Asistensi Haper - Kelompok 20

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM

HUKUM ACARA PIDANA II (Khusus)

Instruktur:
Intan Wulandari, S.H., M.H

Dibuat oleh:
Kelompok 20
Galuh Retno K.N
202010110311436

Muhammad Firzha Aulia Rahadi


202010110311417

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2020
PAILITASASI
NOMOR PUTUSAN
59/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst

PARA PIHAK TERMOHON:


PT. BAKRIE TELECOM, sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan dan dibentuk
berdasarkan hukum di negara Republik Indonesia, beralamat di Wisma Bakrie Lantai 3,
Jalan H.R. Rasuna Said Kav-B1, Jakarta Selatan 12920, selanjutnya disebut sebagai
Termohon PKPU

PARA PIHAK PEMOHON:


PT. NETWAVE MULTI MEDIA, sebuah perseroan terbatas, yang didirikan dan dibentuk
berdasarkan hukum di negara Republik Indonesia, berkedudukan dan beralamat di berkantor
di Jalan Balikpapan Raya No.28 C-D, Jakarta Pusat 10310, dalam hal ini diwakili oleh Deni
Permana, dalam kapasitasnya sebagai Direktur, dalam hal ini diwakili oleh Sahari Banong,
SH dan Sandra Nangoy, SH.MH, Para Advokat yang berkantor pada Kantor Hukum
Banong-Nangoy-Juan Law Office, beralamat di Plasa Centris Lt.9, Jalan H.R. Rasuna Said
Kav.B-5, Jakarta 12910, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1 September 2014,
selanjutnya disebut sebagai : Pemohon PKPU

KEPUTUSAN MAHKAMAH AGUNG

1. Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Pemohon adalah seperti


tersebut diatas;

2. Menimbang, bahwa permohonan Pemohon PKPU


mengemukakan alasan pada pokoknya sebagai berikut :

3. Bahwa antara pemohon PKPU dan Termohon PKPU memiliki


hubungan hukum dimana Pemohon PKPU adalah pihak
penyedia infra struktur telekomunikasi (infra struktur provider)
dan Termohon PKPU adalah pihak penyewa infra stuktur
tersebut untuk penempatan antena seluler, antenna microwave,
Base Tranceiver Station (BTS) dan perangkat telekomunikasi
lainnya yang dituangkan dalam Perjanjian Induk Kerjasama
Penyediaan dan Penggunan infrastruktur Telekomunikasi
tertanggal 16 November 2009 (selanjutnya disebut Perjanjian
sewa infra struktur komunikasi);

4. Bahwa berdasarkan perjanjian tersebut Termohon PKPU


berkewajiban membayar sewa kepada pemohon PKPU untuk
setiap lokasi dimana infrastruktur telekomunikasi disewa oleh
Termohon PKPU (site) yang besarnya didasarkan atas berita
acara sewa sebagai berikut:

5. • Bahwa pada awalnya pembayaran sewa tersebut lancar, akan


tetapi sejak masa sewa Desember 2012, Termohon PKPU tidak
dapat memenuhi kewajibannya walaupun Pemohon PKPU telah
beberapa kali memberikan teguran baik lisan maupun tertulis;

6. • Bahwa pada tanggal 24 Februari 2014 termohon PKPU,


mengajukan permohonan diskon atas harga sewa terutang
sebesar 15% dan mengajukan pengakhiran kerjasama tersebut
sejak 01 Maret 2014 sebagaimana Termohon PKPU Surat
No.3019/EST-03/operation/II/2014 tanggal 25 Februari
2014;

7. • Bahwa Pemohon PKPU menanggapi pemohon diskon dan


pengakhiran perjanjian sewa tersebut yang intinya pemohon
PKPU hanya bersedia memberikan diskon harga sewa sebesar
7,5% sebagaimana tertuang dalam surat Nomor
002/Dir/NMM/02/2014 tertanggal 27 Februari 2014;

8. • Bahwa tanggal 02 Mei 2014 Termohon PKPU melalui


suratnya nomor: 6609/ EST-05/Finance/V/2014 telah mengakui
adanya kewajiban pembayaran dan berjanji akan
menyelesaikan pembayaran dengan cara mengangsur
yaitu:

9. • A) Bulan Mei 2014 akan dibayarkan sebesar Rp.


174.960.000.-

10. • B) Bulan Juni 2014 akan dibayarkan sebesar Rp.


233.280.000.-

11. • C) Bulan Juli 2014 akan dibayarkan sebesar Rp.233.280.000.-

12. D) Bulan Agustus 2014 akan dibayarkan sebesar


Rp.233.280.000

13. • Bahwa pada tanggal 13 September 2014, Pemohon PKPU


menyampaikan surat kepada Termohon PKPU yang menyetujui
pengakhiran sewa dengan ketentuan selain kewajiban
pembayaran utang sewa tersebut, Termohon PKPU wajib
membayar sewa sampai akhir masa sewa untuk seluruh site
sebesar Rp.3.982.000.000.- sehingga total kewajiban termohon
PKPU kepada pemohon PKPU sebesar Rp.4.737.244.000.-
(Empat milyar tujuh ratus tiga puluh tujuh dua ratus empat
puluh empat ribu);

14. • Bahwa tanggal 14 September 2014 Termohon PKPU melalui


surat nomor 14757/ EST-06/Legal/IX/2014, menyetujui total
utang tersebut, namun walaupun telah ditegur oleh Pemohon
PKPU, Termohon PKPU sampai diajukannya permohonan ini
tidak melakukan pembayaran atas total utang yang diakui dan
sudah jatuh waktu dan dapat ditagih tersebut

15. Menimbang bahwa, atas dalil Pemohon PKPU tersebut,


Termohon PKPU menyatakan pada pokoknya:

16. • Bahwa Termohon PKPU sangat berkeinginan untuk


memenuhi kewajiban pembayaran utangnya kepada para
kreditur termasuk Pemohon PKPU meskipun industri
telekomunikasi CDMA saat ini sangat tidak
kondusif;

17. • Bahwa sejak 2010 Termohon PKPU mengalami penurunan


pendapatan karena menurunnya pendapatan dari percakapan
(voice) dan penggunaan SMS, dengan demikian Termohon
PKPU belum memiliki kemampuan untuk membayar utang-
utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih
kepada para kreditur;

18. • Bahwa Termohon PKPU kedepan berencana beralih ke


teknologi yang lebih maju antara lain melalui kerjasama dengan
pihak lain oleh karena itu Termohon PKPU memiliki keyakinan
dan kemampuan untuk menyelesaikan pembayaran utang-
utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada
kreditor jika diberikan waktu dan kesempatan
merestrukturisasi utang- utangnya;

19. Bahwa Termohon PKPU mengajukan rencana perdamaian


dalam jawabannya atas permohonan PKPU ini; Sehingga
berdasarkan hal-hal tersebut diatas

20. Termohon PKPU mohon kepada Majelis dapat memberikan


putusan menurut ketentuan per Undang-undangan
yang berlaku;

21. Menimbang, bahwa guna membuktikan dalil permohonannya,


Pemohon PKPU telah mengajukan bukti surat diberi tanda P1
sampai dengan P7, bukti mana telah diberi meterai cukup dan
telah disesuaikan dengan aslinya dipersidangan, sehingga telah
memenuhi syarat bukti formal;

22. Menimbang bahwa selanjutnya Majelis akan


mempertimbangkan syarat-syarat formal dan materil
permohonan Pemohon;

23. Menimbang bahwa oleh karena permohonan PKPU diajukan


oleh PT. Netwave Multimedia, maka Majelis pertama-tama
akan mempertimbangkan apakah Perseroan Terbatas tersebut
telah memenuhi syarat formil sebagai pihak yang mengajukan
permohonan PKPU ini;

24. Menimbang bahwa pasal 98 Undang-Undang No. 40 Tahun


2007 tentang Perseroaan Terbatas dinyatakan bahwa Direksi
mewakili perseroan didalam maupun diluar pengadilan;

25. Menimbang bahwa berdasarkan bukti P-1a berupa Akta


Perseroan Terbatas PT. Netwave Multimedia Nomor 8 tanggal
17 Febuari 2003 dihadapan Lenny Budiman, SH Notaris di
Jakarta serta bukti P-1e ternyata berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham pada tanggal 03 Maret 2014 telah
mengangkat Deni Permana sebagai direktur;

26. Menimbang bahwa dengan demikian Deni Permana sebagai


Direktur mempunyai legal standing untuk mewakili PT.
Netwave Multimedia untuk menunjuk kuasa dalam
permohonan PKPU ini;

27. Menimbang bahwa dipersidangan para kuasa yang ditunjuk


oleh PT. Netwave Multimedia yaitu Sahari Banong, SH; Sandra
Nangoy, SH.MH; Melisa Juan, SH.Mkn; Damianus H. Renjaas,
SH.MH; Agnar Ignatiius P Sihombing, SH; Mitha Triandhitika,
SH, para pengacara pada Banong-Nangoy-Juan Law athiec
beralamat di Plaza Centris lantai 9 Jl.

28. H.R Rasuan Said Kau B-5 Jakarta, masing-masing telah


menunjukan kartu identitasnya sebagai para advokat;

29. Menimbang bahwa dengan demikian para pemegang kuasa dari


PT. Netwave Multimedia tersebut telah terbukti sebagai
advokat yang sah dan memenuhi syarat untuk mengajukan
permohonan PKPU sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang pasal
222 ayat 1

30. Menimbang bahwa pasal 224 ayat 1, menentukan bahwa


permohonan PKPU sebagaimana dimaksud dalam pasal 222
harus diajukan kepada pengadilan sebagaimana dalam pasal 3,
dengan ditanda tangani oleh Pemohon dan advokatnya;

31. Menimbang bahwa pasal 3 UU Kepailitan dan PKPU


menentukan bahwa permohonan pailit atau PKPU harus
diputuskan oleh pengadilan yang daerah hukumnya meliputi
daerah tempat kedudukan hukum debitur;

32. Menimbang bahwa berdasarkan bukti P-1a telah jelas bahwa


Pemohon adalah suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan
di Jakarta, yang merupakan wilayah hukum Pengadilan Negeri
Jakarta pusat;

33. Menimbang bahwa setelah Majelis membaca dengan seksama


surat permohonan Pemohon, ternyata benar telah
ditandatangani oleh Pemohon bersama-sama dengan
advokatnya;

34. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas


cukup alasan bagi Majelis untuk menyatakan bahwa
permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon telah
memenuhi syarat formil yang ditentukan Undang-Undang;

35. Menimbang bahwa selanjutnya dipertimbangkan mengenai


syarat materil permohonan PKPU yang diajukan oleh
Pemohon;
36. Menimbang bahwa dalam memeriksa apakah permohonan
PKPU dapat dikabulkan harus memenuhi persyaratan
sebagaimana ditentukan dalam UU No 37 tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU;

37. Menimbang bahwa pasal 222 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU


mengatur :

38. “ Penundaan kewajiban pembayaran utang yang oleh debitor


yang mempunyai lebih dari 1 (satu) kreditor atau oleh
kreditor;

39. Menimbang bahwa selanjutnya pasal 222 ayat 3 UU Kepailitan


dan PKPU mengatur bahwa : Kreditor yang memperkirakan
debitor tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang
sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon kepada
debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang untuk
memungkinkan debitor mengajukan rencana perdamaian yang
meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang
kepada kreditornya;

40. Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan ketentuan tersebut


diatas maka syarat syarat agar permohonan PKPU dapat
dikabulkan adalah:

41. 1 Adanya utang debitor yang telah jatuh waktu dan dapat
ditagih:

42. 2 Debitor memiliki lebih dari satu kreditor;

43. 3 Kreditor memperkirakan bahwa debitor tidak mampu


membayar utang-utang yang telah jatuh waktu dan dapat
ditagih;

44. Add 1 : Adanya utang debitor (Termohon PKPU) kepada


kreditur (Pemohon PKPU) yang telah jatuh waktu dan dapat
ditagih;

45. Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil-dalil


permohonannya, Pemohon PKPU mengajukan alat bukti surat
P1 s/d P10 dan Termohon PKPU untuk menguatkan
jawabannya mengajukan surat bukti T-1a s/d T1-d dan T2;

46. Menimbang bahwa berdasarkan bukti-bukti surat dari Pemohon


PKPU antara Pemohon PKPU dan Termohon PKPU telah
terjadi perjanjian kerjasama penyediaan dan penggunaan
infrastruktur telekomunkasi tgl 16 November 2009 dimana
Pemohon PKPU sebagai penyewa, total sewa untuk 4 (empat)
lokasi (site) setiap bulan berjumlah RP. 54.000.000,- (lima
puluh empat juta rupiah). (Produk P-2a; P2b; P2c;
P2d; P2e);

47. Menimbang bahwa awalnya Termohon PKPU lancar


membayar kewajibannya, akan tetapi sejak Desember 2012,
Termohon PKPU tidak pernah lagi memenuhi kewajibannya,
dan Termohon PKPU memohon kepada Pemohon PKPU
diberikan diskon 15% dan berjanji akan membayar mulai bulan
Maret sampai Juni 2014 (Produk P-3-a) ; Akan tetapi atas
permohonan tersebut Pemohon PKPU hanya menyetujui
potongan (diskon) maksimal 7,5% dengan cara
pembayaran bertahap 2 (dua) bulan (Produk P-3e) ;

48. Menimbang bahwa berdasarkan bukti P-3b Termohon PKPU


mengakhiri perjanjian kerjasama tersebut diatas dengan detail
perhitungan kewajiban Termohon PKPU kepada pemohon
PKPU terlampir daqlam surat aquo ;

49. Menimbang bahwa berdasarkan bukti P-5b berupa surat dari


Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU tanggal 19
september 2014, atas pengakhiran kerjasama tersebut dan
penyelesaian kewajiban biaya sewa Termohon menyetujui
perhitungan jumlah kewajibannya kepada pemohon PKPU
sebesar :

a. Kewajiban berdasarkan invoice Netwave sampai


periode Maret 2014 adalah sejumlah Rp.755.244.000,-
b. Kewajiban atas biaya sewa sampai dengan berakhirnya
masa sewa seluruh site berdasarkan perjanjian adalah
sebesar Rp.3.982.000.000,- sehingga total kewajiban
Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU sebesar
Rp.4.737.244.000,-;

50. Menimbang bahwa Pemohon PKPU telah mengajukan tegoran


(somasi) agar Termohon PKPU segera melakukan pembayaran
tersebut dalam waktu tujuh hari sejak diterimanya surat
teguran, namun sampai saat ini utang tersebut belum dibayar.
(Produk P-6);

51. Menimbang, bahwa Termohon PKPU dalam jawabannya tidak


membantah akan adanya kewajibannya seperti tersebut diatas
kepada Pemohon PKPU, oleh karena itu cukup alas an bagi
Majelis hakim bahwa Termohon PKPU mempunyai utang
kepada pemohon PKPU yang telah jatuh waktu dan dapat
ditagih;

52. Add 2 : Debitor memiliki lebih dari satu kreditor;

53. Menimbang bahwa, berdasarkan surat buktiKL-1d, PT Citra


Lentera Abadi telah memberikan kuasa kepada Sahari Banong,
SH dkk untuk mewakili PT Citra Lentera Abadi dalam
kapasitas sebagai Kreditur lain dari Termohon PKPU; (Produk
KL-1f ; KL-1h) ;

54. Menimbang bahwa berdasarkan bukti KL-1.d berupa Perjanjian


Pengakuan Hutang ternyata bahwa PT Lentera Abadi
mempunyai tagihan sebesar Rp. 202.000.000,- kepada PT.
Bakri Telecom (Termohon PKPU) yang bersumber dari
pengalihan hak piutang PT. Lendis Cipta Media Jaya kepada
PT. Cipta Lentera Abadi (KL 1.d );

55. Menimbang, bahwa tentang adanya tagihan tersebut diatas


tidak dibantah oleh Termohon PKPU ;

56. Menimbang bahwa Termohon PKPU juga mengajukan surat


bukti T2 berupa Laporan Keuangan konsolidasi beserta laporan
auditor Independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 dan 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Tjiendrajaya & Handoko Tomo dan mengakui bahwa
Termohon PKPU memiliki kreditur lain yaitu:

57. 1 PT Multi Kontrol Nusantara dengan jumlah utang per 31


Desember 2014 sebesar Rp.4.537.068.361 ;

58. PT Viva Media Baru dengan jumlah utang per 31 Desember


2014 sebesar Rp.2.693.517.386;

59. Credit Suisse dengan jumlah utang per 31 Desember 2013


sebesar Rp.489.452.189.778.- ;

60. PT.Bank Central Asia Tbk.dengan jumlah utang per 31


Desember 2013 sebesar Rp.540.416.603;

61. 5 PT Mandiri Tunas Finance dengan jumlah utang per 31


Desember 2013 sebesar Rp.375.650.000,-; Menimbang bahwa,
dari surat bukti T2 tersebut di atas, maka Debitur dalam hal ini
Termohon PKPU telah terbukti juga memiliki lebih dari 1
(satu) kreditur;

62. Add 3 : Kreditor memperkirakan bahwa Debitur tidak mampu


membayar utang- utangnya yang telah jatuh waktu dan dapat di
tagih;

63. Menimbang, bahwa Termohon PKPU dalam jawabannya


menyatakan belum mempunyai kemampuan membayar hutang-
hutangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada
Krediturnya; Dan Termohon PKPU memiliki keyakinan dapat
menyelesaikan pembayaran utang-utangnya jika diberikan
waktu dan kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya;

64. Menimbang, bahwa Termohon PKPU mengajukan bukti T2


berupa laporan Auditor Independen yang sekaligus juga
membuktikan bahwa kekayaan Termohon PKPU tidak
memungkinkan untuk melakukan penyelesaian atas kewajiban
pembayaran utang-utangnya kepada para kreditor pada
umumnya;

65. Menimbang, bahwa dari pertimbangan - pertimbangan tersebut


di atas, maka keseluruhan syarat materil untuk dapat
mengabulkan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU) terpenuhi maka adalah patut untuk
mengabulkan permohonan Pemohon dan menetapkan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Semenetara
terhadap Termohon PKPU;

66. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 225 ayat 4 UU. No. 37


Tahun 2004 PKPU sementara ditetapkan kepada Debitur adalah
paling lama 45 hari , maka dalam permohonan ini Majelis
menetapkan PKPU (S) adalah selama 30 hari dan untuk
memenuhi Pasal 225 (4) tersebut diatas, Majelis kembali
membuka sidang dalam waktu 30 hari setelah Putusan ini
diucapkan yaitu pada waktu dan tempat seperti yang telah
ditetapkan dalam amar Putusan di bawah ini;
67. Menimbang, bawa dengan dikabulkannya Pemohonan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara
ini, maka Majelis dalam Putusannya harus menunjuk Hakim
Pengawas yang berasal dari Hakim Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat dan mengangkat Pengurus ;

68. Menimbang, bahwa Permohonan PKPU ini, Pemohon


memohon ditunjuk Sdr. Willian Eduard Daniel S.E., S.H.,
LLM., MBL beralamat dikantor Hukum William Soerjonegoro
& Partners, Office 8 lantai 19 SCBD Lot 28 Jalan Sudirman
Kav 52-53 Jakarta, terdaftar di Departemen Hukum dan Hak
Azasi Manusia Nomor: AHU. AH. 04.03-82 Tertanggal 18 Juli
2014, DAN IMRAN NATING S.H., M.H., beralamat di kantor
hukum IMRAN NATING & PARTNERS, Nariba Plaza Lantai
2 Suite A – 10 Jalan Mampang Prapatan Jakarta terdaftar di
Departemen Hukum dan HAM Nomor: AHU. AH. 04.03-40
tanggal 16 Oktober 2009, sebagai tim pengurusan dalam
proses PKPU ini;

69. Menimbang, bahwa menurut penilaian Majelis sesuai dengan


surat pernyataan yang bersangkutan, Pengurus tersebut
independen dan tidak mempunyai benturan kepentingan dengan
Pemohon PKPU dan Krediturnya dan yang bersangkutan, tidak
ternyata sedang menangani 3 perkara sebagai kurator atau
pengurus dalam perkara Kepailitan dan PKPU yang lain,
karenanya dapat dikabulkan;

70. Melihat dan memperhatikan Pasal 222 ayat (1), (3), pasal 224
ayat (1), Pasal 225 (4) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004
Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU) serta ketentuan lain yang bersangkutan;

AMAR PUTUSAN:
1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
Sementara dari Pemohon PKPU selama 30 hari terhitung sejak tanggal Putusan ini di
ucapkan;
2. Menunjuk saudari : Titik Tejaningsih S.H. M.H. Hakim Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas
3. Mengangkat saudara : William Eduard Daniel S.E., S.H., LLM., MBL yang terdaftar
di Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan surat
bukti Pendaftran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU.AH.04.03-82 tanggal 18 Juli
2014 berkantor Hukum William Soerjonegoro & Partners, Office 8 lantai 19 SCBD
Lot 28 Jalan Sudirman Kav 52-53 Jakarta, terdaftar di Departemen Hukum dan Hak
Azasi Manusia Nomor: AHU. AH. 04.03-82 Tertanggal 18 Juli 2014, DAN IMRAN
NATING S.H., M.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum
dan HAM Nomor: AHU. AH. 04.03-40 tanggal 16 Oktober 2009 berkantor hukum
IMRAN NATING & PARTNERS, Nariba Plaza Lantai 2 Suite A – 10 Jalan
Mampang Prapatan Jakarta selaku Tim Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) PT. Bakrie Telecom. Tbk;
4. Menetapkan hari sidang berikutnya pada hari Selasa tanggal 9 Desember 2014
bertempat di Pengadilan Negeri/ Niaga Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada No. 17
Jakarta Pusat;
5. Memerintahkan Pengurus untuk memanggil para Kreditor yang dikenal dalam surat
tercatat agar datang pada sidang yang telah ditetapkan di atas;
6. Menetapkan biaya pengurusan dan imbalan jasa bagi Pengurus akan ditetapkan
kemudian setelah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) berakhir
7. Menangguhkan biaya Permohonan Penundaan Kewajiban ini sampai dengan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dinyatakan selesai;
ANALISIS PUTUSAN CERAI TALAK
PUTUSAN
NOMOR 94/PDT.G/2022/PA.MKD

1. PARA PIHAK
PEMOHON
umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan Tukang Ojek, pendidikan SD, tempat kediaman
di Dusun XXXXXX, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang

TERMOHON
umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, pendidikan SD, tempat kediaman di
Dusun XXXXXX, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang

2. DUDUK PERKARA
- Bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tanggal 11 Januari 2022 telah
mengajukan permohonan cerai talak yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan
Agama Mungkid dengan Nomor 94/Pdt.G/2022/PA.Mkd, tanggal 11 Januari 2022,
dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah melangsungkan perkawinan pada hari
Kamis tanggal 20 Desember 1984 di hadapan Pejabat/Pegawai Kantor Urusan
Agama Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, yang tercatat dalam Kutipan Akta
Nikah Nomor : 460/034/XII/1984 sebagaimana dibuktikan dengan Duplikat Akta
Nikah nomor 174/Kua.11.08.05/PW.01/12/2021 tertanggal 20 Desember 2021;
- Bahwa setelah akad nikah, Pemohon dan Termohon tinggal di rumah milik Orang
Tua Termohon selama 4 tahun,kemudian pada tahun 1990 keduanya tinggal di
rumah kediaman bersama selama 29 Tahun. Namun pada tahun 2019 antara
Pemohon dan Termohon hidup berpisah, Pemohon memutuskan pulang ke rumah
milik orang tua Pemohon dan Termohon tetap tinggal di rumah Kediaman bersama;
- Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah melakukan hubungan layaknya suami
istri (ba'da dukhul), dan sudah dikaruniai 3 anak bernama:
XXXXXX, usia 35 tahun,
XXXXXX, usia 30 tahun,
XXXXXX, usia 20 tahun, ketiganya sudah menikah;
- Bahwa pada awal kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan
dengan harmonis, namun pada tahun 2017 mulai terjadi pertengkaran dan
perselisihan terus menerus yang disebabkan karena Termohon memiliki sifat
temperamental, ketika marah sering mengeluarkan kata-kata kasar dan sering
mendiamkan Pemohon tanpa alasan yang jelas, yang mengakibatkan Pemohon
menjadi tertekan dan tidak nyaman hidup bersama Termohon.
- Bahwa puncak pertengkaran dan perselisihan terjadi pada tahun 2019, yang
menyebabkan Pemohon dan Termohon hidup berpisah sehingga keduanya telah
tidak saling memperdulikan terhitung kurang lebih 3 tahun lamanya hingga saat ini;
- Bahwa atas permasalahan rumah tangga tersebut, Pemohon telah berupaya untuk
bermusyawarah dengan keluarga Pemohon dan Termohon agar dapat mencari
penyelesaian untuk menyelamatkan perkawinan, akan tetapi upaya tersebut tidak
berhasil
- Bahwa tujuan perkawinan antara Pemohon dengan Termohon yakni keluarga
sakinah, mawaddah warohmah sudah tidak dapat diharapkan lagi, sehingga akan
lebih baik diputuskan dengan perceraian;
- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka permohonan talak Pemohon
terhadap Termohon telah memenuhi unsur Pasal 19 huruf (b) dan (f) Peraturan
Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (b) dan (f) Kompilasi Hukum
Islam maka tidak ada jalan lain selain perkawinan Pemohon dan Termohon diakhiri
dengan perceraian dan oleh karenanya mohon dengan permohonan dari Pemohon
dapat dikabulkan;
- Bahwa Pemohon sanggup untuk membayar biaya perkara;
- Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, maka Pemohon mohon kepada Ketua
Pengadilan Agama Mungkid cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini, berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan Permohonan Talak Pemohon untuk seluruhnya;
2. Memberi ijin kepada Pemohon (XXXXXX )untuk mengikrarkan talak satu raj'i
kepada Termohon (XXXXXX) di hadapan sidang Pengadilan Agama Mungkid
setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
3. Membebankan biaya perkara menurut hukum;
3. PERTIMBANGAN HUKUM
- Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana
terurai di atas;
- Menimbang, bahwa ternyata Termohon, meskipun dipanggil secara resmi dan patut,
tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak
datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah;
- Menimbang, bahwa Termohon yang dipanggil secara resmi dan patut sesuai
ketentuan Pasal 26 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, akan tetapi
tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan permohonan tersebut
harus diperiksa secara verstek;
- Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan
tanpa hadirnya Termohon (verstek);
- Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 39 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974,
jo. Pasal 65 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-
undang Nomor 50 Tahun 2009, jo. Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam, Majelis
Hakim pada setiap kali persidangan telah berusaha semaksimal mungkin
menasehati Pemohon untuk bersabar agar bisa membina rumah tangga dengan
rukun dan harmonis akan tetapi tidak berhasil, oleh karena itu perkara ini harus
segera diputuskan;
- Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak pernah datang menghadap
meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut maka sesuai Pasal 4 angka (2)
huruf b Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, perkara ini termasuk sengketa yang
dikecualikan dari kewajiban mediasi;
- Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 125 ayat (1) HIR. yaitu putusan
yang dijatuhkan tanpa hadirnya Termohon dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan
hukum dan beralasan, oleh karena itu majelis membebani Pemohon untuk
membuktikan dalil-dalil permohonannya;
- Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah
mengajukan alat bukti surat P.1, P.2 dan dua orang saksi;
- Menimbang, bahwa bukti P.1 merupakan akta otentik, telah bermeterai cukup,
bernazegelen dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai
agama dan tempat tinggal Pemohon, sehingga sejalan dengan ketentuan Pasal 165
HIR bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mempunyai
kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat (volledig en bindende
bewijskracht);
- Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 telah ternyata terbukti bahwa identitas
Pemohon benar sesuai permohonan;
- Menimbang, bahwa bukti P.2 merupakan akta otentik, telah bermeterai cukup,
bernazegelen dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai
hubungan Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri, sehingga sejalan dengan
ketentuan Pasal 165 HIR bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil,
serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat (volledig en
bindende bewijskracht);
- Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2, maka harus dinyatakan telah terbukti
menurut hukum bahwa Pemohon dan Termohon telah terikat dalam perkawinan
yang sah secara Agama Islam sejak tanggal 20 Desember 1984;
- Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon dan Termohon masih terikat sebagai
suami istri yang sah, maka Pemohon sebagai persona standi in judicio memiliki
legal standing sehingga Pemohon dapat dinyatakan sebagai pihak yang mempunyai
hak dan berkepentingan dalam perkara ini ;
- Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9
Tahun 1975, Majelis Hakim perlu mendapatkan keterangan pihak keluarga dan atau
orang-orang yang dekat dengan suami isteri itu tentang adanya perselisihan dan
pertengkaran antara Pemohon dan Termohon;
- Menimbang, bahwa 2 saksi Pemohon, adalah keluarga atau orang dekat Pemohon
dan atau Termohon sesuai dengan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9
Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam dan sudah dewasa serta sudah
disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145
HIR;
- Menimbang, bahwa keterangan 2 saksi Pemohon mengenai hubungan Pemohon dan
Termohon serta mengenai keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon, adalah
fakta yang pernah dilihat dan didengar langsung dan relevan dengan dalil yang
harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah
memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR sehingga
keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima
sebagai alat bukti;
- Menimbang, bahwa keterangan 2 saksi Pemohon bersesuaian dan cocok antara satu
dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut memenuhi
Pasal 171 dan Pasal 172 HIR;
- Menimbang, bahwa berdasarkan 2 saksi Pemohon, terbukti fakta kejadian sebagai
berikut:
Bahwa sejak tahun 2017 antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan
dan pertengkaran yang disebabkan Termohon sering berkata kasar kepada Pemohon
dan jika Termohon marah sering mendiamkan Pemohon serta Termohon memiliki
sifat temperamental;
Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Pemohon dan
Termohon sudah pisah rumah sejak tahun 2019 hingga sekarang dan selama itu
pula keduanya tidak pernah berkumpul lagi dan tidak melaksanakan hak dan
kewajibannya masing-masing sebagaimana layaknya suami isteri;
Bahwa, baik majelis hakim dalam persidangan, maupun pihak keluarga Pemohon
dan Termohon sudah berusaha menasehati Pemohon dan Termohon dan sudah ada
upaya musyawarah dua keluarga untuk merukunkan Pemohon dan Termohon, akan
tetapi tidak berhasil, karena Pemohon bersikukuh ingin bercerai dengan Termohon;
- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta kejadian tersebut di atas dapat
disimpulkan fakta hukum bahwa antara Pemohon dan Termohon terus menerus
terjadi perselisihan dan pertengkaran dan sudah tidak ada harapan hidup rukun lagi
dalam rumah tangga;
- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, maka Majelis Hakim
berkesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon benar- benar sudah
tidak harmonis dan sudah pecah karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran
terus menerus yang sudah tidak mungkin lagi untuk dirukunkan dalam satu rumah
tangga sehingga mempertahankan rumah tangga yang demikian tidak sejalan
dengan maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana yang dikehendaki dalam Al-
Qur'an Surat Ar-Rum: 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974;
- Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil yang terdapat
dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 227, yang berbunyi :

Artinya: “ Dan jika mereka ber'azam (untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui”. (Q.S. Al Baqarah : 227);

- Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi salah satu alasan
perceraian sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;

- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan


Pemohon belum pernah menjatuhkan talak, maka petitum permohonan Pemohon
mengenai izin talak satu raj'i tersebut memenuhi Pasal 118 Kompilasi Hukum
Islam, oleh karena itu patut dikabulkan; Menimbang, bahwa karena perkara a quo
masuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-
undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Pemohon;

4. AMAR PUTUSAN
MENGADILI

1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk
menghadap sidang tidak hadir;
2. Mengabulkan pemohonan Pemohon secara verstek;
3. Memberi izin kepada Pemohon (XXXXXX) untuk menjatuhkan talak satu raj'i
terhadap Termohon (XXXXXX) didepan sidang Pengadilan Agama Mungkid;
4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah
Rp530.000,00 (lima ratus tiga puluh ribu rupiah);

Anda mungkin juga menyukai