SHK Juli - 2023 LPJ
SHK Juli - 2023 LPJ
01 Juli Efesus 5 : 1 - 4
Sabtu
Persembahan Terbaik: Jadilah Penurut-Penurut Allah
K ita bersyukur atas kasih dan anugerah Tuhan yang masih memberikan kehidupan di
bulan yang baru hari ini. Kasih dan anugerah Tuhan ini harus diresponi dengan sikap
mempersembahkan hidup yang baik dan benar, yakni hidup dalam kasih dan menjadi
terang. Dalam nas ini Rasul Paulus mengingatkan, “jadilah penurut-penurut Allah dan
hiduplah dalam kasih. Memang, dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu
1
adalah terang di dalam Tuhan. Jadi, di dalam terang Allah, manusia mendapatkan hidup.
Terang Allah menerangi jalan manusia untuk tidak hidup dalam kegelapan. Rasul Paulus
bukan hanya mengatakan bahwa “terang” itu hanyalah simbol pancaran kehadiran Allah
yang menyilaukan. Tetapi “terang” itu sesungguhnya adalah kebenaran, kemurnian dan
kesempurnaan moral. Jika kita hidup di dalam Kristus yang adalah Terang, kita harus
meninggalkan kegelapan dan menjadi penurut-penurut Kristus yang hidup benar, murni
dan menjaga etik moral. Mengekang diri dari perkataan yang kotor, kosong atau yang
sembrono, karena hal-hal itu tidak pantas dan berpotensi mengganggu relasi dalam
persekutuan hidup bersama. Jadilah penurut-penurut Allah yang suka berkata benar.
Hiduplah dalam kasih. Itulah cara yang pantas untuk dilakukan sebagai persembahan
terbaik atas kasih Kristus yang telah menyerahkan diri-Nya untuk kita.
02 Juli 1 Kor 12 : 12 - 31
Minggu
Doa: Tuhan, tolong kami
Ada Banyak Anggota Tetapi Satu Tubuh hidup dalam kasih sebagai
pengikat yang
R asul Paulus menasihati jemaat di Korintus untuk mempersatukan, Amin.
menjaga persatuan dalam kehidupan berjemaat. Tidak ada status tinggi dan rendah
dalam Tubuh Kristus yang adalah jemaat. Semua sama dan satu di dalam Kristus. Mereka
dibaptis menjadi satu tubuh dan diberi minum dari satu Roh, Roh yang sama yaitu Roh
Kudus yang mengisi hidup semua orang dalam jemaat. Tuhan juga yang memberikan
karunia rohani yang berbeda dengan tujuan agar semua jemaat dapat bekerjasama demi
mencapai tujuan bersama yaitu untuk memuliakan Tuhan. Paulus menggunakan
gambaran tubuh manusia untuk menjelaskan soal kesatuan ini. "Memang ada banyak
anggota, tetapi hanya satu tubuh." Masing-masing anggota tubuh sekalipun memiliki peran
dan fungsi yang berbeda, tetapi tidak ada satu pun yang lebih kuat atau lemah. Semua
anggota tubuh jika menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, tubuh akan terjaga
dengan baik pula. Demikian halnya jika satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh akan
merasakan sakit. Kita semua adalah anggota tubuh Kristus yang harus hidup saling
menopang. Perbedaan karunia yang Tuhan berikan adalah kekayaan yang harus
digunakan
03 Juli untuk bekerjasama mendatangkan berkat dan sukacita, Kolose 3 : 14 - 15
kedamaian dan
ketentraman
Senin dalam hidup bersama.
2
Nya tetapi juga relasi dengan orang lain, akan ikut membentuk kita untuk menjadi lebih
baik. Dalam hal apapun kita membutuhkan satu dengan yang lain. Karena itu kita harus
belajar menerima keberadaan orang lain dan dengan jujur mengakui bahwa sehebat
apapun, kita tetap membutuhkan orang lain. Inilah yang harus kita lakukan sebagai
anggota tubuh Kristus. Seperti tubuh kita yang saling membutuhkan satu dengan yang
lainnya, demikianlah kita harus hidup sebagai satu persekutuan yang diikat dalam kasih.
Ya, kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan, lalu
bersyukurlah!.
04 Juli 1 Kor 10 : 14 - 17
Selasa
Satu dengan Kristus melalui Sakramen Perjamuan Kudus
Ada banyak kesalahan yang dibuat sehingga mereka senantiasa hidup dalam
terang. Amin.
binasa dan tidak masuk ke tanah perjanjian. Mereka
menyembah berhala dan tidak menghargai karya pembebasan Tuhan. Mereka masih
hidup dalam keadaan lama yang berdosa, bahkan ketika mereka telah dibebaskan oleh
Tuhan dari Mesir. Kesalahan inilah yang dipakai oleh Paulus untuk menasehati jemaat di
Korintus supaya jangan mereka mengulangi kesalahan yang sama. Ia memberikan
penekanan: “jauhilah persembahan berhala! Tuhan Allah tidak menghendaki umat yang
telah dibebaskan-Nya justru berpaling dan menyembah dan percaya kepada allah lain.
Jemaat Korintus pun telah menerima sakramen Perjamuan Kudus yang menjadi simbol
kesatuan dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Karena itu mereka telah
menjadi satu tubuh dengan Kristus karena telah mengambil bagian dalam sakramen itu.
Hal ini mewajibkan mereka untuk tidak lagi hidup dalam keadaan lama yang masih
berdosa. Mereka harus menghargai pengorbanan Kristus dengan tetap menjaga kesatuan
jemaat. Hal yang sama juga diingatkan kepada kita, marilah menghargai pengorbanan
Kristus dengan meninggalkan kehidupan lama yang berdosa dan jagalah kesatuan Tubuh
Kristus.
05 Juli 1 Yohanes 1 : 5 - 10
Rabu
3
ada kegelapan. Itu berarti terang menyatakan pribadi Allah yang penuh dengan kebenaran
dan kebaikan. Di dalamNya tidak ada kegelapan. Kegelapan melambangkan kejahatan
dan dosa. Karena itu, sebagai pengikut Kristus, janganlah kita hidup dalam kegelapan,
tetapi hiduplah dalam terang yang dinampakkan melalui perbuatan-perbuatan yang baik
dan benar. Perbuatan kejahatan dan kedagingan harus diakui di hadapan Tuhan dengan
jujur dan bertobat. Janganlah takut mengakuinya! Karena ada jaminan pengampunan bagi
orang yang mengakui dosanya (ay.9). Meski memang ada orang yang bebal karena
memilih tinggal dalam kegelapan dan tidak mau hidup dalam terang, janganlah kita
termasuk didalamnya. Teruslah hidup dalam terang sebagai anak-anak Allah meskipun
kita ada dalam kegelapan dunia ini.
06 Juli Galatia 3 : 25 - 29
Kamis
Kita adalah Anak-anak Allah Karena Iman Di Dalam Kristus
T idak ada orang yang berani mengatakan bahwa ia tidak memerlukan orang lain. Kita
semua dalam hidup ini memang saling membutuhkan. Ini penting untuk membangun
hidup persekutuan yang saling menopang dan membangun. Dalam pembacaan alkitab
hari ini, rasul Paulus memberikan nasihat yang Doa: Ajarilah kami hidup
berhubungan dengan pentingnya membangun selaku anak-anak yang
perasaan dan sikap empati, “bersukacitalah dengan terus memuliakan-Mu ya
orang yang bersukacita dan menangislah dengan Tuhan, Amin.
orang yang menangis”. Hal ini diingatkan supaya sebagai keluarga kristen, dalam
menjalani hidup ini hendaknya perlu dibangun sikap empati dan peduli. Maka hidup sehati
4
sepikir menjadi salah satu cara yang perlu diterapkan untuk menjaga persekutuan.
Siapapun kita tidak boleh bersikap lebih hebat atau lebih pandai dari orang lain, tetapi
masing-masing kita tetap menyadari bahwa ada karunia dan potensi yang Tuhan beri
secara berbeda sehingga kita dapat hidup saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Ketika ada orang yang bersukacita karena sukses dalam pendidikan, karir dan jabatan
ataupun usaha maka kita turut bersukacita dengannya. Tetapi apabila ada orang yang
mengalami kesusahan dan dukacita, maka kita pun turut merasakan apa yang dialami.
Karena itu, kita diajak untuk berempati dan saling melengkapi satu dengan yang lain.
Teruslah hidup saling berempati demi menjaga persekutuan hidup bersama.
1 Tes 5 : 14 - 15
08 Juli
Sabtu Usahakanlah Senantiasa yang Baik
J ika saat ini kita sedang sakit hati akibat ulah atau perbuatan seseorang yang jahat, lalu
kita mendengarkan firman ini yang mengingatkan supaya jangan ada yang membalas
yang jahat dengan yang jahat, bagaimanakah kira-
kira perasaan kita, apakah menjadi tenang ataukah Doa: Mampukanlah kami
semakin membara oleh dendam? Pernyataan Rasul ya Allah agar dapat
Paulus dalam nas ini bukan tanpa dasar. “Jangan bangkit dari keterpurukan.
membalas yang jahat dengan yang jahat, melainkan Amin.
usahakanlah senantiasa yang baik!”. Sejujurnya, hal ini berat untuk dilakukan. Bagaimana
membiarkan orang lain berlaku jahat kepada kita?. sedapat mungkin kita akan membalas.
Tetapi, apa bedanya kita dengan orang jahat itu jika kita balik membalas pula dengan
perbuatan jahat? Itulah sebabnya mengendalikan dan mengatasi amarah, dendam dan
sakit hati menjadi sangat penting untuk kita lakukan.Ini tidak dimaksudkan agar
membiarkan diri kita diperlakukan tidak adil. Tetapi kita tahu bahwa pembalasan itu adalah
hak Tuhan. Ketika kita diperlakukan jahat oleh orang lain, jangan membalas. Balaslah
kejahatan dengan kebaikan sebagaimana Tuhan Yesus sendiri telah melakukannya
terhadap kita. Kita yang sering melukai hati-Nya, tetapi IA masih membuka pintu
pengampunan-Nya sehingga keselamatan masih dapat kita nikmati. Jadi, tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan bukan karena apa-apa, tetapi karena sadar Kristus pun telah
membalas kejahatan kita dengan segala kebaikan-Nya.Marilah kita terus memuliakan
Tuhan dengan terus mengasihi-Nya, mengasihi sesama bahkan sampai kepada orang
09 memusuhi.
yang Juli Yeremia 29 : 1 - 9
Minggu
5
dialami. Ingatlah bahwa bersama kasih Tuhan, jalan dan kemungkinan baru tersedia bagi
mereka yang bergairah berjuang mengatasi kesukaran. “Jatuh” adalah titian untuk
“bangun” dan terus melangkah dengan pasti. Jadikanlah kegagalan sebagai pijakan kokoh
untuk melangkah meraih sukses. Tetaplah gairahkanlah hidup untuk peroleh tempat
tinggal yang layak, pekerjaan dan keturunan. Semua itu mengkarakterkan hidup yang
sejahtera. Sejahtera baik untuk diri sendiri dan keluarga maupun sesama serta alam
semesta. Kesukaran dan masa hidup yang sulit bukanlah alasan dan hambatan untuk
tidak berbuat baik. Hayatilah bahwa dalam keadaan hidup yang bagaimanapun, kita
terpanggil untuk menjadi berarti bagi kehidupan. Kehidupan akan terus berlanjut, kita
menjadi sejahtera atau tidak, semuanya tergantung pada sikap dan tindakan beriman yang
diaktakan. Akhirnya, tetaplah percaya kepada Dia Sang Pencipta dan sumber sejahtera
yang setia.
10 Juli Kejadian 6 : 9 - 22
Senin Doa: Ya Allah,
Inspirasi Iman Nuh dan layakkanlah kami untu
Keluarganya menjadi juru syafaat bagi
semua makhluk. Amin.
N uh memiliki riwayat hidup yang pantas dijadikan
inspirasi iman. Ia adalah seorang yang benar dan tidak bercela serta hidup dekat
dengan Allah. Kualitas iman seperti inilah yang menjadikan Nuh dan keluarganya dijadikan
alat dalam karya penyelamatan Allah. Nas ini mengisahkan bahwa bumi telah rusak di
hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Semua manusia menjalankan hidup yang
rusak di bumi. Allah berfirman kepada Nuh, bumi yang rusak akan dimusnahkan-Nya
dengan air bah. Kecuali Nuh dan keluarganya, semua yang hidup di bumi akan Allah
musnahkan. Keluarga ini hidup berkenan pada Allah, diselamatkan dari kebinasaan dan
dipakai-Nya menjadi permulaan baru bagi kehidupan di bumi. Orang yang hidupnya benar,
tak bercela dan dekat dengan Allah, kepada mereka disingkapkan rahasia hari esok.
Bukan saja itu mereka juga dipakai Allah untuk menjadi alat penyelamatan bagi semua
makhluk. Kebaikan Allah tak pernah berakhir dan oleh sebab itu pasti akan ada permulaan
baru. Ingatlah bahwa semua orang yang hidupnya rusak binasa pasti mengalami petaka
bila mereka tidak insyaf dan bertobat. Bila kita telah berbuat yang tidak berkenan pada
Allah, sadar dan bertobatlah sebelum datang “air bah”. Kemurahan Allah itu bersar dan tak
pernah habis bagi mereka yang berkenan pada-Nya. Hidup yang berkenan pada Allah
pasti
11terselamatkan
Juli dari malapateka dan menjadi berkat bukan saja1 bagi sesama
Timotius 2 :manusia,
1-7
tapiSelasa
semua makhluk agar sejahtera dialami bersama.
Doa Syafaat Bagi Semua Makhluk
N as hari ini mengisahkan pemberitaan Paulus tentang pentingnya akta berdoa. Allah
menghendaki agar kita bukan saja berdoa bagi diri sendiri, tapi juga untuk semua
orang. Semua orang termasuk raja dan pembesar
haruslah didoakan supaya terhindar dari berbagai Doa: Ya Allah, tolonglah
agar kami hidup berkenan
kesulitan. Inilah yang dimaksudkan dengan doa kepada-Mu. Amin.
syafaat. Syafaat berarti menjadi “perantara” antara
Allah dan orang lain bahkan alam semesta. Berdoa syafaat merupakan akta mendoakan
orang lain, yakni keberadaan dan gumulan mereka. Kita terpanggil untuk tidak hanya hidup
6
bagi diri sendiri. Berdoa syafaat merupakan wujud kepedulian dan sikap hormat kita
kepada sesama manusia dan makhluk yang lain. Sebagaimana Kristus telah menjadi
perantara antara Allah dan manusia, demikianpun seharusnya kita hidup. Kristus menjadi
perantara dengan cara menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia.
Hidup yang bermakna bagi manusia telah diteladankan Kristus. Panggilan kita sekarang ini
adalah meneladani teladan Kristus. Kepedulian dan sikap hormat akan orang lain kiranya
terus kita aktakan. Sebab hanya dengan cara demikian kita telah hidup menurut kehendak
Kristus. Berdoa syafaatlah terus baik kepada semua orang maupun semesta ini.
Demikianlah kita telah berupaya mewujudkan kesejahteraan bersama. Kesejahteraan baik
bagi sesama manusia maupun alam semesta sesungguhnya dimulai dengan berdoa
syafaat.
12 Juli Amos 8 : 4 - 8
Rela Memberi Bukannya Menghisap
Rabu
Doa: Tolong kami untuk
Setiap hari kita bekerja untuk mencari nafkah dengan Doa: Ya Allah,
tolonglah agar kami
tujuan supaya kita dapat hidup layak dan berkecukupan. menjadi peka, peduli
Itu esensi dasar mengapa kita bekerja. Memang ada dan rela berbagi. Amin.
juga yang bekerja dengan tujuan untuk menumpuk kekayaan dan mendapatkan kejayaan.
Itu sesuatu yang tidak keliru. Kelirunya adalah jika untuk menumpuk kekayaan itu, kita
melakukan cara yang curang atau kotor. Nas kita hari ini mengingatkan: ”Orang yang
7
mencuri, janganlah ia mencuri lagi.” Harus ada pertobatan dari perilaku mencuri. Praktik
pencurian atau mengambil milik orang lain tanpa diketahui selalu terjadi di mana-mana. Di
masa lampau hingga sekarang dengan beragam bentuk atau modelnya. Mulai dari
mencuri uang, barang sampai mencuri data-data pribadi. Perilaku seperti ini merugikan,
baik diri sendiri, keluarga maupun sesama dan karena itu tidak boleh dilakukan. Kita harus
bekerja dengan jujur dan tidak mengambil sesuatu yang bukan kita punya. Apa yang kita
dapatkan sebagai berkat hasil kerja kiranya dapat pula kita sisihkan untuk membantu yang
kekurangan dan membutuhkan. Itulah yang Paulus katakana pada bagian akhir ayat ini,
“supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”Jadi marilah
memulai aktifitas hari ini dengan kerja keras dan mendapatkan harta kekayaan kita dengan
cara yang jujur agar dapat menjadi berkat bagi diri kita, keluarga maupun orang lain.
M azmur 122 adalah Mazmur doa yang untuk berlaku adil kepada
yang tertindas, Amin
mengungkapkan harapan dan sukacita umat
Tuhan.Mereka bersyukur dapat merayakan hari Tuhan di rumah-Nya, di kota
Yerusalem.Perjalanan ziarah ke Yerusalem selalu disertai tekad yang menyatakan
loyalitas kepada Tuhan dan kepada raja. Kota Yerusalem merupakan pusat peribadatan
kepada Tuhan sejak Daud menjadi Raja Israel. Melalui peribadahan yang mereka lakukan
di pusat Kota ini menjadikan mereka satu persekutuan yang dikehendaki Allah di mana
tidak ada lagi batasan etnis, ras, dan golongan. Semua menyatu hati untuk bersyukur dan
berdoa. Itulah isi nas ini, pemazmur mengajak bangsa Israel berdoa bagi kesejahteraan
kota Yerusalem, karena kesejahteraan Yerusalem menjadi tolok ukur bagi kesejahteraan
seluruh rakyat Israel. Mendoakan kesejahteraan kota, sama artinya mendoakan
kesejahteraan kita bersama. Itu adalah juga panggilan iman bersama. Kita harus tetap
berkomitmen untuk mengupayakan kesejahteraan hidup bersama sebagai para pemimpin
dan masyarakat. Sebagai warga gereja yang adalah warga masyarakat.Tujuan kita sama
yakni menghadirkan kebaikan dan kesejahteraan melalui kerja, peran dan fungsi masing-
15 JuliMaka kita yakin, melalui doa dan kerja bersama berkat Tuhan
masing. Yesaya 16dilimpahkan
akan :1-5
Sabtu
bagi kota ini dan gereja.
Wujudkanlah Keadilan Bagi Yang Terbuang dan Tertindas
8
jahat. Jadi, pemerintahan yang baik ditandai dengan perlakuan adil dan benar kepada
orang miskin dan tertindas. Itulah yang Yesaya nubuatkan akan terjadi dalam masa
pemeritahan Daud. Jika saja semua pemimpin dan penguasa menyadari bahwa mereka
ditetapkan untuk menjadi pelindung orang miskin dan lemah, melawan ketidakadilan yang
ditimpakan kepada mereka, maka keadilan dapat ditegakkan di dunia. Hanya saja apa
yang diharapkan ini kadang tidak dapat diwujudkan. Keadilan bagi yang terbuang dan
tertindas begitu sulit diupayakan. Uang, jabatan dan kuasa justru dipakai untuk
kepentingan diri. Kiranya kita semua dapat mendengarkan kebenaran firman Tuhan ini,
supaya secara bersama berupaya mewujudkan keadilan bagi yang terbuang dan tertindas.
16 Juli Yesaya 1 : 10 - 20
Minggu
Apalah Arti Ibadahmu?
S ungguhkah kita beribadah untuk menyatakan rasa syukur kepada Tuhan ataukah
hanya sebuah rutinitas?.Banyak orang
melaksanakan ibadah sebagai rutinitas belaka.Hal yang Doa: Ya Allah,
sama berlangsung di masa nabi Yesaya. Ibadah di tolonglah kami memiliki
Yehuda berlangsung dengan baik. Berbagai perayaan hati yang tulus bersih
dalam beribadah dan
dan pertemuan ibadah tetap dilakukan. Namun Allah siap menolong sesama.
sama sekali tidak menyukainya. Allah muak melihat ibadah dan perayaan mereka. Ibadah
mereka hanya sekadar aktivitas agama yang di dalamnya tidak ada penghayatan dan rasa
hormat kepada Allah. Tetapi juga karena ibadah yang dilakukan tidak berdampak pada
kehidupan keseharian.Kejahatan dan ketidakadilan begitu banyak terjadi sehingga
9
mereka disamakan dengan keadaan kota Sodom dan Gomora. Dalam kondisi itulah
Yesaya tampil untuk menyerukan pertobatan dan kembali hidup sesuai kehendak Allah.
Jika mereka mau bertobat, maka dosa yang semerah kirmizi pun akan dibersihkan seputih
bulu domba. Firman Tuhan ini mengingatkan kita semua, memang tidak ada alat ukur
untuk menilai kesungguhan beribadah kepada Allah. Tetapi masing-masing kita dapat
merenungkan apakah ibadah yang dilakukan itu sungguh-sungguh dari hati yang bersih
dan tulus. Apakah ibadah kita berdampak pada pembaruan hidup setiap hari dengan setia
memperjuangkan keadilan bagi yang lemah dan susah? Semoga demikian!
Berjuang Bagi yang Rentan
N
17 Juli
ational Collaborating Centre for Determinants of Helath menjelaskan tentang kelompok
rentan adalah kelompok atau komunitas beresiko mengalami masalah kesehatan yang
buruk. Hal ini dikarenakan mereka tidak dapat mencapai akses sosial, ekonomi dan
lingkungan. Pada suatu komunitas, kelompok rentan Yesaya 1 : 21 - 27
Senin
ini terlihat sangat dominan ada pada kaum Doa: Tuhan, tolonglah
perempuan dengan status janda. Mereka hidup kami untuk berjuang
dengan beban ganda, selain kondisi sakit yang harus bagi mereka yang lemah.
mereka tanggung, tapi juga beban ekonomi dan sosial Amin.
bagi keluarga menjadi tanggung jawab yang harus dipenuhi. Terkait dengan kondisi ini,
gereja tentunya dipanggil untuk dapat menyatakan keberpihakan kepada mereka yang
memiliki kerentanan. Nabi Yesaya menyuarakan tanggung jawab ini juga kepada orang
Yehuda. Saat itu, kekerasan dan ketidakadilan telah terjadi dimana-mana hingga
menyebabkan keadaan yang buruk bagi anak-anak yatim dan janda. Menurut nabi
Yesaya, jika Yehuda tidak berbalik dari hidup mereka yang salah dan berdosa, maka
Tuhan akan menyatakan keadilan-Nya bagi mereka dengan memberikan penghukuman.
Sebagai orang-orang yang telah mengalami penebusan Kristus, tentunya kita tidak lagi
harus menjalani tahapan teguran dan penghukuman dari Allah yang kemudian menuntun
kita berubah untuk berpihak pada yang lemah. Keselamatan yang telah kita peroleh harus
kita sikapi dengan iman yang benar melalui cara bertanggung jawab membela dan
memperjuangan keadilan bagi mereka yang lemah. Kita dapat memulainya dari orang-
orang yang lemah disekitar kehidupan kita.
18 Juli Yeremia 22 : 15 - 16
Selasa
Pakai Kuasa untuk Menolong yang Lemah
Doa: Mampukanlah kami
Y oyakim adalah raja Yehuda. Ia merupakan putra
kedua dari raja Yosia. Tidak seperti ayahnya,
Yoyakim merupakan serorang raja yang tamak. Di
Tuhan, untuk berlaku
benar
menyusahkan
dan tidak
sesama.
tengah situasi krisis pada masa pemerintahannya, dia lebih mengutamakan
pembangunan istananya dengan memakai kayu-kayu aras yang mahal. Ia sepertinya ingin
mengulang kehebatan Raja Salomo yang membangun istananya dengan kayu aras.
Namun pembangunan tersebut dilakukan dengan cara yang tidak adil dan lalim. Ia
mempekerjakan sesamanya dengan cuma-cuma dan tidak memberikan upah kepada
mereka (ayat 13). Dia tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya, melainkan hanya
10
memikirkan kesenangan dan kepuasan pribadi. Akibat perbuatannya yang jahat nabi
Yeremia menubuatkan kesusahan yang akan ditanggungnya kemudian(ayat 18-19).
Ketamakan dan kejahatan raja Yoyakim telah menutup mata hati dan imannya untuk
menolong mereka yang lemah. Berbeda dengan Yoyakim, jika kita memiliki kekuatan dan
kuasa, maka kita harus menggunakannya untuk menolong mereka yang lemah bukan
menyusahkan dan mendatangkan penderitaan. Sama seperti yang diteladankan Yesus,
kita bertanggung jawab untuk mewujudkan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan bagi
sesama.
19 Juli Zakharia 7 : 8 - 10
Rabu
Keseimbangan Gaya Hidup Orang Beriman
S ituasi kesedihan yang mendalam ketika dialami oleh seseorang atau suatu komunitas
pasti memberi tekanan psikis yang besar.
Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya perhatian Doa: Tuhan, kendalikanlah
pada hal-hal yang ada di sekitar. Di dalam Kitab pikiran kami, supaya kami
Zakharia, suasana kesedihan seperti ini sementara dapat menolong mereka
dialami pula oleh para penduduk Yerusalem ketika yang lemah Amin.
mereka tersadarkan bahwa Bait Suci yang tengah mereka bangun kembali tidak akan
seagung yang sebelumnya dan tidak ada lagi raja dari keluarga Daud yang memerintah
sama seperti yang dulu. Tuhan kemudian memberikan penglihatan kepada Zakharia untuk
menolong penduduk Yerusalem mengatasi persoalan tersebut. Salah satu caranya yakni
mereka harus bisa mengendalikan emosi kesedihan yang sebenarnya mengekspresikan
kepentingan mereka sendiri dan melakukan hukum secara benar. Mereka diingatkan untuk
mengasihi para janda, anak yatim, orang asing, orang miskin, dll. Pengendalian emosi dan
bersikap benar pada yang lemah merupakan suatu kesimbangan gaya hidup sebagai
orang beriman. Sebagai orang beriman, kita bertanggung jawab untuk tetap memberi
perhatian kepada mereka yang lemah, sekalipun mungkin kita berada pada situasi-situasi
emosional yang tidak memungkinkan. Tantangan yang kita alami, tidak boleh membuat
kita melakukan pengabaian terhadap tanggung jawab peduli pada yang lain.
20 Juli Amsal 22 : 22
Kamis Kendalikanlah Dirimu Bagi Yang Lemah
11
atau pengendalian diri ketika berhadapan dengan orang yang lemah. Mungkin kita
mendapati ada hal yang keliru yang telah dilakukannya, namun keadaan yang lemah dari
orang tersebut menjadi hal prioritas untuk kita harus memahami dan berempati
dengannya. Kita harus bisa menolongnya supaya kehidupannya tidak semakin sulit dan
bertambah penderitaannya. Bahkan jika ia harus berada di tempat yang kemudian menilai
kekeliruan atau kealpaan dan kesalahannya, kita pun harus tetap bersikap konsisten untuk
menolongnya bukan semakin menekannya. Hal ini membutuhkan kerelaan dan
kerendahan hati kita.
21 Juli Yeremia 7 : 1 - 7
Jumat
Simbol Agama Dapat Membatasi Empati
B ait suci atau berbagai simbol keagamaan lain tidak menjadi jaminan keberpihakan
Tuhan. Sebagian orang kristen memang suka menggunakan simbol-simbol
keagamaan dalam menilai baik buruknya seseorang
dalam kehidupan sosial. Rajin ke gereja, mendukung Doa: Tuhan, seharusnya
secara aktif pelayanan gereja, serta memiliki tugas berada di Bait-Mu
mengingatkan kami untuk
atau jabatan tertentu dalam pelayanan di gereja peduli pada sesama. Amin
terkadang menjadi beberapa kriteria standart untuk
mengukur kepribadian seseorang dan menganggap orang tersebut merupakan orang yang
baik di mata Tuhan. Menurut Yeremia, hal seperti ini tidak dapat dibenarkan. Sebab jika
tingkah laku atau perbuatan orang tersebut tidak selaras dengan kesetiaannya beribadah
dan mengimani Tuhan, maka hal tersebut sama dengan mendustai Tuhan. Yeremia
mengkritik gaya hidup seperti demikian yang telah dilakukan oleh Bangsa Israel. Yeremia
mengingatkan mereka untuk berhenti melakukan ketidakadilan dan menindas orang asing,
anak yatim, janda, dll. Allah tidak akan berpihak pada mereka dan berada bersama-sama
dengan mereka, jika mereka berlaku tidak adil pada sesama yang lemah. Karena itu,
Yeremia pun menubuatkan penghukuman Allah akibat perbuatan mereka. Sebagai orang
benar, kita dibenarkan bukan karena iman kita tertulis pada KTP, bukan juga karena kita
selalu memegang Alkitab dan berada di gereja. Tuhan menuntut perkataan dan perbuatan
kita yang benar dalam wujud mengasihi dan peduli pada mereka yang kecil dan menderita.
Mereka yang dianggap masyarakat kelas dua dan memiliki status sosial yang berbeda.
22 Juli Mazmur 82 : 3 - 4
sabtu Keadilan Tuhan Bagi Yang Lemah
12
pemberantasan mafia peradilan tidak bisa hanya dilakukan di pucuknya saja, tapi harus
dimulai dari akarnya pada dunia peradilan. Kondisi ketidakadilan yang terjadi dalam dunia
peradilan modern seperti demikian dan upaya pemberantasannya, telah dilihat lebih dulu
oleh Allah menurut Pemazmur. Allah sendiri menyaksikan pengadilan yang terus berpihak
kepada orang-orang kuat dan fasik. Ketidakdilan ini membuat Allah mengambil alih
tanggung jawab mengadili dengan benar dalam sidang ilahiNya. Mereka yang berlaku
tidak adil dan tidak berpihak kepada mereka yang lemah akan diadili oleh Allah. Kita harus
berubah
23 Julidan mengupayakan dunia peradilan yang bersih dan tetap Keluaran
dapat 1menegakkan
: 1 - 22
keadilan bagi mereka yang lemah.
Minggu
Hiduplah Takut Tuhan! Anak-anak Terlindungi
24 Juli Keluaran 2 : 1 - 10
Senin
Cinta Yang Menyelamatkan
13
Cerita tentang Musa diselamatkan oleh perempuan-perempuan yang bukan hanya ibunya
menunjukkan bahwa cinta memiliki kekuatan terbesar untuk menyelamatkan. Di dalam
cinta kakak perempuan Musa dan puteri Firaun ada kepedulian, tanggung jawab, belas
kasihan, kerelaan dan pengorbanan. Nilai-nilai ini telah menolong Musa dari ancaman
pembunuhan, hingga bisa bertumbuh besar dan menjadi berkat masa depan bagi bangsa
Israel. Tanggung jawab kita menyelamatkan anak-anak pada masa kini tentunya sangat
menentukan pula masa depan mereka. Untuk itu, berlakulah sama seperti ketiga
perempuan
25 Julidalam cerita ini. Efesus 6 : 1 - 4
Selasa
Bangunlah Keharmonisan Antara Orang Tua dan Anak
K
eyla Putri Cantika, 11 tahun, tewas oleh pedang ayah kandungnya, 1 November 2022 lalu
(BeritaSatu.com). Fadhil, 25 tahun, 30 Maret 2023 lalu menggorok leher ayahnya,
Oktariman, hingga tewas (detiknews). Kasus di atas – dan banyak kasus lainnya
menunujukkan ketidakharmonisan antara orang tua dan
anak, bahkan berujung kematian. Pertanyaan : “Koq Doa: Tuhan, tolong kami
bisa?” Bisa! Karena iblis tak mau melihat keluarga hidup tuk menjaga hidup
harmonis dan banyak keluarga yang tidak menjadikan keluarga kami agar selalu
Tuhan sebagai “tamu istimewa” dalam rumahnya. harmonis. Amin!
Mari belajar dari nasihat Paulus kepada Jemaat di Efesus tentang cara menjaga dan
merawat keharnonisan keluarga. Dalam Efesus 6 ayat 1-3, Paulus menasihati anak-anak
agar taat dan hormat kepada orang tua. Taat dan hormat terhadap orang tua bukanlah
sebuah pilihan tetapi perintah yang “harus” dilakukan oleh setiap anak. Bahagia dan umur
panjang akan jadi bagian anak yang taat dan hormat pada orang tua (band. Kel. 20 : 12).
Mendidik anak pada jalan Tuhan bukanlah pilihan tetapi “ keharusan”. Itulah nasehat
Paulus kepada para orang tua seperti yang terungkap di ayat 4. Belakangan ini banyak
hati anak yang sudah dicaplok Media Sosial. Ayo, rebut kembali hati anak-anak kita.
Cintailah anak-anak kita dengan : berikan perhatian, sediakan waktu untuk bicara dan
jangan lupa kontrol, asal tidak sampai “ over protec” (berlebihan). Semoga keharmonisan
selalu tercipta antara kita dan mereka.
26 Juli Kejadian 21 : 8 - 21
Rabu “YTuhan Cinta Anak - Anak
esus cinta anak-anak, anak-anak di dunia...” Itulah sepenggal lagu sekolah Minggu yang
mengisyaratkan betapa besar cinta Tuhan terhadap anak. Cinta yang tulus, tanpa pamrih
dan tanpa pandang bulu. Ya, Tuhan memang sangat peduli dengan orang-orang “kecil”,
“lemah” dan yang “termarginal” termasuk anak-anak. Bacaan kita mengisahkan tentang
bagaimana Tuhan bertindak sebagai penengah bagi Sara, Abraham dan Hagar. Bagi Sara
Ismael tidak berhak menjadi ahli waris Abraham, karena itu Ismael dan ibunya harus pergi
dari rumah mereka. Sementara Abraham menyayangi Ismael karena dia adalah anak
kandungnya. Abaraham bingung menghadapi dilema ini. Namun Tuhan Allah, membantu
Abraham mengatasi persoalan itu sekalipun ada masalah baru yang muncul. Namun sekali
14
lagi, karena Tuhan Allah peduli, Ismael dan Hagar tertolong. PertolonganNya bukan hanya
sesaat, namun berlangsung terus dan tak mengenal batas sehingga memungkinkan
Ismael tumbuh dan berkembang menjadi suatu bangsa yang besar, seperti yang dijanjikan
Tuhan. Hari ini kita belajar bahwa Tuhan Allah sangat peduli dengan anak-anak. DIA tak
pernah berbohong dan selalu setia memegang janjiNya. Bahkan di tengah kekurangan dan
terbatasan kita sebagai manusia. Allah telah menganugerahkan anak dalam tiap keluarga
27 dikasihi
untuk Juli dan dicintai, bukan untuk disia-siakan. Tuhan menolong kita4 :untuk
Yosua terus
20 - 24
mencintai
Kamis anak-anak.
Ceritakanlah Kepada Anak: “Bahwa Tuhan Itu Baik
S
alah atu cara untuk memberitahukan tentang kemahakuasaan dan kebaikan Tuhan adalah
dengan menceritakan bagaimana kebaikan Tuhan dalam hidup kita.
“Ibu Jos pernah mengalami sakit parah. Banyak orang memperkirakan bahwa hidupnya
segera berakhir. Dokter meminta ibu Jos untuk segera cuci darah. Tetapi Ibu Jos menolak.
Ia meminta para pelayan bergumul dengannya dan
mendoakan ramuan tradisional yang ia konsumsi. Doa: Kami ingin
Karena keyakinannya yang sungguh pada Tuhan, tanpa menceritakan
cuci darah dan hanya dengan minum ramuan kebaikanMu bagi anak-
anak kami. Tolong bantu
tradisonal, tiga bulan kemudian, Ibu Jos dinyatakan
pulih. Ibu Jos sungguh merasakan kebaikan Tuhan baginya dan keluarganya. Iapun sering
membagi pengalaman imannya ini kepada orang lain, terutama bagi anak dan anak
asuhnya”.
Itu juga yang diharapkan terjadi pada para orang tua bangsa Israel. 12 buah batu diambil
dari sungai Yordan dan dijadikan tugu peringatan di Gilgal. Tugu itu menjadi tanda akan
kebaikan dan kemahakuasaan Tuhan bagi umat Israel. Karena itu para orang tua Israel
harus menceritakan hal ini kepada anak-anak mereka. Seringkali, karena kesibukan kerja
kita lupa memberitahukan kebaikan Tuhan kepada anak-anak kita, sehingga mereka juga
“lupa” untuk mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka. Yang mereka ingat adalah
“Kebutuhan hidupku disediakan oleh Papa dan Mama”. Sebelum terlambat, ceritakanlah
bahwa “Tuhan Itu Baik” dan “DIAlah Sumber segala sesuatu yang mereka nikmati di dunia
ini.!”
28 Juli Matius 19 : 13 - 15
Jumat
Bawalah Anak untuk Berjumpa,Dijamah dan Didoakan Yesus
S
uatu saat, Pendeta EB berteriak dari mimbar: “Bapa tua (tuagama), tolong tertibkan anak-
anak itu!!” Saat itu ada dua gadis kecil yang berlarian sambil teriak saat kebaktian
berlangsung.Mereka ternyata adalah anak-anak dari
Pdt. EB sendiri. Membawa serta anak-anak ke gereja Doa: Tuhan, ajar kami
seringkali dilakukan para orang tua dengan berbagai tuk terus mengasihi anak
alasan. Di antaranya : tidak ada orang jaga atau agar pemberianMu, dengan
Yesus memberkati mereka. Jika dibuat survei, maka tulus. Amin!
presentasinya akan 100% pada alasan ke dua. Itu baik dan memang seharusnya begitu.
15
Namun terkadang anak-anak itu tidak disiapkan secara dini untuk “ ikut kebaktian” di
gereja. Orang tua fokus kebaktian dan anak-anak dibiarkan bermain dan ribut sehingga
mengganggu orang lain dan mungkin juga pemimpin kebaktian. Dewasa ini ada solusi
untuk “mendiamkan mereka”. Berikan “HP” agar mereka fokus ke HP dan tidak ribut.
Ayat 13: ‘Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan
tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka ;”. Anak-anak ini dibawa dengan tujuan
“dijamah dan didoakan Yesus”. Itu berarti anak-anak ini tidak sedang berlarian dan ribut
atau bermain game di HP. Karena itu sejak dini kita mesti memberitahu kepada anak apa
tujuan mereka ke gereja. Latih mereka untuk duduk manis sekalipunUlangan
29 Juli 6 : 4 - yang
belum banyak 9
dimengerti
Sabtu dari seluruh proses kebaktian itu dan jangan lupa terus mendoakan mereka.
30 Juli 2 Petrus 1 : 3 - 15
Minggu Rawatlah Hidup Bersama Dalam Kasih
H
ari ini kita telah berada di Hari Minggu ke-31 atau
hari ke 211 di tahun 2023. Puji dan syukur bagi Doa: Tuhan, hidup ini penuh
Tuhan, karena hanya oleh kasihNya, kita ada Doa: Tuhan,
tantangan. Bantulahtolong kami
kamianak-
tuk
hingga saat ini. Kepada jemaat di Asia Kecil yang untuk
merawat membawa
hidup bersama dalam
berhadapan dengan kesukaran dan pencobaan, anak kami untuk
kasih,berjumpa,
Amin! dijamah dan
Rasul Petrus menegaskan bahwa mereka itu
adalah orang-orang pilihan Allah dalam Kristus Yesus. didoakan olehMu. Amin.!
Karena itu kepada mereka Allah menganugerahkan segala sesuatu yang berguna untuk
hidup saleh oleh pengenalan akan Kristus. Iman mereka kepada Tuhan Yesus Kristus
jangan sampai kendor dan goyah tetapi harus kuat dan kokoh. Pengenalan akan Yesus
Kristus, akan membuat mereka hidup dalam kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri,
16
ketekunan, kesalehan sehingga mereka akan saling mengasihi sebagai sesama saudara
di dalam Tuhan Yesus Kristus. Saudaraku, saat kita dibaptis, kemudian diteguhkan
menjadi anggota sidi gereja, bahkan sejak kita dikandung dan terlahir dalam keluarga
Kristen, kita telah menjadi orang-orang pilihan Allah. Seperti jemaat di Asia Kecil, kita pun
diperhadapkan dengan berbagai kesukaran dan pencobaan. Karena itu nasehat Petrus
hari ini juga ditujukan kepada kita. Marilah kita hidup dalam pengenalan akan Tuhan Yesus
Kristus sehingga kepada kita dianugerahkan segala sesuatu yang akan menuntun kita
kepada kesalehan, kebajikan, penguasaan diri dan semua yang baik, yang kehendaki
Tuhan. Dan yang terpenting kita dapat hidup bersama dalam kasih, selalu sehati, sepikir,
sepenanggungan. Sehingga melalui kehidupan yang kita tampilkan, nama Tuhan
31 Juli
dimuliakan. 1 Petrus 1 : 22 - 25
Senin
Tanda Hidup Baru
S
yukur bagi Allah, Sang Sumber hidup yang telah menuntun kita hingga penghujung bulan
Juli 2023. Banyak hal sudah kita lakukan sepanjang Doa: Biarlah firmanMu
31 (tiga puluh satu) hari di bulan ini. Mintalah Tuhan menjadi pegangan kami,
memberkati semua yang baik, yang sudah kita Tuhan, sehingga kami
lakukan dan mengampuni semua yang salah dalam dapat dilahirkan kembali
tindakan, perkataan dan pikiran kita. untuk hidup saling
Saudaraku, dalam suratnya kepada orang-orang percaya yang tersebar di Asia Kecil, yang
kala itu sedang ada dalam penderitaan dan pergumulan, Petrus memberikan motivasi
iman kepada mereka agar tidak bimbang tetapi tetap berpengharapan. Khusus dalam
bacaan kita, 1 Petrus 1 : 22 - 25, Petrus memuji mereka sebagai orang-orang yang telah
menyucikan diri dan taat kepada kebenaran. Petrus juga mengatakan bahwa mereka
adalah orang-orang yang sudah “dilahirkan kembali” dari benih yang baik, yaitu firman
Allah, karena itu mereka harus hidup dalam kasih persaudaraan yang tulus dan saling
mengasihi dengan segenap hati. Nasehat Petrus ini ditujukan juga kepada kita. Janganlah
bimbang dalam menghadapi berbagai tantangan. Berharaplah kepada Tuhan Yesus
Kristus. Jangan lupa membaca Firman Tuhan dan hayatilah agar kita dapat dilahirkan
kembali. Tanda bahwa kita telah dilahirkan kembali akan terlihat dalam hidup kita yang
saling mengasihi seorang dengan yang lain dengan segenap hati. Selamat mengakhiri
bulan Juli dan bersiap memasuki bulan Agustus dengan sukacita. Amin!
17
18
19