Anda di halaman 1dari 24

i

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

CHEMISTRY
EDUCATION FAIR 2022

OCLEAN: MENEKAN AKUMULASI LIMBAH PLASTIK


PENCEMAR BIOTA LAUT DENGAN PEMBERDAYAAN
PSEUDOMONAS AERUGINOSA

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH


TANGGA

Diusulkan Oleh:
Azzam Haroki Yassierli 0048470886
Maulana Sadad Abrar 0053317488
M. Izzat Hikmatiar 3060501783

SMAIT DARUL QURAN


Jl. Raya Puspiptek Jl. Pembangunan Raya, Pabuaran, Kec. Gn. Sindur,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16340
2022
HALAMAN PENGESAHAN
ii

 Judul Karya Tulis : OCLEAN: Menekan Akumulasi Limbah


Plastik Pencemar Biota Laut dengan Pemberdayaan Pseudomonas
aeruginosa
 Nama Ketua Tim : Azzam Haroki Yassierli
 NISN : 0048470886
 Asal Sekolah : SMAIT Darul Quran
 Alamat : Jl. Raya Puspiptek Pembangunan, Cikarang
Rt. 01/Rw. 07 Pabuaran, Gunung Sindur, Bogor.
 No. Telp/HP : 087736124284
 Email : harokiazz@gmail.com
 Jumlah Anggota : 3 Orang
 Anggota Tim : Maulana Sadad Abrar
M. Izzat Hikmatiar
 Guru Pembimbing : Rubiko Ihsan
 NIP :
 No. Telp/Hp :
 Email :

………………,……………2022

Menyetujui,

Guru Pembimbing Ketua Tim

(…………………..) (…………………..)
NIP 0048470886

Kepala Sekolah

(…………………..)
iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA LOMBA KARYA


TULIS ILMIAH CHEMISTRY EDUCATION FAIR 2022

Judul Karya Tulis : OCLEAN: Menekan Akumulasi Limbah Plastik


Pencemar Biota Laut dengan Pemberdayaan
Pseudomonas aeruginosa
Nama Ketua : Azzam Haroki Yassierli
Nama Anggota : 1) Maulana Sadad Abrar
2) M. Izzat Hikmatiar

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis dengan
judul di atas benar merupakan karya orisisnal kami dan belum pernah
dipublikasikan dan/ atau dilombakan di luar kegiatan “Lomba Karya Tulis Ilmiah
Chemistry Education Fair 2022” yang diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa
program studi pendidikan kimia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti
terdapat pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari
kompetisi ini sebagai bentuk pertanggung jawaban kami.

…………..,2022

Menyetujui,

Guru Pembimbing Ketua Tim

(…………………..) (…………………..)

NIP NISN
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “OCLEAN, menekan
akumulasi limbah plastik dengan pemberdayaan pseudomonas aeruginosa
pencemar biota laut”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini tidak
terlepas dari bantuan beberapa pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran,
dan kritik sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
Dengan adanya karya tulis ini, penulis berharap agar masyarakat lebih
peka terhadap isu limbah plastik, terutama pada biota perairan dan bisa ikut
berkontribusi dalam penanggulangannya.
Penulis pun menyadari ada kekurangan pada karya tulis ilmiah ini. Oleh
karena itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya tulis
ilmiah ini. Penulis juga berharap agar karya ilmiah ini dapat memberi manfaat
bagi para pembaca.
v

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA LOMBA KARYA TULIS
ILMIAH CHEMISTRY EDUCATION FAIR 2022..........................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................v
RINGKASAN...................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................5
A. Landasan Teori......................................................................................................5
1. Plastik.................................................................................................................5
2. Polimer...............................................................................................................6
3. Biodegradasi.......................................................................................................6
4. Pseudomonas......................................................................................................8
5. Penelitian yang relevan....................................................................................10
BAB III METODE...........................................................................................................12
A. Metode penulisan....................................................................................................12
B. Metode peneletian....................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................13
A. Konsep Alat OCLEAN...........................................................................................13
B. Kefektifan Bakteri Pseudomonas aeruginosa dalam Penguraian Polipropilena
14
C. Kefektifan dan Efisiensi OCLEAN dalam Mengurangi Limbah Plastik
Pencemar Biota Laut...................................................................................................15
BAB V PENUTUP...........................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................................16
vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sampah plastik yang memasuki lautan tahun 2019


Jenna R. Jambeck et. al. (2019)
Gambar 2 Reaksi pembentukan polimer
vii

RINGKASAN

Penggunaan plastik yang semakin meningkat akan menghasilkan limbah


plastik yang tinggi pula. Padahal, durasi waktu terurainya memakan waktu yang
lebih lama dibandingkan dengan waktu produksinya. Limbah plastik yang
melebihi ambang batas kapasitas penampungan akhir sampah di darat akan
terakumulasi di perairan dan mencemari biota laut. Berbagai upaya telah
dilancarkan untuk bisa mengatasi masalah ini. Namun, belum ada upaya yang
terbukti mampu mengatasi masalah ini. Kami melakukan penilitian yang
bertujuan untuk menguraikan limbah plastik di perairan secara real-time dengan
alat bernama OCLEAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data secara
triangulasi. OCLEAN merupakan inovasi yang memungkinkan pemanfaatan
bakteri Pseudomonas aeruginosa yang terbukti efektif terhadap penguraian
polipropilena (plastik) dan juga lebih ramah lingkungan dengan pemberdayaan
tenaga surya dan garam air laut. Hal-hal tersebut memungkinkan OCLEAN untuk
bisa bekerja dengan efisien. Dengan konsep ini OCLEAN diharapkan dapat
menjadi solusi bagi masalah limbah plastik pada biota laut.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Secara umum, plastik merupakan bahan yang aman dan nyaman untuk
digunakan karena bahannya yang ringan dan ideal. Karena itu, manusia semakin
bergantung pada plastik dalam setiap keperluannya, mulai dari pembungkus
makanan hingga bahan furnitur. Sampah plastik yang terus meningkat jumlahnya
menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya tak lain sifat plastik yang
tidak dapat diuraikan dalam tanah. Hal ini dikarenakan plastik yang beredar
merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi, sehingga perlu waktu
berpuluh-puluh tahun dalam tanah untuk menguraikan limbah-limbah dari bahan
plastik tersebut.

Banyak metode yang telah dilakukan untuk menanggulangi


limbah/sampah plastik. Mulai dari pembakaran/insinerasi di udara terbuka,
dimana metode ini sangat berbahaya karena menimbukan pencemaran udara.
Selanjutnya metode reuse dan recycle yang saat ini masih memerlukan biaya yang
besar untuk pemrosesannya. Produsen pun harus memilah dengan teliti bahan
yang sekiranya baik untuk dilakukan reuse dan recycle, sehingga hal ini
membutuhkan waktu yang lama.

Akan tetapi, penguraian plastik yang relatif lama menyebabkan limbahnya


menumpuk. Sebanyak 400 juta ton plastik dihasilkan dunia per tahunnya untuk
berbagai keperluan, termasuk juga sebagai bahan pembungkus karena sifatnya
ringan dan fungsional. Demikian dikutip dari laporan Forum Ekonomi Dunia
(World Economic Forum) berjudul White Paper on Plastics Circular Economy
and Global Trade terbitan Juli 2020. Sebagian besar plastik tersebut pun berakhir
sebagai sampah dan berpotensi merusak lingkungan termasuk di perairan. Forum
Ekonomi Dunia pun memperkuatnya dengan mengatakan, ada sekitar 150 juta ton
sampah plastik berada di perairan dunia. Pertumbuhannya pun tak kalah hebat,
mencapai 8 juta ton per tahunnya. Konferensi Laut PBB di markas New York,
Amerika Serikat pada 2017 menyebut limbah plastik di lautan telah membunuh 1

1
juta burung laut, 100 ribu mamalia laut, kura-kura laut, dan ikan-ikan dalam
jumlah besar setiap tahun.(Anton setiawan, 2021).

Gambar 1. Akumulasi Sampah Plastik yang Memasuki Lautan Tahun 2019

Data tersebut menunjukkan jumlah limbah plastik dari negara-negara


penyumbang limbah plastik terbesar yang memasuki perairan. Dapat disimpulkan
bahwa plastik merupakan suatu bahan yang dapat dengan mudah dibentuk tetapi
susah untuk diuraikan kembali melalui proses alami. Akibatnya, sampah plastik
ini akan terus menggunung bahkan memasuki perairan. Belum lagi penumpukan
yang melewati ambang batas kapasitas penampungan sampah terakhir akan jatuh
ke sungai yang mana akan mengalir hingga ke laut. Laut semakin tercemar dan
akan semakin banyak dampak buruk yang terjadi.

Peraturan Presiden RI nomor 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah


Laut. Di dalam peraturan tersebut, terdapat rencana aksi nasional (RAN)
penanganan sampah plastik di laut pada 2018-2025. Targetnya, sampah plastik di
laut tereduksi hingga 70 persen pada 2025. Salah satu upayanya adalah dengan,
mengaktifkan Kemitraan Aksi Plastik Nasional (National Plastic Action
Partnership/NPAP). Kemitraan tersebut menegaskan bahwa Indonesia
berkomitmen untuk mengurangi produksi sampah plastik. (Anton setiawan, 2021)

2
Akan tetapi, upaya tersebut masih belum terbukti keefektifannya.
Disamping itu, upaya tersebut hanya diperutukkan untuk mencegah penambahan
sampah plastik. Lalu bagaimana dengan sampah yang sudah menggunung di
perairan terlebih dahulu. Hal ini sejalan dengan prinsip kimia hijau, untuk
mencegah limbah dan mengurangi penggunaan dan pembentukan senyawa yang
berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah


sebagai berikut:

1. Apakah bakteri Pseudomonas aeruginosa efektif mengurai plastik


polipropilena dalam waktu yang lebih singkat
2. Apakah alat ini bisa menjadi solusi bagi limbah plastik di perairan

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut ini adalah tujuan dari


penelitian yang akan dilakukan:

1. Untuk meninjau keefektifan penguraian oleh bakteri Pseudomonas


aeruginosa terhadap plastik polipropilena
2. Untuk meninjau kegunaan alat dalam mengurangi sampah di perairan

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Plastik

Plastik adalah jenis makromolekul yang dibentuk dengan proses


polimerisasi yaitu penggabungan beberapa molekul sederhana (monomer) melalui
proses kimia menjadi molekul besar yang disebut dengan polimer (Surono dan
Ismanto, 2016). Plastik merupakan senyawa sintesis dari minyak bumi (terutama
hidrokabon rantai pendek) yang dibuat dengan reaksi polimerisasi molekul-
molekul kecil (monomer) yang sama, sehingga membentuk rantai panjang dan
kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur pembentukannya.

Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua golongan,


yaitu: plastik thermoplast dan plastik thermoset. Plastik thermoplast adalah plastik
yang dapat dicetak berulang-ulang dengan adanya panas. Yang termasuk plastik
thermoplast antara lain: PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT, polyacetal
(POM), PC, dan lainnya. Sedangkan plastik thermoset adalah plastik yang apabila
telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun
polimernya berbentuk jaringan tiga dimensi. Yang termasuk plastik thermoset
adalah: PU (Poly Urethene), UF (Urea Formaldehyde), MF (Melanine
Formaldehyde), polyester, epoxy, dan lainnya.

2. Polimer

Gambar 2. Reaksi Pembentukan Polimer

4
Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang
tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang.
Plastik pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk
material yang disebut polimer . Di antara jenis plastik yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah polipropilena yang biasa digunakan sebagai wadah
pengemasan untuk makanan atau pun furniture. Secara umum, polipropilena
adalah suatu makromolekul thermoplastic (dapat dilelehkan) rantai jenuh yang
terdiri dari propilena sebagai gugus berulang.

3. Biodegradasi

Biodegradasi adalah proses penguraian zat organik oleh mikroorganisme


(terutama bakteri aerob) menjadi zat yang lebih sederhana seperti karbon dioksida,
air dan amonia.Biodegradasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis substrat,
sumber nitrogen, pH, suhu serta kelembaban yang disesuaikan dengan jenis
mikroorganisme yang digunakan.Berikut ini merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi biodegradasi antara lain:

a. Substrat

Ukuran dan komponen senyawa yang menyusun substrat merupakan salah


satu faktor yang mempengaruhi degradasi. Degradasi akan berlangsung lebih
cepat bila ukuran subtrat lebih kecil dan senyawa penyusunnya lebih sederhana.
Sebaliknya, jika ukuran substrat lebih besar dan senyawa penyusunnya lebih
kompleks dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendegradasinya. (Atik
Sriningsih dan Maya Shovitri, 2015)

b. Sumber Nitrogen

Bahan yang banyak digunakan sebagai sumber nitrogen adalah ammonium


nitrat, ammonium sulfat, dan urea. Jika ezim ekstraseluler yang dihasilkan oleh
fungi banyak, maka degradasi akan berlangsung lebih cepat. Sebaliknya, jika
enzim ekstraseluler yang dihasilkan oleh fungi sedikit, maka degradasi akan
berlangsung lebih lama. (Atik Sriningsih dan Maya Shovitri, 2015)

5
c. PH

Dalam proses degradasi, pH merupakan faktor yang sangat penting karena


enzim-enzim tertentu hanya akan mengurai suatu substrat sesuai dengan
aktivitasnya pada pH tertentu. Jika pH sesuai dengan aktivitas enzim, maka kerja
enzim ekstraseluler untuk mendegradasi substrat akan optimal. (Atik Sriningsih
dan Maya Shovitri, 2015)

d. Suhu

Peningkatan suhu menyebabkan energi kinetik pada molekul substrat dan


enzim meningkat, sehingga degradasi juga meningkat. Namun suhu yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan rusaknya enzim yang disebut denaturasi, sedangkan
suhu yang terlalu rendah dapat menghambat kerja enzim. Biodegradasi tidak dapat
berjalan dengan baik jika kerja enzim terhambat atau struktur dari enzim tersebut
rusak. (Atik Sriningsih dan Maya Shovitri, 2015)

e. Kelembaban

Rendahnya kelembaban dapat menyebabkan berkurangnya kelarutan


nutrient di dalam substrat. Sedangkan tingginya kelembaban dapat menyebabkan
berkurangnya enzim yang dihasilkan. Proses biodegradasi akan berlangsung lebih
lama jika jumlah enzim berkurang. (Atik Sriningsih dan Maya Shovitri, 2015)

4. Pseudomonas

Salah satu jenis bakteri yang banyak diteliti dan memiliki kemampuan
mendegradasi plastik adalah Pseudomonas aeruginosa. Bakteri tersebut secara
umum tidak memiliki enzim hidrolitik yang penting dalam mendegradasi polimer
menjadi monomer namun bakteri ini memiliki system inducible operon yang
mampu menghasilkan enzim tertentu dalam proses metabolisme sumber karbon
yang tidak biasa digunakan. Oleh karena itu bakteri ini memiliki peran penting
dalam proses biodegradasi berbagai macam polimer antara lain senyawa
xenobiotic dan pestisida.

6
Bakteri tersebut dikombinasikan dengan enzim selulase agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam mengurai limbah plastik sehingga dapat
menghasilkan produk akhir yang baik. Proses pencampuran bakteri Pseudomonas
aeruginosa dengan enzim selulase dilakukan karena mikroorganisme hanya dapat
menempel pada permukaan polimer yang bersifat hidrofilik. Karena polipropilena
dan polietilen hanya memiliki rumus molekul kelompok CH2, maka
permukaannya bersifat hidrofobik. Sehingga bakteri Pseudomonas aeruginosa
harus dicampurkan terlebih dahulu dengan enzim selulase agar dapat menempel
pada permukaan polimer. (Soedarto,2015)

a. Klasifikasi

Berikut ini adalah klasifikasi bakteri pseudomonas aeruginosa,

kingdom : Bacteria

filum : Proteobacteria

kelas : Gamma Proteobacteria

ordo : Pseudomonadales

famili : Pseudomonadaceae

genus : Pseudomonas

spesies : Pseudomonas aeruginosa

(Soedarto, 2015)

b. Deskripsi

Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri yang bersifat invasif dan


toksigenik. Bakteri ini menyebabkan infeksi pada manusia. dengan penurunan
imunitas dan merupakan patogen nosokomial.(Soedarto, 2015)

c. Morfologi dan sifat

Pseudomonas aeruginosa termasuk ke dalam jenis bakteri Gram negatif,


berbentuk seperti batang dan terlihat sebagai bentuk tunggal, berpasangan dan
terkadang berada dalam rantai pendek, berukuran lebar 0,5-0,8 mikron dan

7
memiliki ukuran panjang 1,5- 3,0 mikron, tidak memiliki spora, bersifat oksidase
positif, bergerak aktif dengan satu flagel kutub (single polar flagellum), dapat
tumbuh pada suhu 37-42°C dan bila dibiakkan pada medium blood agar akan
menunjukkan hemolisis beta. Pseudomonas aeruginosa bersifat anaerobik
fakultatif atau aerobik karena dapat menggunakan Arginin dan Nitrat (NO3)
sebagai penerima elektron pernapasannya (respiratory electron acceptor)
(Soedarto, 2015).

d. Pertumbuhan dan pembiakan

Pseudomonas aeruginosa dapat tumbuh dengan cepat pada berbagai jenis


media pengembangbiakan, terkadang memproduksi bau manis seperti anggur dan
tidak meragikan laktosa. Medium paling sederhana untuk pertumbuhannya yang
terdiri dari amonium sulfat (sumber nitrogen) dan asam asetat (sumber karbon)
dapat digunakan pada penelitian tingkat laboratorium (Todar, 2012). Koloni yang
jernih terbentuk pada medium Mac Conkey. Pseudomonas aeruginosa
menghasilkan pigmen khas yang dikenal dengan sebutan pyocyanin (biru-hijau)
yang larut dalam agar dan didistribusikan ke dalam media perbenihan. Namun,
tidak semua Pseudomonas aeruginosa menghasilkan pyocyanin, beberapa
menghasilkan pigmen lain yang bernama pyoverdine (kuning hijau dan
berfluoresensi) dan pyorubin (merah-coklat) (Soedarto, 2015). Hal yang
membedakan Pseudomonas aeruginosa dari spesies Pseudomonas lain pada
kelompok fluorescens adalah karena Pseudomonas aeruginosa dapat tumbuh
dengan baik pada suhu 42°C (Brooks dkk, 2005).

5. Penelitian yang relevan

Terdapat beberapa penelitian tentang mesin pembersih sampah di laut


dengan spesifikasi dan tujuan yang berbeda. Berikut adalah beberapa penelitian
sebelumnya mengenai mesin tersebut:

a. Seabin
Seabin merupakan tempat sampah laut yang dirancang oleh Andrew
Turton dan Pete Ceglinski. Dilansir dari seabinproject, cara kerja alat ini sangatlah
sederhana. Sebuah ember yang dihubungkan dengan pompa air diletakkan di dasar

8
dermaga untuk kemudian akan menghisap sampah yang mengambang di laut ke
dalam kantong jala yang dapat dilepas. Di dalam Seabin juga terdapat sistem
pemisah air dan minyak yang sifatnya opsional di dalam pompa.

b. The Ocean Cleanup


Melalui penelitian yang dilakukan selama setahun, sebuah organisasi
bernama The Ocean Cleanup yang didirikan oleh seorang remaja 19 tahun, Boyan
Slat merilis sebuah laporan yang menyatakan bahwa metode pembersihan sampah
di laut yang mereka temukan sangat bisa diimplementasikan dalam skala yang
lebih besar. Melalui laman theoceancleanup dijelaskan, metode dari alat ini adalah
dengan memanfaatkan arus alami laut dan angin yang secara pasif menggiring
sampah ke lokasi penampungan. Kemudian, sebuah pembatas terapung
digunakan untuk menangkap dan mengumpulkan sampah yang ada di lautan
untuk kemudian sampah tersebut akan disedot ke dalam lubang yang ada di siku-
siku mesin dan masuk ke dalam tempat wadah penampungan sampah yang
terdapat di dalam mesin tersebut.

c. Waste Shark
Waste Shark merupakan drone akuatik otonom yang mampu
mengumpulkan sampah plastik di perairan laut. Alat yang dirancang oleh
beberapa ilmuwan Belanda dalam naungan perusahaan Ran Marine ini mampu
mengumpulkan sampah sebanyak 500 kg dalam sehari.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hanya berfokus pada


pengumpulan sampah plastik di lautan, penelitian yang penyusun rancang adalah
mesin pembersih sampah di lautan dengan dilengkapi berbagai perangkat guna
meningkatkan kinerja sistem yang tak hanya mampu untuk menyedot sampah di
lautan, namun juga mampu untuk menguraikan sampah plastik yang mengandung
kandungan polipropilena menjadi senyawa yang tidak berbahaya.

9
BAB III
METODE

A. Metode penulisan
Metode penulisan yang digunakan pada karya tulis ini adalah tinjauan
pustaka ,dengan mencari , membaca laporan laporan penelitian yang mendukung
teori-teori yang dikemukakan.

B. Metode peneletian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, maupun perilaku objek yang
diamati. Dan juga , jenis metode penelitian kualitatif menggunakan teknik
pengumpulan data secara triangulasi atau gabungan. Triangulasi adalah proses
pengumpulan data dari berbagai sumber dan sudut pandang yang berbeda dengan
cara meminimalisir sebanyak mungkin kesalahan yang terjadi (Mudjia Rahardjo,
2010) dan menyatukan perbedaan pada data yang diperoleh pada saat
pengumpulan data agar didapat kesimpulan yang tepat dan mendalam sehingga
diperoleh kebenaran yang sangat akurat jika dilihat dari berbagai sudut pandang
yang ada.

Alasan penggunaan kedua metode ini adalah karena dapat memperoleh


sudut pandang yang lebih luas mengenai topik yang dipilih dan juga dapat
menggambarkan pandangan realistis terhadap dunia sosial, yang mana hal ini
tidak dapat diukur secara numerik.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Konsep Alat OCLEAN


Limbah plastik akan memberi dampak yang besar bagi seluruh komponen
alam biotik & abiotik apabila isu ini tidak ditindaklanjuti dengan baik. Penanganan
yang diperlukan adalah dengan memanfaatkan teknologi yang mampu membantu
suatu proses alam dengan efektif. Proses alam yang dimaksud adalah penguraian
limbah plastik dengan bakteri, khususnya bakteri Pseudomonas aeruginosa. Maka
dibutuhkanlah sebuah alat yang mampu menangani problematika limbah plastik
dengan pemberdayaan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Diperlukan pula
pengujian lapangan untuk membuktikan keefektifan dan keefesienan alat dalam
menyelesaikan masalah.

Kami menghadirkan OCLEAN sebagai solusi untuk memecahkan masalah


limbah plastik yang terdapat pada biota laut, apalagi jumlah limbah plastik yang
meningkat pada masa pandemi COVID-19. Dengan tenaga surya, OCLEAN
bekerja menguraikan limbah plastik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan
tidak berbahaya. OCLEAN mengapung di atas permukaan air dan menjelajahi
daerah yang rawan terdapat penumpukan limbah plastik. Dengan menggunakan
baterai isi ulang yang diberdayai oleh sinar matahari. Untuk mengisi ulang energi
baterai alat ini juga dilengkapi dengan panel surya. Sinar matahari akan
merangsang elektron untuk bergerak melalui sel-sel surya yang terpasang di panel
surya. Panel surya yang dipasang telah dilengkapi dengan teknologi yang tahan
terhadap air, sehingga panel surya akan aman bersentuhan langsung dengan air laut.
Lebih dari itu, garam yang terkandung dalam air laut, NaCl, dapat meningkatkan arus
listrik panel surya (Afria Yolanda, 2020). Dengan memberdayakan sinar matahari dan
garam air laut, energi listrik yang dihasilkan tidak akan ada habisnya, sehingga alat ini
lebih efisien dalam penggunaan energi dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.

11
B. Kefektifan Bakteri Pseudomonas aeruginosa dalam Penguraian Polipropilena

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa


bakteri Pseudomonas aeruginosa terbukti efektif dan efisien pada penguraian
terhadap kandungan polipropilen yang ada pada plastik. Karena Pseudomonas sp
merupakan jenis bakteri hidrokarbonoklastik, yaitu jenis bakteri yang
membutuhkan unsur karbon untuk keberlangsungan hidupnya. Bakteri ini tidak
hanya dapat mendegradasikan polipropilena saja, akan tetapi bakteri ini juga dapat
mendegradasi berbagai senyawa hidrokarbon lainnya dengan persentase
keberhasilan yang berbeda-beda. Degradasi mikroba plastik disebabkan oleh
aktivitas enzimatik yang mengarah ke pemutusan rantai polimer menjadi oligomer
dan monomer, setelah itu dimetabolisme lebih lanjut oleh sel mikroba.
Metabolisme aerobik menghasilkan karbon dioksida dan air (Starnecker,A;
Menner 1996).

Bakteri Pseudomonas aeruginosa bekerja dengan cara memanfaatkan


kandungan karbon pada polipropilena yang memiliki rumus kimia CnH2n sebagai
sumber nutrisi untuk pertumbuhannya. Dalam degradasi primer, rantai utama dari
ikatan karbon terputus, mengarah pada pembentukan fragmen dengan berat
molekul yang lebih rendah (oligomer), dimer, atau monomer. atau
memasukkannya ke dalam biomolekul. Proses biodegradasi yang terjadi
menyebabkan limbah plastik menjadi rapuh dan pecah menjadi bagian yang lebih
kecil, hingga rantai polimer pada limbah plastik memiliki berat molekul yang
cukup rendah untuk dimetabolisme oleh bakteri ini (Arutchelvi dkk., 2007).

C. Kefektifan dan Efisiensi OCLEAN dalam Mengurangi Limbah Plastik


Pencemar Biota Laut

Merujuk pada pemaparan sebelumnya mengenai OCLEAN, alat ini dapat


dikatakan efektif dalam mengurangi limbah plastik pada biota laut. Dengan
konsep yang telah dipaparkan sebelumnya, OCLEAN mampu mengarungi lautan
dalam durasi waktu 2 tahun tanpa pergantian baterai sehingga hanya perlu
diprogram dan diawasi melalui monitor. Dengan adanya pemberdayaan tenaga
matahari, menjadikan OCLEAN sebagai alat yang ramah lingkungan dan tidak
menyebabkan polusi terhadap udara maupun perairan. Hasil dari penguraian yang

12
dilakukan OCLEAN berupa potongan plastik monomer yang tidak
membahayakan biota laut, sehingga tidak ada lagi limbah plastik yang mencemari
biota laut.

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dari peneletian dan pembahasan, diperoleh


kesimpulan sebagai berikut :

1. Limbah plastik semakin meningkat dengan drastis pada biota perairan


2. Limbah plastik yang meningkat dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kehidupan biota laut
3. Bakteri Pseudomonas aeruginosa terbukti efektif dalam proses penguraian
limbah plastik berbahan polimer
4. OCLEAN merupakan alat yang efektif, dan ramah lingkungan bertenaga
surya yang mampu mengatasi permasalahan limbah plastik pada biota laut.
B. Saran

Berdasarkan hasil kajian, masih terdapat beberapa kekurangan pada


OCLEAN. Diantaranya, penggunaan sinar matahari sebagai sumber energi
tentunya sangat bergantung kepada keadaan cuaca sehingga apabila cuaca tidak
mendukung akan sulit mendapatkan sumber energi. Terlebih garam air laut hanya
bisa membantu meningkatkan arus dari cahaya matahari, tidak dapat membentuk
listrik dengan dirinya sendiri. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai sumber
energi alternatif lainnya bagi OCLEAN yang akan beroperasi sendiri mengarungi
lautan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://indonesia.go.id/kategori/budaya/2539/selamatkan-laut-dari-sampah-
plastik

Surono, U. B. dan Ismanto. 2016. Pengolahan Sampah Plastik Jenis PP, PET dan
PE Menjadi Bahan Bakar Minyak dan Karakteristiknya. Jurnal Mekanika Dan
Sistem Termal, 1(1), pp. 32–37

Atik Sriningsih dan Maya Shovitri. 2015. Potensi Isolat Bakteri Pseudomonas
sebagai Pendegradasi Plastik Jurnal Sains Dan Seni Its Vol. 4.

Soedarto. 2015. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: CV Sagung Seto.

Dwi Apriani. 2018. Identifikasi Pseudomonas sp. Pada Penderita Ulkus


Diabetikum Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.

Raharjo, M. (2010) Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif [Online]. Terdapat


pada:https://www.uin-malang.ac.id/r/101001/triangulasi-dalam-penelitian-
kualitatif.html (Diakses: 24 Februari 2022)

Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari, Diah Kusumawaty.
Review: Potensi Bakteri Dari Saluran Pencernaan Ikan Sidat (Anguilla sp.)
Sebagai Pendegradasi Sampah Plastik. Jurnal Indobiosains. Vol. 3 No. 2 Edisi
Agustus 2021.

Afria Yolanda, Rahadian Zainul, 2020, Efek Konsentrasi Larutan NaCl Terhadap
Kemampuan Fotoreaktor Heksagonal Berbasis Plat CuO/Al, Chemistry Journal of
Universitas Negeri Padang, vol. 9, hal 18.

15
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama ketua : Azzam Haroki Yassierli


Tempat, tanggal lahir : Virginia, 21-11-2004
Pengalaman organisasi : Anggota divisi media publikasi Organisasi Santri Darul
Quran
Karya ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih ; -

Nama anggota 1 : Maulana Sadad Abrar


Tempat, tanggal lahir : Depok, 21-08-2005
Pengalaman organisasi : Ketua divisi bahasa Organisasi Santri Darul Quran
Karya ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih ; -

Nama anggota 2 : Muhammad Izzat Hikmatiar


Tempat, tanggal lahir : Tanggerang, 26-12-2003
Pengalaman organisasi : Anggota divisi humas Organisasi Santri Darul Quran
Karya ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih ; -
WAWANCARA

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah Bapak/Ibu turut menggunakan plastik dalam
keseharian? Jika iya, bagaimana pendapat Bapak/Ibu
terkait penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari?
2 Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang limbah plastik
yang terus menumpuk?
3 Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang keefektifan
penanganan limbah plastik yang sudah ada ?
4 Menilik bahaya limbah plastik, menurut Bapak/Ibu,
dengan apa sekiranya plastik ini bisa digantikan dalam
penggunaanya?
5 Apakah OCLEAN bisa menjadi solusi sesuai pandangan
Bapak/Ibu pada permasalahan ini?

Anda mungkin juga menyukai