Makalah MK Aik
Makalah MK Aik
AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN
“SUMBER AJARAN ISLAM AL-HADIST”
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan penyusun, semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Al-Islam
Kemuhammadiyahan semester ganjil dengan Dosen Pengempu Bapak
Dr. Jumahir, S.Ag.,M.Pd.. Kemudian tidak lupa penyusun menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Dosen Pengempu Mata Kuliah Al-Kemuhammadiyahan yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan Kedua
Orang Tua yang selalu mendukung kelancaran tugas penyusun.
Semoga Allah Swt. memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua
untuk sekiranya dapat memahami maksud dan tujuan kami dalam pengolaan Makalah
ini.
MESNIATI SHOLIHAH
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
A. SUMBER-SUMBER ISLAM
1. Pengertian Al-hadist
Hadist disebut juga As-sunnah. Sunnah secara bahasa berarti “adat-
istiadat“ atau “kebiasaan“c(traditions). Sunnah adalah segala
perkataan,perbuatan,dan penetapan/persetujuan serta kebiasaan Nabi
Muhammad SAW.Penetapan ( taqrir ) adalah persetujuan atau diamnya
Nabu Muhammad SAW terhadap perkataan dan prilaku sahabat.
Menurut Etimologi Hadist adalah jalan/tradisi, kebiasaan ,adat-
istiadat, dapat juga berarti undang-undang yang berlaku.sedangkan
terminologi hadist ialah berita/kabar , segala perbuatan , perkataan dan
takrir (keizinan/pernyataan) Nabi Muhammad SAW. Kedudukan As-
sunnah sebagai sumber hukum dijelaskan Al-Qur’an dan sabda Nabi
Muhammad SAW. ”Demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak
beriman sehingga mereka menjadikanmu (Muhammad ) sebagai hakim
terhadap perkara yang mereka perselisihkan lalu mereka tidak merasa berat
hati terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima sepenuh
hati”(Q.S.4:65).
“ Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian
berpegang teguh dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu
Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah-ku.” (HR. Hakim dan Daruquthni).
“Berpegang teguhlah kalian kepada Sunnahku dan kepada Sunnah
Khulafaur Rasyidin setelahku” (H.R. Abu Daud).
Sunnah merupakan “penafsir” sekaligus “juklak” (petunjuk
pelaksanaan) Al-Qur’an. Sebagai contoh, Al-Qur’an menegaskan tentang
kewajiban shalat dan berbicara tentang ruku’ dan sujud. Sunnah atau
Hadits Rasulullah-lah yang memberikan contoh langsung bagaimana shalat
itu dijalankan, mulai takbiratul ihram (bacaan “Allahu Akbar” sebagai
pembuka shalat), doa iftitah, bacaan Al-Fatihah, gerakan ruku, sujud,
hingga bacaan tahiyat dan salam.
2. Kedudukan Al-Hadist
A. KESIMPULAN
Mempelajari agama islam merupakan fardhu ain,yakni kewajiban
pribadi setiap muslim dan muslimah,sedang mengkaji ajaran islam terutama
yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibakan kepada masyrakat
atau kelompok masyarakat.
Sumber-sumber hukum islam dapat kita simpulkan bahwa segala
sesuatu yang berkenaan dengan ibadah, muamalah dan sebagainya itu
berlandaskan Al-Qur’an yang merupakan Firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW secara mutawir (berturut-turut atau berurutan)
dan diturunkan melalui malaikat Jibril dan membacanya di nilai sebagai
ibadah, dan Al-hadist sebagi sumber hukum yang kedua yang mempunyai
fungsi untuk memperjelas isi kandungan Al-Qur’an dan lain sebagainya
B. SARAN
Marilah kita mengamalkan dan menjadikan Al-Qur’an dan Al-hadist
sebagai pendoman dalam kehidupan kita sehari-hari yang merupakan sumber
dari hukum agama islam dan sekaligus dapat membuat kita bahagia baik itu di
dunia maupun diakhirat nanti. Agar hidup yang kita jalani lebih sempurna dan
mempunyai tujuan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
http://satriodatuak.com/makalah-sumber-sumber-ajaran-ajaran-agama-islam/