OLEH:
1.Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Pendidikan Ganesha beserta staf, atas segala fasilitas dan kelancaran
administrasi.
2.Dr. Ni Luh Putu Sri Adnyani, S.Pd., M.Hum. selaku pembimbing atas segala nasehat
dan kesabaran dalam membimbing serta meluangkan waktu untuk membantu
penyelesaian penulisan karya ilmiah ini.
3.Kedua orang tua serta seluruh keluarga penulis yang selalu memberikan dorongan
moral dan material.
4.Kepada para narasumber yang telah memberikan informasi dalam penulisan karya
ilmiah ini.
5.Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan
Ganesha, serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
karena telah memberikan dukungan, motivasi dan membantu pelaksanaan
penulisan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini belum sempurna, oleh karena itu,
segala masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk dijadikan tuntunan ke
arah kesempurnaan. Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................vi
1. Lingkup Pembahasan........................................................................................1
2. Identifikasi Potensi dan Kebutuhan Lingkungan..............................................1
3. Rumusan Target Pembangunan.........................................................................3
4. Analisis Cara Pencapaian Target...................................................................... 3
5. Rencana Kerja...................................................................................................4
6. Informasi Tambahan......................................................................................... 6
7. Visualisasi Gagasan.......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 10
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur organisasi pelaksana gagasan.................................................... 6
Gambar 2 Sumber dana pelaksanaan rencana kerja..................................................6
Gambar 3 Visualisasi Gagasan ................................................................................8
Gambar 4 Ilustrasi Viesta Masa................................................................................ 9
vi
1. Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan lingkungan pada tulisan ini adalah provinsi Bali. Keberadaan
Bali sebagai pusat pariwisata tentunya tidak dapat dilepaskan dari produksi limbah baik
limbah rumah tangga, industri, maupun upacara. Limbah yang masih menjadi polemik
saat ini adalah limbah plastik. Mendaur ulang sampah plastik adalah cara terbaik untuk
mengelola sampah plastik yang ada saat ini. Kita bisa mengurangi keberadaan sampah
plastik dengan mengolah sampah plastik menjadi bahan daur ulang yang relevan dengan
kebutuhan saat ini. Pengolahan sampah plastik yang baik akan berdampak positif yaitu
mengurangi sampah dan membuat produk lain yang memiliki kekuatan dunia. Hal ini
mengacu pada proses pemulihan sampah atau skrap plastik dan mengolahnya kembali
menjadi produk yang bermanfaat. Padahal, plastik sangat sulit bahkan tidak bisa terurai,
sehingga sangat penting untuk mendaur ulang plastik sebagai bagian dari upaya global
untuk mengurangi plastik dan sampah padat lainnya di lingkungan. Sama halnya seperti
plastik HDPE yang merupakan bahan utama dalam pengolahan kantong plastik, plastik
roll, dan semantik plastik. Tidak hanya itu, biji plastik saat ini kerap digunakan sebagai
inovasi terkemuka dalam pengembangan berkelanjutan di beberapa negara di dunia.
Seperti halnya dikembangkan menjadi plastik berbasis bio, plastik biodagradable,
pembangkit listrik tenaga plastik dan lainnya. Upaya untuk mengelola sampah plastik
antara lain melalui bank sampah. Indonesia memiliki asosiasi resmi oleh pemerintah
dalam penangan sampah, yaitu Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI). Dalam
sejarahnya, ASOBSI resmi berdiri pada tangga 15 Maret 2017 dengan bertujuan sebagi
peningkatan kualitas dan keasrian lingkungan hidup di Indonesia melalui pengelolaan
sampah dari sumber melalui bank sampah. Maka dari itu, perlu juga ditinjau asosiasi di
Bali yang bergerak untuk mengoptimalisasikan daur ulang sampah plastik guna
mendukung program pemerintah Indonesia.
1
penangan sampah plastik, The National Plastic Action Partnership (NPAP), mendata
bahwa ada sekitar 4,8 juta ton sampah plastik per tahun diIndonesia yang tidak terkelola
dengan baik, dengan persentasi dibakar di ruang terbuka (48%), tempat pembuangan
sampah resmi yang tidak mengelola sampah dengan baik (13%) dan sisanya mencemari
dan mengotori saluran air dan laut (9%). Selain itu, data dari International Coastal
Cleanup (ICC) juga merilis, ada sebanyak 97.457.984 jenis sampah dengan berat total
mencapai 10.584.041 kilogram yang ditemukan di laut Indonesia pada tahun 2019. Sangat
disayangkan bahwa fakta menyebutkan terdapat sembilan dari 10 jenis sampah yang
banyak ditemukan seperti sedotan dan perabotan rumah tangga, alat makan berbahan
plastik, botol minum berbahan plastik, gelas plastik, serta kantong plastik yang tentunya
berasal dari limbah plastik (Adharsyah, 2019; Boelee dkk, 2019.).
Selain itu, World Wild Fund (WWF) menyebutkan bahwa banyak jenis ikan laut dan
perairan laut Indonesia mengandung sebanyak 25 %. bahan mikroplastik. Faktanya
kandungan tersebut berasal dari sampah plastik yang sudah lama dibuang ke laut.
Mikroplastik merupakan partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm yang bahkan dapat
dikonsumsi oleh plankton yang merupakan salah satu makanan utama ikan. Sebanyak 70-
80% sampah merupakan sampah plastik kiriman dari darat ke laut yang dihasilkan dari
konsumsi manusia. Kondisi ini membuat pencemaran terus terjadi. Dengan jumlah yang
sangat besar, berkisar antara 480k-1,29 juta ton sampah plastik dari total 3,22 juta ton
sampah yang masuk ke perairan, tentu akan menjadi masalah besar yang mengancam
kehidupan bawah laut. (Adharsyah, 2019; GreenPeace).
Hal ini tentu akan berdampak pada citra Bali di mata dunia dimana Bali yang dulu
dikenal asri kini kian tercemar akibat sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik.
Dengan alih menimbun sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau Bank
Sampah, masyarakat dapat memanfaatkan bahan bekas tersebut menjadi sebuah investasi
bagi kelangsungan hidup dan lingkungan. Melakukan daur ulang dapat meminimalisir
biaya pembuangan sampah saat ini, dan dalam jangka waktu yang panjang memiliki
manfaat yang didapatkan oleh pelaku bisnis serta menghindari beban lingkungan yang
disebabkan oleh pasca produksi dan pembuangan bahan yang tidak di perlukan. Pada
tahun 2017, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat 60%
sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia berakhir di TPA yang juga merupakan
sampah organik. Dengan bahan-bahan yang dapat dikategorikan sebagai sampah yang
biodegradable, ada beberapa cara untuk memaksimalkan sampah organik, seperti
mengolahnya menjadi kompos, pakan ternak, dan sebagai bahan utama pembuatan biogas.
2
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu ditinjau bagaimana penerapan Viesta Masa:
Investasi Sampah Melalui Asosiasi High Density Polyethylene Sebagai Upaya
Pengoptimalisasian Daur Ulang Sampah Plastik Indonesia sebagai reaktualisasi dari bank
sampah di Indonesia serta keefektivitasannya. Dengan adanya gagasan ini, diharapkan
akan membantu menangani permasalahan akibat pengelolaan sampah plastik yang kurang
efektif dan inovatif di Bali pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
3
kelautan dan perikanan, meningkatkan keberlanjutan usahakelautan dan perikanan, serta
memantau pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Hal ini dapat membantu
kita dalam mewujudkan visi SDGS ke-14 yaitu melestarikan dan melestarikan laut salah
satunya sampah plastik.
Adapun hal - hal yang dapat dilaksanakan untuk mencapai target gagasan ini agar
dapat dilaksanakan yaitu :
a) Meninjau lokasi tempat bank sampah sementara untuk mengetahui dan
memetakan permasalahan yang terjadi , kemudian membagi Sumber Daya
Manusia (SDM) menjadi beberapa kelompok yaitu SDM Pengelolaan
Manajemen, SDM Pengelolaan Sampah, SDM Teknisi untuk pengembangan
Viesta Masa
b) Bekerjasama dengan Pemerintah provinsi Bali dan mencari relasi atau investor
untuk bantuan peralatan penunjang pengembangan Viesta Masa
c) Membuat blueprint pengembangan dan pembentukan asosiasi investasi sampah
menjadi biji plastik bersama stakeholder terkait
d) Menerapkan blueprint pengembangan bank sampah yang sudahditerapkan
e) Pemantauan implementasi V i e s t a M A S A sebagai solusi inovatifpenanganan
sampah dan daur ulang plastik.
f) Evaluasi kegiatan.
5. Rencana Kerja
Dalam menyukseskan gagasan ini harus menjalin kerjasama dengan banyak pihak dan
harus mendapat persetujuan dari beberapa oknum yang berpengaruh besar dalam
kegiatan ini. Berikut adalah penjabaran secara menyeluruh mengenai rencana kerja yang
sebelumnya sudah diinformasikan pada cara pencapaian target :
a) Meninjau lokasi Bank sampah untuk mengetahui dan memetakan permasalahan
yang terjadi. Hali ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui secara langsung
bagaimana proses daur ulang sampah plastik dan mengumpulkan data terkait
dampak yang ditimbulkan oleh tidak optimalnya penanganan sampah tersebut.
Setlah melakukan peninajauan dan studi lapangan, barulah kemudian membagi
SDM menjadi beberapa kelompok yaitu SDM Pengelolaan Manajemen, SDM
pengelolaan sampah plastik, SDM Teknisi untuk pengembangan Viesta Masa,
agar nantinya penerapan sistem ini lebih terstruktur dan bisa diorganisasi dengan
baik.
4
b) Berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali dan mencari relasi
atau investor untuk bantuan dalam mendukung Viesta Masa. Salah satu mitra
yang akan menjalin kerjasama adalah asosiasi penanganan sampah plastik
menjadi pelet plastik IPR (Indonesian Plastic Recyclers). Bijih plastik merupakan
bahan pokok dalam produksi barang-barang plastik, seperti produk rumah tangga,
elektronik, otomotif dan produk lainnya yang terbuat dari plastik. Himpunan HKI
memiliki visi yang sama dengan program kami, yaitu berkontribusi pada
kelestarian lingkungan dengan mendukung terciptanya ekonomi sirkular melalui
pengembangan kegiatanpengelolaan daur ulang sampah plastik.
c) Membuat blueprint pengembangan Viesta Masa bersama stakeholder terkait.
Blueprint yang dimaksud adalah perancangan reaktualisasi dari bank sampah
yang akan dibuat. Adapun hal yang perlu dirancang yaitu pembangunan konsep
bank sampah yang baru, merancang sistem cerdas dan inovatif untuk pendaur
ulangan sampah plastik, pemilahan daur ulang plstik menjadi biji plastik.
d) Menerapkan blueprint pengembangan Viesta Masa yang sudah diterapkan yaitu
mengerjakan proyek bersama dengan tim yang sudah ditetapkan sesuai
pembagian yaitu SDM Pengelolaan Manajemen, SDM Pengelolaan Sampah,
SDM Teknisi untuk pengembangan Viesta Masa.
e) Pemantauan implementasi Viesta Masa sebagai solusi inovatif pendaur ulangan
sampah plastik . Pemantauan perkembangan untuk projek akan tetap rutin
dilakukan, agar nantinya tidak ada hambatan saat kegiatan ini sudah berjalan
dengan baik.
f) Evaluasi kegiatan diperlukan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan projek ini.
Jika pada percobaan awal dirasa gagal, penulis dan para pengarah bisa
menjadikannya pembelajaran dan cepat mecari inovasi- inovasi baru untuk
meningkatkan projek ini. Tetapi jika percobaan awalsudah berjalan mulus sesuai
rencana, hal ini juga tetap harus di evaluasikarena kegiatan seperti ini tidak akan
berjalan 100%, jadi penulis dan penyuluh bisa memperhatikan dan mengkaji
ulang kekurangan-kekurangan dari projek ini.
5
6. Informasi Tambahan
Dalam pelaksanaan gagasan ini, dibentuklah struktur organisasi pelaksana gagasan
seperti yang dilihat pada gambar 1 berikut.
Penggagas
Masyarakat
Investor
Dinas LHK
Sumber Dana
Dinas KKP
Pemerintah
6
Untuk mencapai tujuan kegiatan agar sesuai dengan rencana yang disusun, maka penggagas
membuat jadwal kerja mulai dari observasi sampai evaluasi. Jadwal kerja dapat dilihat pada
Tabel 1.
Bulan Ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Observasi
2. Bekerjasama dengan aparat
setempat
3. Pembentukan blueprint
4. Penerapan blueprint
5. Pemantauan
6. Evaluasi
7
7. Visualisasi Gagasan
Untuk lebih memahami isi dari gagasan yang direncanakan, visualisasi gagasan
seperti pada Gambar 3 dibuat sebagai berikut.
Potensi Lingkungan:
Bali dikenal dengan kekayaan HAmbatan
biota laut, keindahan alam, dan
keunikan budayanya Sulitnya mencari investor
Bali sebagai destinasi pariwisata untuk menjamin sistem ini
di Indonesia akanberkembang
Situasi yg membutuhkan penanganan: Sulitnya mencari kerjasama
National Plastic Action Partnership dari pihak-pihak lembaga
dinasdan aparat setempat
(NPAP) merilis setidaknya ada 4,8 juta
ton sampah plastik per tahun di Masyarakat belum paham
Indonesia yang tidak dikelola dengan tentang konsep bank sampah
baik di perairan Indonesia, seperti
dibakar di ruang terbuka (48%), tempat
pembuangan sampah resmi yang belum BAntuan
mendapat manajemen sampah dengan 1.Adanya pihak yang
tepat (13%) dan selebihnya mencemari akan menerapkan sistem
saluran air dan laut (9%). Pengelolaan ini
daur ulang sampah plastik di Indonesia 2.Dukungan dari pemerintah
menjadi keresahan bangsa karena setempat
kurangnya pemutakhiran pada proses
pendaaur ulangan sampah plastik yang
terbilang monoton tanpa solusi inovatif TIndakan
dan menjadi permasalahan yang terus 1. Cek kondisi di lapangan
berulang dari waktu ke waktu. 2. Mengedukasi masyarakat
setempat tentang pentingnya
investasi sampah
3. Mencari investor sebanyak
mungkin untuk mendukung
sistem ini
8
8. Ilustrasi Gagasan
Berdasarkan penjelasan yang telah di jabarkan secara mendetail pada sub diatas,
berikut merupakan ilustrasi dari konsep Viesta Masa.
9
DAFTAR PUSTAKA