(RBE) Diva SR - Sebening Syahadat Part 2-Compressed
(RBE) Diva SR - Sebening Syahadat Part 2-Compressed
dan memaksa hatinya untuk menutup rapat, tetapi ada saja yang
menyebabkan Haba datang lagi. Contohnya ini, tidak ada angin atau
banjir, tiba-tiba Ali menanyakan tentang Haba.
“Udah gitu aja? Lu gitu aja nyerah sama perjuangan lu? Lu gitu
aja ngerelain dia buat orang lain? Lucu.”
“Jangan salahin gua, kalau abis ini cewek lu demen ama gua.”
Ali menggoda Sam,
Bit
Scanned by CamScanner
"3
AG
Ad
i Deo mu
lan
atau kesengajaan.
BHUUUUKKK!!!
Satu pukulan mendarat sempurna Tepat di pipi Sam. Pukut,
. Pukulan
itu dat
ancapkan emosinya yang lama ia pend
am,
men
Sam
merasa bersalah n
atau menyembunyikannya ekspresi. Dafa, Febri, dan
Andro yang
Ali mulai
i memusatk:
Na satkan pandangannya pada Sam, kecuali
u Tr i
Dan nyaman di atas motor ninjanya.
m hati, Sam |
sadar ada seseorang yang ia lupakan saat Ha
mengambil keputusan i 2
san itu. Tapi ia redam dalam-dalam rasa bersalahnya,
Scanned by CamScanner
embia (kan Deo marah. Karena ia tahu, ini kesalahannya, walau
ya a Deo tidak mengerti apa-apa antara Sam dan Sandy.
2
mn berdehem paksa sambil tersenyum miring, pandangan Sam
Sam £
ia harus tahu semua tentang Sandy.
daripada 1
“Lu nggak minat bales, Sam?” Andro yang sedari tadi hanya
duduk menonton action di depan matanya, sudah yakin hal ini akan
terjadi cepat atau lambat.
“Gua kira kita temen, ternyata gua salah!!” ucap Deo semakin
ketus, tangannya yang sudah melayang di atas wajah Sam entah untuk
Scanned by CamScanner
. : lu main gebukin
“Jangan lu kira gua terima ya 8 temen gua
Itu Ali, walau terlihat siapa yang Patut disalahkan. Tapi, Ali tidak
engan perlakuan Deo. Ini sama sekali bukan perkelahian yang
terima d
sebanding, a
entah karena lemah atau ini memang pilihan.
“Lu nggak usah ikut campur! Ati-ati aja, bisa aja lu jadi korban
“Gua bakal jadi orang pertama yang ngehabisin lu, kalau sampe
Sandy sakit hati!!!” Pandangan tajam itu terus menghujani Sam. Dep
meninggalkan Sam dengan kemarahan dan kekecewaan. Ia tidak
menyangka Sam akan merebut Sandy darinya.
“Sialan lu! Nggak abis pikir gua!” Febri yang memang kakak
dari Deo, kini balik memandang Sam dengan kebencian. Dia mengejar
Deo yang sudah kadung meluapkan emosi.
dan i
a sadar hal Itu mulai merenggut persahabatannya.
“HEBAT! HEBAT!
pipinya disentuh oleh boc
tepuk tangan lengkap d
NN 4
Scanned by CamScanner
nlu bisa bales. Terus apa yang ngalangin lu?” Pertanyaan
“ ki
Gua ya ma kali muncul di pikiran Ali. Ia tahu Sam bukan
apakah
mn
Mm— -
Scanned by CamScanner
hal kemarin malam terjadi, sebelum Sam mengambil ke
membuka kesempatan pada Sandy.
di antara
batan
saja,
k “
2.4 na — i “
4
Scanned by CamScanner
3
.—
-—.
——.
—
-
Bi
Ea
HN
bt (75
Scanned by CamScanner
AU
3 - 3
. . ..
1
. 2. £ u
hat sarv nama dari pengirim pesan itu. Tya
saat meli
uv n
aa na
Guc gak papa. Lu baik-baik ya $
aman,
Sesingkat itu, sesederhana itu. Tapi sudah membuat hati Sandy
luluh. Walau di sisi lain, Sandy mengerti Sam sedang tidak baik-baik
saja. “MOMMYYY....”
ppob
Sukses
itu.
Rul?”
F6
Scanned by CamScanner
Pp”
“Please.”
dkakak
bi 7
Scanned by CamScanner
| Hadiah dari aku.” Sandy semakin mend
saat ia kelas 4 SD. Dan sekarang kalung itu sudah entah di mana,
mungkin sudah berkumpul pada sampah lautan. Emosi dan amaral
sana.
membawa kalung i
“Kok 1 »
gitu?” Sa
Sam, ndy memasang wajah masam, saat melih#"
Scanned by CamScanner
Pr—
“Emang gua mau nikah sama elu? Geer banget,” ucap Sam datar.
“Boleh dong mimpi dulu? Masa iya, kamu nggak mau nikah
sama orang kayak aku?” Sandy tidak kehilangan percaya diri, ia
terus menggoda Sam.
“Yee, kalau sama kamu mah, segala bentuk masa depan juga
siap aku perjuangin. Kalau bisa disiapin dari sekarang biar mateng.”
“Ini clip.”
“Ini S-buat Sam, S buat Sandy. Aku bersyukur deh, kita punya
nama depan yang sama.”
“Oh.”
“Terus?”
1 n FP i E
Bis aa :
Scanned by CamScanner
“Hmm” Sandy hanya menarik napasnya dalam-dalam. Sedingin
apa pun Sam padanya, hatinya masih paten untuk Sam seorang,
“Sini tasnya.”
“Makasih kek, bilang bagus kek, apa kek, cuek banget sih.”
Lagi-lagi Sandy terlihar cemberut.
“Gitu kan sweet, pasti lucu deh kalau anak kita nanti huruf
depannya S juga. Kira jadi triple $ gitu.” Sandy seperti tidak busa
berhenti tersenyum di hadapan Sam, banyak angan tentang Sam yang
sudah tersusun rapi di otaknya.
“Gak krearif.”
Scanned by CamScanner
|. gaum pertanda apa dan atas sebab apa. Dirinya malah berbalik
Sajandang Sandy yang sedang memilih ice cream. Dari |
sandy melambaikan tangannya lengkap dengan rang wa
bar Mungkin semua orang di taman itu me jika Sandy sedang
bahagia- Ia sangat bahagia di sini, bersama dengan Sam.
Sam dan gerombolannya. Yang setia menonton tim basket Sam dan
menjadi supporter paling riuh saat meneriakan nama “Sam”.
tm”
Scanned by CamScanner
“Ice cream-nya gimana dong?” Sandy mengan ska
cream yang baru ia beli. ua
“Kasihin orang.”
buah ice
lagi di sini.
“Lo mau ice cream? Tadi gue beli,
Sayang banget kalaunggak dimakan.” Sandy buru-buru
ra sumringa
ce cream itu.
ju
cerke
adi"
ya ng-terang?
dengan
162
Scanned by CamScanner
bersama Sandy. Tapi buru-buru ia fokuskan pandangnnya pada”
. cream yang Sandy tawarkan. Perlahan tapi pasti, ia meraih ice
ai itu lembut. “Makasih ya, Sandy.” Senyum juga tidak lupa ia
tunjukkan sebagai bonus dari ucapan terima kasih.
Tidak ada kata apa-apa dari Sam atau Haba. Keduanya seperti
sidak mengenal satu sama lain. Ada perasaan rindu yang terobati dari
hati Sam. Tapi di sisi lain, seseorang yang sedang ia paksa kubur
dalam-dalam malah kembali muncul. Seakan membuka kembali rasa
yang sedang ia lupakan.
“Ya udah gue duluan ya, yuk Sam.” Sandy yakin ada keadaan
canggung di antara Sam dan Haba. Walau ia tahu Sam sekarang
berada di posisinya, tapi semua itu masih dalam proses. Dan jujur
saja, Sandy tidak ingin kehilangan kesempatan dari Sam.
|
andy, ditambah lagi hubungan antara Fajrul dan Haba, makin
membuat jarak itu semakin nyata.
3
“A4
—— aa
Scanned by CamScanner
LU sibuk gak?”
“Enggak nih.”
“Boleh boleh.”
“Tolong anterin Haba pulang, bisa? Gua lagi ada rapat BEM
dadakan, baru bisa balik malem banget. Abi lagi ke luar kota, jadi
nggak bisa jemput. Kasian malem-malem sendirian.”
“Ehm...”
“Sip, Thanks banget ya Sam. Adik ipar baik dah lu. Entar gua
SMS alamatnya.”
Kemudian telepon itu tertutup. Sam tidak tahu apa ini akan
baik-baik saja. Kenapa tadi gua nggak pura-pura sibuk aja ya?
Berbagai pikiran mulai muncul. Pertemuan terakhirnya dengan Haba
Sangat canggung di atas normal. Bahkan untuk sekadar menyapa
Saja mulutnya seakan bungkam. Tidak tahu bagaimana mengawali.
Sam tahu jika Umar adalah orang penting di BEM yang jelas
Saja
185
Scanned by CamScanner
an ai!
u
:
Sandy Is Calling...
mulai nih.”
“Bawel.”
«Cepetan, aku bakal ma
“Emang bisa?”
“Ya... ya ya ya udah cepet ah.”
“Good luck!”
onton
db ak ak
h
, 2 mei suda
Scanned by CamScanner
p——
Dan yang lebih membuat Haba terkejut, lelaki itu adalah Sam,"
gam?” Haba menundukkan pandangan. Terakhir mereka bertemu,
«Mas Umar nggak bisa jemput lu, dia ada rapat BEM.” Sam
berdiri dari posisi awalnya dan sekarang berada di samping Haba.
Membuat keduanya merasakan detak jantung yang kian cepat. Momen
ini sudah sangat lama tidak mereka rasakan. Terasa hilang begitu saja.
Haba membalasnya dengan anggukan. Sampai mata Haba tertuju
“Biasa aja kali liat kalungnya.” Sam sadar arah pandangan Haba.
“Kalau kamu nggak ingin, aku bisa pulang sendiri kok,” ucap
Haba perlahan. Haba tidak mau merepotkan Sam, ia yakin jika Sam
melakukan ini setengah hati. Setelah apa yang terjadi pada mereka,
Haba sadar keadaan tidak pernah kembali baik, bahkan semakin buruk.
“Ma-af...”
187 3
Scanned by CamScanner
Gam mengangguk. “Bagus dong.” Keadaan kembali hening,
“Ba-Baik. Sandy?”
“Iu tau nggak yang romantis dari matahari sama bulan? Walau
mereka ada di langit yang sama, Tuhan nggak pernah mempertemukan
mereka. Tapi nggak ngurangin perasaan matahari ke bulan. Buktinya
matahari setia ngasih pantulan cahaya. Bikin bulan selalu dipuja oleh
“Lu tau kan apa yang harus lu lakuin?” Mata mereka bertemu,
seakan memberi Isyarat apa yang harus Haba lakukan. |
Scanned by CamScanner
p—
“Lu kira bisa lari gitu aja dari kita? Lu lupa apa yang udah |
lu lakuin?” Salah seorang yang sedari tadi memegang kayu mulai |
berbicara, mengundang senyum miring dari Sam. |
“Mau gua bikin malu lagi?” Sam tidak pernah mundur dalam aksi |
perkelahian, ia mulai sadar jika preman-preman ini adalah laki-laki |
gontai yang ia pukul saat di bus. |
3 2
Scanned by CamScanner
0 edan kepalanya: Tak Par kayu itu membentur
peru bunyi BHUUUKKKK! yang dalam |
: hanya bisa bersembunyi mes f
an makanya!!!”
menemukan keberadaan
Tapi
Haba.
k tempat kejadian.
g sedari
ai an Hah Ane menarik salah satu preman yan
go
Scanned by CamScanner
Pr
ulu ngapain sih?!” Sam yang pandangannya mulai kabur, masih jelas
melihat kedatangan Andro.
apakah
“Tadi Sam bilang mau ke sekolah dulu,” jawab Sindy saat ditanyai
Oleh Dafa. “Kalian nggak mau masuk? Biar Tante yang telepon Sam.”
Dag usah Tante, kita langsung ke sana aja. Malam Tante.”
opakak
il aa
Scanned by CamScanner
—
setelah mata mereka jelas melihat siapa aktor dari psi datang
Na hian di
ujung jalan yang sepi itu.
Walau hubungan mereka sedang tidak baik, tetap saja ini ada,
h
“Kak Kak, tolong Kak. Di sana ada yang berantem.” Haba kembali
menuju sekolah dan memberhentikan Ali yang baru saja menaiki motor,
kebetulan ia dan Haba sama-sama aktif dalam keanggotan rohis,
“Li bantuin li, singkirin ni kampret dari badan gua!!” Dafa yang
badannya sedang tertindih oleh lawan, lebih dulu melihat kedatangan
Ali.
Scanned by CamScanner
7 arena
' 8 BEP mrk"
TE Lara
al 5?
Da 2
GA ba
Pt
ey
wi 3 IA
Bh
terang-terani
uran memusatkan perhatian pada arah suara.
medan pertemP
2
Li
| | ana
& : “— ia
Scanned by CamScanner
jatuh berlutut di samping Sam. Hatinya tambah terluka meli
ki iru.
Ld staghfirullah, kamu berdarah...” Haba membayang -hayang
tangannya di atas perut Sam. Baju putih yang Sam kenakan Sudah
berubah, senada dengan darah yang keluar dengan derasnya. Berbagai
kemungkinan buruk mulai bergelayutan. Ia khawatir tusukan itu akan
merenggut nyawa Sam yang semakin kehilangan kesadaran.
“Ha-ba.... Lu gak papa kan?” Sam perlahan membuka mata.
“Kamu yang kenapa-napa Sam.” Haba tidak bisa menahan air
matanya untuk keluar, ia seakan ikut merasakan sakit yang dialam
oleh Sam.
“Yang penting lu gak papa.” Sesekali ia meringis, tak kuat menahan
bagian perutnya yang baru saja dimasuki benda tajam, mungkin sudah
berhasil merobek kulit bagian dalam dan melukai organ tubuhnya.
Andro mulai berkaca-kaca, ada sakit yang luar biasa saat ia melihat
temannya yang tidak berdaya.
Fo £
urus.”
“Biar
Sam. Ali
Bua aj ,
Kam Da ATter Haba pulang, hu mending disini ceres
fa paling bentar lagi dateng,”
tag
Hm 4
Scanned by CamScanner
Andro kembali mengangguk mantap. Tatapannya kembali i
Gam yang berkali-kali meringis, menahan sakir 1 pada
—. “Ha-ba..” Sam menarik tangan Haba yang masih
untuk meninggalkan Sam. Haba memandangnya lirih. In
terjadi lagi, bahkan lebih parah. “Ma-afin gua ya...
Sam masih bersinar di wajahnya, ia tidak ingin
“ANJIR, ALI LAMA BANGET!”
Mereka tidak bisa berbuat apa-apa,
terpakir jauh dari TKP.
setengah hari
i benar-benar
” Tampak senyum
Haba khawatir.
19 2
Scanned by CamScanner
SAM masih pulas dengan alat kardiograf yang belum juga stabil,
bahkan pernapasannya terpaksa dibantu dengan tabung oksigen. Dari
ruangan kaca, Dafa, Andro, Ali, Deo, dan Febri hanya bisa melihat
keadaan Sam yang kian memburuk. Luka di sekujur tubuhnya dan
lbam yang memenuhi wajahnya kian menimbulkan kekhawatiran.
Mereka masih menunggu informasi dari dokter yang masih setia
berada di ruangan bersama beberapa suster lengkap dengan alat-alat
rumah sakit yang tidak mereka ketahui nama apalagi fungsinya. Yang
jelas, makin membuat keadaan semakin mengerikan.
Mo :
hon doa kalian buat $
engan name tag
L 197
Scanned by CamScanner
“Ibu, orangtua dari Sam?” Sekarang lelaki itu bergantian
memandang Sindy.
“Iya Dok, bagaimana
kan?” Sindy terlihat panik.
meluncur cep
Andro tidak menjawab apa-apa,
pada ruangan tepat di hadapannya. Ad
lemas di sana.
“KENAPA DIEM AJA?! LO SEMUA NGGAK BISU KAN?!
NGGAK TULI KAN?!” Suara Sandy kian serak, air mata mulai jatuh
membasahi wajahnya yang masih cantik dengan make up.
bu
meluluhkan Sandy,
Dafa, Feb
masjid melakukan ritual kesehariannya.
“Kita di sini juga gak papa kok, Tan,” ucap Ali mantap. Andro
mengangguk dari tempatnya, menyetujui Ali.
“liat deh, kalian jadi kusut gitu. Malu tau kalau cewek-cewek
ngeliat muka kalian yang otw turun tingkat gini. Mana biru-biru
gitu. Sam pasti kuat kok.” Sindy duduk di samping Ali dan Andro.
la lihat persahabatan yang amat kental di antara mereka.
sok
Ba, ada yang nyari kamu tuh.” Annisa menyenggol lengan Haba.
Ada seorang perempuan yang menunggu Haba sejak setengah jam
an :
dr
ss berwarna peach menambah kesan anggun pada dirinya. Ada
ka .
Scanned by CamScanner
“Tante gak tau harus mulai dari mana. Sejak kenal kamu, Sar
jadi berubah. Hampir tujuh tahun Tante jadi bagian dari keluarga
Baskoro, tapi baru beberapa bulan ini Tante bisa masuk di kehidupan
Sam. Itu semua karena kamu, Tante makasih banget.” Sindy sengaja
menjemput Haba untuk membawanya ke rumah sakit.
“Enggak Tante. Itu semua pilihan Sam. Haba yakin kok Sam
“Kamu itu angel banget ya, pantes Sam klepek-klepek sama kamu.
Kasih Tante rahasianya dong?” Sindy tersenyum kecil ke arah Haba.
“Sam sempat koma selama dua hari. Memar dan tusukan itu,
Tante jadi serem banget. Tapi puji Tuhan, kemarin pagi Sam bangun.
Dan Tante rasa, kamu harus nemuin Sam.”
“It's okay, Dear. Ini bukan salah kamu, Sayang. Kamu gak pape
kan Tante culik bentar?”
Sk akak
Scanned by CamScanner
Bangunan ini sama dengan tempat Sandy dirawat. Terlihat! Hk Ta
begitu asing lagi bagi Haba. Namun, mampu membawanya pada“ "M
Kelua
mengecup kening Sindy, kemudian keduanya bersamaan memeluk
“UJdah kek, nggak kasian apa aku di kasur mulu gini?” Sam
yang masih duduk di kasur berusaha mengalihkan pandangan. Suapan
demi suapan buah melon masuk secara ogah-ogahan.
“Oh iya, ada orang spesial yang Mamah mau temuin sama
kamu,” Sindy menghampiri Haba, tangannya melingkari lengan Haba
lembut Membawanya lebih dekat dengan keluarga itu.
m
Cngundang senggolan maut dari Sindy.
Scanned by CamScanner
ne
“Kebetulan kuta
menutup-nutupi, tapi Haba tidak pandai dalam hal ini. Hampir seluruh
orang di ruangan mampu membaca mimik wajahnya.
“Ini halal kok, Om pesen ini di restoran temen Om. Dia orang
Muslim, dan sangat taat. Om kagum sekali loh dengan Kabah, orang-
orang Muslim begitu taat. Seperti ada magnet yang menarik mereka
untuk teratur dalam melakukan putaran demi putaran.” Baskoro yang
lebih dulu membuka pembicaraan. Tidak ada sedikit pun ia tersinggung
dengan sikap Haba. Ia malah geli dengan kepolosan Haba.
“Kok kita Pt |
kondian Hana Pah?” Chris terlihat kebingungan melihat
an sunyi. M .
Hari ini kita doan embuat Haba kembali mematung.
embuat Sa
a 1 M tersedak, mencetak tawa
Minta ke ag dan Baskoro,
“Kita
? & 18 Sam d
Oi Detik kec ag DUAL jadiin Kak Haba- kakakar
Ea Metingis Mma . il di telin . . .
Ni Ma ke arah $ 83 Chris. Membuat gadis 1
Scanned by CamScanner
«Masa harus Chris yang ngode kamu biar paham, Sam? Berangeen: "
mah ago, ngambil hati cewek ciut begitu. Sayang banget keahlian Papah
pggak turun ke kamu aa Baskoro ikut-ikutan memojokkan Sam.
Baru kali ini ada perempuan yang duduk bersama dengan Sam di
meja makan selain Sindy dan Chris. Kelimanya begitu dekat, seperti
sudah mengenal satu sama lain. Sam berkali-kali mencuri pandangan
ke arah Haba. Memperhatikannya berbicara, sesekali ia tertawa samar
melihat kepolosan Haba, atau ikut tersenyum ketika melihat senyuman
cantik dari bibir Haba. Perasaan itu kian timbul kembali dalam hati
Sam. Menggejolak di dalam dada.
“Ck... Tante Sindy nggak bisa jaga rahasia banget.” Sam kemudian
mengalihkan wajahnya, menghindari Haba dari ekspresi mukanya
Scanned by CamScanner
"3
“Kamu tau nggak yang romantis dari hujan? Walaupun dia udap
jatuh berkali-kali, tapi dia nggak pernah jera untuk kembali. iru dari
endlesend.” Kemudian Haba tersenyum tipis.
“Haba...”
“Iya Sam?”
memandang
“Haba...”
Scanned by CamScanner
dan kesucian Kabah. Bahkan gua juga kagum sama Arab Saudi yang”
sangat menjaga syariat Islam. Padahal kalau mereka mau, bisa aja “
kan Mekah dibuka untuk umum sebagai pariwisata dan tambahan
devisa negara.
Taubat. Atap Kabah serta dinding bagian atas Kabah ditutupi Kiswah
1 tai
3 4 3 '
Pt 2
» t pa aa
b » Pada
5 at
5
Scanned by CamScanner
(kelambu) yang terbuat dari kain sutera berwarna hijau serta
oleh pintalan emas tertulis, dihiagi
“La illahaillallahu Muhammadur Rasulullahi, ker
Ikram,
“Gak di situ aja, peristiwa air zam-zam dari cerita Ismail dan Siti
Hajar juga. Bahkan sampai Nabi
206
Scanned by CamScanner
Fr "52
| Gua sangat cinta dengan tiap ayat dari surah Al-Kahfi, Gua “3
sk bisa baca ayatnya, tapi salah satu orang Palestina pernah “
membacakan itu buat gua. Katanya sebagai hadiah ulang tahun
ma waktu gua di sana. Lu percaya nggak gua hafal arti dari surah
AlKahf?” Sam memalingkan pandangannya pada Haba yang sejak
vadi sibuk menghapus tiap tetes air mata yang jatuh.
“In the name of Allah, the Most Gracious, The Most Merciful
“JAII) praise is (due) to Allah, who has sent down upon His
Seruant the Book and has not made therein any deviance.
“IHe has made it) straight, to warn of severe punishment from
Him and to give good tidings to the believers who do righteous deeds
that they will have a good reward
“In which they will rernain forever
“And to warn those who say, 'Allah has taken a son.
“They have no knowledge of it, nor had their fathers. Grave is
the word that cornes out of their mouths, they speak not except a lie...
“Say, “If the sea were ink for (writing) the words of my Lord, the
sea would be exhausted before the words of my Lord were exhausted,
even if We brought the like of it as a supplement."
"Say, Tam only a man like you, to whom has been revealed
that your god is one God. So whoever would hope for the meeting
With his Lord - let him do righteous work and not associate in the
Worship of his Lord anyone.”
Sam menyelesaikan bacaannya dengan senyuman. “Gua belajar
tu lama banget, ya walaupun nggak bisa baca ayatnya. Jadi, gua
hafalin artinya dalam bahasa Inggris.”
dri Gn mata Haba semakin deras, ia melihat sosok malaikat dalam
“ebi Surah Al-Kahf, surah favoritnya. Bahkan ia menambahkan
Yang hafal surah Al-Kahfi” sebagai list calon suami idaman. Dan
ik “4
Scanned by CamScanner
lelaki yang berada di sampingnya telah memenuhi Syarat itu,
menghafal lebih dari dua puluh ayat saja Haba sudah mang !
Sam tidak menyadari betapa deras tangisan itu na "ed :
“Lu mau kan jadi temen surga gua lagi?” Sam memandan, Ha
8 Haba
muncul antara keduanya. Hanya deru hujan yang mengisi dan menjadi
1
Tak perlu
b kembali.
208
Scanned by CamScanner
TIGA hari sebelum Sam koma....
“Abi, ini yakin gak papa?”
“Santai aja Mba. Niat kita baik, memenuhi undangan. Om Berto
itu sohib Abi Iho. Semua keluarganya baik sama Abi. Jadi
baik juga dengan mereka.”
kita harus
g menghargai namanya.”
Tiba-tiba Umar ikut bicara.
Jujur saja Haba merasa canggung dan aneh. Bukan tidak sadar, tapi
yak tatap mata yang sedari tadi memandanginya. Mungkin heran
ban
ba—
209
Scanned by CamScanner
ecil di belakangnya. Langkah itu mantap menghampiri
n pendeta di depannya.
hening dan sakral, keduanya sudah
beberapa anak k
Sam
berada berdampingan di
“Saya, Samuel Arya Ba
bahwa Sandy Natalia yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi
istri saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan
Usman han
karena dari awal Haba memang sudah tidak
nyaman.
“Astaghfirullah, aku ini kenapa?” Entah, entah sudah berapa kali
empelai masih
tiba-tiba
20 | |
Scanned by CamScanner
khayalan gila, bahkan berhasil membuat dirinya teri Ha sa :
suatu ) Ta 1
ita, . . | ag
ceri “Gua duduk di sini ya?” Tanpa mendengar jawaban dari Haba,
Sam duduk di kursi yang sama. Melepas dasi hitam yang sedari
sadi membuatnya risih, jas hitamnya sudah lebih dulu terpisah dari
“Ju nggak lagi ngebayangin gua yang jadi mempelai pria kan?”
Sam seakan bisa membaca pikiran Haba. Ia berpandangan mengikuti
lawan bicara. Lurus tanpa ada suatu halangan apa pun.
“Ha?” Haba dibuat kikuk. Ia tidak yakin jika harus jujur, tapi
mengapa semua itu tampak nyata? Jelas-jelas ini bukan mimpi di
siang bolong, karena Haba tidak sedang tertidur.
Kalau itu beneran kamu, apa rasanya akan sesak seperti ini?
Atau lebih parah?
“Buat gua?”
Scanned by CamScanner
“Yang kangen, yang ngasih salam apa yang dititipin salam?” Sam
kembali menatap Haba, kali ini dengan senyum bandel, mungkin
ahnya sudah meleleh kalau dikasih senyum
bubur dia mah.
teman-teman di sekol
pembicaraan.
“Enggak sih, Sandy yang ajak gu
gua kenal, itu Uwa gua.”
sudah kental.
Abu Hurairah radbiallahu anhu berkata: Aku mendenga
Scanned by CamScanner
Jpabak
“Sayang....”
r TE .
Perasaan itu tidak akan bisa terbalaskan.
Scanned by CamScanner
“Sayang, maafin Mommy ya masih sering bikin kamu sedih, tapi
Mommy nggak bisa bantuin kamu terusan-terusan dalam masalah
ini. Ini tentang perasaan, nggak ada yang bisa dipaksa. Nggak ada
yang boleh maksa.”
saat itu juga kita harus belajar untuk nggak minta balesan kan? Saat
itu juga kita harus belajar untuk menjaga agar cinta itu tetap suci?”
“Anak Mommy udah gede ya? Udah ngerti cinta-cintaan.”
“Sam yang bilang itu semua ke Sandy, Mommy. Sam yang bikin
Sandy jadi lebih baik, karena cinta bakal mengubah seseorang menuju
baik, bukan sebaliknya. Dan Sandy sadar, Sandy nggak bisa bikin
Sam menuju baik, Haba yang bisa. Bukan Sandy.”
“Mommy yakin kok, di luar sana masih banyak orang yang
baik dari Sam, masih banyak orang yang sayang banget sama kamu.”
“Gak ada yang bisa gantiin Sam, Mommy.”
“Gak ada, Sayang, karena semua orang punya tempatnya ana
masing. Mereka ada untuk mengisi bukan untuk menggantikan.”
“Mommy, Sandy sayang banget sama Mommy.”
Keduanya sudah jatuh dalam kehangatan. Melepaskan Sam adalah
hal sulit bagi Sandy. Setelah dirinya hampir saja menggapai ca
yang sudah lama timbul dari dalam hatinya, kini harus dengan
ia tinggalkan begitu saja. |
“Gak perlu sekarang, nggak perlu buru-buru, nggak perlu dipak
Biarkan hati kamu yang menentukan arah kamu. Semua butuh pos?
lebih
sing-
rela
Scanned by CamScanner
, Fransisca membalas pelukan itu tak kalah hangatnya, ia ja 2
adari Sandy mulai dewasa.
Sayang:
| yum meny
«satu hal yang perlu kamu tahu, mungkin kamu gagal ngedapetin
m. Tapi kamu nggak pernah gagal dapetin sayangnya
ma Daddy, karena tanpa kamu coba, kamu udah berhasil
hatinya Sa
Mommy sa
jadi kesayangan
«Mommy:
“By the way anyway busway, temen kamu yang waktu itu
kami berdua.”
putus cinta.
Apa gue bisa ngelepasin lo gitu aja? Apa gue siap ngerelain lo
gitu aja? Gue belum siap, bahkan nggak akan siap, Sam.
Scanned by CamScanner
«NAH ini Sam sama Haba udah dateng.” Sindy lebih dulu menyambut
“Kalau gitu Haba permisi dulu Tante, guru ngaji Haba datang
ke rumah setelah maghrib.”
“Yah buru-buru pulang ya? Kalau gitu Tante anterin pulang aja
yuk. Tadi kan Tante yang ajak kamu ke sini.”
Z7
ai
Scanned by CamScanner
syaa
“Gak papa kok, Tante. Kalau gitu, Sandy sama Haba duluan ya
Tante. Bye Tante, bye Sam!” Sandy melambaikan tangannya pada
Sepak
Selebihnya hanya tercipta suasana canggung dan hening, tidak ada yang
memulai pembicaraan dari kedua gadis itu. Sejak keduanya memilih
duduk bersebelahan di kursi belakang mobil, mereka hanya berteman
musik dari radio mobil. Sandy sibuk dengan handphone-nya, membuka
notifikasi yang muncul dari akun ask.fm miliknya dan Haba mulai
memasang Ipod berisikan ayat Alguran yang sedang ia hafalkan. Ia
sengaja memasang headset hanya pada kuping sebelah kiri, aga" ia
mendengar kalau-kalau Sandy mengajaknya berbicara.
Ka R8
Kana pa aa Sa Hg
Scanned by CamScanner
uMaaf ya jadi ngerepotin kamu sama Pak Danu.”
agi Sandy mengangguk. Bahkan bisa dibilang sebatas
malitas karena perhatiannya masih sepenuhnya pada layar handphone
«Kenapa sih 10 masih baik sama gue? Bukannya jelas-jelas gue Tn
sama lo? Apa lo pura-pura baik doang? Pencintraan doang ya?”
Haba melepas beadset-nya, ia memandang Sandy dengan
“Kenapa aku harus jahat sama kamu? Aku nggak ada
ge-tag kamu sebagai orang jahat, cuman karena kejadian
Lagi
jahat
Kali ini
senyuman.
hak buat N
mulus bikin cap merah di pipi lo? Bisa aja kan sekarang gue masih
kotoran dari musuhnya, masa aku yang manusia biasa harus ngeluh?
Aku nggak mau ke depannya terus-terusan nggak baik, aku mau kita
temenan. Kamu mau kan?” Haba mengulurkan tangannya pada Sandy.
“Lo geer banget sih, lo kira gue mau temenan sama lo? Lo
kira gue mau temenan sama orang yang udah ngerebut orang re
bue sayang? Lo kira gue mau temanan sama orang yang jelas-jelas
3S
Scanned by CamScanner
mar
na
“Lo tahu kan rencana Tuhan nggak bisa ketebak?! Lo bisa aja
kan nuntun dia menuju jalan lo?!”
“Kamu percaya kan rencana Tuhan itu pasti yang terbaik? Aku
nggak takut kehilangan, karena pada dasarnya aku nggak pernah
milikin Sam. Kalau Tuhan menakdirkan Sam sama kamu, aku ikut
bahagia kok. Aku tahu kamu sayang banget sama Sam, dan kamu
pantes dapet perasaan yang sama.”
Scanned by CamScanner
Tn
S7 ta sapa 4
-Ab juga bilang, kalau dia bukan jodoh, beratti Tuhan ngirim
dia buat ngasih kita pelajaran. Kamu pernah sadar ngga? Di setiap
gue.” Suara Sandy mulai serak, tapi masih mampu terdengar oleh
telinga Haba.
“Gue salah. Gue ngerebut Sam dari lo, gue ngejauhin lo dari
Sam. Gue maksa Sam buat nerima gue, padahal gue tau kalau hati
dia seutuhnya buat Io. Bukan buat gue. Gue salah Haba, gue salah
mengartikan cinta gue sendiri. Gue nyakitin orang yang gue cintai.”
h, gue tolol, gue bego, gue jahat. Gue nggak pantes buat Sam,
BUE nggak pantes bersaing sama lo. Gue ngejahatin lo, gue nyakitin
0 Tapi apa yang gue dapetin? Lo ngerelain Sam buat gue, gue tau
21 s5
5
Scanned by CamScanner
ekarang? Lo tetep baik sama gue, Ip nggak
kamu.”
MA GUE! BERHENTI MUJI-Muyi
“BERHENTI BAIK SA
GUE SEAKAN GUE NGGAK NYAKITIN LO! TAMPAR GUF
lam-dalam.
Enggak!
Dao aa
at lawan bicara hanya
a jalan.
Scanned by CamScanner
“Sandy, kalau kamu bener-bener sayang Sam, kamu... ”
“Enggak Haba. Lo jaga hati dia, jaga baik-baik, buat Bae busa
kalian, buat Tuhan.” ”
deokap
“Kok balik? Ada yang ketinggalan?” Sam yang baru saja ditinggal
sendirian oleh Tante Sindy mendengar pintu kamarnya terbuka, ada
seorang perempuan yang matanya sembab berdiri di depan kamar
Sam. Ia tersenyum memendam kepedihan.
“Iya.”
“Apa?”
“Tell me why?”
“Cinta nggak seperti ini Sam, aku ngasih perasaan aku ke kamu,
tapi kamu engga. Bahkan kamu terpaksa, karena aku yang minta.
Cuman aku di sini yang udah nemuin cinta di kamu, tapi kamu
Enggak nemuin apa-apa di aku.” |
223
Scanned by CamScanner
Kali ini Sandy mengangguk. “Sam, dari awal kamu bi,
ngebuka hatimu buat aku, aku bahagia banget. Tapi ata ..
jalanin, aku malah ngerasa kamu nggak pernah bener-beng, Na
hati kamu. Aku malah ngerasa kamu semakin bohongin IN hai
sendiri, kamu semakin maksa hati kamu buat aku. Aku nggak mau
Kali ini Sandy menggeleng pelan. “Gak ada yang berakhir Sain
karena ini nggak pernah dimulai.” Punggung tangannya berusahy
menghapus tetes demi tetes air mata yang keluar membasahi pipinya,
“Gua nggak pernah main-main waktu gua bilang itu ke elu. Itu
pilihan gua. Walau jujur, hati gua sulit buat nerima. Tapi so far, gua
bahagia sama lu. And i think we are one of sweet couple.”
serius.”
“Jadi sebulan kemaren itu, kita pacaran ya? Iya kan?” Sandy
mulai tersenyum, ia berusaha menghilangkan luka di hatinya, lebih
tepatnya ia berusaha tegar di depan Sam.
“Boleh.”
: , karena
itu karena Sam. Tapi dia tidak akan menyalahkan siapa Pu" i
an Sam ata
nti menangis,
Scanned by CamScanner
Pr—
“ Wait kalau sebulan itu kita pacaran berarti kita jadian waktu
dateng dan bilang buka hati kamu buat aku? Itu berarti 2
kamu
kita dong?”
Sam hanya tertawa renyah, menambah ketampanan dalam
“Sayang banget ya, kita harus break di tanggal ini.” Sandy kembali
memaksakan senyuman, mencairkan suasana sendu yang sejak tadi
ia rasakan. Tangannya mengulur menuju Sam.
“Kenapa?”
“Makasi ya buat satu bulan ini, makasi buat ngajarin gue banyak
hal, makasi buat mau make barang yang samaan, makasi buat anter
jemput gue, makasi mau nemenin gue ke taman bermain, makasi mau
ke gereja bareng gue, makasi buat bikin gue bahagia selama bareng
lo, makasih udah jadi pacar super ganteng gue hehehe, Dan maaf
gue nggak bisa bikin lo sayang sama gue, maaf karena gue selalu
maksa lo, maaf karena gue sangat bocah dan nyebelin. Kita masih
bisa temenan kan?”
Scanned by CamScanner
—
an “Lu nggak bakal maksa gua buat ngelepas kan? Kalau BUA tetep
make Rosario ini?”
inget sama Yesus, semoga Yesus selalu ngebimbing lo. Ikutin kata
hati lo ya Sam.”
bi Ne ka 4
Scanned by CamScanner
Na
«3
Makasih udah ngajarin gue banyak hal Sam, gue sayang banget
sama lo. Dari awal gue liat lo telat masuk sekolah, dari ruangan
Kepsek ngeliat lo dimarah-marahin, dari kantin tempat lo ngumpul,
detik ini, jam ini, hari ini, dan entah sampai kapan, mungkin sampai
Tuhan menemukan gue dengan seseorang di luar sana, tapi sampai
kapan pun lo bakal jadi bagian dari hidup gue, bagian dari hati gue...
2) 9
Scanned by CamScanner
“GIMANA keadaan kamu, Samuel? Kayaknya hari ini sepi
ya ngga
ada fans yang berkunjung?” Suster dengan name tag
“Maria” datang
seperti biasanya ke kamar Sam, membawakan Sam sarapan atau
“Suster mah tau pisan, kamu teh kasep makanya banyak yang
suka. Puji Tuhan kalau kamu semakin baik, kayaknya kamu harus
Cepet pulang, lama-lama ada Samuel Fans Club entar di sini.”
Ma pa SeBr
haw bulk ng
Ka
' »
Sila Jani aa aa
Scanned by CamScanner
Tercetak senyum miring dari Sam, ia tahu jika Sandy masih
belum sepenuhnya merelakan dirinya. Tapi lagi-lagi Sam menghargai
tiap usaha dari perempuan itu.
Tok tok...
“Masuk.” Seingat Sam,Suster Maria baru saja masuk ke kamarnya,
dan Sindy bilang tidak bisa menemuinya hari ini karena nenek sedang
sakit di Jakarta.
“Ju bisa liat sendiri lah.” Sam berpandangan datar, dirinya masih
menyimpan kesal saat melihat lelaki ini.
“Buruan aja.”
“Aku yakin Haba bisa milih mana yang terbaik buat dirinya sendiri.
Kamu baik-baik.” Dan begitu saja fajrul meninggalkan Sam dengan
keheningan, membuat Sam menerka-nerka maksud dari perkataan itu.
“Sus?”
Scanned by CamScanner
p—
da jam dinding, memastikan ini sudah pagi, tidak ada hantu saat
pa ag kan? Suster Maria juga sudah membuka jendela kamarnya,
Pa biarkan cahaya matahari masuk dan menghangatkan ruangan.
Tapi Sam lupa, ini adalah jaan sakit, gudang segala jenis hantu,
bahkan ia sempat dengar jika kamarnya beberapa tahun yang lalu
bekas pasien busung lapar yang akhirnya meninggal dunia.
“Geser dikit aelah, gua kesel nih manjat pager, mana tadi Pak
Salim liat Andro lagi, kampret emang tu anak.” Ali ikut-ikutan
“Yee, nyalahin gua lagi, gua kan udah bilang cepet-cepet. Lu aja
yang lama kayak Pangeran Solo.”
“Gua ada setoran juz 28 dulu tadi, nggak bisa lulus gua kalau
itu juz nggak gua setor.”
“Derita lo.”
“Gilaaa... infus gua ampir lepas nih! Minggir lu pada dah! Udah
ons n
Scanned by CamScanner
“Kambing ya lu pada!!!”
“Kurang sohib apa kita bedua cabut sekolah buat jenguk elus
Ya kagak, Li?”
Scanned by CamScanner
hening:
yee, katanya mah laki, ginian aja takut.” Kali ini Sam
berdiri, tep pada ranjang sambil Mengangkat inf mencnha
“ Mirror COYY:
“Ah, anjir banget lu! Gua kangen elu!” Dafa yang lebih dulu
memeluk Sam, menciptakan ekspresi setengah bingung dan setengah
risih dari Sam. Tapi jujur saja, ia juga rindu dengan teman satunya ini.
Bi
Scanned by CamScanner
deuh... gelo euy.” Andro melepaskan pelukannya lebih dulu, membua,
kelimanya kembali pada suasana canggung.
“Wetssss, makanan ya tuh? Tau aja gua belum sarapan, sikaaart"
Ali lagi-lagi memecah hening, mengambil bungkus plastik yang sejak
tadi di bawa oleh Dafa, dan membawa kelimanya masuk keruangan,
“Gabut parah, betiga ke mana-mana. Lu tau sendiri kan Febri
paling males diajak cabut. Tiap malem kagak keluar, berasa jomblo
ngenes
kelimanya pada tawa yang sempat menghilang.
“Deuh si Febri, sekolah dulu lu. Upan aja kita belom, mau main
kawin aja.” Andro menoyor kepala Febri. Sam dan Ali hanya tertawa
geli, sudah lama tidak melihat pemandangan seperti ini.
tinggal itung bulan, tiga empat bulan lagi juga lulus, boleh la
dari sekarang.”
“Pede amat lu, kayak bakal lulus aja.” Dafa ikut mencibir.
“Mubazir ih, pada nggak bisa cari duit juga lu pada.” Dale
melakukan pembelaan.
Scanned by CamScanner
ag
S
“in FESISA
si
4 £
pm De ai Ie
a
- ta,
Sam menaikkan
Gua sampe
lu berantem tapi bukan buat pisah. Kalau kagak balik ya udah, dia
bukan sahabat. Ribet,
29
Scanned by CamScanner
“
"
7
setelah ia berpapasa
man ia memaksa Tante Sindy untuk mengeluarkannya dari
Semala
ua gemes
«
Kamu, udah sehat?”
Scanned by CamScanner
Sam menaikkan satu alisnya, menganggaP itu sebagai suatu jawaban
“Udah lama ya gua nggak naik bus ini”
“Gua masih cakep kan? Kalau iya, berarti gua masih dan selalu
sehat.”
na memaksakan kondisi.
pingsan di
Haba membahas Rosario
“Kalung itu,
yang me
“Lu cemburu?”
“Enggak kok, kalian cute.”
“Kita?”
“Iya.”
“Bagus deh.”
“Kenapa?”
kebisik
alah
Mr 8
Ouad P3
——msM
Scanned by CamScanner
wa
“Santai aja, Bu. Saya nggak selemah yang Ibu kira.” Sam
memasuki gerbang dengan keadaan yang ia paksa. Bahkan baru kali
ini Bu Tanti mengkhawatirkan Sam, biasanya sih malah bersyukur
kalau troublemaker yang satu itu tidak masuk sekolah. Sekolah serasa
damai dan tenteram.
“Kalau ada apa-apa jangan dipaksain, nggak akan ada yang mau
bopong kamu. Langsung temuin Ibu di kantor, istirahat di UKS.”
“Lu yakin gak papa, Sam? Muka lu masih lebam gitu.” Tatapan
Ipul semakin dekat dengan Sam, terang-terangan melihat cetakan biru
pada beberapa bagian wajahnya.
ra
Maeda
Scanned by CamScanner
“Gua ogah bopong elu ke UKS, iya gua tau, gua paham.” Saifu
belum selesai dengan kalimatnya, tapi sudah buru-buru dipotong oleh
Sam.
ap ab ak
Scanned by CamScanner
nan beda agama? Toh mereka saling toleransi dan sudah
perten perbedaan ini sebagai mana mestinya.
tah
“Fine.”
“Bagus deh.”
Scanned by CamScanner
34
“Habaa.”
gai penghias.
“Tapi...”
batu hitam
Scanned by CamScanner
'ykan satu alisnya, ia tidak berkata apa-apa aedaim” “5
pen Sam.”
“9yukron, 0 |
m dari Sam. | )
Sam membukakan pintu, mempersilakan Haba keluar terlebih
aa ema ya, Ba. Bisa di opname lagi kali, kalau tadi gua nyari
buku sendirian.”
Haba menga
perhatiannya pada
“Lu kenapa sih, gak mau gua anterin naik motor? Takut item?
Kalau kaya gini kan jadi harus naik bus, nggak hemat ongkos.”
“Emang dilarang?” )
“Enggak.”
“Pelukan?”
“Enggak juga.”
“Kis-sing?”
bin »
Scanned by CamScanner
Tapi Sam buru-buru menyetarakannya kembali. “Jalan bareng
gini gimana?”
“Sebegitunya?”
“Terus?”
“Kalau sayang, peluk dia lewat doa, lindungi dia lewat menjaga
nafsu, biarkan dia tetap suci karena cukup Allah yang mengerti betapa
besarnya perasaanmu, cukup jarak yang mengerti betapa besar
dan perjuangaamu untuknya, cukup langit yang menjadi saksi 2128
penjagaan namanya, karena hati terbolak-balik sedang doa tercat
di langit selamanya.”
artikulasi
mengajarkan cinta yang begitu dalam. Sangat jauh denga? "aji
Cinta yang Sam tahu selama ini. Bahkan mungkin cinta aa
salah kaprah dalam dunia remaja, hanya penyalur nafsu somuah ju,
semata. Dan dari Haba ia mengerti bahwa cinta tidak
cises adalah saru perjuangan dan komirmen yang harus IPP”
Scanned by CamScanner
“Ya gammy?”
“Gua pengen bareng-
“Gak bisa.”
Kenapa?”
nuh pertanyaan.
“Kalau bareng: —
hal itu nggak boleh. Kita harus jalan sendiri-sendiri, nggak boleh
padaha
ang mun |
sad danya kita udah sama-sama baik.”
Sa
lg
“Gitu ya?”
—— .
Scanned by CamScanner
hanya tersenyum miring, sambil melihat punggung Haba yang kian
jauh dari kasat mata.
, . "2
esai 1»
2
Scanned by CamScanner
“MAH, Sam berangkat dulu.”
“Muka lu belum bener gitu, udah maksa masuk. Kalau gua sih,
mending lanjut, apalagi ada Suster Ima, beuh pemandangan, Bro.”
247
Scanned by CamScanner
diadakan lusa. Sejak tadi ia memperlihatkan gerak-gerik Sam
“Makasih, Bu.”
Saat itu juga ia langsung meninggalkan kelas, baru kali ini Sam
dipersilakan secara hormat. Tapi semua tampak sia-sia, ia tidak
merasakan kebahagiaan seperti dulu. Bahkan sudah dua hari ini
ia habiskan waktu sekolah di UKS, dengan mudahnya semua guru
mempersilakan Sam untuk beristirahat, padahal biasanya ia mati-matian
untuk bisa cabut: Tampaknya semua guru mulai bersyukur jika Sam
sudah mau masuk sekolah.
Sam tidak lantas menuju UKS, ia bosan jika harus bertemu lagi
dengan penjaga genit yang diam-diam mengambil gambar Sam saat
sedang tertidur. Biasa, anak PMR kelas 10, lagi demen-demennya
sama kakak kelas yang mau lulus. Jadi, ia memutuskan untuk menuju
taman belakang.
man,
Scanned by CamScanner
r
7
“Lo mau ke mana?
kamar mandi.
kelas dan
“Punya mata nggak sih lu?!” Lelaki itu belum melihat pelakunya,
tapi sudah uring-uringan sendiri. Lututnya ikut bersentuhan dengan
lantai, memungut satu demi satu buku yang sudah kadung berserakan.
hanya mengzt
pb ob
4 9
& Umar
Scanned by CamScanner
m teringat dengan suatu tempat, harapan na
ukan Haba dan kali ini Sam sangat yakin.
i Sa
La on
peokak
«Ummi, maafin Haba ya. Haba belum bisa jadi anak yang salehah,
ijaba bohong dan sampai peang Haba belum bisa jujur. Haba takut
kalau pertemanan Haba bakal hilang lagi, Haba nggak mau Ummi.
Maafin Haba.” Haba seakan-akan sedang berbicara pada seseorang
yang masih hidup, sudah dari enam jam yang lalu ia memutuskan
untuk kembali ke sini, bertemu dengan ummi-nya. Ia rindu dengan
suasana dulu, dengan mudahnya bercengkerama, bercanda tawa, dan
berbagi kasih.
LV a
Scanned by CamScanner
“Harus banget bohong? Nyuruh sepupu lu buat Pura-pura jadi
ibu lu? Terus mojok-mojokin gua? ! mean, mojokin perbedaan sin
kita?”
“Aku salah.”
Tapi Sam tidak akan bisa jika harus marah dengannya, dari awal
Umar sudah memberitahu Sam tentang kebohongan yang dilakukan
Haba, Sam tidak pernah terlintas untuk membencinya. Ia malah
tidak menyangka Haba seniat ini ingin mengusir Sam dari hatinya,
memaksa keadaan Sam untuk mencoba menerima Sandy dan Haba
berhasil menyukseskan itu semua.
Scanned by CamScanner
5 1 nana
2 x
- Ri “
2
F,
« .. itu semua awalnya karena Haba, Tante. Tapi Sam sadar kalau
Ta
Ni
Haba
saya
nerima Sam, padahal Sam tahu kalau semua ini mustahil untuk
menyatu,
“Tante, Sam izin ya buat jadi temen surganya Haba. Walau jujur,
Sam Sebenernya lebih seneng kalau bisa jadi menantu Tante. Tapi gak
Papa Tante, Sam tahu rencana Tuhan pasti yang terbaik. Sam pasti
u . .
. Haba bukan karena sesuatu yang sia-sia.
Tante.
ah ta
Scanned by CamScanner
sebaik dan seistimewa Haba. Puji Tuhan Sam dikasih ke
buat ketemu sama Haba. Tante, Sam janji bakal jadi temen
Sempatan
yang baik,
ya, Tante,”
Kemudian Sam meletakkan mawar merah yang Sejak tadi ia
Han
£
Scanned by CamScanner
kecil dalam hati. Ia tidak menyangka Sam akan
ba Ik
Ha bergumam
"
N,
dengan ummi-nya.
“Ja-ja-jadi?” Haba terbata-bata, antara malu, kaget, deg-degan.
Jika Sam mendengar semuanya, itu berarti bukan hanya Sam yang
mengeluarkan perasaannya tadi, tapi Haba juga.
bi "
Scanned by CamScanner
Keduanya masih berjalan menuju halte. Entah mengapa Sam
malah tidak merasakan sakit lagi, Haba benar-benar seseorang yang
luar biasa. Dengan diam saja sudah membuat Sam klepek-klepek,
Walau sampai saat ini Sam masih belum mengerti tentang perasaan
Haba terhadapnya, semua seperti terlihat abu-abu, tidak jelas apakah
ia merasakan hal yang sama dengan Sam atau sebaliknya.
Bisa saja keduanya bersama kan? Tapi apa pun itu, Sam bersyukur
karena telah mengenal Haba di sini dan saat ini. Ia tidak akan pernah
menyesal telah berjuang untuk Haba, walau ia tahu perjuangannya
sudah di ujung kekalahan.
Scanned by CamScanner
GAM”
Sarn ter
sejak tadi ia tunggu,
vidak? Tiba-tiba saja muridnya meng
1271
“Ari Bapak sarta indung kamu teh kumaha? Teurang teu kalau
kh 4
amu teh nggak ikut reatret?2”"
ang engaa
1
2 tuh mau apa ke sini?
. Ya, saya minta maaf deh.
€TUS kamu gimana? Ada apa?
4 Kalau
Bapak .
Teatrer) Pak dan Ibu kamu gimana? Tahu nggak kalau kamu tuh nggak ikut
27
Scanned by CamScanner
mn P 5
ar“
“. 1
eta
“Sekarang Pak?”
“Iya atuh sekarang, Bapak teh udah siap ini.” Pak Erik berdiri
dari sofa dan meninggalkan Sam sendirian di ruang tamu. Kemudian
datang kembali dengan membawa tas seperti Sam, sambil memainkan
kunci mobil di jari telunjuknya. Keduanya kini siap untuk berangkat.
jangan
id
Scanned by CamScanner
dalah bagian dari kebahagiaan. Mereka sama sekali tidak
terbuka menyambutnya.
Sam
Scanned by CamScanner
—-
“Eh atuh, sekolah dulu yang bener. Pernikahan teh bukan cuman
cinta. Kamu teh harus mapan. Iman dan masa depan. Mau dikasih
makan apa istri kamu kalau belum lulus aja udah minta dinikahin?
Yang ada teh nafsu, bukan karena Allah.”
“Alhamdulillah.”
“Saha oge anu bercanda? Bapak teh serius. Salah siapa tadi main
ikut-ikut wae.”
uk
sebelumnya, matanya terbuka, ternyata mobil Pak Erik sudah mas
luar sand
bahkan
Scanned by CamScanner
har sebagi orang berilmu. Mateng deh Sam di sini, bakal kelewat
nge Ue
“Santai aj
“Bapak udah berapa lama nggak ketemu mereka?”
ka
i neh.
ia yakin
“Ini serius, Pak?” Sam semakin ragu, mobil yang dikendarai Pak
Frik sudah benar-benar berhenti, terparkir dengan sempurna. Hanya
tinggal satu langkah lagi untuk terlibat dalam acara reuni ini.
Tidak tahu harus berbuat apa. Sepertinya Pak Erik mulai tenggelam
dengan nostalgia,
5 ) zbt
Scanned by CamScanner
“Ini saya sama murid saya, sudah saya anggap anak.” Ternyata
tidak, tanpa Sam sangka as Erik mengenalkan keberadaannya pada
semua teman yang ia temui.
What the hell? Are you kidding me? Pak Erik barusan ngomong
pake elu-gua. Luar biasa.
2 dengan
seruan angin malam Bogor, ditambah lagi dengan biang Pon
a
yang berkelap-kelip mengingatkannya pada hari saat Sam dan
berbincang setelah sekian lama keduanya saling menghilang, 3
Scanned by CamScanner
lebuh
«Nama aku Sam. Kamu siapa?”
“galma Kak.”
Sam tersenyum. “Papah kamu di dalem ya?”
Gadis itu lagi-lagi mengangguk. “Dari tadi Papah sibuk ngobrol.
Aku dicuekin.”
Sekarang Sam tertawa renyah sambil mengusap kepala gadis kecil
“Anak Papah, doyan bener sama ice cream. Sini Papah sayang
sni." Lelaki itu kemudian mencium pipi Salma lembut, sambil sesekali
menggelitiki gadis kecilnya. Menciptakan tawa yang terasa hangat. |
Sam yakin ia adalah ayah dari Salma. |
ag
Scanned by CamScanner
PP
“Tante Bunga mau ketemu tuh sama Salma, bawain Salma Cokelat
yang banyak. Salma inget nggak sama Tante Bunga?”
“Ha?”
“Kirain Om, orang masih bocah gitu. Sam sih udah ada calon
di Bandung.”
“Oh ya? Selama ini saya dan Salma tinggal di Kairo, tap! »
sepeninggal istri saya, saya memutuskan untuk kembali ke?”
j1 “Maaf Om, saya nggak bermaksud buat ngungkit mes
h ketemu
5 EN an L ONE
Scanned by CamScanner
ku tERENYUM, ERUAP Pl Yng ak Ag
) La mencrtakan kematian istrinya bebe" 9g
"Gak papa Sam. Lagi pula itu sudah iga
“mur saya, istri saya bukan bagian dar
sajian dari saya, dulu, saat ini dan sampai kapan
salah satu bidadari surga yang Allah turunkan ke Bumi dan betapa
Satria tersenyum
Mengantuk begini ti
Penen, “Kalau begi
Scanned by CamScanner
“Thankyou sweet heart.”
paham kalau Sam orang tampan. Kalau gini sih udah PASTI bener
anak kecil mana ada yang bohong, yakan? |
ppakak
“Ya dia mah temen Bapak dari SMA. Udah sohib banget. Mana
cakep, pinter pisan.”
“Oh...
“Beda agama.”
Scanned by CamScanner
semua tanda yang ia rasakan saat bersama dengan Satria
menga
rin malam.
ema Km
sekarang pa" nikahna sama Rianti.
Deg...
Scanned by CamScanner
“gAM?!!! KAMU KE MANA DUA HARI KEMARIN? BU RISKA
BILANG KAMU KABUR NGGAK IKUT REATRET? JUJUR
SAMA MAMAH#!” Teriakan itu yang pertama kali menyambut
kehadiran Sam saat masuk ke rumah. Mbok Minah yang lebih dulu
membukakan pintu sudah memberitahu Sam jika Tante Sindy terus
khawatir tentang keberadaannya, bahkan sempat akan menghubungi
polisi tentang hilangnya Sam.
“Terus kamu ke mana? Kalau kamu nggak mau ikut reatret kan
bisa bilang Mamah. Jangan kabur-kaburan gini.” Suaranya seketika
mel : :
emburt, cmosinya sudah mulai turun.
baik-ha:
“ik, yang menyayangi Sam seperti anaknya sendiri.
| ag
Scanned by CamScanner
“Telepon, SMS, BBM, Line, Whatsapp kan bisa?” |
“Yang penting sekarang Sam udah pulang.” Sam tersenyum ke
arah Sindy. “Mah...” |
“Hm?”
“Siapa?”
“Om Satria.”
yang kandas.
pakak
ata"
main aja.
Scanned by CamScanner
,Gak usah bohong deh.”
Mungkin aa. .
Ummi aku, udah ngelanggar janji kamu sendiri.”
Ara gua minta maaf ke Yesus, ke Ummi lu.” Sam masih terus
rajuk, ia tahu ini a
“bodohi oleh Dafa karena main ToD dan apesnya tiba-tiba aja Haba
kewat Sialan emang si Dafa!
bahkan ogah-ogahan.
“Im not as good as you think, Ba.”
“Sotoy.”
ji
Scanned by CamScanner
Sam tidak menoleh, namun langkahnya berhenti saat itu :
Mengharapkan Haba untuk mengejar dan menahannya yan Ka
pergi bagaikan menggapai udara. Rasanya tidak mungkin.
...
menambahkan.
“Oh. Maaf.”
“Udah? Gitu doang?”
Haba mengangguk pelan.
“Mang, mang!! Udah turun sini aja.” Kemudian bus itu berbenn
di jalan yang masih jauh dengan keberadaan sekolah. Merasakan
semuanya semakin panas, Haba mengikuti langkah Sam dari belaka"
“Kamu nggak sekolah?” Sam masih terus berjalan, men aa
menghiraukan Haba.
“Peduli lu apa?!”
“Cemen banget sih.”
In |
e Rs |
cai
EL 4 -
tt
Dg.
Kg da |
4 : ra ,
ai aa
.) I dijay - Li
£ - ii
WNI aa bi
Kao 3
pa aim LI A
Scanned by CamScanner
eTerusin aja, terusin.”
NN
— im si Biak Tam Vai
“Mau ke mana?”
“Tapi...”
Haba tidak tega jika mengurungkan niat Sam, tapi ia juga ragu.
Toh, bolos keduanya memiliki tujuan yang baik, melihat Festival Islam.
Apa salahnya? begitu pikir Haba, sebenarnya ia hanya mencoba yakin
dengan keputusannya kali ini.
dalah
“Eh, tunggu!”
“Kenapa?”
“Kita cari tempat duduk dulu, nggak baik makan sambil berdiri.”
Haba memberhentikan suapan ice cream yang hampir saja masuk ke
dalam mulut Sam.
2735
—emdih
Scanned by CamScanner
—
“Itu para hafiz dan hafizah Sam, para penghafal Alguran. Salah
satu manusia mulia di muka bumi.”
Sam hanya diam, ketika anak lelaki itu melewati keduanya, denga”
reflek Sam menahan tangannya, membuat anak itu memberhentikan
langkah tepat di hadapan Sam. “Ada apa, Kak?”
. ,
Scanned by CamScanner
epihamdulillah Kak, kata Abi saya, seg | Ta "
a harus saya serahkan sama Allah. Yang saya aman ai
ukan syair b
semesta:
“Kalau
Gam segera melepaskan tanga
hadapan Sam.
Sam menaikkan satu alisnya penuh pertanyaan. Haba mengangguk
bersama deretan peci-peci yang lain. Matanya tertuju pada Haba yang
masih sibuk memilih gelang tasbih bersama pemilik stand.
“Saya Christian, Mang.” Lelaki yang mungkin lebih tua tiga sampai
empat tahun dari Sam dengan logat Sunda kentalnya saat itu juga
mg
1
Ganteng sekali sih si Aa.
Scanned by CamScanner
diam, tapi kemudian mengambil kembali peci itu dan memberikannya
lagi pada Sam.
“Buat Aa, hadiah dari saya. Siapa tau bermanfaat.” Lelaki itu |
seperti bermaksud lain terhadap Sam, karena seharusnya mamang itu
tahu dirinya tidak mungkin memakainya. Untuk apa? Tidak mungkin
jika Sam ke gereja dengan memakai peci kan? Lalu apa? Salat?
Scanned by CamScanner
“DO you ever feel like lose Something?”
“Whate!”
277
dn
0
Scanned by CamScanner
—.
“Okay, fine! VII hear you right now. And after this, Please leave
me, and don't disturb me. You're so damn annoying!!”
“Something you believe in your heart. The reason why you life
for, the purpose of your life.”
“I told you."
Bi an Me Om
Scanned by CamScanner
vIni bukan masalah cowok atau cewek, ini masalah mana yang
.h baik dan pantes dijadiin anutan.”
“Sam...”
ha Oi
Scanned by CamScanner
berkelap-kelip. Kamar itu memang tidak berubah sejak Sam de
kecil, dan enggan bagi Sam untuk mengubah tiap detailnya. Karena
ini semua desain dari mendiang Mami. Mengubah kamar ini sama
saja menghilangkan tiap inci dari kenangan masa lalunya, masa-masa
saat Mami masih ada di sini, menemani Sam.
sudah lama Sam buang jauh-jauh ketika melihat lelaki itu, Stefan.
ya selain Chris dan Deo.
a cuman
n Mami
it kamar Sam. Ja 13
ang
benar masalah yang dihadapi Stefan, masalah keluarganya Y
a kenaka
“Gua tau lu baik, gua kenal elu dari kecil. Gua kenal Stefan
yang ceria, gua kenal elu yang nggak pernah bosen senyum tiap
ketemu orang, gua kangen sama Stefan itu. Gua yakin dia bukan
bayangan, gua yakin dia nyata. Dia mungkin lagi ngedobrak hati lu
yang terus-terusan lu tutup, yang terus-terusan lu biarin dikendaliin
sama setan. Ke mana Stefan yang dulu?”
“BULSHITT!! Itu Stefan yang dulu, yang polos. Yang gak tau
APa-apa, yang diem aja kalau Bokap-Nyokap-nya ngebohongin dia.
Udah nggak ada Stefan macem gitu, lemah!”
ku 2
Scanned by CamScanner
—
waktu bakal terus jalan, roda bakal terus berputar. Dan lu masih
terus terpuruk?”
“Gua cuman gak mau hal kayak gua kejadian lagi Sam. Gua gak
mau ada Stefan lain di luar sana, udah cukup gua ngerasain gimana
paitnya kehancuran sebuah keluarga. It's enough.”
“Sam, pikirin apa yang gua omongin.” Stefan tiba-tiba saja berbalik
memandang Sam yang masih diam. Membuat Sam menganggukan
kepalanya pelan. “Good boy!”
" ——
Scanned by CamScanner
... Bt oa
masa dulu.
“Dalam nama Tuhan Yesus... masih ingat dengan laki-laki kecil
rang selalu datang kemari meminta suatu hadiah? Anak itu datang
kembali... Tuhan... masih pantaskah aku meminta? Bisakah kau
kembalikan Mami untuk hari ini? Lelaki kecilnya sungguh dalam
Tempat ini,
dikabulkannya segala keinginan Sam sejak kecil.
“Jadi...”
Dan satu hal yang baru Sam ketahui, dulu semasa ia kecil,
"aminya selalu mengikuti ke mana pun langkahnya pergi, diam-diam
mendengarkan tiap keinginan Sam dan senantiasa berusaha untuk
"3
Scanned by CamScanner
selalu mengabulkan. Itulah rahasia kecilnya. Dan hari ini Sam kembali
datang, meminta sesuatu hal yang mustahil.
“Om, apa Sam salah jika Sam menemukan hati Sam yang
sebenarnya?”
“Tapi Om...”
PP
Scanned by CamScanner
sejak tadi menghantuinya. Bahkan Om Yohannes mendukung
wali vindak dari hatinya, tidak memaksa atau memaki Sam karena
hampir saja kehilangan keyakinan.
uMami kamu pernah titip pesan pada Om, untuk memastikan
aa menemukan hati kamu yang sebenarnya. Dan saat ini, Om akan
k
pastikan kamu mencarinya dengan baik. Jangan sia-siakan waktu.
keputusan ini.
'gin ia lakukan.
pelukan
teringat sesuatu.
nggilan hatinya.
285
Scanned by CamScanner
“Lalu, tunggu apa lagi?”
Sam tersadar, tidak perlu waktu lama. Ini adalah
keputusannya, ia bertekad bulat untuk mencari, tanpa
Pilihannya, |
mau berhenti |
sampai menemukan ke mana hatinya ingin pergi. Ia menggenggam |
|
ia sempat memandang pada pusat dari gedung itu, pusat dari segala |
hati umat Kristiani. Dalam hari kecilnya ia berdoa,
“Tuhan, tolong
tunjukkan jalan yang benar.”
“Kabari Om segera!”
Scanned by CamScanner