Di Susun Oleh :
Kelompok 3 / 5C
Asti Maswati (1920210088)
Muhammad Wafi (1920210228)
Putri Rahmawati (1920210103)
Rahmat Hidayatulah (1920210124)
Tika Fitriani (1920210114)
Widiya Fitriyani (1920210118)
FAKULTAS TARBIYAH
2021 -2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq, hidayah
serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini tanpa
adanya hambatan yang di luar kemampuan
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi agung kita Muhammad
SAW, yang telah membawa risalah dari Allah terutama Nabi yang telah membawa mu’jizat-
Nya yang berupa Al-Qur’an, yang dengannya bisa kita peroleh petunjuk dan segala macam
ilmu.
Untuk yang selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada segenap rekan-rekan
kami, terutama kepada dosen kami yang telah memberi tugas dan bimbingan kepada kami
sehingga dapat tersusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah kami masih banyak terdapat kesalahan yang
itu memang kelemahan dari kami, untuk itu kami mohon diberikan kritik dan saran untuk
kemajuan kami khususnya dan rekan-rekan umumnya.
Waassalamualaikum Wr. Wb
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam belajar seorang penuntut ilmu harus memiliki niat yang bersih, karena
berkahnya suatu ilmu tergantung pada niat si penuntut ilmu. Dalam menuntut ilmu kita
harus memiliki niat yang bersih karena segala sesuatu tergantung dari niat sebagaimana
penjelasan dari hadist riwayat muslim yang mengatakan bahwa segala sesuatu tergantung
dari niatnya.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui:
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Dari beliau pula diriwayatkan sebuah hadits : ”Banyak amal perbuatan yang
berbentuk amal dunia, lalu menjadi amal akhirat yang karena buruk niatnya maka
menjadi amal dunia.”
Pelajar harus mendasarkan niat belajarnya dengan Husnunniyat (niat yang
baik). Al Zarnuji mendefinisikan amal akhirat adalah semua amal sekalipun itu
amal duniawi tetapi dilandaskan pada niat akhirat maka amal yang akan
dilaksanakan oleh seseorang itu termasuk amal akhirat. Nashirudin dalam
menterjemahkan niat ”Al-Daral Akhirat” sebagi sebuah landasan untuk
mendapatkan surga. Beliau mengatakan bahwa niat belajar juga harus memiliki
niat untuk mengharapkan kebahagiaan akherat yang berupa syurga.
وعن سائر، وإزالة الجهل عن نفسه،وينبغى أن ينوى المتعلم بطلب العلم رضاء هللا والدار اآلخرة
وال, وصحة البدن، والشكر على نعمة العقل، فإن بقاء اإلسالم بالعلم، وإحياء الدين وإبقاء اإلسالم،الجهال
إال ّإذا طلب الجاه, والكرامة عند السلطان وغيره، وال استجالب حطام الدنيا،ينوى به إقبال الناس عليه
وإعزاز الدين ال لنفسه وهواه، وتنفيذ الحق،لألمر بالمعروف والنهى عن المنكر
Sebaiknya bagi penuntut ilmu dalam belajarnya berniat mencari Ridho Allah
SWT, kebahagiaan akhirat, membasmi kebodohan diri sendiri dan sekalian orang-
orang bodoh, mengembangkan agama dan mengabadikan islam, sedangkan
berbuat zuhud dan taqwa itu tidak sah jika tanpa ilmu. Dan dalam menuntut ilmu
hendaklah diniatkan juga untuk mensyukuri atas kenikmatan akal dan kesehatan
badan. Hendaklah tidak niat mencari popularitas, tidak untuk mencari harta dunia,
juga tidak berniat mencari kehormatan dimata penguasa dan semacamnya. Barang
siapa telah menemukan lezatnya ilmu dan pengamalannya, maka kecil sekali
kesukaannya terhadap apa yang ada di tangan sesama manusiaTetapi jikalau
dalam meraih keagungan itu demi amar ma’ruf nahi munkar, memperjuangkan
kebenaran dan meluhurkan agama bukan untuk keperluan hawa nafsu sendiri.
3. Berusaha memerangi kebodohan pada diri sendiri dan kaum yang bodoh
Manusia adalah mahluk dan semua mahluk adalah bodoh, maka dikatakan
oleh al Zarnuji bahwa belajar itu bukan untuk mencari kepintaran dan kepandaian
tetapi menghilangkan kebodohan dan ketidaktahuan yang ada dalam diri
seseorang. Juga seorang wajib memberikan pencerahan ilmu dari apa yang telah ia
miliki baik berupa ilmu itu sendiri maupun dari buah ilmu itu sendiri yang ebrupa
amal. Seperti halnya seorang guru, dosen, pengajar, tutor memberikan pencerahan
berupa ilmu dan nasehat nasehat kepada orang lain , dokter memberikan
7
pengobatan kepada pasiennya, montir dengan jasanya, sopir memberikan manfaat
ilmunya berupa mengemudi membantu orang lain dan berbagi contoh lainnya.
4. Mengembangkan dan melestarikan Islam
Niat belajar hendaknya didasarkan pada kemauan untuk senantiasa
melestarikan islam di bumi, konsep al Zarnuji membuktikan bahwa niat dalam
belajar yang di sampaikan beliau memiliki orientasi yang luas, baik untuk pribadi,
masyarakat, dan agama. Sebagaimana kutipan Syekh Burhanudin yang artinya:
“Sungguh merupakan kehancuran yang besar seorang alim yang tak peduli, dan
lebih parah dari itu seorang bodoh yang beribadah tanpa aturan, keduanya
merupakan fitnah yang besar di alam semesta bagi orang-orang yang menjadikan
keduanya sebagai pedoman”.
5. Mensyukuri nikmat akal dan badan yang sehat
Orang yang pandai tetapi kependaiannya hanya untuk dirinya sendiri tanpa
memikirkan orang lain itu tidak berarti, begitu juga orang bodoh beribadah
ibadahnya bisa batal atau ia akan mudah terjerumus ke aliran sesat.
Oleh karena itu berniat untuk menysukuri nikmat akal dan badan berarti
harus memiliki komitmen untuk memberikan manfaat atas ilmunya kepada
sesama yang membutuhkan sehingga dapat merubah mayarakat disekeliling alim
tersebut untuk menjadi masyarakat yang lebih baik dalam segi ibadah, sosial
maupun muamalah.
6. Tidak memiliki niat untuk mendapat kesohoran dari manusia
Seperti penjabaran diatas, bahwa Niat itu seharusnya dituinjukkan untuk
mendapat Ridho Allah SWT. Al Zarnuji dalam Kitab Ta’lim Muta’allim
menyebutkan, beliau tidak memperkenankan niat dalam mencari ilmu untuk
mendapatkan harta banyak, penghormatan dari orang, dan sanjungan dari para
petinggi atau pejabat, dan hal hal yang bersifat duniawi murni. Niat yang utama
untuk pelajar adalah agar belajar digunakan sebagai sarana mencari Ridha Allah,
bukan untuk mendapatkan hal hal materi dan duniawi saja yang selama ini
menjadi orientasi keberhasilan para pelajar zaman sekarang yang bisa
menjadikannya seseorang yang gila kehormatan atau jabatan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
https://vivirinardi.blogspot.com/2017/10/niat-dalam-belajar.html
10