Anda di halaman 1dari 16

Bab 2.

KERAMIK
GLASIR , PIGMEN, DAN REFRAKTOR
GLASIR
Glasir (glaze) adalah lapisan tipis berbentuk gelas
yang melekat pada badan keramik dengan tujuan
untuk memberi sifat ketahanan terhadap air,
memberi keindahan permukaan badan keramik, dan
keramik mudah dibersihkan.

Susunan Glasir, dibagi dalam 3 kelompok besar, yaitu


:
1. Glasir garam
2. Glasir kasar atau glasir tanah
3. Glasir frit

Glasir dapat berbentuk cerah/bening, buram putih


atau pudar, berwarna, permukaannya rata/halus,
kasar, berbintik, dll.
GLASIR Bahan baku glasir
a. Silika (SiO2)
Merupakan oksida utama, banyak terdapat pada batu api (plint)

b. Oksida Bor (B2O5)


1) Menjadikan glasir mempunyai titik lebur rendah
2) Jika terlalu banyak, glasir menjadi tidak tahan asam

c. Alumina (Al2O3)
1) Memiliki sifat asam atau basa
2) Dapat bergabung dengan oksida asam atau basa
3) Membuat glasir tahan api
4) Titik lebur naik bila alumina naik

d. Kapur atau Magnesia


a) CaO atau MgO berfungsi sebagai pelebur (flux) untuk glasir suhu
tinggi
b) Tidak baik untuk glasir suhu rendah
Pemakaian kapur dibatasi tidak lebih dari 30%
GLASIR Bahan baku glasir
e. Timbal (PbO)
1) Merupakan pelebur yang paling banyak dipakai
2) Dapat bereaksi dengan silika
3) Merendahkan suhu lebur
4) Karena berbahaya bagi kesehatan manusia dan dapat larut dalam
asam lemah, maka dalam pemakaian harus dibuat frit
5) Pemakaian didapat dari Pb3O5 dan dipasarkan sebagai meni
timbal (PbCO3) atau tepung timah putih (2 PbCO3)

f. Alkali Na2O dan K2O


1) Kedua oksida alkali terdapat dalam feldspar berfungsi sebagai
flux
2) Memungkinkan glasir suhu rendah
3) Pemakaian sebaiknya untuk glasir frit
GLASIR Bahan baku glasir
g. Oksida lain
Untuk mendapatkan tujuan tertentu, transparan tetapi pudar susu
(opeque) dapat dipergunakan Sn, Zircon, atau antimon.

Susunan glasir biasanya dinyatakan dalam perbandingan berat,


sebagai contoh untuk warna opeque :
0,5 PbO
0,2 K2O  0,25 Al2O3. 2,1 SiO2
0,5 CaO (0,3 SnO2)
GLASIR Jenis glasir
1. Glasir garam

Dibuat dari garam Na Cl.


Dibuat dengan cara menaburkan garam dalam tungku pembakaran,
maka garam pada suhu tinggi akan terurai menjadi NaO dan karena
ada uap air akan membentuk NaOH dan HCl

NaOH bereaksi dengan Silikat membentuk lapisan gelas tipis


diseluruh permukaan keramik yang tersentuk oleh uap garam dengan
susunan gelas : Na2O. 0,66 Al2O3. 3,33 SiO2

Pengglasiran cara ini dipergunakan untuk

a. Pembuatan pipa gres (sewerage pipe)


b. Ubin tahan asam
c. Bata klinker
d. Guci atau botol keramik
e. Alat laboratorium
GLASIR Jenis glasir
1. Glasir garam
Dengan adanya lapisan glasir garam ini permukaan keramik terlihat
mengkilap dan lebih rapat air

Badan keramik yang baik untuk diglasir dengan garam adalah yang
banyak mengandung silica bebas.

Warna keramik yang diglasir dengan garam umumnya coklat muda


atau tua tergantung dari warna keramiknya.

Biasanya dipakai untuk pembuatan pipa gress (sewer pipe), ubin


tahan asam, bata klinker, guci/botol keramik dan alat-alat
laboratorium.
GLASIR Jenis glasir
2. Glasir kasar

Glasir kasar dibuat dari bahan-bahan tidak larut dalam air yang
direkatkan pada badan keramik kemudian dibakar sampai titik
lebur. Glasir ini memiliki titik leleh yang tinggi.

Bahan asal digiling halus, dibuat suspensi lalu dilapiskan pada


badan keramik dan dibakar.

Sebagai bahan pelebur digunakan : feldspar, oksida timbal atau


kapur.
GLASIR Jenis glasir
3. Glasir frit

Glasir frit adalah glasir sebelum dipakai dilebur terlebih dahulu.

Cara pembuatannya :
a. Bahan asal dilebur,
b. Hasil peleburan dimasukkan dalam air akan membentuk pasir
gelas,
c. Digiling halus.

Cara memakainya :
a. Tepung glasir dicampur air membentuk suspensi,
b. Dilapiskan pada badan keramik,
c. Dibakar.

Glasir ini paling banyak digunakan pada industri keramik karena


mudah digunakan dan dapat digunakan untuk keramik dengan
bakaran suhu rendah
Proses pembuatan Glasir, secara umum
1. Semua bahan glasir digiling halus
2. Pembakaran sampai titik lebur (difrit)
3. Hasil leburan dimasukkan dalam air dingin
4. Pendinginan ini diperoleh kristal-kristal kecil
5. Penggilingan tahap 2 (dua)
6. Dibentuk slip (tambah air)
7. Dikeringkan
8. Tepung glasir
Cara memakainya :
1. Tepung glasir dicampur air membentuk suspensi,
2. Melekatkan/melapisi badan keramik dengan cara :
pakai kuas, disemprotkan, dicelupkan.
3. Badan keramik yang sudah dilapisi dikeringkan
4. Pembakaran sampai dengan suhu leleh.
Pembakaran dilakukan 2 tahap :
a. Pembakaran biskuit
b. Melelehkan glasir
PIGMEN
Pigmen atau pewarna adalah bahan dipergunakan untuk memberikan
warna lain pada suatu benda (keramik)

Sesuai dengan penggunaannya dibedakan dalam 2 macam :


1. Underglaze colors, pewarna yang dipakai dibawah lapis glasir
2. Overglaze colors, pewarna yang dipakai diatas lapis glasir

Underglaze colors , terbuat dari oksida berwarna ditambah dengan bahan


tahan api : kaolin, alumina atau silika
Cara memakainya :
1. Oksida dan bahan tahan api dibakar,
2. Dicampur air untuk diulaskan pada permukaan keramik,
3. Dibakar (titik leleh pewarna harus lebih tinggi dari pada glasir).

Overglaze colors , terbuat dari oksida berwarna dicampur dengan bahan


pelebur, lalu dibuat frit, digiling halus, dicampur air, dilapiskan/dioleskan
pada permukaan keramik, dikeringkan dan dibakar (titik leleh pewarna
harus lebih rendah dari pada glasir).
PIGMEN
Pigmen untuk keramik biasanya dari :
1. Oksida besi (Fe), untuk warna kuning merah, coklat dan hitam
2. Oksida cobalt (Co), untuk warna abu-abu sampai biru
3. Tembaga(Cu), untuk warna hijau, hijau biru atau hijau kemerahan
4. Oksida mangaan (Mn), untuk warna violet, coklat, hitam
5. Oksida chroom (Cr), untuk warna hijau, merah, pink
6. Oksida nikel (Ni), untuk warna coklat, violet
7. Oksida uranium untuk warna kuning
8. Emas untuk warna merah, purple
9. Platina untuk abu-abu, hitam
10. Oksida timah putih (Sn) untuk warna putih
REFRAKTORI
Refraktori adalah bahan/produk keramik yang tahan lebur/deformasi pada suhu
tinggi. Produk ini tidak meleleh pada suhu ± 1515 °C. Biasanya digunakan oleh
industri lain yang bekerja pada suhu tinggi.

Jenis-jenis refraktori
1. Refraktori asam
Jenis refraktori ini paling banyak digunakan karena tahan terhadap terak yang
bersifat asam. Jenis-jenis produk refraktori asam meliputi :
 Jenis tanah liat tahan api, berupa bata samot yang digunakan pada
industri-industri keramik/industri dengan proses suhu tinggi.
 Jenis refraktori silica, berupa bata silica tahan api. Terbuat dari kuarsa
yang mengandung SiO2 95 % dan CaO2 %. Umumnya digunakan untuk atap
tungku pada industri gelas.
 Jenis bata alumina, yaitu bata yang memiliki kadar Al2O3 ± 50 %, titik
lebur 1800°C, tahan terhadap pengaruh terak. Biasanya digunakan untuk
tungku peleburan gelas.
REFRAKTORI
Jenis-jenis refraktori
2. Refraktori Basa
Dipakai untuk peleburan, dimana terdapat terak bersifat basa. Biasanya
dipakai untuk tungku peleburan besi/baja, semen, kapur. Bahan bakunya
terdiri dari : dolomite, chrome, chrome magnesit (kadar chromenya
dominant), magnesit chrome. Biasanya dikenal dengan nama bata tahan
api dolomite.

3. Refraktori netral
Jenis refraktori/bata tahan api yang tahan terhadap terak asam atau
basa. Diproduksi dalam jumlah kecil karena mahal dan sulit
pembuatannya. Bahan dasarnya berupa grafit, silicon karbit dan alumina
murni. Biasanya digunakan untuk peleburan logam non ferro, dimana
suhu peleburannya tidak terlalu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai