THARIQAH QADIRIYAH
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Miftahul Huda, M.AG
Disusun Oleh:
1. Ahmad ihsan Syahroni (220202002)
2. Denda Resi Melisa (220202009)
3. Atikah Dwi Salmida (220202012)
4. Hamka Arya Darma (220202015)
5. Andreano Saputra (220202034)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
A. Latar belakang.....................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Biografi Pendiri Thariqah Qadiriyah...................................................2
B. Ajaran Pokok Thariqah Qadiriyah.......................................................2
C. Sejarah Perkembangan Thariqah Qadiriyah........................................5
BAB III KESIMPULAN.................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Qadiriyah adalah nama sebuah tarekat yang didirikan oleh Syekh Abdul Qadir Al-
Jaelani. Tarekat Qadiriyah berkembang dan berpusat di Iraq dan Syria kemudian diikuti
oleh jutaan umat muslim yang tersebar di Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika, dan Asia.
Tarekat ini sudah berkembang sejak abad ke 15 M.
Tarekat Qadiriyah ini dikenal luwes, yaitu apabila murid sudah mencapai derajat
syekh, maka murid tidak mempunyai suatu keharusan untuk terus mengikuti tarekat
gurunya, bahkan dia berhak melakukan modifikasi tarekat yang lain ke dalam tarekatnya.
Hal ini tampak pada ungkapan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani sendiri, “Bahwa murid
yang sudah mencapai derajat gurunya, maka dia menjadi mandiri sebagai syeikh dan
Allah-lah yang menjadi walinya untuk seterusnya.”
Tarekat Qadiriyah menurut ulama sufi juga memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk
mendekatkan diri dan mendapat ridho dari Allah SWT, oleh sebab itu dengan tarekat
manusia harus mengetahui hal-ikhwal jiwa dan sifat-sifatnya yang baik dan terpuji untuk
kemudian diamalkan, maupun yang tercela harus ditinggalkan..
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut rumusan masalah:
a. Siapa pendiri Thariqah Qadiriyah ?
b. Apa saja ajaran Thariqah Qadiriyah?
c. Bagaimana perkembangan Thariqah Qadiriyah?
C. TUJUAN PENULISAN
a. Mengetahui pendiri Thariqah Qadiriyah.
b. Mengetahui ajaran Thariqah Qadiriyah.
c. Mengetahui perkambangan Thariqah Qadiriyah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a. Taubat yang berkaitan dengan hak manusia. Taubat ini tidak terealisasi, kecuali
dengan menghindari kedzaliman, memberikan hak kepada yang berhak, dan
mengembalikan kepada manusia.
b. Taubat yang berkaitan dengan Allah. Taubat ini dilakukan dengan cara selalu
mengucapkan istighfar dengan lisan, menyesal dalam hati, dan bertekad untuk tidak
mengulanginya lagi di masa yang akan datang.
2. Zuhud
Zuhud adalah berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang
bersifat material atau kemewahan duniawi dengan mengharap dan menginginkan
sesuatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akhirat.
Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, zuhud ada dua macam, yaitu: zuhud
hakiki (mengeluarkan dunia dari hatinya) dan zuhud lahir (mengeluarkan dunia dari
hadapannya).
Zuhud membawa kesucian kepada diri si salik. Zuhud mengajarkan betapa
si salik harus menahan hawa nafsu serta menolak semua tuntutannya. Kita tahu bahwa
dalam berbagai hal, hawa nafsulah puncak segala kecelakaan diri, baik di dunia
terlebih akhirat. Oleh karena itu, nafsu tidak boleh dijadikan teman, justru harus
dianggap sebagai lawan.
3. Tawakal
3
Semakin banyak orang mengejar dunia, maka semakin lupa dia akan akhirat,
sebagaimana dinyatakan dalam sabda Nabi SAW, “Apabila ingatan manusia telah
condong kepada dunia, maka ingatannya kepada akhirat akan berkurang.”
4. Syukur
Syukur adalah ungkapan rasa terima kasih atas nikmat yang diterima. Menurut
Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani hakikat syukur adalah mnegakui nikmat Allah karena
Dialah Pemilik karunia dan pemberian sehingga hati mengakui bahwa segala nikmat
berasal dari Allah. Dengan demikian, syukur adalah pekerjaan hati dan anggota
badan.
Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani membagi syukur menjadi tiga macam :
a. Syukur dengan lisan
b. Syukur dengan anggota badan
c. Syukur dengan hati
5. Sabar
Sabar adalah tidak mengeluh karena sakitnya musibah yang menimpa kita
kecuali mengeluh kepada Allah.
Menurut Syekh Abdul Qadir al-Jaelani, sabar ada tiga macam, yaitu:
a. Bersabar kepada Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjahui
larangan-Nya.
b. Besabar bersama Allah, yaitu bersabar terhadap ketetapan Allah dan perbuatan-Nya
terhadapmu dari berbagai macam kesulitan dan musibah.
c. Bersabar atas Allah, yaitu bersabar atas rezeki, jalan keluar, kecukupan,
pertolongan, dan pahala yang dijanjikan Allah di akhirat.
6. Ridha
4
7. Jujur
Kejujuran adalah kedudukan yang tertinggi dan jalan yang paling lurus, yang
dengannya dapat dibedakan antara orang munafik dan orang yang beriman. Kejujuran
adalah rohnya perbuatan, tiang keimanan, dan satu tingkat di bawah derajat kenabian.
[4]
BAB III
5
KESIMPULAN
Qadiriyah adalah nama sebuah tarekat yang didirikan oleh Syekh Abdul Qadir Al-
Jaelani. Tarekat Qadiriyah berkembang dan berpusat di Iraq dan Syria kemudian diikuti oleh
jutaan umat muslim yang tersebar di Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika, dan Asia. Tarekat
ini sudah berkembang sejak abad ke 15 M.
1. Taubat
2. Zuhud
3. Tawakkal
4. Syukur
5. Sabar
6. Ridha
7. Jujur
DAFTAR PUSTAKA
6
Mukarromah, Ulul Albab (Akhlak), 2007. Mojokerto : Mutiara Ilmu
Mulyati, Sri (et.al). Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia. 2006. Jakarta :
Kencana.
Razzaq Abdul al-Karim. Syaikh Abdul Qadir Jailani Guru Para Pencari Tuhan.
2009. Bandung : Mizania
DR. H. Kharisudin Aqib, M.Ag., AL-HIKMAH Memahami Teosofi Tarekat
Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. pt.bina ilmu
Moh. Rozi Indrafuddin, Tarekar sebagai lembaga bimbingan dan penyuluhan
kesufian massal