RAMA MIRZA
P07133321004
PROPOSAL SKRIPSI
“Kemampuan Tanaman Air Hydrilia Dalam Menurunkan Kadar Total
Suspended Solid Pada Limbah Cair Di Industri Tahu Tuksono Sentolo
Kabupaten Kulon Progo”
Disusun Oleh :
RAMA MIRZA
NIM :P07133321004
Menyetujui,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
……………………… ………………………………..
NIP………………………………. NIP. ………………………….
PROPOSAL SKRIPSI
“Kemampuan Tanaman Air Hydrilia Dalam Menurunkan Kadar Total
Suspended Solid Pada Limbah Cair Di Industri Tahu Tuksono Sentolo
Kabupaten Kulon Progo”
Disusun Oleh :
RAMA MIRZA
NIM :P07133321004
Ketua,
………………. (…………………………….......…..)
NIP. ………………………..
Anggota,
………………………….. (…………………………….......…..)
NIP. ……………………….
Anggota,
……………………………… (…………………………….......…..)
NIP…………………………….
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari kata sempurna. Maka kritik dan saran yang membangun dari pembaca
senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan proposal karya tulis ilmiah ini.
Yogyakarta, Agustus2021
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Tabel 1. 27
Tabel 2. 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Konsep 16
Gambar 2. Dokumentasi Lokasi Penelitian 33
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Anggaran Penelitian 31
Lampiran 2. Jadwal Penelitian 32
Lampiran 3. Dokumentasi Lokasi Penelitian 33
Lampiran 4. Lembar 34
Lampiran 5. Lembar Hasil Observasi 38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
Industri tahu pada umumnya adalah usaha rumah tangga, dan air limbah
dalam perairan terdekat. Jumlah industri tahu di Indonesia mencapai 84.000 unit
usaha, dengan kapasitas produksi lebih dari 2,56 juta ton per tahun. Air limbah
yang dibuang ke lingkungan sekitar 20 juta meter kubik per tahun (Darsono,
2007).
Proses pengolaan tahu dapat mengasilkan dua jenis limbah yaitu limbah
padat dan limbah car. Limbah padat berupa ampas tahu telh dapat ditanggulang
Sdeangka limbah cair pada proses produksi tau berasal dari kedelai, perendaman,
perebusan, penyaringan, pengepresan dan pencetakan tau serta pencucian alat dan
Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah, Kadar TSS air limbah dari kegiatan
terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia dan hayati yang akan
menciptakan media untuk tumbuhnya kuman penyakit atau kuman lainnya baik
yang merugikan pada produk tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan
air limbah ini akan berubah warnanya menjadi cokelat kehitaman dan akan
kekeruhan air.
pada umumnya, proses pengolahan tahu pada industri tahu menghasilkan limbah
padat dan limbah cair. Kendati demikian, berdasarkan observasi yang telah
. Kandungan nitrogen serta unsur hara lain pada konsentrasi tinggi di dalam
air akan mempercepat pertumbuhan tumbuhan air. Kondisi demikian lambat laun
dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari 2022 dengan melakukan observasi
pengolahan limbah secara baik dengan langsung mengalirkan air limbah ke badan
air sungai progo sehingga akan menimbulkan dampak pencemaran air di sungai
progo.
Dalam Menurunkan Kadar Total Suspended Solid TSS Pada Limbah Cair Pabrik
B. Rumusan Masalah
Total Suspended Solid pada Limbah Cair di Industri Tahu Tuksono Kabupaten
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kadar TSS pada Limbah Cair Pabrik Tahu di Industri Tahu Tuksono
D. Ruang Lingkup
kadar Total Suspended Solid (TSS) dalam limbah cair di Industri tahu
3. Bagi Peneliti
F. Keaslian Penelitian
yaitu :
A. Dasar Teori
dihasilkan sangat tinggi. Limbah cair tahu mengandung polutan organik yang
Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi. TSS yang tinggi menghalangi
terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia dan hayati yang akan
lainnya baik yang merugikan pada produk tahu sendiri ataupun tubuh
manusia. Bila dibiarkan air limbah ini akan berubah warnanya menjadi
Nomor 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah, kadar TSS air limbah
air limbah (IPAL) yang berjalan kurang efektif, karena mahalnya biaya
berada pada limbah adalah senyawa yang dapat diuraikan secara sempurna
limbah cair pabrik tahu mengandung banyak buangan organik, maka alternatif
et al. 2010).
(Artiyani 2014). Penggunaan tanaman air dalam proses bioremediasi ini biasa
dikenal dengan istilah fitoremediasi. Fitoremediasi adalah pencucian polutan
berbahaya sama sekali bahkan menjadi bahan yang berguna secara ekonomi.
lain jenis tanaman, faktor cuaca/iklim, suhu, dan pH (Siregar dan Anwar
tanaman air untuk menyaring bahan-bahan yang larut dalam air limbah
potensial untuk dijadikan bagian dari usaha pengolahan air limbah. Reed et al.
penyerapan oleh akar dan batang tanaman air, proses pertukaran dan
penyerapan ion. Selain itu tanaman air juga berperan dalam menstabilkan
cahaya matahari dan mampu bersaing dengan tumbuhan lainnya serta mampu
juga menggunakan nutrisi secara efisien. Jaringan hydrilla terdiri dari 90% air,
oleh karena itu tumbuhan ini dapat berkembang biak sekalipun dengan
persediaan nutrisi esensial yang terbatas seperti karbon, nitrogen, dan fospor.
Hydrilla mampu tumbuh dibawah kondisi range kimia yang sangat lebar. Hal
ini pada umumnya ditemukan pada danau yang rendah nutrisi hingga yang
tinggi nutrisi. Tumbuhan ini juga dapat bertahan hidup pada salinitas 7% pada
air laut dan dapat juga bertahan pada range pH yang lebar. Hydrilla dapat
beradaptasi dengan level sinar matahari yang sangat rendah untuk fotosintesis,
hal ini berarti hydrilla dapat melakukan fotosintesis lebih awal pada pagi hari
mampu menurunkan kadar kekeruhan sebesar 78,24% dan kadar COD sebesar
43,36% dengan waktu kontak 48 jam. Penelitian yang dilakukan oleh Artiyani
(2014) menggunakan tanaman Hydrilla verticillata mampu menurunkan
konsentrasi N-Total sebesar 72,76% dan P-Total air limbah pabrik tahu
B. Kerangka Konsep
Limbah Cair
Perlakuan Menggunakan
Tanaman Hydrillia
Hasil Penelitian :
1. Memenuhi Syarat
2. Tidak Memenuhi
Syarat
E1 X1 O1
E2 X2 O2
E3 X3 O3
E4 O4
KE : Kelompok Experiment
KK : Kelompok kontrol
E : Sebelum perlakuan
O : Sesudah Perlakuan
X1 : Waktu 48 Jam
X2 : Waktu 96 Jam
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari limbah cair yang dimbil dari populasi
1. Waktu Peneitian
2. Tempat Penelitian
Tidak
memenuhi
Syarat > 200
mg/L
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah dengan cara pengambilan sampel sesaat yitu
F. Instrumen Penelitian
Tanaman hydrilla ditanam pada kontainer yang berisi air bersih (air
kran) selama satu minggu. Setelah dilakukan aklimatisasi selanjutnya air limbah
tahu diencerkan dengan air bersih (air kran) yang digunakan pada proses
aklimatisasi dengan konsentrasi 25% (satu liter air limbah tahu diencerkan
dengan tiga liter air bersih hasil aklimatisasi). Kadar TSS awal (sebelum
dikontakkan dengan tanaman air hydrilla adalah 291 mg/L), kadar TSS setelah
dengan tanaman hydrilla. Karakteristik awal air limbah pabrik tahu meliputi
kadar TSS adalah 73,55 mg/L, nilai pH sebesar 5,95 dan suhu sebesar 26,9oC.
G. Prosedur Penelitian
a. Mengisi kontainer dengan air limbah pabrik tahu yang sudah diencerkan
liter untuk dikontakkan dengan tanaman air Hydrilla. Air limbah yang
hari, 4 hari dan 6 hari, serta kontrol yang dibuat dengan cara
mengencerkan air limbah pabrik tahu (air baku) tanpa ditanami tanaman
air Hydrilla.
c. Memeriksa kadar TSS, pH dan temperatur sampel air limbah pabrik tahu
Hydrilla,
d. Memeriksa kadar TSS, pH dan temperatur sampel air limbah pabrik tahu
H. Analisis Data
Data hasil pengukuran dan pemeriksaan selanjutnya diolah dan dianalisis
univariat untuk melihat rata-rata kadar TSS sebelum dan sesudah kontak
dengan tanaman air, serta persentase penurunan kadar TSS setelah kontak
menggunakan Anova.
DAFTAR PUSTAKA
Hikmah, S.F. et al. (2019) ‘Teknologi Pengolahan Limbah Industri Tahu sebagai
Upaya Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan Gambiran
Kabupaten Banyuwangi’, Jurnal Istiqro, 5(1), p. 53. doi:10.30739/istiqro.v5i1.342.