Anda di halaman 1dari 20

PROSIDING

PENYUNTING

Drs.
Drs. Tjandra Chrismadha, M.Phill
Drs. M. Fakhrudin, M.Si
Dr. Nofdianto
Dra. Djamhuriyah S. Said,
Said, M.Si
Ir. Fachmijany Sulawesty

MASYARAKAT LIMNOLOGI INDONESIA

CIBINONG | 2014
PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN MLI I TAHUN 2013

PERKEMBANGAN LIMNOLOGI DALAM MENDUKUNG


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA:
TANTANGAN DAN HARAPAN

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Cetakan 1.

XXVII, 516 hlm

ISBN : 978-602-70157-0-8

Tim Penyusun Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I 2013

Ketua
Dr. Yoyok Sudarso

Sekretariat
Fifia Zulti, M.Si

Penyunting
1. Drs. Tjandra Chrismadha, M.Phill
2. Drs. M. Fakhrudin, M.Si
3. Dr. Nofdianto
4. Dra. Djamhuriyah S. Said, M.Si
5. Ir. Fachmijany Sulawesty

Desain Sampul dan Lay Out


1. Unggul Handoko, M.Si
2. Riky Kurniawan, S.Si
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat-Nya, Prosiding Pertemuan
Ilmiah Tahunan Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI) I Tahun 2013 dapat selesai
dengan baik. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu proses awal penyusunan hingga terselesaikannya prosiding ini, terutama
seluruh sivitas Pusat Penelitian Limnologi LIPI dan tim reviewer.
Adapun tema utama dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Limnologi
Indonesia (MLI) I kali ini adalah “Perkembangan Limnologi dalam Mendukung
Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia: Tantangan dan Harapan”. Jumlah total
naskah yang masuk dalam prosiding ini sebanyak 42 naskah, yang terdiri dari 25
naskah dengan topik Biologi dan 17 naskah dengan topik Lingkungan.
Diharapkan prosiding ini mampu berkontribusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang limnologi dalam mendukung pembangunan yang
berkelanjutan di Indonesia. Akhir kata, kami menyadari dalam penyusunan Prosiding
Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI) I Tahun 2013 ini
tidak terlepas dari ketidaksempurnaan. Tidak lupa kami sampaikan mohon maaf
apabila dalam proses penyelesaian hingga terselesaikannya prosiding ini masih
ditemui berbagai kekurangan dan semoga dapat menjadi bahan evaluasi yang berarti
bagi kami di masa datang.

Bogor, Maret 2014

Seksi Makalah
Seminar Nasional MLI I Tahun 2013

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………i

Daftar Isi………………………………………………………………………………ii

Sambutan Ketua Panitia Seminar Nasional MLI I Tahun 2013 ................... ……….vii

Pembicara Kunci I
Osamu Kozan (CSEAS-Kyoto University, Japan) ......................................................ix

Pembicara Kunci II
Adelina C. Santos-Borja (Philipina) .........................................................................xxii

Topik Biologi

KONDISI DANAU DI INDONESIA DAN STRATEGI PENGELOLAANNYA


Gadis Sri Haryani……………………………………………………………………..1

ASPEK BIOLOGIS DAN PENANGKAPAN IKAN NILEM (OSTEOCHILLUS


VITTATUS, VALENCIENNES 1842) DI PERAIRAN DANAU POSO
SULAWESI TENGAH
Subagdja, Sevi Sawestri, Dwi Atminarso dan Safran Makmur...................................20

KONDISI PERTUMBUHAN IKAN HERBIVORA YANG DIPELIHARA


MENGGUNAKAN PAKAN ALAMI DI DANAU RAWA PENING JAWA
TENGAH
Sulastri dan Hasan Fauzi ............................................................................................33

KAJIAN STATUS TROFIK PERAIRAN DANAU MANINJAU


BERDASARKAN KELIMPAHAN POPULASI BAKTERI HETEROTROFIK
Muhammad Badjoeri...................................................................................................53

DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN BAKTERI HETEROTROFIK DAN


BAKTERI NITRIFIKASI DI DANAU LOA KANG KALIMANTAN TIMUR
Muhammad Badjoeri...................................................................................................65

FLUKS NUTRIEN BENTIK DAN LAJU AKTIVITAS BAKTERI PADA


SEDIMEN DANAU LIDO JAWA BARAT
Niken TM Pratiwi, Sigid Hariyadi, Inna Puspa Ayu dan Aliati Iswantari…………..77

PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG ALAM Macrobrachium sintangense


ASAL JAWA TIMUR PADA KONDISI TERKONTROL
Novi Mayasari dan Djamhuriyah S. Said....................................................................90

ii
MAKROZOOBENTHOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS
PERAIRAN DI SUNGAI CIAMBULAWUNG, LEBAK, BANTEN
Yunita Magrima Anzani, Hefni Effendi dan Yusli Wardiatno……………………..101

MIGRASI VERTIKAL HARIAN Ceriodaphnia sp. DI DANAU BATUR, BALI-


INDONESIA
Reliana Lumban Toruan.............................................................................................116

KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR EKOLOGI ZOOPLANKTON DI


SUNGAI BANYUASIN SUMATERA SELATAN
Eko Prianto, Husnah dan Solekha Aprianti………………………………………...123

KEANEKARAGAMAN FUNGSIONAL BAKTERIOPLANKTON DI SITU


CIBUNTU DAN SITU CILALAY CIBINONG BOGOR
Nina Hermayani Sadi.................................................................................................136

STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI DANAU LINDU


SULAWESI TENGAH
Ni Komang Suryati , Samuel dan Sevi Sawestri.......................................................150

KOMUNITAS FITOPLANKTON DI TAMAN NASIONAL DANAU


SENTARUM, MARET 2013
Fachmijany Sulawesty..............................................................................................159

HABITAT BUATAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA IKAN


ENDEMIS/ASLI INDONESIA
Djamhuriyah S.Said, N. Mayasari, Triyanto, dan Lukman………………………...167

STATUS TROFIK DAN ESTIMASI POTENSI PRODUKSI IKAN DI


PERAIRAN DANAU POSO, SULAWESI TENGAH
Sevi Sawestri dan Dwi Atminarso.............................................................................181

KOMPOSISI JENIS DAN KERAGAMAN IKAN DI SUNGAI BANYUASIN


PROVINSI SUMATERA SELATAN
Eko Prianto dan Husnah……………………………………………………………192

STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON DI DANAU TASIK BESAR


PROVINSI RIAU
Naila Zulfia dan Reny Puspasari...............................................................................204

KOMUNITAS MAKROAVERTEBRATA PADA LAHAN UJI TERBATAS


(LUT) PADI TRANSGENIK TAHAN HAMA PENGGEREK BATANG
Gunawan Pratama Yoga............................................................................................216

iii
AKTIVITAS “BUNGKA TODO” DAN LAJU PRODUKTIVITAS PRIMER
DANAU TEMPE, SULAWESI SELATAN
Nofdianto…………………………………………………………………………...229

EVALUASI PRODUKTIVITAS PRIMER DI SITU CILEUNCA KABUPATEN


BANDUNG, JAWA BARAT
Zahidah Hasan, Murni Purnaningsih dan Herman Hamdani.....................................236

ISOLASI GEN DESATURASE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI


OMEGA 3 PADA IKAN MAS DI WADUK CIRATA
Yuniar Mulyani, Indah Riyantini dan Yeni Mulyani.................................................250

KERAGAMAN JENIS DAN PENUTUPAN TUMBUHAN AIR DI


EKOSISTEM DANAU TEMPE, SULAWESI SELATAN
Riky Kurniawan.........................................................................................................256

ANALISIS KOMPARATIF DIVERSITAS BAKTERI PERAIRAN ANTAR


LOKASI BERDASARKAN DAMPAK UMBALAN AIR DI WADUK CIRATA
Ike Rustikawati, M. Untung K.A, Rosidah dan Yuniar Mulyani…………………..267

PERANAN EKOLOGIS HUTAN MANGROVE DALAM MENUNJANG


PRODUKSI PERIKANAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI
KABUPATEN BERAU
Triyanto, Nirmalasari Idha Wijaya, Jojok Sudarso, Tri Widiyanto, Sutrisno, Fajar
Setiawan dan Fajar Sumi Lestari…………………………………………………...275

KEANEKARAGAMAN BIOLOGIS DAERAH NURSERY GROUND


PERAIRAN DARATAN DI BEBERAPA WILAYAH SUMATERA SELATAN
Effendi Parlindungan Sagala……………………………………………………….285

Topik Lingkungan

STRATEGI PENGELOLAAN DAERAH TANGKAPAN AIR WADUK


KEDUNG OMBO JAWA TENGAH UNTUK PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
C. Yudi Lastiantoro dan S. Andy Cahyono...............................................................297

KARAKTERISTIK FISIK DANAU TEMPE SEBAGAI DANAU PAPARAN


BANJIR
Fajar Setiawan dan Hendro Wibowo……………………………………………….306

MORFOMETRI DAN ALIRAN AIR PADA SUNGAI DATARAN RENDAH:


MAHAKAM SEGMEN TENGAH DAN HILIR
Hidayat, Fajar Setiawan, Unggul Handoko...............................................................323

iv
PENGGUNAAN MODEL SKALA DAS DALAM RANGKA PENGELOLAAN
LAHAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KONSERVASI PENANAMAN
STRIP DAN AGROFORESTRI
Rahmah Dewi Yustika, Suria Darma Tarigan, Yayat Hidayat dan Untung Sudadi..336

KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN DI EMBUNG KLAMALU SORONG


PAPUA BARAT
Naila Zulfia dan Chairulwan Umar………………………………………………...346

KONDISI KUALITAS AIR EMBUNG DI NUSA TENGGARA TIMUR


Lukman……………………………………………………………………………..356

PENGARUH PENAMBANGAN TIMAH TERHADAP


KEANEKARAGAMAN IKAN SUNGAI DAN KEARIFAN LOKAL
MASYARAKAT DI KABUPATEN BANGKA
Khoirul Muslih, Enan M Adiwilaga dan Soeryo Adiwibowo……………………...367

EVALUASI KUALITAS AIR PERMUKAAN DI KAWASAN CAGAR


BIOSFER GIAM SIAK KECIL- BUKIT BATU, KABUPATEN SIAK, RIAU
Agung B. Supangat dan Gevisioner………………………………………………...382

STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN AIR SUNGAI SEBAGAI


DAMPAK AKTIFITAS INDUSTRI DI KOTA PEKALONGAN PROPINSI
JAWA TENGAH
Benny Diah Madusari……………………………………………………………....392

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK


IDENTIFIKASI TINGKAT PENCEMARAN AIR SUNGAI WIROKO
KABUPATEN WONOGIRI
Agus Wuryanta dan Pranatasari Dyah Susanti..........................................................397

PENCEMARAN EKOSISTEM TELAGA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL


DAN UPAYA PEMULIHAN KAWASAN
Nana Haryanti dan Pranatasari Dyah Susanti………………………………………406

PENYUSUNAN KONSEP KONSERVASI DANAU TOWUTI DAN DANAU


TOBA MELALUI PENDEKATAN ENAM KOMPONEN KONSERVASI
Syahroma Husni Nasution, Sulastri, Lukman, Sonny Koeshendrajana, Iwan
Ridwansyah, dan Rahmi Dina...................................................................................417

ANALYSIS OF WATER QUALITY PARAMETERS RELATED TO THE


HYDROLOGICAL CONDITIONS AT SERIBU ISLANDS
Luki Subehi, Wahjoe Soeprihantoro, Tri Widiyanto dan M. Furqan Azis Ismail….441

v
KONDISI LIMNOLOGIS DANAU GAMBUT PULAU BESAR DI KAWASAN
MARGASATWA ZAMRUD KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU
Cynthia Henny, Sulung Nomosatryo, Evi Susanti, Riky Kurniawan, Rosidah dan Ira
Akhdiana……………………………………………………………………………453

DEVELOPMENT A DISTRIBUTED RAINFALL-RUNOFF MODEL


CONFIGURED FOR USE IN REGIONAL SCALE AND REAL-TIME FLOOD
FORECASTING: CASE STUDY OF JAKARTA METROPOLITAN AREA
(JABODETABEK)
Apip………………………………………………………………………………...469

KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TROFIK DI DANAU MATANO DAN


DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN
Sulung Nomosatryo, Cynthia Henny, Carry Ayne Jones, Celine Michiels, Sean A.
Crow………………………………………………………………………………..493

PENGARUH VARIASI IKLIM TERHADAP KONSENTRASI SENYAWA


NITROGEN DI WILAYAH KARAMBA JARING APUNG, WADUK CIRATA,
JAWA BARAT
Siti Aisyah………………………………………………………………………….508

vi
SAMBUTAN KETUA PANITIA
SEMINAR DAN KONGRES MLI I TAHUN 2013

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Salam sejahtera bagi kita semua

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah berkenan
mempertemukan kita semua untuk hadir dalam Acara Pertemuan Ilmiah Tahunan
MLI 2013 dengan tema “Perkembangan Limnologi dalam Mendukung
Perkembangan Berkelanjutan di Indonesia: Tantangan dan Harapan”. Acara ini terdiri
dari dua kegiatan yaitu seminar dan kongres Masyarakat Limnologi Indonesia ke-1.
Pada kesempatan ini, Panitia seminar dan kongres MLI mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya pada Puslit Limnologi LIPI dan APCE yang telah menginisiasi
terselenggaranya acara ini serta Bapak Kapuslit Biologi LIPI yang telah memberikan
bantuan sarana dan Prasarananya. Ucapan terima kasih juga kami tujukan pada Prof
Dr. Gadis Sri Haryani dari Puslit Limnologi, Dr. Adelina C. Santos-Borja dari
General manajer Laguna Lake Development Authority ILEC Committee, dan Dr.
Osamu Kozan dari CSEAS-Kyoto University yang telah meluangkan waktunya
sebagai keynote speaker. Penghargaan yang tinggi kami ucapkan pada semua
undangan dan peserta atas partisipasinya pada acara seminar dan kongres MLI I.
Adanya acara Seminar dan Kongres MLI I diselenggarakan dengan latar
belakang bahwa saat ini perairan darat indonesia yang luas dan memiliki fungsi
strategis baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi telah mendapat tekanan dari
aktivitas antropogenik. Adanya pencemaran, sedimentasi, dan perubahan lingkungan
dapat mengancam kualitas dan kuantitas dari perairan darat di Indonesia. Oleh sebab
itu dimasa mendatang peran ahli limnologi dalam menjawab permasalahan ekosistem
perairan dan mencarikan solusi guna mencegah semakin menurunnya kualitas
lingkungan perairan darat sangatlah dibutuhkan. Melalui kegiatan seminar dan
kongres MLI ini diharapkan mampu sebagai ajang dalam bersilaturahmi, bertukar

vii
informasi, dan pengalaman dalam perkembangan limnologi di masa kini dan masa
mendatang.
Seminar ini kami desain dalam bentuk pleno yang diharapkan mampu
memberikan penyampaian perkembangan limnologi terkini, kebijakan, perencanaan,
dan konsep pengelolaannya. Sebanyak 52 makalah dari 13 instansi dan universitas
turut berkontribusi dalam acara seminar, yang terdiri dari 6 presentasi oral dan 46
poster. Topik acara seminar dan penyajian poster yang akan diangkat sebagai bahan
diskusi meliputi: Biodiversitas dan ekologi flora dan fauna ekosistem akuatik,
restorasi dan pelestarian ekosistem akuatik, pengeloaan perikanan berkelanjutan,
mitigasi bencana perairan, dan sosial kemasyarakatan dan kelembagaan.
Dalam kesempatan yang baik ini, kami mengajak seluruh stakeholder,
peneliti, dan akademisi untuk dapat membangun jaringan komunikasi dan bersama-
sama bersinergi dalam membangun konsep perairan darat yang adaptif dan antisipatif
terhadap perubahan iklim maupun gangguan dari aktivitas antropogenik.
Apabila selama penyampaian dan pelaksanaan seminar dan kongres MLI 1
ada hal-hal yang kurang berkenan di hati di Bapak dan Ibu semua, kami selaku
panitia mohon maaf sebesar-besarnya. Demikian sambutan dari saya, saya ucapkan
terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi wabarokatuh

Bogor, 3 Desember 2013


Ketua Panitia

Jojok Sudarso

viii
Perkembangan Limnologi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia:
Tantangan dan Harapan

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT PENCEMARAN
AIR SUNGAI WIROKO KABUPATEN WONOGIRI

Agus Wuryanta dan Pranatasari Dyah Susanti


Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS
JL.A.Yani, Pabelan PO.BOX 295 Kartasura-Surakarta Telp.(0271)716709, Fax. (0271)716959

agus_july1065@yahoo.com

ABSTRAK

Sungai menjadi salah satu tempat yang dimanfaatkan untuk membuang limbah baik yang
berasal dari industri, lahan pertanian, dan rumah tangga. Air sungai yang telah tercemar limbah
akan mempengaruhi kualitas air baik secara fisika, kimia maupun biologi. Air sungai yang
tercemar dapat berdampak sangat luas, yaitu dapat meracuni air minum, meracuni hewan, dan
menjadi penyebab ketidakseimbangan ekosistem. Kajian dilaksanakan di Sungai Wiroko
Kabupaten Wonogiri, yang merupakan salah satu sungai yang bermuara di Waduk Gajah
Mungkur, dengan demikian Sub DAS Wiroko merupakan salah satu Daerah Tangkapan Air (DTA)
Waduk Gajah Mungkur. Tujuan kajian adalah melakukan analisis dan identifikasi zat-zat kimia
yang terkandung pada air Sungai Wiroko. Informasi penutupan/penggunaan lahan di Sub Daerah
Aliran Sungai (Sub DAS) Wiroko diperoleh dari analisis peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) skala
1:25.000 dengan menggunakan perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG). Informasi kualitas
air Sungai Wiroko (tahun 2008 dan 2013) diperoleh dari Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Wonogiri. Hasil kajian menunjukkan bahwa Kualitas air di Sungai Wiroko selama tahun 2008 -
2013 khususnya konsentrasi PO4-P dan nilai BOD sudah melebihi ambang batas baku mutu air
Kelas II pada PP No. 82 Tahun 2001. Sedangkan parameter TDS, Nitrat, NH3-N, PO4-P, COD,
BOD cenderung mengalami peningkatan walaupun masih di bawah ambang batas baku mutu air
Kelas II. Hasil analisis peta penutupan/penggunaan lahan menunjukkan bahwa lahan di Sub DAS
Wiroko didominasi oleh tegalan/ladang dan sawah yaitu masing seluas 10,782.87 ha dan 4,875.38
ha.

Kata kunci: ekosistem, pencemaran, dan penutupan/penggunaan lahan

PENDAHULUAN
Sungai memiliki peran strategis dan mendukung kehidupan masyarakat
(Suganda, dkk, 2009). Sungai memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi ekonomi,
sosial, dan ekologis. Sungai memiliki fungsi ekonomi yaitu air sungai dapat
dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air baku dalam kegiatan rumah tangga dan
industri, budidaya perikanan dan sumber bahan bangunan (pasir dan batu). Sungai
memiliki fungsi sosial yaitu sebagai sarana transportasi, dan tempat rekreasi.
Sedangkan fungsi ekologis sungai yaitu sebagai habitat berbagai biota. Namun
demikian, sungai sering digunakan sebagai tempat pembuangan berbagai limbah
baik yang berasal dari industri, pemukiman maupun pertanian. Hal tersebut telah

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 397


Perkembangan Limnologi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia:
Tantangan dan Harapan

mengakibatkan penurunan kualitas air sungai. Air sungai yang tercemar limbah
dapat berdampak sangat luas, yaitu dapat meracuni air minum, meracuni makluk
hidup (hewan dan tumbuh-tumbuhan), dan menjadi penyebab ketidakseimbangan
ekosistem.
Azwir (2006) menyampaikan bahwa air sungai dikatakan tercemar apabila
badan air tersebut tidak sesuai lagi dengan peruntukannya dan tidak dapat lagi
mendukung kehidupan biota yang ada di dalamnya. Terjadinya suatu pencemaran
di sungai umumnya disebabkan oleh adanya masukan limbah kebadan sungai.
Parameter pencemaran air sungai antara lain : suhu, kekeruhan, warna, bau, rasa,
bahan padatan total, daya hantar listrik, kandungan besi, pH, oksigen terlarut,
Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), nutrient,
logam berat, dan faecal colifora (Sukadi, 1999). Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 38 tahun 2011 tentang sungai, mengatur mengenahi upaya perlindungan
terhadap air sungai agar tidak tercemar limbah. Berdasarkan PP tersebut,
diperlukan sistem informasi sungai yang merupakan bagian dari sistem informasi
sumber daya air. Sistem informasi sungai meliputi: (a). data variabel dan
parameter sungai; (b). operasi peralatan; dan (c). pelaksana sistem informasi.
Salah satu parameter yang dapat mendukung sistem informasi sungai adalah
kondisi penutupan/penggunaan lahan. Kondisi penutupan/penggunaan lahan
sangat berhubungan dengan kondisi dan kualitas air sungai. Luas tutupan hutan
yang sempit serta beragamnya jenis penutupan/penggunaan lahan pada suatu
wilayah Sub DAS, berpotensi menurunan kualitas air sungai (Supangat, 2008).
Tujuan kajian ini adalah melakukan analisis dan identifikasi zat-zat kimia
yang terkandung pada air Sungai Wiroko, yang merupakan salah satu sungai yang
bermuara di Waduk Gajah Mungkur yang terletak di Kabupaten Wonogiri.
Analisis penutupan/penggunaan lahan juga dilakukan diSub DAS Wiroko dengan
menggunakan perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG).

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 398


Perkembangan Limnologi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia:
Tantangan dan Harapan

BAHAN DAN METODE


Lokasi Kajian
Kajian dilaksanakan di Sungai Wiroko, yang merupakan salah satu sungai
yang bermuara di Waduk Gajah Mungkur. Oleh karena itu, kajian juga mengamati
penutupan/penggunaan lahan di Sub DAS Wiroko. Sub DAS Wiroko secara
administratif terletak di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah, yang tersebar
disepuluh kecamatan, yaitu : Baturetno, Batuwarno, Jatiroto, Karangtengah,
Kismantoro, Nawangan, Ngadirojo, Nguntoronadi, Sidoarjo, dan Tirtomoyo. Peta
lokasi kajian pada Gambar 1.

Gambar 1. Sub DAS Wiroko


Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan untuk kegiatan kajian ini adalah:
1. Peta-peta dasar (dalam format digital), antara lain:
• Peta RBI skala 1 : 25.000
• Peta kontur, jaringan jalan dan jaringan sungai
• Peta situasi dan administrasi.
2. Peta tematik (Peta batas DAS), peta penutupan/penggunaan lahan
3. Data kualitas air Sungai Wiroko yang diperoleh dari Kantor Lingkungan
Hidup Kabupaten Wonogiri

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 399


Perkembangan Limnologi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia:
Tantangan dan Harapan

Sedangkan peralatan yang diperlukan antara lain:


1. Peralatan survei lapangan antara lain:
• GPS (Global Positioning System)
2. Peralatan untuk pengolahan data digital dan SIG, antara lain:
• Perangkat keras (hard ware) berupa komputer
• Perangkat lunak (soft ware) untuk analisis citra yaitu Erdas Imagine versi
8.7, dan untuk analisis SIG adalah ArcView 3.3 dan ArcGIS 10. Tabulasi
data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel.

Metode
Penyiapan peta penutupan/penggunaan lahan
a. Penggabungan peta penutupan/penggunaan lahan, kontur, jaringan sungai, dan
jaringan jalan (peta tematik)
b. Pembuatan batas Sub DAS berdasarkan garis kontur dan jaringan sungai
c. Pemotongan (clip) peta tematik lokasi kajian
d. Analisis dan penghitungan luas
Pengolahan dan analisa data, analisa data spasial menggunakan GIS dan
analisis data kualitas air mengacu pada PP No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penutupan/penggunaan Lahan
Jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan pada suatu DAS
dapat mengakibatkan exploitasi Sumber Daya Alam (SDA) yang mengakibatkan
daya dukung DAS mengalami penurunan. Salah satu bentuk penurunan daya
dukung DAS adalah menurunnya kualitas air sungai baik secara kimia, fisika
maupun biologi. Sumber pencemaran air sungai dapat berasal dari
penutupan/penggunaan lahan di dalam suatu DAS. Jenis penutupan/penggunaan
lahan tersebut antara lain: industri, pemukiman, dan lahan pertanian.
Penutupan/penggunaan lahan di Sub DAS Wiroko diperoleh dari peta RBI
skala 1:25.000. Penutupan/penggunaan lahan di Sub DAS Wiroko terdiri dari
sepuluh jenis yaitu air tawar, gedung/bangunan, hutan, padang rumput,
pemukiman, perkebunan/kebun, sawah irigasi, sawah tadah hujan, semak belukar,
dan tegalan/ladang (Gambar 2.)

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 400


Perkembangan Limnologi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia:
Tantangan dan Harapan

Gambar 2. Penutupan/penggunaan lahan di Sub DAS Wiroko

Jenis penggunaan lahan tegalan/ladang mendominasi lahan pada Sub DAS


Wiroko yaitu seluas 10.782,80 ha. Sebagian besar lahan tersebut berada di
wilayah Kecamatan Tirtomoyo yaitu seluas 4.529,15 ha (19.57 % dari luas sub
DAS Wiroko). Sawah irigasi seluas 4.953,98 ha, yang sebagian besar (2.460,04
ha) berada di Kecamatan Tirtomoyo. Limbah dari sawah irigasi berasal dari pupuk
kimia dan pupuk organik, sedangkan limbah dari pemukiman berupa plastic, botol
, detergen, dan sabun. Luas pemukiman di Sub DAS Wiroko 3.828,42 ha. Luasan
penggunaan lahan di Sub DAS Wiroko secara rinci disajikan pada Tabel 1.
Kawasan industri di Sub DAS Wiroko terletak di Kecamatan Tirtomoyo.
Industri tersebut dikategorikan dalam industri menengah dengan jumlah karyawan
sebanyak 20 sd 99 orang (BPS Kabupaten Wonogiri tahun 2011).

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 401


Perkembangan Limnologi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia:
Tantangan dan Harapan

Tabel 1. Luasan penggunaan lahan Sub DAS Wiroko

No. Penutupan/ Kecamatan (Ha) Total


Penggunaan lahan Baturetno Batuwarno Jatiroto Nawangan Nguntoronadi Tirtomoyo Karangtengah Kismantoro Sidoharjo Ngadirojo
1 Air tawar 4,47 11,33 4,30 15,71 11,55 78,95 0,00 0,00 0,00 0,00 126,32
2 Gedung/bangunan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,05 0,00 0,00 0,00 0,00 0,05
3 Hutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 97,63 8,25 0,00 0,00 0,00 105,88
4 Padang rumput 0,69 0,60 0,07 40,61 2,38 4,86 0,00 4,56 0,00 0,00 53,78
5 Pemukiman 280,92 309,72 50,78 382,13 747,38 1.923,32 77,45 6,62 50,10 0,00 3.828,42
6 Perkebunan/Kebun 183,11 126,36 19,96 425,84 928,91 1.049,47 18,56 10,82 38,55 0,00 2.801,59
7 Sawah irigasi 573,51 427,52 0,07 320,73 1.086,93 2.460,04 59,53 0,00 25,64 0,00 4.953,98
8 Sawah tadah hujan 1,00 92,25 0,00 27,97 31,00 120,27 0,00 0,00 0,00 0,00 272,49
9 Semak belukar 1,83 152,70 0,00 4,72 4,17 37,46 6,96 0,00 0,00 0,00 207,83
10 Tegalan/Ladang 223,10 712,79 496,57 2.036,42 1.986,32 4.529,15 293,92 83,43 420,25 0,84 10.782,80
Total 1.268,65 1.833,27 571.76 3.254,13 4.798,65 10.301,20 464,67 105,44 534,54 0,84 23.133,15

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 402


Perkembangan Limnologi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia:
Tantangan dan Harapan

Kualitas Air Sungai Wiroko


Kualitas air Waduk Gajah Mungkur dipengaruhi oleh kualitas air dari
sungai yang bermuara di waduk dan Sungai Wiroko merupakan salah satu sungai
yang bermuara di waduk tersebut. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Wonogiri
melakukan pemantauan terhadap kualitas air sungai yang bermuara di waduk
tersebut secara periodik dimulai dari tahun 2008. Hasil analisis kualitas air di
Sungai Wiroko disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kualitas Air Sungai Wiroko 2008-2013
PP No
No TAHUN
Parameter Satuan 82/2001
2008 2010 2011 2012 2013 Kelas II

I. FISIKA

o
1 Temperatur C 27,9 27,0 27,0 26,0 26,0 deviasi 3
2 TDS mg/l 47 78 105 103 105,0 1.000
II.KIMIA
1 pH mg/l 5,42 7,606 7,15 7,1 7,1 6–9
2 Besi mg/l 1,092 7,329 0,678 0,460 0,460 -
3 Mangan mg/l 0,003 0,167 <0,001 <0,003 <0,003 -
4 Kadmium mg/l - <0,002 <0,002 <0,001 <0,001 0,01
5 Seng mg/l 0,054 0,022 <0,001 0,002 0,002 -
6 Timbal mg/l - <0,0005 <0,005 <0,005 <0,005 0,03
7 Tembaga mg/l - < 0,004 <0,004 <0,004 <0,004 0,02
Kromium
8 Heksavalen mg/l - < 0,003 <0,003 <0,003 <0,003 -
9 Nitrat mg/l 0,259 0,133 0,674 1,079 1,079 10
10 Nitrit mg/l 0,118 0,006 0,064 0,027 0,027 -
11 NH₃-N mg/l - 0,111 0,008 0,245 0,245 -
12 PO₄-P mg/l - 0,041 0,050 0,201 0,201 0,2
13 COD mg/l 12,22 20,54 22,75 17,96 17,96 25
14 BOD mg/l 4,19 7,08 7,72 6,14 6,14 3
15 Klorida mg/l 4,99 3,50 5,25 3,858 3,858
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Wonogiri, 2013

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 403


Perkembangan Limnologi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia:
Tantangan dan Harapan

Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa terdapat beberapa parameter yang


meningkat dari tahun 2008 sampai tahun 2013. Bahkan beberapa parameter yang
meningkat tersebut, melebihi nilai ambang batas dari PP No.82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Dalam PP
tersebut kualitas air didasarkan pada kriteria mutu yang terbagi dalam 4 kelas.
Kelas II adalah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut. Dalam kajian ini menggunakan Kelas II sebagai acuan
dalam analisis kualitas air.
Parameter yang meningkat status pencemarannya dari tahun 2008 ke tahun
2013 diantaranya TDS, meningkat sebesar 58 mg/l (47 menjadi 105 mg/l), pH
meningkat 1,68, Nitrat mengalami peningkatan 0,82 mg/l (0,259 menjadi 1,079
mg/l), NH3-N sebesar 0,134 mg/l (0,111 menjadi 0,245 mg/l), PO4-P juga
meningkat sebesar 0,16 mg/l (0,041 menjadi 0,201 mg/l), COD 5,74 mg/l (12,22
menjadi 17,96 mg/l), serta BOD yang meningkat sebesar 1,95 mg/l (4,19 menjadi
6,14 mg/l). Bila mengacu baku mutu kualitas air kelas II PP No. 82 Tahun 2001
bahwa konsentrasi PO4-P dan nilai BOD selama tahun pengukuran sudah melebihi
ambang batas.

KESIMPULAN
Kualitas air di Sungai Wiroko selama tahun 2008 - 2013 khususnya
konsentrasi PO4-P dan nilai BOD sudah melebihi ambang batas baku mutu air
Kelas II pada PP No. 82 Tahun 2001. Sedangkan parameter TDS, Nitrat, NH3-N,
PO4-P, COD, BOD cenderung mengalami peningkatan walaupun masih di bawah
ambang batas baku mutu air Kelas II. Penggunaan lahan Sub DAS Wiroko
sebagin besar berupa tegalan/ladang seluas 10.782,87 ha dan sawah 4.875,38 ha
yang diduga merupakan sumber limbah organik, dan juga berasal dari rumah
tangga, sehingga diperlukan pengolahan limbah sebelum dialirkan ke sungai,
khususnya limbah yang berasal dari rumah tangga.

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 404


Perkembangan Limnologi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia:
Tantangan dan Harapan

DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih, D., Sasongko, S. B., Sudarso. Analisis Kualitas Air Dan Strategi
Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal.
Jurnal PRESIPITASI. Vol. 9 No.2 September 2012: 64-71.
Azwir, 2006. Analisa Pencemaran Air Sungai Tapung Kiri Oleh Limbah Industri
Kelapa Sawit PT. Peputra Masterindo di Kabupaten Kampar.
Tesis.Program Studi Ilmu Lingkungan. Undip. Semarang.
Burrough, P. A., 1986. Principle of Geographical Information System for Land
Resources Assessment. Oxford Science Publication, Clerendon Press,
MAO.
Kapedal Gunungkidul. 2006. Laporan Akhir Identifikasi Kerusakan Sumber Air
(Telaga) dan Cara Pemulihan Kualitas Lingkungan di Kabupaten
Gunungkidul. Gunungkidul. 105 pp.
Masduqi, A. 2004. Penurunan Senyawa Fosfat Dalam Air Limbah Buatan
Dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Tanah Haloisit .Majalah
IPTEK Vol. 15, No. 1, Februari 2004.
Nugraha dan Chyorini. 2012. Identifikasi Daya Tampung Beban Cemaran Bod
Sungai Dengan Model Qual2e (Studi Kasus Sungai Gung,Tegal –
Jawa Tengah). Jurnal PRESIPITASI Vol. 3 No.2 September 2007 :
93-101.
Pemerintah Kabupaten Wonogori. 2013. Khayanangan.
http://www.wonogirikab.go.id/home.php?mode=content&id=218.
Diakses pada tanggal 20 November 2013.
Putri. 2011. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengendalian Pencemaran Air Sungai
Siak (Studi pada Daerah Aliran Sungai Siak Bagian Hilir. Jurnal Ilmu
Politik dan Ilmu Pemerintahan, Vol. 1, No. 1, 20 : 68-79
Salmin, 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)
Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan.
Oseana, volume xxx, nomor 3, 2005 : 21 – 26
Sukadi. 1999. Pencemaran Sungai Akibat Buangan Limbah Dan Pengaruhnya
Terhadap BOD dan DO. Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Bandung.
Supangat. A. B. 2008. Pengaruh Berbagai Penggunaan Lahan Terhadap Kualitas
Air Sungai Di Kawasan Hutan Pinus Di Gombong, Kebumen, Jawa
Tengah. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol. V. No. 3
:267-276.

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 405

Anda mungkin juga menyukai