Laporan Praktikum Mekanika - Pesawat Atwood
Laporan Praktikum Mekanika - Pesawat Atwood
PESAWAT ATWOOD
Di susun oleh:
Yuliana Falconieri Hari Sogen
Nim: 221424001
I. Tujuan
Bila suatu katrol hanya dapat berputar pada porosnya yang diam seperti terlihat pada gambar 2,
maka menurut hukum kesetimbangan
- T1 - mg - T2 + N = 0 (1)
T1 R - T 2 R = I α (2)
(3)
Gambar 1
Bila M1 dan M2 yang sama digantungkan pada ujung-ujung tali, maka sistem akan bergerak
lurus beraturan atau diam (Hk. Newton I). Bila diatas M 2 diberi beban tambahan m1 (seperti
terlihat pada gambar 3), maka sistem akan bergerak dipercepat dengan percepatan :
( m1 + M 2 - M1 ) g
a =
I
m1 + M1 + M 2 + 2
R (4)
Bila percepatan telah diketahui, maka momen inersial katrol bisa dihitung dengan persamaan
(4)
Kecepatan ( V ) suatu benda yang bergerak lurus beraturan (GLB) dapat dihitung dengan
rumus :
X = Vt (5)
(6)
N0 M1 M2 GLB GLBB
XAB tAB VAB XAC tAC aAC
1 0,1 kg 0,12 kg 0,8 m 0,74 s 1,08 m/s 0,32 m 3,71 s 0,046 m/s 2
2 0,1 kg 0,13 kg 0,8 m 0,59 s 1,35 m/s 0,32 m 1,8 s 0,197 m/s 2
3 0,1 kg 0,15 kg 0,8 m 0,41 s 1,95 m/s 0,32 m 1,64 s 0,237 m/s 2
4 0,1 kg 0,17 kg 0,8 m 0,23 s 3,47 m/s 0,32 m 1,08 s 0,548 m/s 2
5 0,1 kg 0,19 kg 0,8 m 0,12 s 6,66 m/s 0,32 m 1,07 s 0,559 m/s 2
Contoh hasil perhitungan data pada eksperimen pesawat atwood sebagai berikut :
2X
a =
V 0t ¿¿
2(0 , 32)
a =
0+ ¿ ¿
0 ,64
a =
2,6896
a = 0,237 m/s 2
VI. Pembahasan
Pada eksperimen pesawat atwood yang sudah dilaksanakan, ada beberapa hal yang
harus dipersiapkan, dipahami dan dipraktekan. Alat-alat yang perlu disiapkan dari
eksperimen ini adalah pesawat atwood yang sudah digantungi katrol dengan dua tegangan
tali yang akan digantungi beban M1 dan M2, stopwattch, beban tambahan M2 dan lain
sebagainya seperti yang sudah dituliskan diatas. Pada eksperimen ini, saya mengambil
lima data. Sebelumnya terlebih dahulu menentukan posisi A, B, dan C. Kemudian
mengukur jari-jari katrol menggunakan mistar dengan memakai acuan panjang dari kedua
tegangan tali. Pada susunan pesawat atwood sudah dilengkapi dengan kertas meteran,
sehingga mudah mengetahui posisi A, B, dan C. Mulailah saya merancang dan
menyususn tegangan tali dan beban M1 dan M2 dalam posisi diam, agar mempermudah
beban M2 dan beban tambahan M2 dalam melakukan gerak gerak lurus beraturan (GLB)
pada posisi AB dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) pada posisi AC.
Selanjutnya, saya dapat memulai eksperimen dengan menambahkan beban tambahan
(0,02 kg) pada beban M2 yang sebelumnya beban M1=M2= 0,1 kg. Sehingga jumlah
beban tambahan pada M2 = 0,12 kg. Kemudian melepas tegangan tali pada beban M1
dan beban M2 dapat melakukan gerak kebawah dari posisi C ke A yang merupakan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) dan gerak kebawah dari posisi A ke B yaitu gerak lurus
beraturan (GLB). Dari hasil eksperimen yang sudah dilaksanakan, saya mengambil watu
sebanyak dua kali yaitu pada posisi C sampai posisi B dan pada posisi A sampai B. Dari
hasil waktu yang diperoleh saya dapat menentukan waktu pada posisi CA, dengan
mengurangkan waktu pada posisi CB dengan posisi AB, dan memperoleh seperti data
diatas. Selanjutnya saya dapat mengulangi percobaannya sebanyak lima kali, dengan
beban tambahan pada M2 semakin bertambah. Setelah eksperimen saya dapat
menentukan nilai kecepatan dengan menggunakan persamaan GLB dan percepatan pada
GLBB sesuai hasil data jarak dan waktu yang sudah diperoleh. Jika percepatan sudah
diketahui, maka saya dapat mencari momen inersia yang bekerja pada katrol, Saat beban
M1 dan M2 melakukan GLB maupun GLBB.
Pada eksperimen pesawat atwood, banyak hal yang saya pelajari diantaranya:
bagaimana merancang dan menyusun alat-alat agar dapat berjalan sesuai yang
diharapkan. Mengetahui beban M2 yang melakukan dua gerak sekaligus yaitu GLB pada
posisi AC dan GLBB pada posisi AB. Adapun kesulitan dalam eksperimen yaitu harus
berhati-hati dalam memasang beban tambahan pada M2 dan sebelumnya harus
memastikan apakah saat beban M2 melakukan gerak kebawah dapat berjalan dengan
baik/tidak. Dari eksperimen pesawat atwood dapat disimpulkan bahwa ketika beban
tambahan pada M2 semakin bertambah/besar maka jarak, waktu, dan kecepatan yang
ditembuh pun akan semakin cepat, singkat dan sebaliknya. Maka dari hasilnya tersebut
akan mempengaruhi momen inersia yang bekerja pada katrol.
VII. Tugas
1. Buat grafik antara XAB dan tAB untuk setiap beban tambahan carilah kecepatan M 2
dari grafik ini ! carilah ralatnya !
2. Samakah nilai kecepatan M2 untuk masing-masing beban tambahan . Jelaskan alasan
saudara.
3. Buat grafik antara X CA dan t CA untuk setiap beban tambahan. Carilah percepatan (M 2
+ beban tambahan ) dari grafik ini carilah ralatnya.
4. Hitung momen inersial katrol dengan menggunakan hasil dari tugas no. 3.
Jawab
1.
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Waktu (s)
- Data 5
V=X/t
V = 0,8 / 0,12
V = 1,08 m/s
2. Menurut saya kecepatan pada M2 dan beban tambahan pada kelima data diatas berbeda.
Karena beban pada M2 terus ditambah beban saat eksperimen berlangsung. Maka ini
berpengaruh pada kecepatan tiap penambahan beban pada M2. Semakin besar beban
yang diberikan maka semakin cepat pula kecepatan yang dialami oleh beban pada M2,
ataupun sebalikknya.
3.
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Waktu (s)
Menghitung percepatan M2 dan beban tambahan dari grafik adalah :
- Data 1
2X
a =
V 0t ¿¿
2(0 , 32)
a =
0+ ¿ ¿
0 ,64
a =
13,7641
a = 0,046 m/s 2
- Data 2
2X
a =
V 0t ¿¿
2(0 , 32)
a =
0+ ¿ ¿
0 , 64
a =
3 ,24
a = 0 , 197 m/s 2
- Data 3
2X
a =
V 0t ¿¿
2(0 , 32)
a =
0+ ¿ ¿
0 ,64
a =
2,6896
a = 0,237 m/s 2
- Data 4
2X
a =
V 0t ¿¿
2(0 , 32)
a =
0+ ¿ ¿
0 , 64
a =
1,1664
a = 0,548 m/s 2
- Data 5
2X
a =
V 0t ¿¿
2(0 , 32)
a =
0+ ¿ ¿
0 ,64
a =
1,1449
a = 0,559 m/s 2
( m1 + M 2 - M1 ) g
a =
I
m1 + M1 + M 2 + 2
R
I ( m 1+ M 2−M 1 ) g
=
R m1+ M 1+ M 2+ a
2
I ( 0 , 02+0 , 1−0 , 1 ) 9 , 8
=
(0,075) 0 ,02+ 0 ,1+0 , 1+0,046
2
I ( 0 , 02 ) 9 , 8
=
0,005625 0,266
I 1 ,96
=
0,005625 0,266
0,266 I =0,011025
0,011025
I=
0,266
2
I =0 , 04 kg m
VIII. Kesimpulan
(3)
0,046
α=
0,075
2
α =0 , 61 rad /s