Anda di halaman 1dari 27

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

13th PHYSICS IN ACTION


HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN
FISIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PENERAPAN HUKUM BOYLE DALAM PROSES


PEMBUATAN HEXAGI [INHALER EKSTRAK
DAUN
KEMANGI (osimum basiluium l)]
SUBTEMA : Lingkugan dan Kesehatan

Diusulkan oleh :
(Ghazy Abdul Hafiz) (0093316279)
(Muhammad Zaldi) (0089578052)
(Dwi Pujiantono) (0073394972)

SMA NEGERI PLUS 2 BANYUASIN


III KOTA PANGKALAN BALAI
2023
LEMBAR ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ghazy Abdul Hafiz


Kelas : X.4
Jabatan :Ketua Tim
Nama : Muhammad Zaldi
Kelas : XI.6
Jabatan : Anggota I
Nama : Dwi
purjiantono Kelas: X.3
Jabatan : Anggota II

PENERAPAN HUKUM BOYLE DALAM PROSES PEMBUATAN


INHALER EKSTRAK DAUN KEMANGI (omisium basiluium l) menyatakan
bahwa karya tersebut asli buatan sendiri, bukan jiplakan dan belum pernah
menjuarai lomba sejenis sebelumnya. Pernyataan ini kami buat dengan
sebenar- benarnya. Apabila dikemudian hari terbukti tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh pihak panitia LOMBA
KARYA ILMIAH MAHASISWA NASIONAL 13th PHYSICS IN ACTION
HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS
SRIWIJAYA 2023.

Pangkalan balai, 2-Oktober 2023

Materai 10.000

Ghazy Abdul Hafiz


5

PENERAPAN HUKUM BOYLE DALAM PROSES PEMBUATAN


INHALER EKSTRAK DAUN KEMANGI
(OSIMUM BASILUIUM L)
Ghazy Abdul hafiz,Muhammad Zaldi,Dwi Purjiantono
SMA Negeri Plus 2 Banyuasin III
Banyuasin Sumatera selatan

Abstrak

Kertas A4. Font: Times New Roman 12pt. Margin batas atas 3 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm
dan kanan 3 cm. Space 1. Paragraf Justified (Rata Kanan Kiri). No Indent (Tidak Ada
Jorokan pada awal kalimat). Maksimal 250 Kata. Beberapa poin dari abstrak yaitu
Deskripsikan Ide dan Gagasan secara Singkat! Apa Kegunaan Atau Manfaat Ide Gagasan
Ini? Apa Metode yang digunakan?. Kenapa anda memilih ide gagasan/terobosan tersebut?
(Opsional).

Kata Kunci: Kata kunci adalah subjek-subjek atau objek-objek yang digunakan dalam
bahasan yang paling sering disebut. Dituliskan berurutan sesuai dengan abjad alfabet.
Maksimal
5
5

BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita umunya sering mengalami
masalah pernafasan Ringan,menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) masalah pernafasan Ringan dapat diartikan sebagai kesulitan
bernafas yang tidak terlalu parah atau serius ini bisa termasuk di gejala
sesak nafas yang Tidak begitu berat,nafas tersengal sengal, atau pernafasan
yang agak terganggu tetapi belum mencapai tingkat keparahan yang
mengancam jiwa. Ada beberapa contoh masalah pernafasan ringan
seperti ,batuk biasa,pilek, gejala alergi ringan dan sesak nafas
sementara,agar dapat mengatasi masalah pernafasan ringan secara aman
dapat dilakukan dengan minyak aromaterapi yang berperan melawan anti
mikroba salah satu daun yang memiliki kandungan sebagai anti mikroba
adalah daun kemangi.

Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) telah lama digunakan dalam


berbagai sistem pengobatan tradisional di seluruh dunia. Tumbuhan ini
tidak hanya dikenal karena sifatnya yang aromatik, tetapi juga karena
potensi terapeutiknya dalam pengobatan. Terutama, daun kemangi
mengandung minyak
6

atsiri yang kaya akan senyawa- senyawa beraroma yang telah terbukti
memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Senyawa- senyawa ini telah
digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan stres,
mengurangi rasa sakit, dan mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Salah
satu metode yang digunakan untuk memanfaatkan manfaat aromatik daun
kemangi adalah dengan menghasilkan inhaler aromaterapi.
Inhaler aromaterapi adalah perangkat yang dirancang untuk
mengantarkan aroma terapeutik ke saluran pernapasan pengguna, yang
kemudian akan merangsang reaksi fisiologis yang menguntungkan (Satya,
2019). Dalam hal ini, inhaler aromaterapi akan mengandung komponen-
komponen minyak atsiri yang diambil dari daun kemangi. Proses
pembuatan inhaler aromaterapi dari ekstrak daun kemangi adalah
langkah kritis dalam menjaga kualitas produk akhir. Salah satu langkah
yang sangat penting dalam proses ini adalah destilasi, yang digunakan
untuk memisahkan komponen-komponen minyak atsiri dari daun
kemangi. Destilasi adalah proses pemisahan suatu campuran yang
didasarkan pada perbedaan titik didih dan tekanan uap yang cukup
signifikan. Pengendalian tekanan dan suhu selama destilasi adalah faktor
utama yang memengaruhi hasil akhir (Arief Budiman, 2019).
Salah satu prinsip fisika yang dapat diterapkan dalam pengendalian
ini adalah Hukum Boyle. Hukum Boyle adalah hukum yang mendasari
sifat fisik gas, yaitu tekanan dan volume (Kompas.com, 2022). Hukum
Boyle yang menggambarkan hubungan antara tekanan dan volume gas
pada suhu tetap, memiliki potensi besar dalam mengatur tekanan dan
suhu selama destilasi daun kemangi. Hukum ini menyiratkan bahwa jika
tekanan suatu gas turun, volume gas tersebut akan meningkat,dan
sebaliknya, pada suhu konstan. Dalam konteks destilasi, pengendalian
tekanan dapat memengaruhi volume dan suhu dari zat yang menguap,
yang pada gilirannya memengaruhi pemisahan komponen- komponen
minyak atsiri. Oleh karena itu, makalah ini akan menguraikan peran
Hukum Boyle dalam mengatur tekanan dan suhu selama destilasi dan
bagaimana prinsip ini berkontribusi pada hasil akhir inhaler aromaterapi.
6

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membuat judul: PENERAPAN


HUKUM BOYLE
6

DALAM PROSES PEMBUATAN INHALER EKSTRAK DAUN


KEMANGI (OSIMUM BASILIUM L)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan hukum boyle dalam proses pembuatan
inhaler aromaterapi dari ekstrak daun kemangi (osmium basilium l)?
2. Bagaimana perubahan yang dapat dirasakan pengguna
setelah menggunakan produk HEXAGI?
3. Bagaimana keunggulan produk HEXAGI dibandingkan
inhaler aromaterapi lainya?

C. Tujuan penelitian

B. Untuk mengetahui penerapan hukum boyle dalam


proses pembuatan inhaler aromaterapi dari ekstrak
daun kemangi (osmium basilium l)
C. Untuk mengetahui perubahan yang dapat di
rasakan oleh pengguna setelah menggunakan
HEXAGI
D. Untuk mengetahui keunggulan produk HEXAGI
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian kami adalah sebagai berikut
a. Bagi Penulis
Dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan digunakan untuk memberikan informasi
kepada Masyarakat tentang produk dari ekstrak daun kemangi yang dapat
dimanfaatkan sebagai inhaleraromatheraphy yang berbasis senyawa kimia alami
dari daun kemangi
b. Bagi Pelajar
Dapat dijadikan sebagai bahan refrensi kedepan,digunakan sebaik baik baiknya.
Mempergunakan produk yang di hasilkan dari ekstrak daun kemangi yang
penggunaanya simple dan aman, serta pelajar diharapkan mampu memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai pembahasan padakarya tulis ini.
c. Bagi Masyarakat
Dapat mempergunakan produk yang dihasilkan dari ekstak daun kemangi secara
mudah dan aman dalamkehidupan sehari hari sehingga bermanfaat bagi masyarakat
8

sebagai inhaler aromatheraphy untuk penyegaran pernapasan serta menyampaikan


informasi tersebut di dalam Masyarakat itu sendiri.
d. Bagi Pemerintah
Diharapkan pemerintah dapat mempergunakan penelitian ini dengan sebaik
baiknya dan dapat mengembangan produk dari hasil penelitian ini, serta
memberikan informasi kepada Masyarakat yangbelum mengtahui tentang
terciptanya produk inhaler aromatheraphy sebagai penyegar naf
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Penerapan
Penerapan atau Implementasi dalam kamus besar bahasa indonesia
diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan
kemampuanan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi
kongkret atau nyata. Majone dan wildavski (1979) mengemukakan implementasi
sebagai penilaian, Browne dan Wildavski (1983) juga mengemukakan bahwa
Implementasi adalah perluasan aktifitas yang saling menyesuaikan. Pengertian ini
memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aktifitas, adanya aksi,
tindakan atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti
bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi juga kegiatan dan terencana
dan dilakukan secara sungguhsungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk
mencapai tujuan kegiatan (dalam Afrinal, 2009: 3).
B. Hukum Boyle
Hukum Boyle berhubungan dengan volume dan tekanan gas alam di ruang
tertutup. Hukum Boyle digunakan dalam kehidupan sehari-hari contohnya
penggunaan cat pilox, obat nyamuk kaleng, dan hairspray. Contoh batang diatas
memanfaatkan tekanan udara di ruang tertutup. Seperti zat cair, gas didalam ruang
tertutup mendapat tekanan ke segala arah dan sama besar.
Bunyi Hukum Boyle Percobaan Boyle menemukan dua kesimpulan yaitu:
Jika tekanan diperbesar, volume udara semakin kecil. Tetapi hasil kali tekanan
dengan volume harganya selalu konstan. Jika tekanan dinaikkan dua kali tekanan
semula, maka volume gas menjadi setengah volume mula-mula. Jika volume
menjadi sepertiga volume mula-mula, maka tekanan naik menjadi tiga kali lipat.
Dalam buku Rumus Pocket Fisika, Boyle menyampaikan pernyataan dalam
hukum Boyle. Bunyi hukum Boyle yaitu, pada suhu tetap tekanan gas di dalam
ruang tertutup berbanding terbalik dengan volumenya.
Rumus Persamaan Hukum Boyle
P 1.V 1=P 2. V 2
Keterangan :
P1 : Tekanan gas pada keadaan 1(N/m2 atau Pa atau atm)
P2 : Tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
V1 : Volume gas pada keadaan 1(m3 atau cm3)
V2 : Volume gas pada keadaan 2(m3atau cm3)

C. Pemanfaatan ekstrak daun kemangi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) pemanfaatan merupakan
turunan dari kata “manfaat”,yakni sesuatu penghadapan yang semata mata
menunjukan kegiatan menerima. Pemanfaatan adalah hal,cara,hasil kerja,dalam
memanfaatkan sesuatu yang berguna.dengan menggunakan ekstrak yang di
peroleh dengan mengekstraksi senyawa aktif menggunakan pelarut yang
sesuai.pemanfataan yang akan di gunakan adalah tanaman kemangi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kemangi adalah
tumbuhan yang daunya berbau wangi,umumnya digunakan sebagai lalapan atau
penambah bau harum pada masakan.namun kali ini peneliti menggunakan
tanaman kemangi sebagai pembuatan produk inhaler aromatheraphy dengan
kandungan pada tanaman kemangi seperti mengandung senyawa minyak
atsiri ,alkaloid,saponin,flavonoid,triterpenoid,steroid ,tannin dan fenol.yang
nantinya akan diambil ektraknya dalam pembuatan inhaler aromatheraphy sebagai
penyegar nafas.
D. Sekilas tentang tanaman kemangi
Kemangi (Ocimum sanctum) merupakan tanaman tahunan yang tumbuh
liar yang dapat ditemukan di tepi jalan dan di tepi kebun. Tanaman ini tumbuh
ditempat tanah terbuka maupun agak teduh dan tidak tahan terhadap kekeringan.
Tumbuh kurang lebih 300 m di atas permukaan laut (Zainal, dkk. 2016). Tanaman
kemangi (Ocimum sanctum L.) merupakan tanaman yang mudah didapatkan,
tanaman kemangi adalah sejenis tanaman hemafrodit yang tumbuh di daerah
tropis tanaman ini termasuk family lamiaceae yang banyak tumbuh di indonesia.
Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat
telah memanfaatkan tanaman kemangi sebagai hasil alam yang menjadi nilai
ekonomi tinggi, biasanya masyarakat menjadikan daun kemangi sebagai
pelengkap masakan atau sebagai lalapan (Safwan, dkk. 2016). Manfaat kemangi
selain itu dapat digunakan sebagi obat, pestisida nabati, penghasil minyak atsiri,
sayuran dan minuman penyegar. Hasan (2016) menjelaskan hasil dari penelitian
fitokomia pada tanaman kemangi telah membuktikan adanya flavonoid, glikosit,
asam gallic dan esternya, asam cafeic, dan minyak atsiri yang mengandung
eugenol (70,5%) sebagai komponen utama
Tanaman kemangi (Ocimum sanctum) memiliki morfologi tajuk
membulat, herba tegak atau semak, sangat harum, bercabang banyak, dengan
tinggi 0,3-1,5 cm batang pokoknya tidak jelas, daun berwarna hijau keunguan,
dan berambut maupun tidak, daun berhadapan tunggal, tersusun dari bawah
keatas. Memiliki panjang tangkai daun 0,25-3 cm dan setiap helaian daun
berbentuk elips hingga bulat telur, memanjang, ujung tumpul atau meruncing.
Pangkal daun pasak hingga membulat, kedua permukaan berambut halus,
bergelombang, tepi bergerigi lemah atau rata. Bunga tersusun pada tangkai bunga
berbentuk menegak. Jenis bunga hemafrodit, berwarna putih dan berbau wangi.
Bunga majemuk dan diketiak daun ujung terdapat daun pelindung berbentuk bulat
telur atau elips, dengan panjang 0,5-1 cm. Kelopak bunga berbentuk bibir, sisi
luar berambut memiliki kelenjar, berwarna hijau atau ungu, dan ikut menyusun
buah, mahkota bunga berwarna putih denganbenang sari tersisip didasar mahkota,
kepala putik bercabang dua namun tidak sama (Kusuma, 2010).

Memiliki buah dengan bentuk kotak berwarna coklat tua, tegak, dan
tertekan, ujung berbentuk kait melingkar. Panjang kelopak buah 6-9 mm. Biji
berukuran kecil berwarna coklat tua, bertipe keras, dan waktu diambil segera 11
membengkak, tiap buah terdiri dari empat biji. Akar tunggang dan berwarna putih.
Daun berbentuk lonjong, memanjang, bulat telur memanjang, ujung runcing,
pangkal daun runcing tumpul sampai membulat, tulang-tulang daun menyirip, tepi
bergerigi dangkal atau rata, dan bergelombang, daging daun tipis, permukaan
berambut halus, panjang daun 2,5 cm sampai 7,5 cm, lebar 1cm sampai 2,5 cm,
tangkai daun berpenampang bundar, panjang 1 cm sampai 2 cm, berambut halus
(Kusuma, 2010).

Manfaat kemangi sudah banyak diterapkan dalam kehidupan masyarakat


sebagai pengobatan tradisional, misalnya saja daun kemangi digunakan untuk
mengobati, batuk, selesma, demam, urat saraf, encok, air susu kurang lancar,
sariawan, radang telinga, panu, muntah-muntah dan mual, peluruh kentut, peluruh
haid, pembersih darah setelah bersalin, borok, dan untuk memperbaiki fungsi
lambung. Biji kemangi di gunakan untuk pengobatan sembelit, borok, kecing 13
nanah, penyakit mata, penenang, peluruh air kencing, pencahar, peluruh keringat,
kejang perut. Akar digunakan untuk mengobati penyakit kulit. Semua bagian
tanaman digunakan sebagai pewangi, obat perangsang, disentri, dan demam.
E. Ada apa dengan kandungan senyawa pada tanaman
kemangi ?

Kandungan senyawa yang terdapat pada kemangi adalah senyawa fenolik,


yaitu, cirsimaritin, cirsilineol, apigenin, isotymusin, tanin dan asam rosmarinat,
dan jumlah yang cukup besar dari eugenol (komponen utama minyak atsiri)
(Singh, dkk. 2012). Daun kemangi kaya akan mineral makro yaitu kalsium, fosfor,
dan magnesium, juga mengandung betakaroten dan vitamin C. Daun kemangi
juga mengandung komponen non gizi antara lain senyawa flavonoid dan eugenol,
boron, anetol, arginin dan minyak atsiri. Komposisi yang terkandung didalam 12

kemangi antara lain grotenoid 19,77 ± 0,01%, total phenolic 2,09 ± 0,10% dan
total flavonoid 1.87 ± 0,02% (Bhattacharya, dkk. 2014).

Menurut Bhattacharya, dkk (2014) komposisi tanaman kemangi Total


Vitamin C, Betakaroten dan Flavonoid pada Kemangi (Ocimum sanctum) SL No
Plant Species Total Vitamin C Content (g/100g) Total betakaroten Content
(g/100g) Total Flavonoid Content (g/100g) 1 Ocimum sanctum 30,00 g 4500 µg
1,87 ± 0,02 Total komposisi vitamin lainnya pada kemangi (Ocimum sanctum) SL
No Plant Species Total ascorbic acid content (mg/100g) Total riboflavin Content
(mg/100g) Total thiamine Content (mg/100g) 1 Ocimum sanctum 8,21 ± 0,01
0,06 ± 0,11 0,03 ± 0,06
F .Mari berkenalan dengan produk HEXAGI !
Rasa kantuk beraktivitas adalah hal yang sangat sering terjadi. Lambat
laun mata kita terasa sepat dan pikiran menjadi berkabut. Apa yang kita lakukan
akan sulit dipahami. Informasi hanya terindra, namun tidak sampai dicerna. Hal
ini tentulah sangat berpengaruh pada aktivitas kita. Cara menghilangkan rasa
kantuk secara instan saat beraktivitas menjadi hal penting. Apalagi pada kondisi-
kondisi di mana tidak memungkinkan diri kita untuk tidur sebentar, atau
melakukan melakukan aktivitas fisik berlebihan. Apa yang bisa kita lakukan
dalam kondisi seperti ini?
Hexagi adalah salah satu solusi untuk menjawab masalah kita dalam
melawan rasa kantuk saat beraktivitas . Kenapa bukan minyak arometherapy
biasa? Karena minyak angin aromatherapy memiliki zat yang dapat
menghilangkan rasa kantuk, sekaligus dapat meningkatkan semangat. Dalam
Hexagi , terdapat komposisi menthol 20%, champor 4%, olive virgin oil 19%,
essensial oil 6%, dll 100%. Menthol adalah sari yang diambil dari tanaman seperti
mint dan peppermint. Menurut British Medical Journal Tahun 1879 dapat
meringankan sakit kepala, nyeri syaraf, perut kembung, dan gatal-gatal. Menthol
juga memberikan stimulus kuat pada mental dan fisik yang dapat membantu
seseorang berkonsentrasi dan tetap terjaga. Menurut sleep.org dari National Sleep
Foundation, Bau-bauan dapat memengaruhi kinerja otak dan memberikan
stimulus perasaan. Seperti contohnya aroma lavender yang dapat menenangkan
dan membuat kita tertidur lelap, ada juga aroma yang dapat meningkatkan
semangat, seperti aroma citrus, peppermint, rosemary, dan eucalyptus.
Peneliti membuat Hexagi yang dapat di gunakan sebagai penyegar
nafas.memberikan rasa semangat dan kosentrasi dalam beraktivitas,misalnya
belajar.pada saat belajar kita membutuhkan pikiran yang focus agar mudah
berkonsentarsi saat menerima Pelajaran namun dalam belajar terkadang memiliki
rasa kantuk yang membuat Pelajaran tidak bisa diterima.dengan Hexagi yang
dibuat dari tanaman kemangi(ocimum basilium L) ini dapat membantu
meningkatkan focus dan meredakan stress saat beraktivitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen.yang dimana menurut Syaiful Bahri Djamarah dan
Azwan Zain (2010: 84), menyatakan bila metode eksperimen
merupakan cara penyampaian materi di mana siswa dapat melakukan
suatu percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri secara
langsung apa yang dipelajari.
B. Waktu dan tempat penelitian
1. Pasar pagi betung banyuasin 11 september 2023
Tempat membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
proses pembuatan HEXAGI
2. Laboratorium kimia SMA Negri Plus 2 Banyuasin III 11-23
September 2023
Tempat melakukan percobaan dan proses destilasi untuk
menghasilkan kan minyak atsiri yang dibutuhkan dalam pembuatan
HEXAGI
3. Laboratorium biologi SMA Negri Plus 2 Banyuasin 3 24-25
September 2023
Tempat melakukan pengujian HEXAGI dan Inhaler lain
dengan cara pengamatan bagian luar cairan penderita masalah
pernafasan
4. Praktek bidan mandiri Evi fitriyanti am.keb betung
Tempat melakukan wawancara kepada para penderita masalah
pernafasan ringan
C. Metode pengambilan data
Dalam penelitian ini para peneliti melalukan beberapa metode
dalam pengambilan data sebagai berikut
1. Observasi: Peneliti dapat melakukan observasi langsung terhadap proses
pembuatan inhaler ekstrak daun kemangi. Mereka dapat mengamati setiap
tahap yang dilakukan, seperti ekstraksi daun kemangi, pembuatan
campuran inhaler, dan pengemasan inhaler.
2. Studi Literatur: Peneliti dapat melakukan studi literatur untuk
mengumpulkan informasi yang relevan tentang aplikasi Hukum Boyle
dalam pembuatan inhaler dan penggunaan ekstrak daun kemangi. Mereka
dapat merujuk kepada jurnal ilmiah, buku, atau artikel yang membahas
topik serupa.
3. Eksperimen: Peneliti dapat melakukan eksperimen di laboratorium untuk
menguji stabilitas, kebersihan, dan efektivitas penghantaran senyawa aktif
dari inhaler ekstrak daun kemangi. Mereka dapat menggunakan alat dan
metode yang sesuai untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
4. wawancar: Peneliti dapat menggunakan hasil wawancara untuk
mengumpulkan data dari responden yang menggunakan inhaler ekstrak
daun kemangi. Wawancara ini dapat berupa kuesioner yang mencakup
pertanyaan tentang penggunaan inhaler, efektivitasnya, atau efek samping
yang mungkin timbul.
D. Metode penyajian data

1. Pengumpulan Data: mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian,


seperti data eksperimen mengenai perubahan volume dan tekanan pada proses
pembuatan HEXAGI dan manfaat yang dirasakan oleh pengguna HEXAGI

2. Pembersihan dan Verifikasi Data: Periksa data yang terkumpul untuk


memastikan keakuratannya. Identifikasi dan perbaiki kesalahan atau
kekurangan data yang mungkin ada.

3. Organisasi Data: Susun data dalam format yang sesuai, misalnya dalam
bentuk tabel atau grafik. Pastikan data terorganisir dengan baik untuk
memudahkan analisis.

4. Analisis Data: penelitian ini mengunakan metode analisis Gunakan metode


analisis yang sesuai untuk menganalisis data yang telah terkumpul. Dalam
konteks penerapan Hukum Boyle, analisis data dapat melibatkan perhitungan
perubahan volume dan tekanan serta hubungannya.

5. Interpretasi Hasil: Setelah analisis selesai, interpretasikan hasilnya untuk


mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang penerapan Hukum Boyle
dalam pembuatan inhaler ekstrak daun kemangi. Identifikasi pola atau
hubungan antara volume dan tekanan yang dapat diambil dari data.

6. Penyajian Data: Sajikan hasil analisis secara visual, misalnya dalam bentuk
grafik atau diagram, untuk memudahkan pemahaman. Gunakan grafik atau
diagram yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antara volume dan
tekanan pada inhaler ekstrak daun kemangi.

7. Evaluasi dan Kesimpulan: Evaluasi hasil analisis untuk memastikan


keandalan dan validitasnya. Kemudian, buat kesimpulan berdasarkan temuan
yang diperoleh dari penerapan Hukum Boyle dalam pembuatan inhaler
ekstrak daun kemang
E. Metode analisis data
Metode anlaisis data yang digunakan dlam penelitian ini adalah metode
analisis kuantitatif yang diman menyampaikan data data yang didapat dengan
angka dan statistik dan Menurut Sugiyono (2018;13) data
kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan positivistic
(data konkrit), data penelitian berupa angka-angka yang akan diukur
menggunakan statistik sebagai alat uji penghitungan, berkaitan dengan
masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan
F. Desain alat destilasi

Gambar x

G. Alat dan bahan pembuatan HEXAGI

NO ALAT KEBUTUHAN No Bahan Takaran


1 Kompor 1 buah 1 Daun 10 gram
listrik kemangi
2 Timbangan 1 buah 2 Minyak 8 ml
nabati
3 Gelas ukur 1 buah 3 Menthol 1 gram

4 Pipa acriylic 3 buah 4 Air 20 ml


5 Alu dan 1 set
mortar
6 Kondensor 1 buah

7 Labu 1 buah
erlenmayer
8 Labu alas 1 buah
datar
9 Tiang 1 set
penyangga
10 Ember 1 buah

11 Wadah 3 buah
inhaler
12 Barometer 1 buah

Tabel
A.
Ga Gam
mba bar
1. r x. x.pem
pem asang
asan an
gan penut
pipa up
acri labu
ylic erlen
pad maye
a r
alat
kon
dens
or

Gambar x pemasangan labu hasil


akhir destilasi
2. Pembuatan liquid HEXAGI

Dalam pembuatan liquid HEXAGI sendiri semua bahan dimasukan ke


dalam labu erlenmayer dan akan di destilasikan
Gam g
bar a
x m
penu b
mbu a
kan r
10 g x.
dau m
n a
kem s
angi u
k
a
n
se
m
u
a
b
a
h
a
n
b
a
h
a
n
H
E
X
A
G
I

Gam G
3. Tahap Pengemasan HEXAGI
HEXAGI dikemas di dalam wadah inhaler kosong dan kasa dari inhaler di
campurkan dengan liquid dari HEXAGI sendiri

Gambar x pencampuran liquid dan kapas inhaler

Gambar x. HEXAGI siap digunakan

A. Penerapan Hukum Boyle dalam pembuatan inhaler aromaterapi


Pembuatan inhaler aroma terapi ini menggunakan bantuan alat
destilasi,Destilasi atau penyulingan adalah salah satu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan ataupun kemudahan
menguap (volatilitas) petunjuk. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, serta uap ini kemudian didinginkan kembali
ke dalam ukuran cairan. Zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dahulu.
Prinsip kerja alat destilasi adalah Destilasi juga dapat diartikan sebagai
suatu proses pemurnian untuk senyawa padat yaitu suatu proses yang
didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya,
kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung dalam
wadah yang terpisah untuk mendapat destilat atau senyawa cair yang
murni. Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih cairan
pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan
differensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan
material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan.
Cara pembuatan inhaler aromaterapi dengan alat destilasi
Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut
didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan
metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang
terdapat dalam salah satu larutan atau campuran dan bergantung pada
distribusi komponen-komponen tersebut antara fasa uap dan fasa air.
Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara
destilasi adalah komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan
dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dsssengan komponen-
komponennya cukup dapat menguap.
Cara kerja alat destilasi dalam pembuatan HEXAGI inheler aromaterapi
menggunakan bahan yang melibatkan proses distilasi uap, yang merupakan
salah satu metode ekstraksi yang umum digunakan untuk mendapatkan
minyak esensial dari bahan tumbuhan. Berikut adalah langkah-langkah
dalam pembuatan produk HEXAGI.
1. Persiapan Bahan Baku

- Bahan baku yang di gunakan dalam pembuatan HEXAGI adalah daun


kemangi yang mengandung minyak esensial kemudian dihancurkan atau
dipecahkan agar mudah diekstraksi.

- Bahan baku ditempatkan dalam wadah yang disebut "kempa" atau "kolom
destilasi."

2. Pemanasan Air

- Air biasanya dipanaskan dalam alat destilasi uap, yang disebut "boiler" atau
"generator uap." Air panas ini akan menghasilkan uap yang akan membawa
minyak esensial keluar dari bahan baku.air di panaskan dengan bantuan kompor

3. Uap Meningkat dan menghasilkan minyak

- Uap panas dari boiler naik melalui kolom destilasi yang berisi bahan baku . Uap
ini menyebabkan minyak esensial dalam bahan baku menguap.kemudian uap
akan melewati kondensor(pendingin). Sehingga menghasilkan air rebusan daun
kemangi dan mengalami pemisahan hingga menghasilkan minyak .minyak yang
di hasilkan kemudian dicampur dengan kristal methol..
Peneliti melakukan pengujian tahap kedua dalam destilasi tahap kedua
berisikan Minyak dari daun kemangi yang dihasilkan ternyata tidak
sepenuhnya minyak murni,tapi masih bercampur dengan air sehingga pada
tahap kedua air dan minyak yang dihasilkan kemudian mengalami
perebusan sekali lagi
dan melalui tahap pendinginan dengan condensor kemudian menghasilkan
produk HEXAGI sebagai inheler minyak aromateapi.
HUKUM BOYLE SEBAGAI PENENTU VOLUME MINYAK YANG DIHASILKAN
MELALUI PROSES DESTILASI

Hukum Boyle berhubungan dengan volume dan tekanan gas alam di ruang
tertutup. Hukum Boyle digunakan dalam kehidupan sehari-hari contohnya
penggunaan cat pilox, obat nyamuk kaleng, dan hairspray. Contoh batang
diatas memanfaatkan tekanan udara di ruang tertutup. Seperti zat cair, gas
didalam ruang tertutup mendapat tekanan ke segala arah dan sama besar.
Hukum Boyle, yang sering disebut sebagai "Hukum Boyle-Mariotte,"
menyatakan bahwa pada suhu tetap, tekanan (P) sebuah gas berbanding
terbalik dengan volume (V) gas tersebut. Dengan kata lain, jika volume gas
meningkat, tekanannya akan berkurang, dan sebaliknya, jika volume gas
berkurang, tekanannya akan meningkat. Bunyi hukum Boyle secara umum
adalah sebagai berikut:
"Volume sebuah gas pada suhu tetap akan berbanding terbalik dengan
tekanan gas tersebut." Dalam bentuk matematis, hukum ini dapat
dinyatakan sebagai:

Di mana P₁ dan V₁ adalah tekanan dan volume awal gas, sedangkan P₂ dan
V₂ adalah tekanan dan volume akhir gas. Hukum Boyle menjelaskan
hubungan antara variabel tekanan dan volume pada gas ideal ketika suhu
gas tersebut tetap konstan.
sistem kerja alat destilasi ini menggunakan prinsip hukum boyle yaitu
digunakan untuk menghitung volume minyak yang di hasilkan. Dapat di
ketahui peneliti memberikan tekanan awal dalam ruang tertutup sebesar 4
atm dan peneliti memberikan volume air di awal sebesar 20 ml kemudian
tekanan akhir ditambah menjadi 8 atm maka minyak yang di hasilkan
melalui proses destilasi adalah sebagai berikut.
Penyelesaian :
Tekanan awal dan tekanan akhir diperoleh menggunakan pengukuran alat
barometer dalam atm Voume awal diperoleh dengan air yang akan melalui
tahap perebusan dalam liter
Diketahui :
P1 = 4 atm
V1 = 20 ml = 0,02
P2 = 8 atm
Ditanya = Volume Akhir
/minyak ( V2 ) Jawab :
P1.V1 = P2.V2

4 . 0,02 = 8 . V2
0,08 = 8.V2
V2 = 0,08 : 8

V2 = 0,01 = 10 ml
Volume minyak yang di hasilkan melalui proses destilasi adalah 10 ml.

Gambar 1 volume minyak dari proses destilasi

Anda mungkin juga menyukai