Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANTROPOLOGI

REVIEW FILM

KELOMPOK 11
Penyusun:
Verdi (230810042)
Bagus Satria Subakti (230810273)
Ahmad Mursyid Ibnu Rusydi (230810318)
Muhammad Yurcel Adiatma (230810643)
Endrico Soeharsono (230810192)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2023
REVIEW FILM

1. DATA FILM

Judul : Pengabdi Setan


Sutradara : Joko Anwar
Genre : Horor
Pemain : Tara Basro sebagai Rini, Bront Palarae sebagai Tony, Endy Arfian
sebagai Bondi, Nasar Anuz sebagai Ian, M. Adhiyat sebagai Jodi.
Tahun Produksi : 2017
Rumah Produksi : Rapi Films

2. HASIL ANALISIS BUDAYA


 Sinopsis
“Pengabdi Setan” adalah sebuah karya horor Indonesia yang disutradarai oleh Joko
Anwar. Film ini adalah remake dari film klasik tahun 1980 yang juga berjudul sama.
Kisahnya berpusat pada keluarga Sudjarwo yang tinggal di desa terpencil Indonesia pada
tahun 1981. Setelah ibu mereka meninggal secara misterius, keluarga ini mulai
mengalami peristiwa supranatural yang mengerikan. Saat mereka mencari tahu penyebab
kematian ibu mereka, mereka terlibat dalam serangkaian peristiwa yang membongkar
rahasia kelam yang telah terkubur selama ini.

 Alur Cerita
“Pengabdi Setan” menggabungkan elemen budaya Indonesia dengan cerita horor
yang kuat. Alur cerita film ini menempatkan penonton dalam tahun 1980-an dan
menciptakan nuansa budaya yang mendalam. Penggunaan kepercayaan pada arwah
leluhur, ritual keagamaan, dan referensi budaya lainnya memberikan kedalaman pada
cerita. Alur cerita yang sarat dengan ketegangan dan misteri menjadikan film ini sebagai
perpaduan yang sempurna antara horor budaya dan elemen modern yang menarik.

 Nuansa Budaya
“Pengabdi Setan” berhasil menciptakan nuansa budaya Indonesia yang kuat. Film ini
menggabungkan elemen-elemen seperti kepercayaan pada arwah leluhur, ritual-ritual
keagamaan, dan simbolisme budaya Jawa. Semua ini membantu dalam membangun dunia
yang kaya secara budaya, yang terintegrasi dengan baik dengan cerita horor yang
menegangkan.
Film “Pengabdi Setan” adalah sebuah karya yang menarik untuk dianalisis dari
perspektif budaya. Berikut adalah beberapa aspek budaya yang dapat ditemukan dalam
film ini:
1) Budaya Indonesia Tradisional: Film ini memasukkan banyak elemen budaya
Indonesia tradisional. Alur cerita berpusat pada keluarga yang tinggal di pedesaan
Indonesia pada tahun 1981, menciptakan latar belakang budaya yang kental.
Penggunaan kepercayaan pada arwah leluhur, ritual-ritual keagamaan, dan
simbolisme budaya Jawa memberikan kedalaman pada cerita.
2) Kepercayaan pada Supranatural: Film ini mencerminkan kepercayaan budaya
Indonesia pada dunia supranatural. Penonton disuguhi dengan momen-momen yang
menegangkan yang melibatkan arwah dan makhluk supranatural. Ini mencerminkan
bagian integral dari budaya Indonesia di mana kepercayaan pada dunia gaib masih
sangat kuat.
3) Simbolisme Budaya: Film ini menggunakan simbolisme budaya, seperti gambar-
gambar dan artefak tradisional, untuk membangun nuansa budaya yang kuat. Sebagai
contoh, patung-patung yang digunakan dalam ritual keagamaan dan penggunaan
lambang-lambang kepercayaan Jawa.
4) Bahasa dan Logat: Film ini menggunakan logat dan bahasa Indonesia yang kental,
menciptakan kesan autentik dari setting pedesaan pada masa itu. Bahasa yang
digunakan mencerminkan budaya dan dialek daerah, menambahkan elemen budaya
yang kuat dalam dialog film.
5) Musik dan Lagu: Musik dalam film ini memegang peran penting dalam menciptakan
atmosfer mencekam. Lagu-lagu religius tradisional Indonesia digunakan untuk
meningkatkan ketegangan dan menambah nuansa keagamaan. Musik pengiring yang
dramatis memberikan tekanan ekstra pada momen-momen horor.
6) Penampilan Karakter: Penampilan karakter-karakter supranatural, terutama hantu ibu,
adalah ciri khas dalam budaya horor Indonesia. Penampilan mereka yang pucat, mata
merah, dan rambut panjang menciptakan efek menakutkan yang sangat sesuai dengan
citra hantu dalam budaya Indonesia.
7) Kehidupan Pedesaan: Film ini mencerminkan kehidupan pedesaan Indonesia pada
tahun 1980-an dengan set yang mencakup rumah tradisional, ladang, dan desa yang
terpencil. Ini memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana masyarakat
Indonesia hidup pada masa itu.

Dengan menggabungkan elemen-elemen ini, “Pengabdi Setan” berhasil menciptakan


pengalaman yang menegangkan dan meresapi budaya Indonesia. Film ini menghormati
dan merayakan warisan budaya Indonesia sambil memberikan hiburan horor yang kuat
kepada penonton. Itu adalah contoh yang kuat dari bagaimana film dapat menjadi
medium untuk menjelajahi dan menghormati budaya sambil menyampaikan cerita yang
kuat.

3. KESIMPULAN
“Pengabdi Setan” adalah contoh yang luar biasa dari film horor Indonesia yang
sukses dalam menggabungkan elemen budaya dengan cerita yang kuat. Dengan alur cerita
yang mendalam, karakter-karakter menyeramkan, musik yang membangkitkan ketegangan,
logat yang kental, dan nuansa budaya yang kuat, film ini memberikan pengalaman
menegangkan sambil memperkenalkan penonton pada aspek-aspek budaya Indonesia yang
kaya. “Pengabdi Setan” adalah bukti bahwa film horor dapat menjadi sarana untuk
menjelajahi dan menghormati budaya sambil menghibur penonton dengan ketegangan yang
mendalam.

Anda mungkin juga menyukai