Disusun Oleh :
BOGOR
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Rancangan Alat Filtrasi Fitoremediasi Sederhana Pada Air Limbah Industri
Tercemar
Oleh : Nabil Taufiqurrahman (Kurma)
Disetujui oleh
Mengetahui
i
DAFTAR ISI
ii
1.6 Perhitungan Rancangan Reaktor Sederhana ..................................................... 10
BAB V .............................................................................................................................. 13
KESIMPULAN ................................................................................................................. 13
BAB VI ............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini saya buat sebagai syarat kelulusan program transisi, dengan
judul “Rancangan Alat Filtrasi Fitoremediasi Sederhana Pada Air Limbah Industri
Tercemar”
Nabil Taufiqurrahman
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
86,2%, kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) sebesar 86,7%, dan kadar
TSS sebesar 63,2% pada limbah cair. Tanaman eceng gondok (Eichhornia sp.)
mampu menurunkan kadar COD sebesar 97,50%, BOD 97,50% dan kekeruhan
96,15% pada limbah cair kopi (Rukmawati, 2015). Ketiga tanaman tersebut
mudah ditemukan dan dikembangbiakan sehingga sangat cocok jika dijadikan
alternatif sebagai tanaman fitoremediasi.
2
4. Apa keunggulan utama yang didapatkan dalam pemanfaatan eceng
gondok sebagai tanaman fotoremediasi?
5. Bagaimana cara kerja kulit dan biji salak bisa membantu proses filtrasi
air limbah tercemar?
6. Berapa volume air limbah yang dapat ditampung oleh rancangan alat
filtrasi fitoremediasi sederhana?
7. Berapa luas penampang dari rancangan alat filtrasi fitoremediasi
sederhana?
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
4
2. EM 4 Sebagai Biokatalisator Dekomposisi
Effective Microorganism-4 atau EM-4 merupakan inokulan campuran
mikroorganisme (Lactobacillus, ragi, bakteri fotosintetik, actynomycetes,
dan jamur pengurai selulosa) yang mampu mempercepat kematangan pupuk
organik dalam proses composting atau dekomposisi bahan organik.
Fermentasi bahan organik oleh mikroba EM-4 berlangsung pada kondisi
semi aerob dan anaerob pada temperatur 40-50°C (Rachman, 2006).
3. Ikan Indikator
Ikan adalah salah satu biota air yang dapat digunakan sebagai
bioindikator tingkat pencemaran air sungai dengan menentukan kandungan
logam berat di dalam tubuh ikan. Jika di dalam tubuh ikan telah terkandung
kadar logam yang tinggi dan melebihi batas normal yang telah ditentukan
dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya suatu pencemaran dalam
lingkungan. Ikan dapat menunjukkan reaksi terhadap perubahan fisik air
maupun terhadap adanya senyawa pencemar yang terlarut dalam batas
konsentrasi tertentu. Kandungan logam berat pada tubuh ikan erat kaitannya
dengan pembuangan limbah industri di sekitar tempat hidup ikan tersebut,
seperti sungai, danau, dan laut (Anand, 1978). Banyaknya logam berat yang
terserap dan terdistribusi pada ikan bergantung pada bentuk senyawa dan
konsentrasi polutan, aktivitas mikroorganisme, tekstur sedimen, serta jenis
dan unsur ikan yang hidup di lingkungan tersebut (Darmono, 1995).
Selulosa dan senyawa aktif yang terdapat pada kulit dan biji salak dapat
dijadikan bioadsorben yang memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi
logam berat dan zat warna. Selulosa pada tanaman merupakan karbohidrat
dengan berat molekul 2000 – 3000 glukosa, terbentuk dari polisakarida yang
5
terdiri dari 1,4-poli-glukosa (Aji dan Kurniawan, 2012). Komponen
hemiselulosa, lignin, selulosa, dan sebagainya telah dimanfaatkan dalam
kegiatan industri penjernih air guna mengurangi kandungan logam berat
seperti Tembaga(II), Timbal(II), Kadmium(II), Kromium(II), dan
sebagainya (Afrizal, 2008). Gugus hidroksil yang di miliki senyawa selulosa
dapat berinteraksi dengan logam berat. Bahan-bahan yang di dalamnya
terdapat gugus hidroksil (OH- ) dapat digunakan untuk mengadsorpsi ion-
ion logam berat. Sifat polar pada adsorben dikarenakan oleh gugus OH pada
selulosa, sehingga selulosa dapat mengadsorp zat yang bersifat polar seperti
logam (Indah dan Joko, 2013).
6
BAB III
METODOLOGI
7
BAB IV
PEMBAHASAN
8
tidak memerlukan biaya yang tinggi, teknologi yang ramah lingkungan dan bersifat
estetik bagi lingkungan, serta dapat mereduksi kontaminan dalam jumlah yang besar.
Sedangkan kerugian fitoremediasi ini adalah prosesnya memerlukan waktu lama,
bergantung kepada keadaan iklim, dapat menyebabkan terjadinya akumulasi logam
berat pada jaringan dan biomasa tumbuhan, dan dapat mempengaruhi keseimbangan
rantai makanan pada ekosistem .
9
yang berisi 6 individu per reaktor dapat menurunkan 97,96% untuk COD,
95,91% untuk BOD, dan 95,60% untuk warna. Menurut Mamonto (2013)
Semakin banyak jumlah tumbuhan maka semakin besar pula potensi akumulasi
limbah cair Sianida (CN) oleh tumbuhan tersebut.
a) Luas Penampang
10
Luas Penampang Alas: Luas penampang alas tabung adalah luas
lingkaran dengan jari-jari 27.5 cm (0.275 m). Dapat menghitungnya dengan
rumus luas lingkaran:
b) Volume Tabung
Volume dalam liter = Volume dalam meter kubik x 1000. Dalam kasus
ini, sudah memiliki volume dalam meter kubik yang sekitar 0.2376 m³.
Volume dalam liter = 0.2376 m³ x 1000 = 237.6 liter. Jadi, volume tabung
dengan diameter 55 cm dan tinggi 100 cm adalah sekitar 237.6 liter.
c) Deras Air
Untuk menghitung deras air yang masuk hingga tabung berukuran 237
liter penuh, perlu tahu waktu yang diperlukan dan volume air yang masuk
per unit waktu. Deras air (debit) dapat dihitung dengan rumus berikut:
1 liter = 0.001 m³
11
Kapasitas Tabung = 237 liter = 0.237 m³
Jadi, deras air yang diperlukan untuk mengisi tabung berukuran 237
liter hingga penuh dalam waktu 1 detik adalah sekitar 0.237 meter kubik per
detik (m³/detik).
12
BAB V
KESIMPULAN
13
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Fitriyah, Anita Wardah, dkk. 2013. Analisis Kandungan Tembaga (Cu) dalam Air
dan Sedimen di Sungai Surabaya.Jurnal [Online].Diakses pada 16 Mei
2015.
Suyasa, B. 2015. Pencemaran Air dan Pengolahan Air Limbah. Denpasar: Udayana
University Press
Irhamni., Setiaty P., Edison P., Wirsal H., 2015. Kajian Akumulator Beberapa
Tanaman Air dalam Menyerap Logam Berat Secara Fitoremediasi. Jurna
Serambi Engineering. 75 – 84
14