M. 5 Batas-Batas Atterberg
M. 5 Batas-Batas Atterberg
BATAS-BATAS
ATTERBERG
AIUN HAYATU R
PENDAHULUAN
Salah satu sifat yang penting pada tanah berbutir halus adalah
sifat plastisitas.
Oleh sebab itu atas dasar kandungan air dalam tanah, tanah
dapat dibagi mejadi empat kondis dasar:
PADAT
SEMI PADAT
PLASTIS
CAIR
ATTERBERG LIMIT
LIQUIT LIMIT
Batas cair (LL), didefinisikan sebagai kadar air tanah pada batas
antara keadaan cair dan keadaan plastis batas atas dari daerah
plastis.
Ditentukan Uji Cassagrande
LL = kadar air tanah dimana apabila dibuat goresan pada tanah
tersebut dengan spatula standard akan menutup pada 25 kali
pukulan.
LIQUIT LIMIT
Oleh karena itu, pada pengujian batas cair paling sedikit mengambil
sampel empat kali dengan jumlah kadar air yang berbeda sehingga
memenuhi jumlah pukulan N.
Dengan:
IF = Indeks Aliran
w1 = kadar air (%) pada N1 pukulan
w2 = kadar air (%) pada N2 pukulan
LIQUIT LIMIT
Dari hasil analisis dari beberapa uji batas cair, US Waterways Experiment
Station, Vicksburg, Mississipi (1949), mengusulkan persamaan batas cair:
tan
N
LL w N
25
Dengan:
N = Jumlah pukulan, untuk menutup celah 0.5 in (12.7 mm)
wN = Kadar air
tg β = 0.121 (nilai tg β = 0.121 tidak sama untuk semua jenis tanah)
LIQUIT LIMIT
Metode lain yang juga digunakan untuk menentukan batas cair yang
banyak digunakan di Eropa dan Asia adalah Fall Cone Method (British
Standard-BS1377).
Pada pengujian ini untuk menentukan nilai kadar air menggunakan cone
yang memiliki kemiringan 30˚ dan berat 0.78 N (80 gf) yang akan
memberikan tekanan di jarak d = 20 mm selama 5 detik ketika
menyentuh tanah.
Karena kesulitan dalam memperoleh nilai batas cair dalam satu kali
pengujian, maka dibutuhkan empat atau lebih pengujian dengan variasi
kadar air.
w2 w1
I FC
log d 2 log d 1
Batas plastis (PL) kadar air pada kedudukan antara daerah plastis
dan semi padat.
Pada kasus penentuan nilai batas cair menggunakan metode Fall cone,
nilai batas plastis juga dapat ditentukan.
Metode ini menggunakan cone yang sama dengan pengujian batas cair,
yang membedakan adalah berat cone sebesar 2.35 N (240 gf). Nilainya
ditentukan dari d = 20 mm.
Plastic limit
Dari gambar di atas batas susut wi = kadar air tanah awal pada saat
dapat ditentukan dengan cara: sampel diletakkan di dalam
cawan porselin
SL wi w
Δw= perubahan kadar air
Shrinkage limit
M1 M 2 M1 = berat sampel awal (g)
w 100
M2 M2 = berat sampel kering oven (g)
M M2 V V f w
SL 1 100 i 100
M2 M2
Plasticity index
Indeks plastisitas (PI) adalah selisih batas cair (LL) dan batas plastis (PL)
PI LL PL
w PL
LI
LL PL
Dalam beberapa kasus kadar air lapangan untuk tanah lempung sensitif
bisa lebih besar dari nilai batas cair LI > 1
Liquidity index and consistency index
LL w
CI
LL PL
Contoh soal 1
penyelesaian
DIKETAHUI:
M1 = 45 g
M2 = 30 g
Vi = 25 cm3
Vf = 16 cm3
γw = berat volume air (g/cm3)
DITANYAKAN: SL?
JAWAB:
M M2 V V f w
SL 1 100 i 100
M2 M2
Contoh soal 1
penyelesaian
M M2 V V f w
SL 1 100 i 100
M2 M2
45 30 25 16 1
SL 100 100 50 30 20%
30 30
Contoh soal 2
Benda Uji 1 2 3 4
Jumlah pukulan 12 17 23 28
Tentukan batas cair (LL), indeks plastisitas (PI), dan indeks cair (LI).
Diketahui tanah mempunyai PL = 23%, kadar air di lapangan wN = 35%.
Contoh soal 2
penyelesaian
Hitung kadar air masing-masing sampel:
1. Sampel 1
28.15 24.20
w 100 % 44.38%
24.20 15.30
2. Sampel 2
23.22 20.80
w 100 % 42.46%
20.80 15.10
3. Sampel 3
23.20 20.89
w 100 % 40.60%
20.89 15.20
4. Sampel 4
23.18 20.90
w 100 % 38.64%
20.90 15.00
Contoh soal 2
LL = 39.55%
Jumlah pukulan w
PI LL PL
12 44.38%
PI 39.55 23 16.55%
17 42.46% w PL
LI
23 40.60% LL PL
28 38.64% 35 23
LI 0.725
penyelesaian 16.55
50,00 LL=39.55%
water Content (w)
40,00
30,00
20,00
10,00
10 Numbers of Blows 100
Contoh soal 3
Berikut ini data uji batas cair dan uji batas plastis. Uji batas cair tanah:
20 40.8
28 39
Tentukan batas cair (LL), indeks plastisitas (PI), dan indeks cair (LI).
Diketahui tanah mempunyai PL = 18.7%, kadar air di lapangan wN = 38%.
TERIMA KASIH