Anda di halaman 1dari 18

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN

3.1 Program Pokok Tema


3.1.1 Bidang Prasarana Fisik
3.1.1.1 Pengandaan Tempat Sampah di Balai Banjar se-Desa Getasan
A. Pelaksanaan
Pengadaan tempat sampah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan
pengelolaan sampah yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan di Desa Getasan. Hasil dari
pengamatan yang dilakukan bahwa masih terdapat permasalahan saat berlangsungnya berbagai
kegiatan di Balai Banjar Desa Getasan, sehingga kurangnya tempat sampah untuk menampung
sampah yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan.
Permasalahan tersebut menjadi tolak ukur akan diperlukannya peningkatkan
pengelolaan sampah yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan di Desa Getasan. Adapun
harapan dari pengadaan tempat sampah di 4 Balai Banjar di Desa Getasan ini adalah dapat
memaksimalkan kebersihan di Desa Getasan.
B. Hasil
Keseluruhan kegiatan berlangsung dengan lancar. Kegiatan dilaksanakan dengan
pembelian tempat sampah dan melakukan penyerahan kepada perangkat desa ditiap lokasi
penempatan tempat sampah tersebut.
C. KendalaKegiatan
Kendala yang dihadapisaat proses pengerjaan ialah dalam pencarian lokasi pembelian
tempatsampah dan mengoptimalisasi biaya yang dikeluarkan.

3.1.1.2 Pengadaan Plang Puskesmas Pembantu


A. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengadaan plang merupakan kegiatan yang ditujukan untuk perbaikan
plang Puskesmas Pembantu Desa Getasan. Plang penunjuk arah Puskesmas Pembantu yang
rusak, sehingga membuat masyarakat yang melintas kebingungan mencari lokasi Pukesmas
Pembantu Desa Getasan.
Permasalahan tersebut menjadi tolak ukur dilakukannya kegiatan pengadaan plang
penunjuk arah puskesmas. Harapan dilakukan kegiatan pengadaan plang mempermudah
masyarakat luar desa mengetahui lokasi Puskesmas Pembantu.

20
B. Hasil
Keseluruhan kegiatan berlangsung denganl ancar. Kegiatan dilaksanakan dengan pemesanan
Plang kemudian dilakukan pengecatan dan yang terakhir dilakukan pemasangan plang di
duatitik yang sudah ditentukan.
C. KendalaKegiatan
Adapun kendala yang dihadapi saat proses pengerjaan ialah dalam pengecatan dan
mengoptimalisasi biaya yang dikeluarkan.

3.1.1.3 Pembuatan Peta Desa Getasan


A. Pelaksanaan
Setelah berkoordinasi dengan Perbekel serta Sekretaris Desa Getasan, kegiatan
Pembuatan Peta Desa Getasan dapat dilaksanakan. Terdapat tiga kegiatan pokok dalam
pembuatan peta desa ini, yaitu observasi tempat, pengukuran bangunan utama sebagai acuan
pembuatan peta, dan pembuatan peta desa. Kegiatan program kerja ini dimulai dengan
observasi wilayah Desa Getasan untuk mengetahui batas – batas dari wilayah Desa Getasan.
Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran bangunan utama sebagaI acuan skala dalam tahap
pembuatan peta. Pada program kerja ini digunakan Kantor Perbekel Desa Getasan sebagai
bangunan utama. Data - data yang didapatkan pada kedua tahap sebelumnya digunakan sebagai
acuan pembuatan peta desa denga n menggunakan bantuan aplikasi Autocad.
B. Hasil
Kegiatan pembuatan Peta Desa Getasan terselesaikan denganlancar dengan beberapa
hambatan yang ada. Hal ini bias terlaksana dengan baik berkatdukungan pihak Desa Getasan
serta kekompakan teman - teman KKN-PPM Unud Periode XIX. Adapun hasild ari program
kerja pembuatan peta desa adalah sebuah Peta Desa Getasan yang dicetak denganmenggunakan
kertas luster outdoor berukuran 120 x 80 cm. Dimana peta ini mencakup seluruh wilayah Desa
Getasan termasuk pembagian rumah – rumah warga yang terdapat di DesaGetasan.
C. Kendala Kegiatan
Adapun kendala dalam pelaksanaan program kerja ini salah satunya disebabkan oleh
penempatan wilayah rumah warga yang tidak mengelompok per-banjar sehingga peta yang
dibuat tidak dapat dibagi secara lebih spesifik berdasarkan wilayah banjar. Selain itu,
kurangnya akses internet di wilayah Desa Getasan juga menjadi salah satu faktor penghambat
dalam pengerjaan pembuatan peta sehingga proses menjadi terlambat.

21
3.1.2 Bidang Peningkatan Produksi
3.1.2.1 Pembuatan Logo dan Nama Merk Air Minum Dalam Kemasan
A. Pelaksanaan
Kegiatan pembuatan logo dan nama merk dimulai dengan koordinasi dengan Bidang Kasih dan
Pelayanan Desa Getasan, pada minggu pertama. Pada minggu kedua dilakukan pemmbuatan
beberapa sketsa logo secara manual dan membuat daftar nama merk yang sekiranya dapat
dipilih. Pada minggu ketiga dan keempat dilakukan pembuatan beberapa logo secara manual,
diantaranya Logo 1 “Amerta Sari” yang memiliki ukuran 240ml dan 330ml, kemudian logo 2
“Sari Getasan” yang juga memiliki ukuran 240ml dan 330 ml, dan logo 3 “Tirta Sari” yang
memiliki ukuran untuk 240ml. 3 Gambar logo dan nama merk kemudian dicetak dan
diserahkan kepada Bagian Pelayanan dan Kasih, lalu dipilihlah nama merk “Amerta Sari”.
Nama “Amerta Sari” dipilih karena menurut kepercayaan umat Hindu, “Amerta” berarti
minuman bagi para Dewa yang dihasilkan dari mengaduk samudera. Selain itu “Amerta”
sendiri juga berarti kekal atau abadi, sehingga diharapkan air minum ini dapat dimanfaatkan
dalam jangka waktu yang lama oleh masyarakat Desa Getasan dan berbagai daerah lainnya.
Sedangkan “Sari” berarti isi atau inti dari suatu hal, di mana air minum merupakan inti dari
sumber mata air yang bisa dikonsumsi.

B. Hasil
Kegiatan pembuatan Logo dan Nama AMDK terselesaikan dengan lancar dengan
beberapa hambatan yang ada. Hal ini bias terlaksana dengan baik berkat dukungan pihak Desa
Getasan serta kekompakan teman - teman KKN-PPM Unud Periode XIX. Adapun nama
“Amerta Sari” dipilih karena menurut kepercayaan umat Hindu, “Amerta” berarti minuman
bagi para Dewa yang dihasilkan dari mengaduk samudera. Selain itu “Amerta” sendiri juga
berarti kekal atau abadi, sehingga diharapkan air minum ini dapat dimanfaatkan dalam jangka
waktu yang lama oleh masyarakat Desa Getasan dan berbagai daerah lainnya. Sedangkan
“Sari” berarti isi atau inti dari suatu hal, di mana air minum merupakan inti dari sumber mata
air yang bias dikonsumsi.
C. Kendala Kegiatan
Dalam pelaksanaan program ini secara keseluruhan berjalan dengan baik tetapi terdapat
hambatan yaitu memikirkan konsep untuk logo dan nama merk produk air minum ini, terutama
karena air dari Desa Getasan sebelumnya belum dimanfaatkan menjadi air minum dan hanya
untuk kebutuhan sehari-hari penduduk desa saja, selain itu sudah ada banyak produk air minum

22
yang serupa, sehingga diperlukan adanya logo dan nama merk yang sungguh menarik dan
menjual bagi produk ini.

3.1.3 Bidang Sosial Budaya


3.1.3.1 Pembukuan BUMDes
A. Pelaksanaan
Setelah berkoordinasi dengan Ketua BUMDes yang bernama Jro Mirah serta Sekretaris
Desa Getasan, kegiatan Pembukuan BUMDes dapat dilaksanakan. Terdapat tiga kegiatan
pokok dalam pembukuan BUMDes ini, yaitu membantu membuat laporan keuangan per
triwulan untuk BUMDes dari bulan Januari sampai Juni 2019 untuk pembukuan usaha dagang
dan simpan pinjam. Pertama, untuk kegiatan observasi pembukuan dan observasi informasi
dilakukan sebanyak tiga kali kunjungan. Kedua kegiatan pelatihan simpan pinjam dilakukan
sebanyak dua kali kunjungan. Ketiga, konsultasi proposal BUMDes dilakukan sebanyak tiga
kali kunjungan dan penyerahan laporan keuangan satu kali kunjungan.
B. Hasil
Kegiatan Pembukuan BUMDes terselesaikan dengan lancar dengan beberapa hambatan
yang ada. Hal ini bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan pihak BUMDes Desa Getasan
serta kekompakan teman-teman KKN. Adapun tugas-tugas yang ada dalam kegiatan
pembukuan BUMDes dan telah terselesaikan yaitu membuat laporan keuangan, membuat
proposal, memberi printout dan softcopy format pembukuan usaha dagang dan simpan
pinjam.
C. Kendala Kegiatan
Adapun kendala kegiatan dalam pembukuan BUMDes yaitu, pertama terbatasnya SDM
yang memahami tentang wawasan tata cara pembukuan BUMDes hanya terdapat satu orang
saja yang mengerti tentang menyusun laporan keuangan, sehingga kegiatan mereka akan
terhambat karena kurangnya SDM. Kedua , komunikasiantara BUMDes kepadakepala desa
masih belum terjalin dengan baik sehingga masih sering terjadi perbedaan presepsi dan
perbedaan pemahaman.Ketiga, sebelum adanya kepengurusan Ketua BUMDes yang sekarang
banyak masyarakat yang meminjam uang dan berhutang di BUMDes, kebiasan masyarakat
tidak mau mengembalikan uang yang dipinjam merupakan hambatan bagi perkembangan
BUMDes. Terakhir, tata cara berjualan di BUMDes masih kurang, sehingga minat masyarakat
kurang untuk berbelanja di BUMDes.

23
3.1.3.2 Pendataan Penduduk (Sensus Penduduk)
A. Pelaksanaan
Setelah berkoordinasi dengan Perbekel serta Sekretaris Desa Getasan, kegiatan Sensus
penduduk di Desa Getasan dapat dilaksanakan. Kegiatan Pendataan Usia Produktif dilakukan
selama satu minggu. Sensus penduduk menggunakan lampiran yang telah disediakan di kantor
desa. Terdapat beberapa pertanyaan yang diberikan kepada penduduk setempat mengenai
penghasilan, data penduduk yang belum lengkap serta aset kepemilikan. Pendataan penduduk
dilakukan di dua banjar yaitu Banjar Kauh, dan Banjar Buangga.
B. Hasil
Kegiatan Pendataan Usia Produktif berjalan dengan lancar. Data yang didapat direkap
dalam suatu laporan dan dikelompokan perbanjar. Adapun data yang kami dapatkan yaitu dari
banjar Kauh dan banjar Buangga desa Getasan.
C. Kendala Kegiatan
Adapun kendala kegiatan dalam sensus penduduk yaitu pertama penduduk tidak
tinggal sesuai dengan kartu KK sehingga mempersulit pencarian KK hal ini membuat
pendaataan penduduk berlangsung lama, kedua terdapat beberapa warga yang sudah tua tidak
bisa berkomunikasi dengan baik sehingga data yang didapatkan kurang akurat. Ketiga,
terdapat beberapa KK yang tidak tinggal di Getasan Badung melainkan di Denpasar bahkan
di luar negri.

3.1.3.3. Mengajar Bahasa Inggris Anak SD Desa Getasan.


A. Pelaksanaan
Hal pertama yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru
yang bersangkutan pada masing-masing SD yang terdapat di Desa Getasan yaitu SDN 1
Getasan dan SDN 2 Getasan. Setelah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru di kedua
SD tersebut, pihak KKN Udayana memberikan jadwal pengajaran di masing-masing SD.
Pengajaran SDN 1 Getasan dimulai pada tanggal 5 Agustus 2019 mengajar bahasa inggris
untuk kelas V dan VI. Materi yang diajarkan sudah sesuai dengan silabus sekolah yaitu materi
mengenai Daily Activity dan Public Places. Kegiatan mengajar di SDN 1 Getasan di akhiri
pada tanggal 7 Agustus 2019 dengan mengulang pembeljaran melalui tes serta pemberian
bingkisan sebagai kenang-kenangan. Pengajran di SDN 2 Getasan berlangsung seminggu
setelah kegiatan mengajar di SDN 1 Getasan berakhir. Pada tanggal 12 Agustus 2019 kegiatan
belajar mengajar di SDN 2 Getasan dimulai. Pada awalnya kegiatan hanya inggin diberikan
untuk siswa-siswi kelas V dan VI seperti sebelumnya di SDN 1 Getasan.Namun karena jumlah
24
murid yang sedikit pihak sekolah meminta agar KKN juga mengajar kelas III, IV, V, dan VI.
Kemudian kelas III dan IV digabung menjadi satu kelas dan begitu pula kelas V dan VI yang
di gabung. Pembelajara yang diberikan untuk kelas III dan IV mengenai Introduction dan
Daily Activity sedangkan kelas V dan VI mendapatkan pengajaran mengenai Public Places.
Kegiatan mengajar di SDN 2 Getasan berakhir pada tanggal 15 Agustus 2019dengan
mengulang pembeljaran melalui tes serta pemberian bingkisan sebagai kenang-kenangan.
B. Hasil
Kegiatan pengajaran bahasa Inggris di SDN 1 Getasan dan SDN 2 Getasan
terselesaikan dengan lancar dengan beberapa hambatan yang ada. Hal ini bisa terlaksana
dengan baik berkat dukungan pihak sekolah serta kekompakan teman-teman KKN. Adapun
tugas-tugas yang ada dalam kegiatan mengajar SDyang telah terselesaikan yaitu memberikan
materi mengenai Daily Activity dan Public Places.
C. Kendala Kegiatan
Adapun kendala kegiatan dalam mengajar bahasa Inggris di kedua SD yaitu, pertama
guru bahasa inggris di SDN 1 Getasan masih memakai guru kelas masing-masing yang
terkadang tidak terlalu menguasai bidang bahasa inggris, kedua siswa SD masih belum
mengerti mengenai bahasa Inggris sehingga pengajaran sulit dimengerti.

3.1.3.4. Mengajar di Posko


A. Pelaksanaan
Mengajar di posko KKN merupakan program bantuan.Anak-anak yang berkunjung
ke posko membawa pelajaran yang sulit untuk ditanyakan kepada kelompok KKN.
Kebanyakan siswa-siswi yang muncul merupakan anak sekolah dasar namun terkadang
terdapat murid SMP.
B. Hasil
Kegiatan pengajaran dilakukan sesuai dengan bahan atau materi yang inggin
ditanyakan oleh anak-anak yang berkunjung ke posko.Terdapat berbagai fakultas yang ada
pada kelompok KKN Getasan sehingga pertanyaan yang tidak dipahami oleh anak-anak
bisa dijawab dengan mudah.
C. Kendala Kegiatan
Adapun kendala kegiatan dalam mengajar di posko yaitu pertama anak-anak yang
berkunjung ke posko KKN terlalu sering terkadang ketika mahasiswa KKN ada program
kerja pada hari tersebut anak-anak yang ingin belajar tidak dapat ditangani karena
keterbatasan jumlah mahasiswa yang ada di posko
25
3.1.4 Bidang Kesehatan Masyarakat
3.1.4.1 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi (Pubertas, Cara Membersihkan Alat
Reproduksi dan Pelecehan Seksual) di SD 1 dan 2 Getasan
A. Pelaksanaan
Pertama, kami menemui kepala sekolah, komite dan setelah mendapatkan ijin dari
sekolah, kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi, cara membersihkan organ reproduksi dan
pelecehan seksual sebanyak kali pada masing-masing SD. Banyaknya peserta yang mengikuti
penyuluhan ini adalah sebesar 48 orang yang terdiri dari 28 orang di SD 1 Getasan dan 20
orang di SD 2 Getasan.. Kegiatan diawali dari SD 1 getasan pada hari Selasa, tanggal 6 Agustus
2019 dan selanjutnya di SD 2 Getasan pada hari Rabu, 14 Agustus 2019. Awal mula kegiatan
dilakukan persiapan di masing-masing panitia. Selanjutnya dilakukan absensi serta perkenalan
mahasiswa KKN kepada siswa dan pihak sekolah. Kemudian dilakukan pembagian kelompok
kelas untuk dilakukan penyuluhan masing-masing panitia dari kesehatan masyarakat dan
teman-teman. Siswa dibagi dalam 2 kelas dan sesuai jenis kelamin. Sebelum penyuluhan kami
melakukan pretest kepada anak-anak SD untuk pengujian awal tetang pengetahuan
Penyuluhan pertama menjelaskan tentang pubertas lanjut ke cara membersihkan organ
reproduksi dan pelecehan seksual. Setelah selesai penyuluhan dilanjutkan dengan membagikan
posttest. Setelah selesai rangkaian penyuluhan dilanjutkan dengan foto bersama dan menempel
poster di pajangan sekolah. Kegiatan ini sangat antusias diikuti oleh siswa/i di SD Negeri 1
Getasan maupun SD Negeri 2 Getasan.
B. Hasil
Keseluruhan acara berlangsung lancar. Hal ini bisa terlaksana dengan baik berkat
dukungan pihak desa, sekolah, partisipasi peserta yaitu siswa/i serta kekompakan mahasiswa
KKN. Kegiatan ini diikuti 28 siswa/i dari SD Negeri 1 Getasan dan 20 siswa/i dari SD Negeri
2 Getasan. Total keseluruhan peserta adalah 48 peserta yang terdiri dari siswa/i kelas IV, V,
dan VI pada SD 1 Getasan dan SD 2 Getasan. Setelah dilaksanakan penyuluhan pubertas, cara
membersihkan organ reproduksi, dan pelecehan seksual didapatkan hasil meningkatan
peegetahuan terkait kesehatan reproduksi tentang Pubertas, Cara membersihkan organ
reproduksi dan Pelecehan Seksual.

26
a. Hasil Penyuluhan Kesehatan Reproduksi SD 1 Getasan

Interpretasi: Nilai p = 0.0004 < α (0.05)  menunjukkan bahwa program penyuluhan


memberikan efektivitas peningkatan pengetahuan.

Interpretasi: Rata – rata skor pada pretest yaitu sebesar 77.04 dan pada posttest sebesar 90.74

27
b. Hasil Penyuluhan Kesehatan Reproduksi SD 2 Getasan

Interpretasi: Nilai p = 0.0000 < α(0.05)  menunjukkan bahwa program penyuluhan


memberikan efektivitas peningkatan pengetahuan.

Interpretasi: Rata – rata pretest yaitu sebesar 70 dan rata – rata posttest yaitu sebesar 91.57.
Dari rentetan kegiatan yang sudah dilaksanakan pada akhir kegiatan diselingi foto bersama dan
pembagian hadiah sebagai motivasi baru bagi siswa/i di Sekolah Dasar.
C. Kendala Kegiatan
Tidak ada kendala yang berarti dalam melaksanakan program.

28
3.1.4.2. Penyuluhan tentang jajanan sehat untuk mencegah stunting di SD 1 Getasan
A. Pelaksanaan
Pertama, kami menemui kepala sekolah, komite dan setelah mendapatkan ijin dari sekolah,
kegiatan penyuluhan jajanan sehat Banyaknya peserta yang mengikuti penyuluhan ini adalah
28 orang di SD 1 Getasan Kegiatan dilakukan di SD 1 getasan pada hari Kamis, tanggal 8
Agustus 2019 Awal mula kegiatan dilakukan persiapan di masing-masing panitia. Selanjutnya
dilakukan absensi serta perkenalan mahasiswa KKN kepada siswa dan pihak sekolah. Siswa
dimasukan dalam 1 kelas. Sebelum penyuluhan kami melakukan pretest kepada anak-anak
SD untuk pengujian awal tetang pengetahuan Penyuluhan pertama menjelaskan tentang
stunting dilanjutkan jajanan sehat. Setelah selesai penyuluhan dilanjutkan dengan membagikan
posttest. Setelah selesai rangkaian penyuluhan dilanjutkan dengan foto bersama. Kegiatan ini
sangat antusias diikuti oleh siswa/i di SD Negeri 1 Getasan.
B. Hasil
Keseluruhan acara berlangsung lancar. Hal ini bisa terlaksana dengan baik berkat
dukungan pihak desa, sekolah, partisipasi peserta yaitu siswa/i serta kekompakan mahasiswa
KKN. Kegiatan ini diikuti 28 siswa/i dari SD Negeri 1 Getasan Setelah dilaksanakan
penyuluhan meningkatan pengetahuan tentang stunting dan jajanan sehat. Dari rentetan
kegiatan yang sudah dilaksanakan pada akhir kegiatan diselingi foto bersama dan pembagian
hadiah sebagai motivasi baru bagi siswa/i di Sekolah Dasar.
Penyuluhan Jajanan Sehat di SD 1 Getasan

29
Interpretasi: Nilai p = 0.0000 < α (0.05)  menunjukkan bahwa program penyuluhan
memberikan efektivitas peningkatan pengetahuan.

Interpretasi : Rata – rata pre test yaitu sebesar 73.57 dan rata – rata post test sebesar 90.

C. Kendala Kegiatan
Tidak ada kendala yang berarti dalam melaksanakan penyuluhan semua berjlan dengan lancar.
3.1.4.3 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi ke Karang Taruna dan Sekaa Teruna
A. Pelaksanaan
Langkah awal dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi
yaitu dengan bertemu secara langsung dengan Kepala Puskesmas Pembantu Getasan untuk
berkonsultasi mengenai materi secara spesifik yang tepat untuk disampaikan dalam kegiatan
penyuluhan dan bertanya tentang alur permohonan ijin untuk menyelenggarakan kegiatan.
Kami diarahkan untuk mengundang perwakilan dari Sekaa Teruna (ST) dan Karang Taruna
dari masing – masing banjar. Tempat yang disarankan untuk penyelenggaraan kegiatan yaitu
di ruang rapat kantor Desa Getasan. Dalam memohon ijin dan peminjaman tempat, kami
bertemu langsung dengan masing – masing kelian banjar dan perangkat desa. Kami
dimohonkan untuk bersurat secara resmi kepada ST Canti Budaya, ST Wirajaya Prasetya, ST
Ratna Wangsa, ST Dharma Laksana, dan Karang Taruna. Perwakilan yang kami undang
sejumlah 10 orang per ST dan Karang Taruna.

30
Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Agustus 2019 dimulai pada pukul
19.00 WITA. Kegiatan ini dihadiri oleh 19 peserta. Sebelum pemberian materi kami
memberikan pretest dan setelah pemberian materi diberikan posttest yang bertujuan unutk
mengukur efektivitas kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi. Pemberian materi dilakukan
selama 40 menit dan sesi tanya jawab selama 20 menit. Pretest dan posttest sejumlah 10 soal
selama 20 menit. Materi yang disampaikan berkaitan dengan teori kesehatan reproduksi, cara
menjaga kebersihan kesehatan reproduksi, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan cara
menghindarinya, mitos – mitos tentang seksualitas, HIV/AIDS dan pacaran sehat. Kami
mengundang pembicara yang ahli di bidang kesehatan reproduksi yaitu Ns. Ni Nyoman
Rantini, S.Kep. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh para peserta dan peserta pula berperan
aktif dalam sesi tanya jawab.
B. Hasil
Berdasarkan hasil pretest dan posttest yang dilakukan kami melakukan analisis Paired
Sample Sign Test menggunakan aplikasi STATA untuk mengetahui efektivitas peningkatan
pengetahuan setelah pemberian materi.

Interpretasi : Nilai p = 0.0000 < α(0.05). Hal ini menunjukkan bahwa program
penyuluhan kesehatan reproduksi kepada ST dan Karang Taruna memberikan efektivitas
peningkatan pengetahuan.

31
Interpretasi : Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat terjadi peningkatan rerata. Rerata pretest
yaitu sebesar 5.47 dan rerata posttest yaitu sebesar 7.42.
C. Kendala Kegiatan
Kendala dalam pelaksanaan kegiatan yaitu sulit menentukan tanggal karena terdapat
banyak kegiatan di Desa sehingga kehadiran pemuda dan pemudi desa lebih sedikit dari
harapan panitia. Selain itu, pada awalnya direncanakan bahwa Kepala Puskesmas Bantu akan
sekaligus mensosialisasikan Posyandu Remaja dan Awig – Awig Calon Penganten tetapi
terhalang karena beliau sedang berada di luar Bali.

3.1.4.4 Posyandu Balita


A. Pelaksanaan
Kegiatan Posyandu Balita merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara rutin
oleh Pustu setempat di setiap banjar desa Getasan, pada umumnya dilakukan sebulan sekali
dengan tanggal pelaksanakan disesuaikan dengan jadwal acara desa. Acara dilakukan di empat
banjar yang tersedia di desa Getasan, berupa Banjar Kauh, Tengah, Buangga, dan Ubud.
Posyandu balita tanggal 8 Agustus berlangsung pukul 09.00 hingga pukul 11.00 di Banjar
Buangga, sedangkan Posyandu balita tanggal 12 Agustus 2019 dilaksanakan pukul 09.00
hingga 11.00 di Banjar Kauh dan Banjar Ubud. Adapun hal-hal yang dilakukan pada Posyandu
tanggal 8 Agustus meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan pemberian makanan
bergizi kepada balita yang menghadiri lokasi; sedangkan kegiatan Posyandu pada tanggal 12

32
Agustus 2019 meliputi pengukuran berat badan dan pemberian vitamin A, serta pembagian
makanan bergizi kepada balita yang menghadiri lokasi.
B. Hasil
Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah partisipasi dari 30 orang balita dari Banjar Buangga
desa Getasan pada Posyandu tanggal 8 Agustus, dan keikutsertaan 18 orang balita dari Banjar
Ubud dan 11 orang balita Banjar Kauh desa Getasan pada Posyandu tanggal 12 Agustus. Acara
berlangsung lancar tanpa hambatan berarti berkat dukungan dari pihak setempat.
C. Kendala
Kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan Posyandu meliputi keterbatasan tenaga dan alat
yang mampu melakukan tugas tertentu, misalnya pengukuran berat dan tinggi badan balita,
kemudian pada saat tanggal pelaksanaan Posyandu juga bertepatan dengan adanya program
kerja lain yang memang telah direncanakan sejak awal KKN sehingga sebagian mahasiswa
KKN tidak berkesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu secara maksimal dan
harus menyusul (tidak berpartisipasi bersamaan).

3.1.4.5 Posyandu Lansia


A. Pelaksanaan
Kegiatan Posyandu Lansia merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara rutin oleh Pustu
setempat di setiap banjar desa Getasan, pada umumnya dilakukan sebulan sekali terutama pada
hari Jumat minggu ketiga. Acara dilakukan di empat banjar yang tersedia di desa Getasan,
berupa Banjar Kauh, Tengah, Buangga, dan Ubud. Selama masa KKN, kegiatan Posyandu
terlaksana pada tanggal 08 Agustus 2019. Posyandu lansia tanggal 08 Agustus 2019
berlangsung pukul 09.00 hingga pukul 11.00 di Banjar Buangga. Adapun hal-hal yang
dilakukan pada Posyandu tanggal 08 Agustus meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan,
tekanan darah, dan pemberian makanan bergizi kepada lansia yang menghadiri lokasi.
B. Hasil
Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah partisipasi dari 50 orang lansia desa Getasan pada
Posyandu tanggal 08 Agustus. Acara berlangsung lancar tanpa hambatan berarti berkat
dukungan dari pihak setempat.
C. Kendala
Kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan Posyandu meliputi keterbatasan tenaga dan alat
yang mampu melakukan tugas tertentu, misalnya pengecekan tekanan darah (keterbatasan
jumlah tensimeter), kemudian pada saat tanggal pelaksanaan Posyandu juga bertepatan dengan
adanya program kerja lain yang memang telah direncanakan sejak awal KKN sehingga
33
sebagian mahasiswa KKN tidak berkesempatan untuk mengikuti kegiatan Posyandu secara
maksimal dan harus menyusul (tidak berpartisipasi bersamaan).

3.2 Program Bantu


3.2.1 Gerakan Serentak Badung Bersih
A. Pelaksanaan
Kegiatan Gerakan Gerakan (Gertak) Badung Bersih 2019 dilaksanakan serentak se -Kabupaten
Badung pada tanggal 16 Agustus 2019 sembari memperingati hari kemerdekaan RI.
Dilaksanakan dengan kegiatan bersih – bersih sampah plastik dan sampah organik di saluran
irigasi sepanjang kawasan Desa Getasan dipimpin langsung oleh Perbekel Desa Getasan
dengan harapan terwujudnya Badung Mandiri pengolahan sampah 2021.
B. Hasil
Hasil yang di dapat dari partisipasi ini adalah bersihnya saluran irigasi sepanjang kawasan Desa
Getasan dan termotivasinya untuk membuat TPS 3R sebagai bentuk pengurangan sampah dari
sumbernya.
C. Kendala Kegiatan
Tidak ditemukan kendala yang berarti saat gerakan serentak badung bersih dilaksanakan.

3.2.2 Perayaan perlombaan memperingati Hut Kemerdekaan RI ke-74


A. Pelaksanaan
Pelaksanaan perlombaan memperingati Hut Kemrdekaan RI ke – 74 diawali dengan persiapan
panitia yang dilaksanakan mulai pukul 13.00 oleh KKN UNUD dan KKN Warmadewa.
Pelaksanaan acara dimulai pada pukul 13.00 yang meliputi Lomba Tarik Tambang, Lomba
Menggambar mewarnai, Lomba kelereng, Lomba Estafet Tepung Lomba Makan kerupuk,
Estafet Karet. Dan perlombaan selesai pada pukul 18.00 dilanjutkan dengan penyerahan hadiah
dari masing – masing kordes dan dilanjutkan dengan evaluasi bersama yang dilaksanakan
langsung di Lapangan.
B. Hasil
Hail dari perayaan lomba memperingati HUT ke – 74 RI ini diikuti oleh sekitar 70 orang peserta
dari SD di Wilayah Desa Getasan. Yang dimana juara umum dari perlombaan ini dimenangkan
oleh SD Negeri 2 Getasan.
C. Kendala Kegiatan
Pada saat perlombaan antusias anak – anak yang ingin mengikuti perlombaan sangat besar
sehingga banyak anak yang sudah mengikuti perlombaan namun ingin mengikuti lagi.

34
Sedangkan kuota lomba sudah ditentukan dari awal.

3.2.3 Perencaan Prasarana Fisik berupa pembuatan lantai jemur di TPST Desa
Getasan
A. Pelaksanaan
Perencanaan lantai jemur pupuk merupakan salah satu program yang direncanakan di Desa
Getasan. Kegiatan ini diinformasikan oleh KASI Perencanaan Desa Getasan dan KKN
Warmadewa. Kegiatan pembuatan gambar rencana lantai jemur dilaksanakan di Posko KKN
PPM Unud. Pembuatan gambar rencana diawali pada tanggal 17 Agustus 2019. Koordinasi
dilakukan dengan KAUR kesejahteraan untuk menunjukkan gambar yang sudah di proses.
D. Hasil
Hasil yang di dapat dari koordinasi ini adalah perubahan total gambar rencana lantai jemur
pupuk dengan arah kemiringan yang berbeda.
E. Kendala Kegiatan
Tidak ditemukan kendala yang berarti saat proses pembuatan gambar rencana lantai jemur
pupuk.

3.2.4 Mengadakan les untuk adik – adik SD – SMP yang berkunjung ke Posko
A.Pelaksanaan
Mengajar di posko KKN merupakan program bantuan.Anak-anak yang berkunjung ke
posko membawa pelajaran yang sulit untuk ditanyakan kepada kelompok KKN.
Kebanyakan siswa-siswi yang muncul merupakan anak sekolah dasar namun terkadang
terdapat murid SMP.
B.Hasil
Kegiatan pengajaran dilakukan sesuai dengan bahan atau materi yang inggin ditanyakan
oleh anak-anak yang berkunjung ke posko.Terdapat berbagai fakultas yang ada pada
kelompok KKN Getasan sehingga pertanyaan yang tidak dipahami oleh anak-anak bisa
dijawab dengan mudah.
C.Kendala Kegiatan
Adapun kendala kegiatan dalam mengajar di posko yaitu pertama anak-anak yang
berkunjung ke posko KKN terlalu sering terkadang ketika mahasiswa KKN ada program
kerja pada hari tersebut anak-anak yang ingin belajar tidak dapat ditangani karena
keterbatasan jumlah mahasiswa yang ada di posko

35
3.2.5 Partisipasi Acara Donor Darah dalam rangka Ulang Tahun IBI
A. Pelaksanaan
Kegiatan donor darah ini diselenggarakan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) daerah
Badung dalam rangka memperingati ulang tahun IBI. Kegiatan ini bekerjasama dengan
PMI daerah Badung dan Pemerintah Desa Getasan. Acara ini dilaksanakan di Wantilan
Pura Desa Getasan pada tanggal 28 Juli 2019 dimulai pada pagi hari pukul 07.00-12.00.
kegiatan ini terdiri dari pembukaan, senam bersama, dan tentunya donor darah yang
diselingi dengan hiburan. Donor darah sendiri dilakukan oleh pendonor dari anggota IBI
sendiri dan kami mahasiswa KKN yang berniat untuk mendornorkan darah mereka.
B. Hasil
Hasil yang didapat dari kegiatan ini yakni didapatkan pendonor sekitar 30 orang dari
anggota IBI dan kami mahasiswa KKN. Keseluruhan acara berlangsung lancar, hal ini
bisa terlaksana dengan baik berkat berbagai dukungan pihak.
C. Kendala
Kendala yang dialami saat kegiatan yaitu beberapa dari kami tidak memenuhi
persyaratan untuk mendonorkan darah, sehingga bantuan yang diberikan tidak dapat
dimaksimalkan.

3.2.6 Kelas Ibu Hamil dan Penyuluhan Stunting


A. Pelaksanaan
Kegiatan kelas ibu hamil diselenggarakan oleh Puskesmas Pembantu Desa Getasan
setiap tanggal 19 setiap bulannya dan pelaksanaannya tentatif. Acara ini dilaksanakan
di Ruang Pertemuan Kantor Perbekel Desa Getasan pada tanggal 19 Juli 2019 dimulai
pada pagi hari pukul 07.00-12.00. Kegiatan ini terdiri dari pembukaan, senam ibu hamil,
dan penyuluhan stunting dari mahasiswa KKN bidang kesehatan masyarakat serta
ditambahkan dari kepala Puskesmas Pembantu Getasan. Kegiatan ini didatangi oleh 6
ibu hamil dari desa Getasan. Untuk Senam ibu hamil kami dari KKN mendatangkan
insturktur senam ibu hamil untuk membantu dan menjadi instuktur dalam melakukan
senam. Setelah senam dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan tentang stunting untuk
mengenali stunting sejak dini kepada ibu hamil. Kemudian dilanjutkan dengan
pembagian bingkisan kepada ibu hamil dari desa.

36
B. Hasil
Hasil yang didapat dari kegiatan ini yakni didapatkan ibu hamil yang datang sekitar 6
orang. Keseluruhan acara berlangsung lancar, hal ini bisa terlaksana dengan baik berkat
berbagai dukungan pihak desa, puskesmas dan KKN.
C. Kendala
Kendala yang dialami saat kegiatan yaitu beberapa ibu hamil yang tidak mungkin karena
memiliki acara lain yang tidak bisa ditinggalkan.

3.2.7 Ikut berpartisipasi ngayah untuk membersihkan Pura Dalem


A. Pelaksaan
Mahasiswa KKN – PM udayana dan Mahasiswa KKN Warmadewa ikut meramaikan
dan membantu pelaksanaan ngayah untuk membersihkan area Pura Dalem. Jenis
Upacara yang dilaksanakan yaitu Odalan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 13
Agustus 2019. Yang dimana kami pun ikut serta tangkil dan mengikuti
persmebahyangan bersama di hari H odalan Pura Dalem.
B. Hasil
Hasil yang didapatkan dari program bantu ini yaitu dapat membantu warga
membersihkan Pura Dalem dan mempererat persatuan antara seluruh masyarakat Desa
Getasan dengan mahasiswa KKN – PPM Udayana serta KKN Warmadewa.
C. Kendala
Kendala pada saat melaksanakan ngayah membersihkan Pura Yaitu kurangnya alat –
alat yang digunakan untuk membersihkan area Pura Dalem.

37

Anda mungkin juga menyukai