Makalah
Oleh:
2021
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT IZIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih dan karunia-Nya maka
makalah karya tulis ilmiah ini dapat selesai. Makalah ini ditulis untuk mengikuti kompetisi
Lomba Karya Ilmiah Bidang Sumber Daya Air dengan tema “Menghargai Air” yang
diadakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Karya tulis ini berjudul “Watrapp: Aplikasi Digital All in One untuk Pengelolaan
Sumber Daya Air” yang dalam penulisannya dilakukan rentang Maret 2021 sampai April
2021. Karya tulis ini memberikan informasi mengenai perancangan, hasil usability testing
dan black box testing, serta keunggulan dari aplikasi WatrApp.
Pada kesempatan kali ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang telah turut membantu yaitu:
1. Bapak Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Jambi, Bapak Encu Rusmana, S.Pd,
M.Si atas kesempatan dan dukungannya mengikuti lomba ini.
2. Bapak Peri Oktiarmi, M.Pd, guru kimia di SMAN 3 Kota Jambi sebagai guru
pembimbing yang telah mengarahkan dan banyak memberi masukan selama
penelitian berlangsung.
3. Semua pihak yang sudah turut membantu.
Semoga makalah karya tulis hasil penelitian sederhana ini bermanfaat bagi pembaca
serta dapat turut mengembangkan teknologi di bidang sumber daya air untuk kemajuan
Indonesia.
Peneliti
Penulis I1): Alif Rahmat Ananta, Penulis II2): Muhammad Hanif, Penulis III3):
Natasya Rafa Naura
SMA Negeri 3 Kota Jambi
Jl. Guru Mukhtar, Jelutung, Kec. Jelutung, Kota Jambi Prov. Jambi, Jambi 36124
ABSTRAK
Hasil penelitian membuktikan bahwa aplikasi WatrApp disukai oleh user dan dapat
berjalan lancar. Hal ini ditunjukkan dari hasil usability testing yang menunjukkan lebih
dari 50% user menyatakan bahwa UI dan UX dari aplikasi ini sangat bagus serta hasil
black box testing yang menunjukkan aplikasi bekerja dengan lancar. Selain itu,
berdasarkan observasi dan studi literatur yang peneliti lakukan, aplikasi WatrApp
merupakan aplikasi multifungsi pertama dalam pengelolaan sumber daya air, serta lebih
baik dibandingkan beberapa aplikasi lainnya. Sehingga bisa disimpulkan, aplikasi
WatrApp dapat menjadi pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan sumber daya
air sekaligus menjadi media agar masyarakat lebih menghargai air.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
LAMPIRAN I ........................................................................................................ 17
LAMPIRAN II....................................................................................................... 18
LAMPIRAN IV ..................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
Air adalah salah satu kebutuhan primer manusia yang mengalami banyak
pencemaran. Seiring berkembangnya peradaban, laju pertumbuhan penduduk juga terus
meningkat. Aktivitas kehidupan terus bertambah dan menyebabkan limpahan limbah,
baik cair maupun padat dari pabrik industri, rumah tangga, maupun pemerintah.
Berdasarkan pantauan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (LH RI)
tahun 2014, sebanyak 75% sungai di Indonesia tercemar berat akibat buangan air limbah
rumah tangga. Hal ini terjadi akibat sistem pembuangan air limbah yang tergolong buruk.
Rendahnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat dalam mengelola air menyebabkan
air tersebut menjadi tercemar, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi lagi. Masyarakat
sebagai pengguna dari sumber daya air, seharusnya memahami dengan benar bagaimana
cara mengelolanya. Karena jika air tidak diolah dan dijaga sejak dini, banyak hal yang
tidak kita inginkan dapat terjadi. Kurangnya sarana informasi mengenai pengelolaan
sumber daya air yang benar menjadi satu di antara seribu alasan mengapa masyarakat
masih pasif dalam pengelolaan sumber daya air.
Di samping itu, kita ketahui bahwa kemajuan teknologi berimbas pada perubahan
gaya hidup masyarakat. Sekarang, seluruh lapisan masyarakat sudah mengenal apa itu
smartphone. Pada tahun 2019 penetrasi smartphone di Indonesia menyentuh angka 63,3%
dari populasi penduduk Indonesia seluruhnya (Statista, 2020). Data tersebut membuktikan
bahwa lebih dari setengah populasi penduduk Indonesia telah aktif menggunakan
smartphone dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memberikan tempat bagi smartphone
untuk menjadi solusi dari kurangnya sarana informasi pengelolaan sumber daya air.
Smartphone dapat menjadi alternatif sarana informasi, khususnya informasi
mengenai pengelolaan sumber daya air melalui sebuah aplikasi. Penciptaan aplikasi ini
diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memperoleh, memantau, serta memahami
segala hal tentang pengelolaan sumber daya air. Sayangnya, berdasarkan observasi yang
peneliti lakukan, belum ada suatu aplikasi multifungsi yang bermanfaat dalam
pengelolaan sumber daya air. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan
merancang aplikasi digital sebagai pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan
sumber daya air serta mengujikannya ke user.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rancangan aplikasi yang peneliti beri
nama “WatrApp”. Setelah didapatkan produk berupa aplikasi, peneliti juga melakukan
pengujian terhadap UI/UX design dalam bentuk usability testing dan kelancaran aplikasi
melalui black box testing. Selain itu peneliti juga membandingkan aplikasi WatrApp
dengan aplikasi lainnya dari hasil usability testing melalui studi literatur terhadap
penelitian relevan. Maka dari itu, penelitian ini peneliti ajukan sebagai bentuk
pemanfaatan teknologi informasi dalam mengatasi masalah terkait pengelolaan sumber
daya air di Indonesia.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kurangnya informasi terkait ketersediaaan air dan pengelolaan sumber daya air
2. Tingginya angka bencana yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat
3. Kurangnya pemanfaatan aplikasi digital dalam menyelesaikan masalah
ketersediaan air
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana rancangan aplikasi WatrApp?
2. Bagaimana hasil usability testing dan black box testing aplikasi WatrApp?
3. Bagaimana keunggulan aplikasi WatrApp dibandingkan aplikasi yang sudah ada?
1.4 BATASAN MASALAH
1. Penelitian ini hanya membahas rancangan, hasil usability testing dan black box
testing serta keunggulan dari aplikasi WatrApp
1.5 TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui rancangan aplikasi WatrApp
2. Mengetahui hasil usability testing dan black box testing aplikasi WatrApp
3. Mengetahui keunggulan aplikasi WatrApp dibandingkan aplikasi yang sudah ada
1.6 MANFAAT PENELITIAN
1. Diharapkan aplikasi ini dapat menjadi media informasi dan edukasi bagi
masyarakat untuk lebih menghargai air
2. Diharapkan aplikasi ini dapat menjadi media pencegahan dan penanggulangan
bencana terkait ketersediaan air
3. Diharapkan aplikasi ini dapat menjadi marketplace dari alat pengelolaan sumber
daya air bagi masyarakat umum
4. Diharapkan makalah penelitian ini dapat menjadi inspirasi dalam memanfaatkan
teknologi informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengelolaan sumber daya air akan kacau apabila tidak diatur dengan baik (Firdaus,
2015). Terjadinya konflik kepentingan pemanfaatan air antara masyarakat dan industri air
minum dalam kemasan yang terjadi antara lain di Sukabumi, Klaten dan Umbulan. Banyak
pihak mengharapkan pemerintah dapat menyatukan pengelolaan sumber air tanah dan
sumber air permukaan karena saling terkait satu sama lain yang selama ini dikelola oleh
dua kementerian yang berbeda sehingga sering terjadi konflik kepentingan dalam
penggunaan sumber air.
2.3 BENCANA KETERSEDIAAN AIR
Berdasarkan studi Water Resources Development (1990), tahun 1990 Pulau Jawa
sudah mengalami defisit air, dari kebutuhan 66.336 juta m3 /tahun hanya bisa disediakan
43.952 juta m3 /tahun. Joko Pitono (2003) juga mengkaji bahwa pada musim kemarau
tahun 1993, 75% Pulau Jawa sudah mengalami kekeringan akibat defisit air dan
diperkirakan defisit air akan meningkat pada tahun 2000 menjadi 56%, suatu angka yang
mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai secermat mungkin.
Berdasarkan penyebab dan dampak yang ditimbulkan, kekeringan diklasifikasikan
sebagai kekeringan yang terjadi secara alamiah dan kekeringan akibat ulah manusia.
Kekeringan alamiah dibedakan dalam 4 jenis kekeringan, yaitu:
1. Kekeringan Meteorologis
Kekeringan yang berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah normal
dalam satu musim di suatu kawasan. Pengukuran kekeringan meteorologis
merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.
2. Kekeringan Hidrologis
Kekeringan yang berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan
air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk,
danau dan elevasi muka air tanah. Ada tenggang waktu mulai berkurangnya
hujan sampai menurunya elevasi air sungai, waduk, danau dan elevasi muka
air tanah.
3. Kekeringan Agronomis
Kekeringan yang berhubungan dengan berkurangnya lengas tanah
(kandungan air dalam tanah), sehingga mampu memenuhi kebutuhan
tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan meteorologis.
operator media sumber dan software pendukung (Sukmana, 2005). Masyarakat sendiri
merespon baik terhadap revolusi ini, bahkan digitalisasi menjadi tren yang
berkesinambungan, khususnya di Indonesia. Tren digitalisasi mengubah perilaku
masyarakat ke arah tuntunan yang lebih besar pada mobilitas, kecepatan, fleksibilitas, serta
keamanan dalam berbagai bidang kehidupan.
Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII)
pada tahun 2017, sekitar 143,26 juta penduduk Indonesia sudah terkoneksi ke-internet.
Dampak internet yang cukup mempengaruhi kehidupan masyarakat adalah kemunculan
portal berita online. Menurut lembaga riset Gesellschaft für Konsumforschung dan
Indonesian Digital Association (IDA), saat ini masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan
di Indonesia mulai beralih mengkonsumsi berita melalui portal berita online. Sepanjang
tahun 2015 persentase konsumsi berita melalui situs berita online mencapai angka 96%.
Angka ini membuktikan bahwa trend digital di Indonesia akan terus meningkat, terutama
pada penggunaan aplikasi-aplikasi informasi digital. Aplikasi merupakan salah satu contoh
produk digital. Produk digital atau e-produk adalah suatu produk yang tidak berwujud,
tidak dapat diraba dan tidak memiliki bentuk secara fisik yang sering diperjualbelikan.
Menurut Hasan Abdurahman dan Asep Ririh Riswaya (2014), aplikasi adalah
program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari
pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai
dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan
masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya
berpacu pada sebuah komputasi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data
yang diharapkan. Pengertian aplikasi secara umum adalah alat terapan yang difungsikan
secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya, aplikasi merupakan suatu
perangkat komputer yang siap pakai bagi user.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
Pengguna masuk
Pengguna Pengguna
aplikasi dengan
mengakses aplikasi memasukkan email
akun pribadi
WatrApp atau akun google
pengguna
2. Fitur Wathrop
3. Fitur Watrews
4. Fitur Watreport
5. Fitur Watriz
6. Fitur Watrank
7. Fitur Watritor
6. Watritor
Fitur ini dirancang dengan tujuan menyediakan data-data seputar kondisi sumber
daya air yang selanjutnya menjadi referensi pemantauan berkala sumber daya air
itu sendiri. Data berasal dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan sehingga dapat terjamin validitas datanya.
4.2 HASIL USABILITY TESTING APLIKASI WATRAPP
KATEGORI OPSI UI DESIGN UX DESIGN
SANGAT BAGUS 34 39
BAGUS 28 22
BIASA SAJA 0 1
TIDAK BAGUS 0 0
UI DESIGN UX DESIGN
4.4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil usability testing, didapatkan hasil bahwa UI/UX design dari
aplikasi WatrApp disukai responden. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas responden
(55% dari seluruh responden) menyatakan bahwa UI design dari aplikasi WatrApp sangat
bagus. Selain itu, mayoritas responden (63% responden) menyatakan bahwa UX design
dari aplikasi WatrApp sangat bagus. Angka tersebut (63% dan 55%) melebihi setengah
dari jumlah responden sehingga bisa disimpulkan bahwa UI/UX dari aplikasi WatrApp
sangat bagus
Black box testing merupakan pengujian kualitas perangkat lunak yang berfokus pada
fungsionalitas perangkat lunak. Black box testing bertujuan untuk menemukan fungsi yang
tidak benar, kesalahan antarmuka, kesalahan pada struktur data, kesalahan perfomansi,
kesalahan inisialisasi dan terminasi. (M. Sidi Mustaqbal, 2015). Berdasarkan hasil black
box testing, disimpulkan bahwa semua input (7 input) terproses dengan baik. Hal ini
dibuktikan dengan seluruh output yang diharapkan sesuai dengan output yang didapat dari
pengujian
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa saat ini belum
ada suatu aplikasi multifungsi (Super App) yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya
air. Padahal, adanya suatu aplikasi multifungsi tersebut sangat berguna untuk
menyelesaikan permasalahan terkait pengolahan sumber daya air sekaligus meningkatkan
efisiensi dibandingkan menggunakan banyak aplikasi untuk mengakses fitur yang berbeda.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa aplikasi WatrApp adalah satu-satunya aplikasi
multifungsi (Super App) yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya air.
Berdasarkan hasil studi literatur yang dilakukan peneliti, didapatkan data bahwa
beberapa aplikasi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dalam usability testing.
Seperti aplikasi mobile BMKG yang mendapatkan hasil kurang memuaskan terkait UI
design dalam penelitian Doni Abdul Fatah yang berjudul “Evaluasi Usability dan
Perbaikan Desain Aplikasi Mobile Menggunakan Usability Testing dengan Pendekatan
Human-Centered Design (HCD)”, aplikasi Kembaliin yang mendapatkan keluhan dari
pengguna terkait UI dalam penelitian Aria dkk. yang berjudul “Penerapan Metode Design
Thinking pada Model Perancangan UI/UX Aplikasi Penanganan Laporan Kehilangan dan
Temuan Barang Tercecer”, serta aplikasi POTWIS yang mengalami berbagai kendala
dalam penelitian Tifani dkk. dengan judul “Usability Testing pada Aplikasi POTWIS”.
BAB V
5.1 KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil perancangan aplikasi, disimpulkan bahwa aplikasi WatrApp
memiliki 6 fitur utama. Fitur tersebut adalah Wathrop (fitur untuk berbelanja alat
alat pemberdayaan sumber daya air), Watrews (fitur mengakses berita terkait
sumber daya air), Watreport (fitur untuk mengetahui bencana sumber daya air),
Watriz (fitur untuk mengakses kuis), Watrank (fitur untuk mengetahui akumulasi
poin user), dan Watritor (fitur untuk memantau berbagai hal terkait sumber daya
air).
2. Berdasarkan hasil usability testing dan black box testing, disimpulkan bahwa
UI/UX disukai oleh user serta aplikasi dapat berkerja dengan baik dan lancar.
3. Berdasarkan hasil observasi dan studi literatur, disimpulkan bahwa aplikasi
WatrApp merupakan aplikasi multifungsi pertama di bidang pengelolaan sumber
daya air dan aplikasi WatrApp lebih unggul dibandingkan sejumlah aplikasi digital
lainnya dari segi UI, UX, dan kelancaran kerja dari aplikasi.
5.2 SARAN
Setelah melakukan penelitian, peneliti menyadari terdapat kekurangan. Oleh karena
itu peneliti memberi saran pada penelitian selanjutnya sebagai berikut.
1. Perlu ditambahkan fitur komunikasi secara langsung di dalam aplikasi dengan
penjual pada fitur Wathrop untuk memudahkan pengguna.
2. Perlu ditambahkan fitur keuangan digital melalui kerja sama dengan berbagai
penyedia layanan tersebut untuk memudahkan pengguna dalam melakukan
pembayaran pada fitur Wathrop dan pengiriman bantuan pada fitur Watreport.
3. Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut terkait kerja aplikasi pada black box testing
dengan menambahkan input dan output untuk diujikan.
4. Perlu dilakukan berbagai pengujian lainnya seperti user testing, performance
testing, stress testing, dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Perpustakaan. 2(1),93-104.
Widyatama, Bandung
Fatah, D. A., 2020, Evaluasi Usability dan Perbaikan Desain Aplikasi Mobile
Hidayat, W., Ranius, A. Y., & Ependi, U., 2014, Penerapan Metode Usability Testing
Teknik Informatika.
Mauris, M. U., Gumilang, S. F. S., & Al Anshary, F. M., 2018, Analisis dan
Razi, A. A., Mutiaz, I. R., Setiawan, P., 2018, Penerapan Metode Design Thinking pada
Periklanan. 3(02),75-93
Sagita, M., & Nisa, K.,2019, Pemanfaatan E-Learning bagi Para Pendidik Di Era
Setiyani, L., 2019, Pengujian Sistem Informasi Inventory Pada Perusahaan Distributor
Farmasi Menggunakan Metode Black Box Testing, Techno Xplore: Jurnal Ilmu
Setiawan, A., Kusumaningtyas, R. F., & Yudistira, I. B.,2018, Diseminasi Hukum Hak
Indonesia. 1(01),53-66.
Widarma, A., & Kumala, H.,2018, Perancangan Aplikasi Gaji Karyawan pada PT. PP
Yuliana, T., Arthana, R. K. I., Agustini, K., 2019, Usability Testing pada Aplikasi
Studi Literatur
Perancangan Aplikasi
Perancangan fitur
Perancangan UI
dan cara kerja
Usability Testing
UI Design UX Design