Anda di halaman 1dari 11

Materi Narasumber

KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN BUM DESA


1. Pengertian Kewirausahaan

Secara sederhana, kewirausahaan adalah kegiatan membangun usaha untuk


menciptakan sebuah produk atau jasa. lebih jelas lagi, kewirausahaan merupakan
kemampuan untuk menciptakan dan mengelola sesuatu yang baru melalui proses kreatif
dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, serta sumber daya untuk memecahkan suatu
masalah dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. Selain itu, terdapat
pula definisi kewirausahaan menurut para ahli seperti berikut:

Joko Untoro

Menurut Joko Untoro, kewirausahaan adalah suatu keberanian yang dimiliki seseorang
dalam melakukan berbagai upaya agar kebutuhan hidup bisa terpenuhi, menggunakan
kemampuan dan juga memanfaatkan potensi yang dimiliki agar bisa menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Ahmad Sanusi

Ahmad Sanusi mengartikan kewirausahaan sebagai suatu nilai yang terwujud melalui
tindakan untuk dijadikan sumber daya, kita, siasat, tenaga penggerak, tujuan, proses,
dan hasil bisnis.

Eddy Soeryanti Soegoto

Selanjutnya, menurut Eddy Soeryanti Soegoto, definisi kewirausahaan adalah usaha


kreatif seseorang yang dilakukan berdasar inovasi agar muncul sesuatu yang baru dan
berbeda dari yang lain, mempunyai nilai tambah, bermanfaat, menyediakan lapangan
kerja, dan memiliki hasil yang berguna untuk orang lain

Schumpeter

Kemudian, Schumpeter menjelaskan bahwa kewirausahaan dipandang sebagai


kombinasi baru, termasuk melakukan hal-hal baru yang sudah dilakukan dengan cara
baru. Kombinasi baru tersebut meliputi pengenalan barang baru, metode produksi baru,
pembukaan pasar baru, serta sumber pasokan baru.

Rumelt

Menurut Rumelt, kewirausahaan merupakan penciptaan bisnis baru yang berarti tidak
persis menduplikasi bisnis yang sudah ada, tetapi memiliki beberapa unsur kebaruan.
Berdasarkan definisi kewirausahaan menurut para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa
inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda melalui proses kreatif dan inovatif.
2. Konsep Kewirausahaan

Sebelum mempraktikan kewirausahaan, terdapat dua konsep dasar kewirausahaan yang


perlu kamu perhatikan dan miliki. Konsep tersebut dijelaskan oleh Mardia, dkk dalam
buku kewirausahaan sebagai berikut:

a. Peluang Usaha

Peluang usaha merupakan suatu kesempatan yang dimiliki oleh semua orang
yang memiliki jiwa kreativitas dalam dirinya untuk memulai usaha. Dengan
menerapkan konsep ini, kamu bisa melakukan usaha dengan memanfaatkan
berbagai macam sumber daya untuk mencapai suatu tujuan.

b. Kemampuan Merespon Peluang

Dalam melakukan kegiatan wirausaha, kamu membutuhkan kemampuan untuk


merespon peluang usaha yang ada. Respon tersebut dapat berupa tindakan-
tindakan yang menghasilkan bisnis baru yang produktif dan inovatif, serta
menjawab peluang usaha yang ada.

3. Tujuan Kewirausahaan

Dalam kegiatan kewirausahaan, terdapat beberapa tujuan yang perlu dicapai, yaitu:

a. Mewujudkan ide kreatif dan inovatif seseorang dalam bidang usaha.


b. Menciptakan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan masalah yang berkaitan
dengan bidang usaha.
c. Mengembangkan ide serta cara baru dalam memanfaatkan peluang usaha.
d. Meningkatkan jumlah wirausahaaan yang berkualitas.
e. Mendukung munculnya usaha-usaha kecil.
f. Membuka lapangan pekerjaan.
g. Menyebarkan semangat untuk berinovasi.
h. Menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kewirausahaan. Agar
tujuan-tujuan di atas dapat tercapai, sebagai wirausahawan, perlu memiliki sifat-
sifat yang menjadi ciri khas dari kewirausahaan.

4. Sifat-Sifat Kewirausahaan

Sifat-sifat kewirausahaan sangat penting untuk dipahami dan diterapkan, sebab nantinya
hal ini akan mempermudah kamu dalam membangun suatu usaha. Berikut sifat-sifat yang
harus kamu miliki sebagai seorang wirausahawan:

a. Kreatif dan inovatif


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa inti dari kewirausahaan adalah
menciptakan sesuatu yang baru. Makanya, dalam berwirausaha, kamu
membutuhkan kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif. Ditambah lagi,
seiring berkembangnya zaman, kebutuhan dan keinginan konsumen akan turut
berubah.

b. Komitmen tinggi

Supaya usahamu dapat berjalan dengan lancar, kamu perlu memiliki komitmen
yang tinggi. Selain itu, komitmen juga dibutuhkan agar usahamu dapat terus
berkembang sehingga bisa bersaing di pasaran.

c. Kejujuran

Kewirausahaan yang kamu jalankan harus didasari dengan sifat jujur. Sebagai
contoh, kamu nggak perlu melebih-lebihkan manfaat yang akan dirasakan pembeli
apabila membeli produkmu. Justru jika kamu bersikap jujur dalam berwirausaha,
pembeli akan semakin tertarik dengan produk yang kamu jual.

d. Kemandirian

Dalam berwirausaha, tentunya ada keputusan yang harus kamu ambil dengan
cepat dan tepat. Inilah yang membuat kamu harus memiliki sifat kemandirian, agar
tidak bergantung dengan orang lain saat mengambil suatu keputusan.

e. Kedisiplinan

Sifat terakhir yang harus kamu miliki adalah kedisiplinan. Melalui sifat disiplin,
kamu akan berusaha menjalankan usaha dengan lebih maksimal. Selain itu, sifat
ini juga akan mempermudah kamu dalam manajemen waktu, bekerja sesuai
target, dan lain-lain.

5. Jenis-Jenis Kewirausahaan

Di Indonesia sendiri, terdapat tiga jenis kewirausahaan yang kerap dijalani oleh
masyarakat, yaitu:

a. Bisnis startup

Bisnis startup merupakan jenis kewirausahaan yang banyak diminati oleh


masyarakat Indonesia. Untuk membangun startup, hal pertama yang dibutuhkan
adalah akses digital dan jaringan internet. Sebab, kedua hal tersebut dapat
mempermudah kegiatan wirausaha yang dilakukan. Di Indonesia sendiri, jenis
bisnis startup yang sedang marak dikembangkan adalah startup edukasi, startup
perdagangan, dan juga startup game. Sebagai gambaran, salah satu startup
edukasi yang ada di Indonesia yaitu Quipper. Kemudian untuk startup
perdagangan ada Shopee dan Tokopedia, sementara untuk startup yang bergerak
di bidang game adalah Agate Studio.

b. Industri kreatif

Selain bisnis startup, industri kreatif juga merupakan jenis kewirausahaan yang
memiliki perkembangan pesat di Indonesia. Untuk memulai kewirausahaan di
bidang industri kreatif, kamu bisa memanfaatkan daya kreativitas yang kamu miliki.
Di samping itu, kamu juga wajib menciptakan inovasi menarik yang bisa menjawab
kebutuhan banyak orang. Misalnya, dengan mengembangkan usaha di bidang
desain, periklanan, film, kerajinan tangan, dan masih banyak lagi.

c. Retail

Retail merupakan jenis kewirausahaan yang menjual produk atau jasa kepada
konsumen individu atau konsumen sendiri untuk digunakan secara pribadi, artinya
tidak dijual kembali. Saat menjalankan bisnis retail, kamu bisa menjual produkmu
secara offline maupun online dengan memanfaatkan media sosial dan
marketplace. Beberapa contoh usaha di bidang retail di antaranya adalah menjual
peralatan rumah tangga, kebutuhan fashion, makanan, dan lain-lain.

6. Prinsip Wirausaha Sukses

Banyak orang berpendapat bahwa menjadi seorang wirausaha adala jawaban menuju
kesuksesan, apalagi dewasa ini gelombang krisis ekonomi melanda hampir seluruh
penjuru dunia sehinga menimbulkan keterpurukan ekonomi di berbagai Negara
termasuk Indonesia. Oleh karena itu untuk mengatasi krisis adalah menggerakkan
roda ekonomi dengan berwirausaha. Salah satu kunci untuk membuka peluang usaha
adalah berani memulai untuk berwirausaha sebab pada dasarnya setiap orang
memiliki jiwa wirausaha dalam dirinya masing-masing.

Jangan takut gagal banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha di


analogikan dengan impian seseorang untuk berenang. Walaupun teori mengenai
berbagai gaya berenang sudah dikuasai dengan baik dan literature sudah lengkap,
tidak ada gunanya kalau tidak diikuti dengan menyebur ke dalam air/praktek.
Demikian dengan wirausaha tidak ada gunanya berteori kalau tidak terjun
berwirausaha, sehingga mengalami sendiri, dan sekali lagi jangan takut gagal.

Semangat: dari nasihat Harvey Mckey yang menjadi penghargaan terbesar bagi
wirausahawan bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau
perjalanannya. Dari saran ini maka bersemangatlah dalam usaha anda, pasti
kedepannya akan berhasil.
Kreatif dan inovatif: kreatifitas dan inovasi adalah modal utama bagi seorang
wirausaha. Seorang wirausaha tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi dalam
segala hal.

Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko-resiko ada


dimanapun berada, sering kali kita menghindar dari resiko yang satu, tetapi menemui
resiko lainnya. Namun yang harus di pertimbangkan adalah perhitungkan dengan
sebaik-baiknya sebelum memutuskan sesuatu, terutama dalam bisnis yang tingkat
resikonya tinggi. Sering kali yang menjadi pertimbangan utama dalam berusaha
terutama dalam pengambilan keputusan bukan hanya pada seberapa besar
manfaat/keuntungan yang diperoleh, tapi pada seberapa besar kita mampu
menanggung resiko dan seberapa besar kita mampu menanggung kerugian atas
konsekuensi dari sebuah keputusan.

Sabar, ulet dan tekun: prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha adalah
kesabaran dan ketekunan, meskipun harus menghadapi berbagai bentuk
permasalahan, percobaan dan kendala, bahkan diremehkan oleh orang lain. Dengan
kesabaran biasanya akan memahami dengan baik bagaimana mengatasi
permasalahan yang timbul, sehingga mampu memecahkan dan menghadapinya
dengan baik dan optimal.

Harus optimis. Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan,
sebab kata optimis merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita,
sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus optimis bahwa usaha yang kita
jalankan akan sukses. Dengan optimis, kita akan semakin yakin bahwa yang kita
kerjakan akan berhasil dengan baik.

Ambisius: seorang wirausaha harus berambisi apapun jenis usaha yang


dijalankanya.

Pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun waktunya. Entah
dalam kondisi mendukung atau bahkan saat usaha kita mengalami kemunduruan.

Peka terhadap pasar prinsip peka terhadap pasar atau dapat membaca peluang
pasar adalah prinsip mutlak yang harus di lakukan oleh seorang wirausahawan, baik
pasar di tingkat lokal, regional maupun internasional. Peluang sekecil apapun harus
di identifikasi dengan baik sehingga dapat mengambil peluang pasar tersebut dengan
baik

Berbinis dengan standar etika: prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa
memegang standar etika yang berlaku secara universal. Yang menjadi perhatian
adalah standar etika yang berlaku di setiap negara dikenali dengan baik dan
disesuaikan dengan budaya bangsa bersangkutan. Indonesia memikiki undang-
undang perlindungan konsumen yang dapat dipakai sebagai salah satu pegangan
dalam etika berbisnis.
Mandiri prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri
dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari ketergantungan
dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.

Jujur menurut pytagoras kejujuran adalah mata uang yang akan laku dimana-mana,
jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluruh pemangku kepentingan
perusahaan adalah prinsip wirausaha yang harus di nomor satukan dalam berusaha.

7. Membangun Karakter Wirausaha Desa

Terbitnya UU Desa memimpikan kehidupan desa yang otonom dalam mengelola


pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan pemberdayaan. Pada PP Nomor
43 Tahun 2014 yang diubah melalui PP Nomor 47 Tahun 2015 telah menyebutkan
jika kini desa mempunyai wewenang untuk mengatur sumber daya dan arah
pembangunan. Berlakunya regulasi tentang desa membuka harapan bagi masyarakat
desa untuk berkembang dan maju. Hal tersebut menjadi momentum untuk mendorong
lahirnya desa dengan tata kelola yang lebih akuntabel dan transparan, masyarakat
desa yang partisipatif, dan perekonomian desa yang menghidupi.

Perekonomian desa seringkali dinilai lambat dibanding ekonomi perkotaan. Penataan


ekonomi perdesaan perlu segera dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya
desa secara optimal dengan cara yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat dalam mencapai kesejahteraan secara berkelanjutan. Salah satu solusi
penting yang mampu mendorong gerak ekonomi desa adalah membangun dan
mengembangkan karakter kewirausahaan bagi masyarakat desa.

Dalam pembangunan dan pengembangan karakter kewirausahaan masyarakat desa,


golongan kaum muda perlu mendapat perhatian khusus, selain dengan kondisi
Zaman Now, pertimbangan yang lain adalah kaum muda senantiasa menjadi incaran
sebagai segmen yang potensial.

Peran pemuda tidak dapat dikesampingkan, sebagai kelompok sosial yang aktif
bergerak secara dinamis bersama masyarakat. Pada prakteknya di lapangan,
pemuda dapat berperan diberbagai aspek seperti politik, ekonomi, sosial, maupun
kebudayaan. Akan tetapi perubahan sosial ekonomi yang diakibatkan salah satunya
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, sedikit banyak telah merubah kehidupan
pemuda zaman Now.

Tingginya lonjakan urbanisasi tentu saja disumbang dari banyaknya pemuda yang
lebih senang untuk berkarir diperkotaan. Desa masih dianggap tidak memberikan
lapangan kerja yang representatif sehingga mayoritas pemuda lebih senang untuk
berkarir di luar desa. Padahal peran pemuda desa sangatlah strategis, kita mungkin
mengenal Karang Taruna yang merupakan organisasi representasi pemuda di desa.

Selain itu Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) merupakan salah satu lembaga
ekonomi desa yang semestinya dihadirkan untuk dapat menggaet pemuda dengan
cara memberikan ruang bagi pemuda untuk berkontribusi dalam mengembangkan
jiwa-jiwa kewirausahaannya.

BUMDesa dapat digunakan untuk mengelola potensi desa seperti pengembangan


wisata desa, jasa pelayanan umum, peternakan, pertanian, dll. Dan hal itu perlu ide-
ide brilian, dan tangan-tangan kreatif pemuda dalam mengembangkannya. Sehingga
apabila karakter kewirausahaan pemuda sudah berkembang diharapkan mampu
memberikan dampak positif bagi perekonomian desa

Membangun karakter kewirausahaan pemuda, memang bukan pekerjaan yang


mudah, selain kesadaran, peran pemerintah desa sebagai fasilitator dalam
memberdayakan pemuda sangatlah penting, pemeritah desa harus menciptakan
inovasi dan ruang yang besar guna mengembangkan perekonomian desa, salah
satunya adalah mendukung kewirausahaan pemuda, baik itu dari segi pelatihan,
permodalan, dan jaringan. Apalagi di era digital zaman now peluang-peluang ekonomi
sangatlah besar.

8. Identifikasi Peluang Usaha Desa yang dapat dikembangkan.

Cara Mengidentifikasi Peluang Usaha

Ketika Anda diminta untuk sebutkan cara mengidentifikasi peluang usaha, tidak perlu
bingung karena dalam pembahasan ini semua ini akan dibahas tuntas. Sebab,
analisis usaha tidak bisa dilakukan sembarangan. Lalu bagaimana cara
mengidentifikasi peluang usaha yang bisa dilakukan? Inilah beberapa cara yang bisa
dilakukan, yaitu sebagai berikut:

a. Melakukan Analisis SWOT

Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis usaha yaitu dengan
melakukan analisis SWOT yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan yang nantinya akan dihadapi ketika usaha Anda berjalan. Analisis SWOT
akan membantu Anda dalam melihat potensi apa yang sekiranya dapat
dikembangkan di usaha yang Anda jalani.

Namun tidak hanya potensi saja, dengan melakukan analisis SWOT Anda juga bisa
melihat apa yang menjadi kelemahan dari usaha yang dilakukan, dan bagaimana cara
mengantisipasinya agar usaha Anda bisa tetap bertahan. Lalu, peluang dan
hambatan yang akan menjadi tantangan untuk usaha Anda baik di masa kini dan
masa depan.

Misalnya, Anda menjalankan bisnis menjual es doger di daerah perkotaan, pastinya


usaha itu memiliki kelebihan dengan lebih mudah ditemukan oleh konsumen,
kelemahannya bisa berupa kompetitor yang banyak, kemudian hambatannya bisa
sangat sepi ketika hujan karena pastinya setiap konsumen akan berpikir dua kali
untuk minum es ketika musim hujan tiba. Dengan melakukan analisis SWOT, Anda
bisa melihat cara yang bisa digunakan untuk lepas dari hambatan itu, seperti misalnya
beralih menjual minuman hangat sementara waktu.

b. Mengantisipasi ancaman dengan inovasi

Langkah berikutnya untuk menganalisis usaha yaitu menyiapkan diri Anda atas
segala ancaman yang mungkin terjadi dari setiap pemecahan masalah yang telah
diambil. Supaya diri Anda lebih siap lagi terhadap kemungkinan ancaman yang akan
timbul, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan atau mitigasi dengan menerapkan
banyak inovasi baru yang nantinya bisa membantu usaha yang digeluti dapat
bertahan di segala kondisi, baik itu yang terburuk sekalipun.

c. Menentukan Target Pasar yang akan Dijadikan Sasaran

Ketika Anda hendak menjalankan suatu usaha, sangat wajib untuk menentukan target
pasar lebih dulu. Apalagi setiap bisnis biasanya punya target pasar yang berbeda,
ada yang targetnya bisa mengarah ke setiap kalangan, ada juga yang harus dibagi
menjadi beberapa kategori, baik itu minat, usia hingga pekerjaan. Ketika Anda sudah
menetapkan target pasar, maka hal berikutnya yang harus dilakukan yaitu membuat
sebuah konten promosi dan pemasaran yang disesuaikan dengan target pasar yang
telah ditentukan. Contohnya, Anda memilih bisnis menjual es doger yang bisa
dinikmati oleh seluruh kalangan, tetapi memang untuk kalangan dengan rentang usia
tertentu mungkin tidak ditargetkan. Dengan adanya segmentasi pasar yang sudah
dibuat sebelumnya, maka akan lebih memudahkan Anda untuk menyasar ke target
utama sehingga diketahui cara yang tepat untuk menarik minat mereka akan membeli
es doger yang dijual.

d. Melakukan perhitungan anggaran

Langkah berikutnya yaitu melakukan perhitungan anggaran. Benar sekali,


perhitungan anggaran sangat penting untuk dilakukan, karena dalam sebuah bisnis
akan terjadi banyak proses, dari mulai produksi hingga produk bisa sampai ke tangan
konsumen. Berkaca dari hal itu, dibutuhkan yang namanya perhitungan anggaran
agar Anda tahu berapa jumlah biaya yang dibutuhkan. Apabila Anda sudah
melakukan perhitungan biaya untuk proses produksi, maka hal berikutnya yaitu
melakukan perhitungan laba yang akan menjadi target. Besaran labanya boleh
bervariasi rentangnya, mulai dari 30%-100% yang ditetapkan berdasarkan HPP.

Selanjutnya, jangan lupa untuk menghitung biaya pemasaran yang diposkan lebih
khusus dalam upaya untuk menjaring pasar yang lebih luas jangkauannya. Berikutnya
yaitu menghitung biaya yang dibutuhkan untuk memperlancar proses distribusi seperti
pengiriman, dan biaya untuk maintenance database dari konsumen yang sebelumnya
sudah membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Agar Anda bisa lebih mudah dalam
menghitung anggaran yang dibutuhkan, disarankan untuk memakai sistem akuntansi
yang lebih memudahkan banyak proses, mulai dari pembukuan, bagaimana anggaran
dikelola, pencocokan setiap transaksi dan pemantauan setiap stok produk.
e. Merancang dan mengeksekusi promosi

Langkah analisis usaha berikutnya yaitu merancang dan mengeksekusi kegiatan


promosi yang sudah dikonsep secara matang. Usahakan setiap kegiatan promosi
yang direncanakan harus tepat sasarannya sehingga biaya pemasaran dan promosi
yang nantinya harus dikeluarkan tidak sia-sia pengeluarannya. Sebab, promosi dan
pemasaran yang dilakukan memiliki tujuan untuk menaikkan angka penjualan dari
yang nilai laba yang sebelumnya sudah ditargetkan. Jangan sampai Anda tidak
mengonsep secara matang promosi dan pemasaran yang dilakukan karena itu tidak
akan membuat Anda mendapatkan hasil yang maksimal, dan bisa jadi malah
mengalami kerugian.

f. Meminta kritik dan saran pada konsumen

Langkah berikutnya yaitu meminta saran dan kritik dari setiap konsumen anda.
Mengapa cara ini harus dilakukan? Karena dengan cara ini setiap konsumen anda
akan merasa diperhatikan dan hal itu akan membuat bisnis anda jadi lebih bernilai.
Tidak mungkin sebuah bisnis bisa bertahan lama dan adanya dukungan dari
pelanggan setia. Itulah mengapa dengan saran dan kritik yang disampaikan oleh
konsumen anda akan sangat membantu untuk lebih mengembangkan bisnis. Tidak
hanya itu, kritik dan saran juga akan lebih meningkatkan customer engagement yang
nantinya bisa membuat brand awareness bisnis Anda jadi lebih meningkat di mata
masyarakat.

g. Melihat kemampuan yang dimiliki

Salah satu penyebab suatu usaha mengalami kegagalan yaitu karena pemiliknya
tidak memahami dengan baik produk yang mereka luncurkan. Padahal hal ini sangat
penting untuk dilakukan, namun tidak semua pebisnis menyadarinya. Biasanya, salah
satu penyebab mengapa seorang pebisnis tidak memahami bisnis mereka dengan
baik yaitu karena pemahaman dan pengetahuan mereka soal bisnis sangat minim,
hingga akhirnya produk yang dihasilkan kurang maksimal.

h. Melihat dukungan yang dimiliki

Hal selanjutnya ini bisa dilihat pada saat pemilik bisnis meluncurkan produk yang
mereka miliki. Ingat, dukungan menjadi salah satu faktor penentu yang penting dan
akan sangat menentukan keberhasilan pada suatu bisnis. Dukungan yang dimaksud
disini yaitu dukungan yang bisa membantu untuk meningkatkan nilai jual dan
popularitas dari bisnis itu sendiri. Maka dari itu, jangan anggap remeh persoalan ini.

i. Mempertimbangkan jangka waktu produk terjual

Berikutnya yaitu mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk menjual produk


yang sudah dirilis, apakah waktunya jangka pendek atau jangka panjang. Itulah
mengapa anda harus mengenali waktu-waktu tertentu yang bisa memiliki potensi
besar untuk menjual produk anda agar cepat habis pada saat diluncurkan.

j. Melakukan evaluasi di setiap bulan

Langkah terakhir yaitu melakukan evaluasi untuk setiap bulannya. Evaluasi yang
dilakukan mencakup proses produk, pemasaran, distribusi, kritik dan saran, hingga
penjualan dalam langka mempertahankan eksistensi dari usaha yang dijalankan.
Evaluasi yang dilakukan setiap bulannya akan menjadi tolak ukur mengenai
efektivitas dari proses bisnis yang sejauh ini telah dilakukan, sehingga anda dapat
melihat bagaimana hasil yang dihasilkan dari setiap proses yang diterapkan pada
bisnis yang anda geluti.

k. Tujuan Analisis Usaha

Jika anda bertanya mengapa analisis usaha sangat diperlukan dalam memulai suatu
usaha, karena analisis usaha memiliki tujuan dalam mengidentifikasi apa yang
menjadi kebutuhan bisnis yang digeluti serta menentukan solusi apa yang akan
diambil untuk menyelesaikan permasalahan bisnis yang dihadapi. Analisis usaha bisa
dijadikan sebagai acuan setiap pengusaha ketika hendak mengambil keputusan yang
berkaitan dengan usaha yang dijalankan. Keputusan yang diambil bisa berdasarkan
hasil analisis dan data yang telah menunjukkan bagaimana peluang dan risiko-risiko
yang akan timbul di masa depan. Analisis usaha juga akan membantu anda dalam
menunjukkan apa yang menjadi kelebihan dan kekuatan dari bisnis yang dilakoni.
Selain itu, dari hasil analisis anda juga bisa melihat kekurangan dan kelemahan bisnis,
sehingga anda bisa menyiapkan solusi pada saat terjadi masalah dan lain
sebagainya. Maka dari itu, banyak yang dikatakan kalau analisis usaha bisa menjadi
peta strategi yang akan digunakan untuk bersaing dalam dunia bisnis.

9. Penyebab Gagalnya Menangkap Peluang Usaha

Ada beberapa penyebab mengapa seorang pengusaha gagal menangkap peluang


bisnis, diantaranya yaitu:

a. Hanya semangat di awal namun tidak bisa mempertahankannya sampai akhir, dan
sangat mudah putus asa hingga menyerah pada saat tidak berhasil apa yang
diinginkan.
b. Memulai bisnis hanya karena ikut-ikutan saja dan bukan keinginan sendiri.
c. Tidak ada dedikasi alias tidak dilakukan sepenuh hati pada saat sedang merintis
bisnis.
d. Tidak ada perencanaan keuangan yang baik.
e. Manajemen tidak memiliki pengalaman yang cukup.
f. Lokasi usaha yang dipilih tidak strategis.
g. Bisnis tidak dikendalikan dengan konsisten atau kurang teliti.
h. Penagihan utang oleh manajemen yang tidak tegas.
i. Tidak yakin bisnis yang digeluti akan sukses.

Itulah informasi mengenai cara mengidentifikasi peluang usaha yang sangat mudah
dipahami dan bisa dipraktikkan dengan mudah, bukan? Jika sudah memiliki
keyakinan yang besar untuk memulai bisnis, maka jangan ditunda dan langsung
lakukan.

Daftar Pustaka:
▪ By Content Writer, 17 November 2020, 10 cara Mengidentifikasi Peluang Usaha saat
memulai suatu usaha.
▪ Hari Murti, 12 Prinsip Wira Usaha Sukses yang harus anda ketahui “Penting”
▪ Asep Jajuli, 5 Oktober 2018, Mengembangkan Karakter Kewirausahaan Pemuda Desa
▪ Kartika, Ray Septianis. 2013. Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis
Potensi Desa (Studi Deskriptif di Desa Karang Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten
Pesawaran, Kampung Suka Jawa, Kecamatan Bumi Ratu, Kabupaten Lampung Tengah
dan Desa Sidoasri, Kecamatan Candi Puro, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi
Lampung). Artikel jurnal binapraja,10 November 2013, diunduh dari
www.binaprajajournal.com.

Anda mungkin juga menyukai