MAKALAH FIKIH DAN USHUL FIQH Kelompok 3
MAKALAH FIKIH DAN USHUL FIQH Kelompok 3
Oleh
Kelompok 3
MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji syukur hanya untuk allah yang telah mencurahkan rahmat seta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun makalah ini yang
berjudul “shalat”.sholawat serta salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW. dan
keluarganya dan sahabatnya serta para pengikutnya yang serta akhir zaman.
Makalah ini adalah makalah yang dapat memotivasi anda untuk memperdalam tentang
“shalat”.kami mencari isi yang tercantum dalam makalah ini dari sumber-sumber yang
terkemuka dan dari buku-buku yang membahas tentang hal yang bersangkutan.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dalam isi,bentuk
maupun susunan kalimatnya akan tetapi berkat bimbingan dan dorongan serta do’a dari
berbagai pihak maka kesulita-kesulitan yang kami hadapi ,Alhamdulillah dapat teratasi. namun
kami tetap menerima dan mengharapkan kritikn serta saran dari pembaca yang menuju kearah
kebaikan dan kesempurnaan dalam makalah ini semoga apa yang usahakan kami ini kiranya
dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca umumnya ,Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Definisi Sholat
B. Syarat Sah Dan Rukun Shalat
C. Shalat Fardlu
D. Dalil Perintah Shalat Dalam Al-Qur’an
E. Waktu Melaksanakan Shalat
F. Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat
G. Shalat Jamaah
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PENULIS
PENDAHULUAN
Shalat merupakan amal yang di hisap paling pertama di alam kubur dan merupakan amal
yang paling penting, sangat pentingnya shalat pada orang sakit pun harus melakukan shalat,
dalam keadaan apapun ataukah sedang sakit atau pun sedang sibuk. Pada saat seorang sedang
sakit seseorang harus shalat jika tidak bisa berdiri duduk dan jika tidak bisa duduk berbaring jika
masih tidak bisa berbaring cukup dengan mengedipkan mata. Betapa sangat pentingnya shalat
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Shalat juga sebagai tiang agama yang dimana untuk
membuat karakter akhlak kita untuk lebih baik lagi dan tidak mudah terjerumus dalam lubang
muslihat ataupun menuju jalan yang haram. Begitu pentingnnya arti sebuah tiang dalam suatu
bangunan yang bernama Islam, sehingga takkan mungkin ditinggalkan. Makna batin juga dapat
ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum (kefahaman terhadap makna
pembicaraan), ta’dzim (rasa hormat), mahabbah, raja’ (harap) dan haya (rasamalu), yang
keseluruhan itu ditujukan kapada Allah sabagai ilaah. Sesungguhnya shalat merupakan sistem
hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim yang sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati.
Tubuh menjadi bersih dan bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi
bersih dan suci.
Sholat merupakan tathbiq ‘amalia (askep aplikatif) dari prinsip-prinsip islam baik dalam
aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap masjid menjadi
terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat
pula dalam shalat makna kaprajuritan orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan
keteraturan yang indah. Karena itu semua masyarakat islam pada masa salafus shalih sangat
memperhatikan masalah sholat, sampai mereka menempatkan sholat itu sebagai 2 “mizan” atau
standart, yang dengan neraca itu ditimbanglah kadar kabaikan seseorang dan diukur kedudukan
dan derajatnya. Jika mereka ingin mengetahui agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka
mereka bertanya tentang sholatnya dan sejauh mana ia memelihara sholatnya, bagaimana ia
melakukannya dengan baik. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:“Apabila kamu melihat
seseorang membiasakan ke masjid, maka saksikanlah untuknya dengan iman” (HR. Tirmidzi).
Dalam kitab jami’ ush shogir lima orang sahabat r.a. yaitu Tsauban, IbnuUmar, Salamah, Abu
Umamah Ubadah r.a telah meriwayatkan hadist ini:
“Sholatadalah sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk hambanya”.
Begitu dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud dan Anas r.a.
Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang melaksanakan
ritual dan gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat semata tetapi
dapat mengaplikasikannya dalam kesehariannya. Sholat sebagai salah satu
penjaga bagi orang-orang yang beriman yang benar-benar melaksanakannya
PEMBAHASAN
A. Definisi Shalat
Secara bahasa sholat bermakna do’a, sedangkan secara istilah, sholat
merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang
diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan rukun dan
persyaratan tertentu. Menurut hakekatnya, sholat ialah menghadapkan jiwa
kepada Allah SWT, yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah dan bisa
membangkitkan kesadaran yang dalam pada setiap jiwa terhadap kebesaran
dan kekuasaan Allah SWT.
Secara bahasa, khusyu’ berasal dari kata khasya’a yakhsya’ukhusyu’an, yang berarti
memusatkan penglihatan pada bumi dan memejamkan mata/meringankan suara ketika shalat.
Khusyu’ itu artinya lebih dekat dengan khudhu’ yakni tunduk dan takhasysyu’ yakni
membuat diri menjadi khusyu’. Khusyu’ ini bisa melalui suara, gerakan badan atau
pengelihatan. ketiganya itu menjadi tanda kekhusyu’an bagi seseorang dalam melaksanakan
shalat.Secara istilah syara’, khusyu’ ialah keadaan jiwa yang tenang dan tawadhu’, kemudian
khusyu’ dihati sangat berpengaruh dan akan tampak pada anggota tubuh lainnya. Menurut A.
Syafi’i khusyu’ berarti menyengaja, ikhlas, tunduk lahir batin; dengan menyempurnakan
keindahan bentuk ataupun sikap lahirnya (badan), serta memenuhinya dengan kehadiran
hati,kesadaran dan pemahaman segala ucapan maupun sikap lahiriyah tersebut.
C. Shalat Fardlu
Artinya: "Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat)."
Salat fardu bisa dilaksanakan secara sendirian, tetapi lebih diutamakan untuk
1. Subuh
2. Zuhur
Bacaan Niat Salat Zuhur Sendirian
ُاَص ِّلْي َفْر َض الُّظْهِر َأْر َبَع َر َك عَاٍت ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء هلل َتَع اَلى
3. Asar
Bacaan Niat Salat Asar Sendirian
ُأَص ِّلى َفْر َض الَع ْص ِر َأْر َبَع َر َك عَاٍت ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء هلل َتَع اَلى
4. Magrib
Bacaan Niat Salat Magrib Sendiri
ُاَص ِّلى َفْر َض اْلَم ْغ ِر ِب َثَالَث َر َك َع اٍت ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َاَداًء ِ ِهلل َتَع اَلى
5. Isya
Bacaan Niat Salat Isya Sendirian
ُأَص ِّلى َفْر َض الِع َش اءِ َأْر َبَع َر َك عَاٍت ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء هلل َتَع اَلى
َأِقِم الَّص اَل َة ِلُد ُلوِك الَّش ْم ِس ِإَلٰى َغ َس ِق الَّلْيِل َو ُقْر آَن اْلَفْج ِر ۖ ِإَّن ُقْر آَن اْلَفْج ِر َك اَن َم ْش ُهوًدا
Artinya: "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat)." (QS. Al-Isra: 78)
Artinya: "Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman." (QS. An Nisa: 103)
َو َأِقِم الَّص اَل َة َطَر َفِي الَّنَهاِر َو ُزَلًفا ِم َن الَّلْيِل ۚ ِإَّن اْلَحَس َناِت ُيْذ ِهْبَن الَّسِّيَئاِتۚ َٰذ ِلَك ِذ ْك َر ٰى ِللَّذ اِك ِر يَن
Artinya: "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang ingat." (QS Hud: 114)
َو َلُه اْلَحْم ُد ِفى الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض َو َع ِش ًّيا َّو ِح ْيَن ُتْظِه ُرْو َن١٧ - َفُسْبٰح َن ِهّٰللا ِح ْيَن ُتْم ُسْو َن َو ِح ْيَن ُتْص ِبُحْو َن
Artinya: "Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu
subuh), dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada malam hari dan
pada waktu zuhur (tengah hari)." (QS. Ar-Rum: 17-18)
َو َأِقيُم وا الَّص اَل َة َو آُتوا الَّز َك اَةۚ َو َم ا ُتَقِّد ُم وا َأِلْنُفِس ُك ْم ِم ْن َخْيٍر َتِج ُدوُه ِع ْنَد ِهَّللاۗ ِإَّن َهَّللا ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َبِص يٌر
Artinya: "Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan." (QS. Al
Baqarah: 110)
1. Shubuh
Fajar terbagi menjadi dua, yaitu; fajar kadzib(dusta) dan fajar shadiq (benar). Fajar kadzib
yaitu cahaya putih yang panjang menjulang yang tampak di sisi langit, kemudian cahaya
tersebut menghilang yang diikuti dengan kegelapan. Sedangkan fajar shadiq yaitucahaya
putih panjang melintang yang muncul di ufuk Cahaya tersebut terus bertambah terang
hingga matahari terbit.
2. Zhuhur
Waktu shalat Zhuhur dimulai sejak tergelincirnya matahari hingga bayangan benda sama
panjang dengan benda tersebut. Akan tetapi dianjurkan untuk mengakhirkannya ketika
udara sangat panas, dengan tujuan untuk mendinginkan badan.
3. Ashar
Waktu shalat Ashar dimulai ketika bayangan benda sama panjang dengan benda tersebut
hingga menguningnya matahari di ufuk barat. Tidak dibenarkan mengakhirkan shalat
Ashar sampai menguning matahari di ufuk barat, kecuali bagi seorang yang dalam
keadaan.
4. Maghrib
Waktu shalat Maghrib dimulai sejak matahari terbenam hingga awan (mega) merah di ufuk
barat menghilang. Dianjurkan menyegerakan shalat Maghrib dan dimakruhkan untuk
mengakhirkannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW “Umatku akan selalu berada
dalam kebaikan atau (selalu) di dalam fitrah selama mereka tidak mengakhrikan shalat
Maghrib hingga bintang-bintang terlihat gemerlapan.”
5. Isya‟
Waktu shalat Isya‟ dimulai sejak menghilangnya awan merah hingga tengah malam. Yang
dimaksud tengah malam adalah jarak antara waktu Maghrib sampai waktu Shubuh.
Dianjurkan mengakhirkan shalat Isya‟ selama tidak ada kesulitan dalam melakukannya.
G. Shalat jamaah
3. Makmum Masbuq
Makmum Masbuq adalah makmum yang tidak sempat membaca surat al- Fatihah bersama
imam di rakaat pertama. Lawan katanya adalah makmum muwafiq, yakni makmum yang
dapat mengikuti seluruh rangkaian salat berjamaah bersama imam.
Jika kalian dalam kondisi ketinggalan berjamaah seperti ini, perlu kecermatan dalam tata
cara menghitung jumlah rakaat.
Untuk itu, perhatikan beberapa ilustrasi peristiwa berikut. Penjelasan ini sangat penting,
siapa tahu kalian mengalaminya:
4. Halangan salat Berjamaah
Salat berjamaah dapat ditinggalkan, kemudian melakukan salat sendirian (munfarid).
Faktor yang menjadi halangan itu adalah :
Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke tempat salat berjamaah,
Angin kencang yang sangat membahayakan,
Sakit yang mengakibatkan susah berjalan menuju ke tempat salat berjamaah,
Sangat ingin buang air besar atau buang air kecil, dan
Karena baru makan makanan yang baunya sukar dihilangkan, seperti bawang, petai,
dan jengkol.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara bahasa shalat berarti doa.sedangkan menurut istilah shalat adalah menyembah
allah dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhram
dan diakhiri dengan salam serta wajib melakukannya pada waktu yang telah ditentukan
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini,yentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan
makalah ini. kami banyak berharap para pembaca memberikan kritik dsn saran yangt
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
dikesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi kami para pembaca yang
budiman.
DAFTAR PUSTAKA
Ahnan, Mahtuh. Risalah Shalat Lengkap. Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2006.
Ar-Rahman, Yusuf Ahmad. Buku Pintar Shalat Lengkap Sesuai Al-Qur’an dan
2001.
Baihaqi, Abu Yusuf. Buku Pintar Shalat. Jakarta: Jalamitra Media, 2009..
BIOGRAFI PENULIS
Penulis, Sri sopiani lahir pada 05september 2005 di selebung, kecamatan janapria kabupaten
lombok tengah. merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, bapak sri gede dan ibu Hanani.
melalui pendidikan pada tahun 2011 disekolah dasar negeri 2 selebung. memperoleh ijazah pada
tahun 2017 kemudian melanjutkan ke sekolah SMP attohiriyah bodak,lulus pada tahun 2020,
meneruskan pendidikan ke SMA Attohiriyah bodak, selesai pada tahun 2023 kemudian
melajutkan S-1 di universitas islam negeri mataram fakultas ekonomi dan bisnis islam jurusan
perbankan syariah pada agustus 2023.
Penulis, Pitriani lahir pada 10 Oktober 2004 di Lendang nangka, Kecamatan Masbagik,
Kabupaten Lombok Timur. merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, bapak Mahli dan ibu
Hilmiah. melalui pendidikan pada tahun 2010 di SDN 1 Lendang nangka. memperoleh ijazah
pada tahun 2016 kemudian melanjutkan ke sekolah MTs Thohir yasin lendang nangka, lulus
pada tahun 2019, meneruskan pendidikan ke MA Banat Thohir yasin Lendang nangka, selesai
pada tahun 2022 kemudian melajutkan S-1 di universitas islam negeri mataram fakultas
ekonomi dan bisnis islam jurusan perbankan syariah pada agustus 2023.
Penulis,Imam Zaqi Ibnu sina lahir pada 9 July 2004 di Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten
Lombok Barat . merupakan anak keempat dari empat bersaudara, bapak Munawar dan ibu
Maryam. melalui pendidikan pada tahun 2010 di SDN 1 Kediri. memperoleh ijazah pada tahun
2016 kemudian melanjutkan ke sekolah MTS PPNH pondok pesantren Nurul Hakim Kediri,
lulus pada tahun 2019, meneruskan pendidikan ke MA Nurul Hakim Kediri, selesai pada tahun
2022 kemudian melajutkan S-1 di universitas islam negeri mataram fakultas ekonomi dan bisnis
islam jurusan perbankan syariah pada agustus 2023.
Penulis,Mutya Febiasti Yunanda lahir pada 2 februari 2005 di Sintung Barat, Kecamatan
Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. merupakan anak pertama dari tiga bersaudara,
bapak Mahyun dan ibu Mustianah. melalui pendidikan pada tahun 2010 di SDN Karang
Sidemen. memperoleh ijazah pada tahun 2016 kemudian melanjutkan ke sekolah SMPN 2
Batukliang Utara, lulus pada tahun 2019, meneruskan pendidikan ke MA NW Narmada, selesai
pada tahun 2023 kemudian melajutkan S-1 di Universitas Islam Negeri Mataram Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah Pada Agustus 2023.