASSESSMENT TECHNIQUES 8. TEKNIK PENILAIAN RESIKO
Company uses three appropriate Perusahaan menggunakan tiga macam

techniques for the operations. teknik yang sesuai untuk pelaksanaan
operasi di Perusahaan.
8.1 GENERAL RISK ASSESSMENT 8.1 PENILAIAN RESIKO SECARA

UMUM
In general, operation activities at PT. Secara umum, kegiatan operasional PT.
KENCANA ALAM PUTRA are KENCANA ALAM PUTRA
required to perform General Risk membutuhkan pelaksanaan Penilaian
Assessment by working through the Resiko secara umum yang dilakukan
logical sequence detailed in Section 6. dengan urutan logik yang dijelaskan
dalam Bagian 6.
The General Risk Assessmenti s Penilaian Resiko Secara Umum biasanya

normally called Risk Assessment Level disebut Penilaian Resiko Tingkat 1 akan
1 which will be prepared for all disiapkan untuk semua kegiatan
operations. operational.
All procedures produced must include Semua prosedur yang dibuat harus
a General Risk Assessment and disertakan dalam Penilaian Resiko secara
Analysis of Environment Aspect & Umum dan memiliki formulir yang
Impact and have the appropriate sesuai, sebagai lampiran dalam prosedur
forms included, as an Appendix to the ini.
procedure.
The General Risk Assessment will be Penilaian Resiko akan ditinjau ulang
received and reviewed by the involved oleh Manager dan metode-metode
Manager and an additional methods, lainnya, sepeti JSA atau HAZOP harus
i.e. JSA or HAZOP shall be included. disertakan.
The completed forms are then attached Formulir yang telah diisi lalu dilampirkan
to individual task plans to ensure pada rencana kerja masing-masing guna
communication of Risks to all meyakinkan komunikasi Resiko dibahas
personnel associated with the task. dengan personil yang terkait dengan
pekerjaan tersebut.
Description Penjelasan
Look for Hazards which you could Cari sumber Bahaya yang anda
reasonably expect to result in perkirakan akan menyebabkan
significant Harm under the conditions kecelakaan/ kerugian yang ada dalam
in the workplace. Use the following tempat kerja. Gunakan pedoman berikut,
as a guide, and ask yourself “What dan tanyakan pada diri sendiri “Apa
if” in connection with these Jika” yang terkait dengan kata petunjuk
Page: 14 of 22
guidewords. berikut.
Be prepared to add to this list as new Akan ditambahakan dalam daftar ini
Hazards are identified. Bahaya-bahaya baru yang
teridentifikasi.
STEP 1 – LANGKAH 1 –
IDENTIFY THE HAZARD IDENTIFIKASI BAHAYA YANG
INVOLVED ADA
 Slip/ Trip/ Fall Hazards  Bahaya Licin/ Tersandung/ Terjatuh
 Fire/ Explosions  Kebakaran/ Peledakan
 Chemicals/ Pollution/  Bahan Kimia/ Pencemaran
Contaminants Lingkungan/ Kontaminasi
 Falling objects  Objek Jatuh
 Moving parts of machinery  Bagian mesin yang bergerak
 Ejection of material (welding/  Penyemburan material (pekerjaan
grinding) las/ gerinda)
 Pressure/ Vacuum  Tekanan/ Sedotan
 Electricity  Kelistrikan
 Working at height  Bekerja di ketinggian
 Noise  Kebisingan
 Dust  Debu
 Fumes  Asap
 Loss of Position  Posisi Kerja Terbuka
 Manual handling  Penanganan Secara Manual
 Poor lighting  Penerangan Yang Kurang
 Low/ High temperature  Temperatur Kurang/ Tinggi
 Asphyxia (Oxygen starvation)  Asphyxia (Oksigen terpisah)
 Radiation  Radiasi
 Vibration  Getaran
In addition, the to be considered in Sebagai tambahan, yang

the Hazard Identification includes: dipertimbangkan dalam Identifikasi
Release to Atmosphere: baya termasuk:
 Halon Fire Extinguisher Terlepas ke Udara:
 NDT Dry Penetrant Spray Cans  Pemadam Api Media Halon
 Fuel Gas (Oxygen, Acetylene,  Kaleng Semprot NDT Dry
LPG) Penetrant
 Gas BBM Gas (Oxygent,
 Inert Gases (Nitrogen, Argon) Acetylene, LPG)
 Radiation  Gas Inert (Nitrogen, Argon)
Page: 15 of 22
 Open Flame  Radiasi

 Smoke  Api Terbuka
 Grit Blasting Operations  Asap
 Painting & Welding Fumes  Operasi Grit Blasting
 Asap Cat & Las
Release to Water: Terlepas ke Air:

 Release to Drainage System  Terlepas ke Sistem Drainase
 Oily Water  Air bercampur minyak
 Fuel Storage Tank  Tanki Penyimpanan BBM
 Coolant Treatment Plant  Fasilitas Pengola Coolant
 Waste Collection Area  Tempat Penampungan Limbah
Waste Materials: Waste Materials:

 Scrap Steel  Besi Tua
 Paint Product  Produk Cat
 Oily Waste Water Product  Produk Limbah Air
 Timber  Kayu
 Battery  Aki
 Paper  Kertas
 General Waste  Sampah Umum
Contamination of Land: Kontaminasi ke Tanah:

 Accidental Spillage: Oil, Fuel &  Tumpahan Cairan: Oli, BBM &
Paint Product Produk Cat
Use of Raw Material & Resources: Penggunaan Sumber dan Bahan

 Power Generation Baku:
 Water Consumption  Mesin Generator
 Konsumsi Air
Nuisance/ Other Issues: Nuisance/ Masalah lain:

 Noise  Kebisingan
 Ultra Violet from welding/  Sinar Ultra Violet dari las/
cutting. pemotongan.
WHO/WHAT MIGHT BE WHO/ WHAT MIGHT BE
HARMED? HARMED?
 Newly hired personnel  Personil Karyawan Baru
Page: 16 of 22
 Office staff  Karyawan Pekerja Kantor

 Subcontractors  Subkontraktor
 People sharing your workplace  Orang yang bekerja bersama di
tempat kerja anda
 Operators  Operator
 Cleaners  Penjaga Kebersihan
 Members of the public  Masyarakat
 Personnel new at workshop  Personil baru di workshop
 Assets material, equipment  Material, peralatan
 Environment  Lingkungan
Pay particular attention to: Perhatian khusus diberikan kepada:
 Staff with disabilities  Karyawan yang cacat

 Visitors  Pengunjung
 Inexperienced staff  Karyawan yang tidak mempunyai
pengalaman
 Lone workers  Bekerja sendirian
STEP 3 - LANGKAH 3-
IS THE RISK ADEQUATELY APAKAH RESIKO TERKDENDALI
CONTROLLED? SECARA BENAR?
Are precautions already taken against Apakah langkah pencegahan diambil

the Risks from Hazards listed? For terkait dengan Resiko dari Bahaya-
example are the following provided: bahaya yang terdaftar? Sebagai contoh
tersedianya:
 Adequate information,  Informasi, instruksi, pelatihan yang
instruction, training? mencukupi?
 Adequate systems or procedures?  Sistem dan prosedur yang benar?
Do the existing precautions: Apakah langkah pencegahan yang

ada:
 Meet the standards set by a legal  Memenuhi standar yang ditetapkan
requirement? oleh perundangan dan industri?
 Comply with a recognised  Patuh terhadap standar industri yang
industry standard? diakui?
 Represent good practice?  Melihatkan praktek kerja yang
baik?
 Mengurangi Resiko beralasan dapat
 Reduce Risk as far a reasonably dikerjakan?
practicable?
Page: 17 of 22
If so, then the Risks are adequately Jika ya, lalu Resiko tersebut
controlled, but you need to indicate dikendalikan secara benar, namun perlu
the precautions you have in place. ditentukan langkah pencegahan yang
You may refer to procedures, harus dilakukan, Mungkin dapat
company rules, Industry Codes of merujuk pada prosedur, aturan
Practice or guidelines, giving this perusahaan, Code of Practice atau
information. pedoman, yang memberikan informasi
tersebut.
WHAT FURTHER ACTION IS APA LANGKAH SELANJUTNYA
REQUIRED TO CONTROL THE YANG DIPERLUKAN UNTUK
RISK? MENGENDALIKAN RESIKO?
Priority must be given to those Risks Prioritas harus diberikan terhadap

which affect large numbers of people Resiko yang berdampak luas terhadap
and/or could result in serious Harm. orang and/ atau berakibat kecelakaan.
The principles below should be Prinsip di bawah ini harus dilakukan
applied when taking further action, if saat melakukan tindakan lanjutan, jika
possible in the following order: mungkin dengan mengikuti petunjuk
berikut:
 Remove the Risk completely  Menghilangkan Resiko tersebut secara

keseluruhan
 Try a less risky option  Mencoba opsi resiko yang rendah
 Prevent access to the Hazard (e.g.  Mencegah akses terhadap Bahaya
by guarding) (seperti berjaga-jaga)
 Organize work to reduce exposure  Mengatur pekerjaan untuk
to Hazard mengurangi paparan terhadap
bahaya
 Issue PPE (as a last resort to  Pemberian APD (sebagai cara terakhir
reduce the Risk) untuk mengurangi Resiko)
 Provide equipment/facilities (e.g.  Menyediakan peralatan/ fasilitas
washing facilities for removal of (seperti membersihkan fasilitas
contamination) untuk menghilangkan kontaminasi).
STEP 5 – RISK ACCEPTANCE LANGKAH 5 – KRITERIA

CRITERIA PENERIMAAN
RESIKO
In order to make best use of Untuk memanfatkan penggunaan yang

resources, a method of ranking the terbaik dari sumber-sumber daya,
Hazard in order of criticality is tentukan metoda tingkat Bahaya agar
developed Risk Acceptance Criteria is hal-hal penting ditentukan dalam
described in section 6. Kriteria Penerimaan Resiko yang
Page: 18 of 22
dijelaskan dalam bagian 6.
STEP 6 - LANGKAH 6 -
THE ASSESSMENT MUST BE PENILAIAN HARUS DITINJAU
REVIEWED FROM TIME TO ULANG DARI WAKTU KE
TIME AND REVISED WHEN WAKTU DAN PERBAIKAN
NECESSARY DILAKUKAN BILA DIPERLUKAN
Sooner or later new machines, Cepat atau lambat mesin-mesin, bahan-

substances and procedures will be bahan dan prosedur yang baru akan
introduced which could lead to new dapat menyebabkan Bahaya baru atau
or increased Hazards. If there is any menambah Bahaya. Bilamana adanya
significant change, the assessment perubahan yang signifikan, penilaian
must take account of the new Hazard. harus dilakukan terhadap Bahaya-
In any case, it is good practice to bahaya yang baru. Hal ini merupakan
review assessments from time to time. merupakan cara yang baik untuk
This should not be done for every meninjau penilaian dari waktu ke waktu.
trivial change, or still more, for each Hal ini tidak harus dilakukan untuk
new job, but when a new job perubahan-perubahan yang sederhana,
introduces significant Hazards or untuk setiap pekerjaan baru, tetapi
when personnel previously not apabila terdapat pekerjaan baru yang
involved are being used. mempunyai bahaya signifikan atau ada
personil baru yang terlibat.
8.2 JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) 8.2 JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
Objectives Tujuan
The aim of the Job Safety Analysis is to Maksud dari Analisa Keselamatan Kerja
clearly identify the Hazards that an adalah untuk menganalisa Sumber-
employee will be exposed to on a daily sumber Bahaya secara jelas dan
basis as they carry out their duties. teridentifikasi baik dimana pekerja
The Hazards will be rated in such a terpapar setiap hari. Sumber-sumber
manner to identify those, which are Bahaya akan dinilai dengan cara
considered the more serious. The mengidentifikasi semua yang dianggap
employee is to be encouraged to sangat serius. Pekerja dianjurkan untuk
exercise additional caution and melatih kewaspadaan dan berjaga-jaga
vigilance when conducting activities, ketika menjalankan kegiatan kerja yang
which have highly rated potential memiliki tingkat potensi bahaya yang
Hazards. tinggi.
Works activities at PT. Kencana Alam Aktivitas pekerjaan dilokasi PT. Kencana
Putra or at client site are required to Alam Putra atau di lokasi klien
perform JSA by working through the diharuskan melaksanakan JSA dengan
logical sequence. bekerja menurut urutan logika.
Page: 19 of 22
JSA Identification Identifikasi JSA
The first step in JSA involves a Langkah pertama dalam JSA melibatkan
systematic identification of the various identifikasi yang sistimatik dari berbagai
job functions/ disciplines that exist fungsi/disiplin kerja yang ada di
within Company. Typically this would Perusahaan. Secara tipikal akan
involve identifying the job title of each melibatkan pengidentifikasian ruang
individual. lingkup pekerjaan dari masing-masing
individu.
The next step requires that the normal Langkah selanjutnya membutuhkan
discipline associated activities are disiplin normal yang berkaitan dengan
clearly identified and listed under the aktivitas kerja yang teridentifikasi jelas
job title. dan dicatat dalam nama pekerjaan.
The identification of activities must be Identifikasi aktivitas kerja harus

carried out as a joint exercise between dilakukan bersama antara Supervisor
a discipline supervisor and one or bagian terkait dengan satu atau beberapa
more employee, who is employed by karyawan di departemen tersebut.
Company under the job
function/discipline being evaluated.
All related job functions within Semua fungsi kerja yang relevan pada
Company are to be evaluated using the Perusahaan dievaluasi menggunakan
JSA system, and the completed forms sistem JSA, formulir-formulir yang
are to be kept at the work-site with sudah dilengkapi tersedia di tempat kerja
copies being forwarded to the HSE dengan tembusan diberikan kepada K3
Manager, as a record. Manager sebagai catatan.
On any work-site where the JSA is still Pada setiap tempat kerja dimana aktifitas
active after a period of 6 months then JSA sedang berjalan, setelah jangka
the JSA will be reviewed and revised waktu 6 bulan penerapan, JSA tersebut
as necessary to reflect changes in work akan ditinjau ulang dan direvisi
practices or other relevant seperlunya untuk menunjukkan
information. perubahan dalam cara-cara kerja atau
adanya tambahan informasi yang
lainnya.
It is the responsibility of the Line Merupakan tanggung jawab Jajaran

Manager(s) to ensure that JSA’s exist Manajer untuk memastikan bahwa
for all job functions directly under keberadaan JSA untuk semua fungsi
there are of influence. In this way they kerja secara langsung berada di bawah
will assist as required by supervisory pengawasannya. Dalam hal ini mereka
personnel and the HSE Manager. akan membantu jika diperlukan oleh K3
Manager.
Page: 20 of 22
8.3 HAZARD AND OPERABILITY 8.3 HAZARD AND OPERABILITY

STUDY (HAZOP) STUDY (HAZOP)
The HAZOP is a qualitative technique HAZOP merupakan suatu teknik

for identification of a hazard and/or kualitatif untuk mengidentifikasi suatu
operability problems relating to a sumber bahaya dan/atau masalah-
specific design, system or operation. masalah operasional yang berhubungan
dengan desain, sistem atau operasional
yang spesifik.
This technique involves a team of key Teknik ini melibatkan posisi-posisi kunci
personnel who have an expert dalam suatu tim yang memiliki
knowledge of the specific design, pengetahuan khusus dalam desain,
system or operation, which should sistem atau operasional, dimana harus
include the operators of the system. A juga mengikut sertakan operator dari
chairperson, who is an expert of the sistem tersebut. Ketua tim adalah orang
HAZOP technique, but not necessarily yang ahli dalam teknik HAZOP, namun
on the design or operation, provides juga perlu paham dalam desain atau
guidance. The team interrogate operasi, karena ia akan menyediakan
deviations in the design, system works pedoman. Tim ini akan mengintrogasi
or operation, a section at a time, using penyimpangan desain, bekerjnyaa sistem
a systematic approach consisting of atau operasion, suatu seksi pada suatu
guide works applied to operating periode dengan menggunakan
parameters. pendekatan yang sistematik berisi kata-
kata pedoman yang teraplikasi pada
parameter operasi.
The findings of the HAZOP study are Penemuan dari studi HAZOP
fully documented, with follow-up didokumentasikan seluruhnya dengan
actions specified as appropriate. The langkah tindak lanjut yang spesifik
HAZOP technique shall satisfy two kesesuaiannya. Tehnik HAZOP harus
basic criteria: memenuhi dua kriteria dasar:
1. A panel of experts, who among 1. Studi ini dilakukan oleh suatu

them possess expertise on the kelompok ahli, dimana diantaranya
design, system, operation, memiliki keahlian dalam desain,
maintenance and safety of the sistem, operasional, pemeliharaan dan
hardware and/or procedures keselamatan dari perangkat keras dan/
during the study, performs the atau prosedur.
study.
2. The review is controlled by a 2. Peninjauan ulang dilakukan oleh
Page: 21 of 22
HAZOP Chairman, using a Ketua tim HAZOP, dengan

systematic set of guidewords to menggunakan pedoman kata-kata
prompt questions to the expert yang sistematik untuk bertanya secara
panel. These questions are related cepat kepada kelompok ahli tersebut.
to potential deviations from Pertanyaan-pertanyaan tersebut
design, system or operation. berhubungan dengan potensi
penyimpangan dari desain, sistem atau
operasional.
3. The HAZOP technique is 3. Teknik HAZOP dijelaskan dalam dua

described in two different pedoman yang berbeda, apakah teknik
guidelines, is the technique used digunakan untuk HAZOP kerja darat,
for onshore HAZOP, and is the dan teknik digunakan untuk HAZOP
technique used for offshore pada instalasi lepas pantai. Kedua
installation HAZOP. The two pedoman ini harus digunakan sebagai
guidelines shall be used as a basis dasar pelaksanaan semacam HAZOP.
when performing such HAZOPs.
APPENDICES: LAMPIRAN:
1. General Risk Assessment and 1. Formulir
Analysis of Environment Aspect & General Risk Assessment and Analysis
Impact Form of Environment Aspect & Impact
2. Job Safety Analysis (JSA) Form 2. Formulir Job
3. Hazard Operability Study (HAZOP) Safety Analysis (JSA)
Form 3. Formulir
Recommendation Close Out Form Hazard Operability Study (HAZOP)
Formulir Recommendation Close Out
Page: 22 of 22

Rev SOP HIRA

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Rev SOP HIRA

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PT.

KENCANA ALAM PUTRA

HAZARD IDENTIFICATION RISK

Document No.: KAP/HSE/PROC/09

Rev. No Purpose Date Editor Reviewer Approval

F Renewal of Document 23/02/2023 LDK KD MS

E Renewal of Document 07/12/2021 NMH KD MS

D Renewal of Document 09/12/2019 NMH KD MS

C Renewal of Document 10/01/2017 FTP KD MS

B Renewal of Document 26/08/2015 FTP KD MS

Revised and Issued for

REVISION RECORD SHEET

E 07/12/2021 Renewal of Document All Pages

D 09/12/2019 Renewal of Document All Pages

C 10/01/2017 Renewal of Document All Pages

B 26/08/2015 Renewal of Document All Pages

A 14/08/2013 Approved for Implementation All Pages

0 05/08/2010 Issued for review

Recipient Company E-Mail Address Qty

1.1 Scope 1.1 Lingkup

1.2 Objectives 1.2 Sasaran

1.3 Responsibilities 1.3 Tanggung Jawab

Manager in each department is Manager di masing-masing bagian

1.4 Definitions 1.4 Tanggung Jawab

a. Risk Management a. Manajemen Resiko

monitor and continuously reduce menghilangkan, memantau dan

b. Risk Assessment and Analysis of b. Penilaian Risiko

c. A Hazard is something with the c. Bahaya berarti suatu sumber

Bahaya, dan ini adalah lawan dari

2. GENERAL REQUIREMENT 2. PERSYARATAN UMUM

Risk Assessment shall be performed Penilaian Resiko harus dilakukan

This is various methods at our Metode yang bervariasi ini bertujuan

3. ORGANIZING RISK ASSESSMENT 3. MENGORGANISIR TEAM

in performing Risk Assessment.. Resiko.

Included in the team shall be Mereka yang tergabung dalam tim

less than Rp 500.000. dengan Biaya Kerugian kurang dari

4.2 Probable Recurrence

Probability level C: Probable

terulang antara 6 hingga 12 bulan.

PERSONAL INJURIES MATERIAL

Serious injury with N

High Risk Medium Low Risk

5. DETERMINE RISK RATING 5. PENENTUAN TINGKAT RESIKO

5.1 High Risk 5.1 Resiko Tinggi

5.2 Medium Risk 5.2 Resiko Sedang

5.3 Low Risk 5.3 Resiko Rendah

6. Key Elements of Risk Assessment 6. Elemen Kunci dari Penilaian

7. Summary of Risk Assessment 7. Ringkasan Teknik Penilaian Resiko

General Hazard Identification Managers and Supervisors, 1. At Engineering Planning

3. At Work/ task commencement.

JSA Supervisors and employees All Position Descriptions to

HAZOP Engineers, Supervisors, Line Operation procedures as

8. RISK ASSESSMENT TECHNIQUES 8. TEKNIK PENILAIAN RESIKO

Company uses three appropriate Perusahaan menggunakan tiga macam

8.1 GENERAL RISK ASSESSMENT 8.1 PENILAIAN RESIKO SECARA

The General Risk Assessmenti s Penilaian Resiko Secara Umum biasanya

In addition, the to be considered in Sebagai tambahan, yang

 Open Flame  Radiasi

Release to Water: Terlepas ke Air:

Waste Materials: Waste Materials:

Contamination of Land: Kontaminasi ke Tanah:

Use of Raw Material & Resources: Penggunaan Sumber dan Bahan

Nuisance/ Other Issues: Nuisance/ Masalah lain: