Anda di halaman 1dari 10

Makalah

SHOLAT

Dosen pengampuh:
Muh. Saleh HS.,S.Ag

Disusun oleh:
Irwansyah (50900122068)

KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya maka
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Sholat” Penulisan makalah
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas BTQ.

Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
saya harapkan demi penyempumaan pembuatan makalah ini

Saya berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada


mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Sabtu,3 Juni 2023.

Pemateri
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Shalat merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat muslim dan shalat
merupakan sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhan-Nya sebagai
suatu bentuk ibadah yang di dalamnya terdapat sebuah amalan yang tersusun dari
beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhram dan
diakhiri dengan salam, dan dilakukan sesuai dengan syarat maupun rukun shalat
yang telah ditentukan (Imam Bashari Assayuthi, 30). Shalat terdiri dari shalat
fardhu (wajib) dan shalat sunnah. Shalat fardhu (wajib) sendiri terdiri atas 5 waktu
antara lain subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya’. Shalat dapat membentuk
kecerdasan spiritual bagi siapa saja yang melakukannya (Agustian, 2001).selain
itu mempelajari shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim, karena shalat
adalah bentuk pengabdian manusia kepada Allah SWT yang wajib dilaksanakan
agar didalam setiap kegiatannya selalu diberikan keberkahan, kebaikan,
kemudahan, dan jalan keluar dari kesulitan yang menimpa.

Adapun manfaat dari melaksanakan shalat menurut Imam Ja’far Al-Shadiq


antara lain yaitu mengajarkan bagaimana agar kita selalu mengawali suatu
perbuatan dengan niat yang baik, dan ini bisa tercermin dari sebelum memulai
shalat kita harus selalu mengawalinya dengan niat. Selain itu manfaat shalat yang
lainnya yaitu dapat memperkuat iman, membangun akhlak yang baik dan
moralitas yang tinggi,mngajarkan tentang kesabaran, serta dapat mencegah dari
segala perbuatan yang keji dan mungkar (QS. Al-Ankabut/29:45).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan apa itu Sholat menurut bahasa dan istilah


2. Mengetahui bacaan-bacaan dalam mengerjakan sholat
3. Mengemukakan sholat menurut para ulama

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat secara bahasa dan istilah


Pengertian shalat secara etimologi berarti do’a dan secara
terminologi atau istilah dari para ahli fiqih membagi arti shalat secara lahir
dan hakiki. Shalat secara lahir berarti perkataan dan perbuatan yang
diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dan dengan itu kita
beribadah kepada Allah SWT menurut syarat dan rukun yang telah
ditentukan (Sidi Gazalba,88). dan secara hakikinya shalat ialah
“berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut
kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya” dan keperluan kita kepada Allah yang kita
sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-duanya”
(Hasbi Asy-Syidiqi, 59).
Shalat juga diartikan sebagai salah satu sarana komunikasi antara
seorang hamba dengan Tuhan-Nya, sebagai bentuk ibadah yang di
dalamnya terdapat amalan yang tersusun dari beberapa ucapan dan
perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan
salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun shalat yang telah ditentukan
(Imam Bashari Assayuthi, 30). Maka dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa shalat ialah merupakan salah satu ibadah kepada
Allah, yang berupa perkataan/ucapan dan perbuatan yang diawali dengan
takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah
ditentukan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah ucapan-
ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu, yang diawali dengan takbiratul
ikhram dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun shalat yang
telah ditentukan dalam islam. sedangkan shalat fardhu atau yang biasa
disebut shalat wajib 5 waktu adalah shalat yang hukumnya fardhu (wajib),
dimana shalat yang wajib dilaksanakan oleh semua umat muslim dan
dikerjakan pada 5 waktu yaitu: subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan Isya.

B. Bacaan Sholat

 Niat
Niat sholat subuh
“Ushalli fardhas subhi rak’ataini mustqbilal qiblati adaa-an
(ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardhu Subuh dua rakaat,
sambil menghadap kiblat, saat ini (sebagai imam/makmum)
karena Allah Ta'ala."

Niat sholat Dzuhur


“Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati
adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardhu Dzuhur empat rakaat,
sambil menghadap kiblat, saat ini sebagai imam/ makmum karena
Allah Ta’ala.”

Niat sholat ashar


“Ushalli fardhal ashri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati
adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardhu Ashar empat rakaat,
sambil menghadap kiblat, saat ini sebagai imam/ makmum karena
Allah Ta’ala.”

Niat sholat magrib


“Ushalli fardhal maghribi salasa’ raka’aatin mustqbilal qiblati
adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku niat melakukan salat fardhu Maghrib tiga rakaat
sambil menghadap kiblat, saat ini (sebagai imam/ makmum)
karena Allah Ta’ala.
Niat sholat isya
“Ushalli fardhal ‘isyaa-i raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an
(ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. ”
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardhu Isya empat rakaat,
sambil menghadap kiblat, saat ini (sebagai imam/makmum)
karena Allah Ta’ala.”

 Do’a iftitah
“Allaahu akbar kabiiraw walhamdu lillaahi katsiira wa subhaanallaahi
bukrataw wa'ashiila.”
Artinya : "Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji
bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah
sepanjang pagi dan petang."

 Al- Fatihah
“Bismillahir rahmaa nirrahiim. alhamdu lilla hi rabbil 'alamin. ar
rahmaanirrahiim. maaliki yaumiddiin. iyyaaka na'budu wa iyyaaka
nasta'iin. ihdinash shirraatal musthaqiim. shiraathal ladziina an'amta
'alaihim ghairil maghduubi 'alaihim waladh-dhaalliin.”
Artinya : “Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang.
Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha
penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami
menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah
engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
 Do’a Rukuk
“Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih" sebanyak 3 kali.
Artinya: “Maha Suci Engkau, Ya Allah, Rabb kami, dan dengan memuji
kepada-Mu, Ya Allah, ampunilah kami.”
 Do’a I'tidal
“Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u
maa syi'ta min syain ba'du.”
Artinya: “Ya Tuhan kami, (hanya) untuk-Mu lah (segala) pujian yang
banyak, baik, dan diberkahi padanya.”
 Do’a Sujud
“Subhanakallahumma rabbana wabihamdika allahumagfirli”
Artinya: Mahasuci Engkau ya Allah, Tuhan kami. Segala puji bagi-Mu
wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku
 Do’a duduk di antara dua sujud
“Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii
wa'aafinii wa'fu 'annii.”
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku,
tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku”
 Do’a Tahyat Awal dan akhir
“Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah.
assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh.
assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. asyhadu allaa
ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullah.
allahumma sholli 'alaa muhammad.”
“Allahumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad
kamaa shollaita 'alaa ibroohim wa 'alaa aali ibroohimm innaka
hamiidum majiid. alloohumma baarik 'alaa muhammad wa 'alaa aali
muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohim wa 'alaa aali ibroohimm
innaka hamiidum majiid.”
Artinya: “Ya Allah, limpahi lah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad,
seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para
keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim
dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia
diseluruh alam.”
C. Sholat menurut para ulama

Pandangan para ulama tentang sholat bervariasi tergantung pada tradisi


dan mazhab keagamaan yang mereka anut. Berikut adalah beberapa pandangan
umum yang sering diungkapkan oleh para ulama tentang sholat:

Wajib: Mayoritas ulama sepakat bahwa sholat merupakan salah satu rukun Islam
yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Sholat wajib terdiri dari lima waktu,
yaitu sholat Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.

Kepatuhan terhadap Allah: Sholat dipandang sebagai ibadah yang menunjukkan


ketaatan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah. Melalui sholat, seorang Muslim
mengakui dan menghormati kebesaran Allah serta mengabdikan dirinya kepada-
Nya.

Komunikasi dengan Allah: Sholat juga dianggap sebagai sarana komunikasi


antara hamba dengan Allah. Dalam sholat, seorang Muslim berbicara kepada
Allah melalui doa-doa dan membaca ayat-ayat Al-Quran. Sholat juga menjadi
waktu untuk memohon ampunan, rahmat, dan petunjuk dari Allah.

Kesempurnaan ibadah: Para ulama menekankan pentingnya menjaga kualitas dan


kekhusyukan dalam melaksanakan sholat. Mereka mengingatkan agar sholat
dilakukan dengan penuh khushu’ (khusyuk) dan ikhlas, dengan memperhatikan
tata cara dan gerakan yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Pengaruh positif: Sholat dipandang sebagai ibadah yang memiliki dampak positif
bagi individu dan masyarakat. Sholat dapat membantu seseorang menjaga disiplin
diri, meningkatkan kesadaran spiritual, dan memperkuat ikatan sosial dalam
komunitas Muslim.

Namun, penting untuk diingat bahwa pendapat ulama dapat bervariasi dan
terdapat perbedaan dalam interpretasi tertentu tergantung pada konteks budaya,
sejarah, dan mazhab. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk
merujuk kepada ulama yang terpercaya dan memiliki pengetahuan yang luas
dalam agama Islam untuk mendapatkan pemahaman yang benar tentang sholat.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Shalat merupakan salah satu sarana yang paling utama dalam hubungan antara
manusia dengan Allah SWT. Shalat juga merupakan sarana komunikasi bagi jiwa
manusia dengan Allah swt. Shalat juga mempunyai kedudukan yang sangat
penting dan mendasar dalam Islam, yang tidak bisa disejajarkan dengan ibadah-
ibadah yang lain.

Anda mungkin juga menyukai