Anda di halaman 1dari 32

Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

TEKNOLOGI PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR BERKELANJUTAN

“OPTIMALISASI AIR LIMBAH GETAH KARET MELALUI


”SMART WATER TECHNOLOGY” DI WILAYAH KABUPATEN
BANYUASIN”

Makalah
Disusun untuk Mengikuti Lomba Kegiatan Ilmiah Nasional Tingkat SLTA
Pusat Litbang Sumber Daya Air
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum

Oleh
Dody Armando, NISN 0013433094
Farhan Akbar Darma Putra, NISN 0023289075
Shinta Amalia, NISN 0021735144

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III


2018
JLN. K. H SULAIMAN KEL. KEDONDONG RAYE, KAB. BANYUASIN

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 1


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

LEMBAR PENGESAHAN
“OPTIMALISASI AIR LIMBAH GETAH KARET MELALUI ”SMART
WATER TECHNOLOGY” SERTA PERAN ALAT DALAM
MENGASILKAN LISTRIK DI WILAYAH KABUPATEN
BANYUASIN, SUMATERA SELATAN”

KARYA TULIS

(Telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti Lomba Kegiatan Ilmiah Tingkat SLTA
yang diselenggarakan oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum)

Oleh :

Dody Armando
Farhan Akbar Darma Putra
Shinta Amalia

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Nova Lusiana, S.P.d Nenny Tryana S. Pd

Pangkalan balai, April 2018

Rukanto M. Pd
NIP. 197012151998021002

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 2


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan
karuniaNya jua penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “OPTIMALISASI
AIR LIMBAH GETAH KARET MELALUI ”SMART WATER TECHNOLOGY” DI
WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN”

Dengan selesainya karya tulis ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah berkenan memberikan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung .
Di antaranya sebagai berikut:

1. Kepala SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III , Bapak Rukanto M. Pd.


2. Ibu Neny Tryana S. Pd. dan Ibu Nova Lusiana S. Pd selaku pembina Kelompok Ilmiah Remaja
SMA Plus Negeri 2 Banyuasin, atas segala bimbingan yang diberikan.
3. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi dan doa selalu kepada kami.
4. Teman-teman serta pihak lain yang telah banyak membantu penulis dalam proses penulisan
karya tulis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari, karya tulis ini banyak memiliki kekurangan, untuk itulah berbagai kritik
dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan oleh penulis. Semoga karya tulis ini bermanfaat
bagi kita semua.

Pangkalan Balai, April 2018

Penulis

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 3


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

“OPTIMALISASI LIMBAH AIR GETAH KARET MELALUI


“SMART WATER TECHNOLOGY” DI WILAYAH KABUPATEN
BANYUASIN, SUMATERA SELATAN”
Penulis : Dody Armando, Farhan Akbar DP, Shinta Amalia
SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III
J.L.N K. H SULAIMAN KEL. KEDONDONG RAYE.

ABSTRAK

Pertumbuhan industri skala kecil maupun skala besar telah banyak berkembang
diberbagai wilayah yang memwarnai setiap perekonomiannya masing-masing.
Perkembangan pada sektor industri ini akan berdampak pada pemakaian sumber daya alam
yang ada. Menurut Suryanegara (1977) mengatakan bahwa Sumber Daya Alam adalah
unsur-unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia dalam
memenuhi kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan hidup. Kegiatan industri yang ada
pasti akan menghasilkan suatu sisa-sisa yang tidak dapat digunakan kembali, misalnya
seperti air limbah getah. Limbah air getah merupakan salah satu hasil sisa pengolahan
getah yang banyak berdampak buruk bagi lingkungan disekitar karena warna air yang
kehitam-hitaman, kadar pH yang bersifat asam, anomia yang tinggi dan menimbulkan rasa
bau yang menyengat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kepada masyarakat banyuasin
khususnya bagi pengusaha getah tentang pengolahan limbah air getah menjadi air yang
layak untuk dibuang ke badan air dengan menggunakan ”Smart Water Technology”. Agar
membuat lingkungan disekitar menjadi nyaman yang biasanya membuat masyarakat
menjadi tidak betah tinggal didaerah tersebut. Dengan memanfaatkan inovasi ini bisa
menjadi salah satu solusi untuk permasalahan yang akan datang.
Penelitian ini dilakukan dengan cara eksperimen dan observasi disekitar wilayah
kabupaten banyuasin yang mengalami dampak buruk dari air limbah getah karet tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yag peneliti lakukan bahwa dari beberapa sample yang
peneliti ambil mengalami perubahan yang signifikan terutama pada warna, bau, pH, dan
kandungan NH3-N.
Kesimpulan dari hasil penelitian kami adalah 1. Kondisi lingkungan yang terdapat
air limbah getah karet sangan memperihatinkan karena dapat mencemari lingkungan
disekitar mulai dari warna air yang hitam, rasa bau yang tidak sedap, pH yang tidak netral.
Dengan ini sangat merugikan bagi lingkungan disekitar. 2.Kinerja alat ini dilakukan
dengan 4 tahap. Tahap pertama filter menggunakan arang, tahap kedua menggunakan
bantuan sinar matahari dan batu zeolit, tahap ketiga menggunakan ampas tebu, tahap
keempat filter sederhana. 3. Dampak yang ditimbulakn dari adanya inovasi alat “Smart
Water Technology” yaitu lingkungan menjadi bersih, meminilasirkan perkembangbiakan
bakteri dan hewan lainnya dan membuat keberadaan sampah menjadi berkurang.

Kata Kunci : Air Limbah Getah Karet,Penjernian Air, Smart Water Technology

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 4


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan........................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 4
A. Menyingkap Fenomena Pencemaran Air .................................................. 4
B. Seputar Industri Karet................................................................................. 5
C. Mengenal Lebih Dekat Dengan “Smart Water Technology”..................... 8
BAB III METODE PENULISAN ................................................................................. 10
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 10
B. Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................... 10
C. Langkah-Langakh Pembuatan Alat ........................................................... 11
1. Alat dan Bahan yang Di Gunakan.......................................................... 11
2. Bahan-Bahan yang digunakan................................................................ 11
3. Proses Pembuatan Alat............................................................................ 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................ 13
A. Kondisi Lingkugan Dengan Adanya Limbah Getah Karet. .................... 13
B. Analisis Perubahan Karakteristik Limbah Cair Sebelum dan
Setelah Perlakuan menggunakan “Smart Water Technology” ................ 15
C. Dampak Yang Tejadi Dengan Adanya ”Smart Water
Technology” .................................................................................................. 20
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 21
A. Simpulan....................................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 22
LAMPIRAN.................................................................................................................... 23
BIODATA PENULIS..................................................................................................... 24

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 5


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Peta Kabupaten Banyuasin...................................................................... 13
Gambar 4.2 Tanaman Karet Kabupaten Banyuasin ................................................. 14
Gambar 4.3 Kondisi Sungai yang di Sebabkan Oleh Limbah Air
Getah Karet ............................................................................................. 15
Gambar 4.4 Keadaan Air yang Tercemar ...................................................................
Gambar 4.5 Perbuhan Warna yang terjadi sebelum dan
setelah perlakuan .................................................................................... 17
Gambar 6.1 Observasi Lapangan ................................................................................. 23
Gambar 6.2 Keadaan Sungai ........................................................................................ 23
Gambar 6.4 Uji Laboratorium...................................................................................... 23
Gambar 6.5 Uji Laboratorium...................................................................................... 23
Gambar 6.6 Smart Water Technology ......................................................................... 23
Gambar 6.7 Perbedaan Air ........................................................................................... 23

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 6


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik Limbah Cair Sebelum di proses dengan
Menggunakan “Smart Water Technology”....................................... 16
Tabel 4.2 Karakteristik Limbah Cair Setelah di proses dengan
Menggunakan “Smart Water Technology”....................................... 17
Tabel 4.3 Perbandingan Sebelum dan setelah di proses dengan
Menggunakan “Smart Water Technology” .................................... 18

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 7


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perubahan pH, COD ....................................................................... 27

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 8


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan industri skala kecil maupun skala besar telah banyak berkembang
diberbagai wilayah yang memwarnai setiap perekonomiannya masing-masing. Mulai
dari sebuah industri makanan, minuman, kerajinan dan berbagai industri pertanian yang
berupa pengusaha getah karet. Yang mana keberdaannya menjadi salah satu solusi
untuk mengatasi sebuah permasalahan yang terjadi misalnya seperti angka
pengangguran.
Perkembangan pada sektor industri ini akan berdampak pada pemakaian sumber
daya alam yang ada. Menurut Suryanegara (1977) mengatakan bahwa Sumber Daya
Alam adalah unsur-unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan
manusia dalam memenuhi kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan hidup. Sumber
daya alam yang ada terkadang akan menjadi salah satu faktor utama yang akan menjadi
kerugian yang disebabkan oleh kegiatan industri yang ada.
Kegiatan industri yang ada pasti akan menghasilkan suatu sisa-sisa yang tidak
dapat digunakan kembali, misalnya seperti air limbah. Menurut Himmah et al (2009)
menyatakan bahwa air limbah merupakan produk buangan yang menyebabkan
terjadinya pencemaran karena tidak diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan
air atau lingkungan. Masalah limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga atau
hasil kegiatan industri yang dapat membuat pencemaran pada sumber-sumber air karena
menerima beban pencemaran yang melampaui daya dukungnya. Pencemaran yang
muncul akibat adanya limbah, tidak hadir karena semata aktivitas rumah tangga saja.
Pencemaran juga ditimbulkan dari buangan industri pabrik-pabrik misalnya seperti
pengusaha getah karet yang membuang air limbahnya tanpa pengolahan terlebih dahulu
ke sungai atau ke laut sehingga dapat mencemari air yang ada.
Air limbah karet merupakan salah satu hasil limbah buangan yang dihasilkan dari
getah karet yang berasal dari bahan yang berbau kimiawi. Air limbah getah karet ini
merupakan salah satu penyebab pencemaran lingkungan khususnya pada badan air. Air
yang kita kertahui merupakan salah satu sumber daya alam yang paling banyak kita
gunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, minum, mencuci dan kegiatan

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 9


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

lainnya. Jika keadaan air mulai tercemar dari air limbah yang ada akan merusak
berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan hilang,
Hal ini mengakibatkan perubahan ekosistem perairan biologis. Selain itu juga akan
menyebabkan kehidupan manusia tidak nyaman karena bau menyengat yang berasal
dari kegiatan industri tersebut.
Melihat permasalahan dan fenomena yang terjadi ini, peneliti membuat suatu
inovasi alat, guna mengoptimalkan Air limbah getah karet dengan pengolahan air
limbah yang mudah dan ekonomis melalui inovasi alat “Smart Water Technology”.
Untuk itu peneliti membuat suatu karya tulis yang berjudul: “OPTIMALISASI
LIMBAH AIR GETAH KARET MELALUI “SMART WATER TECHNOLOGY”
DI WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN, SUMATERA SELATAN”

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi lingkungan dengan adanya air limbah karet di wilayah
Kabupaten Banyuasin ?
2. Bagaimana perubahan karakteristik air limbah karet sebelum dan setelah diolah
dengan menggunakan smart water tecnology ?
3. Bagaimana dampak yang dirasakan masyarakat setelah adanya alat inovasi Smart
Water Technology ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kondisi lingkungan dengan adanya air limbah karet di wilayah
Kabupaten Banyuasin.
2. Untuk mengetahui perubahan karakteristik air limbah karet sebelum dan setelah
diolah dengan menggunakan Smart Water Tecnology”
3. Untuk mengetahui dampak yang dirasakan masyarakat setelah adanya alat inovasi
Smart Water Technology.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :
1. Bagi Penulis

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 10


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat akan tersedianya suatu alat inovasi
teknologi yang efektif dan efisien.

2. Bagi Pelajar
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi kedepan, dimanfaatkan sebaik-baik
mungkin, mempergunakan alat inovasi teknologi yang mudah penerapannya dan
pembuatannya, serta pelajar diharapkan mampu memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai pembahasan pada karya tulis ini.
3. Bagi Masyarakat
Dapat mempergunakan alat inovasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari serta dapat
bermanfaat bagi mereka, dan dapat menyampaikan informasi tersebut didalam
masyarakat itu sendiri.
4. Bagi Pemerintah
Diharapkan pemerintah dapat mempergunakan penelitian ini sebaik-baik mungkin,
serta dapat memberikan informasi bagi masyarakat yang belum mengetahui tentang
alternatif pembuatan kompos ini.

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 11


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Menyingkap Fenomena Pencemaran Air

Air merupakan salah satu sumber kekayaan alam yang dibutuhkan oleh
mahluk hidup untuk menopang kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu apabila air
tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan sebuah kerusakan maupun
kehancuran bagi mahluk hidup. Secara alami sumber air merupakan kekayaan alam
yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi mengikuti suatu daur
ulang yang disebut daur hidrologi (Syahdiash,2008).

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat


penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.(Kristianto, 1995)

Menurut Undang –undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 tentang


pengelolaan lingkungan hidup, yang dimaksud dengan pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain
ke dalam air dan berubahnya tatanan (komposisi) air oleh kegiatan manusia atau
proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Dengan ini akan menyulitkan kita dalam memperoleh air yang biasa kita butuhkan
dalam sehari- hari. Untuk menjaga kualitas air pemerintah provinsi Sumatera
Selatan telah membuat aturan tentang baku mutu limbah cair yang diatur dengan
Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 8 Tahun 2012.

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 12


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

Mendapatkan air yang sesuai standar tertentu tidaklah mudah, karena air
sudah banyak tercemar oleh bermacam – macam limbah dari hasil kegiatan rumah
tangga, industri, maupun kegiatan lainnya dapat membuat sebuah lingkungan
menjadi salah satu korban utama dan kita sebagai makhluk hidup akan sulit untuk
melakukan kegiatan yang biasanya kita lakukan dalam sehari hari. Mulai dari
memasak, mandi, minum dan kegiatan- kegiatannya lainnya.

B. Seputar Industri Karet

Indonesia yang kita ketahui ialah salah satu negara yang dikenal sebagai
negara biodiversity atau negara yang memiliki berbagai macam keanekaragaam
hayati mulai dari kepulauan, hewan dan berbagai macam tanaman yang ada di
indonesia misalnya seperti tanaman karet.Karet merupakan hasil bumi yang bila
diolah dapat menghasilkan berbagai macam produk yang amat dibutuhkan dalam
kehidupan. Teknologi karet sendiri semakin berkembang dan akan terus
berkembang seiring berjalannya waktu dan akan semakin banyak produk yang
dihasilkan dari industri ini. Ada dua jenis karet yang biasa digunakan dalam
industri yaitu karet alam dan karet sintesis. Karet alam (natural rubber) merupakan
air getah dari tumbuhan Hevea brasiliensis, yang merupakan polimer alam dengan
monomer isoprena, sedangkan karet sintetis sebagian besar dibuat dengan
mengandalkan bahan baku minyak bumi (Agung, 2010).

Pada dasarnya karet bisa berasal dari alam yaitu dari getah pohon karet
(atau dikenal dengan istilah lateks), maupun produksi manusia (sintetis). Saat
pohon karet dilukai, maka getah yang dihasilkan akan jauh lebih banyak. Saat ini
Asia menjadi sumber karet alami. Awal mulanya karet hanya hidup di Amerika
Selatan, namun sekarang sudah berhasil dikembangkan di Asia Tenggara. Karet
telah digunakan sejak lama untuk berbagai macam keperluan antara lain bola karet,
penghapus pensil, baju tahan air, dll. Untuk menjaga kualitas dan kontinuitas bahan
baku, maka dilakukan pengawasan pada tiap penyadap. Dari hasil penyadapan,
dapat ditentukan:
1. Bobot atau isi lateks : Penyadap menuangkan lateks dari ember-ember
pengumpul ke dalam ember-ember takaran melalui sebuah saringan kasar
dengan ukuran lubang 2 mm, maksudnya untuk menahan lump yang terjadi
karena prakoagulasi.

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 13


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

2. Kadar Karet Kering (KKK) : Penentuan kadar karet kering (KKK) sangat
penting dalam usaha mencegah terjadinya kecurangan para penyadap.

Lateks sebagai bahan baku berbagai hasil karet, harus memiliki kualitas
yang baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas lateks, sebagai berikut
:

1. Faktor dari kebun (jenis klon, sistem sadap, kebersihan pohon, dan lain-lain).
2. Iklim (musim hujan mendorong terjadinya prakoagulasi, musim kemarau
keadaan lateks tidak stabil).
3. Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan (yang baik
terbuat dari aluminium atau baja tahan karat).
4. Pengangkutan (goncangan, keadaan tangki, jarak, jangka waktu).
5. Kualitas air dalam pengolahan.
6. Bahan-bahan kimia yang digunakan.Komposisi lateks (bina ukm,2010).
Pada saat mulai keluar dari pohon hingga beberapa jam lateks masih berupa
cairan,tetapi setelah kira kira 8 jam lateks mulai mengental dan selanjutnya
membentuk gumpalan karet atau yang lebih dikenal dengan istilah prakoagulasi.
Penyebab terjadinya prakoagulasi antara lain sebagai berikut :
1. Penambahan asam
Penambahan asam organik ataupun anorganik mengakibatkan turunya pHlateks
sehingga lateks kebun membeku.
2. Mikroorganisme
Lateks yang segar bisa menjadi pertumbuhan mikroorganisme,mikroorganisme
banyak terdapat di lingkungan perkebunan karet, mikroorganisme ini
menghasilkan asam asam yang menurunkan pH, serta menimbulkan bau karena
terbentuknya asam asam yang mudah menguap. Bila banyak organisme maka
senyawa asam yang dihasilkan akan banyak pula. Suhu udara yang tinggi akan
lebih mengaktifkan kegiatan bakteri sehingga dalam pemyadapan ataupun
pengangkutan diusahakan pada suhu rendah atau pagi.
3. Iklim
Air hujan akan membawa zat kotoran dan garam yang larut dari kulit batang
.Zat zat ini akan mengkatalisis terjadinya prakoagulasi. Lateks yang baru
disadap juga mudah menggumpal jika terkena sinar matahari yang terik karena
kestbilan koloidnya rusak oleh panas yang terjadi.

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 14


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

4. Pengangkutan
Pengangkutan yang terlambat ataupun jarak yang jauh menyebabkan lateks baru
tiba ditempat pengolahan pada siang hari dan sempat terkena matahari
sehinggamengganggu kestabilan lateks. Jalan yang buruk atau angkutan yang
terguncangguncang mengakibatkan lateks yang terangkut terkocok kocok
secara kuat sehingga merusak kestabilan koloid.
5. Kotoran atau bahan bahan lain yang ikut tercampur
Lateks akan mengalami prakoagulasi bila dicampur dengan air kotor,
terutamaair yang mengandung logam atau elektrolit. Prakoagulasi juga sering
terjadi karena tercampurnya kotoran atau bahan lain yang mengandung kapur
atau asam (Anwar, 2001).

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya


prakoagulasi antara lain sebagai berikut:

1. Menjaga kebersihan alat alat yang digunakan dalam penyadapan,


penampungan, maupun pengangkutan. Selama pengangkutan dari kebun ke
pabrik pengolahan, lateks dijaga agar tidak mengalami banyak guncangan.
2. Mencegah pengenceran lateks dari kebun dengan air kotor, misalnya air
sungai, air saluran atau got.
3. Memulai penyadapan pada pagi hari sebelum matahari terbit untuk
membantuagar lateks dapat sampai ke pabrik atau tempat pengolahan
sebelum udaramenjadi panas.Apabila langkah langkah pencegahan diatas
sudah dilakukan tetapi hasilnya belumseperti yang diinginkan, maka zat
antikoagulan dapat digunakan. Zat antikoagulan ada beberapa macam,tetapi
harus dipilih yang paling tepat. Pilihan disesuaikan dengan kondisi lokasi,
harga, kadar bahaya zat tersebut dan yang terpenting adalah kemampuan zat
tersebutdalam mencegah prakoagulasi (bina ukm, 2010).
Dalam pemakaiannya zat antikoagulan biasa digabung untuk menambah
daya antikoagulasinya, bisa 2 macam menjadi satu atau tiga macam campuran
sekaligus. Berikut ini contoh beberapa antikoagulan yang banyak dipakai di
perusahaan atau tempat tempat pengolahan karet diantaranya :
 Soda atau natrium karbonat (Na2CO3)

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 15


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

 Amonia (NH3)
 Formaldehid
 Natrium sulfit (Na2SO3) (Syamsulbahri, 1996).
Dalam pengolahan karet selain menghasilkan produk juga menghasilkan
limbah. Limbah yang menjadi masalah biasanya berupa cairan yang disebut dengan
air limbah karet. Air limbah karet yang dibuang langsung ke lingkungan dapat
menyebabkan pencemaran. Berbagai macam kotoran dan zat kimia yang berbahaya
juga bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi makhluk hidup di sekitarnya (Tim
Penulis PS: 2008)

C. Mari Mengenal Lebih Dekat “’SMART WATER TECHNOLOGY”

Apa itu Smart Water Technology, pasti kita masih asing mendengar kata ini
bukan . Lantas apakah diantara kalian ada yang tahu apa sebenarnya Smart Water
Technology itu ? Supaya kalian tidak bingung disini peneliti akan menjelaskan
sebenarnya Smart Water Technology. Smart Water Technology adalah sebuah alat
inovasi pengolahan air limbah getah karet yang di buat guna memudahkan kita
dalam mengelolah air limbah getah karet yang kita ketahui menjadi salah satu
indikator yang sangat mengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Alat ini
merupakan suatu inovasi baru yang sangat berguna di kalangan masyarakat saat ini
khususnya bagi pengusaha getah karet. alat ini merupakan alat yang sangat efektif
dan efisien untuk digunakan dalam proses pengolahan limbah air getah karet yang
mana biasanya air limbah ini hanya dibuang dan tidak diletakkan dengan tempat
yang sesuai. Terkadang air limbah ini juga bercampur dengan keberadaan sungai
dan danau terdekat.

Sebuah inovasi baru ini pasti banyak disukai oleh masyarakat terdekat
khususnya bagi seorang pengusaha getah karet. Bagi pengusaha getah karet tidak
akan pusing lagi untuk membuang air limbah getah karet dengan sembarangan.
Karena alat ini dapat diletakkan pada saluran got dari air limbah dan air limbah
tersebut akan melakukan beberapa tahap yang akan terjadi mulai dari tahap proses
penghilang bau, penyaring kotoran dan meminimalis warna yang ada pada air
limbah ini. Setelah melakukan bebrapoa tahap tersebut air terebut pun tidak akan
mencemari lingkungan terdekat dikarenakan awalnya air tersebut terasa bau yang

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 16


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

menyengat, warna air yang hitam dan tidak jernih ini bisa menjadi hilang dengan
inovasi Smart Water Technology ini.

Hal yang paling menarik dalam alat ini ialah bahan dan alat yang
dibutuhkan sangatlah mudah didapat, karena peneliti membuat inovasi alat ini
berasal dari bahan-bahan yang tidak digunakan lagi seperti paralon bekas, botol
plastik bekas sehingga bisa menghemat uang dan membuat barang yang tidak
terpakai menjadi barang yang berguna lagi. Selain itu, cara kerja dari alat ini pun
tidak susah sehingga siapapun bisa menggunakannya khususnya bagi pengusaha
getah karet diwilayah kabupaten Banyuasin.

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 17


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi dan eksperimen.


1. Observasi yang dilakukan peneliti yaitu pengembilan sampel air getah karet dan
bahan organik yang dibutuhkan untuk penjerian air.
2. Eksperimen pertama yang dilakukan peneliti adalah pembuatan alat inovasi
berupa Smart Water Technology sebagai inovasi baru yang efisien yang dapat
membantu mempermudah dalam mengolah limbah air getah karet menjadi
jernih.
3. Eksperimen kedua yang dilakukan peneliti adalah pengolahan limbah air getah
karet menggunakan Smart Box Portabel.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Tempat Pengusaha Getah Pohon Karet, 20 Februari 2018
Tempat pengambilan sampel air limbah air getah yang akan dijernihkan melalui
Smart Water Technology.
2. Lab Kimia SMA Plus N 2 BA III, 21 Februari 2018
Dalam pengambilan sampel air limbah getah Karet, peneliti megumpulkan
sampel penelitian.
3. Lapangan SMA Plus N 2 BA III, 22-29 Februari 2018
Pembuatan alat Smart Water Technology secara menyeluruh dilakukan sesuai
rancangan sketsa yang telah drencanakan.
4. Lab Biologi SMA Plus N 2 BA III, 21 Februari 2018
Pengamatan hasil dan uji coba yang telah dilakukan sehingga bisa digunakan
untuk masyarakat sekitar sekaligus mengurangi adanya limbah air getah pohon
karet yang terbuang secara percuma.
5. Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kab. Banyuasin, 10 April 2018

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 18


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

Pengujian dan Pengamatan limbah air getah dan limbah air getah yang telah
dilakukuan perlakuan untuk mengetahui perbedaan anatara pH, rasa bau, warna
dan Amonia pada setiap sampel.

C. Langkah-langkah Pembuatan Smart Water Technology


1. Alat yang Digunakan
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan Smart Water Technology adalah :
a. Bor Listrik
b. Gergaji Besi
c. Spidol
d. Penggaris
e. Cutter
2. Bahan-bahan yang Digunakan
Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan Smart Box Portabeladalah :
a. Bak Penampungan 2 buah g. Ijuk
b. Botol Plastik h. Kerikil
c. Pipa Paralon 2 Inc i. Ampas Tebu
d. Penyambuung Pipa 2 j. Arang
buah k. Pasir
e. Pipa L l. Sinar Matahari
f. Penyaring Air
g. Lem Paralon
3. Proses Pembuatan
Adapun proses pembuatan Smart Water Technology adalah :

Gambar 3.1 Proses pemotongan Gambar 3.2 Proses Pelubangan


pipa dan pemasangan pipa pada bak

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 19


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

Gambar 3.3 Proses pemasangan Gambar 3.4 Proses pemasangan


pipa tahap 1 pipa tahap 2

Gambar 3.5 Proses pemasangan Gambar 3.6 Tampak atas alat


pipa tahap 3 smart water technologyyang
setengah jadi

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 20


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Lingkungan Terhadap Limbah Air Getah Karet di Wilayah


Kabupaten Banyuasin

Gambar 4.1. Peta Kabupaten Banyuasin

Kabupaten Banyuasin adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera


Selatan. Kabupaten Banyuasin terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Musi
Banyuasin. Secara yuridis pembentukan Kabupaten Banyuasin disahkan dengan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2002 dengan luas
Kabupaten Banyuasin 1.183.299 Ha atau sekitar 12,18 % Luas Provinsi
Sumatera Selatan. Secara geografis terletak antara 1° 37’32.12” Sampai 3°
09’15.03”LS dan 104° 02’21.79” Sampai 105° 33’38.5”BT dengan batas-batas
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi,
Provinsi Jambi dan Selat Bangka.
Sebelah Selatan : Kec. Jejawi, Pampangan (OKI), Kec. Pemulutan (OI),
Kota Palembang, Kec. Sungai Rotan, Kec. Gelumbang,
Kec. Muara Belida (Muara Enim).
Sebelah Timur : Kec. Pampangan dan Air Sugihan (OKI).
Sebelah Barat : Kec. Sungai Lilin, Kec. Lais dan Kec. Lalan Kab.
Muba.

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 21


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

Kabupaten Banyuasin selain secara geografis mempunyai letak yang strategis


yaitu terletak di jalur lalu lintas antar provinsi juga mempunyai sumber daya alam
yang melimpah. Mulai dari berbagai tanaman sawit, padi, dan yang paling banyak
terdapat diwilayah banyuasin ini adalah tanaman karet.
Tanaman karet (Hevea basilensis)
berasal dari negara Brazil. Tanaman ini
merupakan sumber utama bahan tanaman
karet alam dunia. Jauh sebelum tanaman
karet ini dibudidayakan, penduduk asli
diberbagai tempat seperti : Amerika Serikat,
Asia dan Afrika Selatan menggunakan
pohon lain yang juga menghasilkan getah.
Getah yang mirip lateks juga dapat
diperoleh dari tanaman Castillaelastica
(family moraceae). Sekarang tanaman
tersebut kurang dimanfaat lagi getahnya
karena tanaman karet telah dikenal secara Gambar 4.2 Tanaman Karet Kab

luas dan banyak dibudidayakan. Sebagai Banyuasin

penghasil lateks tanaman karet dapat dikatakan satu-satunya tanaman yang


dikebunkan secara besar-besaran (Budiman, 2012). Yang mana latek tersebut akan
dijual disebuah pengusaha kecil disetiap daerah misalnya seperti banyuasin
khususnya wilayah pangkalan balai dan sekitarnya.
Di wilayah Kabupaten Banyuasin khususnya pangkalan balai dan sekitarnya
banyak ditemukan pengusaha getah. Pengusaha getah tersebut akan membeli getah
yang dihasilkan oleh petani karet. Karet tersebut ditimbang lalu di diamkan
beberapa hari dengan tujuan agar menjadi sedikit kering dan membuat harga
menjadi lebih tinggi. Namun, dibalik tingginya harga getah ternyata limbah yang
dihasilkan dari proses tersebut dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan bau
yang tidak sedap.
Air limbah getah tersebut pasti akan membuat sebuah lingkungan menjadi
tercemar karena rasa bau yang menyengat, pH air yang dihasilkan dan biasanya air
limbah tersebut hanya dibuang sembarang saja oleh seorang pengusaha getah . Dan
menurut hasi observasi yang peneliti lakukan banyak terdapat sungai yang tercemar
yang disebabkan oleh air limbah tersebut selain itu juga, rasa bau yang menyengat
SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 22
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

membuat masyarakat terdekat merasa tidak nyaman dengan keberadaan air limbah
tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan kondisi yang terjadi di
wilayah banyuasin membuat warga menjadi tidak nyaman karena rasa bau yang
menyengat dan air limbah tersebut juga membuat kelestarian ikan menjadi
berkurang karena kandungan yang terdapat didalam getah tersebut mislanya seperti
amonia yang berkosentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru bahkan
kematian. Selain itu juga membuat saluran pernapasan menjadi bengkak atau
membuat nafas mejadi sesak. Beberapa hasil dokumentasi peneliti terhadap
kondisis lingkungan pengusaha getah karet diwilayah kabupaten banyuasin.

Gambar 4.3 Kondisi Sungai yang disebabkan oleh limbah air getah karet
D

dari hasil gambar 1.2 dapat disimpulkan bahwa air limbah getah karet dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan yang ada disekitarnya, mulai dari rasa bau
yang menyengat, warna yang ke hitam-hitaman dan membuat populasi ikan yang
ada akan mati karena kandungan pH yang ada pada air getah karet tersebut. Dengan
ini membuat kondisi lingkungan menjadi sangat di perihatinkan.

B. Analisis Perubahan Karakteristik Limbah Cair Sebelum dan Setelah


Perlakuan menggunakan “Smart Water Technology”
Analisis karakteristik awal limbah cair karet dilakukan untuk mengetahui
kandungan kimia/kondisi limbah cair karet sebelum diolah dengan menggunakan
smart water technology. Parameter yang diperhatikan adalah warna, bau, pH, COD
dan kandungan amonia dengan memperhatikan baku mutu air limbah pada PerGub

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 23


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

Provinsi Sumatera Selatan No. 8 Tahun 2012. Karakteristik limbah cair karet
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel. 4.1 Karakteristik limbah cair sebelum diproses dengan menggunakan smart
water technology

Parameter Hasil Uji PerGub No 8 Tahun 2008


pH 6, 79 unit 6-9 unit

COD 270 mg/l 200 mg/l

NH3-N 14,6 mg/l 5 mg/l

Bau Menyengat -

Warna Kehitaman -

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa kandungan COD dan NH3-
N melebihi batas maksimal yang telah ditentukan dalam PerGub No 8 Tahun 2008.
Selain itu, diketahui pula warna limbah cair karet tersebut kehitaman dan memiliki
bau yang sangat menyengat.
Lebihnya kandungan COD, NH3-N dari batas baku mutu limbah cair dapat
menyebabkan pencemara lingkungan sekitar. Adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi pencemaran lingkungan :
1. pH merupakan istiah yang digunakan untuk menyatakan itensitas keadaan asam
atau basa. Sebagai satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan atau kehidupan mikroorganisme yang ada. pengaruh yang
menyangkut aspek kesehatan dari penyimpanan standar bersifat netral tertuju
pada angka 7.
2. Bau pada air limbah getah karet dapat disebabkan karena tingginya amonia yang
terdapat pada air limbah tersebut. Amonia yang tinggi inilah yang menyebabkan
limbah air getah menjadi bau yang sangat menyengat. Menurut PerGub No 08
Tahun 2012 angka yang standar pada amonia berkisaran 5 mg/l. Sedangkan hasil
penelitian yang kami lakukan terhadap limbah air getah karet yang tanpa
perlakuan memiliki amonia yang berjumlah 14,6 mg/l. Tingginya angka anomia
inilah faktor utama dari bau yang menyengat.
3. Warna air dapat kita ketahui bahwa sumber air ada dari beberapa tempat
sehingga warna yang dimiliki pun berbeda beda. Sehingga hal tersebut tidak

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 24


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

dapat langsung diterima oleh masyarakat. Warnah air yang tidak dikategorikan
sebagai air yang tercemar ialah warnah air yang jernih dan tidak kehitam-
hitaman. Warna air yang dapat ditimbulkan dikarenakan adanya ion besi,
mangan humus, biota laut, plankton, dan limbah industri (Suwittoku, 2013).
Deteksi warna air dapat dilakukan dengan indra penglihat, deteksi ini akan lebih
akurat jika dilanjutkkan dengan deteksi keseluruhan. Sebagai mana hasil
dokumentasi yang peneliti lakukan

Gambar 4.4. Keadaan Air yang Tercemar oleh Limbah Getah Karet

4. Amonia yang terkandung pada limbah air getah karet mempuyai angka yang
cukup tinggi. Dengan ini sangat memiliki bau yang sangat menyengat. Hal
ini akan mengganggu kenyaman masyarakat terdekat.
Setelah mengetahui keadaan karakteristik yang ada pada air limbah getah
karet tanpa perlakuan disini peneliti menguji coba air limbah getah karet dengan
menggunakan “Smart Water Technology”. Berdasarkan hasil uji coba yang telah
peneliti lakukan dengan menggunakan Smart Water technology diperoleh
karakteristik air limbah karet spert pada tabel 4.2

Tabel 4.2. Karakteristik air limbah karet yang telah dilakukan uji coba dengan
“Smart Water technology”

Parameter Hasil Uji PerGub No 8 Tahun 2008


pH 7,28 unit 6-9 unit

COD 86,2 mg/l 200 mg/l

NH3-N 0,195 mg/l 5 mg/l

Bau Tidak berbau -

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 25


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

Warna Tak berwarna -

Berdasarkan data pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa setelah air limbah
karet diuji coba dengan menggunakan Smart Water technology kandungan COD,
dan NH3-N menurun lebih rendah dari batas maksimal keduanya yang diatur dalam
PerGub No 8 Tahun 2012. Sedangkan pHnya meningkat menjadi 7,28 unit. Air
limbah karet yang sebelumnya berbau tidak sedap setelah diuji coba dengan
menggunakan Smart Water technology menjadi tidak berbau dan tak berwarna.

Setelah melakukan uji coba terhadap keduanya. Peneliti memiliki beberapa


perbandingan yang terjadi pada air limbah getah karet tersebut. Berdasarkan hasil
uji coba yang telah dilakukan peneliti. Disini peneliti memiliki data perbandingan.
Sebagai Berikut :

Tabel 4.3. Perbandingan karakteristik air limbah karetsebelum dan setelah


dilakukan uji coba dengan “Smart Water technology”
Hasil Uji sebelum Hasil Uji setelah
PerGub No 8
Parameter penggunaan Smart penggunaan Smart Water
Tahun 2008
Water Technology Technology
pH 6, 79 unit 7,28 unit 6-9 unit

COD 270 mg/l 86,2 mg/l 200 mg/l

NH3-N 14,6 mg/l 0,195 mg/l 5 mg/l

Bau Menyengat Tidak berbau -

Kehitaman Tak berwarna -


Warna

Berdasarkan tabel 4.3. pH air limbah Karet mengalami kenaikan sebesar


0,49 unit atau sebesar 7,20 %. Kandungan COD limbah menurun sebesar 183,8
mg/l atau sebesar 68,07 %. NH3-N menurun sebesar 14,40 mg/l atau sebesar 98,66
%. Selain itu, perubahan karakteristik juga terjadi pada warna dan bau limbah.
Perubahan karakteristik tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 4.5. grafik perubahan pH, COD, dan NH3-N setelah dan sebelum pengunaan Smart
Water Technology

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 26


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

300
270

250

N 200 183,8
i Sebelum penggunaan Smart
l 150 Water Technology
a Setelah penggunaan Smart
100 86,2
i Water Technology 2
perubahan
50
6,797,280,49 14,6 14,405
0,195
0
pH COD NH3-N
Parameter

Sebelum limbah diuji cobah dengan Smart Water Technology limbah berwarna
kehitaman dan berbau tak sedap, setelah diuji coba limba menjadi tak berwarna dan
tak berbau. Perbedaan warna limbah dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.5. Perubahan warna limbah sebelum dan setelah penggunaan Smart
Water Technology

Limbah cair karet yang telah diproses menggunakan Smart Water Technology
memenuhi baku mutu yang sudah diatur dalam PerGub Provinsi Sumatera Selatan
No 8 Tahun 2012. Perubahan pH, COD, NH3-N, warna, dan bau setelah diuji coba
dengan Smart Water Technology terjadi karena beberapa proses yang berlangsung
pada alat tersebut. Proses yang terjadi diantaranya:
1. Memasukan air limbah karet ke alat pada bagian awal, air tersebut akan
melakukan tahap penghilang bau. Disini kami menggunakan carbon ative
berupa tempurung kelapa dan pada tahap ini bau pada limbah getah mulai
mengurang dengan signifikan.

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 27


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

2. Pada tahap kedua air akan terkena sinar matahari dan bantuan pada batu zeoilit
yang dapat mejernihkan air dan dapat membunuh mikroorganisme yang ada
karena dengan bantuan sinar matahri.
3. Pada tahap ketiga air limbah tersebut akan melakukan penghilangan bau
dengan bantuan ampas tebu dan hasilnya air tersebut tercampur dengan aroma
tebu.
4. Pada filter terkahir, air akan melakukan filterasi sederhana dengan bantuan
kerikil, pasir, ijuk, dan hasil akhir dari air tersebut menjadi lebih baik dari
tahap-tahap sebelumnya.

C. Dampak yang Dirasakan Masyarakat Sekitar Kedepan Setelah Adanya


Pengolahan Limbah Air Getah Menggunakan “Smart Water Technology”
Setelah peneliti melakukan eksperimen dengan mengoptimalkan limbah air
getah karet melalui “Smart WaterTechnology” memiliki dampak yang cukup
memuaskan bagi masyarakat sekitar dan khususnya bagi pengusaha karet. Adapun
dampak yang dirasakan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Kembali Bersih
Sebelum adanya pengolahan limbah air getah karet. lingkungan yang ada di
sekitar pengusaha getah karet menjadi tercemar dan sangat mengganggu
masyarakat. Penyebab tercemarnya lingkungan itu adalah bau air getah yang
sangat busuk, dan lingkungan terlihat kumuh. Tetapi setelah dilakukan
pengolahan limbah air getah karet telah terlihat ada perubahan yang signifikan,
yaitu lingkungan sekitar kembali bersih. Tidak ada lagi bau busuk yang berasal
dari limbah getah karet, tidak ada lagi warna air yang kehitam-hitaman, dan
masyarakat pun tidak lagi merasa terganggu sehingga mereka merasa nyaman
dan betah tinggal diderah tersebut.
2. Mengurangi tempat perkembangbiakan penyakit
Lingkungan yang kotor dapat menimbulkan bau tak sedap dan lingkungan pun
terlihat kumuh, hal tersebut merupakan tempat yang sangat disukai oleh
hewan-hewan penyebab penyakit seperti tikus, kecoa, nyamuk, dan lalat hal ini
dapat menyebarkan penyakit dimasyarakat yang apabila dibiarkan saja akan
berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Maka dengan adanya pengolahan
limbah air getah karet perkembangbiakan penyakit dimasyarakat dapat
dikurangi sehingga tingakat kesehatan masyarakat pun meningkat.
SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 28
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun simpulan dari penelitian karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1. Kondisi lingkungan yang terdapat air limbah getah karet sangan
memperihatinkan karena dapat mencemari lingkungan disekitar mulai dari
warna air yang hitam, rasa bau yang tidak sedap, pH yang tidak netral. Dengan
ini sangat merugikan bagi lingkungan disekitar.
2. Perubahan Karekteristik yang terjadi pada limbah air getah karet sebelum dan
setelah adalag pH mengalami kenaikan sebesar 0,49 / 7, 20 %, COD 183, 8 mg/l
/ 68, 07 %, dan NH3-N Turun 14, 40 mg/l / 98, 66 %.
3. Dampak yang ditimbulkann dari adanya inovasi alat “Smart Water Technology”
yaitu lingkungan menjadi bersih, meminilasirkan perkembangbiakan bakteri dan
hewan lainnya dan membuat keberadaan sampah menjadi berkurang.
B. Saran
1. Masyarakat diharapkan menggunakan alat dari karya tulis ini untuk menghadapi
masalah yang ada disekitarnya.
2. Masyarakat harus memiliki pemahaman terhadap proses pembuatan Smart
Water Technology dari karya tulis ini.
3. Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan terhadap perkembangan
inovasi yang ada agar karya yang dibuat dapat lebih baik kedapannya.

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 29


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Bandung; Remaja Rodakarya.
Anonim. 1997. Undang-Undang No 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi.
BinaUKM. 2010. Jenis Gangguan dan Penyakit dalam usaha Budidaya Tanaman.
Budiman Haryanto , S. P. 2012, Budidaaya Karet Unggul, Yogyakarta; Pustaka Baru Press

Himmah, Faiqotul., et al. 2009. Potensi Limbah Air Lindi Oleh Psudeomonas Fluorensens
Sebagai Probiotik Tanaman, Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 8 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Limbah Cair
bagi Kegiatan Industri , Hotel, Rumah Sakit, Domestik, dan Pertambangan Batu
Bara.

Suryanegara.(1977).Sumber Daya Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:


http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Poko
k/view& d=359&uniq=298[4 April 2011]

Syamsulbahri. 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. Gaejah Mada


University Pres. Yogyakarta. 177 halaman.

Tim Penulis PS. 2008. Panduan Lengkap Karet. Penebar Swadaya Group: Jakarta

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 30


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

LAMPIRAN

Gambar 6.1 Observasi Lapangan Gambar 6.2 Keadaan Sungai

Gambar 6.1 Observasi Lapangan Gambar 6.2 Observasi Lapangan

Gambar 6.3 “Smart Water Technology” Gambar 6.4 Perbandingan Air Limbah Getah

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 31


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2018

BIODATA PESERTA

Ketua Tim
Nama : DODY ARMANDO
Sekolah : SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III
Alamat Sekolah : JL. K. H. SULAIMAN KEL. KEDONDONG RAYE KEC.
BANYUASIN III 30753 TELP. 0711 7069053
Alamat Rumah : JL. PESANTREN ARRYADH. KEL. KAYUARA KUNING
Tempat Lahir : PANGKALAN BALAI
Tanggal Lahir : 01/06/2001
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Kelas : XI MIPA 2
Nomor HP : 0812-7161-2012
Email : dodyarmando3@gmail.com

Anggota Tim 1
Nama : FARHAN AKBAR DARMA PUTRA
Sekolah : SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III
Alamat Sekolah : JL. K. H. SULAIMAN KEL. KEDONDONG RAYE KEC.
BANYUASIN III 30753 TELP. 0711 7069053
Alamat Rumah : JLTHALIB WALI.
Tempat Lahir : PANGKALAN BALAI
Tanggal Lahir : 21/12/2002
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Kelas : X MIPA 2
Nomor HP :-
Email : putradarma2112@gmail.com

Anggota Tim 2
Nama : SHINTA AMALIA
Sekolah : SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III
Alamat Sekolah : JL. K. H. SULAIMAN KEL. KEDONDONG RAYE KEC.
BANYUASIN III 30753 TELP. 0711 7069053
Alamat Rumah : JL. LUBUK SAUNG RT 03 RW 01
Tempat Lahir : BATU RAJA
Tanggal Lahir : 31/03/2002
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Kelas : X MIPA 2
Nomor HP : 0853-8392-1267
Email : shintaa2002@gmail.com

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III 32

Anda mungkin juga menyukai