Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH HAJI

Disusun Oleh :

1. Abdul Jalil (202102043)


2. Elsa Kusumawardani (202102051)
3. Eriz Katama Listya K (202102052)
4. Merlin (202102064)
5. Mulia Abdillah Sunarya (202102066)
6. Nabilla Nur Aisah (202102067)
7. Febri Astuti Sekar Asri (202102069)
8. Rifka Cahya Wibawani (202102072)
9. Tito Dewandaru (202102078)
10. Triyan Istiqomah (202102079)

Dosen Mata Kuliah AIK :


Drs. Mawardi, M.Pd

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
Jln. Ir. Soekarno Km. 1 Buntalan, Klaten
Telp./Fax (0272) 323120,327527

www.stikesmukla.ac.id / email: stikesmukla@yahoo.com


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Haji” dengan baik
dan tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Mawardi, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan II yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman
kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data - data dalam pembuatan
makalah ini.

Penulisan makalah ini guna melengkapi tugas mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan II
pada jurusan D3 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Klaten. Mungkin dalam pembuatan
makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran
dan kritik dari teman teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Wa’alaikumusalam wr wb

Klaten, 14 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
C. TUJUAN..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Definisi Sejarah Haji...............................................................................................3


B. Pengertian Haji Menurut Para Ulama......................................................................3
C. Asal Diperintahkan Haji..........................................................................................4
D. Rute Haji..................................................................................................................5
E. Syarat, Rukun, Dan Wajib Haji...............................................................................6
F. Dalil Dan Hadist Haji…...........................................................................................6
G. Larangan Dan Sunnah Haji.......................................................................................7
H. Cara Pelaksanaan Ibadah Haji..................................................................................7
I. Hikmah Ibadah Haji.................................................................................................8

BAB III PENUTUP.............................................................................................................9

A. KESIMPULAN.......................................................................................................9
B. SARAN....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang diwajibkan bagi seorang
Muslim sekali sepanjang hidupnya bagi yang mampu melaksanakanya, Setiap
perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom
sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri
dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang Maha Agung.
Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut
diliputi dengan penuh kekhusyu'an, Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak
yang mulia.
Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi
umat yang satu karena memiliki persamaan atau satu akidah. Memperkuat fisik dan
mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan
persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan
dalam menghadapi segala rintangan. Ibadah haji Menumbuhkan semangat berkorban,
baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya.
Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membangun
persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia. Ibadah haji merupakan muktamar akbar
umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya berdatangan dari seluruh penjuru dunia
dan Ka'bahlah yang menjadi simbol kesatuan dan persatuan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi sejarah haji ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian haji menurut para ulama ?
3. Bagaimana asal diperintahkan haji ?
4. Bagaimana rute haji ?
5. Apa saja syarat, rukun, dan wajib haji ?
6. Sebutkan dalil dan hadist haji !
7. Apa saja larangan dalam ibadah haji ?
8. Bagaimana cara pelaksaaan ibadah haji ?
9. Apa saja hikmah haji ?

1
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari sejarah haji.
2. Mengetahui pengertian haji menurut para ulama.
3. Mengetahui asal diperintahkan haji.
4. Mengetahui rute haji.
5. Mengetahui syarat, rukun, dan wajib haji.
6. Mengetahui dalil dan hadist haji.
7. Mengetahui larangan dalam ibadah haji.
8. Mengetahui cara pelaksanaan ibadah haji.
9. Mengetahui hikmah haji.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi Sejarah Haji


Sejarah Haji mencakup periode yang dimulai sejak zaman nabi Ibrahim
melalui dibentuknya ritus haji Islam oleh nabi Islam Muhammad, hingga haji saat ini
ketika jutaan umat Islam melakukan ziarah mereka setiap tahunnya. Dalam tradisi
Islam, ziarah diperkenalkan di masa nabi Ibrahim. Atas perintah Allah, dia
membangun Ka'bah yang menjadi tujuan ziarah. Bagi orang-orang Arab pagan di
Arabiapra-Islam, Ka'bah merupakan pusat kiblat mereka. Pola haji Islam saat ini
didirikan oleh Nabi Muhammad, sekitar tahun 632 M, yang melakukan reformasi
terhadap ziarah pra-Islam orang-orang Arab pagan. Selama abad pertengahan,
peziarah akan berkumpul di kota-kota besar seperti Basra, Damaskus, dan Kairo
untuk pergi ke Mekkah dalam kelompok maupun karavan yang terdiri dari puluhan
ribu peziarah.

Dalam sejarah haji yang cukup panjang, suku-suku nomaden padang pasir -
yang dikenal sebagai Badui - telah menjadi isu keamanan yang agak ketat untuk
kafilah haji. Sekali lagi, sepanjang sejarah, perjalanan ziarah ke Mekkah telah
menawari para peziarah dan juga para pedagang profesional kesempatan untuk
melakukan berbagai aktivitas perdagangan baik dalam perjalanan maupun di Mekkah,
Damaskus, dan Kairo.

B. Pengertian Haji menurut para ulama


1. Muhammad Baqiral-Hasby
Menurut beliau dalam buku fikih praktisnya menyatakan bahwa haji berasal
dari bahasa Arab hajj yang berarti “menuju” atau “mengunjungi sesuatu”.
Dalam konteks penggunaan kata hajj ini ialah yang dimaksud dengan
mengunjungi yaitu mengunjungi tempat atau daerah yang dihormati.
2. Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia

3
Dalam buku yang ditulis, kedua tokoh ahli ini menjelaskan bahwa haji atau
hajji berarti niat untuk pergi, berencana, bermaksud, atau agenda untuk
menuju tempat tertentu.
3. Abdurrahman Al-Zaziri
Abdurrahman Al-Zaziri menyebutkan bahwa pengertian haji adalah menuju
kemuliaan. Ini merupakan arti secara bahasa.
4. Muhammad Bagir Al-Hasby
Secara istilah, M. Bagir Al-Hasby menyebutkan bahwa haji merupakan suatu
kegiatan mengunjungi Ka’bah dan sekitarnya di kota Mekkah untuk
mengerjakan ibadah thawaf, sa’i, wukuf di Padang Arafah, dan lain
sebagainya. Ditambah lagi adalah kegiatan ini semata-mata dilakukan untuk
mendapatkan ridha Allah ta’ala
5. Sayyid Sabiq
Yang kelima adalah pengertian tentang haji menurut Sayyid Sabiq. Sabiq
berpendapat dalam kitabnya bahwa haji merupakan kunjungan ke Mekkah
dengan tujuan mengerjakan ibadah thawaf, sa’i, wukuf, dan melakukan
ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah Swt..
6. Wabah Az-Zubaily
Yang terakhir ada pengertian menurut Wabah Az-Zubaily. Haji, menurut Az-
Zubaily adalah kesengajaan dalam mengunjungi Ka-bah untuk mengerjakan
amal ibadah ttertentu. Dengan kata lain, dalam kitabnya beliau menyatakan
bahwa haji merupakan agenda mengunjungi tempat tertentu, pada masa
tertentu, dan dengan rencana amalan tertentu.

C. Asal Diperintahkan Haji


Atas perintah Allah, Ibrahim meninggalkan istrinya Hagar (Hajar) dan
anaknya Ismael (Isma'il) sendirian di padang pasir kuno Mekkah dengan sedikit
makanan dan air yang segera berakhir. Mekkah kemudian menjadi tempat yang tidak
berpenghuni.Untuk mencari air, Hajar dengan putus asa berlari tujuh kali di antara
dua bukit Shofa dan Marwah tapi tidak menemukan satu pun. Kembali dalam
keputusasaan ke di Ismael, dia melihat ada seorang bayi sedang menggaruk tanah
dengan kakinya lalu keluar air mancur di bawahnya. Karena adanya air, suku-suku
mulai menetap di Mekkah, Jurhum menjadi suku pertama yang datang. Ketika
dewasa, Ismail menikah di suku dan mulai tinggal bersama mereka. Quran

4
menyatakan bahwa Ibrahim, bersama dengan anaknya Ismail, membangun fondasi
sebuah rumah yang diidentifikasi oleh kebanyakan komentator sebagai Ka'bah.
Setelah menempatkan Batu Hitam di sudut timur Ka'bah, Ibrahim menerima sebuah
wahyu dimana Allah mengatakan ke di nabi berusia lanjut bahwa dia sekarang harus
pergi dan mengumumkan ziarah ke umat manusia. Quran mengacu di kejadian ini
dalam Al-Baqarah:124-127 dan Al-Hajj:27-30. Ulama Islam ShibliNomani
menyebutkan bahwa rumah yang di bangun oleh Ibrahim tingginya 27 kaki, panjang
96 kaki, dan lebar 66 kaki.

D. Rute Haji
Di Irak abad pertengahan, titik pusat pengumpulan untuk peziarah adalah Kufah dan
Basra dimana bekas terhubung dengan wilayah Hejaz oleh Jalan Zubayda. Rute ini
dimulai dari Kufah, melintasi Fayd (sebuah tempat di dekat Jabal Shammar di bagian
tengah Arab Saudi), melintasi wilayah Nejd (sebuah wilayah di Arab Saudi tengah),
lalu menuju Madinah, dan kemudian sampai ke Mekkah. Di Syria abad pertengahan,
titik keberangkatan bagi peziarah adalah Damaskus. Rute Syria ini dimulai dari
Damaskus, dan menuju ke selatan, mencapai Al-Karak dan kemudian Ma'an
(keduanya berada di Yordania saat ini), menyeberang melalui Tabuk (sebuah tempat
di barat laut Arab Saudi), Hijr (sekarang Madain Shaleh), Dan Al-Ula (di barat laut
Arab Saudi, 380 km utara Madinah), lalu melanjutkan perjalanan ke Madinah, dan
kemudian sampai ke Mekkah. Sejak pemerintahan Umayyah sampai zaman Ottoman,
kota Ma'an berperan sebagai tempat pasar bagi peziarah di rute Syria. Di rute Mesir,
para peziarah akan berkumpul di Kairo, dan setelah empat hari, mulailah ke tanah
Ajrud (24 kilometer barat laut Suez), dan dari sana mereka akan sampai ke Suez, dan
melintasi Semenanjung Sinai melalui titik Al-Nakhl, mereka Akan mencapai Aqaba
(di bagian selatan Yordania sekarang), kemudian melakukan perjalanan sejajar
dengan Laut Merah, mereka sampai di Yanbu, kemudian dilanjutkan ke Madinah, dan
akhirnya sampai ke Mekkah.Kafilah haji akan memulai perjalanan ziarah mereka dari
sana, melakukan perjalanan darat atau laut dan melalui ding pasir, dan, setelah
pertunjukan ziarah, kembali ke sana. Total perjalanan memakan waktu kira-kira dua
sampai tiga bulan rata-rata. Ziarah ke Mekkah terutama merupakan perjalanan darat
dengan menggunakan unta sebagai sarana transportasi. Sepanjang sejarah,
bagaimanapun, banyak peziarah jauh dari Maghreb, anak benua India, dan Asia
Tenggara juga harus menggunakan berbagai rute laut untuk mencapai Hejaz.Jemaah

5
haji dari Maghreb (Tunisia, Aljazair, Libya) akan melakukan perjalanan melalui
pantai bawah laut Mediterania untuk mencapai dan bergabung dengan kafilah
Kairo.Beberapa peziarah yang datang dari Afrika akan menyeberangi Laut Merah
untuk mencapai Hijaz, dan kemudian ke Mekkah.

E. Syarat dan Rukun Haji


Syarat Haji
1. Islam.
2. Berakal atau tidak gila.
3. Merdeka (bukan hamba sahaya).
4. Baligh.
5. Mampu secara fisik maupun finansial.

Rukun Haji

1. Niat
2. Wukuf di Padang Arafah.
3. Menginap di Muzdalifah hingga fajar dan melakukan Shubuh di sini.
4. ThawafIfadhah.
5. Sa’i antara Safa dan Marwah.

Wajib Haji

1. Ihram haji dari mīqāt


2. Mabit di Muzdalifah
3. Mabit di Mina
4. Melontar Jamrah
5. Menghindari perbuatan yang terlarang dalam keadaan berihram
6. Thawaf wada’ bagi yang akan meninggalkan Makkah.

F. Dalil Dan Hadist Haji


1. Surah Ali Imran ayat 97
َ‫سبِياًۭل ۚ َو َمن َكفَ َر فَِإ نَّ ٱهَّلل َ َغنِ ٌّى َع ِن ٱ ْل ٰ َعلَ ِمين‬
َ ‫ستَطَا َع ِإلَ ْي ِه‬ ِ ‫س ِح ُّج ٱ ْلبَ ْي‬
ْ ‫ت َم ِن ٱ‬ ِ ‫َوهَّلِل ِ َعلَى ٱلنَّا‬
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari

6
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam”.
2. Surah Al-Baqarah ayat 196
ِ ‫َوَأتِ ُّموا ا ْل َح َّج َوا ْل ُع ْم َرةَ هَّلِل‬
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah kalian karena Allah.”
3. hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah;
َ‫ضان‬
َ ‫ص ْو ِم َر َم‬ َّ ‫ َواِقَ ِام ال‬٬‫ﷲ‬
َ ‫ و‬٬ ‫صالَ ِة َواِ ْيتَا ِء الزَّكا َ ِة‬ ِ ‫س ْو ُل ا‬ ُ ‫ش َها َد ِة اَنْ آل اِلَهَ اِالَّ ا‬
ُ ‫ َواَنَّ ُم َح َّمدًا َر‬٬‫ﷲ‬ ٍ ‫سالَ ُم َعلَى َخ ْم‬
َ ‫س‬ ْ ‫اال‬
ِ ‫بُنِ َى‬
َ ‫ستَطَا َع اِلَ ْي ِه‬
ً‫سبِ ْيال‬ ِ ‫ َو ِح ِّج ا ْلبَ ْي‬٬
ْ ِ‫ت لِ َمنْ ا‬
Islam dibangun atas lima perkara; bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan
zakat, puasa di bulan Ramadan dan melakukan haji ke Baitullah bagi orang yang
mampu melakukan perjalanan ke sana.”

G. Larangan dalam Ibadah Haji


Beberapa larangan menunaikan haji sebagai berikut:
1. Memakai pakaian yang berjahit (bagi kaum pria).
2. Menutup kepala (bagi kaum pria).
3. Menutup muka dan telapak tangan (bagi perempuan).
4. Memakai wangi-wangian setelah ihram (baik laki-laki maupun perempuan).
5. Menghilangkan rambut atau bulu badan yang lain.
6. Bersetubuh dll.

H. Cara Pelaksanakan Ibadah Haji


Ada tiga macam cara melaksanakan ibadah haji, yaitu:
1.Haji Ifrad
yaitu mendahulukan pelaksanaan ibadah haji kemudian mengerjakan ibadah umrah,
hukumnya sunnah.
2.Haji Qiran
yaitu mengerjakan ibadah haji dan umrah secara berbarengan (serentak). Cara ini
dikenakan dam/denda dengan menyembelih seekor kambing yang sah untuk qurban,
atau berpuasa sepuluh hari (tiga hari sewaktu masih melakukan ihram sampai hari
raya haji, tujuh hari dilakukan bila telah sampai di negeri masing-masing).
3.Haji Tamattu’
yaitu mendahulukan melakukan ibadah umrah daripada ibadah haji (di waktu
musim haji). Cara pelaksanaan ibadah haji inipun dikenakan denda. Sebagaimana
firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 196.

7
I. Hikmah Ibadah Haji
Hikmah haji dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
1. Aspek historis-geografis
ibadah haji mengandung pelajaran untuk menghargai jasa-jasa para pendahulu,
yaitu para Nabi. Dapat merasakan langsung perjuangan berat dalam menunaikan
ibadah haji yang pelaksanaannya disamakan dengan jihad fisabilillah. Dalam
melaksanakan ibadah haji dapat secara langsung merasakan medan perjuangan
Nabi Saw dan para sahabat dalam menegakkan agama Allah.
2. Aspek sosiologis
Ibadah haji diperuntukkan bagi seluruh umat Islam sedunia dari berbagai kultur
dan ras. Sehingga akan dapat dirasakan keragaman budaya umat Islam yang diikat
dalam satu kesatuan aqidah Islam
3. Aspek pedagogis
Ibadah haji dapat mendidik manusia untuk meningkatkan amal perbuatan menjadi
lebih baik.
4. Aspek ekonomis
Ibadah haji merupakan ibadah maliah, karena umtuk melaksanakan ibadah haji
dibutuhkannya biaya yang cukup besar.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang diwajibkan bagi seorang
Muslim sekali sepanjang hidupnya bagi yang mampu melaksanakanya, Setiap
perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom
sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri
dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang Maha Agung.
Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut
diliputi dengan penuh kekhusyu'an, Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak
yang mulia.

B. SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah hendaknya dalam melaksanakan ibadah
haji kita berniat hanya karena Allah semata dan tidak karena ingin menyombongkan
diri dihadapan orang lain sehingga ibadah haji kita dapat diterima oleh Allah dan
menjadi haji yang mabrur.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Haji#:~:text=Sejarah%20Haji%20mencakup
%20periode%20yang,diperkenalkan%20di%20masa%20nabi%20Ibrahim
https://ilhamteguh.com/pengertian-haji/
https://portalkudus.pikiran-rakyat.com/kajian/pr-793733066/dalil-perintah-haji-
menurut-al-quran-dan-hadits-pembahasan-soal-materi-bab-ibadah-haji?
_gl=1%2A1pxqdmd%2A_ga
%2ANWdzcERxUXNzaWJYYjBMaDJQNFVWWnlLMUxYeXczYTdlWXNYYWN
xWFd2SndfUTlvQ1ZHcjU0U1BVNFJmVFV6VA..&page=3
https://ihram.co.id/amp/qbp9cg430/syarat-rukun-dan-wajib-haji
Abidin, Slamet. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ash shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 1998. Pedoman Haji.
Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra
Iman KH, Ma’rifat.,dkk. 2012. Ibadah Akhlak untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Uhamka Press.
Rahman, Nandi. 2002. Ibadah Akhlak. Jakarta: Uhamka Press
Rasyid, H. Sulaiman. 1954. Fiqih Islam. Jakarta: Attahiriyah.

10

Anda mungkin juga menyukai