Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN MBKM

ANALISIS KANDUNGAN ORGANIK LIMBAH SOTONG UNTUK USAHA

PRODUKSI PUPUK ORGANIK CAIR

OLEH:

NUR RAHMAT

STK419035

BUDIDAYA PERAIRAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MARITIM BALIK DIWA

MAKASSAR

2022
LAPORAN MBKM

ANALISIS KANDUNGAN ORGANIK LIMBAH SOTONG UNTUK USAHA

PRODUKSI PUPUK ORGANIK CAIR

Laporan MBKM ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat melulusi program

MBKM Program Studi Budidaya Perairan

Oleh :

Nur Rahmat

STK419035

BUDIDAYA PERAIRAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MARITIM BALIK DIWA

MAKASSAR

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : Analisis Kandungan Organik Limbah Sotong Untuk

Usaha Produksi Pupuk Organik Cair

Nama Mahasiswa : Nur Rahmat

Nim : STK419035

Program Studi : Budidaya Perairan

Lokasi Riset : Desa Sampulungan, Kec. Galesong Utara, Kab.

Takalar

Telah disetujui, oleh:

Menyetujui

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Dr. Indra Cahyono, S.Pi., M.M Muhammad Mansyur, S.Pi


NIDN:0927127002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Budidaya Perairan

Frida Alifia, S.Pi., MP


NIK: 093115.C.III-01
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb, puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayahnyalah penulis dapat menyelesaikan laporan Merdeka

Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program riset keilmuan yang berjudul “Analisis

Kandungan Organik Limbah Sotong Untuk Usaha Produksi Pupuk Cair” tepat pada

waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak

kekurangan didalamnya, baik sistematika pemulisan, isi, tata bahasa serta metode

penyajian. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua

pihak yang sifatnya membangun, karena penulis yakin bahwa laporan ini tidak akan

terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagain pihak.

Dalam penyusunan laporan hasil riset ini penulis ingin mengungkapkan rasa

terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Hj. Andi Aslinda, M.Si. selaku Ketua Yayasan Pendidikan Institut

Teknologi Dan Maritim Balik Diwa Makassar.

2. Bapak Bapak Prof. Dr. H. Muh. Akmal, Ibrahim M.Si. selaku Ketua Institut

Teknologi Dan Maritim Balik Diwa Makassar.

3. Bapak Awaluddin, S.P., M.Sc. selaku Wakil Ketua I Bidang Pendidikan Dan

Pengajar.

4. Ibu Dr. Nuraeni L Rapi, S.Pi., M.Si selaku Ketua Program MBKM.

5. Ibu Frida Alifia, S.PI., M.Si selaku Ketua Prodi Budidaya Perairan.

6. Bapak Dr. Indra Cahyono, S.Pi., M.M selaku Dosen Pembimbing


7. Bapak Muh Mansyur, S.Pi selaku pembimbing lapangan yang memberikan

arahan, masukan, dan informasi selama riset berlangsung.

8. Teristimewa kepada orang tua penulis dan keluarga yang selalu memberikan

dukungan baik berupa moral maupun materi dan kasih saying tak terhingga serta

doa yang selalu mengalir tiada hentinya.

9. Sahabat seperjuangan dalam malaksanakan MBKM (Arwin adi wahyudi, Abd.

Rahman, Andika Prasetya, Arjun, Sahir, Wahyudi, Emilisa, Fifit Atmawati, Anni

mujahidah, Nurhalisa, Salmawati) terima kasih atas bantuan dan semangat yang

diberikan selama ini

10. Seluruh teman-teman Budidaya Perairan 2019, terima kasih atas doa dukungan

dan semangatnya yang diberikaan.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimakasih dan semoga laporan ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan terutama kepada penulis. Wassalamu

alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Takalar, 27 Desember 2022

Nur Rahmat

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi

DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Tujuan..............................................................................................................2

1.3 Manfaat............................................................................................................3

1.4 Urgensi Topik Riset Keilmuan.............................................................................3

BAB II PROFIL MITRA RISET KEILMUAN........................................................4

2.1 Gambaran Umum Mitra Riset Keilmuan..............................................................4

2.2 Struktur Organisasi Mitra Perusahaan/Instansi....................................................4

2.3 Visi Dan Misi Mitra Riset Keilmuan.....................................................................5

2.4 Kegiatan Mitra Riset Keilmuan............................................................................6

BAB III PELAKSANAAN RISET KEILMUAN.....................................................7

3.1 Program Riset Keilmuan.....................................................................................7

3.2 Metode Pelaksanaan.........................................................................................8

3.3 Hasil Yang Dicapai............................................................................................12


3.4 Hal-Hal Baru Yang Ditemukan...........................................................................13

BAB IV REKOMENDASI........................................................................................14

4.1 Rekomendasi Pada Mitra Riset keilmuan...........................................................14

4.2 Rekomendasi Kepada Program Studi................................................................14

4.3 Rekomendasi Kepada Pengelola MBKM............................................................14

BAB V PENUTUP.....................................................................................................16

5.1 Kesimpulan.....................................................................................................16

5.2 Saran..............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17

LAMPIRAN...............................................................................................................18

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi KSU Turin

Gambar 2. Pencampuran Limbah

Gambar 3. Pemisahan Pupuk Cair Dengan Endapannya

Gambar 4. Pemberian Enzim

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Kandungan Organik Limbah Sotong

viii
ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekayaan ikan di kawasan Indonesia berlimpah dan usaha untuk meningkatkan

hasil tangkapannya terus menerus diupayakan. Hasil tangkapan ikan yang berlimpah

menjadi ikan sisa atau ikan buangan yang disebabkan oleh berbagai hal misalnya

keterbatasan pengetahuan dan sarana para nelayan dalam cara pengolahan ikan. Sisa

ikan atau ikan ikan yang terbuang tersebut ternyata masih dapat dimanfaatkan

(Hapsari & Welasi, 2013). Perkembangan industri perikanan saat ini makin pesat, hal

ini didukung oleh besarnya potensi sumberdaya perikanan di Indonesia. Rata-rata

industri perikanan mengkonsumsi air lebih dari 20 m3/ ton produk yang digunakan

dalam berbagai proses pencucian (BPPT dan Bapedal 2002). Limbah baik berupa

padatan, cairan, atau gas bila tidak dikelola dan diolah dengan baik akan

menimbulkan ketidaknyamanan bagi manusia dan lingkungan, bahkan dapat

mencemari dan merusak lingkungan (Indriani, dkk., 2013). Secara umum limbah ikan

mengandung banyak nutrien yaitu N (Nitrogen), P (Phosforus) dan K (Kalium) yang

merupakan komponen penyusun pupuk organik (Hapsari & Welasi, 2013).

Limbah perikanan mengandung nutrisi yang tidak berbeda dari bahan utamanya

dan telah banyak diteliti pemanfaatannya, termasuk dipelajari sebagai media

pertumbuhan mikroorganisme (Poernomo dan Purwaningsih, 1997). Pemanfaatan

limbah sotong yang banyak dihasilkan dari kegiatan perikanan memiliki kandungan
yang diharapkan dapat meningkatkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam

pupuk organik cair. Proses pembuatan pupuk organik cair berlangsung secara

anaerob (dalam kondisi tidak membutuhkan oksigen) atau secara fermentasi tanpa

bantuan sinar matahari. Pupuk organic merupakan pupuk yang terbuat dari bahan

organik. Sumber bahan baku organik ini dapat diperoleh dari berbagai limbah.

Biasanya untuk membuat pupuk organik ini ditambahkan larutan mikroorganisme

untuk mempercepat pendegradasian (Prihandarini, 2014).

Pemanfaatan limbah cair perikanan sebagai pupuk dapat dilakukan dengan

mengaplikasikan limbah cair tersebut langsung pada tanaman atau diuraikan terlebih

dahulu. Dengan penguraian bahan organik, protein dan senyawa organik yang

terdapat dalam limbah cair perikanan dikonversi menjadi senyawa yang lebih

sederhana sehingga akan lebih mudah diserap oleh tanaman. Penguraian senyawa

organik atau proses dekomposisi dapat dilakukan dengan penambahan aktivator.

Aktivator yang digunakan dalam penelitian ini adalah asam asetat dan EM4 (Effective

Microorganisme 4 ).

1.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Riset keilmuan adalah, adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan meneliti mahasiswa melalui pembimbing langsung

oleh peneliti di lembaga atau laboratorium pusat penelitian/riset.

2. Meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa dan memberikan pengalaman

kepada mahasiswa menjadi asisten peneliti dalam proyek riset keilmuan yang di

lakukan di desa Sampulungan.

2
3. Meningkatkan atau memanbantu nelayan dalam mengolah limbah ikan menjadi

pupuk cair untuk pembudidaya ikan.

1.3 Manfaat

Dengan dilakukannya Riset Keilmuan, berikut adalah manfaat yang diperoleh

masing-masing pihak yang terkait dalam program tersebut :

1. Melatih kemampuan mahasiswa sesuai bidang ilmu melalui pengalaman yang

diperoleh selama riset keilmuan.

2. Sarana mempelajari proses dan praktik penelitian mulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi program dengan mengembangkan wawasan berpikir

keilmuan yaitu kreatif dan inovatif.

3. Sarana memperoleh bahan tugas akhir dan menyelesaikan SKS mata kuliah.

1.4 Urgensi Topik Riset Keilmuan

Pupuk organik cair (POC) dapat menghasilkan gas dan bau yang tidak sedap

(busuk), serta memiliki tingkat kontaminasi yang tinggi. Mikroorgainisme yang

terkandung dalam pupuk organik cair sangat mudah berkurang dan bahkan mati, yang

mengakibatkan kandungan mikroorganisme sangat rendah. Pupuk organik cair tidak

bertahan lama (kurang dari setahun) serta hasil yang digunakan dalam pembuatan

tidak langsung diproduksi secara massal.

3
BAB II

PROFIL MITRA RISET KEILMUAN

2.1 Gambaran Umum Mitra Riset Keilmuan

Koperasi Turin (Tunru Irwan) berdiri pada tahun 2007 pada tanggal 21 Agustus

2007, dengan nomor badan hukum 201/6H/Diskop-UMKM/VIII/2007. Yang terletak

di desa sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. Yang terdiri

dari 150 anggota yang terdiri dari beberapa ukm dan kab yang tersebar di 3

Kecamatan di Kabupaten Takalar. Koperasi ini beregerak di beberapa sektor

perekonomian, diantaranya nelayan, petani, dan budidaya rumput laut dan

selanjutnya menciptakan beberapa produk olahan berupa olahan rumput laut yang

menjadi tanda bagi koperasinya.

Selanjutnya di tahun 2018 arti kata turin yang awalnya Turin “Tunru-Irwan”

berubah menjadi tuing-tuing internasional dimana koperasi turin 2018 ikut dalam

pengolahan telur ikan terbang.

2.2 Struktur Organisasi Mitra Perusahaan/Instansi

Berikut struktur organisasi Koperasi Serba Usaha (KSU) TURIN


STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
SERBA USAHA (KSU) TURIN

PENGURUS : PEMBINA :
PENGAWAS :
Ketua : Patahuddin SP Ketua : Diana Dg Ngai Saharuddin SE
Sekretaris : M Mansyur S.Pi Sekretaris : K.Dg Ngawing
Bendahara : Udin SP Bendahara Hasmin

UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA


PELAYANAN KELUARGA JATEK & SIMPAN PINJAM
UMUM REKANAN

Muh. Syarif S.Pi Nurbaya Nuraeni Sasriani

Gambar 1. Struktur Organisasi KSU Turin

2.3 Visi Dan Misi Mitra Riset Keilmuan

Adapun visi dan misi Koperasi Serba Usaha (KSU) Turin adalah sebagai berikut :

1. Visi :

“Untuk mencapai koperasi yang berkualitas, handal, dan mandiri yakni sehat

organisasi, sehat usaha serta pengelolaannya dan disiplin dari segala aspek”

2. Misi:

a. Mengupayakan permodalan, baik interen maupun eksteren dengan cara

mengintensifkan penagihan simpanan anggota, serta bantuan kredit lunak baik dari

BUMN maupun kredit program pemerintah.

5
b. Memberikan pinjaman kepad anggota dan masyarakat nelayan secara selektif.

c. Mengembangkan usaha yang ada sesuai kemampuan permodalan dengan

memprioritaskan nelayan kepada amggota.

d. Mengusahakan kemitraab yang saling menguntungkan

2.4 Kegiatan Mitra Riset Keilmuan

1. Bidang organisasi :

a. Melanjutkan konsulidasi organisasi dan manajemen agar tercipta organisasi dan

administrasi/instansi yang terkait

b. Mengusahakan agar masyarakat nelayan yang belum masuk anggota agar dapat

didaftar menjadi anggota

2. Bidang usaha :

a. Meningkatkan kegiatan usaha yang ada.

b. Mengadakan kerjasama dengan koperasi dan pihak perusahaan.

6
BAB III

PELAKSANAAN RISET KEILMUAN

3.1 Program Riset Keilmuan

kegiatan program riset keilmuan dibimbing oleh pembimbing lapangan dan

pembimbing akademik. Peran pembimbing lapangan dalam kegiatan riset keilmuan

ini adalah sebagai fasilisator yang memberikan petunjuk serta informasi bagi peserta

riset keilmuan sesuai dengan topik yang telah dibahas selama kegiatan riset

berlangsung. Sedangkan peran pembimbing akademik sebagai fasilisator dalam

bidang akademik untuk memastikan peserta riset sesuai dengan prosedur dan aturan

yang telah ditetapkan. Adapun metode pengambilan data pada kegiatan riset

keilmuan adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara bertanya langsung

dengan pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang

diperlukan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan penyelidikan

melalui narasumber dokumentasi, baik yang terjadi dimasa lampau maupun dimasa

sekarang.
c. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah pengumpulan data dengan langsung turun

kelapangan untuk mengenali secara langsung objek yang akan diteliti. Beberapa

informasi yang telah diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku

kegiatan, objek, pembuatan, kejadian dan peristiwa, waktu dan perasaan.

d. Praktik kerja

Praktik kerja adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang memberikan wawasan

dan pengalaman praktis kepada mahasiswa mengenai kegiatan yang nyata didunia

inustri, dunia usaha, dan dunia kerja. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa

dengan pembelajaran di tempat kerja (experiential learning) sehingga akan lebih

mantap dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.

3.2 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan pada riset keilmuan adalah sebagai berikut :

a. Waktu dan Lokasi Penelitian

Program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) riset keilmuan/penelitian

dilaksanakan pada bulan September sampai pada bulan desember 2022. Lokasi

penelitian berada di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten

Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adaalah sebagai berikut :

1. Tong sampah

2. Keran air

8
3. Pisau

4. Jeriken

5. Gayung

6. Handphone

7. Laptop

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Iimbah sotong

2. Air cucian beras

3. Pisang busuk

4. Air kelapa tua

5. Poteng (tape singkong)

6. Yakult

7. Probiotik

8. Molase

9. Daun jeruk

10. Jahe

11. EM4 (Effective Microorganisme 4 )

12. Enzim

c. Alur Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair

Alur proses pembuatan pupuk organik cair adalah sebahai berikut :

9
1. Pencampuran

Semua bahan yamg dibutuhkan dimasukkan kedalam tong sampah yang telah

diberi keran, kemudian diaduk hingga tercampur sempurna. Setelah bahan dicampur

tutup tong sampah kemudian simpan di tempat yang lembab dan tidak terpapar sinar

matahari secara langsung karena proses pembuatan pupuk organik cair berlangsung

secara anaerob (dalam kondisi tidak membutuhkan okesigen) atau secara fermentasi

tanpa bantuan matahari.

Gambar 2. Pencampuran limbah

2. Pengamatan

Pengamatan dilakukan setiap hari selama ± 1 bulan, pengamatan dilakuakan

dengan cara membuka penutup tong sampah dengan mengamati apakah bahan telah

terfermentasi secara sempurna atau belum. Membuka tutup tong juga berfungsi untuk

mengurangi gas pada tong yang dapat mengakibatkan tong pecah. Pada proses

pengamatan dilakukan pemberian bahan tambahan yaitu jahe dan daun jeruk yang

bertujuan untuk mengurangi bau yang tidak sedap (busuk) yang dihasilkan dari proses

pembuatan pupuk cair

10
3. Pemisahan

Setelah ± 1 bulan (bahan telah terfermentasi secara semprna ) pupuk organik cair

dipisahkan dengan endapannya. Pemisahan dilakukan secara manual menggunakan

gayung, yang kemudian di masukkan ke dalam jeriken.

Gambar 3. Pemisahan pupuk cair dengan endapannya

4. Pemberian enzim

Setelah pupuk cair terpisah dari endapannya, pupuk cair diberi tambahan enzim

secukupnya. Pemberian enzim bertujuan untuk mengurangi bau yang tidak sedap

(busuk) pada pupuk cair.

Gambar 4. Pemberian enzim

11
5. Analisis Kandungan

Analisis dilakukan di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil

Perkebunan, Mineral Logam dan Maritim (BBIHPMM) Makassar. Adapun analisis

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) C-Organik

b) Nitrogen

c) P2O5

d) Kalium (K2O)

3.3 Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dicapai selama melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka

(MBKM) program riset keilmuan yaitu dapat mengetahuai beberapa limbah buangan

baik dari rumah tangga maupun limbah pelelangan dapat diolah kembali menjadi

suatu produk yang bermanfaat, seperti limbah sotong yang pada dasarnya dibuang

dapat diolah kembali menjadi pupuk organik cair. Adapun hasil analisis kandungan

dari pupuk organik cair adalah sebagai berikut :

Parameter Satuan Hasil Metode Uji

C-Organik % 5,32 IK-MT-29.09 (Trimetri)

Nitrogen % 0,62 IK-MT-29.15 (Kjeldahl)

P2O5 % 0,48 IK-MT-29.10 (Spektrofotometer)

Kalium (K2O) % 0,12 IK-MT-29.11 (ASS)

Tabel 1. Analisis kandungan organik limbah sotong

12
3.4 Hal-Hal Baru Yang Ditemukan

Hal baru yang saya temukan selama melaksanakan riset keilmuan adalah dapat

memanfaatkan limbah perikanan sebaik mungkin agar dapat dimanfaatkan kembali

contohnya menjadi pupuk cair maupun padat. Pemanfaatan limbah perikanan juga

dapat memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar, karena dapat mengurangi

tingkat pencemaran lingkungan. Adapun hal baru yang saya temukan diluar kegiatan

riset saya adalah sebagai berikut :

a. Pembuatan pupuk organik padat dari hasil endapan pupuk organik cair

b. Pembuatan Bioreeftech dan Fish apartemen

c. Pembuatan alat tangkap bubu

d. Pengujian alat pendeteksi ikan (Yokum) di perairan sekitar pulau kodingareng

e. Pembuatan bagian atau stan lampu di lampu LED

f. Pembuatan coold room

13
BAB IV

REKOMENDASI

4.1 Rekomendasi Pada Mitra Riset keilmuan

Mitra dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Riset keilmuan adalah

Koperasi Serba Usaha (KSU) Turin. Adapun rekomendasi dari penulis terhadap mitra

adalah untuk terus mengelola dan mengembangkan koperasi menjadi lebih baik lagi

dan saya sebagai penulis berharap agar kedepannya mahasiswa yang ingin

melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Koperasi Serba Usaha

(KSU) Turin dapat diterima dan dibina sebaik mungkin layaknya kami yang siterima

dan dibina dengan baik selama berada dilokasi.

4.2 Rekomendasi Kepada Program Studi

Rekomendasai penulis kepada program studi yaitu untuk mewujudkan kegiatan

seara menyeluruh kepada setiap mahasiswa/I program studi budidya perairan untuk

ikut serta dalam kegiataan riset keilmuan agar setiap mahasiswa/I mendapatkan

pengalaman serta menambah wawasan tentang tahapan-tahapan daari kegiatan riset

keilmuan itu sendiri.

4.3 Rekomendasi Kepada Pengelola MBKM

Rekomendasi dari dari saya selaku penulis kepada pengelola MBKM adalah

terus mempromosikan kegiatan MBKM ke mahasiswa/I semester 5 & 6 agar mereka

mendapatkan pengalaman dilaur kampus seperti berkolaborasi dan menjalin

silaturahmi dengan mitra maupun kampus lain dari prodi yang berbeda sehingga
mahasiswa/i mendapatkan pengetahuan baru di luar program studi yang kita ambil

dan memperoleh pengalaman sebagai seorang peneliti. Rekomendasi lain dari saya

sebagai seorang penulis kepada pengelola MBKM adalah melakukan pembekalan

secara serentak sebelum mahasiswa/I berangkat ke lokasi MBKM.

15
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Limbah sotong adalah salah satu limbah perikanan yang mengandung banyak

nutrisi di dalamnya sehingga dapat diolah kembali menjadi pupuk organik cair yang

dapat digukan ke tumbuhan dan dapat digunakan pada kegiatan budidaya pakan

alami. Pengolahan limbah sotong menjadi pupuk organik cair juga dapat mengurangi

tingkat pencemaran lingkungan baik dipemungkiman warga maupun di tempat

pelelangan ikan

5.2 Saran

Dalam proses pembuatan pupuk cair sebaiknya menggunakan metode anaerob atau

tidak memerlukan oksigen (O2) karena dapat membuat bakteri yang dibutuhkan mati.

Dalam proses pembuatan simpan pupuk cair ditempat yang lembab dan tidak terkena

sinar matahari secara langsung


DAFTAR PUSTAKA

BPPT dan Bapedal. 2002. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Industri. BPPT dan

Bapedal Samarinda. Jakarta

Hapsari, N. & Welasi, T. (2013). Pemanfaatan limbah ikan menjadi pupuk organik.

Jurnal Teknik Lingkungan, 2(1), 1-6.

Indriani, Y. H. (2007). Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta: Penerbit Swadaya

Poenomo dan Purwaningsih, S. 1997. Pendugaan Massa Kedaluarsa Kecap Ikan

Dari Limbah Jeroan Ikan Tuna (Thunnis sp.). Buletin Teknologi Hasil

Perikanan.

Prihandarini, R. (2014). Manajemen sampah, daur ulang sampah menjadi pupuk

organik. Jakarta: Penerbit PerPod.


LAMPIRAN

Lampiran 1. Monitoring pupuk organik cair

Lmpira 2. Pemisahan pupuk organik cair dengan endapannya

18
Lampiran 3. Pengambilan sampel pupuk organik cair

Lampiran 4. Pengujian pupuk organik cair di BBSPJIHPMM

19
Lampiran 5. Hasil uji laboratorium BBSPJIHPMM

20
Lampiran 6. Lembar penilaian pembimbing lapangan

Lampiran 7. Lembar penilaian dosen pembimbing

21
22

Anda mungkin juga menyukai