Kelas Piaud IA
Kelompok 06
Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi, Latar Belakang Pendidikan, Konsep Pemikiran tokoh Tasawuf
Syech Abdul Qodir Jailani....................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumasan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka di peroleh rumusan masalah yaitu :
1. Biografi, Latar Belakang Pendidikan, Konsep Pemikiran tokoh Tasawuf
Syech Abdul Qodir Jailani
2. Biografi, Latar Belakang Pendidikan, Konsep Pemikiran tokoh Tasawuf
Abu Yazid Al Busthomiy
3. Biografi, Latar Belakang Pendidikan, Konsep Pemikiran tokoh Tasawuf
Rabi’ah Al Adawiyyah
4
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka di peroleh tujuan yaitu :
1. Untuk memahami, menjelaskan dan menganalisis Syech Abdul Qodir
Jailani.
2. Untuk memahami, menjelaskan dan menganalisis Abu Yazid Al
Busthomiy
3. Untuk memahami, menjelaskan dan menganalisis Rabi’ah Al Adawiyyah
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Syamsun Ni’am, Tasawuf Studies: Pengantar Belajar Tasawuf (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),
h. 141.
6
Kaspia yang sekarang menjadi Provinsi Mazandaran di Iran. Ada dua
riwayat sehubungan dengan tanggal kelahiran al-Ghauts al_A'zham Syekh
Abdul Qodir al-Jilani Amoli. Riwayat pertama yaitu bahwa ia lahir pada
1 Ramadhan 470 H. Riwayat kedua menyatakan Ia lahir pada
2 Ramadhan 470 H. Tampaknya riwayat kedua lebih dipercaya
oleh ulama.2
2
Masjid,,Irsan Al Kilani, 2007, Misteri Masa Kelam Islam dan Kemenangan Perang Salib, Bekasi:
Kalam Aulia media Tama, 2007, hal. 188-189
7
Berikut ini 5 fakta tentang pemikiran Syekh Abdul Qadir al-
Jailani, yang disarikan dari buku Karomah Syaikh Abdul Qadir al-
Jailani, karya M. Zainuddin:
a. Falsafah Kematian Menurut al-Jailani
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&jd=Ribuan+Umat+Hadiri+Peringatan+Haul+Syekh=
Abdul Dilihat pada hari Jum‟at, 22 Oktober 2021 jam 13.45 WIB.
8
Hal ini dapat dilihat dari bagaimana beliau memandang dunia.
Meski seorang sufi beliau tidak membenci dunia, juga tidak melarang
seseorang memiliki dan menguasai dunia. tapi beliau melarang seseorang
yang dikuasai dan diperbudak dunia.
Bahkan beliau sangat menekankan pencarian harta yang halal,
menghargai etos kerja manusai serta menolak sikap bermalas-malasan.
d. Konsep Wihdah al-Wujud Menurut al-Jailani
9
KESIMPULAN
Setelah penulis mengadakan pembahasan dan penelaahan terhadap masalah-
masalah yang menjadi pokok-pokok pembahasan dalam Tesis ini, akhirnya
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Untuk mencapai
kesempurnaannya manusia harus lebih dahulu mengidentifikasikan eksistensi
dirinya dengan ciri-ciri ketuhanan melalui pensucian jiwa dan raga yang bermula
dari pembentukan pribadi yang bermoral dan berakhlaq mulia, yang dalam ilmu
tasawuf akhklaqi dikenal Takhallī (pengosongan diri dari sifat-sifat tercela),
Tahallī (menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji), dan Tajallī (terungkapnya nur
ghaib bagi hati yang telah bersih sehingga mampu menangkap cahaya ketuhanan).
Dalam kitab sirr al-asrar telah disebutkan bahwa Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
menjelaskan tasawuf akhlaqi merupakan tatacara untuk memperbaiki akhlak
manusia yang mulai rusak/rapuh dan menjaga akhlaknya kejalan yang benar (dari
akhlak mazmumah ke akhlak mahmudah).
5
Mujiburrahman Mujiburrahman, “Tasawuf Di Masyarakat Banjar: Kesinambungan Dan
Perubahan Tradisi Keagamaan,” Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism
3, no. 2 (2013): h. 178.
10
2. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ABU YAZID AL
BUSTHOMIY
6
Ghozi Ghozi, “Wahdat Al-Wujûd „Abd al-Karîm al-Jîlî,” TEOSOFI: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran
Islam 3, no. 1 (2013): h. 1.
11
Abu Yazid adalah orang yang pertama yang mempopulerkan sebutan
alFana dan al-Baqa` dalam tasawuf. Ia adalah syaikh yang paling tinggi
maqam dan kemuliannya, ia sangat istimewa di kalangan kaum sufi. Ia diakui
salah satu sufi terbesar. Karena ia menggabungkan penolakan kesenangan
dunia yang ketat dan kepatuhan pada agama dengan gaya intelektual yang
luar biasa. Abu Yazid pernah berkata: “Kalau kamu lihat seseorang sanggup
melakukan pekerjaan keramat yang besar-besar, walaupun ia sanggup terbang
ke udara, maka janganlah kamu tertipu sebelum kamu lihat bagaimana ia
mengikuti suruhan dan menghentikan dan menjaga batas-batas syari`at."
7
Dalam perkataan ini jelaslah bahwa tasawuf beliau tidak keluar dari pada
garis-garis syara` tetapi selain dari perkataan yang jelas dan terang itu,
terdapat pul akata-kata beliau yang ganjil-ganjil dan mempunyai pengertian
yang dalam. Dari mulut beliau seringkali memberikan ucapan-ucapan yang
berisikan kepercayaan bahwa hamba dan tuhan sewaktu-waktu dapat berpadu
dan bersatu. Inilah yang dinamakan Mazhab Hulul atau Perpaduan. Abu
Yazid meninggal dunia pada tahun 261 H/947 M, jadi beliau meninggal dunia
di usia 73 tahun dan dimakamkan di Bustam, dan makamnya masih ada
sampai sekarang.
Kesimpulan
1. Abu Yazid Al-Bustami di lahirkan dari keluarga yang taat beragama, tetapi
di antara saudara-saudaranya yang lain Abu Yazid Al-Bustamilah yang paling
agung budinya.
2. Pada masa hidupnya Abu Yazid Al-Bustami dikenal sebagai tokoh sufi
kontroversial dan sering masuk penjara karena pemikirannya yang tidak bias
dinalar atau disalah artikan oleh manusia pada umumnya.
3. Abu Yazid Al-Bustami merupakan tokoh sufi pertama yang memunculkan
pemikiran Fana’ dan baqa’.
7
https://idr.uin-antasari.ac.id/16010/4/BAB%20I.pdf. (Jum‟at, 22Oktober 2021 jam 13.45 wib)
12
4. Corakpemikiran Abu Yazid Al-Bustami yaitu filsafati karena konsep-konsep
tasawufnya kaya akan pemikiran-pemikiran filsafat.
5. Karya-karya Abu Yazid Al Bustami tidak berupa suatu karyatulis atau buku
melainkan kata-kata yang disebut satahat.
8
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2621/1/101054-SITI%20RIHANAH-
FAH.pdf, 22Oktober 2021 jam 13.45 wib)
13
Rabi'ah al-Adawiyah adalah sufi wanita yang memberi nuansa
tersendiri dalam dunia tasawuf dengan pengenalan konsep mahabbah.
Sebuah konsep pendekatan diri kepada Tuhan atas dasar kecintaan, bukan
karena takut akan siksa neraka ataupun mengharap surga. Cinta Rabiah
merupakan cinta yang tidak mengharap balasan.9
Rabi'ah al-Adawiyah adalah sufi wanita yang memberi nuansa
tersendiri dalam dunia tasawuf dengan pengenalan konsep mahabbah. Sebuah
konsep pendekatan diri kepada Tuhan atas dasar kecintaan, bukan karena
takut akan siksa neraka ataupun mengharap surga. Cinta Rabiah merupakan
cinta yang tidak mengharap balasan. Rabiah adalah seorang zahidah sejati.
Beliau merupakan pelopor tasawuf mahabbah, yaitu penyerahan diri total
kepada “kekasih” (Allah) dan ia pun dikenang sebagai ibu para sufi besar
(The Mother of The Grand Master). Hakikat tasawufnya adalah al-habb al-
ila>h (mencintai Allah swt.). Cinta Ilahi (al-Hubb al-Ila>h) dalam pandangan
kaum sufi memiliki nilai tertinggi. Bahkan kedudukan mahabbah dalam
sebuah maqamat sufi tak ubahnya dengan maqam ma’rifat, atau antara
mahabbah dan ma’rifat merupakan kembar dua yang satu sama lain tidak bisa
dipisahkan.
KESIMPULAN
9
https://hadibesc.blogspot.com/2013/06/rabiah-al-adawiyah-a.html, 22Oktober 2021 jam 13.45
wib)
14
berhubungantentang rasa cintanyakepada Allah memangsangatmenunjukan dan
membuktikanbahwacintanyahanyauntuk Allah.
konsepajaranbeliauatauisipokokajarantasawufbeliauadalahtentangcinta (al-
habb) atauMuhabbah.
PENUTUP
Alhamdulillah penulis ucapkan rasa syukur kepada Allah swt yang telah
memberikan limpahan rahmatnya kepada hambanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan tidak ada halang dan rintang yang
membentang. Dalam penyusunan Makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya
banyak kesalahan di sana-sini, hal ini tidak lain disebabkan karena pemahaman,
pengalaman serta wawasan penulis yang masih sangat terbatas. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih
sempurnanya lagi Makalah ini.
BAB III
PENUTUP
15
DAFTAR PUSTAKA
16