Anda di halaman 1dari 2

Analisis Model Komunikasi pada film Kuliah di Jogja

2.5 Model Komunikasi

Menit 6.24 – Menit 7.03

Model Komunikasi Interaksional terjadi pada scene percakapan antara Sinta dan tetangga.Scene tersebut
menjelaskan bahwa sinta bertanya kepada tetangga dimana letak rumah Om Agus.Tetangga tersebut
memberikan informasi bahwa rumah Om Agus ada dua yaitu Agus Manuk dan Agus Munyuk.Sinta
bertanya apa perbedaan antara Agus Manuk dan Agus Munyuk.Tetangga menjelaskan bahwa Agus
Manuk itu memelihara burung sedangkan Agus Munyuk memelihara monyet.Sinta bertanya dimana
masing-masing rumah Agus Manuk dan Agus Munyuk.Tetangga tersebut memberikan informasi bahwa
rumah Agus Munyuk bukan warga desanya sedangkan Agus Manuk berada di ujung jalan rumah
tetangga tersebut. Akhirnya Sinta pergi dengan mengucapkan “Oh,Yaudah mas” tanpa mengucapkan
terima kasih.

Dari Scene ini menjelaskan bahwa komunikasi 2 arah telah terjadi antara Sinta dan tetangga saat
berlangsungnya interaksi.Dan adanya feedback yang terjadi saat interaksi tersebut.Tetangga
mengirimkan pesan kepada Sinta dimana tetangga menginformasikan nama Om Agus ada dua dan Sinta
sebagai penerima pesan.Feedback yang terjadi adalah memberikan pertanyaan berupa perbedaan dari 2
nama dan masing-masing lokasi rumahnya.Tetangga tersebut menjelaskan perbedaanya dan lokasinya.Di
akhir percakapan, Sinta meninggalkan tetangga tersebut dengan mengucapkan “Oh,Yaudah Mas”
merupakan umpan balik dalam bentuk nonverbal,yaitu berupa kata-kata.

Menit 8.20 – Menit 9.12

Model Komunikasi Transaksional ini terjadi pada scene percakapan antara Sinta dan Om Agus.Scene ini
Om Agus menasehati bahwa Sinta harus bisa belajar Bahasa Jawa selama kuliah di Jogja. Dari scene ini
menjelaskan bahwa komunikasi 2 arah telah terjadi. Scene ini memperdalam hubungan dengan cara
berbahasa jawa kepada Masyarakat sekitar. Dari contoh proses komunikasi yang dilakukan antara Sinta
dan Om Agus di atas, menunjukkan bahwa terjadi komunikasi dua arah dan simultan. Sinta yang pada
awalnya sebagai komunikator dan Om Agus sebagai komunikan, kemudian berubah ketika Om Agus
memberikan umpan balik terhadap perkataan Sinta . Sehingga Om Agus berubah menjadi komunikator
dan Sinta sebagai komunikan. Sinta memberikan tanggapan bahwa dia akan berusaha belajar Bahasa
Jawa Kromo dengan elemen verbal berupa perkataan.
Menit 10.05 – Menit 11.37

Model Komunikasi Transaksional terjadi pada scene percakapan antara Sinta dan Ajeng. Ajeng dan Sinta
ingin memperdalam hubungannya karena mereka bersaudara. Di perjalanan pulang dari pasar, mereka
saling bertanya tentang Pendidikan. Sinta bertanya kepada Ajeng dimana Ajeng akan melanjutkan kuliah
setelah lulus kelas 12. Ajeng menjelaskan bahwa ia akan melanjutkan kuliah di Akademik Komunitas
Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta dengan prodi seni dan budaya.Sinta pun hanya senyum dan
menganggukkan kepala.

Dari contoh proses komunikasi yang dilakukan antara Sinta dan Ajeng di atas, menunjukkan bahwa
terjadi komunikasi dua arah dan simultan. Sinta yang pada awalnya sebagai komunikator dan Ajeng
sebagai komunikan, kemudian berubah ketika Ajeng memberikan umpan balik terhadap perkataan
Sinta . Sehingga Ajeng berubah menjadi komunikator dan Sinta sebagai komunikan.Di scene ini yang
mendominasi menjadi komunikator adalah Ajeng karena dia menjelaskan kampusnya secara detail
sedangkan Sinta hanya menyebutkan nama kampusnya saja.Setelah Ajeng menjelaskan,Sinta
memberikan feedback berupa non verbal dan verbal.Elemen komunikasi non verbalnya adalah dengan
wajah senyum dan menganggukan kepala. Sedangkan element verbalnya berupa pertanyaan.

Anda mungkin juga menyukai