Anda di halaman 1dari 23

Akad Wadiah,

Mudharabah
dan Musyarakah
Konsep & Implementasi
Nasiha Sakina Ramadhanikar
WADIAH MUDHARABAH
SIMPANAN titipan Simpanan Berjangka

QARDHUL HASAN AL QARDH


PINJAMAN Pinjaman Kebajikan Pinjaman Kebajikan
(ZIS & Hasil Wakaf) (Koperasi & Infak)

Pemberdayaan Sosial

BAITUT MUDHARABAH
Investasi Modal Usaha
MUSYARAKAH
Pembiayaan Bersama
Ijarah
Sewa/Jasa

TAMWIL AL IJAROH AL MUNTAHIYA BI AT TAMLIK MURABAHAH


Jual-Beli Barang
Sewa - Beli

PEMBIAYAAN SALAM (Jual Beli) ISTISHNA (Jual Beli) WAKALAH


Pemesanan Barang Jadi Pemesanan Barang Buat Penitipan

Pemberdayaan Ekonomi
Pengembangan Usaha HIWALAH KAFALAH RAHN
Pengalihan Penjaminan Gadai

AKAD LAIN
Sesuai Fatwa DSN MUI
Fatwa DSN MUl No. 02/DSN-MUI/IV/2000 (Tabungan)

SIMPANAN IMBALAN

WADIAH MUDHARABAH

Tabungan Simpanan Berjangka

BAITUT WADIAH YAD DHAMANAH MUDHARABAH MUTHLAQOH

TAMWIL Dapat dimanfaatkan oleh mudharib (pengelola


dana), dan pemilik dana dapat memperoleh
imbalan yang tidak diperjanjikan (bonus)
Bentuk kerjasama yang memberikan kebebasan
kepada mudharib untuk mengelola modal dalam
bentuk usaha apapun yang bisa mendatangkan
keuntungan selama tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Adanya bagi hasil.

WADIAH YAD AMANAH MUDHARABAH MUQAYYADAH

Tidak dapat dimanfaatkan oleh mudharib Bentuk kerjasama dimana pemilik dana
(pengelola dana), dan Pengelola dana boleh memberikan syarat-syarat tertentu yang harus
menarik imbalan dipatuhi oleh pihak pengelola dana. Adanya bagi
hasil.
PRINSIP KEGIATAN
SIMPANAN
Penerbitan produk Simpanan Koperasi merupakan
01. wewenang Pengurus setelah mendap at
pertimbangan Dewan Pengawas Syariah

Simpanan diberikan imbalan berupa bagi hasil dan


02. imbal jasa atau bonus yang besarnya ditentukan
oleh rapat anggota

Perhitungan bagi hasil untuk simpanan yang


03. menggunakan akad Mudharabah berasal dari
pendapatan operasional utama KSPPS atau USPPS
Koperasi

Perhitungan imbal jasa atau bonus yang bersifat


04. sukarela untuk Simpanan yang menggunakan akad
wadiah didasarkan kepada kebijakan operasional
KSPPS atau USPPS Koperasi

KSPPS dan USPPS Koperasi wajib menjamin


05. keamanan Simpanan dan Tabungan Anggota, Calon
Anggota, Koperasi lain dan/atau Anggotanya.
WADIAH
DEFINISI - BAHASA DEFINISI - PRAKTIS
)‫ (ودع الشيء‬berasal dari kata )‫(الوديعة‬ Konsep di mana pemi l i k dana menyi mpan
yang berarti meni nggal kannya uang untuk di j aga ol eh LKS. LKS kemudi an
( Sayyi d Sabi q, Fi qhus Sunnah , Bei r ut : Dar ul Ki t ab al -Ar abi , 1 987)
akan memi nta i zi n untuk menggunakan dana
tersebut, segal a keuntungan dan resi ko
aki bat dari penggunaan dana i tu akan
RUKUN AKAD di tanggung ol eh pi hak LKS. Pemi l i k dana
Rukun al -wadi ’ ah ada ti ga, yai tu:
di beri kan kebebasan untuk mengambi l
1 . Orang yang berakad,
2 . Rukun
Barang al-wadi’ah
ti ti pan dan, ada tiga, yaitu: kembal i dana bai k sebagi an atau sel uruhnya
3 . Si ghat i j ab yang
Orang qabul .berakad,
(Tul i san atau tanpa waktu yang di tentukan
l i san).
Barang titipan dan,
(Asy-Syarbai ni al -Khati b, Mugni al - ( Hendr y, Per bankan Syari ah: Per spekt i f Pr akt i si , Muamal at I nst i t ut e, 1999: 123 )
Muhtaj , Sighat
Bei rut: Dar ijab alqabul. (Tulisan
-Fi kr, 1978, Ji l i d I ,
Hal . 80).atau lisan).

(Asy-Syarbaini al-Khatib, Mugni al-Muhtaj, Beirut: Dar al-


Fikr, 1978, Jilid I, Hal.80).
Ketentuan Umum
Bersifat Simpanan
Sebagai bukti adanya simpanan, umunya pihak LKS
memberikan buku simpanan/bentuk bukti lainnya. begitupun
saat adanya pengambilan oleh penitip, maka bukti tadi dibawa
kembali

Dapat diambil kapan saja (On Call)

karena bentuk akadnya adalah titipan, maka pihak yang dititipi


(LKS) harus mampu menjaga, sehingga bisa juga dikembalikan
kapan saja kepada penitip/sesuai kesepakatan. i.e di jam kerja

Tidak ada imbalan yang disyaratkan


Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atau
pemanfaatan barang menjadi milik atau tanggungan BMT,
sedangkan anggota penitip tidak dijanjikan imbalan dan tidak
menanggung kerugian
WADIAH YAD Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh
dimanfaatkan dan digunakan oleh si penerima titipan

AMANAH Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima


KARAKTERISTIK
amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga
barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.

Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan


untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan

Si penerima titipan tidak bertanggung jawab atas


kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipan
selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau
kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara
barang titipan ( karena faktor-faktor diluar batas
kemampuan )
WADIAH YAD AMANAH
SKEMA

NASABAH LKS/KOPERASI
1. Titip barang/Uang

2. Bebankan Biaya Penitipan

Notes:
Penyi mpan ti dak bol eh memanfaatkan barang/uang ti ti pan
Penyi mpan bol eh mengenakan bi aya ti ti pan
Penyi mpan ti dak memi l i ki tanggung j awab untuk mengganti j i ka ada rusak/hi l ang (kecual i j i ka atas kel al ai an penyi mpan)
Ji ka wadi ’ ah mengharuskan pembayaran semacam bi aya admi ni strasi maka akad wadi ’ ah i ni berubah menj adi akad sewa “i j aroh” dan
mengandung unsur kel azi man. Arti nya wadi ’ ah harus menj aga dan bertanggung j awab terhadap barang yang di ti ti pkan.
Contoh produk di LKS seperti Save Deposi t Box
WADIAH YAD Harta atau barang yang dititipkan boleh dimanfaatkan
dan digunakan oleh si penerima titipan
DHAMANAH
KARAKTERISTIK Karena dimanfaatkan, barang dan harta yang dititipkan
tersebut tentu dapat menghasilkan manfaat. Sekalipun
demikian, tidak ada keharusan bagi penerima titipan
untuk memberikan hasil pemanfaatan kepada si penitip.

Sebagai konsekuensi dari yad adh- dhamanah, semua


keuntungan yang dihasilkan dari dana titipan tersebut
menjadi milik LKS ( demikian juga ia adalah penanggung
seluruh kemungkinan kerugian ). Sebagai imbalan, si
penyimpan mendapat jaminan keamanan terhadap
hartanya (nilai uangnya bukan fisiknya)

LKS dapat memberikan bonus, tetapi tidak boleh


disebutkan dalam kontrak ataupun dijanjikan dalam
akad nominal/jumlahnya atau persentasenya.
WADIAH YAD DHAMANAH
SKEMA

NASABAH 1. Titip barang/Uang


LKS/KOPERASI
2. Pemanfaatan barang/uang

4. Memberi bonus
3. Menerima
manfaat/bagi hasil

Notes:
Penyimpan boleh memanfaatkan barang/uang titipan
Keuntungan/Kerugian sepenuhnya menjadi tanggungan penyimpan.
Penyimpan dapat memberikan insentif (bonus) kepada penitip.
Contoh produk di LKS seperti Giro Wadiah/Tabungan on call (bisa diambil setiap saat)
LANDASAN SYARIAH

Kenapa
Menurut fikih, jika titipan digunakan pihak penerima
titipan, maka statusnya menjadi ariyah (pinjaman).
jika ariyah berbentuk barang yang penggunannya

Bonus
dimanfaatkan seperti uang, status ariyah menjadi
qardh

jika hadiah/bonus disyaratkan saat akad atau


sebelumnya, maka hadiah tersebut termasuk bunga
atas pinjaman. tetapi jika tidak dipersyaratkan, itu
dibolehkan?
diperkenankan

– ‫وَع ْن َجاِبِر ْبِن َع ْب ِد ِهَّللا َق اَل َأَتْي ُت الَّنِبَّى – صىل هللا عليه وسلم‬
‫َو ُه َو ِفى اْلَم ْس ِج ِد – َو َك اَن ىِل َع َلْي ِه َد ْيٌن َف َق َض اِنى َو َزاَدِنى‬
“Aku mendatangi Rasulullah SAW, yang mempunyai utang
terhadapku. Kemudian ia membyar utangnya dan menambahnya”

Dan sebagaimana fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/2000


tentang Tabungan; Bonus pada tabungan wadiah itu
dibolehkan
Aspek Syariah perlu perhatian
Diskusi
yuk
Contoh Produk - mari
dicek apakah produknya
sudah sesuai prinsip-
prinsip syariah?
MUDHARABAH
DEFINISI - BAHASA RUKUN AKAD
Berasal dari kata (al -dharb) )‫(المضاربة‬ Rukun Mudharabah ada tiga, yaitu:
yang berarti bepergi an atau berj al an Orang yang berakad, (antara shahibul maal
(Hendi Suhendi , Fi qh Mu’ amal ah, (Jakarta: Raj a Grafi ndo Persada, 2013), h. 135h
dan mdharib)
Objek akad, (objek yang masuk dalam
unsur akad; Modal, Pekerjaan, dan
DEFINISI - PRAKTIS Keuntungan)
Sighat ijab qabul. (Tulisan atau lisan).
mudharabah adal ah akad
kerj asama suatu usaha antara (Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013), h. 62
pemi l i k modal yang menyedi akan
sel uruh modal dengan pengel ol a.
dan keuntungan usaha di bagi di
antara mereka sesuai ni sbah yang
di sepakati dal am akad.

( Standar Syari ah I nternasi onal AAOI FI ), (Fatwa No. 07/DSN-


MUI /I V/2000 Tentang Tabungan) (Fatwa No. 115/DSN-MUI /I X/2017
Tentang Mudharabah)
Ketentuan Umum;
Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal
1 atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib
atau pengelola dana
Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat
2 melakukan berbagai macam usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah

Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk


3 tunai dan bukan piutang

Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk


4 nisbah, & dituangkan dalam akad pembukaan rekening

Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional


5 tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang
menjadi haknya

Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk


6 nisbah, & dituangkan dalam akad pembukaan rekening
MUDHARABAH MUTHLAQOH

Tabungan Mudharabah Deposito Mudharabah

Produk tabungan mudharabah

01
Produk Deposito mudharabah harus
dilengkapi buku, bukti, dan kartu diberikan sertifikat depositonya

Pada dasarnya penarikan hanya dapat Nasabah tidak diperbolehkan menarik


dilakukan pada periode / waktu dana di luar waktu yang telah

02
tertentu (tidak dapat ditarik sewaktu disepakati. umumnya jangka waktu
waktu). Namun berdasarkan qaidah yang ditawarkan adalah mulai dari 1, 3,
ushul fiqh “urf” boleh sewaktu-waktu 6, 12 atau bahkan hingga 24 bulan. dan
diambil jika di luar waktu disepakati biasanya
terkena pinalty.

Penarikan dilakukan sekaligus dalam

03
Penarikan dilakukan dengan slip
penarikan atau melalui ATM rangka penutupan deposito. biasanya
diminta untuk membawa sertifikat
deposito, kartu identitas nasabah yang
sah, dan mengisi formulir permohonan
pencairan deposito
SKEMA PENDAAN
MUDHARABAH
NASABAH LKS/KOPERASI
(PEMILIK DANA) (PENGELOLA DANA)

Akad Mudharabah Akad Mudharabah

NASABAH
LKS/KOPERASI (PENGELOLA
(PEMILIK DANA) DANA)

SKEMA 1
PENDANAAN
SKEMA 2
PEMBIAYAAN
Pada saat akad terjadi wajib disepakati sistem bagi
hasil yang digunakan, apakah Net Revenue Sharing TERKAIT
BAGI HASIL
atau Profit Sharing .Kalau tidak disepakti akad itu
menjadi gharar. dan nisbahnya harus tercantum
dalam akad

Waktu dibagikannya bagi hasil harus disepakati


oleh kedua belah pihak, misalnya setiap bulan
atau waktu yang telah disepakati

Berdasarkan fatwa DSN MUI No. 15 Tahun 2000


Tentang Prinsip Distribusi Hasil Usaha dalam
Lembaga Keuangan Syari’ah, dasar perhitungan
bagi hasil dapat diambil dari;

1. Profit Sharing ; bagi hasil dihitung dari keuntungan


bersih (baiknya digunakan untuk produk
pembiayaan)
2. Net Revenue Sharing; bagi hasil dihitung dari
pendapatan (baiknya digunakan untuk produk
tabungan dan deposito)
Aspek Syariah perlu perhatian
Aspek Syariah perlu perhatian
KEUNGGULAN:

Contoh Produk 1. Bebas Menentukan


Setoran bulanan

Tabungan
2. Bebas biaya
administrasi
bulanan
Mudharabah? 3. mendapatkan bagi
hasil up to
Rp5.000 setiap
bulan
4. mendapatkan TABUNGAN
notifikasi
setiap melakukan
transaksi
sms
PENDIDIKAN
Jadi, apa bedanya
Produk pendanaan
dengan akad wadiah dan
mudharabah?

Anda mungkin juga menyukai